Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ………... vii DAFTAR TABEL ………... xi DAFTAR GAMBAR ……….. xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang............... 1
1.2. Rumusan Masalah............. 7
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian........... 8
1.3.1. Tujuan Penelitian............ 8
1.3.2. Kegunaan Penelitian....... 8
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Belajar......... 10
2.1.1. Pengertian Belajar... 10
2.1.2. Teori Belajar... 11
2.2. Prestasi Belajar... 13
2.2.1. Pengertian Prestasi Belajar... 13
2.2.2. Indikator Prestasi Belajar... 14
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 16
2.3. Pembelajaran Akuntansi... 18
2.3.1. Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi di MA... 19
2.3.2. Evaluasi Pembelajaran Akuntansi... 20
2.3.3. Pengertian Akuntansi... 22
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.4. Motivasi... 24
2.4.6. Hubungan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 29
2.5. Kompetensi... 30
2.5.1. Pengertian Kompetensi... 30
2.5.2. Kompetensi Guru... 31
2.5.3. Kompetensi Pedagogik Guru...... 32
2.5.4. Hubungan Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa... 34
2.6. Kerangka Pemikiran......... 36
2.7. Hipotesis... 40
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian... 41
3.2. Operasionalisasi Variabel... 42
3.3. Populasi dan Sampel... 44
3.3.1. Populasi... 44
3.3.2. Sampel... 45
3.4. Teknik Pengumpulan Data... 48
3.5. Pengujian Instrumen Penelitian... 49
3.5.1. Uji Validitas... 49
3.5.2 .Uji Reliabilitas... 52
3.6. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 53
3.6.1. Uji Asumsi Klasik... 53
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.6.3. Uji Linieritas... 55
3.6.4 .Regresi Linier Berganda... 56
3.6.5. Hipotesis Statistik... 56
3.6.6. Pengujian Hipotesis... 57
3.6.6.1. Uji t... 57
3.6.6.2. Uji F... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian... 59
4.1.1. Profil MAN 2 Bandung dan Kelengkapan Fasilitas Sekolah... 59
4.1.2. Visi dan Misi MAN 2 Bandung... 59
4.1.3. Target Pendidikan MAN 2 Bandung... 60
4.1.4. Struktur Organisasi MAN 2 Bandung........ 61
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian............ 62
4.2.1. Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru... 62
4.2.2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa... 69
4.2.3. Gambaran Prestasi Belajar Siswa... 76
4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian....... 77
4.3.1. Uji Asumsi Klasik...... 77
4.3.1.1. Uji Multikolinieritas...... 77
4.3.1.2. Uji Heteroskedastisitas............ 78
4.3.2. Uji Normalitas...... 80
4.3.3. Uji Linieritas...... 81
4.3.4. Analisis Regresi Linier Berganda...... 83
4.3.5. Uji Hipotesis... 84
4.3.5.1. Uji F... 84
4.3.5.2. Uji t... 85
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian... 88
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Belajar Siswa... 4.4.2. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Siswa... 90 4.5. Kajian Penelitian Terdahulu... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan... 94
5.2. Saran... 95
DAFTAR PUSTAKA... 97
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai rata-rata UAS semester II kelas XI IPS pada mata pelajaran
akuntansi di MAN 2 Kota Bandung... 2
Tabel 1.2 Gambaran sementara kompetensi pedagogik guru... 4
Tabel 1.3 Gambaran sementara motivasi belajar siswa... 6
Tabel 2.1 Jenis, indikator dan cara evaluasi prestasi... 15
Tabel 3.1 Operasionalisasi variabel... 43
Tabel 3.2 Jumlah sampel... 47
Tabel 3.3 Penilaian skala numerik... 48
Tabel 3.4 Hasil uji validitas variabel kompetensi pedagogik guru... 50
Tabel 3.5 Hasil uji validitas variabel motivasi belajar siswa... 51
Tabel 3.6 Rekapitulasi pengujian reliabilitas... 52
Tabel 4.1 Kriteria penilaian kompetensi pedagogik guru... 63
Tabel 4.2 Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan... 64
Tabel 4.3 Pemahaman peserta didik... 64
Tabel 4.4 Pengembangan kurikulum atau silabus... 65
Tabel 4.5 Perancangan pembelajaran... 65
Tabel 4.6 Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis... 66
Tabel. 4.7 Pemanfaatan teknologi pembelajaran... 67
