• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KEADAAN UMUM DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV KEADAAN UMUM DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL. Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Desa"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

29 BAB IV

KEADAAN UMUM DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Keadaan Geografis

Desa Panggungharjo berada di bawah wilayah Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, Desa Panggungharjo memiliki wilayah perbatasan dengan Kodya Yogyakarta sebelah utara, Desa Timbulharjo sebelah selatan, Desa Tirtonirmolo sebelah barat, dan Desa Bangunharjo sebelah timur. Desa panggungharjo memiliki luas wilayah 560,9660 hektar. Untuk jalan seluas 24,0331 ha, sawah dan ladang seluas 301,7860, pemukiman atau perumahan seluas 190,9130 ha, pemakaman seluas 7,8500 ha, dan yang lainnya seluas 6,1409 ha. Secara topografi Desa Panggungharjo merupakan daerah dataran dengan ketinggian berkisar 45 meter diatas permukaan air laut.

Berdasarkan karakteristik sumber daya alamnya Desa Panggungharjo terbagi dalam 3 bagian yaitu :

1) Kawasan budi daya pertanian lahan basah yang meliputi pedukuhan Geneng, Garon, Cabean dan Ngireng-ireng.

2) Kawasan pusat pemerintahan dan perekonomian yang meliputi pedukuhan Pandes, Glondong, Sawit, Jaranan, Kweni dan Pelemsewu.

3) Kawasan aglomerasi perkotaan, yang meliputi pedukuhan Dongkelan, Glugo, Krapyak Kulon dan Krapyak Wetan.

(2)

30

Berdasarkan hidrologi kawasan Desa Panggungharjo mempunyai sumber air tanah yang cukup memadai terutama di Sorowajan pedukuhan Glugo dan Karangnongko pedukuhan Pelemsewu sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap kesuburan tanah pertanian di Desa Panggungharjo. Sedangkan berdasarkan kondisi geografis, wilayah Desa Panggungharjo merupakan salah satu wilayah yang berdekatan dengan kota Yogyakarta. Untuk jalur utama lalu antar daerah/antar propinsi terdapat ring road (jalan lingkar) selatan yang terletak di wilayah utara Desa Panggungharjo, juga jalan Bantul dan jalan Parangtritis.

Tabel 4.1 Jumlah Dusun, Rukun Tetangga, Kepala Keluarga dan Jumlah Penduduk di Desa Panggungharjo tahun 2011

Dusun Rukun

Tetangga

Kepala Keluarga

Penduduk (Jiwa)

Laki Perempuan Jumlah

1. Dongkelan 9 737 1.030 898 1.928

2. Krapyak Kulon 11 791 1.025 879 1.904

3. Krapyak Wetan 15 719 1.001 934 1.935

4. Glugo 12 522 954 975 1.929

5. Kweni 13 845 1.071 936 2.007

6. Pelemsewu 13 522 995 984 1.979

7. Sawit 8 540 1.022 917 1.939

8. Pandes 8 593 931 992 1.923

9. Glondong 16 593 981 976 1.957

10. Jaranan 8 755 965 983 1.948

11. Geneng 16 683 987 964 1.951

12. Ngireng-ireng 16 791 946 883 1.829

13. Cabeyan 10 593 991 957 1.948

14. Garon 13 773 972 827 1.799

Total 168 9.460 13.871 13.105 26.976

(Sumber : Monografi Desa Panggungharjo, 2011) 4.1.2. Keadaan Iklim

Keadaan iklim suatu daerah ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah curah hujan, kelembaban, intensitas cahaya matahari, temperatur, dan angin. Dari analisis atau hasil pengamatan menurut Schmith Ferguson

(3)

31

diklasifikasikan iklim secara umum berdasarkan pada curah hujan dan hubungan dengan penguapan.

Curah hujan dapat ditentukan dengan adanya Bulan Basah (BB), Bulan Lembab (BL), dan Bulan Kering (BK). Dikatakan bulan basah apabila jumlah curah 35 hujan lebih dari 100 mm dan dikatakan kering apabila curah hujan kurang dari 60 mm. Jika jumlah curah hujan antara 60 hingga 100 mm bulan dikatakan bulan lembab. Nilai BB, BL, BK ditetapkan berdasarkan rata-rata curah hujan bulanan minimal 10 tahun (Anonim, 2005).

Temperatur suhu di Desa Panggungharjo adalah sebagai berikut. Suhu minimum 28 0 C dan suhu maksimum 330 C dengan banyaknya curah hujan 2.233 mm/tahun dengan ketinggian 45 m dari permukaaan laut (dpl).

