• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIIIa SMPN 28

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIIIa SMPN 28"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VIIIa SMPN 28 Kabupaten Seluma dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka sebanyak 2 siklus yaitu pada sub konsep fotosintesis pada tumbuhan hijau, diperoleh hasil disetiap siklus diuraikan sebagai berikut :

Siklus I

Siklus I dilaksanakan pada tanggal 09 November 2013.materi yang diajarkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup dengan konsep proses perolehan nutrisi pada tumbuhan hijau.

1.1 Deskripsi Aktivitas Guru dan Siswa

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka guru telah mampu melewati tahap demi tahap dengan baik.

Perolehan skor rata-rata aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 4.1 sedangkan analisis data observasi aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 7.

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus I

No Pengamat Skor

I I 28

2 II 30

Total 58

Rata-rata 29

Kriteria BAIK

(2)

22

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa aktivitas guru dalam pembelajaran secara umum dinilai sudah baik. Hal ini terlihat dari rata-rata skor 2 orang pengamat yaitu 29 dengan kriteria Baik. Walaupun aktivitas guru dengan kriteria baik tetapi masih ada aspek penilaian dengan kriteria cukup (C). Adapun aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut :

1. Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen. Salah satu pengamat menilai cukup karena guru hanya membimbing 3 kelompok dalam melakukan eksperimen, sedangkan 4 kelompok yang lainnya belum di bimbing dengan baik.

2. Guru mengamati cara kerja siswa ketika melakukan eksperimen. Salah satu pengamat menilai cukup karena guru hanya mengamati 3 kelompok saja dari 7 kelompok yang ada.

Tabel 4.2 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus I

No Pengamat Skor

I I 27

2 II 30

Total 57

Rata-rata 28,5

Kriteria BAIK

Dari Tabel diatas terlihat bahwa perolehan total dari 2 pengamat adalah sebesar 57 dengan rata-rata 28,5. rata-rata skor tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran termasuk dalam kriteria baik.

Beberapa aspek yang dalam pelaksanaannya masih termasuk dalam kriteria cukup (C) yaitu :

1. Siswa mengadakan tanya jawab tentang proses pembelajaran. Salah satu pengamat menilai cukup karena dari 7 kelompok hanya 3 kelompok

(3)

23

siswa yang mengajukan pertanyaan, sedangkan dari indikator penilaian observasi guru kriteria baik (B) apabila 5-7 kelompok yang mengajukan pertanyaan.

2. Siswa menjelaskan ringkasan materi. Salah satu pengamat menilai cukup karena hanya 3 kelompok yang dapat menjelaskan ringkasan materi dengan benar, sedangkan 4 kelompok lainnya belum menjelaskan ringkasan materi dengan benar.

3. Cara kerja siswa ketika melakukan eksperimen. Salah satu pengamat menilai cukup karena hanya 3 kelompok yang semua anggotanya ikut melakukan eksperimen, sedangkan anggota dari tiap 4 kelompok lainnya belum ikut serta melakukan eksperimen.

1.2 Deskripsi Hasil Belajar Kognitif Siswa

Penilaian hasil belajar kognitif pada siklus I dilakukan pada akhir pembelajaran dengan memberikan post test. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.3, sedangkan analisis nilai post tes siswa dapat dilihat pada lampiran 8.

Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I Siklus Jumlah

seluruh siswa

Jumlah siswa yang mendapat nilai

≥ 70

Persentase ketuntasan belajar klasikal

Kriteria

I 32 20 62.5% Tidak Tuntas

Dari Tabel diatas diketahui bahwa pembelajaran Biologi dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka pada siklus I belum mencapai ketuntasan belajar Klasikal, dimana perolehan persentase belajar secara klasikal yaitu 62.5% yaitu 20 orang siswa memperoleh nilai ≥70 dengan rata-

(4)

24

rata nilai 62.5 Sementara berdasarkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) SMPN 28 Kabupaten Seluma secara klasikal tercapai apabila 75% siswa memperoleh nilai ≥ 70.

Berdasarkan hasil analisis soal pada post-test pada siklus I, soal esay nomor 4 ( Sebutkan komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis...) sebanyak 27 orang siswa menjawab salah dan 5 orang siswa menjawab benar dengan persentase 15,62 %, yang mana pada soal ini banyak siswa yang menjawab salah, hal ini di sebabkan oleh soal nomor 4 merupakan soal yang jenis tingkat kemampuannya merupakan tingkat kemampuan pemahaman (C2).

dan esay nomor 2 ( jelaskan pengertian fotosintesis..) sebanyak 17 orang siswa menjawab salah dan 15 orang siswa menjawab benar dengan persentase 46,87

% . pada soal ini banyak siswa yang menjawab benar, hal ini disebabkan oleh butir soal yang jenis tingkat kemampuannya merupakan tingkat kemampuan pengetahuan (C1).

1.3 Refleksi terhadap Aktivitas Guru dan Aktifitas Belajar Siswa

Pada siklus I masih terdapat aspek-aspek aktivitas guru yang belum terlaksana dengan baik (kriteria cukup) oleh sebab itu perlu dilakukan perbaikan atau refleksi pada siklus II.

Adapun aspek-aspek yang perlu dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut :

1. Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen. Salah satu pengamat menilai cukup karena guru hanya membimbing 3 kelompok saja dalam melakukan eksperimen sedangkan 4 kelompok lannya belum dibimbing dengan baik. Sebaiknya pada siklus II guru membimbing

(5)

25

seluruh kelompok dalam melakukan eksperimen dengan mendatangi masing-masing kelompok dan menanyakan kesulitan apa yang mereka hadapi dalam melaksanakan eksperimen sehingga masalah dan kesulitan yang dihadapi dapat terbantu dan siswa menjadi lebih aktif.

2. Guru mengamati cara kerja siswa ketika melakukan eksperimen. Salah satu pengamat menilai cukup karena dari 7 kelompok guru hanya mengamati 3 kelompok saja, sedangkan 4 kelompok lainnya belum di amati dengan baik. Sebaiknya pada siklus II, guru mengamati cara kerja siswa di setiap kelompok secara bergantian dengan mendatangi setiap kelompok dan mengarahkan cara kerja yang benar.

