• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kadek Sri Suarni, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kadek Sri Suarni, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT, TINGKAT EFISIENSI BANK DAN TINGKAT KECUKUPAN MODAL TERHADAP JUMLAH

KREDIT YANG DISALURKAN PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NUR ABADI TAHUN 2011-2013

Kadek Sri Suarni, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: srisuarni_dyi@yahoo.com, Ketut_Kirya@yahoo.co.id, fyudiaatmaja@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh (1) tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (2) tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (3) tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (4) tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (5) tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal yang paling dominan terhadap jumlah kredit yang disalurkan PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal.

Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh secara simultan dari tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (2) ada pengaruh negatif secara parsial dari tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (3) ada pengaruh secara parsial dari tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (4) ada pengaruh secara parsial tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (5) variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap jumlah kredit yang disalurkan adalah tingkat kecukupan modal pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi.

Kata Kunci : tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank, tingkat kecukupan modal dan jumlah kredit yang disalurkan.

Abstract

This study aimed to determine the effect of (1) interest rate loans, the level efficiency of banks and capital adequacy of the amount of total outstanding loans, (2) interest rate loans to total outstanding loans, (3) the level efficiency of banks to total outstanding loans, (4) the level of capital adequacy of the amount of total outstanding loans, (5) the level of mortgage interest rates, the level of efficiency of banks and capital adequacy of the most dominant of the total outstanding loans of PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi. This study used research design causal. Data was collected using documentation, and its analyzed by multiple linear regression analysis. The results showed that (1) there is simultaneous effect of interest rates on loans, the level efficiency of banks and capital adequacy of the amount of total outstanding loans, (2) there is a partial negative effect of interest rates to total outstanding loans, ( 3) there is a partial influence of the level efficiency of banks to total outstanding loans, (4) there is a partial influence on the capital adequacy level of loans outstanding, (5) the most dominant variables affect the amount of outstanding loans is the level of capital adequacy of PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi.

Keywords : loan interest rates, the level efficiency of banks, capital adequacy and total outstanding loans.

(2)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) PENDAHULUAN

Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat diperlukan dalam perekonomian suatu negara, khususnya di bidang pembiayaan perekonomian. Dalam praktiknya, sektor perbankan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kehati-hatian. Hal ini dilakukan karena perbankan mempunyai usaha pokok mengimpun dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan yang cukup penting, oleh karena itu semakin maju suatu negara maka semakin besar pula peranan perbankan dalam pembangunan negara tersebut.

Melalui sebuah bank dapat dihimpun dana dari masyarakat dalam berbagai bentuk simpanan. Dana yang telah dihimpun akan disalurkan kembali dalam bentuk pemberian kredit kepada sektor bisnis atau pihak lain yang membutuhkan. Semakin berkembang kehidupan masyarakat dan transaksi–

transaksi perekonomian suatu negara, maka akan membutuhkan pula peningkatan peran sektor perbankan melalui pengembangan produk jasanya. Kredit merupakan salah satu produk jasa perbankan yang berupa pemberian pinjaman oleh bank kepada nasabah untuk membiayai kegiatan usahanya dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu.

PT BPR Nur Abadi merupakan salah satu jenis Bank Perkreditan Rakyat yang berlokasi di Desa Sangsit, Kabupaten Buleleng yang memiliki komitmen tinggi untuk menghimpun dana masyarakat dengan misi membangun perekonomian daerah menuju masyarakat sejahtera dengan pelayanan prima. Usaha pokok yang dilaksanakan oleh PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dan jenis produk yang ditawarkan adalah kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumtif.

Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, jumlah kredit yang disalurkan Bank

Perkreditan Rakyat Nur Abadi mengalami fluktuasi dari tahun 2011 hingga tahun 2013.

Penurunan jumlah kredit yang disalurkan Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi terjadi pada tahun 2012 sebesar Rp.

2.030.709.000,00 atau -26,59% dan meningkat sebesar Rp. 3.707.047.000,00 atau 66,11% pada tahun 2013. Penurunan tingkat suku bunga tahun 2012 sebesar 0,25% dari tahun sebelumnya, dengan tingkat efisiensi bank paling tinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar 70,99% sedangkan tingkat kecukupan modal menurun paling tinggi terjadi pula pada tahun 2012 sebesar 1,31%. Jumlah kredit yang disalurkan mengalami fluktuasi diduga karena adanya pengaruh dari tingkat suku bunga, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dipandang perlu untuk dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Kredit, Tingkat Efisiensi Bank dan Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Jumlah Kredit yang Disalurkan Pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011–2013”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh (1) tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (2) tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (3) tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (4) tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan, (5) tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal yang paling dominan terhadap jumlah kredit yang disalurkan PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu manajemen keuangan untuk mengetahui tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal yang mempengaruhi jumlah kredit pada Bank khususnya pada PT Bank Perkreditan Rakyat

(3)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) Nur Abadi dan secara praktis penelitian ini

diharapkan dapat memberikan masukan kepada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi untuk mengambil kebijakan terkait tentang jumlah kredit yang disalurkan yang berfokus pada tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal.