Tabel 4.8 Evaluasi hasil belajar... 67
Tabel 4.9 Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya... 68
Tabel 4.10 Kriteria penilaian motivasi belajar siswa... 70
Tabel 4.11 Durasi kegiatan... 71
Tabel 4.12 Frekuensi kegiatan... 71
Tabel 4.13 Devosi (pengabdian) dan pengorbanan untuk mencapai tujuan... 72
Tabel 4.14 Persistensi (ketetapan dan kelekatan)... 73
Tabel 4.15 Kesabaran, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai tujuan belajar... 73
Tabel 4.16 Tingkat aspirasi yang hendak dicapai... 74
Tabel 4.17 Tingkat kualifikasi persuasi atau produk atau output yang dicapai dari belajar... 74
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4.19 Nilai rata-rata UAS kelas XI IPS mata pelajaran akuntansi... 76
Tabel 4.20 Tabel coefficients multikolinieritas... 77
Tabel 4.21 Tabel ANOVA kompetensi pedagogik guru... 81
Tabel 4.22 Tabel ANOVA motivasi belajar siswa... 82
Tabel 4.23 Tabel coefficients regresi... 83
Tabel 4.24 Tabel ANOVA uji F... 84
Tabel 4.25 Tabel coefficients uji t... 85
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Teori komponen utama proses belajar mengajar... 17
Gambar 2.2 Proses kegiatan akuntansi... 23
Gambar 2.3 Skema kerangka pemikiran... 39
Gambar 2.4 Hubungan variabel... 40
Gambar 4.1 Struktur Organisasi MAN 2 Kota Bandung... 61
Gambar 4.2 Scatterplot regresi untuk heteroskedastisitas... 79
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
“Sekolah adalah sesuatu lembaga yang memberikan pengajaran kepada
murid-muridnya, lembaga pendidikan ini memberikan pengajaran secara formal”
(Hamalik, 2009:5). Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK), ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan menyiapkan peserta didik untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi atau
dipersiapkan untuk menjadi pekerja yang mempunyai kualitas yang baik. Kualitas
peserta didik dapat dilihat dari prestasi belajarnya selama bersekolah. Prestasi belajar
siswa dapat ditunjukkan dengan nilai atau angka hasil tes belajar siswa.
Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandung merupakan salah satu Madrasah
Aliyah Negeri yang ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, tepatnya berada di Jalan
Cipadung Cibiru Kota Bandung. MA adalah satuan pendidikan setara dengan SMA.
MA ada dibawah binaan Kementerian Agama Republik Indonesia. Lama belajar di
MA sama dengan SMA yaitu ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran dan dua
tahun pelajaran (untuk kelas akselerasi).
Penulis memilih MAN 2 Kota Bandung untuk objek penelitian, dikarenakan
dalam hal pembelajaran akuntansi MAN 2 Bandung pernah juara 1 lomba
akuntansi/ekonomi se-MA Bandung, kemudian urutan ke 12 dalam lomba
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Selain itu MAN 2 telah mendapatkan banyak prestasi dalam hal akademik dan non
akademik sehingga mampu bersaing dengan sekolah lainnya dan menjadi daya tarik
utama sekolah MAN 2 Kota Bandung.
Namun dalam kenyataanya, kegiatan belajar-mengajar tersebut belum
sepenuhnya terlaksana dengan baik, masih banyak peserta didik yang mendapatkan
nilai atau hasil belajar yang belum memenuhi kriteria Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetapkan sekolah. Salah satunya adalah pada mata pelajaran
akuntansi kelas XI IPS di MAN 2. Penulis melakukan survey tentang nilai UAS
siswa-siswi kelas XI jurusan IPS di MAN 2 terhadap mata pelajaran akuntansi.
Tabel 1.1
Nilai Rata-Rata UAS Siswa Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi
Periode Semester Genap 2011 / 2012 MAN 2 Kota Bandung (berdasarkan nilai Ujian Akhir Semester)
Kelas Jumlah
Jumlah Nilai Rata-Rata 65,39 61,68% 38,32% Sumber : Daftar Nilai Mata Pelajaran Akuntansi MAN 2 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 1.1, nilai mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS di MAN 2
Kota Bandung menunjukkan masih banyaknya nilai yang rendah karena berada di
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
siswa dibawah nilai KKM sebanyak 101 siswa atau 61,68%, dan yang diatas KKM
sebanyak 64 siswa atau 38,32% dan nilai rata-rata jumlah keseluruhan kelas XI IPS
adalah 65,39 dibawah KKM.