3. Siswa mengadakan Tanya jawab tentang proses pembelajaran. Salah satu pengamat menilai cukup karena hanya 3 kelompok siswa yang mengajukan pertanyaan, sedangkan 4 kelompok lainnya belum dapat mengajukan pertanyaan dengan benar. Sebaiknya pada siklus II guru memotifasi siswa agar saling bertanya antara kelompok sehingga setiap anggota siswa dalam kelompok dapat mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar.

4. Siswa menjelaskan ringkasan materi. Salah satu pengamat menilai cukup karena hanya 3 kelompok yang dapat menjelaskan ringkasan materi dengan benar, sedangkan 4 kelompok lainnya belum dapat menjelaskan ringkasan materi dengan benar. Sebaiknya pada siklus II guru membimbing setiap siswa untuk membuat ringkasan materi sehingga disetiap kelompok dapat menjelaskan ringkasan materi dengan benar.

(6)

26

5. Cara kerja siswa ketika melakukan eksperimen. Salah satu pengamat menilai cukup karena hanya 3 kelompok yang semua anggotanya ikut melakukan eksperimen, sedangkan anggota siswa di setiap 4 kelompok lainnya masih ada yang belum ikut melakukan eksperimen . Sebaiknya pada siklus II guru berkeliling untuk memantau cara kerja siswa dan mendatangi setiap kelompok serta mencatat nama-nama kelompok sehingga tidak ada lagi anggota kelompok yang tidak melakukan eksperimen.

SIKLUS II

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 15 November 2013. Konsep yang diajarkan pada siklus ini merupakan lanjutan dari siklus I yaitu pertumbuhan dan perkembangan pada mahkluk hidup dengan subkonsep bahasan proses perolehan nutrisi, tranformasi energi. Pelaksanaan siklus II berdasarkan hasil refleksi siklus I yang artinya semua aspek yang sudah terlaksana dengan baik tetap dipertahankan, sedangkan untuk aspek-aspek yang masih kurang diperbaiki pada siklus II. Hasil yang diperoleh pada pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut :

2.1 Deskripsi Aktivtas Guru dan Siswa

Perolehan skor rata-rata untuk aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 4.4 sedangkan analisis data observasi dapat dilihat pada lampiran 22.

Tabel 4.4 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II

No Pengamat Skor

I I 29

2 II 30

Total 59

Rata-rata 29,5

Kriteria BAIK

(7)

27

Dari Tabel di atas, terlihat bahwa total skor dari 2 orang pengamat adalah 59 dengan rata-rata 29.5 yang telah termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata aktivitas guru pada siklus II. Walaupun aktivitas guru telah termasuk kriteria baik masih ada aspek penilaian dengan kriteria cukup (C) yaitu pada saat guru memberikan penjelasan langkah- langkah melakukan eksperimen, salah satu pengamat memberikan krteria cukup karena guru bukan menjelaskan tetapi hanya membacakan langkah-langkah melakukan eksperimen.

Secara umum pada aktivitas guru di Siklus II mengalami peningkatan dalam setiap aspek, kecuali pada aspek saat guru menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan eksperimen.

Perolehan skor rata-rata untuk aktivitas siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5 sedangkan analisis data observasi siswa dapat dilihat pada lampiran 23.

Tabel 4.5 Data Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II

No Pengamat Skor

I I 28

2 II 30

Total 58

Rata-rata 29

Kriteria BAIK

Dari Tabel diatas terlihat bahwa perolehan skor total dari 2 pengamat adalah sebesar 58 dengan rata-rata 29. Hal ini menunjukkan bahwa skor rata-rata aktivitas siswa meningkat pada siklus II. Seperti yang diketahui rata-rata aktivitas pada siklus I yaitu 28,5 mengalami peningkatan 0.5 pada siklus II. Rata-rata skor ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa selama proses pembelajaran termasuk

(8)

28

dalam kriteria baik. Walaupun aktivitas siswa telah termasuk kriteria baik masih ada aspek penilaian dengan kriteria cukup (C) yaitu pada saat siswa memperhatikan dan merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru, mendiskusikan hasil eksperimen.

2.2 Deskripsi terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa

Ketuntasan hasil belajar klasikal pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.6, sedangkan analisis nilai post tes siswa dilihat pada lampiran 27.

Tabel 4.6 Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus II Siklus Jumlah

seluruh siswa

Jumlah siswa yang mendapat nilai

≥ 70

Persentase ketuntasan belajar klasikal

Kriteria

II 32 3I 96.87 % Tuntas

Dari Tabel diatas terlihat pembelajaran Biologi dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka pada siklus II telah mencapai ketuntasan belajar klasikal, dimana perolehan presentase ketuntasan belajar secara klasikal adalah 96,85%

Berdasarkan data hasil yang diperoleh siswa pada silus II ini terlihat bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa lebih baik dari hasil belajar pada siklus I. Dari Tabel terlihat bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥70 sebanyak 31 orang dengan persentase 96.87% lebih tinggi dibandingkan persentase pada siklus I yaitu 62.5%, sementara itu terjadi perningkatan rata-rata nilai siswa pada siklus II yaitu 62.5 pada siklus I menjadi 93.75 pada siklus II.

(9)

29

2.3 Refleksi Terhadap Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II

Pelaksanaan siklus II merupakan perbaikan terhadap kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada siklus I. Berdasarkan gambaran aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran serta hasil belajar yang diperoleh setelah proses pembelajaran pada siklus II, secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Adapun hal yang belum dicapai pada siklus II yaitu pada saat guru mengajukan pertanyaan mengenai materi pengembangan konsep. Pada tahap ini guru mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diajarkan, namun bukan merupakan materi pengembangan. Seharusnya guru menanyakan pertanyaan yang merupakan pertanyaan pengembangan pengetahuan/kosep yang dipelajari.

Pada siklus II juga masih terdapat aspek-aspek aktivitas siswa yang belum terlaksana dengan baik (kriteria cukup) yaitu :

1. Siswa memperhatikan dan merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru. Guru telah menyampaikan apersepsi dan motivasi kepada siswa, hanya saja siswa tidak merespon, dalam hal ini sebaiknya guru menertibkan terlebih dahulu siswa agar mereka fokus dan siap menerima apa yang disampaikan oleh guru.

2. Mengerjakan LKS dengan benar. Sebaiknya guru berkeliling mengamati setiap kelompok, dan mengarahkan mereka untuk mengerjakan LKS dengan benar dalam kelompok.

3. Berdiskusi untuk mengkomunikasikan hasil kerja kelompok. Pada siklus II sebenarnya telah mengalami peningkatan dari siklus I, hanya saja masih

(10)

30

ada beberapa siswa yang belum mengkomunikasikan hasil kerja kelompoknya kepada anggota kelompok yang lain. Seharusnya guru lebih memberikan perhatian dan motivasi agar siswa tersebut mau dan mampu berkomunikasi didalam kelompok.

4. Merespon pertanyaan tentang pengembangan konsep. Siswa mampu menjawab pertanyaan pengembangan konsep, hanya saja belum tepat.

Guru sebaiknya lebih pandai dalam mengarahkan jawaban kepada jawaban yang tepat.

B. PEMBAHASAN

Secara umum, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA dengan Metode Eksperimen di Alam Terbuka di SMPN 28 Seluma akan dibahas dengan uraian sebagai berikut :

Dilihat dari peningkatan proses pembelajaran yang terdiri dari aktivitas guru dan aktivitas siswa serta peningkatan prsentase ketuntasan belajar klasikal siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh skor rata-rata aktivitas guru sebesar 29 dengan kriteria baik dan meningkat pada siklus II sebesar 0,5 menjadi 29.5 dengan kriteria baik pula. Sedangkan skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 28,5 dengan kriteria baik meningkat pada siklus II sebesar 0.5 menjadi 29 dengan kriteria baik. Peningkatkan hasil belajar kognitif siswa yaitu dengan persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 62.5% dan meningkat pada siklus II sebesar 96.87%.

(11)

31

Tahapan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka pada siklus I, kegiatan yang dilakukan adalah :

Pada fase 1 yaitu memberikan apersepsi dan motivasi siswa dengan berdemonstari tentang eksperimen di alam terbuka.

Pada pelaksanaan proses pembelajaran, pada siklus I guru telah memberikan apersepsi dan motivasi dengan baik, dilihat dari nilai lembar observasi aktivitas guru dan siswa berkriteria baik (B) dimana guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa sesuai dengan materi pelajaran dan siswa memperhatikan dan merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru. Cara guru memberikan apersepi kepada siswa yaitu dengan mengajukan pertanyaan “Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup?. Sedangkan untuk memotivasi siswa, cara guru yaitu dengan berdemonstrasi tentang eksperimen yang akan dipelajari dengan cara membungkus ujung tanaman yang terkena sinar matahari secara langsung dengan plastik, sehingga siswa dapat menyaksikan secara langsung dan dapat mengikuti apa yang di demonstrasikan oleh guru tanpa harus bergantian untuk berdemonstrasi karena contoh yang diberikan oleh guru untuk berdemonstari sangat mudah untuk di ikuti oleh siswa, yang mana alat serta bahan sudah tersedia di alam terbuka yang digunakan sebagai sarana untuk mendukung berjalannya proses pembelajaran eksperimen di alam terbuka. Karena alam terbuka dalam penelitian ini merupakan alam semesta baik itu lingkungan yang dapat

(12)

32

digunakan sebagai sarana maupun prasarana untuk mendukung berjalannya proses belajar mengajar ( Hananti D.1991)

Pada kegiatan berikutnya, yaitu pada saat guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan membagi kelompok secara heterogen, berdasarkan penilaian lembar observasi aktivitas guru berkriteria baik (B) dimana guru menyampaikan tujuan dengan dengan menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis dan membagi kelompok secara heterogen.

Pada fase 2 langkah-langkah pokok dalam eksperimen

Pada fase ini guru telah menjelaskan langkah-langkah yang harus di lakukan dalam eksperimen dengan baik (B) dimana guru telah menjelaskan langkah-langkah eksperimen secara rinci. Pada kegiatan berikutnya, yaitu menyiapkan alat-alat yang diperlukan dalam eksperimen, berdasarkan lembar observasi aktivitas guru berkriteria baik (B) dimana lebih dari 6 kelompok siswa yang sudah menggunakan alat dan bahan percobaan dalam kelompok asal.

Pada fase 3 membimbing serta mengamati siswa dalam melakukan eksperimen

Pada fase ini guru belum membimbing siswa dalam melakukan eksperimen serta mengamati siswa dengan baik, hal ini dilihat dari lembar observasi aktivitas guru yang berkriteria cukup (C) dimana pada fase ini dari 7 kelompok guru hanya membimbing 3-4 kelompok saja dan guru hanya mengamati cara kerja siswa dengan menetap dikelompok yang di amati saja,

(13)

33

sedangkan 5-7 kelompok lainnya belum di bimbing dengan baik sehingga masih banyak anggota kelompok yang tidak melakukan eksperimen.

Pada fase keempat yaitu evaluasi yang terdiri dari :

(a) guru mengadakan Tanya jawab; (b) memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya; (c) memberi kesempatan pada siswa untuk menjelaskan ringkasan materi yang baru dipelajari; (d) memberikan post-test. Pada fase ini kegiatan mengadakan Tanya jawab dan menjelaskan ringkasan materi berkriteria cukup (C) hal ini terlihat dari lembar observasi guru, dimana salah satu pengamat memberikan kriteria cukup, hal ini dikarenakan hanya 3 kelompok yang mampu menjawab pertanyaan dan menjelaskan ringkasan materi, sedangkan 4 kelompok lainnya belum dapat menjawab pertanyaan dan menjelaskan ringkasan materi dengan benar.

