• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Pembuatan Gambar Ilustrasi Karya Fajri Ashari Dalam Buku Pakarena Sere Jaga Nigandang SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Proses Pembuatan Gambar Ilustrasi Karya Fajri Ashari Dalam Buku Pakarena Sere Jaga Nigandang SKRIPSI"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

Proses Pembuatan Gambar Ilustrasi Karya Fajri Ashari Dalam Buku Pakarena Sere Jaga Nigandang

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh:

HAIDAR 10541 071413

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

▸ Baca selengkapnya: merekam suara atau gambar pemikiran atau kejadian yang dianggap penting dalam proses pembuatan karya merupakan proses

(2)

2

▸ Baca selengkapnya: salah satu karya besar sir muhammad iqbal dalam bukunya adalah buku yang berjudul

(3)

3

(4)

4

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : HAIDAR

NIM : 10541071413

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Judul Skripsi : Proses Pembuatan Gambar Ilustrasi Karya Fajri Ashari Dalam Buku Pakarena Sere Jaga Nigandang

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan didepan Tim Penguji adalah hasil karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan saya bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 10 Februari 2021 Yang Membuat Pernyataan

HAIDAR

(5)

5

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : HAIDAR

NIM : 10541071413

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini, saya akan menyusun sendiri skripsi ini (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Dalam penyusunan skripsi saya akan selalu melakukan konsultasi dengan pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam menyusun skripsi ini 4. Apabila saya melanggar perjanjian ini seperti pada butir 1,2,3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 10 Februari 2021 Yang Membuat Perjanjian

HAIDAR

(6)

6

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO :

PERSEMBAHAN :

KEDUA ORANG TUA YANG ATAS KETULUSAN DAN KASIH SAYANG NYA YANG TIDAK PERNAH BERHENTI UNTUK MENDUKUNG LANGKAH KEMAJUAN SAYA

(7)

7 ABSTRAK

Haidar. 10541071413. 2021. Proses Pembuatan Gambar Ilustrasi Karya Fajri Ashari Dalam Buku Pakarena Sere Jaga Nigandang. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. 2021. Pembimbing: (I) Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn., (II) Meisar Ashari, S.Pd., M.Sn.

Proses ini bertujuan untuk terciptanya ilustrasi tentang Tari Pakarena Sere Jaga Nigandang sebagai media pengembangan dari Buku terdahulu yang ditulis oleh Nurlina Syahrir agar dapat terpublish ke seluruh Masyarakat Indonesia.

Hasil proses pembuatan ilustrasi Tari Pakarena Sere Jaga Nigandang diimplementasikan dalam bentuk Media Buku Cetak dan Buku Elektronik sebagai media pendukung serta Sosial Media, Poster Dan X-Banner Sebagai Media Publikasi. Media utama pada perancangan ilustrasi Tari Pakarena Sere Jaga Nigandang berupa Buku Cetak dengan ukuran 14x20 Cm dengan material Buku Art Paper 80 Gsm untuk bagian isi, Art Paper 210 Gsm untuk sampul dengan isi materi merujuk pada isi Buku bagian Bab Empat yaitu nilai-nilai estetik dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang terdiri dari sebelas poin. Pada pembagian ilustrasi dibagi menjadi dua ilustrasi inti dan ilustrasi isi, pengolahan ilustrasi inti menggunakan Teknik Digital Painting sementara ilustrasi isi menggunakan Teknik Line Art yang diolah menggunakan Software Adobe Photoshop dan Adobe Illustrator. Membuat font atau Tipeface sendiri yang bernuansa etnik agar memberikan citra tersendiri pada perancangan ini. Hingga penyusunan tata letak hingga menjadi hasil perancangan berupa ilustrasi Tari Pakarena Sere Jaga Nigandang dalam bentuk Media Buku Fisik dan Elektronik.

Kata kunci: Ilustrasi Buku, Nilai-nilai estetik, Tari Pakarena Sere Jaga Nigandang

(8)

8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Skripsi ini yang berjudul

“Proses Pembuatan Gambar Ilustrasi Karya Fajri Ashari Dalam Buku Pakarena Sere Jaga Nigandang”. Pernyusuna Skripsi brtujuan untuk memenuhi syarat-syarat

untuk bisa mencapai Gelar Sarjana di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam pelaksanaan penyusunan Skripsi ini, Alhamdulillah mendapat banyak bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini secara pribadi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya yang ditujukan kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya, kesehatan jasmani dan rohani serta kekuatan sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhr ini

2. Kedua Orang Tua yang atas ketulusan dan kasih sayang nya yang tidak pernah berhenti untuk mendukung langkah kemajuan saya

3. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

(9)

9

4. Bapak Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

5. Bapak A. Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar

6. Bapak Makmun, S,Pd., M.Pd Selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar

7. Bapak A. Baetal Mukaddas, S.Pd., M.Sn Selaku Pembimbing I

8. Bapak Meisar Ashari, S.Pd., M.Sn Selaku Pembimbing II yang tidak henti- hentinya mengingatkan saya untuk menyelesaikan studi saya di Pendidikan Seni Rupa ini

9. Bapak dan Ibu Dosen khususnya Dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang telah memberikan bantuan ilmu yang mereka miliki

10. Bapak Dr. Ir. H. Zakir Sabara HW, ST., MT., IPM., ASEAN Eng., AK3U, atau lebih saya kenal sebagai Om saya yang tidak henti-hentinya mengingatkan saya untuk menyelesaikan studi saya

11. Teman-teman saya di Komunitas Seni Adab (KISsA) Teman berbagi tawa dan canda baik siang maupun malam

12. Teman-teman saya didalam Forum PEKERJA SENI KAMPUS Makassar 13. Junior-junior yang Bersama-sama dalam menempuh penyelesaian Tugas Akhir 14. Serta semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung hingga terselesaikannya Skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

(10)

10

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Makassar, 10 Februari 2021 Penulis

HAIDAR

(11)

11 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

SURAT PERJANJIAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

BAB I. PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang……… .... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ... 5

A. Kajian Pustaka ... 5

B. Kerangka Pikir ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ... 24

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ... 24

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

C. Definisi Operasional Variabel ... 26

D. Instrumen Penelitian... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

(12)

12

F. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Hasil Penelitian ... 32

B. Pembahasan ... 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 94 LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(13)

13 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilustrasi dalam bahasa Belanda (ilustratie) diartikan sebagai hiasan dengan gambar atau pembuatan sesuatu yang jelas. Rata-rata penggunaan ilustrasi dalam buku dalam bentuk gambar kartun (Nurhadiat, Dedi, 2004:54).

Dalam definisi lain disebutkan kata Ilustrasi bersumber dari kata (illusion).

Sebagai bentuk pengandaian yang terbentuk dalam pikiran manusia akibat banyak sebab. Ilustrasi dapat tumbuh sebagai suatu ekspektasi dari ketidakmungkinan dan tak berbedajauh dengan angan-angan, bersifät maya atau virtual. Ilustrasi dapat hadir dalam berbagai aspek. Bisa melalui lewat tulisan, gambar maupun bunyi (Fariz, 2009:14).

Ilustrasi merupakan elemen yang dirasakan paling penting sebagai daya tarlk dalam perancangan buku. Ilustrasi akan membantu pembaca untuk berimajinasi sewaktu membaca buku ini, sehingga diharapkan agar pembaca seperti tidak merasa sedang membaca sebuah buku yang bertemakan sejarah.

Kata ilustrasi bila dillhat dari bahasa Inggris illustration, memlliki arti gambar, foto, atau pun lukisan. Gambar ilustrasi adalah gambar yang menceritakan atau memberikan penjelasan pada cerita atau naskah tertulis. Ilustrasi dalam perkembangan secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita, tetapi dapat juga menghiasi ruang kosong. Misalnya dalam

(14)

14

majalah, koran, tabloid, dan Iain-Iain. Ilustrasi bisa berbentuk macam-macam, seperti karya seni sketsa, lukis, grafis, karikatural, dan akhlr-akhir ini bahkan banyak dipakai image bitmap hingga karya foto (Soedarso, 2014:566)

Ilustrasi ekspresif mlai-nllal pakarena sere jaga nigandang adalah salah satu buku ilustrasi karya fajri Ashari yan mengembangkan dari buku Yang berjudul Pakarena sere jaga nigandang (2019) karya nurlina syahrir, dalam proses pembuatan ilustrasi fajri ashari menampllkan ilustrasl yang ekspresif sehingga menjadi daya Tarik tersendiri untuk buku sebelumnya, pada dasarnya buku pakarena sere jaga nigandang menjadi rujukan untuk mempelajari tari pakarena yang menjadi budaya di Sulawesi Selatan, maka dari itu sangat di perlukan ilustrasi untuk daya tarik visual pembaca.

