• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CITA - CITA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Hubungan Antara Minat Dan Cita-Cita Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CITA - CITA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN Hubungan Antara Minat Dan Cita-Cita Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

Di ajukan sebagai salah satu syarat

Untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan

Disusun oleh:

RAHMAT HIDAYAT

J210110002

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN CITA-CITA DENGAN MOTIVASI BELAJAR

MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Rahmat Hidayat *

H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep **

Enita Dewi, S.Kep., Ns., MN **

Abstrak

Minat dan cita-cita yang sesuai akan membentuk motivasi belajar yang baik, namun menurut studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bahwa tidak semua mahasiswa yang mempunyai minat dan cita-cita yang sesuai mempunyai motivasi belajar yang baik dan tidak semua mahasiswa yang mempunyai minat dan cita-cita yang tidak sesuai mempunyai motivasi belajar yang kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara minat dan cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa sarjanakeperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitianinimenggunakanstratified random sampling dengan 75 responden. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah uji Fisher’s exact. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Minat yang dimiliki mayoritas responden adalah sesuai (2) cita-cita yang dimiliki mayoritas responden adalah sesuai, (3) motivasi belajar sebagian besar mahasiswa adalah baik, (4) terdapat hubungan antara minat dengan motivasi belajar dengan value = 0,001, dan (5) terdapat hubungan antara cita-cita dengan motivasi belajar dengan p-value = 0,001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan cita-cita mempengaruhi motivasi belajar. Ternyata dalam penelitian ini ditemukan bahwa mahasiswa yang mempunyai orang tua perawat mempunyai motivasi belajar yang baik, namun terdapat pula mahasiswa yang mempunyai orang tua perawat mempunyai motivasi belajar yang kurang. Dalam penelitian ini juga terdapat faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu lingkungan, mahasiswa yang tinggal dilingkungan perawat mempunyai motivasi belajar yang baik, sedangkan mahasiswa yang tinggal dilingkungan yang bukan lingkungan perawat mempunyai motivasi belajar yang kurang. Peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis dengan menggunakan metode yang berbeda harap untuk meneliti apakah benar lingkungan akan mempengaruhi motivasi belajar.

(4)

RELATIONSHIP BETWEEN THE INTERESTS AND PASSION WITH

MOTIVATION FOR LEARNING IN BACHELOR NURSING STUDENTS OF UMS

Rahmat Hidayat *

H.M. Abi Muhlisin, SKM.,M.Kep **

Enita Dewi, S.Kep., Ns., MN **

Abstrak

Interests and passions that correspond to form a good learning motivation, but according to a preliminary study conducted by researchers that not all students who have an interest and passions appropriate to have the motivation to learn the good and not all students who have an interest and passions not corresponding ideals have less motivation to learn. The purpose of this study was to determine the relationship between interests and passions with the motivation to study nursing undergraduate students at the University of Muhammadiyah Surakarta. This research is a descriptive correlative with cross sectional approach. This study used stratified random sampling with 75 respondents. Data processing techniques used were Fisher's exact test. Based on the results and discussion of this study concluded that: (1) Interest owned the majority of respondents is appropriate (2) passions owned the majority of respondents is appropriate, (3) the motivation to study most students are good, (4) there is a relationship between interest the motivation to learn with p-value = 0.001, and (5) there is a relationship between passions with the motivation to learn with p-value = 0.001. The results showed that the interests and passions influence the motivation to learn. It turns out in this study found that students who have a parent nurses have good motivation to learn, but there are also students who have a parent nurses have less motivation to learn. In this research, there are also other factors that influence the motivation to learn that environment, Living environment of nursing students have a good learning motivation, while students who live in the environment that is not environmentally nurses have less motivation to learn. Other researchers who want to conduct similar studies using different methods hope to examine whether the environment will influence the motivation to learn.

(5)

PENDAHULUAN

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan, ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin, 2011).

Faktor yang dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar antara lain meliputi : minat, cita-cita, rasa ingin tahu, keinginan melaksanakan sesuatu dengan sukses dan sebaik-baiknya, (Winkel, 2006).

Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar (Darmadi, 2009). Seperti yang diungkapkan oleh Efendi dan Praja (2007) bahwa belajar dengan minat akan lebih baik daripada belajar tanpa minat.

Menurut para ahli, cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang berupaya lebih banyak yang dapat diindikasikan dengan : sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas (Suciati & Prasetya, 2001).

Motivasi belajar dapat menentukan tercapai atau tidaknya suatu tujuan sehingga semakin besar motivasi belajar maka akan semakin besar kesuksesan yang akan diraih dan semakin cepat cita– cita akan tercapai (Sondang, 2004).

Studi pendahuluan yang dilakukan dengan metode wawancara untuk mengetahui cita-cita dari mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, peneliti melakukan wawancara kepada 20 orang mahasiswa, didapatkan hasil bahwa 6 orang mahasiswa mengatakan bercita- cita ingin menjadi seorang pengusaha, 4 orang mahasiswa mengatakan ingin menjadi polisi, 1 orang mengatakan ingin menjadi seorang arsitek, 2 orang mengatakan ingin menjadi dokter, 2 orang mengatakan ingin menjadi pekerja

kantoran, dan hanya 5 orang mahasiswa yang mengatakan dari awal berminat dan bercita–cita ingin menjadi perawat profesional.

Kemudian untuk mengetahui minat mereka, peneliti melakukan wawancara kepada mahasiswa, 15 mahasiswa mengatakan memilih jurusan S1 Keperawatan merupakan suruhan dari orang tua, mereka juga mengatakan motivasi belajar mereka kurang baik. Sementara itu 5 orang mahasiswa lainnya mengatakan memilih S1 Keperawatan adalah minat dan cita cita yang diinginkan sendiri dan ingin menjadi perawat profesional.

Setelah peneliti melakukan observasi tentang motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di UMS, didapatkan hasil masih banyaknya absensi yg kosong atau tidak terisi, mahasiswa yang tidak mengikuti perkuliahan mengatakan malas dan hanya titip absen saja pada temannya. Banyak mahasiswa juga mengatakan jarang menyelesaikan tugas mereka.

Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “Hubungan Antara Minat dan Cita–Cita dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta”.

Rumusan Masalah

(6)

Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan antara minat dan cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui minat mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

b. Untuk mengetahui cita-cita mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

c. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat dan menjadi

bahan masukan untuk perkembangan

pendidikan keperawatan.

2. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Hasil

penelitian

ini

dapat

memperbaiki

sistem

belajar

mahasiswa S1 Keperawatan.

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat memberikan

manfaat bagi peneliti sendiri.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Minat

a. Pengertian minat

Minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri (Sardiman, 2014). Sedangkan menurut Darmadi (2009), minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu.

b. Cara meningkatkan minat

Beberapa ahli berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat yang telah ada (Sardiman, 2014).

c. Faktor yang mempengaruhi minat Menurut Santoso (2008), faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah: 1) Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan siswa.

2) Pengetahuan

Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan serta memiliki sikap profesional sesuai kode etik profesi.

3) Legislasi

Legislasi adalah ketetapan hukum yang mengatur tentang hak-hak dan kewajiban seseorang yang berhubungan erat dengan tindakan, legislasi mengendalikan mutu pendidikan dan praktik. 4) Sosial ekonomi

Keadaan sosial ekonomi seseorang sangat mempengaruhi seseorang untuk mengambil keputusan termasuk dalam masalah pendidikan.

2. Cita-Cita

a. Pengertian cita-cita

Hurlock (1979), mengartikan cita-cita sebagai keinginan meraih sesuatu yang lebih tinggi dari keadaan sekarang.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat cita-cita

(7)

3. Motivasi Belajar

a. Pengertian motivasi belajar

Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya (Sondang, 2004).

b. Faktor yang mempengaruhi motivasi

Menurut Mudjiono dan Dimyati (2006) mengemukakan bahwa faktor-faktor motivasi belajar antara lain: 1) Cita-cita atau aspirasi

Cita-cita merupakan angan-angan yang ada di imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai akan memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. 2) Kemampuan

Kemampuan dan kecakapan setiap individu akan memperkuat adanya motivasi.

3) Kondisi dan lingkungan

Apabila kondisi stabil dan sehat maka motivasi siswa akan bertambah dan prestasinya akan meningkat.

4) Unsur-unsur dinamis dalam belajar Dinamis artinya seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Menurut Winkel (2006), faktor dari dalam diri mahasiswa yang dapat berpengaruh terhadap motivasi antara lain meliputi:

1) Minat dapat mempengaruhi motivasi dan pencapaian hasil belajar.

2) Rasa ingin tahu yang tinggi akan meningkatkan motivasi belajar seorang individu.

3) Keinginan melaksanakan sesuatu dengan sukses dan sebaik-baiknya.

4) Keinginan untuk melaksanakan tugas, tujuan dan harapan belajar.

Sedangkan faktor dari luar yang mempengaruhi motivasi ditimbulkan oleh:

1) Keluarga, berupa pemberian penghargaan

2) Lingkungan, kondisi lingkungan merupakan suatu unsur-unsur yang datang dari luar diri individu.

Kerangka Teori

Gambar 1.1

Sumber : Hurlock (1973, 1979), Santoso (2008), Mudjiono dan Dimyati (2006), Winkel (2006) Faktor yang

mem-pengaruhi cita-cita: 1. dari dalam a. Jenis kelamin b. Nilai-nilai c. Intelegensi d. Kompetisi 2. dari luar

a. Dorongan keluarga b. Urutan kelahiran c. Ambisi orang tua d. Pengaruh dari harapan orang- orang penting

e. Pengalaman masa lalu

Faktor yang mem-pengaruhi motivasi: 1. dari dalam a. Cita-cita/ Aspirasi b. Minat

c. Rasa ingin tahu d. Keinginan me- lakukan sesuatu dengan baik e. Keinginan me- lakukan tugas dengan baik 2. dari luar a. Keluarga b. Lingkungan c. Teman

Cita-Cita: 1. Sesuai 2. Tidak Sesuai

Faktor yang

mempengaruhi minat: 1. Keluarga

2. Pengetahuan 3. Legislasi 4. Sosial ekonomi

Motivasi belajar: 1. Baik

2. Cukup 3. Kurang

(8)

Kerangka Konsep

V. Bebas V. Terikat

Gambar 1.2 Kerangka Konsep

Ho : Tidak ada hubungan antara minat dan cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa program studi keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Ha : Ada hubungan antara minat dan cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa program studi keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional (Notoatmodjo, 2005).

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di prodi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada bulan Maret 2015.

Populasi dan Sampel

Dalam Penelitian ini populasi penelitian adalah semua mahasiswa S1 keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2014 yang terdiri dari semester II yaitu 112 orang, semester IV yaitu 84 orang, semester VI 79 yaitu, semester VIII yaitu 29 orang, sehingga total populasi sejumlah 304orang mahasiswa.

Dalam penelitian ini sampel ditentukan dengan menggunakan stratified random sampling, berdasarkan teknik pengambilan sampel didapatkan 75 responden.

Variabel Penelitian 1. Variabel bebas

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah minat dan cita-cita.

2. Variabel terikat

Dalam penelitian ini variabel terikat adalah motivasi belajar.

Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik yang diamati (Hidayat, 2008).

No Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur Kategori Ska la 1 Minat Kondisi

ketertariakan mahasiswa S1 keperawatan UMS dalam menentukan minat untuk memilih jurusan S1 keperawatan Kuesioner yang terdiri dari 9 pertanya-an dengpertanya-an skala Likert a. Sesuai >75% b. kurang Sesuai 50-75% c. Tidak sesuai < 50% Ordi nal

2 Cita-cita Suatu harapan atau keinginan yang

diharapkan mahasiswa S1 keperawatan UMS di masa depan setelah lulus dari keperawatan UMS Kuesioner yang terdiri dari 9 pertanya-an dengpertanya-an skala Likert a. Sesuai ≥ 50% b. Tidak sesuai < 50% No mi na l

3 Motivasi belajar

Dorongan dari luar maupun dari dalam diri mahasiswa S1 keperawatan UMS untuk melakukan suatu tindakan dalam hal belajar Kuesioner yang terdiri dari 20 pertanya-an dengpertanya-an skala Semantic Deferen-sial a. Baik >75% b. Cukup 56-75% c. Kurang ≤55% Ordi nal Instrumen Penelitian

Alat ukur instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan pernyataan tertutup yang Minat :

1. Sesuai 2. Tidak Sesuai

Cita-Cita : 1. Sesuai 2. Tidak Sesuai

(9)

disusun secara terstruktur. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Notoatmodjo, 2010). Instrumen dalam penelitian ini dibuat oleh peneliti sendiri.

1. Instrumen minat

Alat ukur minat ini menggunakan skala Likert. Pertanyaan dibuat dalam dua tipe yaitu favourable dan unfavourable (Notoatmodjo, 2010). 2. Instrumen cita-cita

Alat ukur cita-cita ini menggunakan skala Likert. Pertanyaan dibuat dalam dua tipe yaitu favourable dan unfavourable (Notoatmodjo, 2010). 3. Instrumen motivasi belajar

Alat ukur motivasi belajar ini menggunakan skala Semantic deferential. Pertanyaan dibuat dalam dua tipe yaitu favourable dan unfavourable (Notoatmodjo, 2010).

Uji Validitas dan Realibilitas 1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur, mengukur yang ingin diukur (Notoatmodjo, 2005).

2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Masing-masing pernyataan diuji konsistensinya terhadap variabel penelitian dengan menggunakan Cronbach Alpha (Sugiyono, 2007).

Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2008), masalah yang harus diperhatikan sebelum melakukan penelitian adalah:

1. Informed concent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian.

Analisa dan Pengolahan Data 1. Analisa Data

Analisa data adalah analisis statistik, digunakan pada data kuantitatif atau data kualitatif (Nursalam, 2008). a. Analisa Univariat

Analisa univariat dimaksudkan untuk tujuan menyampaikan variabel bebas dan variabel terikat.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat melihat hubungan antara dua variabel yang diduga berhubungan yaitu minat dan cita-cita dengan motivasi belajar. 2. Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2006), data yang dikumpulkan di olah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a. Editing

Yaitu memeriksa kembali kelengkapan data yang telah dikumpulkan dan memeriksa apakah pengisian kuesioner telah sesuai dengan petunjuk pengisian kuesioner. b. Coding

Memberikan kode untuk memudahkan pengolahan.

c. Tabulating

Adalah kegiatan memasukkan data hasil penelitian dalam klasifikasi ke dalam tabel sesuai dengan kriteria agar lebih mudah dalam entry data. d. Scoring

Memberi nilai masing-masing kuesioner dengan presentasi konsep diri.

e. Entry Data

(10)

Rencana Penelitian 1. Tahap persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan studi pendahuluan pada mahasiswa program studi S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Peneliti melakukan wawancara dan observasi pada bulan oktober 2014. 2. Tahap Pelaksanaan

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara berkunjung ke masing-masing kelas S1 keperawatan, selanjutnya peneliti menemui responden yang telah di undi sebelumnya, peneliti menemui responden di kelas masing-masing.

3. Tahap pelaporan

Setelah semua data terkumpul kemudian akan di analisis dengan bantuan program SPSS untuk memudahkan perhitungan.

Hasil

1. Karakteristik responden

a. Distribusi Frekuensi Responden menurut Jenis Kelamin

Bahwa sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan atau sebanyak 52 responden (69.3%) dan sisanya 23 responden (30.7%) adalah laki-laki. b. Distribusi Frekuensi Responden

menurut Tingkatan Semester

Bahwa proporsi responden terbanyak adalah semester II yaitu sebanyak 28 responden (37.3%), selanjutnya semester IV sebanyak 21 responden (28%), semester VI sebanyak 19 responden (25.3%), dan semester VIII sebanyak 7 responden (9.4%).

2. Analisis Univariat a. Minat

Bahwa proporsi responden terbanyak adalah sesuai minat yaitu sebanyak 42 responden (56%), selanjutnya kurang sesuai minat sebanyak 5 responden (6.7%), dan tidak sesuai dengan minat sebanyak 28 responden (37.3%).

b. Cita-Cita

Bahwa responden terbanyak adalah sesuai dengan cita-cita yaitu sebanyak 47 responden (62.7%), dan tidak sesuai dengan cita-cita sebanyak 28 responden (37.3%). c. Motivasi Belajar

Bahwa responden terbanyak mempunyai motivasi tinggi yaitu sebanyak 39 responden (52%), bermotivasi sedang sebanyak 7 responden (9.3%), dan bermotivasi rendah sebanyak 29 responden (38.7%).

3. Analisis Bivariat

a. Hubungan Antara Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Setelah dilakukan tabulasi data antara minat dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa minat yang yang tidak sesuai akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah responden yang memiliki kesesuaian minat dengan motivasi belajar baik sebanyak 52 responden (42%). Sebanyak 3 responden (4%) memiliki kesesuaian minat dengan motivasi belajar cukup. Sedangkan tidak adaresponden yang memiliki kesesuaian minat dengan motivasi belajar kurang.

Demikian pula pada tabulasi kelompok tidak ada responden yang memiliki minat kurang sesuai dengan motivasi belajar baik. Jumlah responden yang memiliki minat kurang sesuai dengan motivasi belajar cukup sebanyak 2 responden (2.6%). Sedangkan jumlah responden yang memiliki minat kurang sesuai dengan motivasi belajar kurang yaitu sebanyak 3 responden (4%).

(11)

Responden yang memiliki ketidaksesuaian minat dengan motivasi belajar cukup berjumlah 2 responden (2.6%). Sedangkan jumlah responden yang memiliki ketidaksesuaian minat dengan motivasi belajar kurang yaitu sebanyak 26 responden (34.7%).

Berdasarkan hasil analisis Fisher’s Exact hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dibuktikan dengan nilai

Fisher Exact test

sebesar

86.374 dengan nilai signifikan ( p-value) 0,001 sehingga Ho ditolak. b. Hubungan Antara Cita-Cita dengan

Motivasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Setelah dilakukan tabulasi data antara cita-cita dengan motivasi belajar menunjukkan bahwa cita-cita yang rendah akan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah responden yang memiliki keseuaian cita-cita dengan motivasi belajar baik yaitu sebanyak 39 responden (52%). Responden yang memiliki kesesuaian cita-cita dengan motivasi belajar cukup sebanyak 3 responden (4%). Sedangkan jumlah responden yang memiliki kesesuaian cita-cita dengan motivasi belajar kurang yaitu sebanyak 5 responden (6.7%).

Demikian pula pada tabulasi data, tida ada responden yang memiliki ketidaksesuaian cita-cita dengan motivasi belajar baik. Responden yang memiliki ketidaksesuaian cita-cita dengan motivasi belajar cukup yaitu sebanyak 4 responden (5.3%). Sedangkan sebanyak 24 responden (32%) memiliki ketidaksesuaian cita-cita dengan motivasi belajar kurang.

Berdasarkan hasil analisis Fisher’s Exact hubungan antara minat

dengan motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dibuktikan dengan nilai Fisher’s Exact test sebesar 48.455 dengan nilai signifikan (p-value) 0,001 sehingga Ho ditolak.

Pembahasan

1.

Karakteristik Responden

a. Distribusi Frekuensi Responden menurut Jenis Kelamin

Jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu mayoritas perempuan.

Hal ini juga dibuktikan dengan peneliti dengan observasi dan didapatkan bahwa jumlah mahasiswa di fakultas ilmu kesehatan UMS jurusan fisioterapi dan ilmu gizi yang lebih didominasi oleh mahasiswa berjenis kelamin perempuan.

b. Distribusi Frekuensi Responden menurut Tingkatan Semester

Peneliti menggunakan teknik stratified random sampling yang akan menyebabkan jumlah responden yang terpilih akan sesuai dengan jumlah populasi dalam kelompok, apabila jumlah polpulasi dalam kelompok berjumlah banyak maka jumlah sampel yang akan mewakili kelompok tersebut akan berjumlah banyak.

2.

Analisis Univariat

a. Minat

Menurut Santoso (2008) mengatakanminat berkaitan erat dengan motivasi seseorang, sesuatu yang dipelajari, serta dapat berubah-ubah tergantung pada kebutuhan, emosi dan pengalaman, salah satu yang mempengaruhi minat adalah dorongan keluarga.

(12)

menjadi lebih baik ataupun sebaliknya menjadi kurang baik (tidak berminat). b. Cita-Cita

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi cita-cita seseorang dan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi cita-cita tersebut yaitu faktor kompetisi dan ambisi dari orang tua (Hurlock, 1979) .

Menurut Mudjiono dan Dimyati (2006), cita-cita merupakan faktor pendorong yang dapat menambah semangat sekaligus memberikan tujuan yang jelas dalam belajar, cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik, karena terwujudnya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. Cita-cita yang bersumber dari diri sendiri akan membuat seseorang berupaya lebih banyak yang dapat diindikasikan dengan : sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas, kreativitas yang tinggi, berkeinginan untuk memperbaiki kegagalan yang pernah dialami, berusaha agar teman dan guru memiliki kemampuan bekerja sama, berusaha menguasai seluruh mata pelajaran, dan beranggapan bahwa semua mata pelajaran penting.

Berdasarkan hasil yang didapatkan peneliti dilapangan bahwa cita-cita yang berasal dari dalam diri seseorang dan mendapatkan dorongan dari luar individu tersebut maka akan menciptakan cita-cita yang kuat dan akan mewujudkan aktualisasi diri yang dimiliki oleh individu tersebut.

c. Motivasi Belajar

Mudjiono dan Dimyati (2006) mengemukakan bahwa salah satu faktor motivasi belajar adalah Cita-cita atau aspirasi, cita-cita merupakan satu kata yang tertanam dalam jiwa seseorang individu. Cita-cita merupakan angan-angan yang ada di imajinasi seorang individu, dimana

cita-cita tersebut dapat dicapai akan memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. Adanya cita-cita juga diiringi oleh perkembangan dan pertumbuhan kepribadian individu yang akan menimbulkan motivasi yang besar untuk meraih cita-cita atau keinginan yang diinginkan.

3.

Analisis Bivariat

a. Hubungan Antara Minat dengan Motivasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hubungan antara minat dengan motivasi belajar dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki minat yang baik atau sesuai maka akan mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi seseorang. Sejalan dengan hasil penelitian ini didapatkan bahwa responden yang memiliki minat yang baik atau sesuai mempunyai motivasi belajar yang baik.

Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Setiyaningsih (2013), yang telah meneliti hubungan antara minat, motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa D3 kebidanan Akbid Estu Utomo Boyolali tahun 2010/2011, dengan kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara minat masuk jurusan D3 kebidanan dengan prestasi belajar mahasiswa.

(13)

mempengaruhi motivasi dan pencapaian hasil belajar.