Tahapan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka pada siklus II. Secara umum aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I, adapun kegiatan siswa pada siklus II yaitu :

Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa, kegiatan siswa pada kegiatan memberikan apersepsi dan motivasi salah satu pengamat menilai aktivitas siswa menurun, kriteria aktivitas siswa bernilai cukup (C) dikarenakan siswa memperhatikan tetapi tidak merespon apersepsi dan motivasi yang diberikan oleh guru.

(14)

34

Fase 2 Pada fase 2 langkah-langkah pokok dalam eksperimen

Pada fase ini kegiatan siswa berkriteria baik (B) dimana siswa berada dalam kelompok yang terdiri dari 5 orang anggota tim berdasarkan heterogenitas siswa; siswa menerima LKS, siswa memahami langkah- langkah eksperimen, siswa bekerja sama dalam melakukan eksperimen Fase 3. Membimbing kelompok dalam melakukan eksperimen.

Pada kegiatan membimbing siswa dalam melakukan eksperimen, pada siklus II guru mengamati tiap anggota kelompok untuk melakukan eksperimen dan mengarahkan siswa agar berani berpendapat dan ikut melakukan eksperimen dalam kelompoknya. Pada siklus II aktivitas siswa pada kegiatan ini mengalami peningkatan dengan kriteria baik (B) dimana lebih dari 5 kelompok siswa melakukan diskusi dengan baik.

Fase 4. Evaluasi.

Kegiatan pada kegiatan menarik kesimpulan berdasarkan hasil diskusi, aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II berkriteria baik (B).

Pada fase 1 ( menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa) kegiatan guru yang mengalami peningkatan yaitu pada saat guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajarn. Aktivitas siswa berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa bernilai cukup (C) dikarenakan siswa hanya memperhatikan tetapi tidak mencatat topik dan tujuan pembelajaran. Maka pada siklus II guru memperbaiki proses pembelajaran dengan memberikan informasi awal terkait topik dan tujuan pembelajaran serta mengarahkan siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting. Pada siklus II berdasarkan lembar

(15)

35

observasi aktivitas siswa kriteria yang diperoleh siswa baik (B) dimana siswa memperhatikan dan mencatat topik dan tujuan pembelajaran.

Dari pengamatan yang dilakukan peneliti mengamati bahwa cara guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa dan mengarahkan siswa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran sangat berpengaruh pada keaktifan siswa itu sendiri. Sejalan dengan pendapat Gagne dan Winkle (1996) dalam Majid (2009) jika siswa sadar akan tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan bersedia melibatkan diri, maka siswa akan mencapai fase motivasi. Peran guru dalam hal ini adalah memotivasi belajar siswa dan menyadarkan siswa akan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

Pada fase 2 langkah-langkah pokok dalam eksperimen(kegiatan guru antara lain : (1) membagi siswa kedalam kelompok secara heterogen; (2) siswa menerima LKS, (3) siswa memahami langkah-langkah eksperimen,(4) siswa bekerja sama dalam melakukan eksperimen

Pada siklus I dan II baik aktivitas guru maupun aktivitas siswa berdasarkan pengamatan lembar observasi guru dan siswa berkriteria baik (B), dimana guru menempatkan siswa dalam kelompok berdasarkan kemampuan akademik yang berbeda dan jenis kelamin yang berbeda.

Fase 3. Membimbing kelompok dalam melakukan eksperimen.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kegiatan membimbing kelompok bekerja dan belajar pada siklus I dan II terlihat bahwa pada kegiatan membimbing siswa dalam melakukan eksperimen salah satu pengamat menilai cukup (C) dikarenakan guru membimbing 3 kelompok untuk melakukan eksperimen sehingga pada siklus II guru lebih memperhatikan siswa dalam melakukan

(16)

36

eksperimen dengan berkeliling dan menanyakan kesulitan yang dihadapi pada masing-masing kelompok sehingga pada siklus II kritera menjadi baik (B). Disini aktivitas guru mengalami peningkatan.

(a) Pada kegiatan membimbing siswa untuk melakukan eksperimen pada siklus I bernilai cukup (C) dikarenakan dari 7 kelompok hanya 3 kelompok saja yang melakukan eksperimen sedangkan 4 kelompk lainnya belum melakukan eksperimen dengan benar ,dan pada siklus II menjadi (B) dikarenakan guru membimbing semua kelompok dengan cara mendatangi setiap kelompok sehingga setiap kelompok melakukan eksperimen.

Keaktifan siswa dalam kelompok juga dipengaruhi bagaimana kerjasama anggota kelompok dalam timnya. Namun peningkatan aktivitas dan kerjasama yang dilakukan oleh siswa juga besar kaitannya dengan aktivitas dan bimbingan yang dilakukan oleh guru. Maka dapat disimpulkan dengan adanya membimbing kelompok bekerja dan belajar yang dilakukan oleh guru mampu meningkatkan keaktifan siswa sehingga akan berdampak pada hasil belajar. Kebanyakan siswa akan aktif dalam kelompok jika ia diamati langsung oleh guru. Hal ini didukung oleh pernyataan Miftahul (2011) kerja kelompok yang efektif biasanya dipengaruhi oleh sejauh mana kelompok tersebut merefleksikan proses kerjasama mereka.

(17)

37

Fase 4 (evaluasi) Pada kegiatan menarik kesimpulan berdasarkan hasil diskusi pada siklus I dan II aktivitas guru berkriteria baik (B), namun pada siklus I pengamat I menilai cukup (C) dikarenakan hanya 4-5 kelompok siswa mampu membuat kesimpulan dengan baik. Pada siklus II berkriteria baik (B) dikarenakan guru mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan dengan baik sesuai materi yang telah diajarkan seingga meningkat pada siklus II. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II berkriteria baik (B), kecuali pada siklus II seorang pengamat menilai cukup (C) dikarenakan 4- 5 kelompok siswa mampu membuat kesimpulan dengan baik sedangkan 6-7 kelompok lainnya belum mampu membuat kesimpulan dengan baik.

Kegunaan kegiatan evaluasi ini adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa menerima materi yang telah diberikan oleh guru dengan melakukan post- test. Kegiatan ini dilakukan pada akhir kegiatan. Sejalan dengan pendapat Majid

(2009) kegiatan penutup adalah kegiatan yang memberikan penegasan dan penilaian terhadap penguasaan bahan kajian yang diberikan pada kegiatan inti.

Kesimpulan dibuat oleh guru atau bersama-sama dengan siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pembelajaran Biologi dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka pada konsep Pertumbuhan dan Perkembangan pada mahkluk hidup dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas VIIIa SMPN 28 Kabupaten Seluma. Diketahui terjadi peningkatan proses pembelajaran yang terdiri dari aktivitas guru dan aktivitas siswa serta peningkatan prsentase ketuntasan belajar klasikal siswa dari siklus I ke siklus II.

(18)

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian dengan Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA Dengan Metode Eksperimen di Alam Terbuka di SMPN 28 Seluma dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perbaikan pembelajaran dengan menerapan metode Eksperimen di alam terbuka dapat meningkatkan aktivitas mengajar guru, Terutama pada spek- aspek :

1. Membimbing siswa dalam melakukan ekserimen

2. Mengamati cara kerja siswa dalam melakukan eksperimen 3. Mengadakan tanya jawab

2. Perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode eksperimen di alam terbuka di SMPN 28 Seluma dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dimana terlihat dari hasil belajar siswa kelas VIIIA mengalami peningkatan yaitu pada siklus 1 persentketuntasan belajar klasikal sebesar 62,5 % sedangkan pada siklus 2 persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 96,87 %

(19)

39

2. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka untuk peneliti selanjutnya jika ingin menggunakan metode eksperimen di alam terbuka hendaknya lebih membimbing siswa dalam melakukan eksperimen serta lebih memotivasi siswa yang kurang aktif dalam berdiskusi agar terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

(20)

40

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2002. Teknik analisis data .jakarta

Daldiyono, 2009. Hasil Belajar. Unifersitas Terbuka David .1976. Metode pembelajaran. Jakarta

Dwidjoseputro. 1994. Proses fotosíntesis pada tumbuhan. Jakarta Hamalik. 1993. Strategi belajar mengajar. Jakarta

Hananti, D. 1991. Pemanfaatan Alam Sebagai Media Belajar. Jakarta Kunandar, 2009. Hakikat pembelajaran IPA-biologi. Erlangga

Muhammad Wirahadikusumah, 1985. Fotosintesis. Tarsito Bandung Permen, 2006. Tujuan pembelajaran IPA. Erlangga

Prihantro, 2010. Pembelajaran IPA-biologi. Erlangga

Rostiyah.1988 . Langkah langkah metode Eksperimen . Bina Aksara. Jakarta S.B. Djamarah dan A. Zain. 1996. Keunggulan metode Eksperimen. Rineka cipta.

Jakarta

Slameto. 1997. Lingkungan Sebagai Sumber Insfirasi. Bina Aksara. Jakarta Stone, 2004. Reaksi Fotosintesis .Bandung

Sudaryanto. 1989. Metode penelitian. Jakarta

Sudirman, N. 1992.Ilmu pendidikan, remaja rusdakarya. Bandung

Sudjana. 1989. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Tarsito. Bandung Sumantri, 1999. Eksperimen di alam terbuka. Tarsito, Bandung

Toha Angoro, M. Dkk. 2012. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka Wahyudin, D. Dkk. 2011. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka

(21)

41

Wardhani, I. 2007. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Universitas Terbuka

(22)

L A M

P

I

R

A

N

(23)

42

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS 1

Jenjang Sekolah : S M P/MTs Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I

Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2 xpertemuan )

Standar Kompetensi

1. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.

Kompetensi Dasar

1.2.Mendiskripsikan proses perolehan nutrisi dan tranformasi energi pada tumbuhan hijau

A. Indicator Kognitif Produk

- Mengetahui nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan.

- Mengetahui proses pengambilan mineral dalam tumbuhan dan unsur- unsur yang diperlukan tumbuhan

Proses

- Menganalisis proses pengambilan mineral dalam tumbuhan dan unsur- unsur yang diperlukan tumbuhan

- Afektif

- Menunjukkan sikap bekerjasama, tekun, dan teliti A. Tujuan Pembelajaran

Kognitif Produk

- Siswa dapat menjelaskan nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan

(24)

43

- Siswa dapat menjelaskan proses pengambilan mineral dalam tumbuhan dan unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan

Proses

- Dijelaskan guru, siswa dapat mengnalisis proses pengambilan mineral dalam tumbuhan dan unsur-unsur yang diperlukan tumbuhan

Afektif

- Selama proses pembelajaran, siswa menunjukkan sikap bekerjasama,disiplin, rasa hormat dan perhatian,tanggung jawab tekun, dan teliti

B. Materi Pembelajaran

Proses perolehan nutrisi pada tumbuhan hijau.

Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik.

Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matahari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan konsektual dan lingkungan.

2. Metode : Eksperimen di alam terbuka.

(25)

44

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I (2x45 Menit)

No Aktivitas Pembelajaran Penilaian

1 2 3 4 A Pendahuluan ( 10 menit )

1.

2.

Guru memberikan apersepsi dengan Mengajukan pertanyaan untuk mengingat kembali faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan berdemonstrasi tentang eksperimen yang akan dipelajari

3.

4.

Memaparkan tujuan pembelajaran

Guru membagi kelompok secara heterogen B. Kegiatan Inti ( 60 menit )

1 Guru menjelasan tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen

2 Guru menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan eksperimen dengan materi fotosintesis

3. Guru membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

4. Guru mengamati cara kerja siswa ketika melakukan eksperimen

5. Guru mengadakan tanya jawab tentang proses pembelajaran pada materi fotosintesis

C Penutup ( 20 menit )

1 Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya

2 Memberi kesempatan pada siswa menjelaskan ringkasan materi pelajaran yang baru dipelajari

(26)

45

E. Penilaian dan Instrumen Penilaian Teknik :

-Penilaian kognitif produk : Lembar Tes - penilaian kognitif proses : LKS

Seluma, Desember 2013

Guru Mata Pelajaran Guru yang mengajar

Hengky purwanto, S.Pd Desma Boty

A1D009006

(27)

46

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS 11

Jenjang Sekolah : S M P/MTs ...