Muhammad fajri ashari adalah seorang illustrator dari buku Pakarena sere Jaga Nigandang. Lahlr di tanah makassar pada hari sabtu 23 Maret 1996.

Mengenal dunia seni rupa dan desain grafis sejak tahun 2010 saat duduk dibangku sekolah menengah kejuruan jurusan Desain Komunikasi Visual, namun baru mendalami Jurusan itu sejak duduk dibangku kuliah pada tahun 2013, beberapa karyanya yang telah di publikasikan seperti cover Single "aku adalah kau yang kau AKUKAN" dari grup music penenun kata, turut berpartisipasi di event good day gaul creation 2019 tingkat naslonal dan karyanya menjadi nommasi 10 pilihan dl event poster interaktif AFO kementerian Pendidikan dan kebudayaan RI.

(15)

15

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis berminat untuk mengkaji lebih dalam bagaimana proses pembuatan gambar ilustrasi karya fajri ashari dalam buku pakarena sere jaga nigandang yang ditulis oleh nurlina syahrir, karena pada ilustrasi yang terdapat dalam buku tersebut memiliki nilai kebudayaan dan kearifan lokal yang menjadi daya Tarik.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, penulis merumuskan masalah yang akan diteliti dengan jelas dan sistematis agar tujuannya dapat tercapat sesuai yang dlharapkan, maka dapat dirumuskan dengan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan gambar ilustrasi karya fajri ashari dalam buku pakarena sere jaga nigandang yang ditulis oleh nurlina syahrir ? 2. Bagaiman hasil dari proses pembuatan ilustrasi oleh fajri ashari dalam

buku pakarena sere jaga nigandang?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan diatas maka penelitian ini bertujuan memperoleh data dan informasi yang actual dan benar. Adapun tujuan lain dari penelitian ini adalah Mengetahui proses pembuatan gambar ilustrasi karya Fajri Ashari dalam buku pakarena sere jaga nigandang secara rinci dan mendetail.

(16)

16 D. Manfaat penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan apresiasi kita terhadap karya fajri ashari dalam buku pakarena sere jaga nigandang yang ditulis oleh Nurlina Syahrir, antara lain:

1. Dapat mengetahui setiap proses yang dilalui fajri ashari dalam membuat gambar ilustrasi buku pakarena sere jaga nigandang karya nurlina syahrir 2. Sebagai bahan apresiasi bagi mahasiswa, khususnya program Pendidikan

seni rupa universitas Muhammadiyah makassar tentang proses pembuatan ilustrasi yang terdapat dalam buku pakarena sere jaga nigandang oleh fajri ashari.

(17)

17 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan landasan teoritis dan menggunakan literatur vang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Wijayah Kusumah adalah sekumpulan teori-teori yang akan digunakan dalam mendukung proses penelitian sehingga tulisan yang dibuat bukan hasil karangan, tetapi hasil karya ilmiah yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya (Kusumah, Kajian Teoritis Dalam Pandangan Saya, 2014, http://www.kompasiana.com/).

Kerlinger (1978:52) dalam Sugiyono mengemukakan teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena (Sugiyono, 2009:82).

Oleh karena itu beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan sebagai bahan penunjang dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut;

1. Proses

Proses sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Proses yang dlkemukakan oleh Gibson sebagai berikut :

(18)

18

"Aktivitas yang memberikan nafas kehidupan bagi kehidupan organisasi, proses yang umum adalah komunikasi, evaluasi, prestasi kerja, keputusan, sosialisasi dan pengembangan karier”. (1989 : 21)

Kemudian proses dikemukakan Oleh Handayaningrat sebagal berikut

"Proses adalah rangkaian tahap kegiatan mulai dari penentuan sasaran sampai dengan berakhirnya sasaran untuk tercapainya tujuan" (1995 : 20)

Sedangkan menurut pendapat James R. Evans dan William M.

Lindsay dalam bukunya yang berjudul Pengantar Six Sigma An Introduction To Six Sigma And Process Improvement mengartlkan sebagal berikut " Proses adalah serangkaian aktivitas yang ditujukan untuk mencapai beberapa hasil. Proses merupakan cara bagaimana sebuah pekerjaan menghasilkan niai bagi pelanggan. Biasanya kita berbicara mengenai proses dalam konteks produksi : sekumpulan aktivitas dan operasi yang terlibat dalam perubahan input (fasilitas fisik, material, modal, peralatan, dan manusia) menjadi output (produk dan jasa)”. (Evans dan Lindsay, 2007:17).

Pengertian proses yang diambil dari salah satu Situs website yang beralamat di www.wikipedia.com mengartikan proses sebagai berikut "

Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin

(19)

19

dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek dibawah pengaruhnya". (www.wikipedia.com [01/05/20161 )

Dari beberapa pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan yang dimaksud dengan proses sebagai berikut Proses Itu artinya rangkaian pengolahan data yang menghasilkan sesuatu yaitu sebuah informasi dari beberapa masukan yang dari hasil proses tersebut akan mengahsilkan output.

2. Gambar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata gambar diartikan sebagai sebuah tiruan barang baik itu orang, tumbuhan, binatang dan sebagainya yang dlbuat dengan menggunakan coretan pensil dan sebagainya pada medium kertas dan sebagainya. KBBI memberi contoh gambar adalah Lukisan.

Tamiya Onodera gambar merupakan replica dari alam. Banyak kita jumpai gambar-gambar yang sama persis dengan suatu daerah atau mencontoh suatu tempat di belahan duma ini Misalnya gambar pegununngan, danau, pedesaan, Dan sebagainya

S.Soedjono Gambar merupakan karya yang berasal dari jiwa dan bukan menjiplak milik orang lain. Pendapat sudjono ini mendefinisikan gambar seperti lukisan. Lukisan yang dibuat antara seniman satu dengan lainnya pastilah berbeda meskipun mereka melakukan pengamatan pada

(20)

20

objek yang sama, dengan alat dan media yang sama sekalipun. Jadi, sebenarnya tindakan plagiat merupakan hal yang disengaja dan bukan tanpa sadar.

Ned Block, Gambar ialah sesuatu yang dapat mewakilkan suatu Objek nyatanya serta memiliki karakter warna maupun bentuk yang sesuai dengan aslinya.

Dari hasil pengertian diatas penulis menyimpulkan Gambar adalah suatu proses kreatifitas meniru alam yang dituangkan dalam bentuk media 2 dimensi yang mengandung nilai keindahan.

3. Ilustrasi

Seni ilustrasi telah mengalami perkembangan yang menjadikannya sulit untuk dipahami jika kita berpijak pada pengertian tradisional ilustrasi sebagai "gambar yang berfungsi untuk menjelaskan" Seni ilustrasi kontemporer tampil dalam bentuknya yang semakin variatif, tidak hanya berupa "gambar", menjadi subjektif-ekspresif, bahkan berwujud abstrak dalam corak dan tema, sehingga tidak lagi

(21)

21

gambar ilustrasi dalam buku pakarena sere jaga nigandang (sumber: ilustrasi ekspresif dalam buku pakarena sere jaga nigandang)

sejiwa dengan makna awal seni ilustrasi sebagal sesuatu yang memperjelas, sesuatu yang membuat konsep, benda, atau suasana menjadi terang- benderang.

Secara etimologis istilah ilustrasi yang diambil dari Bahasa inggris illustration dengan bentuk kata kerjanya to illustrate, berasal dari bahasa Latin Illustrare yang berarti membuat terang. Dari pengertian ini kemudian berkembang menjadi: membuat Jelas dan terang.

Dalam pengertiannya yang luas, ilustrasi didefinisikan sebagai gambar yang bercerita (Gruger, 1936 : 284) sebuah definisi yang mencakup beragam gambar di dinding gua pada zaman pra sejarah sampai pada gambar komik surat kabar yang terbit hari ini (Salam, Esensi Seni Ilustrasi, 2017 : 1-2). Martha Thomas mengatakan, lukisan dan ilustrasi, berkembang sepanjang jalur yang sama dalam sejarah, dalam banyak hal, keduanya

(22)

22

sama. Secara tradisional, keduanya mengambil inspirasi dari karya-karya kesusasteraan seperti injil, hanya saja lukisan dibuat untuk menghiasi dinding atau langit-langit, sedangkan ilustrasi dibuat untuk menghiasi naskah, untuk membantu menjelaskan ceritera atau mencatat peristiwa (Salam, Wahid, dan Husain, Definisi Ilustrasi, 1992-1993 : 1-2).

a. Fungsi llustrasi

Dalam buku (Salam, Wahid, dan Husain, Fungsi Ilustrasi, 1992-1993 : 6-9) mengatakan bahwa fungsi ilustrasi untuk menyajikan penggambaran secara grafis dari suatu subjek adalah fungsi dar ilustrasl, maka tugas dari ilustrator untuk menjalankan fungsi tersebut.

Kesuksesan dari seorang ilustrator ditentukan oleh kemampuannya untuk membuat karyanya dapat dipahami dan dalam bentuk yang artıştık. Ilustrator harus mempersiapkan dirinya secara baik dengan memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut

1) Illustraior harus memiliki pengetahuan akan unsur-unsur formal seni rupa sepertı garis, bentuk, warna, tekstur, pencahayaan, komposısı, dan perspektif.

2) Illııstrator paham akan penggunaan alat/media ilustrasi seperti pensil, pena, kuas, pastel, tınta cina, cat air, cat mınyak, akrilik, kompüter dan sebagainya.

(23)

23

3) Illustrator memiliki pengetahuan mengenai teknik berkomunikasi.

Belajar sosiologı, anthropologi dan psikologi yang dapat menunjang keterampilannya dalam mengkomunikasikan idenya, merupakan pula bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seorang illustrator

4) Sebelum menggambarkan sebuah subjek, seorang illustrator harus paham dan akrab dengan Subjek tersebut, ia harus mengumpulkan data mengenai subjeknya dengan membaca buku, majalah, atau surat kabar, melaksanakan pengamatan, mengumpulkan foto, mengunjungi museum atau mengadakan wawancara.

5) Langkah berikutnya adalah menyatakan idenya kedalam bentuk yang kongkrit, memulaı dengan sketsa kasar dari pensil atau pena mengenai subyeknya kemudian memilih yang terbaik untuk diteruskan menjadi gambar yang selesai

b. Mengkomunikasikan ilustrasi

Dalam buku (Salam, Wahid, dan Husain, Mengkomunikasikan Ilustrasi, 1992-1993 : 11-14) mengatakan bahwa beberapa cara yang lazim dan digunakan oleh illustrator dalam mengkomunikasikan subyeknya:

(24)

24

1) Mendramatisasikan digunakan oleh ilustrator untuk membuat subjeknya menarik dan lebih mudah dipahami. Sang Ilustrator menggambarkan subjeknya secara berlebih-lebihan.

2) Menggunakan isyarat dan mimik mempunyai arti yang luas, Illustrator dapat menggambarkan kesakitan, kegembiraan, kemarahan, ketakutan, kekecewaan, kelelahan dan sebagainya.

Dengan menggunakannya dalam Ilustrasi, Illustrator dapat menyampaikan pesan-pesan tertentu.

3) Menggunakan simbol yang berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat, oleh karena itu simbol merupakan kunci dalam berkomunikasi. Dengan menggunakannya secara cerdik, Illustrator dapat dengan mudah menyampaikan idenya semisal gambar hati merupakan simbol dari cinta namun dengan menggambarkannya secara pecah, menyiratkan patah hati.

4) Personafikasi, dengan cara ini Illustrator menampakkan benda- benda atau binatang bertingkah laku sebagai manusia, matahari sebagai contoh, mungkin digambarkan sedang tersenyum atau menangis.

5) Menggambarkan bunvi digunakan oleh ilustrator untuk menggambarkan adanya bunyian dengan menggunakan huruf atau kata-kata atau tanda nada musik dalam ilustrasinya.

(25)

25

6) Merangkaikan gambar digunakan oleh Illusirator dalam

menggambarkan ilusi gerak, cara ini paling jelas dapat dilihat pada komik strip.

7) Memusatkan perhatian digunakan oleh Illustrator untuk menekankan subjeknya, dengan cara ini serta merta perhatian kita ditarik ketitik fokus gambar misalnya seperti seekor kucing yang sedang bertengger di atas gunung yang tinggi.

c. Ilustrasi Buku

Dalam buku (Salam, Wahid, dan Husain, Ilustrasi Buku, 1992- 1993 : 24-28) mengatakan bahwa ilustrasi buku merujuk pada ilustrasi yang dibuat sebagai pendamping atau penjelas teks pada buku.

Ada beberapa jenis ilustrasi buku yaitu ilustrasi buku ilmiah (non-fiksi), ilustrasi buku kesusasteraan, ilustrasi buku anak-anak, dan ilustrasi buku komik.

1) Ilustrasi buku ilmiah (non-fiksi)

Ilustrasi buku ilmiah bermaksud untuk memberikan informasi yang jelas berdasarkan pendekatan ilmiah. Dapat berupa ilustrasi yang realistis yang digarap dengan penuh kehati- hatian seperti misalnya gambar karang laut, tumbuh-tumbuhan, fosil, bagian-bagian mesin, atau berupa diagram dari peredaran darah, Perjalanan sejarah. cara kerja suatu sistem dan sebagainya.

(26)

26

Illustrator harus menghindari penggambaran bebas yang dapat merusak sifat keilmiahan dari ilustrasi dalam memberikan informasi yang jelas dan akurat selain itu karya iłmiah haruslah tetap menarik dan sedap di pandang.

Gambar 3. I ilustrasi buku (ilmiah) non-fiksi

Sumber : google.com/tag/ilustrasi buku no fiksi/

Diakses pada 19-11-2020 2) Ilustrasi buku kesusasteraan

Ilustrasi karya-karya kesusasteraan berhubungan dengan subjek yang bersifat subjektif — imajinatif seperti puisi, cerpen atau novel. Ilustrasi untuk karya-karya kesusasteraan bervariasi dari yang bersifat realistis ke yang abstrak. Bagaimanapun

(27)

27

bentuknya, ia harus senantiasa sesuai dengan teks yang didampinginya serta karya-karya sastra yang surrealistis tentu pula harus didampingi oleh ilustrasiYang surrealistis.

Gambar 3.2 ilustrasi buku kesusasteraan

Sumber: https://www.gramedia.com/blog/10-buku-sastra-best- seller-populer-terbitan-gpu/

Diakses pada 19-11-2020 3) Ilustrasi buku anak-anak

Kebutuhan akan ilustrasi pada buku-buku yang secara khusus ditulis untuk anak-anak, merangsang lahirnya sebuah jenis ilustrasi baru yaitu ilustrasi buku anak-anak. Contoh buku yang menggunakan ilustrasi buku anak-anak yaitu berupa buku- buku fiksi seperti dongeng binatang-binatang, dongeng nenek

(28)

28

tukang sihir, atau buku-buku non fiksi seperti buku ilmu bumi, sejarah, ilmu hayat, dan sebagainya.

Ilustrator buku anak-anak tentulah harııs memiliki kemampuan berkomunikasi dengan anak-anak. Pengalaman masa kecil sang ilustrator mungkin dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam menciptakan ilustrasi untuk anak-anak. Ilustrasi unluk anak-anak seyogyanya bersifat mendidik, mengembangkan rasa ingin tahli dan kepekaan artistiknya.

Semua itu pada gilirannya memberi sumbangan terhadap perkembangan anak hingga masa dewasanya kelak, pendekatan yang kreatif dan segar dari ilustrasi unluk anak-anak menempatkannya pada posisi yang unik dalam dunia ilustrasi.

Gambar 3.3 ilustrasi Buku Anak-anak

Sumber : https://majalah.tempo.co/read/iqra/157599/ilustrasi-buku-anak Diakses: 19-11-2020

(29)

29 4) Ilustrasi buku komik

llustrasi buku komik merupakan jenis ilustrasi buku yang khas karena pada buku komik, justru tekslah yang menjelaskan gambar. Ilustrasi buku komik berkembang mulai dari komik strip yaitu rangkaian gambar dan teks yang mejelaskan ceritera pada surat kabar atau majalah. Komik strip menurut Kunze memiliki ciri-ciri yaitu terdiri dari rangkaian gambar terpisah, gambar lebih penting dari pada teks, didesain untuk dicetak dan berceritera.

Tema buku komik tidak selalu berceritera lucu sebagaimana namanya yaitu komik yang berarti lucu, akan tetapi ia mungkin berceritera petualangan, percintaan, kejahatan, horor atau ceritera-ceritera makhluk angkasa luar.

Gambar 3.3 ilustrasi buku Komik

Sumber: https://ilustrasibukukomik.wordpress.com/tag/ilustrasi- ppnbm/

(30)

30 4. Pakarena sere jaga nigandang

Di buku pakarena sere jaga nigandang terbagi menjadi lima bagian yaitu (I) bagian satu berisi tentang Pakarena dan Mitos Makassar yang menjelaskan lahirnnya Pakarena dan masyarakat Sulawesi Selatan, (2) bagian kedua berisi tentang pakarena, Selayang Pandang yang menjelaskan Pakarena dalam pandangan peneliti (Nurlina Syahrir), landasan konsep analisis pakarena sere jaga nigandang, landasan teori, dan model penilitian, (3) bagian ketiga berisi metodologi yang menjelaskan tentang pengantar, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan penyajian hasil analisis data, (4) bagian keempat berisi tentang nilai-nilai estetik dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang yang menielaskan tentang pengantar.

koreografi Pakarena Sere Jaga Nigandang sebagai perpaduan sifat laut dan gunung, tempat pertunjukan, unsur-unsur pembangun pertunjukan Pakarena Sere Jaga Nigandang, konsep dasar Pakarena dan nilai-nilai estetik Pakarena Sere Jaga Nigandang, (5) bagian kelima berisi tentang simbol dan nilai sebagai pembentuk identitas dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang, yang menjelaskan tentang sistem simbol dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang, sistem nilai dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang, simbol dan nilai sebagai pembentuk identitas, identitas gender dalam pakarena sere jaga Nigandang dan simbol dalam oposisi biner.

(31)

31

Berdasarkan hasil penelitian Nurlina Syahrir dalam buku Pakarena Sere Jaga Nigandang, di bagian keenam bagian kesimpulan mengatakan beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut.

1) Pakarena sere jaga nigandang sebagai sebuah pertunjukan tari, masuk kedalam jenis koreografi tari kelompok dengan konsep sulapa' appa.

Koreografi kelompok tersebut, baik secara bentuk maupun isi, didominası oleh keserempakan dan keseimbangan. Jika kedua hal itu tidak tercapai, dapat dikatakan konteks subtansial koreografi tersebut tidak sempurna, artinya keseimbangan pesisir dan pegunungan harus tercipta sehingga dapat menghadirkan keharmonisan, şebab konsep estetıka Pakarena Sere Jaga Nigandang, genap, lengkap, Şeimbang, yang akhirnya menghadirkan keharmonisan.

Sulapa' appa tıdak hanya berarti ruang, tetapi juga manusia dan alam.

Dengan demikian, dalam struktur koreografisnya, secara artistik, menghadirkan oposisi biner seperti gerak-musik perempuan laki-laki.

Oposisı biner ini, dalam artian bukan mengedepankan pertentangan, tetapi oposisi saling menguatkan untuk membentuk perimbangan.

Bentuk kontras yang dimaksud sebagai perimbangan ini pulalah yang menjadi puncak-puncak estetik Pakarena Sere Jaga Nigandang. Dengan demıkian perhatian tidak hanya pada bunyi tetapi juga pada gerak, yang membentuk keruangan yang dihasilkan oleh bunyi tersebut. Strukiur melingkar dalam pola lantai, sekaligus merepresentasikan konsep

(32)

32

sulapa' appa dalam kehidupan orang Makassar. Oleh karena itü dapat dipahami terjadi keterulangan, atas sub struktur yang ditampilkan di dalamnya.

Pemahaman tersebut diperkuat oleh pengulangan syaır yang dilantunkan saat melingkar. Struktur demikian juga terabstraksikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Makassar, melalui konsep sikalabine (sekeluarga/menyeluruh). Sebagai hasil dari produk dialektika budaya, secara keseluruhan, secara terpisah, melainkan sinergis lebur dalam teks-teksnya, sehingga dapat dikatakan, bahwa ia mencitrakan kemakassaran secara keseluruhan.

2) Terjadinya proses dialektika antara budaya pesisir dan budaya pegunungan yang berlangung secara terus menerus, menghadirkan koreografi Pakarena Sere Jaga Nigandang, yang secara bentuk berbeda dengan Pakarena lainnya. Proses-proses dialektika itu terjadi secara dinamis, namun tidak secara langsung mempengaruhi sistem nilai kedua budaya (pesisir-pegunungan) tersebut. Dengan demikian, makna yang terkandung dalam wujudnya secara keseluruhan menjadi berbeda dengan Pakarena yang lain. Hal ini pula yang menjadikan wujud Pakarena Sere Jaga nigandang secara keseluruhan semakin “kaya”

makna. Konsep bulu (gunung) tamparang (laut) semakin menguatkan koreografinya. Gunung sebagai lambang keperkasaan, kokoh, dan kuat.

Posisi yang menjulang ke atas, menghasilkan garis imajiner vertikal

(33)

33

sampai ke batas langit. Sementara laut, lambang ketenangan, kedalaman, keluasan yang tanpa batas, menguatkan personafikasi seorang perempuan, pertemuan di antara keduanya, itulah Pakarena Sere Jaga Nigandang.

3) Hal ini semakin menguatkan citranya sebagai simbolisasi perempuan Makassar. Terlihat pada lingkaran lapis yang paling dalam, menjelaskan sistem relasi yang dibangun oleh penari-pemusik.

Diperoleh pemahaman bahwa oposisi berpasangan penari-pemusik merupakan relasi oposisi berpasangan bulu-tamparang dalam kapasitasnya sebagai relasi "nafas halus-nafas kasar” yaitu inti nafas atau sumanga. Pengkonstruksian identitasnya tidak terlepas dari kekuasaan angrongguru, dalam membangun citra tersebut. Watak keras, semangat bergelora dan pantang menyerah, terungkap melalui ekspresi irama music, membentuk sifat arogan, kasar, egois. Hal berbeda ditunjukkan oleh gerak. Kehalusan, mengalir, ketenangan, diartikan sebagai bentuk penurut dan apa adanya. Penegasan yang lebih signifikan dari keduanya, tersimbolkan pada batas area pemusik dan penari yang saling berhadapan, yang diartikan sebagai bentuk kontrol laki-laki terhadap perempuan ada pengawasan, peniagaan, dan saling menguasai.

4) Dapat dikatakan bahwa Pakarena Sere Jaga Nigandang, merupakan identitas budaya dan perempuan Makassar. Identitas tersebut tampak

(34)

34

dalam unsur-unsur pembangun pertunjukannya, Secara fungsional ia tidak sekedar seni pertunjukan, namun juga representasi kehidupan nyata masyarakat Makassar. Hal ini, tidak saja menegaskan Pakarena sebagai pengejawantahan sistem tetapi juga perekat persatuan masyarakat "Makassar” khususnya, maupun masyarakat Makassar pada umumnya. Kepemilikan laki-laki atas perempuan yang berlebihan, bahwa demi menjaga kehormatan keluarga, laki-laki bersedia mati untuk membela kehormatan perempuannya, semakin menguatkan sifat posesif laki-laki yang berlebihan atas perempuan.

Simbolisasi perempuan Makassar, yang oleh tradisi diharapkan bersifat

"menjaga” baik secara sosiologis, antropologis, dan kultural. Dengan demikian, identitas tidak selalu dikembangkan untuk menuniukkan keunikan salah satu etnis, tetapl leblh, dalam rangka membedakan etnis yang satu dengan yang Iain secara keseluruhan. Ada kalanya justru hanya bersifat kontekstasi untuk memunculkan suatu simbol Yang dapat dljadikan identitas budaya suatu wilayah. Selain memperlihatkan eksistensi Pakarena yang hingga kini masih tetap kokoh di kalangan masyarakat Makassar, Pakarena Sere Jaga Nigandang mengukuhkan dan mempertegas kembali Sikap, toleransi, saling menghargai, dan fleksibilitas budayanya terhadap berbagai perubahan yang terjadi tanpa menghasilkan unsur-unsur esensial Sere Jaga. Untuk itu, Pakarena dapat dinyatakan sebagal cermin budaya masyarakat Sulawesi Selatan.

(35)

35 B. Kerangka pikir

Dengan melihat beberapa konsep diatas yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka, maka dapatlah dibuatkan kerangka atau skema yang dijadikan sebagai kerangka pikir sebagai berikut

Gambar: Kerangka piker Proses ilustrasi tari pakarena sere jaga

nigandang oleh fajri ashari

Materi:

• Koreografi

• Tempat pertunjukan

• Unsur-unsur pembangunan pertunjukan

• Konsep dasar

• Nilai-nilai estetik

Proses

kreatif Hasil ilustrasi

Perangkat

• Computer

• Tablet grapich

• Adobe photoshop

• Adobe ilustrator

Ilustrasi digital

• Typografi

• Gaya ilustrasi

• warna

(36)

36 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian 1. Jenis penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan penulis berjenis penelitian kualitatif.

Dimana peneliti melakukan pengumpulan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka, maka jenis penelitian semacam ini disebut dengan deskriptif kualitatif. Proses pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis data yang sangat kaya dan sebisa mungkin menemukan bentuk aslinya, sehingga dengan luas memahami penelitian yang dilakukan.

Jenis-jenis metode penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research dan development), yaitu penelitian yang sudah dilakukan dengan pengamatan berdasarkan teori dan kemudian mengkaji kembali dengan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan teori tersebut dalam memecahkan suatu masalah secara praktis.

Oleh sebab itu, peneliti menfokuskan bentuk penelitian ini sesuai dengan situasi yang terjadi dilapangan, yang mana dengan melihat proses pembuatan ilustrasi oleh Fajri Ashari didalam buku pakarena sere jaga nigandang karya Nurlina Syahrir , sehingga penulis memiliki ruang untuk mengetahuinya secara kongkrit dan jelas.

(37)

37 2. Lokasi penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan secara langsung oleh peneliti yang terletak di Sulawesi Selatan, tepatnya di rumah narasumber yang beralamat di Jalan Pekubııran dato pangge ntungan, Tamarunang, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa. Penentuan lokasi berdasarkan daerah hal ini dianggap cocok demi mencapai sasaran penelitian sehingga memudahkan peneliti menggali data dari narasumber.

Peta lokasi penelitian Sumber; google maps Diakses 19-11-2020

(38)

38 B. Subjek dan objek penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah informan (orang yang bersangkutan) pada penelitian yang menjadi petunjuk untuk memberikan Informasł tentang situasi dan kondisi (proses pembuatan gambar) untuk mengetahui dan menjelaskan persoalan yang akan menjadi penelitian. Sebagai informasi yang dilihatkan secara jelas, sangat harus diperoleh dengan orang-orang yang terlibat dalam pembuatan Ilustrasi.

Dengan demikian yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah dengan melakukan beberapa pertemuan, seperti pertemuan yang dilakukan bersama Fajri Ashari.

2. Objek penelitian

Objek penelitian adalah penelusuran terhadap buku ilustrasi espresif nilainłlał estetik pakarena Sere Jaga Nigandang dałam buku Nurlina Syahrir yang menjadi tugas akhir dari Fajri Ashari untuk menempuh Pendidikan Strata S1 di Fakultas Seni Dan desain universitas negeri makassar.

C. Definisi operasional variabel

Agar variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diobservasi (diamati), maka perlu dirumuskan terlebih dahulu definisi operasional variabel.

(39)

39

Definisi operasional variable adalah definisi yang didasarkan pada sifat yang mudah diamati, mempunyai rumusan yang jelas dan pasti serta tidak membingungkan. Definisi operasional merupakan unsur penting dałam penelitian, karena melalui definisi operasional variable maka seorang peneliti menyusun dan membuat alat ukur data yang tepat dan akurat, Oleh karena itu, untuk memberikan kemudahan dałam proses pengukuran variabel penelitian ini, variabel yang dibahas didefinisikan secara operasional sebagai berikut :

Proses menggambar ilustrasi pakarena sere jaga nigandang

Dalam upaya penciptaan karya seni ilustrasi yang menarik dan memenuhi beragam fungsi seni ilustrasi biasanya ilustrator memiliki beberapa prosudur kerja yang bersifat generik diantaranya:

a. menentukan subjek yang akan di ilustrasikan b. pendalaman subjek yang akan di ilustrasikan c. perancangan gagasan ilustrasi yang akan di buat d. membuat karya sesui rancangan

D. Instrumen penelitian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa instrumen adalah alat yang diperlukan untuk mengerjakan sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat didefinisikan bahwa instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan peneliti dałam pengumpulan data dałam proses penelitian.

(40)

40

Instrumen berkaitan erat dengan metode yang digunakan dałam penelitian. Dałam penelitian ini instrument yang digunakan antara lain : 1. Instrumen wawancara

Instrumen wawancara merupakan pedoman peneliti dalam mewawancarai subjek penelitlan untuk menggali sebanyak-banyaknya tentang apa, mengapa dan bagaimana tentang masalah yang diberikan oleh peneliti Pedoman merupakan garis besar pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan peneliti kepada subjek penelitian sebagaimana terlampir pada lampiran

Pelaksanaan wawancara dilaksanakan dikediaman Fajri Ashari yang terletak di kabupaten Gowa dan memberikan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian tentang ilustrasi. Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran.

Sebelum wawancara dilakukan, terlebih dahulu instrumen penelitian berupa pedoman wawancara ini divalidasi dengan validasi ahli (dosen ahli) agar Instrumennya shahih dan data yang diperoleh sesuai harapan. Validasi ini dilakukan dengan pertimbangan memudahkan peneliti memperoleh data 2. Instrumen observasi

Instrumen observasi merupakan pedoman peneliti dalam mengadakan pengamatan dan pencarian sistematik terhadap fenomena yang diteliti.

(41)

41 3. Instrumen dokumentasi

Instrumen dokumentasi adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang berupa dokumen seperti foto-foto kegiatan dan transkip wawancara sebagaimana terlampir pada lampiran.

E. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dałam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi dan wawancara

a) Observasi

Observasi dilakukan guna memperoleh data secara langsung terhadap proses Ilustrasi Buku Paarena Sere Jaga Nigandang sebagai bahan analisis. Observasi merupakan metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seseorang, suatu lingkungan, atau stimulus yang digunakan secara tajam terinci, dan mencatat secara akurat dalam beberapa cara.

Observasł dapat mengungkapkan gambaran sistematis mengenai peristiwa, tingkah laku, benda atau karya yang dihasilkan dan peralatan yang digunakan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian seni ketlka melakukan observasi yaitu karya seni, ruangan atau tempat, pelaku, kegiatan, waktu, peristiwa dan tujuan. Akan tetapi dalam penelitian tentang proses ilustrasi buku pakarena sere jaga nigandang karya fajri ashari, pengumpulan data secara observasi ini lebih difokuskan pada bagian proses pembuatan gambar ilustrasi oleh fajri

(42)

42

ashari . Observasi ini dilakukan secara langsung dari dekat pada objek penelitian agar mendapatkan data primer berupa data fisik yang jelas.

Observasi penelitian ini dilakukan sebelum melakukan pencarian data wawancara dari narasumber.

b) Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan keterangan objektif melalui pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan rumusan masalah yang diajukan dengan beberapa narasumber yang mengetahui proses membuat gambar ilustrasi tersebut yakni Fajri ashari.

c) Dokumen

Teknik dokumentasi dapat pula dikatakan “Pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan seperti gambar-gambar dan sebagainya”. (Tim pengusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990:211).

Teknik ini dilakukan untuk memperkuat data-data sebelumnya, Teknik dokumentasi dibutuhkan sebagai alat pengumpul data yag bersifat documenter. Sumber informasi dari documenter pada dasarnya segala bentuk sumber informasi yang berhubungan dengan dokumentasi baik resmi maupun tidak, bai,k diterbitkan maupun tidak.

(43)

43 F. Teknik analisis data

Berdasarkan tekmk pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian mengenai proses pembuatan gambar ilustrasi oleh fajri ashari didalam buku pakarena sere jaga nigandang yaitu:

1. Data hasil observasi, interview/wawancara dan dokumentasi dikumpulkan dan diperiksa kembali.

2. Menganalisis permasalahan yang ada serta menyusun kembali untuk dikaji leblh lanjut.

3. Mengadakan kategorisasi data dan membuat kriterianya baik data yang diperoleh melalul observasi, wawancara, maupun hasil dokumentasi.

4. Teknik analisis data adalah non statistik atau analisis kualitatif karena data yang terkumpul merupakan data kualitatif

5. Memaparkan kajian tersebut kedalam uraian secara deskripsi.

(44)

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada BAB IV Ini peneliti memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu proses pembuatan Gambar ilustrasi pakarena sere Jaga nigandang karya Nurlina Syahrir oleh Fairi Ashari. Dimana penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan deskriptif Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natura/setting).

(Sugiyono,2013).

Pada penelitian kualitatif, peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang diucapkan, dirasakan dan dilakukan oleh sumber data. Pada penelitian kualitatif peneliti bukan sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan dan dipikirkan oleh sumber data.

Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan deskriptif, maka peneliti harus memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh peneliti melalui wawancara mendalam yang dilakukan dengan ilustrator.

(45)

45

Pada BAB ini, dibagi menjadi tiga bagian agar lebih sistematis dan terarah yaitu sebagai berikut:

l . Deskripsi ilustrator buku pakarena sere jaga nigandang 2. Deskripsi hasil penelitian

3. Pembahasan

A. 1. DESKRIPSI ILUSTRATOR PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG Muhammad Fajri Ashari adalah seorang illustrator dari buku Pakarena sere jaga nigandang. Lahir ditanah makassar pada hari sabtu tanggal 23 Maret 1996. Mengenal dunia seni rupa dan desain grafis sejak tahun 2010 saat duduk dibangku sekolah menengah kejuruan Jurusan Desain Komunikasi Visual, namun baru mendaiami jurusan itu sejak duduk dibangku kuliah pada tahun 2013, beberapa karyanya yang telah di publikasikan seperti cover single

"aku adalah kau yang kau AKUK AN" dari grup musik Penenun Kata, turut berpartisipasi di event good day gaul creation 2019 tingkat nasional, dan karyanya menjadi nominasi 10 pilihan di event poster interaktif AFO kementrian Pendidikan dan kebudayaan RI.

Selain Sibuk mengerjakan ilustrasi, saat ini sedang sibuk menyelesaikan sekolah desain di DOES University di Jogja.

(46)

46

Fajri Ashari sedang membuat ilustrasi

(Sumber: dokumentasi pribadi)

A. 2. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Pada pembahasan ini penulis akan menguraikan hasil data observasi wawancara dan dokumentasi sebagai hasil penelitian lapangan. Data yang di dapat bersifat kualitatif dan akan diuraikan ke dalam deskriptif sebagai berikut: ilustrasi karya Fajri Ashari dalam pakarena sere jaga nigandang memiliki rangkaian prosedur kerja yang generik, Serangkaian prosedur yang di lalui oleh Fajri Ashari untuk menghasilkan karya ilustrasi pakarena sere jaga nigandang diantaranya:

A. 2. 1. MENENTUKAN SUBJEK YANG AKAN Dl ILUSTRASIKAN Fajri ashari menentukan buku PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG karya Nurlina Syahrir sebagai subjek peng- ilustrasian dengan banyak pertimbangan dari belum tervisualkannya secara baik tari daerah kebanggaan masyarakat sulawesi selatan,

(47)

47

tidak terpublish dengan baik, buku PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG karya Nurlina Syahrir adalah satu-satunya buku hasil penelitian tari pakarena sere jaga nigandang yang beredar di jurusan seni tari UNM.

Buku PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG karya Nurlina Syahrir menjadi subjek yang ideal untuk diilustrasikan karena buku tersebut membahas tari daerah yang sudah jarang di pentaskan dan di ajarkan di sanggar-sangar peng-ilustrasian ini dirasa tepat untuk menjadi rujukan gambaran dan pengembangan dari buku milik Nurlina Syahrir yang menjadi satu satunya refrensi tentang tari pakarena sere jaga nigandang

Sampul buku Pakarena Sere Jaga Nigandang (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

(48)

48

Sampul buku Ilustrasi milik Fajri Ashari

(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

A. 2. 2. PENDALAMAN MASALAH TENTANG SUBJEK

Proses merancang ilustrasi tidak lepas dari pengkajian masalah apa yang akan di ilustrasikan ,Fajri Ashari mengilustrasikan tari pakarena sere jaga nigandang yang merupakan tari tradisional yang di teliti dan di bukukan oleh ibu Nurlina Syahrir pada tahun 2013 dengan judul PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG. yang diterbitkan oleh fakultas seni dan desain Universitas Negeri Makassar.

Fajri Ashari dalam mengilustrasikan buku PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG sangatlah berhati-hati agar tidak keluar makna substansial yang disamlaikan oleh penulis buku PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG sehingga dalam mengilustrasikannya Fajhri

(49)

49

Ashari melakukan pendalaman Bersama dengan Nurlina Nyarir selaku penulis buku tersebut

Proses wawancara Fajri Ashari Bersama Nurlina Syahrir

(Sumber: milik Fajri Ashari)

A. 2. 3. PERANCANGAN GAGASAN AWAL

Setelah mengkaji bersama penulis bukupakarena serevaga mgandang Fajri Ashari, membuat konsep awal ilustrasi dengan menentukan jenis ilustrasi yang akan digunakan, jenis tipografi yang akan digunakan dan menentukan warna yang akan digunakan di hasil akhir dari karya ilustrasi yang akan di publish dengan bentuk buku dengan judul ilustrasu pakarena sere jaga nigandang karya Nurlina Syahrir.

(50)

50 4.2. 3. 1. KONSEP DESAIN ILUSTRASI

Konsep desain Ilustrasi yang diambil oleh Fajri Ashari yaitu gerak ekspresif yang sesuai dengan etimologi tari pakarena sere jaga nigandang dalam buku Nurlina Syahrir. Maka berdasarkan dari konsep desain akan ditentukan tipografi, warna. bentuk dan gaya ilustrasi sesuai konsep desain.

4.2. 3.2. TIPOGRAFI

Tipografi yang dipilih untuk judul telah dipersiapkan font etnik yang di buat sendiri dengan jenis huruf Sans Serif. Pada sub judul menggunakan font Quattrocento yang merupakan font Serif sementara bagian teks naratif atau bacaannya akan menggunakan font calibri.

4.2.3.3. WARNA

Penggunaan warna untuk ilustrasi yang akan dirancang didominasi oleh warna etnik merujuk pada warna alam yang merupakan filosofi dari warna khas baju adat perempuan Makassar yaitu warna merah, hijau, kuning, jingga, ungu, hitam dan abu-abu serta tambahan warna biru sebagai karakter warna laut dari daerah pesisir.

(51)

51

Gambar 4.9 Contoh palet warna alam

4.2. 3. 4.PEMBUATAN KARYA ILUSTRASI SESUAI DENGAN

GAGASAN

Fajri Ashari melahirkan ilustrasi Ekspresif bertemakan tari pakarena sere jaga nigandang yang telah di teliti dan di bukukan oleh Nurlina Syahrir dengan judul "Ilustrasi ekspresif nilai-nilai estetik PAKARENA SEREJAGA NIGANDANG dalam buku Nurlina Syahrir" Buku ini tidak di terbitkan, buku ini adalah proyek tugas akhir, sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual) Universitas Negeri Makassar.

B. PEMBAHASAN

Proses ilustrasi tari Pakarena Sere Jaga nigandang oleh Fajri Ashari diimplementasikan dalam bentuk buku cetak sebagai media utama dan media berbasis teknologi buku elektronik sebagai media pendukung.

Disiapkan pula strategi komunikasi berdasarkan visual branding yang diterapkan pada media promosi untuk mempublikasikan hasil dari

(52)

52

perancangan ilustrasi. Perancangan ini di dukung oleh data-data valid dari beberapa sumber dan kajian pustaka penulis terdahulu, Nurlina Syahrir yang telah mengkaji dan menuliskan buku mengenai nilai-nilai estetik dalam tarian ini, Dalam perancangan ilustrasi tari Pakarena Sere Jaga nigandang telah dilakukan penelitian langsung ke sumber utama yaitu penulis buku terdahulu dan beberapa narasumber lain mengenai masalah terkait tari Pakarena sere jaga nigandang sebelum memulai perancangan ilustrasi untuk menggambarkan materi isi buku. Dari yang dilakukan oleh peneliti proses pembuatan ilustrasi buku PAKARENA SERE JAGA NIGANDANG oleh Fajri Ashari melalui runtutan sebagai berikut:

1. Membuat Konsep desain ilustrasi

Berdasarkan etimologi, istilah Pakarena berasal dari kata Akkarcna yang berarti bermain, permainan atau pertunjukan, sementara kata Sere maupun Jaga merupakan istilah yang memiliki keterkaitan erat dengan upacara dalam kepercayaan lama yang disebut Sumanga atau kepercayaan terhadap Dewata Suwae yaitu dewata tunggal. Pakarena Sere Jaga Nigandang terbangun atas representasi dari Pakarena pesisir dan pegunungan yang menjadikan gerak sebagai medium ekspresi.

Maka konsep desain ilustrasi yang diambil yaitu gerak ekspresif. Maka berdasarkan dari konsep desain akan ditentukan tipografi, warna, bentuk dan gaya ilustrasi sesuai konsep desain.

(53)

53 1) Pembagian Ilustrasi Buku

Pada pembagian ilustrasi buku Tan Pakarena Sere Jaga Nigandang ini dibagi menjadi empat belas ilustrasi, mencakup sampul, pengantar, koreografi perpaduan sifat laut-gunung, struktur koreografi, penari dan pemusik sebagai pelaku, gerak sebagai medium ekspresi,

musik tari, syair, busana dan rias, propcrti dan aksesori, tempat pertunjukan, unsur pembangun pertunjukan, konsep dasar, dan nilai- nilai estetik.

2) Pembagian isi Buku

Isi utama dalam perancangan buku ilustrasi Tari Pakarena Sere Jaga Nigandang ini diambil dari bagian buku Pakarena Sere Jaga Nigandang yang ditulis Nurlina Syahrir, pada bagian bab empat yaitu nilai-nilai estetik dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang terdiri dari sebelas poin diantaranya (a) pengantar, (b) koreografi Pakarena Sere Jag Nigandung sebagai perpaduan sifat laut-gunung, (c) penari dan pemusik sebagai pelaku (d) gerak sebagai medium ekspresi (e) musik tari (f) syair (g) busana dan rias (h) properti dan asesori (i) unsur-unsur pembangun pertunjukan Pakarena Sere Jaga Nigandang, G) konsep dasar pakarena (k) nilai-nilai estetik Pakarena Sere Jaga Nigandang.

(54)

54 2. Konsep ilustrasi

a. Sumber Inspirasi

Sumber inspirasi merupakan hal-hal yang dapat dijadikan sebagai İnspirasi awal yang berkai[an dengan Tari Pukcırcnu Sere Jagu Nıgundung, seperti penari, serta gunung dan laut (pesisir).

Gambar 4.4. Dokumentasi Tari Pakarena Sere Jagu Nigandcıng (Sumber : isi bükü Pakarena Sere Jaga Nigandang)

Gambar 4.5. contoh suasana pegunungan dan laut (Sumber : https:j/cdn.idntimes.com[)

Diakses 26-11-2020

(55)

55 b. Tipografi

Tipografi yang dipilih untuk judul telah dipersiapkan font etnik yang di buat sendiri dengan jenis huruf Sans şerif Pada sub judul menggunakan font Quattrocento yang merupakan font şerif sementara bagian teks naratif atau bacaannya akan menggunakanfoni calibri.

l) Font Pakarena

Gambar 4.6 Font Pakarena 2) Font Quattrocento

Gambar 4.7 Font Quattrocento

(56)

56 3) Font Calibri

Gambar 4.8 Font Calibri c. Warna

Penggunaan warna untuk ilustrasi yang akan dirancang didominasi oleh warna etnik merujuk pada warna alam yang merupakan filosofi dari warna khas baju adat perempuan Makassar yaitu warna merah, hijau, kuning, jingga, ungu, hitam dan abu-abu serta tambahan warna biru sebagai karakter warna laut dari daerah pesisir.

Gambar 4.9. contoh palet warna alam

(57)

57 d. Sketsa Ide

Seperti pada konsep yang sudah di jelaskan sebelumnya, Suasana yang akan digunakan pada layout dan gaya ilustrasi buku akan menggabungkan dua sub etnis besar yaitu pegunungan dan pesisir, visual penari, pemusik, properti dan aksesori dalam Tari Pakarena Sere Jaga Nigandcıng yang dikemas dalam teknik digital painting. Adapun sketsanya seperti di bawah ini.

Gambar 4.10 sketsa Pegunungan (Sumber : Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.11. Skctsa Pesisir (Sumber : Milik Fajri Ashari)

(58)

58

Gambar 4.12. Sketsa Asesori Penari (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.13. Sketsa Penari dan Pemusik (Sumber; Fajri Ashari)

(59)

59 3. Proses Kreatif

1.

Eksplorasi Ide a. Sampul Utama

Perancangan ilustrasi sampui uiama pada buku ini merujuk pada inti isi buku Pakarena Sere Jaga Nigandang yang menjadi identitas Makassar, dan pada dasarnya masyarakat Makassar sendiri terdiri dari dua sub etnis besar yaitu pegunungan dan pesisir yang Oleh karena itu pemilihan objek yang akan divisualkan pada sampul buku mengacu pada penggabungan dari kedua sub etnis tersebut. Adapun sketsa-sketsa rancangan sampul utama sebagai berikut

Gambar 4.14. Alternatif 1 Sampul Utama (Sumber; Milik fajri ashari)

(60)

60

Gambar 4.15. Alternatif2 Sampul Utama (Sumber; Milik fajri ashari)

Gambar 4.16. Layout sampul (Sumber: Milik Fajri Ashari)

(61)

61 b. Halaman Pengantar

Pada halaman pengantar menjelaskan tentang garis besar tari Pakarena Sere Jaga Nigandang yaitu deskripsi koreografi dan nilai- nilai estetisnya. Penjelasan ini bertujuan untuk menunjukkan perbedaan Ciri Pakarena antara yang berada pada wilayah utara (pegunungan) dengan yang berada pada wilayah selatan (pesisir), baik mengenai koreografi maupun properti yang digunakan dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang. Adapun sketsa-sketsa rancangan halaman pengantar.

Gambar 4.17.Alternatif 1 & 2 ilustrasi Halaman Pengantar (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(62)

62

Gambar 4.18 layout halaman pengantar (Sumber: milik Fajri Ashari)

c. Halaman Koreografi Pakarena Sere Jaga Nigandang

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian koreografi Pakarena Sere Jaga Nigandang sebagai perpaduan sifat laut dan gunung. Menjelaskan keberadaan Pakarena sebagai perwujudan dari sikap kehati-hatian, kewaspadaan dan sebagai benteng pertahanan.

Adapun sketsa-sketsa rancangan pada halaman ini.

(63)

63

Gambar 4.19. Alternatif I ilustrasi Halaman Koreografi (Sumber; milik fajri ashari )

d. Halaman Penari dan Pemusik

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian penari dan pemusi sebagai pelaku yang menjadi elemen utama dalam tari. Adapun sketsa-sketsa rancangan halaman ini.

(64)

64

Gambar 4.20 Alternatif 1 & 2 ilustrasi Penari dan Pemusik (Surnber: Milik Fajri Ashari)

e. Halaman Gerak Sebagai Medium Ekspresi

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian gerak sebagai medium ekspresi yang secara keseluruhan didominasi oleh karakter pegunungan terefleksikan ke dalam gerak yang berjumlah dua belas ragam. Adapun sketsa-sketsa rancangan pada halaman ini sebagai berikut:

(65)

65

Gambar 4.21. Alternatif I & 2 ilustrasi Gerak Sebagai Medium Ekspresi (Sumber; Milik Fajri Ashari)

f. Halaman Musik Tari

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian musik tari pada pertunjukan Pakarena Sere Jaga Nigandang, posisi dan struktur musik mempunyai pola-pola tertentu yang harus diketahui oleh seluruh pendukung, baik pemusik maupun penarinya. Adapun sketsa-sketsa rancangan pada halaman ini sebagai berikut:

(66)

66

Gambar 4.22. Alternatif 1 dan 2 ilustrasi Musłk Tari (Sumber: Milik Fajri Ashari)

g. Halaman Syair

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian syair yang terdapat empat royong (syair) yang mengiringi pakarena sere jaga Nigandang, yaitu Appakaramula (pembuka), Butta Gowa, Bosiya Mamna Mabella, Bunganna Ilangkebo, dan Pangnongko (penutup).

Adapun sketsa-sketsa rancangan pada halaman ini sebagai berikut.

(67)

67

Gambar 4.23. Alternatif 1 & 2 ilustrasi Syair (Sumber; Milik Pribadi)

h. Busana dan Rias

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian busana dan rias pada Pakarena Sere Jaga Nigandang. Adapun sketsa-sketsa rancangan pada halaman ini sebagai berikut:

Gambar 4.24. Alternatif 1 & 2 ilustrasi Busana dan Rias (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(68)

68 i. Properti dan Asesori

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian properti dan asesori yang digunakan dalam Pakarena Sere Jaga Nigandang.

Adapun sketsa-sketsa rancangan pada halaman ini sebagai berikutî

Gambar 4.25. Alternatif 1 & 2 ilustrasi Properti dan Asesori (Sumber; Milik Fajri Ashari)

j. Unsur-unsur Pembangun Pertunjukan

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian unsur-unsur pembangun pertunjukan Pakarena Sere Jaga Nigandang yaitu Angrongguru Pakarena sebagai pengendali upacara. Adapun sketsa- sketsa rancangan pada halaman ini sebagai berikut,

(69)

69

Gambar 4.26. Alternatif 1 & 2 ilustrasi unsur pembangun pertunjukan (Sumber; Milik Fajri Ashari)

k. Konsep Dasar Pakarena

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian konsep dasar Pakarena yaitu pusat tanah sebagai tempat kegiatan, kalompoang sebagai sumber kekuasaan, dunia anlara Pakarena Sere Jaga dan sulapa appa sebagai dasar pijakan. Adapun sketsa-sketsa rancangan pada halaman ini sebagai berikut.

(70)

70

Gambar 4.27. Alternatif 1 & 2 ilustrasi konsep dasar Pakarena (Sumber; Milik Fajri Ashari)

l. Nilai-nilai Estetik Pakarena Sere Jaga Nigandang

Pada halaman ini menggambarkan isi pada bagian nilai- nilai estetik pakarena Sere Jaga Nigandang dibagi kedalam tiga bagian yaitu telaah gerak, ruang dan waktu. Yang menjadi elemen dasar pakarena sere jaga. Adapun sketsa-sketsa rancang sebagai berikut :

(71)

71

Gambar 4.28. Alternatifi & 2 ilustrasi nilai-nilai estetik (Sumber; Milik Fajri Ashari)

m. Ilustrasi Tambahan Busana Pakarena Pesisir dan Pegunungan Ilustrasi tambahan yang menggambarkan busana Pakarena pesisir dan pegunungan yang menjadi busana Pakarena Sere Jaga nigandang. Adaptın sketsa-skctsa rancangan pada halaman ini scbagai berikut:

(72)

72

Gambar 4.29. Sketsa ilustrasi busana pesisir (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.30 Sketsa ilustrasi busana pegunungan (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(73)

73

2.

Implementasi Digital

Proses digitalisasi dari alternatif sketsa yang terpilih yang diolah dengan perangkat lunak Adobe Photoshop untuk dapat menghasilkan rancangan akhtr. Menampilkan tahapan-tahapan visualisasi yang penting dalam proses perancangan, yang dimulai dari sketsa terpilih yang diproses dalam perangkat yang digunakan sampai dengan hasil akhir. Pada bagian ini ilustrasi dibagi menjadi dua ilustrasi utama dan ilustrasi isi.

a. Ilustrasi utama

Ilustrasi utama menggambarkan inti dari bagian buku, mulai dari (1) sampul utama, (2) pengantar, (3) koreografi Pakarena Sere Jaga Nigandang sebagai perpaduan sifat laut-gunung, (4) penari dan pemusik sebagai pelaku, (5) gerak sebagai medium ekspresi, (6) musik tari, (7) syair, (8) busana dan rias, (9) properti dan asesori, (10) unsur-unsur pembangunan pertunjukan pakarena sere jaga nigandang (11) konsep dasar Pakarena, (12) nilai-nilai estetik Pakarena Sere Jaga Nigandang dan (13) ilustrasi tambahan busana Pakarena pesisir dan pegunungan

(74)

74 1) Sampul Utama

Gambar 4.31. Implementasi digital sampul utama (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.32. Proses digital sampul utama (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(75)

75 2) Pengantar

Gambar 4.33. Implementasi digital ilustrasi pengantar (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.34. Proses digital ilustrasi pengantar (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(76)

76

3) Koreografi Pakarena Sere Jaga Nigandang

Gambar 4.35. Implementasi digital koreografi (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.36. Proses digital ilustrasi koreografi (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(77)

77 4) Penari dan pemusik sebagai pelaku

Gambar 4.37. Implementasi digital ilustrasi penari dan pemusik (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.38. Proses digital ilustrasi penari dan pemusik (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(78)

78 5) Gerak sebagai medium ekspresi

Gambar 4.39. Implementasi digital ilustrasi gerak (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.40. Proses digital ilustrasi gerak (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(79)

79 6) Musik Tari

Gambar 4.41. Implementasi digital ilustrasi musik tari sumber: milik Fajri Ashari)

Gambar 4.42. Proses digital ilustrasi musik tari (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(80)

80 7) Syair

Gambar 4.43, Implementasi digital ilustrasi syair.

(Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.44. Proses digital ilustrasi syair.

(Sumber; Milik Fajri Ashari)

(81)

81 8) Busana dan Rias

Gambar 4.45, Implementasi digital ilustrasi busana dan rias (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.46. Proses digital ilustrasi busana dan rias (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(82)

82 9) Properti dan Asesori

Gambar 4.47. Implementasi digital ilustrasi properti dan asesori.

(Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.48. Proses digital ilustrasi properti dan asesori.

(Sumber; Milik Fajri Ashari)

(83)

83 10) Unsur-unsur pembangun pertunjukan

Gambar 4.49. Implementasi digital unsur pembangun pertunjukan (sumber: milik Fajri Ashari)

Gambar 4.50. Proses digital unsur pembangun pertunjukan (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(84)

84 11) Konsep dasar Pakarena

Gambar 4.51. Implementasi digital ilustrasi konsep dasar Pakarena.

(Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.52. Proses digital ilustrasi konsep dasar Pakarencı.

(Sumber; Milik Fajri Ashari)

(85)

85 12) Nilai-nilai Estetik

Gambar 4.53. Implementasi digital ilustrasi nilai estetik (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.54. Proses digital ilustrasi nilai estetik (Sumber; Milik Fajri Ashari)

(86)

86 13) Ilustrasi Tambahan

Gambar 4.55 Ilustrasi tambahan busana Pakarena Pesisir (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar 4.56. ilustrasi tambahan busana Pakarena Pegunungan (Sumber; Milik Fajri Ashari)

Gambar

Gambar 4.14. Alternatif 1 Sampul Utama  (Sumber; Milik fajri ashari)
Gambar 4.18 layout halaman pengantar  (Sumber: milik Fajri Ashari)
Gambar 4.19. Alternatif I ilustrasi Halaman Koreografi  (Sumber; milik fajri ashari )
Gambar 4.21. Alternatif I & 2 ilustrasi Gerak Sebagai Medium Ekspresi  (Sumber; Milik Fajri Ashari)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penuturan KS SDN Ketintang II/410 Surabaya keterampilan komunikasi non verbal guru sudah cukup baik dan mampu memahami. Hasil wawancara dengan seluruh guru

tv Toshiba 21 Inchi gbr mengecil atas

Ventilasi tekanan positif noninvasif melalui Ventilasi tekanan positif noninvasif melalui hidung atau sungkup muka. hidung atau sungkup muka   gagal napas gagal

Caranipun ngêmpalakên data ngginakakên lampahing panalitèn filologi, inggih mênikå deskripsi naskah såhå teks, transkripsi teks, transliterasi teks, suntingan teks

Bagsvaerd Church adalah sebuah sintesa yang dilakukan oleh arsitek secara sadar untuk memadukan konsep universal civilization sebagai turunan dari modernisme dan world culture

Fungsi pembelian alat kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono dipegang oleh panitia pengadaan. Panitia pengadaan mempunyai beberapa tugas terkait dengan fungsi

(2) bagaimana pengaruh Primatani terhadap perluasan sumber pendapatan petani, khususnya terkait dengan usahatani integrasi?; (3) bagaimana kontribusi pendapatan