4.1.3. Keadaan Penduduk

Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang jumlah penduduk, persebaran, komposisi, serta perubahan-perubahannya yang biasanya timbul karena natalitas, mortalitas, dan migrasi (Mantra, 1958). Keadaan penduduk suatu daerah mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keadaan sosial ekonomi daerah tersebut. Apabila perkembangan penduduk semakin pesat maka kebutuhan hidup masyarakat dan persediaan tenaga kerja semakin besar, selain itu juga berpengaruh terhadap luas tanah, khususnya tanah pertanian. Dalam pelaksanaan pembangunan, penduduk merupakan faktor yang sangat dominan, karena penduduk tidak saja menjadi sasaran tetapi juga menjadi pelaksana dari pembangunan. Oleh karena itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan,

(4)

32

perkembangan penduduk perlu diarahkan sehingga mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang menguntungkan pembangunan.

Jumlah penduduk yang besar tidak hanya menjadi modal pembangunan, akan tetapi dapat juga menjadi beban. Bahkan dapat menimbulkan berbagai permasalahan seperti kebutuhan akan lapangan pekerjaan, kebutuhan perumahan, pendidikan, dan lain sebagainya. Selain itu, komposisi penduduk yang tidak seimbang antara jumlah penduduk muda dengan penduduk usia produktif dapat menyebabkan rendahnya produktivitas. Begitu pula persebaran penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan berbagai permasalahan. Keadaan penduduk di daerah penelitian dapat diketahui berdasarkan struktur, perkembangan penduduk, dan kepadatan penduduk.

4.1.4. Struktur Penduduk

4.1.4.1. Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Struktur penduduk menurut jenis kelamin di Desa Panggungharjo dapat digunakan untuk menghitung sex ratio.

Tabel 4.2. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Panggungharjo Tahun 2011

Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Laki – laki 13.871 51,4

Perempuan 13.105 48,6

Jumlah 26.976 100,0

(Sumber : Monografi Desa Panggungharjo, 2011)

Perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dalam satu tahun terakhir dapat digambarkan dengan sex ratio (SR), yaitu jumlah penduduk laki-laki dibagi dengan jumlah penduduk perempuan dikalikan 100 persen.

Sex Ratio =

(5)

33 Sex Ratio = 13.871

13.105

= 1,06

Nilai sex ratio untuk di Desa Panggungharjo pada tahun 2011 sebesar persen, artinya setiap 100 penduduk wanita terdapat 106 penduduk laki-laki.

4.1.4.2. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan dapat diketahui sejauh mana tingkat kesadaran penduduk terhadap pendidikan di suatu daerah. Untuk lebih jelasnya struktur penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Sewon dapat dilihat Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Panggungharjo Tahun 2011

Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Taman Kanak-kanak 3520 13,0

SD 4529 16,8

SMP 3883 14,4

SMU/SMK 9124 33,8

Akademi (D1- D3)\ 819 3,0

Sarjana (S1 - S3) 1083 4,0

Pendidikan Khusus 961 3,6

Belum/putus sekolah 3057 11,3

Jumlah 26.976 100,0

(Sumber : Monografi Desa Panggungharjo, 2011)

Dari Tabel 4.3. dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa Panggungharjo dikelompokkan menjadi delapan, yaitu TK sebesar 13,0 persen, SLTP sebesar 16,8 persen, SMA/SMK sebesar 33,8 persen, Akademi sebesar 3,0 persen, Sarjana sebesar 4%, Pendidikan Khusus (Pondok Pesantren, Kursus, SLB, Madrasah) sebesar 3,6 persen dan yang belum atau putus sekolah sebesar 11,3 persen.

(6)

34

4.1.4.3. Struktur Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Struktur penduduk menurut mata pencaharian di Desa Panggungharjo dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Struktur Penduduk menurut Mata Pencaharian di Desa Panggungharjo tahun 2011

Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

Karyawan 7943 29,4

Pedagang 640 2,4

Tani 756 2,8

Buruh 6886 25,5

Buruh Tani 218 0,8

Pensiunan 231 0,9

Jasa 286 1,1

Lain-lain 1397 5,2

Tidak bekerja 8619 32,0

26.976 100,0

(Sumber: Monografi Desa Panggungharjo, 2011)

Dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas penduduk di Desa Panggungharjo menggantungkan hidupnya sebagai karyawan, yaitu sebanyak 7943 atau 29,4 persen, pedagang sebanyak 640 atau 2,4 persen, tani sebanyak 756 atau 2,8 persen, buruh sebanyak 6886 atau 25,5 persen, buruh tani sebanyak 218 atau 0,8 persen, pensiunan sebanyak 231 atau 0,9 persen, sektor jasa sebanyak 286 atau 1,1 persen dan sektor lain-lain sebanyak 1397 atau 5,2 persen dan yang tidak bekerja sebanyak 8619 atau 32,0 persen.

4.1.5. Perkembangan Penduduk

Perkembangan penduduk dipengaruhi oleh tingkat kelahiran, kematian, pendatang, dan perpindahan penduduk. Hal yang perlu diketahui dalam membahas masalah perkembangan dan kepadatan penduduk, adalah:

(7)

35 a. Birth rate atau angka kelahiran

Angka kelahiran adalah perbandingan antara jumlah kelahiran pada tahun tertentu dan jumlah penduduk pertengahan tahun (PM/Population Middle) setiap 1000 penduduk.