Mata Pelajaran : IPA Terpadu Kelas / Semester : VIII / I

Alokasi waktu : 4 X 40’ ( 2 xpertemuan )

Standar Kompetensi 2.

Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan.

Kompetensi Dasar 2.2.

Mendiskripsikan proses perolehan nutrisi dan tranformasi energi pada tumbuhan hijau

B. Indicator Kognitif Produk

- Menjelaskan pengertian respirasi - menjelaskan proses respirasi tumbuhan

- menjelaskan proses fotosintesis dengan sederhana

- menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi fhotosintesis

Proses

- Menganalisis proses respirasi fhotosintesis

- Afektif

- Menunjukkan sikap bekerjasama, tekun, dan teliti,rasa hormat, tanggung jawab.

C. Tujuan Pembelajaran Kognitif

Produk

(28)

47

- Siswa dapat menjelaskan pengertian respirasi - Siswa dapat menjelaskan proses respirasi tumbuhan

- Siswa dapat menjelaskan proses fotosintesis dengan sederhana

- Siswa dapat menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi fhotosintesis

Proses

- Dijelaskan guru, siswa dapat menganalisis proses respirasi fhotosintesis

- Dengan bimbingan guru, siswa dapat melakukan percobaan respirasi fhotosintesis dengan sederhana

Afektif

- Selama proses pembelajaran, siswa menunjukkan sikap bekerjasama,disiplin, rasa hormat dan perhatian,tanggung jawab tekun, dan teliti

A. Materi Pembelajaran

Fotosintesis terjadi di dalam kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun (klorofil).Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman, yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang (spons). Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane tilakoid.

Proses tranformasi energi pada tumbuhan hijau.

C. Metode Pembelajaran

1. Pendekatan : Pendekatan konsektual dan lingkungan.

2. Metode : Diskusi, informasi dan Metode eksperimen.

3. Model Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif dan langsung.

D. Langkah- langkah Pembelajaran Pertemuan I (2x45 Menit)

No Aktivitas Pembelajaran Penilaian

1 2 3 4 A Pendahuluan ( 10 menit )

(29)

48

1. Guru menjelaskan kembali peristiwa respirasi dan fotosintesis sebagai pengetahuan prasarat siswa.

2. Guru Memberikan motivasi dengan memberikan contoh yang terdapat disekeliling siswa yang berkaitan dengan materi yang akan dieksperimenkan.

3. Memaparkan tujuan pembelajaran

4. Guru menyuruh siswa duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing

B. Kegiatan Inti ( 70 menit )

1 Guru memberikan penjelasan langkah- langkah melakukan eksperimen dengan LKS 2

3.

Guru menjelaskan kembali pokok bahasan yang akan di pelajari dengan materi

“Fhotosintesis”

Guru menyiapkan alat dan bahan

4. Guru membimbing siswa melakukan percobaan sederhana mengenai respirasi fhotosintesis di lingkungan sekolah

5. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk melaksanakan eksperimen

6.

7.

Guru membimbing siswa dalam mendiskusikan hasil eksperimen

Dengan bimbingan guru siswa menarik kesimpulan tentang hasil eksperimen

C Penutup ( 10 menit )

1 Guru mengadakan evaluasi hasil belajar mengajar

2 melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram

(30)

49

E. Penilaian dan Instrumen Penilaian Teknik :

-Penilaian kognitif produk : Lembar Tes - penilaian kognitif proses : LKS

Seluma, Desember 2013 Guru Mata Pelajaran Guru yang mengajar

Hengky purwanto, S.Pd Desma Boty

A1d009006

(31)

50

Siklus I

Lembar Kerja Siswa

Proses perolehan nutrisi dan transformasi energy pada tumbuhan hijau Apakah cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis pada tumbuhan ?

B. Konsep

fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organik H2O dan CO2 menjadi senyawa organik yang kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.

Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof.

Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).

B. TUJUAN

1. Melakukan uji apakah cahaya daun tidak berfotosintesis 2. Mengetahui hubungan intesitas cahaya dengan laju reaksi C. ALAT dan BAHAN

Alat:

1. Beker gelas (1 liter) 2. Tabung reaksi 3. Corong gelas Bahan:

1. Tanaman Hydrilla sp.

2. Air 3. Kawat

(32)

51

D. LANGKAH KERJA

1. Merakit alat seperti pada gambar (2 rakitan alat).

2. Menempatkan satu rakit di tempat kena cahaya langsung dan rakitan lainnya di dalam ruang yang tidak ada cahaya.

3. Membiarkan selama 20 menit. Kemudian mengamati ada tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi tersebut.

E . Analisis Data Kelom

pok

Ada tidaknya gelembung

Terkena sinar langsung Tidak terkena sinar langsung

1 -\

2 3 5 6

F. Pertanyaan

1. Apakah faktor yang menyebabkan perbedaan produksi gelembung yang dihasilkan oleh tanaman ?

2. Mengapa faktor tersebut bisa menyebabkan perbedaan produksi gelembung pada tanaman ?

(33)

52

Siklus II Lembar Kerjai Siswa

Proses perolehan nutrisi dan transformasi energy pada tumbuhan hijau

A. Konsep

Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.(Dwidjoseputro,1986)

C. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Membuktikan bahwa pati merupakan bentuk simpanan sementara hasil fotosintesis pada tanaman.

2. Membuktikan bahwa respirasi terjadi pada tumbuhan (makhluk hidup).

D. Bahan dan Alat

Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

a. Bahan : Etanol, aquadest, kalium Iodida (KI) dan daun.

b. Alat : Ketas karbon/kertas timah, selotip, hot plate, gelas kimia, pinset dan kertas tisu.

(34)

53

E. Prosedur Kerja

Adapun langkah – langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Tanaman yang dipilih adalah tanaman yang terkena sinar matahari langsung.

2. Daun tanaman yang masih muda dan yang sedang ditentukan pada satu tanaman yang sama.

3. Separuh daun bagian ujung ditutup dengan kertas karbon/kertas timah dengan bantuan selotip. Dibiarkan selama 1 minggu.

4. Etanol dipanaskan hingga mendidih dengan menggunakan hot plate.

5. Setelah 1minggu daun dipetik dan kertas karbon/kertas timah dibuka pada saat digunakan.

6. Daun dimasukkan pada etanol yang telah mendidih menggunakan pinset hingga agak layu.

7. Daun dicuci dengan aquadest.

8. Daun direndam dalam larutan Kalium Iodida (KI) selama 5 menit.

9. Daun dibilas lagi dengan aquadest kemudian ditiriskan dengan kertas tisu.

10. Perubahan yang terjadi diamati pada bagian daun yang semula ditutup kertas karbon/kertas timah dengan yang tidak.

F. Analisis Data

1. Apakah daun yang ditutup dengan kertas karbon mengalami perubahan warnah dari warnah semula ?

2. Apakah ada perbedaan warnah antara daun yang tertutup dengan daun yang dibiarkan terbuka?

3. Jelaskan faktor apa yang mempengaruhi perubahan yang terjadi pada daun

?

4. Mengapa fackor tersebut bisa menyebabkan perbedaan antara daun yang tertutup dan daun yang dibiarkan terbuka ?

(35)

54

Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa / Siklus 1 (PEDOMAN PENSKORAN)

Butir LKS

Kunci jawaban Skor

1 1. Terdapat banyak gelembung 2. Terdapat sedikit gelembung 3. Terdapat banyak gelembung 4. Terdapat banyak gelembung 5. Terdapat banyak gelembung 6. Terdapat banyak gelembung

Skor tiap poin : 1 Total : 6

2 Faktor yang menyebebabkan perbedaan produksi gelembung yang dihasilkan oleh tanaman :

Cahaya

Total 2

3 Karena Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya, gelembung udara tersebut menandakan adanya gas. Setelah diuji ternyata adalah oksigen. Ingenhousz menyimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.

Skor : 2 Total : 2

Total skor 10 Rumus perhitungan nilai :

Total skor : 10

Nilai : ( jumlah skor : 10) x 100

(36)

55

Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa / Siklus II (PEDOMAN PENSKORAN)

Butir LKS Kunci jawaban Skor

1 Daun yang ditutup dengan

kertas karbon mengalami perubahan warnah.

Total 3

2 Terjadi perbedaan Total 2

3 Cahaya matahari Total 2

4 Bagian yang tertutup

tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar matahari.

Total 3

Total skor 10 Rumus perhitungan nilai :

Total skor : 10

Nilai : (jumlah skor : 10) x 100

(37)

56

LEMBAR OBSERVASI GURU Subjek Penelitian : Vllla

Bidang Studi : Biologi

Konsep : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Sub Konsep : Proses tranformasi energi pada tumbuhan hijau.

Siklus : l (satu)

Observer :1

Hari/tanggal :

No Aspek yang diamati Kategori Penilaian

Kurang Cukup Baik

1 2 3 4 5 6

7 8 9

10

Memberikan apersepsi dan prasarat terhadap siswa

Memberikan motivasi terhadap siswa

Menjelaskan tujuan eksperimen kepada siswa

Menjelaskan langkah-langkah melakukan eksperimen

Menyiapkan bahan dan alat percoobaan

Menjelaskan kembali topik pelajaran pada siswa dan membagi kelompok

Membimbing siswa d√alam melakukan eksperimen

Mengamati cara kerja siswa ketika melakukan eksperimen Mengadakan tanya jawab tentang proses pembelajaran pada materi fhotosintesis Memberi kesempatan pada siswa menjelaskan ringkasan materi pelajaran yang baru dipelajari serta memberikan post tes.

(38)

57

Keterangan

Kurang ( K ) Nilai 1 Cukup ( C ) Nilai 2 Baik ( B ) Nilai 3

Seluma, november 2013 Pengamat

Hengki Purwanto S,Pd

(39)

58

LEMBAR OBSERVASI GURU Subjek Penelitian : Vllla

Bidang Studi : Biologi

Konsep : Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan Sub Konsep : Proses tranformasi energi pada tumbuhan hijau.

Siklus : l (satu)

Observer :2

Hari/tanggal :

No Aspek yang diamati Kategori Penilaian

Kurang Cukup Baik

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

Memberikan apersepsi dan prasarat terhadap siswa

Memberikan motivasi terhadap siswa Menjelaskan tujuan eksperimen kepada siswa

Menjelaskan langkah-langkah melakukan eksperimen

Menyiapkan bahan dan alat percoobaan

Menjelaskan kembali topik pelajaran pada siswa dan membagi kelompok Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen

Mengamati cara kerja siswa ketika melakukan eksperimen

Mengadakan tanya jawab tentang proses pembelajaran pada materi fhotosintesis

Memberi kesempatan pada siswa menjelaskan ringkasan materi pelajaran yang baru dipelajari serta memberikan post tes.

(40)

59

Keterangan

Kurang ( K ) Nilai 1 Cukup ( C ) Nilai 2 Baik ( B ) Nilai 3

Seluma, november 2013 Pengamat

Endang Waty S,Pd

(41)

60

INDIKATOR PENILAIAN OBSERVASI GURU 1. Memberikan prasarat kepada siswa

Baik : memberikan prasarat dengan cara memberikan contoh yang berkaitan dengan pelajaran sebelumnya

Cukup : memberikan prasarat dengan cara memberikan contoh yang tidak berkaitan dengan pelajaran sebelumnya

Kurang : sama sekali tidak memberikan prasarat 2. Memberikan motifasi kepada siswa

Baik : memberikan motivasi dengan cara memberikan pertanyaan yang barkaitan dengan pelajaran sebelumnya

Cukup : memotivasi dengan cara memberi pertanyaan yang tidak berkaitan dengan pelajaran sebelumnya

Kurang : sama sekali tidak memotivasi dengan cara memberi pertanyaan yang tidak berkaitan dengan pelajaran sebelumnya

3. Menjelaskan tujuan eksperimen kepada siswa

Baik : tujuan eksperimen ( percobaan ) dituliskan di papan tulis kemudian dijelaskan kepada siswa

Cukup : tujuan eksperimen ( percobaan ) hanya dituliskan di papan tulis tanpa dejelaskan kepada siswa

Kurang : sama sekali tidak dejelaskan tujuan eksperimen ( Percobaan ) 4. Menjelaskan langkah-langkah melakukan eksperimen

Baik : menjelaskan langkah-langkah eksperimen secara rinci Cukup : menjelaskan langkah-langkah eksperimen tidak secara rinci Kurang : sama sekali tidak menjelaskan langkah-langkah eksperimen 5. Menyiapkan alat dan bahan percobaan

Baik : jika 6-7 kelompok siswa menggunakan alat dan bahan percobaan dalam kelompok asal.

Cukup : jika 3-5 kelompok siswa menggunakan alat dan bahan percobaan.

Kurang : jika < dari 3 kelompok siswa yang menggunakan alat dan bahan percobaan. Menjelaskan cara kerja kepada siswa

6. Menjelaskan topik pelajaran pada siswa

Baik : menjelaskan topik pelajaran secara rinci dan teoritis Cukup : menjelaskan topik pelajaran tidak secara rinci dan teoritis

(42)

61

Kurang : sama sekali tidak menjelaskan topik pelajaran tidak secara rinci dan teoritis

7. Membimbing siswa melakukan eksperimen

Baik : membimbing 5-7 kelompok siswa melakukan eksperimen Cukup : hanya membimbing 3-4 kelompok siswa melakukan eksperimen Kurang : jika kurang dari 3 kelompok yang dibimbing dalam mellaklukan eksperimen.

8. Mengamati cara kerja siswa

Baik : mengamati cara kerja siswa disetiap kelompok dengan bergantian Cukup : mengamati cara kerja siswa dengan menetap dikelompok yang di amati

Kurang : tidak mengamati sama sekali 9. Mengadakan tanya jawab

Baik : jika 5-7 kelompok yang mengajukan pertanyaan Cukup : jika 3-4 kelompok yang mengajukan pertanyaan

Kurang : jika kurang dari 3 kelompok yang mengajukan pertanyaan 10. Menetapkan alokasi waktu

Baik : memberitahukan pembagian waktu dengan waktu dengan jelas

Cukup : memberitahukan pembagian waktu tetapi tidak dilaksanakan dengan baik

Kurang : tidak diberitahukan pembagian waktu langsung melakukan percobaan 11. Memberi kesempatan pada siswa untuk menjelaskan ringkasan materi

Baik : jika 5-7 kelompok yang menjelaskan ringkasan materi Kurang : jika hanya 3-4 kelompok yang menjelaskan ringkasan materi

Kurang : jika kurang dari 3 kelompok siswa yang menjelaskan ringkasan materi

(43)

62

ANALISIS LEMBAR OBSERVASIGURU Data observasi guru di analisis dengan menggunakan rata-rata skor yaitu :

a. Rata-rata skor = jumlah skor Jumlah observasi

b. Skor tertinggi = jumlah butir observasi x skor tertinggi tiap kriteria c. Kisaran nilai untuk tiap kriteria = jumlah skor tertinggi

Jumlah kriteria penilaian Dengan kriteria penilaian

Kurang ( K ) = 1- 10 Cukup ( C ) = 11-20 Baik ( B ) = 21- 30

(44)

63

LEMBAR OBSERVASI SISWA

Subjek Penelitian : Vllla Siklus : l (satu)

Bidang Studi : Biologi Observer :1

Konsep : Memahami sistema dalam kehidupan tumbuhan Sub Konsep : Proses tranformasi energi pada tumbuhan hijau.

Hari/tanggal

No Aspek yang dinilai Kategori penilaian

Kurang Cukup Baik

1 2 3 4

5

6

7

8

9

10

Apersepsi dan prasarat siswa Motivasi siswa

Memahami tujuan pembelajaran Mengetahui langkah-langkah melakukan eksperimen

Menggunakan alat bahan dengan tepat.

Memahami topik pelajaran yang dijelaskan oleh guru

Melakukan eksperimen sesuai dengan bimbingan guru

Melakukan eksperimen sesuai dengan cara kerja

Mengikuti proses tanya jawab tentang proses pembelajaran yang baru dipelajari

Mengajukan pertanyaan mengenai pembelajaran yang baru dipelajari Menjelaskan ringkasan materi pelajaran yang baru dipelajari

Gambar

Tabel 4.1 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.2 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Secara Klasikal Siklus I  Siklus  Jumlah  seluruh  siswa  Jumlah siswa yang  mendapat nilai  ≥ 70  Persentase  ketuntasan  belajar klasikal  Kriteria  I  32  20  62.5%  Tidak Tuntas
Tabel 4.4 Data Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru Siklus II
+3

Referensi

Dokumen terkait

Identifikasi natrium alginat secara kualitatif memberikan hasil yang positif terhadap semua perlakuan, rendemen natrium alginat tertingi adalah 16,63% dengan konsentrasi pemutih

Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahap diantaranya yaitu (1) tahap pengukuran awal pemahaman nilai toleransi siswa boarding dan reguler (pretest) baik kelas

Metode lain yang dibuat lebih rinci, tidak memerlukan perhitungan populasi mikroba, tetapi menggunakan satu seri paparan dosis meningkat untuk mendapatkan satu dosis yang

Sedangkan menurut Suardi (2017), konstruksi rumpon hidup (BioFAD) hasil rancangan berbentuk silinder atau tabung. Rumpon hidup hasil rancangan dapat memikat ikan yang

trainer voltmeter digital. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi: 1) pengujian dan pengamatan unjuk kerja, 2) kuisioner (angket) untuk mengetahui tingkat

Metode yang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini adalah analisis Korelasi Ganda bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel pemahaman konsep

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya total beban pencemar dari tujuh saluran di Kecamatan Pontianak Utara yang akan masuk ke Sungai Kapuas dan

Analisis rasio rentabilitas ini menggunakan ROA dikarenakan Bank Syariah Mandiri sebagai Pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank