• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI KM. MENTARI BITUNG, SULAWESI UTARA TUGAS AKHIR OLEH: TAUFIKURRAHMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI KM. MENTARI BITUNG, SULAWESI UTARA TUGAS AKHIR OLEH: TAUFIKURRAHMAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI KM. MENTARI 8888. BITUNG, SULAWESI UTARA

TUGAS AKHIR

OLEH:

TAUFIKURRAHMAN 12 22 310

JURUSAN PENANGKAPAN IKAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP 2015

(2)

KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE DI KM. MENTARI 8888. BITUNG, SULAWESI UTARA

OLEH

TAUFIKURRAHMAN 12 22 310

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Studi pada Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh :

Ir. Muslimin, MP Muhammad Aras, SPi., M.Si Pembimbing 1 Pembimbing II

Diketahui Oleh:

Ir. Andi Asdar Jaya, M.Si. Salman, SPi., M.Si Direktur Ketua Jurusan

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : Komposisi Hasil Tangakapan Purse Seine di KM. Mentari 8888 Bitung, Sulawesi Utara Nama Mahasiswa : Taufikurrahman

Nim : 12 22 310

Jurusan : Penangkapan Ikan Tanggal Lulus : 11 September 2015

Telah Diperiksa dan Disetijui oleh Tim Penguji :

1. Ir. Muslimin, MP (...)

2. Muhammad Aras, SPi., M. Si (...)

3. Salman, Spi., M. Si (...)

4. Ir. Sultan Alam, M. Si (...)

(4)

RINGKASAN

Taufikurrahman. 12 22 310. Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine di KM.

Mentari 8888. Bitung, Sulawesi Utara. (dibawah bimbingan Muslimin dan Muhammad Aras).

Purse seine (pukat cincin) digunakan untuk menangkap ikan yang bergerombol (schooling) di dekat permukaan laut. Ikan yang tertangkap dengan alat penangkapan purse seine adalah jenis-jenis ikan pelagis yang hidupnya bergerombol antara lain; Ikan Layang (Decapterus koheru), Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis ), Ikan Madidihang (Thunnus albacares)

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu mengetahui Komposisi Hasil Tangkapan purse seine di KM. Mentari 8888.

Penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan selama mengikuti kegiatan di KM. Mentari 8888 , yang meliputi: Interview atau wawancara langsung dengan Nakhoda dan ABK KM. Mentari 8888, observasi atau pengamatan langsung dengan cara berperan aktif selama kegiatan PKPM berlangsung, dokumentasi yang merupakan foto - foto dan tulisan - tulisan yang berhubungan dengan materi kajian dan data sekunder melalui bahan - bahan literatur.

Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan purse seine adalah ikan-ikan yang membentuk gerombolan dan berada dekat permukaan air, diharapkan pula densitas dari gerombolan tersebut tinggi yang berarti jarak ikan dengan ikan yang lain haruslah sedekat mungkin. Hasil Tangkapan Utama KM.

Mentari 8888 adalah jenis ikan-ikan pelagis yang umumnya tertarik terhadap cahaya dan merupakan ikan ekonomis penting yang memiliki nilai jual tinggi, yaitu ikan Madidihang (Thunnus albacares), ikan Cakalang ( Katsuwonus pelamis), dan ikan Layang (Decapterus koheru ).

Komposisi Hasil Tangkapan di dominasi oleh ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) 41.000 kg (49%), ikan Layang (Decapterus koheru) 28.000 kg (33%), ikan Madidihang ( Thunnus albacares) 15.000 kg (18%). Sedangkan Komposisi Hasil Tangkapan Sampingan (by catch) yaitu ikan Lamadang (Coryphaena hippurus) ikan Tongkol (Euthynnus affinis), ikan Kwe (Caranx melampygus), ikan Tengiri (Acanthocybium solandri) dan Sotong (Sepia afficinalis.)

Kata Kunci : Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT., atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir ini yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis sangat harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah membesarkan, mendidik dengan penuh kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai bangku kuliah dengan segala keterbatasan.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan kepada:

1. Bapak Ir. Andi Asdar,M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Bapak Salman, S.Pi., M.Si, selaku Ketua Jurusan Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

3. Bapak Ir. Muslimin, MP. dan Muhammad Aras, SPi., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikirannya sehingga penyusunan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

(6)

4. Staf pengajar dan teknisi Jurusan Penangkapan Ikan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep atas bekal Ilmu Pengetahuan dan wawasan yang di berikan kepada penulis.

5. Ibu Marwah, Selaku Staf Operasional Kapal di PT. Bintang Mandiri Bersaudra, Bitung, Sulawesi Utara, yang membantu pada kegiatan praktek.

6. Bapak Slamet Riyanto, selaku Nakhoda KM. Mentari 8888 sekaligus pembimbing lapangan serta seluruh Awak KM. Mentari 8888.

7. Serta seluruh rekan-rekan Mahasiswa (i) yang turut memberikan bantuan dan saran hingga selesainya tugas akhir ini. Insya Allah, semua amalan kebaikan yang diberikan akan dibalas oleh Allah SWT. Amin.

Besar harapan semoga isi tugas akhir ini dapat bemanfaat sebagai bahan informasi dalam pengembangan di bidang perikanan dan kelautan di masa yang akan datang.

Pangkep, Juli 2015

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Dan Kegunaan ... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1 Alat Tangkap Purse Seine ... 3

2.2 Daerah penangkapan ... 4

2.3 Komposisi Hasil Tangkapan ... 5

III. METODOLOGI ... 7

3.1 Waktu Dan Tempat ... 7

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 7

3.3 Analisis Data ... 8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 9

4.1 Alat Tangkap Purse Seine ... 9

4.2 Daerah Penangkapan ... 15

(8)

4.3 Hasil tangkapan purse seine KM. Mentari 8888 ... 17

4.3.1 Ikan Madidihang (Thunnus albacares) ... 18

4.3.2 Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) ... 20

4.3.3 Ikan Layang (Decapterus koheru) ... 22

4.3.4 Ikan Tangkapan Sampingan KM. Mentari 8888 ... 23

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 24

5.1 Kesimpulan ... 24

5.2 Saran ... 24

DAFTAR PUSTAKA ... 25

LAMPIRAN ... 27

RIWAT HIDUP ... 30

(9)

DAFTAR GAMBAR

teks

Nomor Halaman

1. Sketsa Bentuk Purse Seine ... 4

2. Konstruksi alat tangkap purse seine KM. Mentari 8888 ... 10

3. Three Angle ... 15

4. Peta Fishing Ground ... 16

5. Komposisi Total Hsil Tangkapan Utama ... 17

6. Jumlah Hasil Tangkapan Ikan Madidihang... 19

7. Jumlah Hasil Tangkapan Ikan Cakalang ... 21

8. Jumlah Hasil Tangkapan Ikan Layang ... 22

(10)

DAFTAR TABEL teks

Nomor Halaman 1. Spesifikasi Alat Tangkap Purse seine KM. Mentari 8888 ... 14 2. Titik koordinat daerah penangkapan KM. Mentari 8888 ... 16 3. Jenis Ikan Hasil Tangkapan Sampingan KM. Mentari 8888 ... 23

(11)

DAFTAR LAMPIRAN teks

Nomor Halaman

1. Data KM. Mentari 8888 ... 27

2. Komposisi jenis hasil tangkapan utama KM. Mentari 8888 ... 28

3. Jenis ikan hasil tangkapan utama KM. Mentari 8888 ... 28

4. Jenis ikan hasil tangkapan sampingan KM. Mentari 8888 ... 29

(12)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di Dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2(0,3 juta km2 perairan territorial, dan 2,8 juta km2 perairan Nusantara) atau 62% dari luas territorial. Berdasarkan United National Convention On the Law Of Sea ( UNCLOS) 1982, Indonesia diberi hak berdaulat (Sovereign right)

memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2,7 juta km2 yang menyangkut eksploitasi dan pengolahan sumber daya hayati dan non hayati.

Batas terluar dari ZEE adalah 200 mil dari garis pantai pada surut rendah atau low water (Dahuri, 2004)

Purse seine adalah alat tangkap yang efektif untuk menangkap ikan-ikan

pelagis yang bersifat bergerombol dan hidup di dekat permukaan laut. Alat tangkap ini bersifat aktif karena pengoperasiannya bersifat menghalangi, mengurung serta mempersempit ruang gerak dari ikan sehingga ikan tidak dapat melarikan diri dan akhirnya tertangkap.

Pengoperasian alat tangkap Purse seine dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu setting dan hauling, keberhasilan proses setting dan hauling sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kecepatan melingkar jaring, kecepatan tenggelam pemberat serta kecepatan penarikan tali kolor, dimana faktor-faktor ini dapat mempengaruhi tingkat efisiensi serta keberhasilan pengoperasian alat

(13)

tangkap purse seine. Hal ini dikarenakan sebagian besar hasil usaha masih pada pemilik alat atau Armada yang sebagian juga pemilik rumpon. Rumpon juga berfungsi sebagai tempat ikan berkumpul (Fish Aggregating Devices) dan merupakan tempat atau daerah dalam pengoperasian alat ini.

Daerah penangkapan purse seine masih tergantung pada keberadaan rumpon yang dipasang sebelumnya di perairan yang menjadi target operasi penangkapannya. Penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap ini telah banyak diusahakan orang saat ini, yang mana dalam pengoperasiannya ditujukan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis dalam jumlah yang besar. Ikan yang ditangkap adalah ikan yang memiliki nilai ekonomis penting serta pasaran yang sangat baik untuk saat-saat sekarang ini.

1.2 Tujuan dan Kegunaan.

a. Tujuan

- Mengetahui komposisi hasil tangkapan purse seine di KM. Mentari 8888 b. Kegunaan

Adapun kegunaan penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai bahan informasi bagi masyarakat Nelayan yang bergerak dalam bidang perikanan purse seine pada umunya, serta bagi mahasiswa Jurusan Penangkapan Ikan pada

khususnya sebagai pedoman untuk pengembangan perikanan tangkap yang akan mendatang serta menambah wawasan dan keterampilan khususnya yang berkaitan erat dengan dunia perikanan demi pengembangan prospek perikanan yang akan datang.

(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Tangkap Purse seine

Purse seine berasal dari Bahasa Inggris berarti pukat yang mengerut, alat

ini merupakan pengembangan dari Jaring Payang Lampara (Anonim,1982).

Pada awalnya bentuk Purse seine berkantong, namun lama kelamaan mengalami penyempurnaan dan ternyata jaring ini tanpa kantong lebih praktis di gunakan. Prinsip penangkapan ikan dengan alat tangkap purse seine adalah melingkari gerombolan ikan sehingga bagian bawah jaring mengerucut untuk mencegah ikan lari ke arah bawah, (Ayodhyoa, 1981)

Purse seine biasa juga disebut jaring kantong karena bentuk jaring tersebut

mempunyai kantong. Purse Seine kadang kadang juga di sebut dengan jaring tali kolor karena pada bagian bawah jaring (tali ris bawah) dilengakapi dengan tali kolor yang gunanya untuk menyatuhkan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali kolor tersebut. Jaring purse seine secara garis besar terbagi menjadi bagian badan, tubuh jaring, kantong dan bagian selvedge. Bagian tubuh jaring terbuat dari bahan halus sehingga dapat mengurangi pengaruh daya tahanan terhadap arus. Sebaliknya pada bagian kantong bahan harus lebih kuat agar dapat menahan gaya tegang atau goncangan yang disebabkan oleh ikan –ikan yang terkumpul dibagian kantong ( Ayodhyoa, 1981 ).