BR = x 1000%

= 164

×1000%

26.976

= 6,08 b. Death rate atau angka kelahiran

Angka kematian adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kematian penduduk selama tahun tertentu dan jumlah penduduk pertengahan tahun tiap 1000 penduduk.

DR = x 1000%

= 56

×1000%

26.976

= 2,08

c. Angka pertumbuhan penduduk alami (Natural Population Increase/NPI) dapat dirumuskan sebagai berikut.

NPI = x 1000%

=

164 - 56

×1000%

26.976

= 4,00

d. Angka pertumbuhan penduduk (Population Increase/PI) dapat dirumuskan sebagai berikut.

(8)

36 PI =NPI + Migrasi Netto Migrasi Netto = x 1000%

= 302 - 279

×1000%

26.976

= 0,85 PI = 4,00 + 0,85 = 4,85 4.2. Keadaan Pertanian

4.2.1 Penggunaan Tanah Pertanian

Desa Panggungharjo mempunyai luas wilayah 560,9660 ha. Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian tanah di Desa Panggungharjo merupakan Tanah sawah 50,6 persen, tanah kering sebesar 44,3 persen, dan yang lain-lain sebesar 5,1 persen.

Tabel 4.5. Luas Tanah, Menurut Jenis Penggunaannya di Desa Panggungharjo Tahun 2011

Jenis Pengguna Luas (Ha) Persentase (%)

Tanah sawah 283,73 50,6

Tanah kering 248,77 44,3

Lain-lain 28,47 5,1

Luas keseluruhan 560,97 100,0

(Sumber : Monografi Desa Panggungharjo, 2011)

4.3. Keadaan Budaya, Sosial dan Ekonomi

Keadaan sosial budaya masyarakat di Desa Panggungharjo dapat dilihat dari aspek kehidupan religius, pendidikan masyarakat, sistem kekerabatan, bahasa, dan adat istiadat yang dianut atau dimilikinya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan bermasyarakat, berorganisasi, berkelompok, maupun individu karena dapat memengaruhi pola atau cara berpikir masyarakat di suatu tempat, dan melalui

(9)

37

pendidikan dapat memberikan pemikiran yang ilmiah bagi masyarakat di Desa Panggungharjo dan memiliki cakrawala berpikir yang lebih maju. Oleh sebab itu di Desa Panggungharjo sudah didirikan sekolah-sekolah formal seperti: SD, SMP, SMA dan Universitas.

Berdasarkan hasil wawancara oleh peneliti terhadap petani responden yang ada di Desa Panggungharjo, diketahui bahwa rata-rata petani di desa tersebut sebagian besar telah menyekolahkan anak-anaknya pada beberapa sekolah formal yang ada di Desa Panggungharjo dan untuk para petani di Desa Panggungharjo telah mendapat informasi atau pendidikan non formal.

Bahasa yang dipakai dalam percakapan antar-anggota masyarakat di Kecamatan Sewon terdiri dari dua bahasa, yaitu: Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Dari kedua bahasa tersebut yang lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari ialah Bahasa Jawa. Agama yang dianut oleh masyarakat di Desa Panggungharjo sebagian besar adalah Islam.

Lingkungan budaya masyarakat di Desa Panggungharjo sangat bervariasi dengan tingkat atau siklus kehidupan masyarakat seperti kelahiran, perkawinan dan kematian. Pada upacara kelahiran ada acara berdoa bersama untuk sang bayi setelah bayi berumur 36 hari. Adapun pada upacara perkawinan biasanya diawali dengan acara peminangan atau lamaran yang dilakukan oleh pihak laki-laki kepada pihak wanita atau acara tukar cincin. Pada upacara kematian ada acara penguburan jenazah, selamatan pada tujuh hari, 40 hari, satu tahun, dua tahun dan 1000 hari atau tiga tahun, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan tepung ampas teh produk fermentasi sampai taraf 7,5% dapat direspon secara positif oleh ayam broiler, sedangkan penggunaannya pada taraf 10,0% dapat menurunkan

“ Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa

ARC BPS Kota Sibolga tahun anggaran 2015 diselenggarakan melalui kegiatan Pelayanan dan Pengembangan Diseminasi Informasi Statistik pada aktivitas Peningkatan Kualitas

Di Indonesia kentang digunakan sebagai bahan untuk sayur dan lauk pauk, tetapi sering juga dibuat macam-macam kue/penganan Kentang pada umunya dibuat

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa fraksi etil asetat kulit buah asam kandis aman untuk digunakan karena tidak mempengaruhi kadar SGPT hati dari mencit putih secara

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1 Anjarwati (2012) Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap

Berdasarkan sumber pengumpulan data, maka penulis menggunakan sumber data primer yaitu biaya produksi yang digunakan olh industri kayu lemari rek khusus dua pintu pada

Kurikulum pendidikan doktor disusun dengan tujuan agar lulusannya mempunyai kemampuan untuk melakukan penelitian secara mandiri dan bijaksana menuju hasil yang mencerminkan