• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH YANG TANPA SALAH. Ratri Kusuma Wijaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH YANG TANPA SALAH. Ratri Kusuma Wijaya"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

94

ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH YANG TANPA SALAH Ratri Kusuma Wijaya

Pandangan Mengenai Alkitab bisa salah

Sebelum membahas mengenai pokok ketaksalahan Alkitab perlu terlebih dahulu melihat beberapa ajaran yang menganggap Alkitab bisa salah. Pandangan Filsafat Modern, Kritik Historis, dan Neo-ortodoks, yang sekalipun berbeda-beda bentuk dan bobotnya, telah meletakkan alkitab setaraf dengan buku-buku lainnya, seperti buku-buku sejarah dan ilmu pengetahuan. Pandangan filsafat modern menyimpulkan bahwa Alkitab bisa salah sebab bagian-bagiannya tidak selaras dengan dalil-dalil yang berlaku dalam tiap jenis filsafat.

Kesimpulan yang dapat diambil melalui penguraian dan pandangan kritik historis, adalah bahwa Alkitab terdiri dari kepingan-kepingan berita, baik yang asli maupun yang palsu tapi dibenarkan. Pembentukan Alkitab dianggap proses manusiawi, karena itu sebagai manusia bisa salah, maka demikian juga Alkitab terdapat banyak kesalahan disana sini. Pandangan Neo ortodoks jelas sekali merendahkan derajat Alkitab ke taraf yang sedikit lebih tinggi dari buku-buku sekuler. Lebihnya disini karena bisa dipakai atau bisa menjadi firman Allah bila Allah sendiri berkenan menggunakan sebagai alat penyataan. Harus diakui bahwa terdapat bagian-bagian dalam Alkitab, maupun bagian Alkitab dengan bukti-bukti luar, seperti ilmu pengetahuan dan sejarah. Ketidaksuaian Alkitab dengan ilmu pengetahuan dan sejarah, hanya karena penelitian dar segi ilmu pengetahuan dan sejarah yang belum menemukan bukti-bukti yang betul-betul asli, khususnya dalam hal ketidaksuaian itu. Kesulitan ini bisa dipahami juga apabila menerima kuasa supra-alami dalam mengerti proses penciptaan. Cara kerja Allah tidak terbatas oleh sempitnya, teori-teori atau dalil-dalil yang berlaku dalam ilmu pengetahuan ataupun sejarah.1

Pengajaran dalam Alkitab

Terdapat banyak bukti dari dalam Alkitab sendiri, baik dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru yang menyatakan bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang tak dapat salah.

Beberapa istilah yang dianggap penting dalam membangun ajaran ketaksalahan Alkitab dikemukakan terlebih dahulu, sebab Alkitab sendiri tidak secara langsung menggunakan istilah ketaksalahan. Istilah-istilah tersebut ialah penyataan (revelatioan), Pengilhaman (inspiration), penerangan (Illumination) dan beberapa sebutan mengenai Alkitab itu sendiri.

Penyataan

Penyataan yang dimaksud disini adalah tindakan Allah untuk mengkomunikasikan diriNya kepada manusia melalui Alkitab. Penyataan itu ialah penyataan melalui penciptaan alam semesta, melalui pemeliharaan manusia,melalui pemeliharaan alam semesta, melalui mujizat-mujizat, melalui komunikasi langsung, melalui inkarnasi Kristus dan melalui Alkitab. Penyataan ini dibagi menjadi dua penyataan Umum dan penyataan Khusus. Bukti bahwa Alkitab adalah merupakan wujud penyataan ilahi adalah karena kesatuannya, karena

1 Dr. Arnold Tindas, Inerrancy Ketidaksalahan Alkitab,(Jakarta, HITS, 2007)23-55.

(2)

95

nubuatnya yang digenapi, dank arena para penulis Alkitab itu sendiri menyebutkan bahwa Allah befirman melalui mereka. Meskipun Alkitab Ditulis oleh kira-kira 40 orang yang berbeda, daloam jangka waktu kurang lebih 1600 tahun, tetapi merupakan satu kitab yang merupakan satu system pengajaran, satu standar moral, satu rencana keselamatan, dan satu program tentang masa-masa. Nubuatan-nubuatan Alkitab sebagian besar telah digenapi dan sebagian lagi pasti akan digenapi. Ungkapan-ungkapan seperti, “BEFIRMANLAH Tuhan kepada…” dan sejenisnya, deigunakan kurang lebih 3800 kali dalam Perjanjian Lama.

Dalam Perjanjian Baru, Paulus menyatakan bahwa hal-hal yang dituliskannya adalah perintah-perintah Allah (1 Korintus 4:37). Yohanes menganggap bahwa kesaksiannya adalah kesaksian Allah (1Yohanes 5:10). Petrus menyebutkan bahwa perintah Tuhan telah disampaikan melalui rasul-rasul (2Petrus 3:2)

Pengilhaman

Ajaran tentang Pengilhaman sangat menentukan dalam membangun ajaran tentang ketaksalahan Alkitab. Karena itu timbul berbagai teori tentang pengilhaman sebagai upaya menentukan posisi Alkitab dalam iman Kristen. Chafer mencatat sebanyak tujuh teori.

Ketujuh teori itu adalah sebagai berikut :

1.Teori Mekanis atau pendiktean (The Mechanical or Dictation Theory), Allah yang mendiktekan tulisan-tulisan Alkitab kepada manusia, gaya menulis dan kosakata berasal dari Penulis Ilahi (the divine author).

2. Pengilhaman sebagaian (Partial Inspiration) pengilhaman hanya mencakup pengajaran- pengajaran dan perintah-perintah yang bersifat doctrinal dan kebenaran-kebenaran yang tak dapat dimengerti oleh penulis-penulis manusia(the human authors)

3. Pengilhaman bertingkat-tingkat (Degrees of Ispiration) bagian-bagian tertentu dalam Alkitab mempunyai tingkat pengihaman yang lebih tinggi daripada bagian yang lain.

