• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah termasuk kategori penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah termasuk kategori penelitian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

54 A. Jenis, Sifat dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis

Penelitian yang digunakan adalah termasuk kategori penelitian lapangan (field research) artinya data yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini berupa fakta-fakta yang di dapat di lapangan dengan jenis penelitian berupa studi kasus artinya data yang digali adalah entitas tunggal atau fenomena(“kasus”) dari suatu masa tertentu dan aktivitas (bisa berupa program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial), serta mengumpulkan detail informasi dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama kasus itu terjadi.1 Penelitian ini dilakukan dengan cara sampling purposif artinya penelitian ini tidak menggunakan sampling acak, tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Sampel dipilih dengan jumlah yang tidak ditentukan, melainkan dipilih dari segi representasinya tujuan penelitian.2 Dalam hal ini peneliti datang langsung ke lokasi penelitian untuk mendapat data-data yang diperlukan yakni kepada informan yang melakukan praktik

“jual hidup” dengan tambahan pembayaran di Desa Tanah Bangkang, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

1Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. I (Bandung:

Pustaka Setia, 2009), hlm. 87.

2Ibid., hlm. 90.

(2)

2. Sifat

Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif artinya penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih.3 Dalam hal ini penulis menggali data kemudian memberikan gambaran terhadap praktik “jual hidup” dengan tambahan pembayaran yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Tanah Bangkang Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

3. Pendekatan

Pendekatan yang diterapkan adalah pendekatan kualitatif yaitu peneliti mencari makna, pemahaman dan pengertian tentang suatu fenomena, kejadian, maupun kehidupan manusia dengan terlibat langsung dan/atau tidak langsung dalam setting yang diteliti, kontekstual dan menyeluruh.4 Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian dengan metode wawancara mendalam terhadap informan dengan mengacu kepada instrumen penggalian data/pedoman wawancara. Di samping itu, peneliti juga mencoba menggali data dengan melakukan observasi terhadap objek yang diteliti.

3Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, ed. Jan. Budhi M.P., cet. III (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 35.

4Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, cet.

IV (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 328.

(3)

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Desa Tanah Bangkang, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Pengambilan lokasi ini berdasarkan atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Di Desa Tanah Bangkang banyak dipraktikkan “jual hidup” dengan objeknya pohon karet, dan lebih khusus “jual hidup” ini dilakukan dengan tambahan pembayaran.

2. Praktik “jual hidup” pohon karet dengan tambahan pembayaran menjadi sebuah kebiasaan dan kebutuhan masyarakat di Desa Tanah Bangkang, sehingga perlu mendapat perhatian terkait hukumnya.

3. Sepengetahuan penulis, belum pernah diadakan penelitian terhadap permasalahan praktik “jual hidup” pohon karet dengan tambahan pembayaran ini, khususnya di lokasi yang diteliti oleh penulis.

C. Subjek dan Objek Penelitian

Menurut Amirin (1986) subjek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan, sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan.5

Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah para pihak yang melakukan praktik “jual hidup” pohon karet dengan tambahan pembayaran, sedangkan objek

5Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, ed. Yayat Sri Hayati (Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2009), hlm. 91.

(4)

penelitian adalah sasaran yang dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian,6 adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai gambaran umum dan tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap praktik “jual hidup” pohon karet dengan tambahan pembayaran.

D. Data dan Sumber Data

1. Data yang digali dalam penelitian ini adalah:

a. Identitas informan yang meliputi: nama, umur, alamat, agama, pendidikan dan pekerjaan.

b. Gambaran tentang praktik “jual hidup” pohon karet dengan tambahan pembayaran.

2. Sumber data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh,7 adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang melakukan praktik “jual hidup” dengan tambahan pembayaran yang dianggap dapat memberikan informasi tentang praktik tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu:

6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, cet. XIV (Jakarta:

Rineka Cipta, 2010), hlm. 141.

7Ibid., hlm. 72.

(5)

1. Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti datang langsung ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan.8 Dalam penelitian ini, penulis mengamati secara langsung dan memperhatikan proses kesepakatan antara para pihak dalam praktik “jual hidup” dengan tambahan pembayaran di Desa Tanah Bangkang Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

2. Wawancara merupakan metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan dengan bercakap-cakap secara tatap muka,9 sedangkan menurut Moleog (2005) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan.10Dalam penelitian ini penulis mengadakan tanya jawab langsung kepada informan yaitu para pelaku praktik “jual hidup” baik pihak penjual maupun pihak pembeli dengan mengacu kepada pedoman wawancara yang telah disiapkan.

8M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. II (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), hlm. 165.

9Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, op. cit., hlm. 131.

10Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Groups sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif, cet. I (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 29.

(6)

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data dikumpulkan dari lapangan dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah mengolah dan menganalisis data, yang pada pokoknya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:11

1. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data adalah kegiatan merapikan data hasil pengumpulan data di lapangan sehingga siap pakai untuk dianalisis. Kegiatan ini meliputi:12

a. Editing, adalah pekerjaan mengoreksi atau melakukan pengecekan13yaitu penulis meneliti kembali data-data yang telah terkumpul, baik kelengkapannya, kejelasannya dan kesempurnaan jawaban informan serta melakukan perbaikan-perbaikan apabila terdapat kekurangan dan kesalahan sehingga diperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Kategorisasi, berarti menggolong-golongkan jawaban informan dalam kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan kriteria yang tepat,14 dalam pengolahan data pada penelitian ini, penulis melakukan penyusunan dan pengelompokkan data yang diperoleh sesuai dengan permasalahannya.

c. Matrikasi, yaitu menyajikan dan menyusun data yang telah dikategorisasikan dalam bentuk matrik sehingga mudah dalam melakukan analisis.

11Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, cet. I (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997), hlm. 129.

12Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktik, cet. II (Jakarta: Sinar Grafika, 1996), hlm. 72.

13Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, ed. Ngainun Naim, cet. I (Yogyakarta:

Teras, 2009), hlm. 67.

14Bambang Waluyo, op. cit., hlm. 76.

(7)

2. Analisis Data

Menurut Patton analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategosi dan satuan uraian dasar.

Sedangkan menurut Suprayogo analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokkan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.15

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penganalisaan secara kualitatif yaitu dengan melakukan penelaahan dan pengkajian secara mendalam terhadap gambaran praktik “jual hidup” pohon karet dengan tambahan pembayaran serta tinjuan hukum ekonomi syariah terhadap praktik tersebut.

G. Tahapan Penelitian

Agar penelitian ini dapat tersusun secara sistematis, maka ditempuh tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini penulis mengadakan penelitian pendahuluan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan mengamati secara garis besar terhadap permasalahan tersebut untuk mendapatkan gambaran umum, kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dalam rangka penyusunan proposal serta meminta persetujuan. Selanjutnya diajukan kepada pihak jurusan Hukum Ekonomi Syariah, setelah mendapat persetujuan dari pihak jurusan kemudian diajukan ke biro skripsi Fakultas Syariah.

15Ahmad Tanzeh, op. cit., hlm. 69.

(8)

Dari hasil sidang, proposal yang diajukan penulis ke biro skripsi diterima beserta dengan penetapan dosen pembimbing dan asisten pembimbing pada tanggal 11 April 2018, selanjutnya dikonsultasikan kembali dan diseminarkan pada tanggal 17 Juli 2018.

2. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini, penulis mengumpulkan data-data yang diperlukan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara.

Pengumpulan data dimulai dengan penjajakan awal ke lokasi penelitian pada tanggal 26 Juni 2018 dan 06 Juli 2018, kemudian setelah proposal diseminarkan, penulis mengurus surat riset. Untuk melakukan riset ini diperlukan waktu satu setengah bulan terhitung dari tanggal 08 Agustus 2018 sampai dengan tanggal 30 September 2018.

3. Tahapan Pengolahan Data dan Analisis Data

Pada tahap ini penulis mengolah data yang telah terkumpul dengan teknik editing, kategorisasi, dan matrikasi, kemudian data dianalisis untuk memperoleh

kesimpulan hukum terkait praktik “jual hidup” pohon karet dengan tambahan pembayaran, setelah itu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dalam rangka perbaikan dan kesempurnaan.

4. Tahap Penyusunan Akhir

Pada tahap ini penulis menyusun hasil penulisan secara sistematis yang diperoleh sesuai dengan sistematika penulisan, kemudian dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing, selanjutnya dilakukan perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan. Jika telah disetujui maka hasil penelitian tersebut disusun dalam

(9)

sebuah karya ilmiah dalam bentuk skripsi dan siap untuk dimunaqasyahkan dihadapan tim penguji skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

bahwa dengan telah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler

kesesuaian tindakan aktor yang terlibat. • Yang menunjukkan bahwa lebih berpengaruh dibandingkan variabel lainnya, yang mana menunjukkan besarnya kekuatan masyarakat dalam

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk