• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS

SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Diajukan Oleh: Trian Muhammad NIM. A 610110058

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA

NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Penelitian ini memiliki judul “peningkatan hasil belajar menggunakan metode pembelajaraan inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS II SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas Lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan”. Penelitian mempunyai tujuan untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS II SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian yang sesuai adalah eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen kelas XI IPS I dan kelompok eksperimen kelas XI IPS II. Untuk mendapatkan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber dan metode sedangkan analisis data dengan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai peserta didik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pre test antara kelompok eksperimen kelas XI IPS I nilai rata-rata 74,03 sedangkan pada kelas XI IPS II menunjukkan rata-rata 75,07 sehingga kelas XI IPS II lebih baik dibandingkan kelas XI IPS I sedangkan hasil belajar siswa pada post test pembelajaran menunjukkan bahwa pada kelas XI IPS I rata-rata 76,38 sedangkan kelas XI IPS II dengan rata-rata 76,17. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan meningkatkan hasil belajar geografi pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.

(6)

2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 1

SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO PADA KOMPETENSI DASAR KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAN

PEMBANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Trian Muhammad, Drs. Suharjo, M.Si

Geography Education Study Program, the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Surakarta, 2016.

Trianm73@gmail.com

ABSTRACT

Train Muhammad/ A 610110058. The Effectiveness of Guided Inquiry Learning Method Usage toward Learning Outcomes in Student XI IPS Class of SMA Negeri 1 Slogohimo On Basic Competence Ability Describing Environmental Quality And Environmental Development. Faculty of Teacher Training and Education. University of Muhammadiyah Surakarta, July, 2016.

This study has title "the effectiveness of guided inquiry learning method usage toward learning outcomes in student XI IPS class of SMA Negeri 1 Slogohimo on basic competence ability describing environmental quality and environmental development". The objective of this study was to know that by using guided inquiry learning methods to improve learning outcomes of students geography XI IPS class of SMAN 1 Slogohimo on the basic competence ability to describe the quality of the environment and sustainable development.

Pre Experimental Design was used in this study and the type of study design was one-group pretest-posttest design. This study uses only one group or class without comparing with another class in trying out the variable. In this design there is a pretest, before being treated and ends with posttest.

Results obtained from this data analysis is hypothesis testing using t test obtained significant value is 0,000 which means that t> t table so Ho rejected and Ha accepted. It can be concluded that the use of guided inquiry learning methods effectively to improve student learning outcomes in XI IPS class of SMA Negeri 1 Slogohimo on basic competence the ability to describe the quality of the environment and sustainable development.

(7)

3 Pendahuluan

Salah satu pokok bahasan dalam pelajaran geografi di SMA kelas XI adalah kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan. Indikator pada pokok bahasan ini terdiri dari mengidentifikasi kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria tertentu (biofisik, sosial ekonomi, budaya), menganalisis keterbatasan ekologis dalam pembangunan dan upaya mengatasinya, memberi contoh jaringan interaksi unsur-unsur lingkungan (sosiobiofisikal), mengidentifikasi wilayah yang dikonservasi,

menyajikan informasi tentang persebaran wilayah konservasi.

Geografi merupakan ilmu yang menggunakan pendekatan holistik melalui kajian keruangan, kewilayahan, ekologi dan sistem, serta historis untuk mendeskripsikan dan menganalisis struktur pola, fungsi dan proses interelasi, interaksi, interdependensi dan hubungan timbal balik dari serangkaian gejala. Untuk mengetahui hasil belajar geografi tersebut seorang siswa perlu diadakan kegiatan penilaian dengan menggunakan evaluasi atau tes. Menurut Sudjana

(2005: 22), “Penilaian adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejuahmana

tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak”. Penilaian berfungsi sebagai

alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.

Kurangnya pemahaman siswa terhadap materi kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan, salah satunya disebabkan oleh pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan kondisi siswa maupun materi pelajaran sehingga materi yang diajarakan menjadi verbal/hafalan. Pendidikan dan pengajaran Geografi menyajikan materi-materi pokok mengenai keterkaitan kehidupan manusia dengan alam lingkungannya, masalah-masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, gempa, erosi, kelaparan, pengangguran, kemiskinan dan lain sebagainya.

(Sumaatmadja, 2001: 63).

(8)

4

lingkungannya dan lain-lain. Menurut Muhammad Enoh (2003: 20)

“Permasalahannya terletak pada pengampu mata pelajaran geografi yakni

penguasaan mereka terhadap materi yang diajarkan. Metode dan media pembelajaran geografi yang rendah”, akibatnya pembelajaran geografi dianggap tidak menarik dan membosankan.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah maka permasalahan dapat dirumuskan adalah: “Apakah dengan menggunakan metode

pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan?

Tujuan Penelitian

Sesuai perumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.

Metode Penelitian Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Slogohimo, kelas XI IPS 1 pada semester genap tahun ajaran 2015/2016.

Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara bertahap dimulai pada Bulan Desember 2015 sampai dengan Bulan Februari 2016.

Pendekatan dan Metode Penelitian

(9)

5

adalah eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen kelas XI IPS I dan kelompok eksperimen kelas XI IPS II. Masing-masing kelompok diberi perlakuan dan proses pembelajaran yang sama yaitu

metode inkuiri terbimbing.

Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1. Langkah pembuatan Rencana Pembelajaran

Langkah ini adalah persiapan peneliti dalam membuat pokok-pokok materi pelajaran yang akan disampaikan dalam pertemuan di kelas sesuai dengan kurikulum. Kompetensi dasar yang diberikan yaitu kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan. Pada tahap ini peneliti membuat perangkat pembelajaran yaitu Silabus, RPP, Materi bahan ajar dan soal-soal.

2. Pelaksanaan Pre-Test

Peneliti melaksanakan pretest sebagai gambaran untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dari materi yang akan disampaikan. Soal

yang diberikan kepada siswa berjumlah 25 butir soal dengan tipe soal pilihan ganda.

3. Langkah persiapan kelas

Langkah ini peneliti menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam pembelajaran serta mempersiapkan siswa agar dapat mengikuti prosedur menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

4. Pelaksanaan Pembelajaran

Pada tahap ini peneliti menjelaskan materi sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan melaksanakan penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing.

5. Pelaksanaan Post-Test

(10)

6

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah peneliti menyampaikan materi pembelajaran.

Metode dan Alat Pengumpulan Data 1. Metode Dokumen

Metode ini digunakan untuk mencari data dokumen tentang jumlah siswa dan sejauh mana nilai ulangan harian terendah dengan nilai KKM.

2. Metode Observasi

Observasi digunakan untuk mengumpulkan data pada saat proses

kegiatan belajar mengajar berlangsung yaitu menilai aspek afektif dan aspek psikomotorik siswa pada kelas eksperimen.

3. Metode Tes

Tes digunakan untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang di teliti (Arikunto, 2010:266). Soal Pre-test dan Post-test yang diberikan kelas treatment terdapat 25 butir soal dengan tipe soal pilihan ganda.

Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai peserta didik juga untuk memperoleh respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran selama proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif yang bersumber dari penilaian latihan dan tes dengan mencari nilai rata-rata hasil pre test maupun pos test.

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh peserta didik, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata nilai tes dapat dirumuskan:

N fX

M

Dengan :

(11)

7

Σ fX = Jumlah semua nilai peserta didik N = Jumlah peserta didik

Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Proses Pembelajaraan

Sebelum melakukan pembelajaran, siswa diminta untuk mengerjakan soal pre test terlebih dahulu untuk mengetahui pengetahuan awal siswa materi kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan

pembangunan berwawasan lingkungan pada kelas XI IPS I dan II dengan menerapkan strategi inkuiri terbimbing.

2. Deskripsi Data Penelitian

a. Data Kemampuan Awal Siswa (pre test)

Deskripsi data kemampuan awal siswa kelompok eksperimen pada kelas XI IPS I dapat disajikan pada tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Keadaan Awal Kelas Eksperimen.

Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)

65-67 66 9 30

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai siswa paling banyak adalah pada interval 65 – 67 dengan frekuensi 9 siswa. Nilai ini juga menunjukkan rata-rata di kelas eksperimen sebesar 74,03.

(12)

8

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Keadaan Awal Kelas XI IPS 2 Eksperimen

Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)

65-68 66.5 5 17,85

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai siswa paling banyak adalah pada interval kelas 73 - 80 dengan frekuensi 12 siswa. Nilai ini juga menunjukkan

rata-rata di kelompok eksperimen pada kelas XI IPS II adalah 75,07.

Hasil pre test antara kelompok eksperimen kelas XI IPS I dan kelas XI IPS II menunjukkan bahwa rata-rata kelas XI IPS II lebih baik dibandingkan kelas XI IPS I.

3. Data Post Tes Hasil Belajar Siswa

Data post test hasil belajar siswa diperoleh dari tes tertulis pada materi pokok kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan. Deskripsi post test hasil belajar siswa kognitif dapat disajikan pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Post Test Hasil Belajar Siswa pada Kelas XI IPS I Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)

(13)

9

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai siswa paling banyak adalah pada interval 71 – 76 dengan frekuensi 11 siswa. Nilai ini juga menunjukkan rata-rata di kelas XI IPS I sebesar 76,38.

Deskripsi data kemampuan awal siswa kelompok eksperimen pada kelas XI IPS II dapat disajikan pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Post Test Hasil Belajar Siswa kelas XI IPS II

Interval Kelas Titik Tengah Frekuensi (%)

65-70 6,75 pada interval 71 – 76 dengan frekuensi 14 siswa. Nilai ini juga menunjukkan rata-rata di kelas eksperimen sebesar 76,17.

Hasil belajar siswa pada post test pembelajaran menunjukkan bahwa pada kelas XI IPS I menunjukkan rata-rata lebih baik daripada kelas XI IPS II. Hal ini disebabkan karena saat pembelajaran berlangsung pada kelas XI IPS I lebih aktif

dalam diskusi kelompok maupun keseriusan dalam mengikuti pembelajaran. Pembahasan Hasil Analisis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Slogohimo pada kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan.

(14)

10

meningkat dengan rata-rata 76,38. Pembelajaran inkuiri terbimbing berdampak positif terhadap peningkatan nilai rata-rata siswa. Hasil penelitian pada kelas XI IPS II pada saat pre test menunjukkan nilai rata-rata 75,07 dan pada post test pembelajaran nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 76,17. Berdasarkan hal tersebut, maka pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar geografi pada kelas XI IPS I maupun kelas XI IPS II.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irawati (2008) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

dengan judul penelitiannya ”Studi Perbandingan Antara Penggunaan Metode

Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa pada Materi Pokok Interaksi Spasial Desa-Kota (Eksperimen Siswa Kelas

XII IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri dan metode diskusi yang ditunjukkan dengan thitung = 2,586 >

ttabel = 1,662 ( = 0,05), (2) metode pembelajaran inkuiri lebih efektif dari pada

metode diskusi yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata kelompok eksperimen sebesar 7,73 lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar 7,19.

Penelitian yang sama pada penelitian Tukidi (2011) terdapat pada journal.unnes.ac.id › Home › Vol 8, No 2 (2011) dengan judul penelitiannya

“Pendekatan Inkuiri dalam Pembaharuan Pembelajaran IPS bidang Studi Geografi

di Sekolah”. Untuk membekali para siswa agar memiliki kemampuan

memecahkan masalah-masalah pribadi maupun sosial, maka dalam pembelajaran IPS bidang studi geografi perlu menerapkan strategi pembelajaran yang dapat memberikan kemampuan memecahkan masalah kepada para siswa secara individual. Pendekatan inkuiri adalah salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan mengatasi masalah kebosanan siswa dalam belajar di

kelas karena proses belajar lebih berpusat kepada kebutuhan siswa (studentcentered instruction) daripada kepada guru (teacher-centered instruction).

(15)

11

Materi kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan apabila disajikan dengan metode ceramah saja tampaknya kurang menarik. Oleh karena itu, diperlukan teknik pembelajaraan yang menyenangkan dan dapat melibatkan siswa lebih aktif. Salah satu metode pembelajaraan yang dapat diajukan sebagai alternatif untuk mengaktifkan siswa adalah dengan metode pembelajaraan inkuiri terbimbing, dalam penelitian ini adalah metode inkuiri terbimbing juga disertai dengan metode diskusi karena kompetensi dasar kemampuan mendeskripsikan

kualitas lingkungan hidup dan pembangunan berwawasan lingkungan dapat disajikan dan dibahas dalam suatu kelompok kecil. Hasil yang didaptkan dengan model pembelajaran tersebut adalah siswa bersemangat dan setiap siswa dalam kelomoknya ingin menampilkan hasil terbaiknya.

Adanya perbedaan pencapaian hasil belajar pada masing-masing siswa pada dasarnya adalah karena karakteristik dari masing-masing metode. Dalam pelaksanaaan metode inkuiri terbimbing, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Dalam kelompok ini, siswa bersama kelompoknya mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga, dan mengambil kesimpulan serta berusaha menemukan sendiri hal-hal yang dipelajari sehingga tidak menimbulkan kebosanan dan kejenuhan. Penemuan ini dilakukan dengan cara penyelidikan sendiri oleh siswa bersama kelompoknya di lapangan. Pada prinsipnya lingkungan sekolah sendiri sudah cukup sebagai bahan untuk pengamatan langsung.

Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya, maka dapat dibuat kesimpulan penelitian bahwa metode pembelajaraan inkuiri terbimbing efektif

(16)

12 DAFTAR PUSTAKA

Irawati. 2008. Studi Perbandingan Antara Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa pada Materi Pokok Interaksi Spasial Desa-Kota (Eksperimen Siswa Kelas

XII IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo)”. Skripsi. UNS. Surakarta.

Tukidi. 2011. Pendekatan Inkuiri dalam Pembaharuan Pembelajaran IPS bidang Studi Geografi di Sekolah Journal.unnes.ac.id › Home › Vol 8, No 2 tahun 2011.

Mochamad Enoh. 2003. Pelajaran Geografi Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Ilmu Pendidikan. 1, 16-23.

Nana Sudjana dan Daeng Arifin. 1988. CBSA Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Gambar

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Keadaan Awal Kelas Eksperimen.
Tabel 4.3  Distribusi Frekuensi Post Test Hasil Belajar Siswa pada Kelas XI IPS I
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Post Test Hasil Belajar Siswa kelas XI IPS II

Referensi

Dokumen terkait

Metode inkuiri terbimbing memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat dalam pemecahan masalah melalui langkah-langkah yang sistematis melalui langkah-langkah metode

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan melakukan proses ilmiah dan

Tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran melalui metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan melakukan proses

Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui perbedaan secara signifikan hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing degan metode eksperimen memberikan pengaruh lebih baik

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing degan metode eksperimen memberikan pengaruh lebih baik

Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah dapat dirumuskan permasalahan Bagaimanakah peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing