• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENAMBAHAN CANGKANG KEMIRI TERHADAP KUAT TEKAN DAN RETAKAN BETON PASCA BAKAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENAMBAHAN CANGKANG KEMIRI TERHADAP KUAT TEKAN DAN RETAKAN BETON PASCA BAKAR."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Biduan Manahan Nainggolan NIM 4103240004 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana sain di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Penambahan Cangkang Kemiri terhadap Kuat Tekan dan Retakan Beton Pasca Bakar”.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada

kedua orangtua tercinta Bapak Sihol Nainggolan dan Ibunda Senti Galingging

yang telah membesarkan, memberikan kasih sayang, nasehat, dorongan, serta

dukungan materi kepada penulis. Terima kasih juga kepada kakak Junita

Nainggolan, Desima Nainggolan, Ana Maria Nainggolan, dan Donisa Nainggolan

sebagai saudara yang telah memberikan semangat, dukungan, doa, dan materi

kepada penulis.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan proposal penelitian,

pelaksanaan penelitian sampai penyusunan skripsi antara lain Bapak Alkhafi

Maas Siregar,S.Si.,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan banyak

terimakasih kepada bapak Abdul Hakim M.Si selaku dosen pembimbing

akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani perlkuliahan, terima

kasih juga penulis ucapkan kepada Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku dekan

FMIPA, Bapak Alkhafi Maas Siregar, S.Si.,Msi sebagai ketua jurusan, Bapak

Pintor Simamora sebagai ketua Prodi Non Kependidikan, Bapak Drs. Nurdin

Bukit M.Si sebagai dosen penguji I, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku

dosen penguji II, dan Bapak Makmur Sirait, M.Si selaku dosen penguji III yang

(3)

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kepala

Laboratorium Beton Departemen Teknik Sipil USU Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis,

M.Sc, Ir. Terunajaya, M.Si asisten Laboratorium beton USU bang Nanda, Fauzy,

Agus dan Rahmad yang telah membantu dan membimbing peneliti pada

penelitian.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

sahabat Marusaha Simanjuntak, Julizar Mutaqin, Yusuf Junior, Imron Marbun,

Syahputra, Sovian Sigiro, Robert Sinaga, Filemon Sagala, Boy Saragih, kepada

adikku Randi Sidabariba dan teman-teman Nondik Fisika 2010 lainnya yang telah

memberikan semangat dan dukungan kepada penulis. Terima kasih juga penulis

ucapkan pada kakak-kakak Fisika 2009, adik-adik Fisika 2011, serta seluruh staff

pegawai jurusan fisika.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah berusaha semaksimal

mungkin. Akan tetapi penulis juga manusia yang tidak pernah lepas dari khilaf

dan salah, baik dalam penulisan maupun kekurangan yang lainnya. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan penelitian selanjutnya.

Medan, Maret 2015

Penulis,

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 5

1.3. Rumusan Masalah 5

1.4. Tujuan Masalah 6

1.5. Manfaat Penelititan 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Beton 7

2.1.1. Beton Normal 8

2.1.2. Beton Pasca Bakar 8

2.1.2.1. Sifat Beton pada Temperatur Tinggi 10

2.1.2.2. Efek Pembakaran terhadap Beton 11

2.1.3. Kinerja dan Mutu Beton 12

2.1.3.1. Adukan Beton 13

2.1.3.2. Zat-Zat yang dapat Mengurangi Kekuatan Tekan Beton 14

2.2. Semen 15

2.2.1. Semen Portland 16

2.2.2. Jenis-Jenis Semen Portland 16

2.3. Faktor Air Semen (FAS) 19

2.4. Agregat 19

2.4.1. Jenis-Jenis Agregat 20

2.4.1.1. Agregat Halus 21

2.4.1.2. Agregat Kasar 22

2.5. Air 22

2.6. Kemiri 23

2.6.1. Cangkang Kemiri 24

(5)

2.7. Kerangka Konseptual 26

2.8. Karakteristik 27

2.8.1. Kuat Tekan Beton 27

2.8.2. Retakan 28

2.8.3. Retak Rambut 29

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31

3.1.1. Tempat Penelitian 31

3.1.2. Waktu Penelitian 31

3.2. Alat dan Bahan 31

3.2.1. Alat 31

3.2.2. Bahan-bahan 32

3.3. Perencanaan Campuran Beton 32

3.4. Prosedur Penelitian 35

3.4.1. Variabel-variabel Penelitian 35

3.4.2. Pembuatan Benda Uji Beton 35

3.4.3. Pengujian Sampel 36

3.4.3.1. Uji Retak Permukaan 36

3.4.3.2. Uji Kekuatan Beton 36

3.5. Diagram Alir 38

3.6. Teknik Pengambilan Data 39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Kuat Tekan Beton 40

4.1.2. Pengujian Pola Retakan Beton 44

4.2. Pembahasan 45

4.2.1. Kekuatan Tekan Pasca Bakar 45

4.2.2. Pola Keretakan Beton 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 50

5.2. Saran 50

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Karakteristik Beton Pascabakar 11

Tabel 2.2. Kelas dan Mutu Beton 12

Tabel 2.3. Slump yang disarankan untuk berbagai jenis konstruksi 14

Tabel 2.4. Zat-zat yang dapat Mengurangi Kekuatan Beton 15

Tabel 2.5. Komponen Bahan Baku Semen 16

Tabel 2.6. Jenis Agregat berdasarkan Kepadatannya 20

Tabel 2.7. Batas Maksimum Ion Klorida 23

Tabel 2.8. Karakteristik Cangkang Kemiri 24

Tabel 2.9. Perbandingan Kuat Tekan Beton Silinder-Kubus 27

Tabel 3.1. Alat-alat yang digunakan 31

Tabel 3.2. Bahan-bahan yang digunakan 32

Tabel 3.3. Komposisi Adukan Beton Rencana dan Agregat 32

Tabel 3.4. Perbandingan Agregat pada Setiap Sampel 34

Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Kekuatan Tekan Beton 40

Tabel 4.2. Data Pengujian Pola Retakan Beton 43

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Komposisi Adukan Beton Rencana dan Agregat 53

Lampiran 2. Perhitungan Kuat Tekan Beton 55

Lampiran 3. Pola Retakan Beton 61

(8)

50

1. Semakin sedikit penambahan cangkang kemiri maka kekuatan beton

semakin tinggi begitu juga sebaliknya semakin besar penambahan

cangkang kemiri maka kekuatan beton semakin rendah.

2. Nilai kuat tekan beton terbaik setelah pembakaran yaitu pada beton dengan

penambahan 10% cangkang kemiri dengan suhu pembakaran 200°C yaitu

25,3 M.Pa. Pada penambahan cangkang kemiri 20% nilai kuat tekann

terbaik ada pada suhu pembakaran 200°C dengan kuat tekan beton 21,7

M.Pa. Dan untuk penambahan cangkang kemiri 30% nilai kua tekan

terbaik pada suhu pembakaran 200°C dengan kuat tekan beton yaitu 20

M.Pa.

3. Pola retakan beton setelah pembakaran pada komposisi 10% dengan

dengan lama pembakaran 1 jam menunjukkan belum adanya retakan yang

terjadi, pada beton dengan komposisi 20% penambahan cangkang kemiri

masih mengalami retakan sedikit, namun pada komposisi 30%

penambahan cangkang kemiri 30% tampak terlihat sedikit retakan.

Retakan yang terjadi karena pada saat pembakaran air yang tertinggal di

pori-pori beton terbang sehingga terjadi penyusutan yang membuat beton

mengalami retakan.

5.2 Saran

1. Hasil penelitian tentang kuat tekan setelah proses pembakaran dalam

penelitian ini menunjukkan kriteria beton normal yang masih layak pakai.

2. Penambahan cangkang kemiri pada beton dapat diaplikasikan untuk beton

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Andriani (2003), berdasarkan hasil penelitiannya terhadap status gizi pada siswa Sekolah Dasar di daerah miskin perkotaan di Bogor, serta menurut Cahyaningrum (2005),

[r]

[r]

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara

Khiya>r akan batal secara darurat apabila dengan berlalunya masa Khiya>r tanpa ada pemilihan untuk membatalkan akad, karena Khiya>r bersifat sementara sehingga

Adalah suatu aliran yang berpendirian bahwa semua pengetahuan dapat dilacak sampai pada pengalaman inderawi.. Apa yang tidak dapat dilacak secara demikian itu, dianggap

Gtuu perlu memahami mekanisme kerja otak dalam melakukan pemrosesan Informasi ketika belajar untuk membuat rancangan model pembelajarun biologi yang efektif sebagai

Oleh karena itu, Lembaga Keuangan Syariah (LKS), baik Perbankan Syariah maupun Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Islamic Micro Finance Institution), selaku lembaga