4. Konsep dan bukan kata-kata yang diinspirasikan (The Concept and Not the Words Inspired) Allah hanya memberikan konsep atau ide-ide, sedangkan penulis manusiawi mengungkapkannya dalam bahasanya sendiri.

5. Pengilhaman secara Alamiah (Natural Inspiration), orang-orang tertentu yang mempunyai pengetahuan rohani yang luar biasa, memiliki kemampuan sebagai bawaan secara alamiah, lalu kemudian menulis Alkitab.

6. Pengilhaman secara Mistik (Mistical Inspiration), setiap orang Kristen bisa menulis Alkitab melalui kekuatan Ilahi secara khusus, Allah yang bekerja di dalam mereka.

7. Pengilhaman Kata demi Kata dan secara Menyeluruh (Verbal,Plenary Inspiration), dengan pengilhaman kata demi kata berarti bahwa dalam tulisan-tulisan asli Alkitab, Roh Kudus menuntun dalam pemilihan kata-kata yang dipakai

Dengan pengilhaman secara menyeluruh berarti bahwa keakuratan sebagaimana yang terjamin dalam pengilhaman secara verbal, diperluas kepada setiap porsi Alkitab, sehingga tiap bagian Alkitab tak dapat keliru dalam hal kebenaran dan menentukan dalam hal kewibawaan Ilahi. Teori yang terakhir ini merupakan ajaran traditional dari gereja dan bahkan menurut Chafer, teori ini diberikan oleh Kristus dan rasul-rasul. Pengertian pengihaman yang dibahas dan dipakai disini dalam membangun ajaran ketaksalahan Alkitab adalah pengilhaman secara kata demi kata dan menyeluruh, kalau pengilhaman secara verbal

(3)

96

dan menyeluruh dari Alkitab itu diterima maka bersamaan dengan itu diterima pula ajaran ketaksalahan Alkitab.

Penerangan

Istilah penerangan (illumination) perlu dimengerti dalam kaitan dengan ajaran tentang ketaksalahn Alkitab. Terdapat perbedaan yang mendasar antara penerangan dengan pernyataan dan pengihaman. Neoortodoks mengaburkan perbedaan dalam penggunaan ketiga istilah ini, mereka menganggap bahwa pernyataan adalah duatu perjumpaan pribadi, Alkitab dan pemberitaannya menjadi Firman Allah karena perjumpaan pribadi melalui tindakan Allah dan kehadiranNya dalam Roh Kudus. Ini juga membawa pengertian pada pengihaman melalui perjumpaan pribadi. Menurut Chafer, pernyataan merupakan pengalaman Ilahi langsung dalam mengkomunikasikan kebenaran dari Allah kepada manusia. Pengihaman merupakan pengaruh Ilahi langsung dalam menjamin suatu pengalihan yang akurat tentang kebenaran kedalam bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain, sedangkan p-enerangan adalah pengaruh atau pimpinan dari Roh Kudus yang menyanggupkan semua orang yang memiliki hubungan yang benar dengan Allah untuk mengerti Alkitab.

Maka pernyataan berkaitan dengan komunikasi Allah kepada manusia,dan dalam konteks terjadinya Alkitab, komunikasi tersebut merupakan pengalihan pikiran Allah (divine author) kepada manusia penulis (human authors) kitab-kitab Alkitab.

Pengihaman berkaitan dengan penulisan naskah asli Alkitab, dan penerangan berkaitan dengan bagaimana memahami Firman Allah yang ditulis itu. Dalam Lukas 24:45 dikatakan bahwa Kristus membuka pikiran murid-muridNya sehingga mereka mengerti Kitab Suci.Karena dosa pikiran manusia menjadi sia-sia dan hati menjadi gelap (Roma 1:21), sehingga tidak menerti hal-hal rohani, kecuali Roh Allah sendiri yang mengajarkannya (1 Korintus 2 :6-16).

Beberapa sebutan Mengenai Alkitab

Tuhan Yesus dan para penulis Perjanjian Baru menyebut Alkitab, khususnya Perjanjian Lama, dengan beberapa sebutan yang dipakai secara bertukaran. Misalnya untuk menyebut Alkitab cukup dengan perkatana-perkataan seperti ‘Hukum Taurat’ (Mat.5:18; lik. 16;17;

gal.3:22), kitab suci (Yoh. 10:35; 1 Kor.15:3,4; Gal3:22), Kitab-kitab Suci (Yoh5:39; 1 Tim 4:13), Perintah Allah (Mrk7:9), firman Allah 9Mark 6:130 dan segala tulisan (2 Tim3:16).

Kadang-kdang juga Alkitab disebut menurut pembagiannya. Misalnya ketika Tuhan Yesus mengatakakan kepada murid-muridNya tentang penggenapan apa yang tertulis dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. Pengertian akan beberapa sebutan yang bebeda mengenai satu maksud yang sama, yaitu Alkitab.2

I Yohanes 5:7 “ Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (didalam sorga; Bapa, firman dan Roh Kudus., dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi).

Dalam NIV, kalimat yang dalam kurung tersebut tidak dimasukkan, hanya dicatat dalam footnote.

2 Ibid,169-177

(4)

97

Ini bukan berarti bahwa Roh Kudus tidak memperkenankan Kepribadian penulis dinyatakan didalam tulisannya. Sebagian orang menganggap bahwa kita dapat mengenali seseorang melalui gaya tulisannya, maka ini berarti bahwa kata-kata dalam tulisannya berasal dari si penulis itu sendiri; dengan demikian Roh Kudus tidak memimpin si penulis dalam tulisannya. Jika kita berpendapat demikian berarti kita telah membatasi kuasa dan hikmat dari Roh Kudus, seolah-olah Ia hanya dapat menulis dalam satu bentuk saja. Roh Kudus telah memilih si penulis dari sebelum ia dilahirkan, kemudian memimpin lingkungannya, perkembangannya, pendidikannya dan sebagainya sehingga Ia menjadi sebagaimana keadaannya. InI disebabkan Roh Kudus menghindaki Ia menggunakan kepribadiannya didalam tulisannya. Roh Kudus memimpin Lukas untuk menjadi dokter dan menggunakan istilah-istilah kedokteran, demikian juga Roh kudus memimpin paulus didalam pendidikannya sehingga Ia dapat mendebat sebagai seorang ahli hukum.

Seringkali para pengritik mengatakan bahwa kita ini percaya “Ilham mekanik”, yaitu Allah mengesampingkan pikiran penulis. Memang kadang-kadang Roh Kudus dicurahkan pada seorang nabi PL dan menyebabkan Ia berkata-kata dengan cara demikian, misalnya nabi Bileam Bil 23-24 dimana ia hendak mengutuki Israel, tetapi sebaliknya Ia memberkati Israel. Kadang-kadang Roh Tuhan dapat menyebabkann seseorang menulis dengan cara demikian, yaitu ia menuliskan hal-hal yang ia sendiri tidak mengerti.c.f. 1 Pet 1:10-12a, tetapi kebanyakan tidak seperti tersebut diatas.

Roh Kudus menggunakan pikiran dan pengalaman dari si penulis, memimpin ia mengenai apa yang harus dikatakannya dan pada waktu yang bersamaan membiarkan ia menggunakan perbendaraan kata dan cara menulis yang wajar bagi mereka.

Ini bukan berarti bahwa tidak ada hal-hal yang seolah-olah berkontradiksi atau hal- hal yang tidak dapat dijelaskan didalam Alkitab kita. Misalnya; 2 Raj 8:26, Ahasia jadi raja usia 22 tahun. 2 Taw 22:2 Ahasia menjadi raja pada usisa 42 tahun. Dilihat dari kontks Ayat-ayat di Tawarikh jelas catatan di Tawarikh salah, karena 2 Taw 21:20 menyebutkan Yoram, Ayah Ahasia mangkat pada usia 40th. Dan ia segera diganti oleh Ahasia (22:1).

2 Sam 10:18, 1 Taw 19:12

Ini bukan berarti bahwa kita dapat sesukanya mengambil sebuah ayat atau satu bagian Alkitab dan menggunakannya diluar konteksnya. Misalnya; Alkitab mencatat kata- kata setan dan kita tentunya tidak mengambil ayat tersebut lalu dengan alasan bahwa ayat tersebut ada di dalam Alkitab maka kita harus mentaatinya.

Ini bukan berarti bahwa semua kata-kata yang dikatakan penulis Alkitab seumur hidupnya adalah diwahyukan Allah dan tanpa salah. Roh Kudus memimpin kata-kata merekea dan menjaga mereka supaya tidak salah pada waktu mereka menulis Alkitab.

Tetapi hal ini tidak berlaku terus menerus didalam kehidupan mereka. Misalnya Musa sudah berkata-kata salah waktu ia memukul batu gunung untuk mengeluarkan air Bil 20:10-12 c.f Ulangan 3:23-27 kemudian Roh Kudus memimpinnya untuk menuliskan hal ini. Petruspun pernah salah berkata-kata dan Yesus menegurnya. Mat 16:23 bahkan setelah ia menerima Roh Kudus dan sudah keluar berkotbah, iapun pernah bertindak salah dan ditegur oleh Paulus Gal 2:113.

3 Thiessen,Henry C.Teologi Sistematika.Malang: Gandum Mas,1997

(5)

98

Ilham atau inspirasi ialah pekerjaan Allah melalui RohNya yang menggerakkan, menguasai dan memimpin orang-orang yang telah dipilihNya untuk menuliskan perkataan- perkataan yang dikehendakiNya, tanpa salah.

Hubungan antara wahyu dan ilham:

Waktu menulis Alkitab, ada kalanya ada ilham/inspirasi, tanpa ada wahyu. Ini disebabkan di dalam beberapa peristiwa wahyu tidak diperlukan, penulis sudah mengetahui hal-hal yang akan ditulliskan.

Sering mereka menyaksikan hal-hal yang telah mereka lihat dan dengar. Kadang-kadang mereka menuliskan hal-hal yang telah mereka pelajari dari orang lain 1 Yohanes 1:1-3 Yohanes menyaksikan apa yang telah ia lihat dan dengar. Lukas 1:1-4 Lukas mengetahui dari saksi-saksi yang lain.

Waktu menulis alkitab, banyak sekali terdapat wahyu dan ilham/inspirasi. Kejadian 1:1 fakta ini tentunya dinyatakan secara langsung sebab waktu kejadian tidak ada orang yang menyaksikan.

Pada kali yang lain, penulis menerima wahyu tanpa ilham/inspirasi,yakni penulis menerima suatu wahyu khusus yang tidak dikehendaki Allah ditulis di dalam Alkitab. 2 Korintus 12:2-4 “perkataan yang tidak boleh disebutkan……”, Wahyu 10:3-4 “meteraikan

….. jangan dituliskan…” Tentunya hal-hal yang tidak dikehendaki Allah ditulis di dalam Alkitab tidak kita ketahui.4

Diilhamkan atau dinafaskan Allah (theopneustos) hanya satu kali dipakai dalam PB.

PL juga hanya satu kali menggunakan kata yang paralel dengan kata theopneustos ini neshamah “tetapi Roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa. Itulah yang member kepadanya pengertian.” Ayub 32:8.

Paulus menulis di 1 Korintus 2:11 “Siapa gerangan di antara manusia yang tahu apa yang terdapat di dalam diri manusia (pikiran seorang manusia) selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia. Demikian pula tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah (pikiran Allah) selain Roh Allah.