Prinsip penangkapan ikan dengan purse seine adalah melingkari gerombolan ikan dengan jaring pada bagian bawah dikerucutkan, sehingga ikan – ikan akan terkumpul pada satu bagian yang berbentuk kantong. Fungsi mata

(15)

jaring adalah sebagai dinding pengahadang dan bukan sebagai penjerat ikan.

Proses penangkapan ikan pelagis kecil dengan purse seine dilakukan dengan cara memasang dan menebar rumpon di laut sehingga memancing berkumpul disekitar Rumpon. Setelah ada tanda tanda ikan cukup banyak, maka dilakukan pelingkaran dengan purse seine. Apa bila malam hari maka digunakan lampu agar memancing plankton, dengan banyaknya plankton maka ikan akan datang untuk memakan plankton dan ikan – ikan kecil. Setelah diperkirakan jumlah ikan cukup banyak , dilakukan proses penjaringan dengan purse seine ( Ayodhyoa, 1981 ).

Gambar.I .Sketsa bentuk purse seine.

Sumber: https://www.google.com/search. tahun 2015

2.2 Daerah Penangkapan

Purse seine dapat digunakan pada daerah penangkapan dengan kondisi

yang suhu temperatur permukaannya tinggi adalah areal permukaan laut, jumlah ikan berlimpah dan bergerombol pada area permukaan air dan kondisi laut dalam keadaan bagus dan tenang. Kedalaman perairan yang dapat di operasiakan alat

(16)

purse seine yaitu 15m-50m dari permukaan laut tergantung besarnya alat tangkap

tersebut. Purse Seine banyak dioperasiakan di pantai utara Jawa / Jakarta, Cirebon, Juwana dan pantai Selatan Jawa Cilacap dan Prigi (Subani dan Barus, 1989).

Daerah penangkapan adalah daerah perairan yang banyak berkumpulnya ikan-ikan dan merupakan tempat yang paling baik untuk melakukan operasi penangkapan. Menurut Sadhori (1985), hal hal yang perlu diperhatikan dalam keberhasilan penagkapan ikan antara lain :

1. Kondisi fishing ground 2. Jenis habitat ikan

3. Daerah perairan yang subur 4. Cara untuk mengumpulkan ikan

Lokasi penangkapan haruslah diperhatikan agar hasil yang dicapai selalu optimal. Persyaratan daerah penangkapan menurut Sadhori ( 1985 ) :

1. Perairan tersebut terdapat ikan senang bergerombol dalam jumlah besar

2. Jenis ikan tersebut dapat dikumpulkan dengan menggunakan alat bantu pengumpul lampu dan rumpon.

3. Kedalaman perairan lebih dalam dari pada alat tangkap yang digunakan.

2.3 Komposisi Hasil Tangkapan

Ikan yang menjadi tujuan utama penangkapan dari purse seine adalah ikan-ikan yang “Pelagic Shoaling Species”, yang berarti ikan-ikan tersebut haruslah membentuk Shoal (gerombolan), berada dekat dengan permukaan air (sea surface) dan sangatlah diharapkan pula agar Densitas Shoal itu tinggi, yang

(17)

berarti jarak antara ikan dangan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Dengan kata lain dapat juga dikatakan per satuan volume hendaklah jumlah individu ikan sebanyak mungkin. Hal ini dapat dipikirkan sehubungan dengan volume yang terbentuk oleh jaring (panjang dan lebar) yang dipergunakan. Jenis ikan yang ditangkap dengan Purse seine terutama di daerah Jawa dan sekitarnya adalah : Layang (Decapterus sp), Kembung (Rastrellinger sp) Lemuru (Sardinella sp), Cumi-cumi (Loligo sp) dan lain-lain (Subani dan Barus, 1989).

Anonim (2007), mengatakan bahwa Purse seine (pukat cincin) digunakan untuk menangkap ikan yang bergerombol (schooling) di permukaan laut. Ikan yang tertangkap dengan alat penangkapan purse seine adalah jenis-jenis ikan pelagis kecil yang hidupnya bergerombol antara lain; Layang (Decapterus sp), Selar (Caranx sp), Lemuru (Sardinella sp), Kembung (Rastrelliger sp), Tongkol (Auxis thazard), dan Tembang (Sardinella fimbriata). Ikan tersebut tertangkap oleh purse seine karena gerombolan ikan tersebut dikurung oleh jaring yang telah membentuk kantong. Jenis ikan tersebut dapat ditangkap di perairan Indonesia.

Daerah-daerah penangkapan yang terpenting adalah di perairan Maluku, Papua, Utara Jawa, Selat Malaka, Selat Makassar, Laut Cina Selatan (Perairan Natuna) dan Selatan Sulawesi yang total produksinya mencapai sekitar 40 - 60 % total produksi.

(18)

BAB III

METODOLOGI 3.1. Waktu Dan Tempat

Pengumpulan data dilakukan di KM. Mentari 8888, selama kurang lebih tiga bulan yaitu dari 09 Februari 2015 sampai 27 April 2015, bertempat di Bitung, Sulawesi Utara. Fishing base purse seine berada di Daerah Kota Bitung terletak pada posisi geografis diantara 1023’23’’ - 1035’39” LU dan 12501’43“ - 125018’13”BT.

Sedangkan penyusunan tugas akhir ini dilakukan setelah berada di Kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang dilakukan selama kurang lebih dua bulan yaitu dari bulan Juli sampai pada bulan Agustus 2015 bertempat di Mandalle, Pangkep.

3.2. Metode Pengumpulan Data.

Penyusunan Tugas Akhir ini dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan selama mengikuti kegiatan di KM. Mentari 8888 , yang meliputi:

a. Interview atau wawancara langsung dengan Nakhoda dan ABK KM. Mentari 8888.

b. Observasi atau pengamatan langsung dengan cara berperan aktif selama kegiatan PKPM berlangsung.

c. Dokumentasi yang merupakan foto - foto dan tulisan - tulisan yang berhubungan dengan materi kajian.

d. Data sekunder melalui bahan - bahan literatur.

(19)

3.3 Analisis Data

Data hasil tangkapan yang diperoleh dianalisis secara Deskriptif dengan cara menyajikan dalam bentuk Grafik atau Gambar. Data hasil tangkapan terlebih dahulu dipisah berdasarkan jenis ikan (Cakalang, Madidihang dan Layang) pada masing – trip di perairan Halmahera Utara, setelah itu dihitung komposisi atau persentase jumlah tangkapan.

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan penelitian ini berdasarkan analisis tersebut adalah: (1) ada perbedaan tingkat kemampuan menulis naskah drama yang signifikan antara pembelajaran siswa

Dalam variasi bahasa setidaknya terdapat tiga hal yaitu adanya pola-pola bahasa yang sama, pola-pola bahasa yang dapat dianalisis secara deskriptif, dan pola-pola yang dibatasi oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa alay pada Mahasiswa Prodi PBSI UN PGRI Kediri di BBM berbentuk kata dan symbol yang diekspresikan dalam bentuk tulisan..

dengan perekat PF menunjukkan bahwa semua kerapatan, kadar air dan pengembangan tebal kecuali pengembangan tebal pada suhu kempa 160°C dengan waktu 5 menit

Langkah berikutnya menghubungkan modul mikrokontroler dengan modul sensor posisi dan modul sensor pendeteksi barang untuk dapat mengetahui posisi dari kotak pemisah dan

Sasaran yang ingin dicapai STIE Prasetiya Mulya adalah menempatkan diri sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan yang didasarkan pada pemikiran bahwa tahapan

Tidak dapat dipungkiri bahwasannya banyak dari nasabah perbankan adalah rationale market yaitu nasabah yang berfikir secara rasional akan sebuah tindakan perbankan