Melihat fenomena yang ada di MAN 2 menyangkut prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran akuntansi yang masih rendah hal ini menunjukkan tujuan
pembelajaran akuntansi di MAN 2 belum terwujud karena prestasi belajar yang masih
rendah. Apabila hal tersebut dibiarkan dan diabaikan, akan membuat proses belajar
mengajar tidak akan berjalan baik, dan tujuan pembelajaran tidak akan terwujud.
Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, harus diperhatikan
komponen-komponen dalam pembelajaran. Komponen-komponen-komponen dalam pembelajaran menurut
Loree (Syamsuddin, 2005:165) yakni sebagai berikut:
Raw input adalah kapasitas ouput, (IQ) (bakat khusus, minat, motivasi,
kematangan/kesiapan, serta kebiasaan), sedangkan yang dimaksud instrumental
input yakni kualifikasi serta kelengkapan sarana yang dibutuhkan dalam
pembelajaran (guru, metode, teknik, media, bahan sumber, sarana), environmental
input yakni menunjukan situasi dan keadaan fisik lingkungan, dan expected output
yakni : kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sejalan dengan Loree, menurut Purwanto (2010:102), faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar adalah :
a. Faktor individual (dalam diri siswa) yang terdiri dari faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. b. Faktor sosial (di luar diri siswa) yang terdiri dari faktor keluarga/keadaan
rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, motivasi sosial.
Salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar dari faktor eksternal adalah
guru. Menurut Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional.” Dalam
penelitian ini yang akan diteliti hanya pada kompetensi pedagogik guru.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Guru Pasal 3 ayat 4 mengatakan bahwa:
Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan beberapa potensi yang dimilikinya.
Salah satu cara yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan
upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dimulai dari pembenahan kemampuan
guru mengelola pembelajaran peserta didik, pemahaman karakteristik peserta didik,
membantu peserta didik untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya, dan
penyampaian materi akuntansi yang dianggap sulit dimengerti oleh para peserta didik.
Untuk mendukung data, peneliti melakukan pra penelitian tentang gambaran
sementara kompetensi pedagogik guru. Berdasarkan data hasil pra penelitian yang
peneliti ambil dari 20 siswa di MAN 2 Bandung untuk mengetahui gambaran
sementara kompetensi pedagogik guru dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.2
Gambaran Sementara Kompetensi Pedagogik Guru Alternatif Jawaban Skala Frekuensi Persentase
Positif tertinggi 5 5 4,2%
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dari tabel 1.2 dapat diketahui total frekuensi yang diperoleh adalah 120.
Alternatif jawaban yang dipilih adalah positif rendah dengan frekuensi 57 atau
47,5%, sehingga gambaran sementara kompetensi pedagogik guru berada dalam
kategori rendah. Pra penelitian yang dilakukan mengungkap guru memberikan
perlakuan yang sama kepada siswa dan memahami karakteristik siswa,
menyampaikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran yang disampaikan, bersikap
ramah, sabar kepada siswa dan terjadi dialogis dalam pembelajaran akuntansi,
menggunakan media pembelajaran, mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.
Selain kompetensi pedagogik guru, salah satu faktor internal yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa yakni motivasi. “Istilah motivasi berasal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu
yang menyebabkan individu tersebut bertindak” (Hamzah, 2009:3). Motivasi belajar
memegang peranan penting dalam memberikan dorongan belajar, semangat, rasa
senang dalam belajar sehingga siswa yang memiliki motivasi tinggi cenderung akan
lebih giat dalam belajar sehingga prestasi belajar yang diperoleh akan tinggi. Selain
itu motivasi juga bersifat unik.
Peneliti juga melakukan pra penelitian untuk mendukung data tentang
gambaran sementara motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Hasil pra
penelitian yang diambil dari 20 siswa di MAN 2 Bandung dapat dilihat sebagai
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 1.3
Gambaran Sementara Motivasi Belajar Siswa Alternatif Jawaban Skala Frekuensi Persentase
Positif tertinggi 5 4 2,8%
Positif tinggi 4 18 12,9%
Positif sedang 3 45 32,1%
Positif rendah 2 68 48,6%
Positif terendah 1 5 3,6%
Jumlah 140 100%
Sumber : Pra Penelitian di MAN 2 Kota Bandung (Data diolah)
Berdasarkan tabel 1.3 dapat diketahui total frekuensi yang diperoleh adalah
140. Alternatif jawaban yang dipilih adalah positif rendah dengan frekuensi 68 atau
48,6%, sehingga gambaran sementara motivasi belajar siswa berada dalam kategori
rendah. Pra penelitian yang dilakukan hanya mengungkap motivasi siswa dalam
menyempatkan belajar akuntansi pada waktu luang, belajar akuntansi kembali
dirumah, berusaha menyelesaikan tugas dengan kemampuan sendiri, belajar setiap
waktu, tidak cepat putus asa dalam mengalami kesulitan belajar, merasa bersemangat
mengikuti pelajaran akuntansi, berusaha giat belajar walau hasilnya kurang
memuaskan.