Bagaimana pikiran Allah dapat diketahui manusia, kalau tidak Roh Allah mewahyukannya/ menyatakannya kepada manusia melalui komunikasi yang dapat dimengerti manusia.

Pada zaman dulu Allah berulang kali dan dalam berbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi (Ibr. 1:1) Dalam PL kita dapat melihat beberapa cara Allah berkomunikasi dengan manusia, misalnya melalui Malaikat (Kej.18,19) mimpi (Kej.28:12-16, 1 raja 3:5-15, Dan 7:1); Visi (Yes.1:1, Yeh.1:1, 8:3; 11:24; 43:3);

Mujizat (Kel.3:2; Hak.6:37; Yun 1:1;4:6); Suara (1 Sam 3); melalui menyelidiki nubuatan nabi lain (Dan9:1). “Dan terlebih lagi Allah berkata-kata secara langsung melalui nabi- nabiNya. “Roh Tuhan berbicara dengan perantaraanku, firmanNya ada dilidahku” (2 Sam.23:2) “Aku menaruh perkataan-perkataanKu ke dalam mulutmu”(Yer.1:9).

Namun setelah jaman nabi-nabi dan rasul-rasul lewat, firman allah/kebenaran Allah tetap diperlukan oleh manusia, oleh sebab itu firman Allah perlu didokumentasikan untuk generasi manusia mendatang. 2 Timotius 3:16 menyatakan bahwa pernyataan Allah itu telah tertulis (Alkitab/grapha/scripture). Dan pernyataan Allah itu tertulis dengan cara

4 Ryrie,Charles C.Teologi Dasar 1 & 2.Yogyakarta: Andi,1996

(6)

99

diilhamkan/dinafaskan Allah. “Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” 2 Petrus 1:21. Jadi penulis yang digerakkan Roh itu mencatat tulisan yang dinafaskan Allah.5

Allah menggerakkan, para nabi/ rasul menyampaikan kata-kata kebenaran itu. Allah mengilhamkan/ menginspirasikan, para nabi/rasul mencata kata-kata kebenaran itu.

nabi/rasul sebagai alatnya. Nabi adalah juru bicara Allah dan rasul adalah utusan Allah.

Allah mempersiapkan nabi-nabi/rasul-rasul ini melalui latihan, pendidikan, pengalaman, karunia dan terlebih lagi melalui wahyu secara langsung, sehingga mereka layak menjadi utusan Allah yang berkata-kata demi nama Allah. Alkitab adalah kitab yang berotoritas mutlak atas iman dan perbuatan manusia.

Di dalam Alkitab kata-kata seperti “Allah berfirman” maka firman Tuhan datanglah kepadaku, bunyinya ….dst terdapat lebih dari 3800 kali. Beberapa penulis Alkitab bukan saja mengatakan bahwa firman Allah datang pada mereka, tetapi juga bahwa Allah memerintahkan mereka untuk menulis. Musa mengatakan demikian: Kel. 34:27, firman Tuhan kepada Musa, suratkanlah segala firman ini…..” Ulangan 31:24-26.

Yeremia mengatakan demikian (Yer.30:1-2 cf Ul. 36:1-2,4) semua yang telah difirmankan Allah melalui Yeremia dituliskan. V 20-25 dibacakan dihadapan raja dibakar. V 27-28,32 ditulis lagi.

Habakuk mengatakan demikian: Habakuk 2:2 perkataan “loh-loh” ialah alat yang biasa dipakai pada waktu itu untuk menulis.

Paulus mengatakan demikian 1 Korintus 14:37 “barang yang aku suratkan kepadamu ialah hokum (perintah/command) Tuhan.”

Yohanes juga mengatakan demikian, Wahyu 1:11 “barang engkau tampak suratkanlah…”

Ayat yang penting tentang inspirasi 2 Timotius 3:16 “segala tulisan yang diilhamkan Allah ….. jadi, semua kata-kata yang tertulis dinafaskan Allah. Allah telah memberikan pernyataanNya secara penuh dalam catatan Alkitab. Bahkan Allah memimpin pemakaian/pemilihan kata-kata penulis Alkitab sehingga Alkitab meskipun tulisan manusia, tetapi sebenarnya adalah firman Allah. “Musa menuliskan segala firman Tuhan itu…..

Keluaran 24:4. Yesaya diperintahkan Allah untuk….tulislah itu….dan cantumkanlah disuatu kitab, supaya itu menjadi kesaksian untuk waktu yang kemudian, sampai selama-lamanya”

(Yes. 30:8).6

Paulus menyaksikan bahwa ia berkata-kata” dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh” 1 Korintus 2:13. Pimpinan Allah terhadap kata-kata dalam Alkitab adalah menyeluruh. Jadi bukan sebagian kata-kata Alkitab diinspirasikan dan sebagian lain tidak. Ini ternyata dari kata-kata “telah tersurat”, “Alkitab”,

“kitab torat, dan kita nabi-nabi”,”firman Allah”.

Dan kata-kata Alkitab tidak dapat dibatalkan Yohanes 10:35, bahkan pasti akan digenapi, “karena aku berkata kepadamu: sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum taurat, sebelum semuanya terjadi” Matius 4:18. Dan lagi lebih mudah langit dan bumi lenyap daripada satu

5 D.Guthrei. New Bible Commentary WMB Eerdmans Publishing Commentary.Grand Repids.Michigen

6 David M. Howard Jr,Kitab-kitab Sejarah dalam PL. Malang: Gamdu, Mas, 2002

(7)

100

titik dari hokum torat batal” Lukas 16:17. Oleh sebab itu kata-kata Alkitab merupakan otoritas yang tertinggi atas iman dan perbuatan manusia, “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.7

Penulis-penulis PB percaya bahwa PL adalah firman yang diwahyukan/ilhamkan Allah. Penulis-penulis PB percaya bahwa sejarah dan orang-orang dalam PL riel adanya.

