• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Pentingnya komunikasi bagi manusia tidak dapat dipungkiri, begitu juga halnya bagi suatu organisasi, dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan suatu kebijakan apabila didukung dengan adanya komunikasi yang baik begitu juga sebaliknya kurangnya atau tidak adanya komunikasi organisasi bisa menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

Seperti halnya komunikasi dalam pemerintahan1 merupakan proses Penyampaian ide, program, dan gagasan pemerintah kepada masyarakat dalam rangka mencapai tujuan negara. Dalam hal ini pemerintah dapat diasumsikan sebagai komunikator dan masyarakat sebagai komunikan, namun dalam suasana tertentu bisa sebaliknya masyarakat berada pada posisi sebagai penyampai ide atau gagasan dan pemerintah berada pada posisi mencermati apa yang diinginkan masyarakat.

Dalam kondisi tersebut, berarti pemerintah memiliki kewenangan sekaligus bertanggung jawab untuk mempertimbangkan, bahkan untuk merespon keinginan-keinginan tersebut sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Organisasi pemerintahan baik di daerah maupun pemerintahan pusat saat ini sedang menghadapi krisis kepemimpinan, krisis manajemen yang mengakibatkan krisis

(2)

kepercayaan karena tidak ada kejelasan kemana arah kebijakan pemimpinnya. Di sisi lain pemerintah seakan masih mencari pola kebijakan, sistem bahkan format yang paling tepat untuk diterapkan di era demokratisasi ini, sehingga memunculkan kondisi yang kurang kondusif. Komunikasi yang tepat dan efektif diperlukan agar kebijakan yang ditetapkan tidak salah sasaran.

Berbicara mengenai komunikasi pemerintahan pastinya akan dihadapkan dengan kendala-kendala teknik komunikasi. Teknik komunikasi yang tepat diperlukan agar masyarakat tidak salah tafsir serta tidak menimbulkan ketidakjelasan informasi antara komunikator dan komunikan. Komunikator (pemerintah) harus bisa menggunakan bahasa yang baik dan benar, menguasai kondisi lapangan, serta memiliki karakteristik persuasif kepemimpinan sehingga bisa mengatasi hambatan komunikasi yang ada di masyarakat (komunikan).

Hambatan komunikasi yang sering muncul dalam komunikasi pemerintahan biasanya berupa kesalahpahaman pengertian, informasi yang tidak lengkap serta salah menetapkan sasaran khalayak. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan konflik di masyarakat. Konflik sendiri dapat memicu krisis kepercayaan masyarakat terhadap aparatur pemerintah dan kepemimpinan nasional saat ini.

Agar terhindar dari krisis kepercayaan tersebut, instansi pemerintah apapun dalam setiap kegiataannya harus ditingkatkan dengan kualitas pelayanan masyarakat yang baik, integritas yang tinggi serta ketegasan dari pemimpin akan kepemimpinan yang sedang diembannya. Hal tersebut sebagai bentuk konsekuensi moral serta menjaga kewibawaan kepemimpinan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar tetap stabil.

(3)

Tidak mudah pemerintah membuat suatu kebijakan yang dapat dimengerti oleh seluruh lapisan masyarakat. Terlebih jika komunikasi yang dilakukan di dalam suatu organisasi pemerintah, karena di dalam sebuah organisasi terdapat banyak khalayak maka komunikasi yang digunakan pun berbagai bentuk. Seperti, komunikasi kepada kepala daerah dan komunikasi antar pegawai pemerintah.

Maka dari itu agar komunikasi organisasi pemerintahan dapat berjalan dengan baik maka diperlukan adanya bagian yang bisa mengatasinya dan disini peran Public Relation atau Humas diperlukan mengatasinya. Terdapat beberapa definisi mengenai Humas atau (Public Relations) salah satunya menurut Cutlip, Center dan Brown2 menyebutkan mengenai pengertian Public Relations antara lain: “Public Relations is the distinctive management function which help establish and mutual lines of communications, understanding, acceptance and cooperation between on organization and its public.” Dalam artian bebasnya, PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dengan berbagai publiknya.

Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa Public Relations merupakan salah satu bentuk yang dapat mendukung terbentuknya sebuah pengertian di dalam sebuah komunikasi dan kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan perusahaan dan

2 Cutlip, Scott M, Allen H. Center, Glen M. Broom, Effective Public Relations, (New Jersey:

(4)

publik terutama masyarakat pada umumnya untuk mencapai tujuan itu di antara mengembangkan goodwill dan memperoleh opini publik yang favorable atau menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan public relations harus dikerahkan ke dalam dan luar.

Hampir di setiap instansi pemerintah maupun perusahaan swasta mempunyai divisi Humas. Semakin luas aktifitas instansi tersebut semakin luas juga aktivitas humasnya. Kenapa begitu pentingnya peran humas? Karena humas mempunyai peran yang sangat strategis dalam mendukung kelancaran aktivitas perusahaan, dan humas dapat membentuk citra yang baik terhadap masyarakat luas. Adanya citra yang baik terhadap instansi atau perusahaan akan mempercepat proses pencapaian tujuan utama perusahaan tersebut dengan dilandasi profesionalisme, kejujuran, tanggung jawab dan saling menghargai. Apabila humas tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya maka tujuan instansi akan terganggu bahkan mengalami kegagalan.3

Humas ditempatkan sedemikian rupa, agar dapat membantu dalam pembuatan keputusan yang diambil dan sebelum nantinya diumumkan ke publik. Sehingga pihak Humas dapat menujukan atau menjelaskan kesulitan-kesulitan yang mungkin akan timbul bila keputusan-keputusan itu disampaikan kepada publik. Humas pun dapat memberikan saran-saran untuk mengatasi kesulitan yang mungkin akan timbul. Adanya unit kehumasan pada setiap instansi pemerintah merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka penyebaran tentang aktifitas

(5)

instansi tersebut baik ke dalam maupun ke luar yaitu kepada masyarakat pada umumnya.

Humas merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya interaksi serta penyebaran informasi. Singkatnya humas sebagai komunikator mempunyai fungsi ganda yaitu keluar, ia memberikan informasi kepada khalayak sesuai dengan kebijaksanaan instansinya dan ke dalam, ia wajib menyerap reaksi dari khalayak untuk kepentingan instansinya.

Dalam suatu tahapan kerja Humas, salah satu fungsi Humas dalam suatu organisasi manajemen adalah membuat suatu strategi. Istilah strategi menajamen atau sering juga disebut rencana strategi atau rencana jangka panjang. Strategi Humas tersebut bukan hanya sebagai rencana kedepan saja, melainkan harus dapat dilakukan pelaksanaannya dari kegiatan humas tersebut. Hal itu dilakukan untuk dapat mengawasi apakah rencana strategis dari suatu lembaga tersebut sudah terlaksana dengan baik atau belum dengan demikian para praktisi humas dapat mengevaluasi efektivitas pelaksanaan tugasnya untuk memenuhi pencapaian tujuan dan mengurangi konflik yang mungkin timbul di kemudian hari.

BNN merupakan instansi pemerintah yang khusus menangani permasalahan narkoba atau obat-obatan terlarang. Dalam kekhususannya tersebut, BNN banyak memiliki program-program dalam menjalankan tugasnya serta banyak menjalin kerja sama dengan banyak pihak, baik di lingkungan pemerintah maupun di luar pemerintah.

Peneliti memilih objek penelitian di BNN, karena berawal dari insiden operasi mendadak (sidak) yang dilakukan oleh Wakil Menteri Hukum dan Hak

(6)

Asasi Manusia (wamenkumham), Denny Indrayan di Lapas Kelas II Pekanbaru, Riau pada tanggal 2 April 2012 yang berhasil menangkap 3 bandar narkoba dan seorang sipir dalam Lapas tersebut, dalam sidak tersebut sempat ada insiden penamparan yang diduga dilakukan wamenkumham Denny Indrayana. Isu penamparan tersebut lebih cepat berkembang dari pada hasil sidak yang dilakukan BNN dan Kemenkumham. Bagaimana mungkin lembaga pemasyarakatan yang seharusnya steril dari peredaran barang haram tersebut bisa menjadi lahan bisnis baru bagi para bandar dan oknum sipir yang terlibat. Rasa penasaran itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peneliti untuk memilih BNN menjadi tempat penelitian.

Maraknya peredaran narkoba di Indonesia dan banyaknya pengedar narkoba yang sudah tertangkap dan mendapatkan hukuman bahkan ada yang dihukum mati, namun peredaran barang haram tersebut masih tetap banyak. Penjualan narkoba sepertinya begitu menguntungkan bagi sebagian orang. Bahkan rela melakukan apapun walau diancam dengan hukuman berat. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Indonesia menjadi semakin penuh oleh pemakai dan pengedar narkoba yang juga mengkonsumsi narkoba. Salah satu permasalahan peredaran narkoba adalah beredarnya narkoba di Lapas. Bagaimana mungkin bisa terjadi? Lapas itu pengawasannya ketat dan peredaran narkoba di dalamnya merupakan kegiatan yang illegal. Demi mencapainya lingkungan aparatur negara yang bebas dari narkoba diperlukan adanya strategi khusus yang dilakukan Humas BNN. Salah satu trategi khusus yang dilakukan humas BNN adalah mengadakan seminar pelatihan kepada para petugas lapas.

(7)

Setiap anggota organisasi yang menjalankan tugas dan perannya masing-masing secara maksimal termasuk divisi humas yang memiliki peran besar dalam menjalankan strategi kampanye pencegahan peredaran narkoba kepada masyarakat luas. Untuk itu humas BNN dituntut untuk bisa mengatur segala macam tindakan apapun ataupun segala kebijakan yang diambil oleh institusi BNN dan menyampaikan secara jelas kepada publik, baik secara lisan dan tulisan.

Seperti halnya strategi humas Badan Narkotika Nasional (BNN), dalam melakukan strategi humas untuk menyebarluaskan dan melakukan sosialisasi terhadap kebijaksanaan yang ditempuhnya terutama yang menyangkut visi dari BNN yaitu, “Terwujudnya masyarakat Indonesia yang bebas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) pada tahun 2015”.4

Pencegahan terhadap peredaran narkoba diperlukan pendekatan secara persuasif dengan komunikasi yang tepat agar pesan dapat tersampaikan dengan maksimal. Strategi dibutuhkan untuk mensosialisasikan program-program pencegahan narkoba yang dimiliki BNN.

BNN merupakan sebuah lembaga yang didirikan oleh pemerintah, salah satu tugas dan fungsinya adalah menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Permasalahan narkoba cenderung terus meningkat kasusnya, mulai anak-anak usia sekolah dasar hingga aparatur negara.

Mengingat begitu pentingnya masalah ini, Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) mengesahkan Undang-Undang 4 www.bnn.go.id [online] diakses pada tanggal 22 April 2012 dari

(8)

Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1977 tentang Narkotika. Berdasarkan kedua Undang-undang tereebut, Pemerintah yang pada saat itu dipimpin oleh Presiden Abdurahaman Wahid, membentuk Badan Koordinasi Narkotika Nasional (BKNN), dengan Keputusan Presiden Nomor 116 Tahun 19995.

Kemudian pada tahun 2002, BKNN sebagai badan koordinasi dirasakan tidak lagi memadai untuk menghadapi ancaman bahaya narkotika yang semakin serius. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2002 tentang Badan Koodinasi Narkotika Nasioanl, BKKN diganti menjadi Badan Narkotika Nasional (BNN). BNN, sebagai sebuah lembaga forum dengan tugas mengkoordinasikan 25 instansi pemeritah terkait dan ditambah dengan kewenangan operasional, dan dikepalai oleh Kapolri.

Maraknya peredaran narkoba saat ini tidak hanya beredar di kota-kota besar, tetapi sudah tersebar ke pelosok desa. Penyalahgunaannya tidak hanya mereka yang mempunyai uang akan tetapi di kalangan ekonomi menengah ke bawah, yang mengkonsumsinya bukan hanya remaja tetapi mulai dari orangtua, anak-anak usia sekolah hingga para aparatur negara. jadi pada saat ini penyalahgunaan narkoba telah menyebar pada semua lapisan dan tingkat sosial masyarakat. Aparatur negara yang seharusnya menjadi contoh untuk masyarakat luas ikut terjerumus dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Fenomena ini terjadi karena pengawasan yang lemah di masing-masing institusi pemerintahan.

(9)

Banyaknya fenomena yang terjadi dalam peredaran narkoba dan para aparatur negara yang ikut terlibat di dalamnya. Sehingga penulis merasa ingin tahu lebih mendalam bagaimana fungsi BNN selaku institusi pemerintah yang bergerak dalam pencegahan peredaran narkotika untuk mensosialisasikan pencegahan peredaran narkotika di dalam lingkungan aparatur negara itu sendiri serta bagaimana startegi yang dilakukan oleh BNN dalam penanggulangan masalah narkotika khususnya di lingkungan aparatur negara.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:

Bagaimana strategi kampanye Humas Badan Narkotika Nasional dalam mencegah peredaran narkoba di lingkungan aparatur negara?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang strategi kampanye Humas BNN dalam mencegah peredaran narkoba di lingkungan aparatur negara.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

1. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memperkaya kajian dan pengetahuan ilmu komunikasi khususnya dalam bidang kehumasan terutama pada kajian strategi humas lembaga pemerintahan.

(10)

2. Fenomena peredaran narkoba di dalam lingkungan penegak hukum menarik untuk dikaji lebih mendalam dari aspek kehumasan. Hal ini yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk penelitian-penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan strategi kegiatan humas Badan Narkotika Nasional dalam mensosialisasikan program-program pemberantasan narkoba di dalam institusi penegak hukum.

2. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan di lembaga-lembaga yang bertanggung jawab untuk mensosialisasikan pencegahan peredaran narkoba, baik pemerintah maupun LSM.

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas guru dalam pembelajaran menggunakan media grafis bagan, Aktivitas siswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan media grafis bagan dalam

1) Manusia dapat mengembangkan pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar, lumrah dan alamiah baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian berdiskusi atau sekedar teman bicara. 2)

Dalam segi agama, mayoritas siswa, guru, dan karyawan Sekolah Dasar Sanggar Anak Alam Nitiprayan Kasihan Bantul Yogyakar- ta menganut agama Islam dan Kristen, na- mun

Tujuan dari film animasi pendek ini adalah merefresh kembali ingatan publik akan nilai-nilai penting Pancasila dalam penegakan hukum di Indonesia, serta mempertontonkan cerita

Proses pembuatannya membutuhkan perangkat lunak yang mampu memodelkan struktur dan hubungan antar formasi geologi, mampu melakukan integrasi model dengan data sumur

Apabila dalam perjanjian kerja antara perusahaan penerima pemborongan pekerjaan atau perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh dengan pekerja/buruhnya tidak memuat adanya pengalihan

sangat baik diterapkan pada kegiatan pembelajaran. c) Langkah-langkah Strategi Giving Questions and Getting Answer. Langkah-langkah strategi pembelajaran ini menurut Suprijono

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan argumentasi teori legitimasi yang menyatakan bahwa ketika perusahaan memiliki kinerja keuangan yang bagus, perusahaan dalam hal