Sejauh pengetahuan peneliti, peneliti banyak menemukan penelitian ataupun teori-teori yang mengungkapkan bahwa minat sangat mempengaruhi motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu seperti halnya motivasi untuk belajar, sebaliknya peneliti tidak menemukan teori-teori ataupun penelitian yang menunjukkan hasil bahwa minat tidak mempunyai hubungan dengan motivasi belajar seseorang.

Peneliti telah membaca buku-buku referensi mengenai teori-teori tentang minat, kemudian membaca penelitian-penelitian sejenis yang sudah ada sebelumnya, peneliti juga mencari teori-teori minat di jurnal cetak maupun jurnal online, peneliti tidak menemukan teori yang mengatakan bahwa minat tidak mempengaruhi motivasi belajar. b. Hubungan Antara Cita-Cita dengan

Motivasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hubungan antara cita-cita dengan motivasi belajar dijelaskan bahwa seseorang yang memiliki cita-cita yang baik atau sesuai maka akan mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi seseorang. Sejalan dengan penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki minat yang baik atau sesuai mempunyai motivasi belajar yang baik.

Dalam penelitian milik Apriani (2006), terdapat hubungan antara prestasi belajar, cita-cita siswa, pelaksanaan belajar di kelas, dan kondisi lingkungan kerja dengan motivasi kerja praktikan di Institusi Pasangan. Hasil penelitian terdapat hubungan antara prestasi belajar, cita-cita siswa, pelaksanaan belajar dikelas, dan kondisi lingkungan kerja

dengan motivasi kerja praktikan di Institusi Pasangan.

Menariknya pada tabulasi data terdapat 5 responden (6.7%) yang memiliki cita-cita sesuai namun memiliki motivasi belajar yang kurang, hal ini dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hurlock (1979) yang mengatakan bahwa lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi cita-cita. Lingkungan yang baik akan membentuk seorang individu menjadi individu yang baik, bagitupun sebaliknya apabila seorang individu berada dalam lingkungan yang buruk akan menyebabkan motivasi belajar individu tersebut menjadi kurang baik.

Peneliti telah membaca buku-buku referensi mengenai teori-teori tentang cita-cita, kemudian membaca penelitian-penelitian sejenis yang sudah ada sebelumnya, peneliti juga mencari teori-teori cita-cita di jurnal cetak maupun jurnal online, peneliti tidak menemukan teori yang mengatakan bahwa cita-cita tidak mempengaruhi motivasi belajar. Peneliti tidak menemukan teori-teori ataupun penelitian yang mengatakan bahwa motivasi belajar seseorang tidak dipengaruhi oleh cita-cita, bahkan sebaliknya peneliti bnayak menemukan teori yang menagatakan bahwa cita-cita yang ada dalam diri akan mempengaruhi motivasi belajar seseorang.

(14)

mendukung maka motivasi belajar pasti baik dan meningkat, begitupun sebaliknya apabila kondisi lingkungan tidak mendukung maka motivasi belajar akan berkurang dan menurun.

Keterbatasan Penelitian

1. Banyak variabel yang mempengaruhi motivasi belajar yang tidak dapat di teliti oleh peneliti dikarenakan keterbatasan waktu.

2. Peneliti mengumpulkan data menggunakan kuesioner sehingga hasil penlitian kurang akurat karena tidak bisa dilakukan dalam satu waktu

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan antara minat dan cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Mayoritas responden memiliki minat yang sesuai untuk memilih jurusan S1 keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Mayoritas responden memiliki cita-cita yang sesuai dari awal untuk memilih jurusan S1 keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagian besar adalah baik.

4. Terdapat hubungan antara minat dengan motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

5. Terdapat hubungan antara cita-cita dengan motivasi belajar mahasiswa S1 Keperawatan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Mahasiswa S1 Keperawatan hendaknya memilih jurusan perkuliahan yang sesuai dengan minat dan cita-cita mereka agar dapat membentuk atau menimbulkan motivasi belajar yang baik.

2. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Perlu kiranya institusi pendidikan keperawatan kedepannya untuk menjaring calon mahasiswa keperawatan dengan persyaratan yang lebih spesifik lagi semisal dengan melakukan wawancara terhadap calon mahasiswa mengenai minat dan cita-cita.

3. Bagi Keluarga

Sebaiknya keluarga dalam hal ini perlu kiranya melakukan diskusi terlebih dahulu saat akan mendaftarkan putra putrinya ke jurusan S1 Keperawatan.

4. Bagi peneliti yang akan datang Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti yang ingin meneliti dengan obyek yang sama. Namun bagi peneliti yang ingin meneliti dengan obyek yang sama sebaiknya meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dan jumlah responden penelitian

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu

Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta. __________2007. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Crow, Lester dan Crow. 2005. Psikologi Pendidikan. Terj. Kasijan. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Darmadi, 2009. Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta.

(15)

Herlambang, Susatyo. 2014. Perilaku

Organisasi Cara Mudah Mempelajari

Perilaku Manusia dalam Sebuah Organisai. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Hidayat, A. 2008. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Hurlock, Elizabeth B. 1973. Adolescent Development (Terjemahan). Penerjemah Muslichan Zarkasih. Jakarta: Erlangga. ________________1979. Personality

Development, 2nd ed (Terjemahan).

Penerjemah Muslichan Zarkasih. Jakarta: Erlangga.

Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional. 2014. Kamus Besar Bahasa Indonesia Ed.4. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ismail, Hidayati. Pajeriaty. Burhanuddin Latief.

2013. “Hubungan Motivasi Menjadi Perawat dengan Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Akademi Keperawatan Nusantara Jaya Makasar. Stikes Nani Hasanuddin Makassar. Volume 2 Nomor 2.

Mudjiono dan Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian Cet.9.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

______________2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Purwanto, N. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Jakarta: Alfabeta.

Santoso, Gempur. 2008. Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Sastroasmoro, Sudigdo, Ismael & Sofyan. 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi Ketiga. Jakarta: Sagung Seto,

Setiyaningsih, Atik. 2013. “Hubungan Antara Minat Masuk Jurusan DIII Kebidanan dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa” . Jurnal Bidan Prada. Volume 4, No 01.

Shalahuddin. 2007. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu.

Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Syah, Muhibbin. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Uno, H.B. 2007. Teori Motivasi dan

Pengukurannya: Analisis di Bidang

Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman Efendi dan Juhaya S Praja. 2007.

Pengantar Psikologi. Bandung : Angkasa. Winkel. 2006. Psikologi Pengajaran.

Yogyakarta: Media Abadi.

* Rahmat Hidayat: Mahasiswa S1 Kepera- watan FIK UMS. Jln A Yani Tromol Post 1 Kartasura

** Abi Muhlisisn, S.KM., M.Kep: Dosen Keperawatan FIK UMS. Jln A Yani Post 1 Kartasura

Referensi

Dokumen terkait

6.3 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Hasil Uji Linier Berganda Hubungan Minat Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Praktik Input Mahasiswa (SMA) di Program Studi Pendidikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan motivasi berprestasi terhadap minat wirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Administrasi

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku belajar mahasiswa dengan prestasi akademik mahasiswa pada Program Studi Keperawatan

Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jakarta : PT

Hasil Uji Linier Berganda Hubungan Minat Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah Praktik Input Mahasiswa (SMA) di Program Studi Pendidikan

Pengaruh Persepsi dan Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Program Studi Perpajakan Untuk Berkarir Di Bidang Perpajakan (Studi pada mahasiswa Fakultas Ilmu

Minat Masuk Program Studi Diploma III Kebidanan dan Motivasi Belajar Dengan salah satu syarat menyelesaikan pendidikan program studi Magister Kedokteran Keluarga Minat