Secara teoritik penelitian ini dilandasi beberapa teori tentang bank, tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank, tingkat kecukupan modal dan jumlah kredit yang disalurkan.

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya sebagai lembaga perantara keuangan yaitu menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Hal ini sependapat dengan Hasibuan (2008) dan Ismail (2010) bahwa definisi bank didasarkan pada badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Suku bunga kredit adalah harga yang harus dibayar oleh peminjam berdasarkan persentase penggunaan jumlah uang melalui kesepakatan kedua belah pihak selama periode waktu tertentu. Pendapat lain mengenai suku bunga kredit di ungkapkan oleh Kasmir (2004) dan Samuelson (2003) bahwa suku bunga kredit didasarkan pada harga yang harus dibayar oleh peminjam.

Berbeda dengan yang disampaikan Subagyo (2002) dan Budiono (2007) bahwa suku bunga kredit didasarkan pada persentase penggunaan jumlah uang dari kesepakatan kedua belah pihak. Menurut Llewellyu dan Hefferman (dalam Yusuf, 2009) hubungan jumlah kredit yang disalurkan dengan tingkat suku bunga memiliki hubungan negatif, yang bermakna bahwa semakin rendah tingkat suku bunga maka semakin besar jumlah kredit yang disalurkan.

Efisiensi usaha dalam dunia perbankan merupakan salah satu parameter kinerja yang cukup poluler sehingga lazim digunakan karena dapat memberikan jawaban atas berbagai kesulitan dalam menghitung berbagai ukuran kinerja (Hadad,2003).

Peraturan Bank Indonesia No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menyatakan sebagai berikut.

“Efisiensi suatu usaha adalah ukuran untuk mengukur efisiensi kegiatan operasional bank dengan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)”. Bagi sektor perbankan BOPO merupakan salah satu rasio yang perubahan nilainya sangat diperhatikan terutama dalam kriteria penentuan tingkat kesehatan bank. BOPO merupakan perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasioanal suatu bank yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya dalam periode tertentu.

Hal ini sejalan dengan pendapat yang dinyatakan oleh Siamat (2001) dan Rivai (2007) bahwa BOPO didasarkan pada kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya dan pendapatan operasionalnya. Difinisi lain mengenai BOPO disampaikan Riyadi (2004) dan Gozali (2007) bahwa BOPO didasarkan pada besarnya perbandingan antara biaya dan pendapatan operasional pada periode waktu tertentu.

Secara sistematis, menurut Peraturan Pemerintah No.6/23/DPNP/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut.

Faktor permodalan merupakan hal yang pokok dan sangat penting bagi sebuah bank, selain sebagai penyangga kegiatan operasional sebuah bank, modal juga sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. Terjaganya modal berarti bank bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang sangat penting artinya bagi sebuah bank, karena bank dapat menghimpun dana untuk keperluan operasional selanjutnya (Sinungan, 2000).

Tingkat kecukupan modal dalam sebuah

(4)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) bank sering dikenal dengan istilah Capital

Adequacy Ratio (CAR).

CAR merupakan kemampuan bank dalam membandingkan modal dengan aktiva risikonya, sehingga bank mampu memenuhi keperluan dalam mengembangkan usaha dan mampu menanggung risiko kerugian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Dendawijaya (2005) bahwa CAR didasarkan pada modal dan aktiva bank yang mengandung risiko. Berbeda dengan yang disampaikan Ali (2004) bahwa CAR didasarkan pada kemampuan bank dalam meyediakan dana, sehingga bank mampu

memenuhi keperluan dalam

mengembangkan usaha dan mampu menanggung risiko kerugian. Jumlah CAR yang tinggi akan membuat kepercayaan diri pada bank dalam melakukan penyaluran kredit. Oleh sebab itu, jika kecukupan modal yang dimiliki oleh bank tinggi maka jumlah penyaluran kredit yang akan diberikan dapat meningkat pula (Dendawijaya, 2005).

Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengemukakan bahwa kewajiban penyediaan modal minimum atau CAR sebesar 8%, yang dihitung berdasarkan aktiva tertimbang menurut risiko.

Menurut Dendawijaya (2005) penilaian terhadap faktor permodalan didasarkan pada rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut risiko, dihitung dengan rumus yakni:

Penyaluran dana merupakan aktivitas yang penting bagi bank karena bank akan memperoleh pendapatan atas dana yang disalurkannya. Ismail (2011) menyatakan bahwa kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat merupakan aktivitas yang dapat menghasilkan keuntungan dan memanfaatkan dana bank tertentu yang telah dihimpunnya dari masyarakat. Penyaluran dana ini dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan kepada masyarakat menempati posisi asset yang terbesar di setiap bank.

Jika tingkat suku bunga kredit dan tingkat efisiensi bank rendah, sedangkan tingkat kecukupan modal tinggi maka jumlah kredit yang disalurkan akan tinggi, sebaliknya jika tingkat suku bunga kredit dan tingkat efisiensi bank tinggi, sedangkan tingkat kecukupan modal rendah maka jumlah kredit yang disalurkan akan rendah. Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Prihatiningsih (2010), Hedwigis, R (2012), Wahyu (2012), Wahyuningsih D, (2013), Yesi F. (2013), menyatakan bahwa ada pengaruh dari tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi sedangkan obyek penelitian ini adalah tingkat suku bunga kredit (X1), tingkat efisiensi bank (X2), tingkat kecukupan modal (X3) dan jumlah kredit yang disalurkan (Y).

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif, yaitu data bulanan selama tiga tahun yang meliputi tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank, tingkat kecukupan modal dan jumlah kredit yang disalurkan yang bersumber dari Laporan Neraca Konsolidasi dan Laporan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Konsolidasi pada PT Bank Perkreditan Rakyar Nur Abadi. Data dikumpulkan dengan teknik pencacatan dokumentasi kemudian dianalisis dengan analisis regresi linier berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil analisis regresi berganda dengan bantuan Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows maka diperoleh hasil penelitian seperti yang tampak pada Tabel 1 berikut ini.

(5)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) Tabel 1. Hasil Uji Statistik Analisis Regresi Berganda

Parameter Koefisien p-value Alpha (α) Keputusan Simpulan Ryx1x2x3 0,718 0,000 0,05 Menolak

Ho

Ada hubungan pengaruh secara simultan dari tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

R2yx1x2x3 0,515 0,000 0,05 Menolak Ho

Ada pengaruh secara simultan dari tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

Pyx1 -0,375 0,035 0,05 Menolak Ho

Ada hubungan pengaruh secara parsial dari tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

P2yx1 0,141 - - - Menunjukkan besarnya sumbangan

pengaruh dari tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

Pyx2 0,389 0,045 0,05 Menolak Ho

Ada hubungan pengaruh secara parsial dari tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

P2yx2 0,151 - - - Menunjukkan besarnya sumbangan

pengaruh dari tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

Pyx3 0,474 0,001 0,005 Menolak Ho

Ada hubungan pengaruh secara parsial dari tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

P2yx3 0,225 - - - Menunjukkan besarnya sumbangan

pengaruh dari tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

Pyε 0,485 - - - -

Sumber: Pengolahan Data SPSS

(1) Pengaruh dari tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011-2013.

Pada Tabel 1. diperoleh hasil Ryx1x2x3

= 0,718, dengan nilai p-value 0,000 kurang dari alpha 0,05, menolak Ho. Hal ini berarti ada hubungan pengaruh dari tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank

Perkreditan Rakyat Nur Abadi. Besarnya pengaruh tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan dapat dilihat pada Tabel 1. Besar koefisien determinasi (R2yx1x2x3) adalah 0,515. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 51,5%

jumlah kredit yang disalurkan dipengaruhi oleh variabel tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi ban dan tingkat kecukupan modal, sedangkan sisanya sebesar 48,5%

dipengaruhi oleh faktor lain.

(6)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) (2) Pengaruh dari tingkat suku bunga kredit

terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011-2013.

Pada Tabel 1. diperoleh hasil Pyx1 = - 0,375 dengan nilai p-value 0,035 kurang dari alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruh negatif secara parsial dari tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi. Besarnya pengaruh tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan yaitu -37,50%.

(3) Pengaruh dari tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011-2013.

Pada Tabel 1. diperoleh hasil Pyx2 = 0,389 dengan nilai p-value 0,045 kurang dari alpha 0,05, maka menolak Ho. Hasil ini berarti ada pengaruh secara parsial dari tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi. Besarnya pengaruh tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan yaitu 38,90%.

(4) Pengaruh dari tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011-2013.

Pada Tabel 1. diperoleh hasil Pyx3 = 0,474 dengan nilai p-value 0,001 kurang dari alpha 0,05, maka menolah Ho. Hasil ini berarti ada pengaruh secara parsial dan positif dari tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi. Besarnya pengaruh tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan adalah sebesar 47,40%.

(5) Variabel tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal yang paling dominan terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011-2013.

Pada Tabel 1. menunjukkan bahwa dari variabel yang diajukan yaitu tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal, maka variabel yang

paling dominan mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi adalah tingkat kecukupan modal. Besarnya pengaruh tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan adalah sebesar 0,474 atau 47,40%.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal berpengaruh secara simultan terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Dari hasil penelitian terlihat bahwa tingkat suku bunga kredit memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah kredit yang disalurkan, sedangkan tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal memiliki pengaruh positif terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dari Apriani (2011), Hedwigis (2012), Purwaningsih (2012), Fransiska (2013) dan Wahyuningsih (2013), dengan hasil penelitian bahwa tingkat suku buga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal berpengaruh secara simultan terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif secara parsial terhadap jumlah kredit yang disaluran. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Llewellyu dan Hefferman (dalam Yusuf, 2009) serta Kiryanto (2007) yang menyatakan bahwa semakin rendah tingkat suku bunga maka semakin besar jumlah kredit yang disalurkan.

Hasil penelitian ini juga sesuai dan mendukung hasil penelitian empirik dari Hedwigis (2012) yang menyatakan bahwa hasil pengujian tingkat suku bunga kredit mempunyai pengaruh negatif secara parsial terhadap penyaluran kredit investasi.

Tingkat efisiensi bank berpengaruh secara parsial terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Kuncoro (2003) bahwa apabila bank melakukan efisien yang tinggi dalam hal mengelola biaya maka akan mendapatkan tingkat keuntungan yang optimal untuk menambah dana yang disalurkan. Hasil

(7)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) penelitian ini juga sesuai dengan hasil

penelitian terdahulu dari Fransiska (2013) yang menyatakan bahwa hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa variabel tingkat efisiensi usaha berpengaruh positif terhadap volume kredit.

Tingkat kecukupan modal berpengaruh secara parsial terhadap jumlah kredit yang disalurkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Dendawijaya (2005) bahwa semakin tinggi kecukupan modal yang dimiliki oleh pihak bank maka maka akan semakin tinggi pula jumlah kredit yang akan disalurkan atau dengan kata lain jumlah kecukupan modal yang tinggi akan membuat kepercayaan diri pada bank dalam melakukan penyaluran kredit. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu dari Purwaningsih (2012) dan Apriani (2011) yang menyatakan bahwa hasil pengujian secara parsial variabel tingkat kecukupan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah kredit yang disalurkan.

Variabel yang paling dominan mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan adalah tingkat kecukupan modal. Hasil penelitian ini didukung oleh teori Dendawijaya (2005) bahwa semakin tinggi kecukupan modal yang dimiliki oleh pihak bank maka maka akan semakin tinggi pula jumlah kredit yang akan disalurkan atau dengan kata lain jumlah kecukupan modal yang tinggi akan membuat kepercayaan diri pada bank dalam melakukan penyaluran kredit. Hal ini karena kecukupan modal merupakan salah satu faktor utama dan memiliki peran sangat penting yang mempengaruhi kinerja perbankan terutama dari segi permodalan untuk memulai segala kegiatannya. Modal juga berfungsi untuk menjaga kepercayaan terhadap aktivitas perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal, diantaranya:

(1) ada pengaruh secara simultan dari tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT BPR Nur Abadi Tahun 2011-2013, (2) ada pengaruh negatif secara parsial dari tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011-2013, (3) ada pengaruh secara parsial dari tingkat efisiensi bank terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011- 2013, (4) ada pengaruh secara parsial dari tingkat kecukupan modal terhadap jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011- 2013, dan (5) variabel yang paling dominan mempengaruhi jumlah kredit yang disalurkan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi Tahun 2011-2013 adalah tingkat kecukupan modal.

Berdasarkan pembahasan dan simpulan, maka dapat diajukan beberapa saran, yaitu: (1) Bagi pihak PT Bank Perkreditan Rakyat Nur Abadi, dalam upaya meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan, pihak bank diharapkan lebih memperhatikan tingkat efisiensi bank mengingat tingkat efisiensi yang tinggi akan berdampak pada peningkatan pendapatan. Dari upaya tersebut sebaiknya kinerja bank dapat dilakukan dengan baik dan benar agar sesuai dengan yang diharapkan pihak manajemen bank. Disamping itu, tingkat kecukupan modal sebagai variabel dominan berpengaruh terhadap penyaluran kredit alangkah baiknya lebih tingkatkan kembali mengingat rata-rata pencapaian tingkat kecukupan modal telah mencapai 30,49%

dengan standar minimum 8%, karena dengan tingkat modal yang semakin tinggi akan berdampak pada kemampuan pihak bank dalam membantu masyarakat kaitannya dengan penyaluran kredit kepada masyarakat akan semakin meningkat, dan (2) Bagi penelitian, sebaiknya variabel bebas yang digunakan dalam penelitian tidak hanya pada variabel tingkat suku bunga kredit, tingkat efisiensi bank dan tingkat kecukupan modal, tetapi bisa juga digunakan variabel

(8)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) lain yang diduga berpengaruh terhadap

jumlah kredit yang disalurkan, sehingga penelitian ini bisa lebih dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Budiono. 2007. Pengantar Ilmu Ekonomi No.5 Ekonomi Moneter No.2 Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen

Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Febry Amithya Yuwono, Wahyu Meiranto.

2012. “Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, dan Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit”. Jurnal Akuntansi. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1- 14. Universitas Diponegoro.

Fransiska Yesi D. 2013. “Pengaruh Risiko Kredit, DPK, Likuiditas dan Tingkat Efisiensi Usaha Pada Volume Kredit”. Artikel. Universitas Udayana.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Hadad, Muliaman. 2003. “Fungsi Intermediasi dalam Mendorong Sektor Riil”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Desember 2003.

Hasibuan. M . 2001. Dasar-Dasar Perbankan.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hedwigis, Esti R. 2012. “Analisis Faktor–

Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Investasi Bank Persero”. Artikel. Institut Perbanas (ABFII Perbanas).

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menjadi Aplikasi. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Kasmir. 2001. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Mohamad H. dan Prihatiningsih. 2010.

“Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non Performance Loan dan Tingkat Inflasi Terhadap Penyaluran Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Di Jawa Tengah”. Jurnal Teknis, Vol. 5 No.1 April 2010, Hal: 25–31. Universitas Politeknik Negeri Semarang.

Peraturan Bank Indonesia

No.6/23/DPNP/2004 tanggal 12 april 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

http://www.bi.go.id/web/id/Peratura n/Perbankan/dpnp_101508.htm.

(diakses pada tanggal 5 Januari 2014)

Rivai, V. 2007. Bankand Financial Institution Management. Jakarta: Rajawali Pers.

Riyadi, S. 2003. Banking Assets and Liability Management. Jakarta: FEUI.

Samuelson. 2003. Makro Ekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta: Bumi Aksara.

Subagyo, Fatmawati Sri dan Algifari. 2002.

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.

Wahyuningsih, D. 2013. “Pengaruh Suku bunga kredit dan tingkat inflasi Terhadap jumlah alokasi kredit modal kerja pada bank umum di

(9)

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014) indonesia”. Jurnal EMBA, Vol.1 No.3

September 2013, Hal. 942-949.

Universitas Universitas Sam Ratulangi.

Yusuf, M. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kredit Konsumtif Bank Pemerintah di

Sumatra Utara. tersedia pada http://www.pdf_finder.com/analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit konsumtif bank pemerintah di Sumatra utara. pdf.

(diakses pada tanggal 5 Januari 2014)

Referensi

Dokumen terkait

Ag selaku panitia dalam laporannya pada acara pembukaan, Senin (19/12/2016) mengungkapkan bahwa kegiatan yang didanai DIPA Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTT itu

Pengambilan sampel untuk keluarga pasien stroke yang dirawat di ruang ICU RS Panti Waluyo Surakarta pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil responden yang

Excel, sehingga dalam pengelolaannya belum efektif dan efisien seperti sering terlambatnya penyajian laporan dan ini pun beresiko menyebabkan kesalahan dalam penginputan

Bahan dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah kunyit kuning sebagai pewarna alami dalam pembuatan kosmetik body painting.. Warna yang dihasilkan dalam pembuatan

Beban kerja juga berpengaruh tidak langsung terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan melalui skeptisme, hal ini dapat dijelaskan bahawa jika beban kerja

Hal ini sesuai dengan penelitian Dhayanithi et al., (2012) bahwa ekstrak daun mangrove menunjukkan kehadiran fitokimia konstituen seperti alkaloid, tannin, flavonoid

Hal ini akan berlaku pengaruh multiplier terhadap meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Riau (cateris paribus), tentu saja kosekuensinya akan meningkatkan pertumbuhan

Terhadap hak guna bangunan, hak guna usaha atau hak pakai di atas tanah negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b yang telah mendapatkan