Berbagai penelitian terdahulu mengenai prestasi belajar telah dilakukan
sebelumnya. Salah satunya Aldila (2009) dalam skripsi meneliti Pengaruh Motivasi
Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi. Hasil
penelitiannya motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar.
Penelitian selanjutnya oleh Lestari (2012) dalam skripsi meneliti Pengaruh
Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa. Hasil penelitiannya
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan pemaparan tersebut penulis ingin melanjutkan penelitian
sebelumnya mengenai prestasi belajar siswa dengan perbedaan antara variabel dan
objek penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan
Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012 di MAN 2 Kota Bandung.”
1.2Rumusan Masalah
Pada latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasikan
beberapa rumusan masalahnya adalah :
1. Bagaimana gambaran kompetensi pedagogik guru dalam mata pelajaran akuntansi
kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.
2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas
XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.
3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas
XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.
4. Bagaimana pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung.
5. Bagaimana pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk memperoleh gambaran kompetensi pedagogik guru dalam mata pelajaran
akuntansi
2. Untuk memperoleh gambaran motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran
akuntansi.
3. Untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
akuntansi.
4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran akuntansi.
5. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi.
1.3.2. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis
Menambah pengetahuan dan pengalaman serta memberikan sumbangan
pemikiran terhadap teori motivasi belajar siswa dan kompetensi pedagogik guru
dalam peningkatan prestasi belajar siswa, sebagai bahan pemikiran untuk penelitian
lain yang lebih mendalam mengenai kompetensi pedagogik guru dan motivasi belajar.
Memberikan sumbangan penting dalam memperluas kajian ilmu yang menyangkut
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Secara Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan untuk bahan pertimbangan
bagi peningkatan prestasi belajar siswa dan menambah pengetahuan bagi guru
khususnya guru mata pelajaran akuntansi mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi siswa dalam
rangka mengembangkan motivasi belajarnya, sehingga memberikan implikasi
yakni prestasi belajar siswa diharapkan dapat meningkat.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman peneliti serta
menjadi pedoman untuk pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya pada
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
1.1 Desain Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka suatu penelitian
memerlukan suatu metode penelitian. Sugiyono (2009:3) mengemukakan bahwa
“Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.”
Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif verifikatif. Menurut Riduwan (2010:217) “Metode deskriptif adalah suatu
metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data.” Menurut Hasan (2006:22) menyatakan
bahwa penelitian verifikatif adalah “Metode penelitian yang bertujuan untuk menguji
kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada sebelumnya.”
Sehingga dapat diketahui bahwa, metode deskriptif verifikatif adalah
penyelidikan yang dilakukan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena
yang diselidiki. Dalam penelitian ini metode deskritif verivikatif untuk mendapatkan
gambaran kompetensi pedagogik guru, motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar
siswa dan ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis dalam penelitian yang
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2009:61) bahwa “Operasional variabel adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulnnya.”
Dibawah ini dijelaskan definisi variabel-variabel yang terdapat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (X1) dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru.
Kompetensi pedagogik guru adalah kemampuan yang dimiliki guru untuk
mengelola pembelajaran.
2. Variabel bebas (X2) dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa.
Motivasi adalah suatu kekuatan yang mendorong, menggerakkan, mengarahkan
seseorang dalam melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuannya.
3. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar.
Prestasi belajar adalah penilaian tentang keberhasilan seseorang siswa dalam
mempelajarai materi pelajaran di sekolah yang dapat dinyatakan dalam bentuk
nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan guru. Prestasi belajar dapat
dilihat dari hasil UAS.
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Dimensi Indikator Skala
Kompetensi
1. Pemahaman wawasan atau landasan
kependidikan.
2. Pemahaman peserta didik.
3. Pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
4. Pengembangan kurikulum atau
silabus.
5. Perancangan pembelajaran.
6. Pelaksanaan pembelajaran yang
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.Aspirasi yang ingin
dicapai
a. Persistensi (ketetapan dan
kelekatan.
b. Kesabaran, keuletan dan
kemampuan dalam menghadapi
rintangan dan kesulitan dalam
mencapai tujuan belajar.
c. Tingkat aspirasi yang hendak
dicapai.
d. Tingkat kualifikasi persuasi atau
produk atau output yang dicapai
Nilai Nilai UAS semester II kelas XI IPS
Tahun ajaran 2011/2012 Interval
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009:117) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.”Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang diteliti maka yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa MAN 2 Bandung kelas XI IPS yang berjumlah 165.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2009:118) mengemukakan bahwa “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel secara acak dimana seluruh populasi mempunyai
kemungkinan terpilih menjadi sampel.
Pengambilan sampel untuk jumlah siswa yang akan diteliti dengan
menggunakan derajat kepercayaan ∝ = 0.05 dan Bound of Error yang diinginkan
adalah 5% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, yaitu
menggunakan rumus Al-Rasyid (Riduwan 2011:22), yaitu :
Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika n0 ≤ 0.05 N, maka n = n0
Jika n0 > 0.05 N, maka
=
1+ �−1
Keterangan :
α
= Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan sebesar 0.05 N = Jumlah populasi 165 siswaBE = Bound of error diambil 5%
Zα = Nilai dalam tabel Z 1,9
=
�
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dengan menggunakan rumus di atas, maka dapat dihitung :
=
Karena > 0,05 atau 396.01 > 8 maka sampel dapat dihitung dengan rumus:
= 396.01 1 +396.01165−1
= 396.01 3.394
= 116.68= 117
Dengan demikian, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 117 orang.
Untuk proporsi sampel setiap kelas, dihitung menggunakan rumus
Riduwan (2011 : 25)
Keterangan :
ni : jumlah sampel menurut stratum n : jumlah sampel seluruhnya
Ni : jumlah populasi menurut stratum N : jumlah populasi seluruhnya
=
+
�
−
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Maka untuk setiap kelas sampelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Jumlah Sampel
Kelas Banyaknya Siswa Sampel
XI IPS 1 42 42
165x 117 = 29.78 = 30
XI IPS 2 41 41
165x 117 = 29.07 = 29
XI IPS 3 42 42
165x 117 = 29.78 = 30
XI IPS 4 40 40
165x 117 = 28.36 = 28
Jumlah 165 117
Sampel yang akan menerima angket akan diundi/dikocok terlebih dahulu sesuai
dengan jumlah angket yang disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan sampling
secara random :
1. sediakan kerangka sampel masing-masing kelas. Dalam hal ini yang menjadi
kerangka sampel adalah daftar urut NIS siswa pada kelas XI yang ada pada kelas
terpilih menjadi sampel.
2. Beri nomor urut semua satuan sampel.
3. Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas berukuran
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Gulung kertas-kertas tersebut. Setelah digulung kertas-kertas tersebut dimasukkan
ke kotak, kemudian dapat diundi/dikocok secara bebas, lalu ambil gulungan satu
persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah ukuran sampel yang diinginkan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah :
1. Angket atau Kuesioner
Menurut Arikunto (2010:94) “Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”
Angket yang digunakan dalam penelitian ini disusun menggunakan skala
numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2006:33) “Skala numerik mirip dengan
skala differensial semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau
7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub pada dua ujung keduanya.” Untuk lebih
jelas, dapat dilihat pada contoh di bawah ini :
Tabel 3. 3
Penilaian Skala Numerik
No Item
Skor
5 4 3 2 1
Keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai berikut:
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi
3) Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang
4) Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah
5) Angka 1 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif terendah
3.5 Pengujian Instrumen Penelitian
Kegiatan yang cukup penting dalam penelitian adalah pengujian instrumen
penelitian.
3.5.1 Uji Validitas
Suatu istrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji
validitas item dalam penelitian ini menggunkan rumus korelasi Product Moment dari
Pearson sebagai berikut:
Arikunto (2009:72)
Keterangan : = koefisien korelasi
N = jumlah responden uji coba
X = skor tiap item
Y = skor seluruh item responden uji coba
Dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05, koefisien korelasi yang
diperoleh diperbandingkan dengan nilai dari r tabel. Dengan berkonsultasi ke tabel
harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan atau tidaknya
� = � ∑ − ∑ (∑ )
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
korelasi tersebut. Jika ℎ� �> � berarti valid, Sebaliknya jika ℎ� � ≤ �
berarti tidak valid. Berikut hasil penelitian perhitungan uji validitas dari setiap item :
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Pedagogik Guru (Setelah Uji Coba)
No Item � � �� Keterangan
1. 0,140 0,285 Tidak Valid
2. 0,364 0,285 Valid
3. 0,640 0,285 Valid
4. 0,485 0,285 Valid
5. 0,499 0,285 Valid
6. 0,583 0,285 Valid
7. 0,642 0,285 Valid
8. 0,334 0,285 Valid
9. 0,461 0,285 Valid
10. 0,577 0,285 Valid
11. 0,246 0,285 Tidak Valid
12. 0,415 0,285 Valid
13. 0,559 0,285 Valid
14. 0,411 0,285 Valid
Sumber :Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.4, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang
mengukur kompetensi pedagogik guru menunjukkan 12 butir pernyataan valid
dijadikan instrumen penelitian sehingga dapat digunakan dan 2 butir pernyataan
tidak valid dijadikan instrumen penelitian sehingga sebaiknya tidak
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Siswa (Setelah Uji Coba)
No Item � � �� Keterangan
1. 0,123 0,285 Tidak Valid
2. 0,333 0,285 Valid
3. 0,507 0,285 Valid
4. 0,131 0,285 Tidak Valid
5. 0,466 0,285 Valid
6. 0,375 0,285 Valid
7. 0,397 0,285 Valid
8. 0,394 0,285 Valid
9. 0,306 0,285 Valid
10. 0,487 0,285 Valid
11. 0,329 0,285 Valid
12. 0,535 0,285 Valid
13. 0,242 0,285 Tidak Valid
14. 0,370 0,285 Valid
15. 0,383 0,285 Valid
16 0,446 0,285 Valid
Sumber : Data Diolah
Berdasarkan tabel 3.5, diketahui bahwa dalam angket penelitian yang
mengukur motivasi belajar siswa menunjukkan 13 butir pernyataan valid dijadikan
instrumen penelitian sehingga dapat dipakai dan 3 butir pernyataan tidak valid
dijadikan instrumen penelitian sehingga dapat tidak dipakai/diperbaiki.
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menurut Arikunto (2009:86) adalah “suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik.” Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha sebagai
berikut:
Dimana untuk menghitung variansnya adalah sebagai berikut:
Arikunto (2009:110)
Keputusannya dengan membandingkan ℎ� � dengan rtabel, dengan ketentuan
jika ℎ� �> r tabel berarti reliabel dan ℎ� �≤ r tabel berarti tidak reliabel.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus
alpha. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6
Rekapitulasi Pengujian Reliabilitas (Setelah Uji Coba)
Variabel � � �� Keterangan
Kompetensi Pedagogik Guru 0,704 0,285 Reliabel
Motivasi Belajar Siswa 0,588 0,285 Reliabel
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.6, dapat diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian
angket kompetensi pedagogik guru diperoleh nilai ℎ� � = 0,704; sedangkan �
= 0,285 yang diperoleh dari tabel r dengan n = 48, dan α = 0,05; dengan demikian
instrumen penelitian tersebut reliabel. Dan reliabilitas instrumen penelitian angket
motivasi belajar siswa diperoleh nilai ℎ� � = 0,588; sedangkan � = 0,285 yang
diperoleh dari tabel r dengan n = 48, dan α = 0,05; dengan demikian instrumen
penelitian tersebut reliabel.
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
3.6.1 Uji Asumsi Klasik 3.6.1.1 Multikolinieritas
Menurut Priyatno (2012:152) menyatakan bahwa “Multikolinieritas adalah
situasi adanya korelasi antara variabel-variabel bebas.” Dengan uji ini dapat diketahui
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk
mendeteksi adanya Multikolinieritas bisa dilakukan dengan dua cara yaitu besaran
VIF (Variance Inflation Factor ) dan Tolerance. Pedoman untuk menentukan model
regresi bebas multikolinieritas menurut Priyatno (2012:152) adalah:
1) Mempunyai nilai VIF di bawah 10 2) Mempunyai angka toleransi mendekati 1
3.6.1.2Heteroskedastisitas
Pengujian ini untuk melihat varians residu dari setiap item.
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengemukakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilihat dari “Ada
tidaknya pola tertentu pada grafik antara sumbu X adalah variabel volume usaha yang
telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residu (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang
telah di standarisasi.” Dasar Pengambilan keputusannya adalah jika ada pola tertentu,
seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka telah
terjadi heteroskedastisitas.
3.6.2 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya
distribusi penelitian masing-masing variabel penelitian. Apabila data berdistribusi
normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Uji normalitas
dapat dilihat dari grafik plot linier dan histogram. Menurut Ghazali (2007:110)
menyatakan bahwa :
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal yaitu dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal dan
memenuhi asumsi normalitas apabila tersebar mengikuti garis normal, sebaliknya
data tidak berdistribusi normal dan tidak memenuhi asumsi normalitas apabila tidak
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3.6.3 Uji Linieritas
Langkah-langkah uji linieritas regresi Riduwan (2011:200) adalah sebagai
berikut :
3. Hitung jumlah kuadrat residu ( � ) dengan rumus :
� = 2 - �� [ | ] - �� [ ]
4. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( �� [ ]) dengan rumus :
�� [ ] = �� [ ]
5. Hitung rata-rata jumlah kuadrat regresi ( �� [ | ]) dengan rumus :
�� = ��
6. Hitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( � ) dengan rumus :
� = −�2
7. Hitung jumlah kuadrat eror ( ) dengan rumus :
=
∑ ∑
2−
∑2
8. Hitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus :
= � -
9. Hitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus:
=
−2
10.Hitung rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus :
=
−
11.Mencari nilai Fhitung dengan rumus :
Fhitung =
12.Tentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji linier: Jika Fhitung ≤ Ftabel , maka Ho berarti linier
Ha = Tidak linier dan Ho = Linier
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E)
14.Bandingkan nilai Ftabel dengan nilai Tabel F, kemudian simpulkan :
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho berarti linier.
3.6.4 Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda adalah alat analisis nilai pengaruh dua variabel
bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat atau dengan kata lain untuk
membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel bebas atau lebih
dengan satu variabel terikat.
Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Riduwan (2011:253)
Langkah-langkah uji regresi linier berganda adalah :
1) Mengadakan estimasi (penaksiran) terhadap parameter berdasarkan data empiris.
2) Menguji berapa besar variasi variabel terikat (dependen) dapat diterangkan oleh variasi variabel bebas (independen).
3) Menguji apakah penafsiran atau estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak.
4) Menguji apakah tanda atau magnitude dari estimasi sesuai dengan teori atau tidak.
3.6.5 Hipotesis Statistik
Setelah uji normalitas dilakukan, maka hipotesisnya dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1) �0 : 1 = 0, Kompetensi pedagogik guru tidak memiliki pengaruh terhadap
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
� : 1 ≠ 0, Kompetensi pedagogik guru memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
2) �0 : 2 = 0, Motivasi belajar siswa tidak memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
� : 2≠ 0, Motivasi belajar siswa memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
3.6.6 Pengujian Hipotesis 3.5.5.1 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui keberartian koefisien regresi maksudnya
untuk menguji pengaruh variabel 1terhadap Y dan 2 terhadap Y. Uji t juga
digunakan untuk membandingkan apakah kedua variabel tersebut sama atau berbeda.
Rumus yang digunakan untuk uji t ini adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2003:31)
Selanjutnya digunakan distribusi Student t dengan dk = (n – 2), berdasarkan
kriteria : �0 diterima jika thitung < ttabel dan �0 ditolak jika thitung > ttabel
3.5.5.2 Uji F
Uji F dalam penelitian ini digunakan untuk menguji keberartian regresi
maksudnya untuk menguji apakah regresinya berarti atau tidak, bila berarti maka
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dapat dipercaya untuk mengambil kesimpulan dan melanjutkan uji t, uji F ini adalah
sebagai berikut :
(Sudjana, 2003:91)
Keterangan :
�� = 1∑ 1 + 2∑ 2 + . . . + 3∑ 3
= ∑ 2− ( ��)
Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung lebih
besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi
tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel dengan taraf
nyata 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak berarti.
=
��
/
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kompetensi pedagogik guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di MAN 2 Kota
Bandung termasuk dalam kategori sedang.
2. Motivasi belajar siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung termasuk dalam
kategori sedang.
3. Prestasi belajar siswa kelas IPS di MAN 2 Kota Bandung pada mata pelajaran
akuntansi termasuk ke dalam kategori rendah.
4. Kompetensi pedagogik guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari indikator kompetensi pedagogik guru
yang mempunyai pemahaman wawasan atau landasan kependidikan cukup baik,
pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan evaluasi hasil belajar, namun
kurang dalam memahami karakteristik peserta didik, kurang dalam hal
pemanfaatan teknologi pembelajaran, kurang dalam mengembangkan atau
membimbing peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
5. Motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
motivasi siswa dalam persistensi (ketetapan dan kelekatan), kesabaran, keuletan
dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan dalam mencapai
tujuan belajar, tingkat aspirasi yang hendak dicapai, tingkat aspirasi yang hendak
dicapai, arah sikap terhadap sasaran kegiatan belajar. Namun masih kurang dalam
durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, devosi (pengabdian) dan pengorbanan untuk
mencapai tujuan, tingkat kualifikasi persuasi atau produk atau output yang dicapai
dari belajar.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti ingin
menyampaikan beberapa saran sebagai masukan. Semoga saran yang peneliti berikan
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun saran peneliti
adalah:
1. Siswa harus dapat meningkatkan motivasi belajarnya terutama dalam
meningkatkan motivasi dalam jumlah waktu belajar akuntansi, berusaha keras
dalam mengatasi kesulitan akuntansi, bersemangat dalam mengikuti pelajaran
akuntansi. Karena dengan tingginya motivasi untuk mempelajari akuntansi
dengan waktu yang lebih lama, berusaha keras dan giat dalam mempelajari
akuntansi, bersemangat dalam mengikuti pelajaran akuntansi siswa akan lebih
dapat memahami materi akuntansi dengan begitu perlahan siswa akan
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Guru sebaiknya dapat meningkatkan kompetensi pedagogiknya, yaitu harus
lebih meningkatkan pemahaman peserta didik, memanfaatkan teknologi
pembelajaran, membimbing dan mengembangkan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
3. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa kelas XI IPS di MAN 2 Kota
Bandung pada mata pelajaran akuntansi mencapai kategori rendah, sehingga
sebaiknya prestasi tersebut dapat lebih ditingkatkan kembali agar prestasi
yang dicapai dapat lebih tinggi dan lebih banyak lagi siswa yang nilainya
dapat mencapai KKM yang telah ditentukan dengan cara sekolah dapat
mengoptimalkan peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa,
mengadakan pelatihan-pelatihan untuk guru agar kompetensi pedagogiknya
meningkat, sekolah hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang menunjang
dalam proses belajar mengajar sehingga motivasi belajar siswa akan
meningkat.
4. Bagi penelitian lain sebaiknya dapat mengadakan penelitian lebih lanjut
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya prestasi belajar yang
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Aliminsyah & Padji. (2003). Kamus Istilah Akuntansi. Bandung: CV Yrama Widya.
Arikunto S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Revisi). Jakarta : Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Grafindo
Djamarah S B. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rinepta Cipta.
Ghazali I. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Upi
Hasan A. (2006). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara
Hamalik O. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hamzah & Uno. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang
Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Kurjono. (2010). Proses Belajar Mengajar dengan Aspek-Aspeknya. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Muawanah U et al. (2008). Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Klaten: Jaya Cemerlang
Mudjiono dan Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mulyadi A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas II (Kelas XI). Bandung : Grafindo.
Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Progam Studi Pendidikan Akuntansi. (2007). Pedoman Operasional Penulisan
Skripsi (POPS)
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Priyatno D. (2012). Cara Kilat Analisis Data dengan SPSS 20 20120. Yogyakarta: Andi
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta.
Riduwan. (2011). Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta
Sekaran U. (2006). Research Method for Business. Jakarta : Salemba 4
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Para Peneliti. Bandung: Tarsito
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alfebeta.
Sumamo dan Widodo. (2005). Akuntansi SMA Kelas XI. Jakarta: Piranti.
Susilana dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran
Syah M. (2007). Psikologi Pendidikan-Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.
Syamsuddin A M. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Rosdakarya.
Yusuf & Nurihsan. (2009). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Rosdakarya.
---.( 2012). Undang-Undang Guru & Dosen. Bandung : Fokusindo Mandiri.
Sumber Skripsi:
Sofiyanti E. (2009). Pengaruh Motivasi Terhadap Ptrestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XI Di Skelas MA Negeri 24 Bandung. Skripsi. Program
Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Aldila D. (2009). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Suatu
Kasus Pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa XI Akuntansi di SMK Sangkuriang 1 Cimahi). Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Lestari, S. (2012). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata pelajaran Akuntansi di SMA Negeri 7 Cirebon. Skripsi. Program
Benny RIcana, 2013
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di MAN 2 Kota Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Febriani D. (2012). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa dan Kompetensi Guru
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS di SMAN 6 Pandeglang. Skripsi. Program Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.
Hotimah. (2011). Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru dan Persepsi Siswa Pada