Mereka menyebut tentang Abraham, Sarah, Ishak, Yakub, Daud melewati lau Tiberau, pengalama padang belantara, Kanaan dan sebagainya, dengan cara yang menunjukkan bahwa mereka sungguh-sungguh yakin bahwa yang dicatat di PL itu benar adanya Ibrani 11.

Penulis-penulis PB berkaili-kali mengutip ayat PL untuk membuktikan apa yang dikatakannya benar adanya, misalnya:

- Paulus (Gal. 3:6-13)

- Penulis surat Ibrani (Ibr.5:5-6; Maz.2:7;110:4) - Petrus (1 Petrus 1:23-25; Yes. 40:6-8)

Dari ayat-ayat ini dan ayat-ayat lain penulis-penulis PB. Menggunakan ayat-ayat PL untuk membuktikan bahwa apa yang mereka katakan benar adanya. Tentunya mereka tidak akan melakukan demikian bila mereka dan para pendengarnya tidak menerima PL sebagai firman Allah yang benar dan berotoritas.

Penulis-penulis PB terus menerus mengatakan bahwa nubuat PL sudah digenapi atau pasti akan digenapi (Mat. 2:17-18 cf Yer. 31:15, waktu itu sudah digenapi). Roma 14:10-12 – Yes.45:23-masih akan datang. Jadi baik mereka menunjuk pada nubuat yang baru saja digenapi atau menyebutkan hal yang masih akan digenapi dikemudian hari, mereka menunjukkan bahwa mereka percaya PL adalah firman Allah dan pasti akan digenapi. Dan rasul terus menerus menggunakan PL sebagai bahan/ dasar dari Kotbah-kotbahnya. Kita dapat melihat dalam kotbah-kotbah yang dicatat di Kisah Para Rasul. Petrus berkotbah dari Yoel dan Mazmur pada hari pentakosta. Kisah 2:16-21-Yoel 2:28-32. Kisah 2:25-28 – Maz.16:8-11; Kisah 2:30-Maz.132:11; Kisah 2:31 – Maz.16:10; Kisah 2:34-35 – Maz.

110:1. Pilipus berkotbah kepada sida-sida dari negeri Bahsyi tentang Yesaya 53. Kisah 8:32- 33,35 – Yes. 53:7b,8a. Paulus berkali-kali berkotbah dari PL Kisah 26:22-23 (tak ada kutipan). Yesus Kristus menyaksikan bahwa Alkitab adalah wahyu/Ilahi Allah, Yesus menyaksikan tentang PL yang telah lengkap.

- Allah menciptakan segala sesuatu Markus 13:19 - Allah menciptakan manusia (Mat. 19:4-5)

- Air bah yang membinasakan manusia pada jaman Nuh (Lukas 17:26-27)

- Waktu Allah menghancurkan Sodom, Allah menyelamatkan Lot, tetapi istri Lot melihat ke belakang dan binasa (Luk.17:28-29,32).

- Abraham, Ishak dan Yakub adalah orang-orang yang benar-benar ada (Mat.8:11).

- Allah menyatakan diri kepada Musa di dalam semak duri dan berkata-kata dengannya (Markus 12:26).

- Yesus menegaskan bahwa Alkitab atau(nubuat) pasti akan digenapi.

7 Berkhof.Louis. Systematic Theology. W. M.B Eerdmans Publishing Commentary. Grand Repids.Michigen.1941

(8)

101

- Yesus terus menerus mengutip Alkitab. I selalu memandang alkitab berotoritas dan jawaban untuk tiap pertanyaan.

- Yesus mengatakan bahwa kesesatan orang-orang saduki adalah sebab mereka tidak mengerti Alkitab (Markus 12:24)

- Yesus memandang tiap kata dan tiap huruf Alkitab sebagai suatu yang berotoritas dan tidak dapat diubah (Matius 22:41-46)8

Bukti dari luar Alkitab:

- Bapak-bapak gereja secara aklamasi menerima pengakuan akan otoritas PL melalui pengkanonan Alkitab. Dinyatakan bahwa masing-masing Kitab PL menunjukkan sifat yang tidak dapat dipisahkan dari pengilhaman ilahi.

- Allahlah yang memberi inspirasi kepada para penulis PL. Itulah sebabnya sekalipun para penulis PL hidup pada jaman dan latar belakang yang berbeda, berita yang mereka sampaikan tidak ada yang saling bertentangan, malah sebaliknya memberikan satu benang merah berita yang menunjuk pada karya keselamatan Allah.

- Secara praktis terbukti bahwa kitab-kitab PL telah menjadi standard kebenaran dan memberikan manfaat yang sanggup mengubah kehidupan manusia, karena Allahlah yang ada dibalik penulisan itu.

- Perjanjian Lama berisi Nubuatan bagi Perjanjian Baru Kitab-kitab dalam PL banyak menunjuk pada nubuatan-nubuatan yang akhirnya digenapi pada masa PB (Mat. 9:31; Luk 24:44; Rm 10:4). Keseluruhan dan kelengkapan berita keselamatan harus dimulai dari PL dan diakhiri dengan PB; sehingga jelas keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan. Oleh karena itu PL harus dipelajari sebagai sumber dan landasan untuk mengerti penggenapan rencana agung Allah. Kitab-kitab dalam PL juga penuh dengan tipologi-tipologi yang kalau dipelajari akan menolong pembaca kitab-kitab PB untuk mengerti lebih jelas Keutuhan Keseluruhan Kebenaran Alkitab9.

Yesus menempatkan diri lagi dibawah otoritas Alkitab.(Matius 4:1-11).

Mengenai pekerjaan-Nya atau pelayanan-Nya Yesus terus menerus mengatakan bahwa Ia harus melakukan hal-hal yang telah ditulis di PL mengenai diri-Nya. Waktu Ia untuk pertama kalinya mulai berkotbah, Ia mengatakan bahwa semua ini untuk menggenapi isi Alkitab (Lukas 4:21). Ia menyatakan diri sebaagai hamba yang menderita untuk menggenapi isi Alkitab didalam pelayanan-Nya (Lukas 4:17-19,21). Ia berkata kepada murid muridnya bahwa ia akan menuju Yerusalem supaya segala sesuatu yang telah tersurat tentang dirinya dengan Alkitab akan digenapi. (Lukas 18:31-33). Dengan sadar Ia mrnggenapi apa yang dilatalan Alkitab tentang diri-Nya.

Kesatuan dari isi Alkitab membuktikan bahwa Alkitab adalah wahyu atau ilham Allah. Ketetapan Sain didalam Alkitab membuktiakan bahwa Alkitab adalah wahyu atau ilham Allah. Banyak hal-hal Sain yang baru ditemukan beberapa ratus tahun yang lalu tetapi jauh sebelumnya Alkitab telah mengatakan tentanag ini. Dalam Alkitab terdapat 325 Ayat- ayat mengenai sain yang meliputi 34 macam sain. Jadi Alkitab kaya sekali akan hal-hal sain dan apa yang tercatat didalam Alkitab tentang sain tepat adanya.

8 Strong,Augustus Hopikins.Systematic Theology.Old Tappan.1969

9 Christopher Wright, Hidup Sebagai Umat Allah; Etika PL: Perbudakan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995

(9)

102 Misal: Bumi ini bulat (Yesaya 40:22), dsb

Ketetapan sejarah dan Alkitab membuktikan bahwa Alkitab adalah wahyu atau ilham Allah. Lebih kurang 200th yang lalu, satu-satunya kitab yang diketahui didunia barat yang menceritakan sejarah 10-20 abad SM adalah Alkitab khususnya PL.

a. Perjanjian Lama adalah Bagian dari Rencana Allah

Cara Allah menyatakan Diri-Nya kepada manusia adalah dengan memberikan Penyataan Umum dan Penyataan Khusus, yaitu melalui alam, sejarah, hati nurani manusia dan juga melalui Firman dan Anak-Nya, Yesus Kristus. Di dalam Penyataan-penyataan inilah Allah menyatakan Diri-Nya dan rencana-Nya kepada manusia (Rm 1:19-20; Yes. 52:10).

Dalam Perjanjian Lama, Allah memakai hamba-hamba-Nya, dengan latar belakang satu bangsa, yaitu bangsa Israel, untuk menjadi sarana dalam menyampaikan Penyataan- penyataan rencana-Nya kepada manusia (Yes. 49:6). Oleh karena itu sejarah lahirnya bangsa Israel dan bagaimana Allah menyertai, menghukum dan memberkati bangsa ini (yang kita pelajari melalui kitab-kitab PL) seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan iman Kristen. Karena melalui sejarah bangsa ini Allah sebenarnya sedang memberitahukan kepada manusia tentang Diri-Nya; siapakah Dia dan apakah rencana- Nya bagi umat manusia, termasuk rencana-Nya bagi kita yang hidup sekarang. Dengan mempelajari PL, maka kita akan melihat bagaimana Allah secara progresif menyatakan Diri-Nya untuk dikenal; pertama melalui bangsa pilihan-Nya (Israel), lalu selanjutnya melalui orang- orang yang dipilih-Nya pada masa Perjanjian Baru (Rm 1:16).

b. Perjanjian Lama adalah Bukti akan Kedaulatan dan Kesetiaan Allah

Dibalik cerita sejarah bangsa Israel, PL juga menjadi bukti penting akan kedaulatan Allah atas seluruh alam semesta yang diciptakan-Nya, termasuk di dalamnya manusia.

Dialah yang mengawasi sejarah dan yang akan menyelesaikan rencana-Nya tepat pada waktu yang sudah ditetapkan-Nya (Fil 1:6). Dia juga yang memilih hamba-hamba-Nya sesuai dengan kedaulatan-Nya untuk melaksanakan rencana kekal-Nya. Di sini sekaligus PL juga menjadi bukti penyataan progresif akan kesetiaan Allah (Yes. 25:1). Allah turut bekerja dalam sejarah, termasuk ketika Israel tidak taat, tetapi Allah tetap setia pada janji-Nya (Rm 3:3). Oleh karena itu kitab-kitab PB tidak mungkin dilepaskan dari PL;

Allah PB adalah juga Allah PL yang setia melaksanakan rencana kedaulatan-Nya (keselamatan) bagi umat pilihan- Nya.

c. Perjanjian Lama adalah Firman Allah

Mengakui bahwa PL adalah Firman Allah adalah bagian yang penting dari iman Kristen, karena apabila kita mengakui otoritasnya maka berarti kita bersedia tunduk pada otoritas tsb. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang, bagaimana kita tahu dan yakin bahwa kitab- kitab PL adalah Firman Allah yang berotoritas? Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa PL adalah Firman Allah.

Pertama, bukti dari dalam Alkitab sendiri:

1) Yesus mengakui otoritas PL

Selama Yesus hidup di dunia Ia mengakui otoritas PL secara penuh. Hal ini terbukti jelas dalam kitab-kitab Injil bagaimana Yesus selalu mengutip PL untuk menunjukkan dasar otoritas dan pengajaran-Nya. Misalnya pada waktu Ia dicobai

(10)

103

(Mat 4:1-11). Juga ketika Yesus harus mengklaim kedudukan-Nya sebagai Anak Allah (Yoh. 10:31-36). Sikap Yesus yang menjunjung tinggi PL cukup menjadi bukti bahwa PL memiliki otoritas sebagai Firman Allah.

2) Para Rasul mengakui otoritas PL

Diantara para Rasul tidak ada bukti satupun yang memperlihatkan bahwa mereka tidak mempercayai PL sebagai inspirasi dari Allah. Di antara para rasul, Paulus adalah yang paling jelas memberikan pengakuan secara penuh akan otoritas PL. 2 Tim. 3:16,

"tulisan" yang dimaksud pada waktu itu adalah tulisan dari kitab-kitab PL.

3) Para penulis Alkitab mengakui otoritas PL

Pola pengakuan otoritas PL juga dijumpai pada penulis-penulis PB lain, seperti Yakobus atau penulis kitab Ibrani. Mereka melihat PL bukan sebagai rangkaian sejarah dan peraturan yang mati, tetapi merupakan kisah yang hidup tentang karya Allah yang menyelamatkan manusia (Yak 1:22-23; Ibr. 4:12)10.

Alkitab masih juga ditentang seperti tokoh terkemuka di Amerika serikat Modelyn Murray pada tahun 1962, ia melarang pembacaan Alkitab disekolah-sekolah Pemerintah,

- Masih ada pertikaian atau kesalahan pahaman antara Ilmu dengan Alkitab

- Didalam buku ini, masih diperdebatkan kata Alkitab yang mengatakan “bahwa manusia itu terbuat dari debu tanah” hal ini diperdebat oleh sarjana Alkitab

- Orang-orang Kristen masih memberi jawaban-jawaban yang salah tentang Eksistensi Tuhan

- Kritikus selalu menggunakan berbagai cara dan teori-teori yang masuk akal untuk menunjukkan bahwa Alkitab tidak bisa dipercaya.

- Kritikus anti kekristenan selalu dan tidak ada capek-capeknya menyerang pemikiran yang logis tentang Alkitab dan mereka juga tidak mau memeriksa atau menyelidiki bukti-bukti yang benar dan yang sejujurnya tentang Alkitab tersebut.

- Di Alkitab juga terdapat ayat-ayat yang membuktikan tentang keberadaan Tuhan,seperti:

Roma 1:20 “sebab apa yang tidak nampak dari dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan , sehingga mereka tidak berdalih”

Mazmur 19:2 “Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan Cakrawala memberitakan hari pekerjaan tangan-Nya”

Kisah Para Rasul 17:22-28 “ketika Rasul Paulus pergi ke Atena, ia melihat bahwa orang- orang di Atena banyak yang menyembah patung-patung serta dewa-dewa, Paulus berdiri diatas Aeropagus dan mengatakan bahwa yang semestinya disembah itu adalah Allah yang tidak dikenal dengan kasat mata (transenden), Ia yang menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, dan Allah yang kita sembah tidak diam didalam kuil-kuil buatan manusia “maksudnya patung” (untuk lebih jelasnya dapat dibaca didalam Kis. 17:22- 28).11

- Jembatan yang paling baik, lebih kuat dan yang paling dipercayai dalam melintasi jurang pemisah antara Allah dan manusia adalah Penyertaan Allah sendiri (Alkitab).

10 Teologi Perjanjian Lama 1 & 2.Bandung: Kalam Hidup, 1999

11 Fritz Ridenour. Dapatkah Alkitab Dipercaya.Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 1998

(11)

104

 Melalui Alkitab anda bisa “berkenalan secara pribadi dengan Tuhan dan mempelajari kehendak-nya untuk hidup anda” dan kearifan-Nya juga berguna untuk seluruh Manusia (dapat dibaca di dalam Mzm 19:18, 119:105, dan Rm 15:4)

 Didalam buku ini diberitahukan juga bahwa Yesus menggunakan Alkitab sewaktu dicabai oleh iblis dan ketika Ia mengajar ke-Mesiasan-Nya, kita dapat melihat di dalam Matius 4:1-10; 26:54, Lukas 4:16:21; 18:31

 Buku ini menekankan agar orang-orang Kristen hendaknya melakukan pembelaan

“Apologet” bagi kepercayaan tentang Alkitab, karena Alkitab adalah Firman Tuhan yang di Ilhamkan (bukan mitos atau dongeng), tetapi suatu sejarah yang bisa dipercaya

Definisi Ineransi

E.J.Young memberikan definisi yang pas tentang ineransi:”Dengan kata ini kita mengartikan bahwa Kitab Suci memiliki kualitas bebas dari salah. Mereka dikecualikan dari kemungkinan untuk kesalahan, tidak dapat salah. Dalam semua pengajarannya mereka sesuai dengan sempurna dengan kebenaran. Ryrie memberikan suatu silogisme secara logis menyimpulkan pengajrab Alkitab dari ineransi: Allah adalah benar (Rm 3:4);Kitab Suci dinafaskan oleh Allah (2Tim.3:16); karena itu, kitab suci adalah benar (karena berasal dari nafas Allah yang adalah benar).

Penjelasan tentang Ineransi

Ineransi mengizinkan adanya keragaman dalam gaya bahasa. Injil Yohanes ditulis dalam gaya bahasa yang sederhana, sesuai dengan apa yang dapat diharapkan dari seorang nelayan yang tidak berpendidikan. Lukas ditulis dalam kosa kata yang lebih indah karena ditulis oleh seseorang yang berpendidikan. Surat-surat Paulus mencerminkan logika seorang filsuf. Semua variasi ini sepenuhnya selaras dengan ineransi.

Ineransi mengizinkan adanya keragaman rincian dalam menjelaskan peristiwa yang sama. Fenomena ini secara khusus dapat dilihat dalam injil sipnotik. Adalah penting untuk mengingat bahwa Yesus bebrbicara dalam bahasa aramik dan para penulis kitab Suci menulis dalam bahasa Yunani. Hal ini berarti mereka harus menerjemahkan kata-kata asli ke dalam bahasa Yunani. Seorang penulis dapat menggunakan kata-kata yang sedikit berbeda untuk menjabarkan peristiwa yang sama, namun keduanya member arti yang sama, walaupun ditulis dalam kata-kata yang berbeda. Ada alas an tambahan untuk rincian yang beragam. Penulis yang satu dapat melihat peristiwa itu dari satu sisi dan penulis injil yang lain melihat dari sisi yang lain. Hal ini akan menghasilkan rincian yang kelihatannya berbeda, namun keduanya tetap akurat.

Ineransi tidak menuntut laporan kata demi kata dari suatu peristiwa. “Pada masa dulu, bukanlah merupakan hal yang biasa dilakukan untuk memberikan laporan pengulangan kata demi kata setiap kali sesuatu dituliskan. Ada beberapa alas an untuk tidak tidak adanya tuntutan kutipan kata demi kata. Pertama, sebagaimana sudah disebutkan, penulis harus menerjemahkan dari Aramik ke dalam Yunani pada waktu mencatat kata-kata Yesus.

Kedua, dalam membuat referensi pada teks PL, tidaklah mungkin untuk membuka gulungan yang sangat panjang setiap kali akan mengutip suatu percakapan; lebih lanjut, gulungan itu tidak selalu siap sedia, oleh karena itu ada kutipan bebas dari PL.

Ineransi mengizinkan untuk tidak menggunakan bentuk tata bahasa standart. Sangat jelas adalah salah salah untuk memaksakan aturan tata bahasa Inggris pada kitab Suci.

(12)

105

Karena contohnya, dalam Yohanes 10:9, Yesus mendeklarasikan, Aku adalah pintu,

“sedangkan di ayat 11 Ia menyatakan, “Aku adalah Gembala yang baik dalam bahasa Inggris hal itu akan dinilai sebagai campuran metafora, tetapi hal itu bukan masalah dalam tata bahasa Yunani atau bahasa Ibrani . Dalam Yohanes 14:26, Yesus menunjuk pada Roh (pneuma=netral) dan kemudian menunjuk pada Roh sebagai “Ia (laki-laki) (ekeinos=maskulin). Hal ini akan membuat ahli tata bahasa Inggris mengangkat alisnya, tetapi hal itu bukan masalah dalam tata bahasa Yunani.

Ineransi mengizinkan ayat-ayat problematik. Meskipun pekerjaan yang begitu luar biasa telah dilakukan dalam penulisan kitab Suci. Namun adalah tidak mungkin untuk memberikam solusi pada semua masalah. Dalam kasus-kasus tertentu, solusi menunggu penemuan dari para arkeologis; dalam kasus lain menunggu penelitian dari para ahli bahasa;

dalam kasus lain solusinya tidak akan pernah ditemukan karena alas an lain. Solusi untuk beberapa masalah harus dipegang sambil menunggu. Namun jawabannya tidak pernah menyatakan aanya kontradiksi atau kesalahan dalam kitab Suci. Apabila Kitab Suci dinafaskan oleh Allah maka secara keseluruhan tanpa salah.

Ineransi menuntut catatan itu tidak mengajarkan kesalahan atau kontradiksi.

Pernyataan-pernyataan di Kitab Suci, apapun yang dituliskan sesuai dengan hal-hal sebagaimana adanya. Rinciannya dapat beragam, tetapi hal itu tetap mencerminkan hal-hal sebagaimana adanya. Misalnya, dalam Matius 8:5-13, dicatat bahwa kepala prajurit datang pada Yesus dan berkata, “aku tidak layak”. Dalam bagian pararel di Lukas 7:1-10, dicatat bahwa penatua yang datang dan berkata tentang kepala prajurit itu, “ Ia layak”. Kelihatannya penatua itu datang lebih dahulu dan berbicara pada Yesus, dan kepala prajurit itu sendiri datang. Kedua catatan itu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Ineransi adalah doktrin yang penting. Apabila dimengerti dengan benar, itu berarti bahwa Alkitab berbicara secara akurat dalam semua pernyataanya, baik itu hal teologis, catatan penciptaan, sejarah, geografi, atau geologi. Namun demikian, ineransi mengizinkan adanya keragaman rincian mengenai catatan yang sama. Ineransi tidak menenutut kekauan dari gaya bahasa. Dalam kesemuannya, pernyataan alkitab adalah akurat dan sesuai dengan kebenaran.12

12 Paul Enns, The Moody Handbook of Theology Buku Pegangan Teologi, (Malang, SAAT, 2004)202- 206.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tersebut juga tidak mengatur tentang kriteria pekerjaan yang dapat di lanjutkan dengan tambahan waktu, termasuk di

Agar tidak menyulitkan, sebaiknya field-field yang ada dalam kotak tersebut dihapus saja dengan menekan tombol Delete atau bisa juga memanfaatkan field tersebut namun Anda

Komisi yang terdiri dari Zaid bin Tsabit adalah berasal dari Madinah atau kalangan Anshar, sedangkan tiga orang lainnya Abdullah bin Zubair, Sa’ad bin al-Ash dan

Kebiasaan belajar yang efektif juga akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari siswa dimana mereka akan senantiasa terbiasa melakukan sesuatu dengan hasil

Analisis Curah Hujan Bulan Februari 2017 Analisis Sifat Hujan Bulan Februari 2017 Umumnya curah hujan pada bulan Februari 2017 berkisar antara 100 - 300 mm/bln

Dari hasil analisis data tersebut, maka teori yang penulis pergunakan dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa motivasi pimpinan mempegaruhi semangat kerja pegawai

Adapun penataan kawasan yang telah dilakukan Pemerintah Kota Tebing Tinggi ditahun 2013 s/d saat ini, diantaranya dengan Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis

dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa ada hubungan antara hipertensi dengan peningkatan tekanan intra okuli yang terjadi pada pasien dirumah sakit Ibnu Sina Makassar.