• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA

TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA

(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Tegalkananga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

HETI NURANI NOVIANTI 1007973

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

▸ Baca selengkapnya: bagaimana upaya untuk mengendalikan sifat moha

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul, Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Pembelajaran Ipa

Tentang Pokok Bahasan Sifat-Sifat Cahaya (Penelitian Tindakan Kelas di kelas V

SDN Tegalkananga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur) ini beserta seluruh

isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabilakemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau

ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2012 Yang Membuat Pernyataan,

(3)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA

TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA Oleh,

HETI NURANI NOVIANTI 1007973

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pembelajaran di sekolah,

terutama pada proses pembelajaran IPA yaitu siswa kurang memiliki antusias dan

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Hipotesis Tindakan ... 7

D. Tujuan... 7

E Manfaat Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional ... 8

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah Dasar ... 10

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 10

(5)

B. Pendekatan Inkuiri ... 12

1. Pengertian Pendekatan Inkuiri ... 12

2. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 13

3. Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri ... 14

4. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Inkuiri ... 17

C. Hasil Belajar ... 18

D. Penerapan Pendekatan Inkuiri Pada sifat-sifat cahaya ... 20

E. Sifat-sifat Cahaya... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltian ... 24

B. Model Penelitian ... 26

C. Subjek Penelitian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Deskripsi Kondisi Awal... 37

2. Siklus I ... 39

a. Perencanaan Pembelajaran ... 39

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 40

c. Observasi ... 41

(6)

3. Siklus II... 44

a. Perencanaan Pembelajaran ... 44

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 46

c. Observasi ... 47

d. Refleksi ... 49

4. Siklus III ... 50

a. Perencanaan Pembelajaran ... 50

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 52

c. Observasi ... 53

d. Refleksi ... 55

B. Pembahasan ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 64

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya ... 4

Tabel 4.1 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 34

Tabel 4.2 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 40

Tabel 4.3 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 45

Tabel 4.4 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 51

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.6 Data Ketuntasan Belajar Siswa ... 54

Tabel 4.7 Data Peningkatan Pembelajaran... 55

(8)

DAFTAR BAGAN

Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus ...21

Gambar 2.2 Cahaya Menembus Benda Bening ...21

Gambar 2.1 Cahaya Dapat dibiaskan ...22

(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fungsi dan tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan nasional

sebagaimana yang tercantum dalam UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman

dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan pendidikan diatas masih bersifat umum dan luas. Untuk

mencapai tujuan tersebut perlu penjabaran, perincian dan perumusan agar

dapat dioperasionalkan di dalam pembelajaran. Inti dari proses pendidikan

secara formal adalah mengajar, mengajar adalah penciptaan lingkungan yang

memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar (Hisbuan dan Moedjino,

1993:3).

Sedangkan inti proses pengajaran adalah siswa belajar. Oleh karena itu

mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Sehingga dalam proses

(12)

2

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman

belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin

berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari

pemahamannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan

melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan

siswa sepenuhnya dalam merumuskan sendiri suatu konsep merupakan inti

dari proses pembelajaran.

Hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam proses belajar

mengajar adalah bagaimana menciptakan iklim atau suasana belajar mengajar

yang efektif dan kondusif serta dapat memotifasi siswa menjadi aktif untuk

berkompetensi secara sehat dalam pengoptimalisasi pencapaian hasil belajar.

Tugas utama guru diantaranya adalah suasana atau iklim belajar mengajar

yang dapat memotivasi siswa untuk mengetahui senantiasa belajar dengan

baik dan bersemangat.

Agar proses belajar mengajar berhasil baik, dalam mengajar itu

memerlukan kecakapan, pemahaman inisiatif, dan kreativitas dari pihak guru.

Sudah kewajiban seorang guru harus memiliki kompetensi dan

profesionalisme kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya. Sehingga

dapat membimbing, mengarahkan siswa untuk mengetahui, memahami, dan

mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya dalam kehidupan

sehari-hari serta dapat membantu dalam pembentukan kepribadian dan

(13)

3

Pada hakikatnya proses belajar mengajar memerlukan suatu cara untuk

berinteraksi dengan siswa. Salah satunya adalah menggunakan model-model

pembelajaran. Pada kenyataan sebagian guru hanya mampu menerapkan

beberapa model pembelajaran. Padahal, untuk menunjang pembelajaran yang

bermakna diperlukan penerapan berbagai variasi model pembelajaran dalam

mengajar. Akan tetapi penggunaan model pembelajaran yang bervariasi tidak

menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat

dengan situasi lingkungan dan kondisi psikologi anak didik.

Konsekwensi logis dari ketidaktepatan penggunaan model

pembelajaran sering menimbulkan kebosanan, kurang dipahami dan monoton

yang akhirnya menimbulkan siswa menjadi apatis. Oleh karena itu untuk

menghindari apatisme dan kepatuhan yang terpaksa dari siswa, guru

handaknya cukup cermat dalam memilih dan menggunakan model

pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas V SDN Tegalkananga

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur, pada pembelajaran IPA dalam

materi sifat-sifat cahaya, diperoleh beberapa masalah yang muncul,

diantaranya :

1. Siswa kurang memiliki antusias dan semangat mengikuti pembelajaran

IPA.

2. Siswa bersifat pasif hanya menunggu apa yang akan disampaikan oleh

(14)

4

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

3. Siswa sering mengobrol dan bercanda, sering keluar masuk kelas dengan

alasan mau ke belakang, terkadang kelas menjadi sunyi dan siswa tidak

memiliki keberanian untuk bertanya.

4. Guru terlalu banyak mendominasi siswa di kelas, secara tidak langsung

para siswa tertekan untuk berbicara dan bahkan ide-idenya untuk bertanya

akhirnya hilang sebelum mereka ungkapkan.

Guru mendapatkan hasil evaluasi pembelajaran pada pokok bahasan

sifat-sifat cahaya kurang memuaskan. Berdasarkan temuan di lapangan,

prestasi siswa yang didapat masih banyak berada di bawah nilai KKM kelas,

yaitu 40 sampai 60 nilai rata-rata kelas yaitu 55 dengan nilai KKM kelas yaitu

60

Data hasil evaluasi pada materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V SDN

Tegalkananga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur sebanyak 16 siswa

adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Hasil Tes Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya

No Inisial Siswa Nilai Keterangan

(15)

5

Melihat hasil tes siswa pada materi sifat-sifat cahaya di atas, sebagian

siswa belum tuntas melaksanakan pembelajaran pada materi tersebut, terlihat

50 % nilai siswa di bawah nilai KKM. Banyak faktor yang mempengaruhi hal

tersebut, yang salah satunya adalah karena faktor kurang menariknya proses

pembelajaran yang dilaksanakan bagi siswa serta kurangnya penggunaan

media atau alat belajar.

Melihat dari permasalahan tersebut, tentunya perlu ada sebuah

perbaikan pembelajaran yaitu salah satunya dengan menggunakan metode

inkuiri. Melalui metode inkuiri, siswa dilibatkan secara langsung dalam

pembelajaran serta siswa diberikan kebebasan untuk mencari sendiri

konsep-konsep yang ada dalam materi pembelajaran berdasarkan penemuannya.

Dalam penggunaan metode ini peran guru tidak terlihat dominan, guru

(16)

6

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

metode inkuiri berarti mengorganisasi belajar. Dalam hal ini, guru tidak

memberitahukan konsep-konsep IPA tetapi membimbing siswa menemukan

konsep-konsep tersebut dengan sendirinya melalui kegiatan belajar, sehingga

apabila penemuan konsep tersebut didapat berdasarkan kegiatan dan

pengalaman belajar siswa maka konsep yang didapatnya akan teringat oleh

siswa dalam waktu yang lama. Selain itu, melalui pembelajaran yang

melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajarannya akan mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa, dikarenakan siswa tidak akan cepat

jenuh dalam mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran sifat-sifat cahaya diambil sebagai materi dalam

penelitian ini dikarenakan pada pembelajaran sifat-sifat cahaya sebelumnya,

siswa masih banyak yang belum mengerti mengenai konsep-konsep sifat-sifat

cahaya, siswa tidak temotivasi untuk mempelajari materi, serta guru ketika

mengajar masih bersifat teacher center, sehingga masih terjadi rendahnya nilai

yang didapat siswa dalam materi ini. Rendahnya nilai yang didapat akan

mempengaruhi pada pencapaian dari tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan melakukan

penelitian tindakan kelas dengan judul, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Tentang

Pokok Bahasan Sifat-Sifat Cahaya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, serta berdasarkan

(17)

7

yaitu: “ Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menggunakan pendekatan inkuiri?”.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dijabarkan dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan, yaitu:

1. Bagaimanakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang sifat-sifat

cahaya pada siswa kelas V dengan menerapkan metode inkuiri?

2. Bagaimanakah Proses Pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan

menerapkan metode inkuiri?

3. Bagaimanakah Hasil Belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat

cahaya dengan menerapkan metode inkuiri?

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dari penelitian yang disusun ini adalah, “Jika

pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri maka hasil

belajar siswa akan meningkat”.

D. Tujuan

Penelitian yang dilaksanakan ini ditujukan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada konsep pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan

metode inkuiri. Secara khusus tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang sifat-sifat

(18)

8

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

2. Mendeskripsikan Proses Pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan

menerapkan metode inkuiri.

3. Mendeskripsikan Hasil Belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat

cahaya dengan menerapkan metode inkuiri.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang

dapat diambil bagi semua pihak yang terkait, khususnya bagi guru, siswa, dan

lembaga pendidikan (Sekolah Dasar). Manfaat penelitian tersebut

masing-masing adalah:

1. Manfaat Bagi Siswa

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran

sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri

2. Manfaat Bagi Guru

Mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V

pada pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri.

3. Manfaat Bagi Sekolah

Menambah pengatahuan bagi para guru di sekolah tentang pengembangan

model pembelajaran metode inkuiri dan proses pelaksanaannya.

F. Definisi Operasional

Berdasarkan judul skripsi yang digunakan, agar tidak terjadi

pemahaman yang berbeda tentang sitilah-istilah yang digunakan dan untuk

(19)

9

sehingga dapat bekerja lebih terarah. Maka terdapat beberapa istilah yang

perlu didefinisikan secara operasional, yaitu:

1. IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan

kebendaan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum yang

berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Powler

(http://id.wikipedia.org)

2. Pendekatan inkuiri adalah pendekatan dengan bertanya atau menyelidiki,

dimana siswa menemukan sendiri konsep baru dengan bantuan

penyelidikan secara eksperimen dan penanyaan yang tepat (Irianto, DM

dan Didin S, 1999)

3. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam

mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan

(20)

24

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

penelitian tindakan kelas (selanjutnya ditulis PTK), penelitian tindakan kelas

ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang guru di dalam kelasnya

sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki dan

meningkatkan kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkat.

PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku

tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari

tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki

kondisi-kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Secara

singkat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah bagaimana sekelompok guru

dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar

dalam praktek pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu

gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh

nyata dari upaya itu (Rochiati Wiriatmaja 2005: 13).

Mukhlis, Abdul dan Mohamad (http://baskoro1.blogspot.com)

mendefinisikan pengertian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang

bersifat sistematis dan siklustis. Selanjutnya menurut Aqib, Z (2006)

menyatakan bahwa PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya

(21)

25

peningkatan proses pembelajaran. Selain itu, menurut Hardjodipuro

(Departemen Pendidikan Nasional, 2003) menjelaskan bahwa PTK adalah

suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan

mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar

kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.

PTK lebih terfokus pada penelitian yang berupa kegiatan pembelajaran,

karena mempunyai tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Pelaksanaan PTK tidak akan mengganggu tugas pokok seorang guru, karena

proses pelaksanaanya berada di dalam kelasnya sendiri. Selain itu, melalui

PTK pula dapat menjadikan seorang guru yang kreatif karena selalu dituntut

untuk menerapkan segala teori yang berhubungan dengan pembelajaran. Oleh

karena itu, PTK diperlukan bagi guru dalam upaya meningkatkan

profesionalismenya. Aqib, Z (2006) menyatakan ada beberapa alasan bahwa

PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk menigkatkan kinerjanya

yaitu:

a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap

terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.

b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.

Guru tidak lagi sebagai praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi namun juga sebagai peneliti dibidangnya.

c. Dengan melaksanakan tahap-tahap dalam PTK, guru mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.

d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena

tidak meninggalkan kelasnya.

e. Melalui PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut melakukan

(22)

26

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

Pelaksanaan PTK merupakan tugas dan tanggung jawab guru terhadap

kelasnya. Dengan demikian, melalui dilaksanakannya PTK berarti guru juga

berkedudukan sebagai peneliti yang senantiasa bersedia meningkatkan kualitas

kemampuan mengajarnya. Berdasarkan hal tersebut, PTK memiliki

karakteristik tersendiri sebagai suatu kegiatan penelitian. Karakteristik PTK

menurut Aqib, Z (2006) yaitu:

a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional

b. Adanya kolaborasi

c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi

d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik

instruksional

e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus

B. Model Penelitian

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model

Kemmis dan MC Tagart, Konsep inti PTK yang dikenalkan oleh Kemmis dan

MC Tagart (Departemen Pendidikan Nasional, 2003) ialah bahwa dalam satu

siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan (planning), aksi atau

tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Keempat komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu:

a. Rencana yaitu berisi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan

untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan dan sikap sebagai

solusi.

b. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai

(23)

27

c. Observasi yaitu kegiatan mengamati atas hasil atau dampak dari

tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

d. Refleksi merupakan pengkajian atau pertimbangan atas hasil atau

dampak yang muncul dari pembelajaran dilihat dari berbagai kriteria.

Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Tagart setelah

suatu siklus selesai dilaksanakan khususnya setelah adanya refleksi kemudian

diikuti oleh adanya perencanaan ulang atau revisi terhadap pelaksanaan siklus

sebelumnya. Dengan demikian, pelaksanaan PTK dapat dilakukan dengan

beberapa siklus yang saling berkesinambungan satu sama lain. Langkah

pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun rencana

pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rencana dapat dijadikan sebagai acuan

dalam melaksanakan setiap tindakannya agar mencapai hasil yang maksimal.

Langkah kedua adalah melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah

dibuat sebelumnya. Langkah selanjutnya yaitu kegiatan observasi yang dapat

dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan tindakan. Kegiatan

ini dilakukan oleh observer yang akan mengamati berlangsungnya proses

pembelajaran. Kegiatan akhir dari rangkaian kegiatan PTK adalah tahap

refleksi. Tahap refleksi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan

kelebihan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini

memberikan kemudahan untuk melakukan perubahan pada tindakan

(24)

28

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

Keempat langkah tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan

untuk memperoleh hasil yang diinginkan, maka sistem pelaksanaannya

dipersiapkan dengan matang, mulai dari siklus I sampai siklus III

Selama berlangsungnya tindakan, maka dilakukan observasi. Kegiatan

observasi ini dilakukan oleh seorang observer dengan menggunakan panduan

berupa lembar observasi. Selain adanya kegiatan observasi, peneliti menuliskan

temuan-temuan selama proses pembelajaran berlangsung dalam catatan

lapangan. Hasil observasi, catatan lapangan, dan hasil diskusi dengan observer

dijadikan sebagai bahan analisis dan refleksi dari setiap tindakan yang telah

dilaksanakan untuk mencari kelemahan pada tindakan sebelumnya sehingga

dilakukan perbaikan pada tahap selanjutnya serta mencari kelebihan dari

tindakan sebelumnya yang akan dipertahankan pada tindakan selanjutnya.

C. Subjek Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah di SD Negeri

Tegalkananga, yang berlokasi di Desa Sindangkerta Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Cianjur pada Semester I tahun ajaran 2012/2013 dengan

banyaknya siswa yang dijadikan subjek penelitia sebanyak 16 siswa yang

terdiri dari 11 laki-laki dan 5 orang siswa perempuan. Alasan pemilihan lokasi

subjek didasarkan karena penulis bertugas di lokasi tersebut, sehingga

mengetahui kekurangan dan kelebihan kondisi kelas tersebut, mudah

(25)

29

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang digunakan adalah prosedur penelitian tindakan kelas

model Kemmis dan Mc Taggart, diantaranya :

1. Perencanaan (planning), yaitu tindakan-tindakan yang akan dilakukan

memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran;

2. Tindakan (action), yaitu apa yang ahrus dilakukan guru atau peneliti dalam

upaya memperbaiki dna meningkatkan praktek pembelajaran;

3. Observasi (observation), yaitu mengamati proses atau dampak dari

tindakan-tindakan yang dilakukan siswa;

4. Refleksi (reflection), yaitu tahap pengkajian dengan melihat dengan dan

mempertimbangkan terhadap proses pembelajaran yang dialakukan.

Desain penelitian yang dipergunakan berbentuk siklus, siklus ini tidak hanya

berlangsung satu kali tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang

diharapkan. Rencana penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa

yang telah didesain dalam faktor yang diselediki. Tahap-tahap penelitiannya

(26)

30

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

Identifikasi Masalah Rumusan Masalah

Bagan 3.1

Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Kemmis dan Mc Tagart (1982)

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru sebagai peneliti menyusun rencana

pembelajaran dengan meminta pertimbangan dan arahan dari dosen

pembimbing. Rencana pembelajaran disusun secara fleksibel untuk

mengadaptasi berbagai pengaruh atau hal-hal yang tak dapat diduga, yang

(27)

31

terkontrol. Perencanaan juga disusun dan dipilih berdasarkan konteks dan

pertimbangan bahwa perencanaan tersebut dilaksanakan secara efektif dalam

berbagai situasi lapangan. Pada tahap ini didiskusikan pula materi pengait

yang diperlukan, LKS, soal-soal, lembar observasi, dan catatan lapangan yang

digunakan selama melaksanakan tindakan. Dalam hal ini rencana disusun

secara reflektif agar tindakan dapat lebih terarah pada sasaran yang hendak

dicapai.

b. Tahap Pelaksanaan

Sebagaiman yang telah dikemukakan diatas, bahwa penelitian

tindakan kelas ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti. Tetapi dalam

proses observasi, guru bermitra dengan sesama guru dengan bantuan beberapa

alat yang diperlukan. Alat tersebut antara lain berupa observasi, pedoman, dan

tes hasil belajar

Rencana perbaikan yang akan dilaksanakan diperkirakan sebanyak

3 siklus, yang sebelumnya didasarkan pada bobot masalah yang dijadikan

sasaran garapan penelitian ini, dengan mempertimbangkan kondisi siswa

maupun proses lainnya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam hal ini

praktek pembelajaran didasarkan pada rencana tindakan yang telah disusun

sebelumnya. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini guru sebagai peneliti

(28)

32

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

c. Tahap Observasi

Pada tahap in dilakasanakan observasi terhadap proses

pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Lembar observasi dibuat oleh

guru, sedangkan yang menjadi observer adalah guru lain, yang diobservasi

adalah kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Tugas observer adalah mengamati ketepatan atau kesesuaian

guru dalam melaksanakan tindakan apakah sesuai dengan rencana atau tidak.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini, guru sebagai peneliti bersam observer

mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan. Diskusi

balikan ini dilakukan berdasarkan hasil temuan dari pengamatan lapangan

langsung cermat dan sistematis terhadap pelaksanaan tindakan. Hasilnya

kemudian direfleksi, bila perlu merevisi tindakan sebelumnya. Selain itu, guru

juga dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi, apakah kegiatan

yang dilakukan telah mengenai sasaran atau belum.

Perenungan atau refleksi yang demikian menurut Muhadjir (1977: 4)

dilakukan secara berkelanjutan, diadakan tindakan-tindakan yang

berkelanjutan dalam pembelajaran, dan ditata dalam mesin penelitian. Temuan

yang diperoleh dan disepakati selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi

perumusan rencana pembelajaran, untuk dilaksanakan pada tindakan

(29)

33

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk memantau pelaksanaan kegiatan dalam

penelitian ini adalah :

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)

Perencanaan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan

sebelum pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman dan acuan

langkah-langkah serta sekenario dalam pelaksanaan tindakan.

Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran oprasional dalam

kurikulum yang ditetapkan, sedangkan aplikasi dari perencanaan akan

terlihat dalam kegiatan pembelajaran, dengan demikian antara kurikulum,

perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran serta hasil yang

dicapai mempunyai hubungan yang sangat erat, sistematis dan merupakan

suatu kesatuan sang saling terkait.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk

mengumpulkan data melalui pengamatan di lapangan terhadap aktivitas

siswa dan guru selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sasaran

pengamatan dalam lembar observasi adalah penerapan pendekatan yang

digunakan serta kegiatan siswa dan guru dalam setiap tahap pembelajaran

dengan mengguanakan pendekatan inkuiri.

(30)

34

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

3. Lembar Kerja Siswa (LKS), digunakan untuk membantu proses

pembelajaran siswa serta dapat digunakan sebagai alat penilaian proses

belajar siswa.

4. Kamera Foto, digunakan untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan selama

proses pembelajaran. Foto dapat digunakan sebagai bukti fisik mengani

penelitian yang dilaksanakan.

F. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data pada penelitia in dilakukan sebagai berikut ;

a. Memeriksa kelengkapan data dari hasil penelitian yaitu hasil tes,

observasi.

b. Mengolah hasil tes yaitu pree test dan post test

c. Mengolah data hasil observasi

d. Mentabulasikan data hasil penelitian

e. Menganalisis dan merefleksi tindakan pemebelajaran pada siklus I dan II,

yaitu guna mengetahui kelemahan-kelemahan dan kebaikan dari kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan serta menentukan langkah kegiatan

yang akan dilakukan berikutnya.

Analisis dan pengolahan data dilakukan selama peneletian dari

awal sampai akhir. Keberhasilan tujuan dapat ditentukan dengan cara analisis

tes tertulis, analisis hasil diskusi dengan teman sejawat yang ditindaklanjuti

dengan kegiatan refleksi. Teknik analaisi data yang digunakan yaitu data

(31)

35

presentase, sedangkan analisis data kuantitatif dengan cara mencari nilai

rata-rata.

Hasil observasi akan dilihat dari aktivitas belajar siswa berdasarkan

kriteria sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Adapun untuk

menghitung aktivitas belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut :

Jumlah aktivitas siswa dalam KBM

Aktivitas Siswa dalam KBM = --- X 100%

Jumlah skor Maksimal

Adapun untuk mengklasifikasikan kualitas kemampuan siswa

dalam memahami materi sifat-sifat cahaya, digunakan penilaian menurut

Suherman (2001;236) seperti disajikan pada tabel 1.1 berikut ini

Tabel 1.1 Klasifikasi Kualitas Hasil Belajar Siswa

Rumus yang digunakan untuk pengkategorian tersebut sebagai berikut:

Jumlah skor total siswa

Rata-rata Hasil Belajar Siswa = ---x 100

(32)

36

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian

terkumpul, selanjutnya disaring dan ditarik kesimpulan. Untuk mencapai

hal-hal tesebut dperlukan beberapa langkah yang harus ditempuh yaitu sebagai

berikut.

a. Menyeleksi Data

Langkah analisis data yaitu penyeleksian data dengan mengolah data

akurat yang dapat menjawab fokus penelitian dan memberikan gambaran

tentang hasil penelitan.

b. Mengklasifikasikan Data

Mengklompokan data yang telah diseleksi dengan cara mengklasifikasikan

data berdasarkan tujuan untuk pengolahan data dan pengambilan

keputusan berdasarkan presentase yang dijadikan pegangan.

c. Penyajian Data

Data-data dikumpulkan selanjutnya disajikan dlam bentuk tabulasi data

berupa tabel dan grafik dengan tujuan untuk memudahkan dalam membaca

data. Pada kegiatan ini peneliti berusaha menginterpretasi diharafkan

temuan-temuan berdasarkan kerangka teoritik yang telah dipilih dengan

mengacu kepada norma-norma praktis yang disetujui. Dari hasil

interpretasi diharapkan dapat memberikan kejelasan tentang pelaksankan

kegiatan dalam meningkatkan analisis menuju pencapaian dan perbaikan

(33)

62 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan mengenai upaya

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri pada

pembelajaran ipa tentang pokok bahasan sifat-sifat cahaya (Penelitian Tindakan

Kelas di Kelas V SDN Tegalkenanga Cianjur) telah dilaksanakan. Hasil penelitian

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Sistematika penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang

sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V melalui dengan menerapkan metode inkuri

pada dasarnya sama dengan yang digunakan oleh guru pada pembelajaran

sehari-hari, yaitu meliputi Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi,

Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi

Waktu, Metode Pembelajaran, Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

(Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, Kegiatan Akhir), Penilaian, dan

Sumber/Media Pembelajaran. Akan tetapi, pada RPP ini mempunyai

karakteristik yang berbeda, yaitu dengan menerapkan langkah-langkah

inkuri di dalamnya. Adapun langkah-langkah inkuiri yang diterapkan pada

kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: Orientasi (Menggali

Pemahaman Siswa terhadap materi yang akan disampaikan). Merumuskan

(34)

63

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

Merumuskan Hipotesis (Mengidentifikasi jawaban sementara rumusan

masalah dari siswa), Mengumpulkan Data (menyampaikan materi dengan

tanya jawab atau membaca buku), Menguji Hipotesis (melakukan Uji

coba), dan Merumuskan Kesimpulan (menarik kesimpulan dari hasil

pengamatan terhadap materi pembelajaran)

2. Proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri

dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran,

diantaranya dengan melaksanakan langkah-langkah inkuiri,. Disamping itu

dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melaksanakan langkah-langkah

untuk menumbuhkan semangat belajar siswa yaitu dengan cara

menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, memberikan apresiasi

terhadap siswa atau kelompok yang terbaik dalam mengerjakan tugas,

memberikan teguran atau hukuman kepada siswa yang tidak melaksanakan

tugas, membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar, membimbing

siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan membantu memecahkan

masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran serta menggunakan

media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan

3. Pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menggunakan pendekatan inkuiri

dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil tes

belajar siswa terus meningkat pada setiap siklusnya, hasil tes siklus I nilai

rata-rata siswa adalah 60, pada sikus II nilai rata-rata siswa adalah 70

(35)

64

75. Data ini membuktikan bahwa pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan

menerapkan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti

memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam

menerapkan dan mengembangkan pendekatan inkuiri, diantaranya :

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik,

melaksanakan tugas yang diberikan guru dan terus meningkatkan belajar

dirumah, karena belajar tidak cukup dilaksanakan di sekolah

2. Bagi Guru

Penerapan pendekatan inkuiri diharapkan menjadi masukan bagi guru

dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sebagai upaya meningkatkan

hasil belajar belajar siswa.

Sebelum menerapkan pendekatan inkuiri, guru hendaknya mempelajari

tentang pendekatan inkuiri dengan menelaah langkah-langkah inkuiri, agar

dalam pelaksanaannya dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan, kegiatan pembelajaran direncanakan sesuai dengan

langkah-langkahnya, dan sebaiknya terus menjalin kerja sama dengan guru yang

lain, karena proses pembelajaran pendekatan inkuri tidak cukup

(36)

65

Heti Nurani Novianti, 2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA

3. Bagi Sekolah

Penerapan pendekatan inkuiri diharapkan menjadi masukan bagi

sekolah sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas belajar siswa

sehingga kualitas sekolah menjadi meningkat. Disamping itu sekolah

hendaknya memberikan dukungan dan motivasi kepada guru yang akan

melaksanan penerapan pendekatan inkuiri sehingga proses pelaksanaan

pembelajaran dengan penerapan pendekatan inkuiri dapat dilaksanakn dengan

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. (2006). Penelitian tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

Azmiyawati, C dkk. (2008). IPA Saling Temas 5 untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2007). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Cipta Jaya.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.

Hastuti (2010). Buku Panduan Pendidik Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Klaten: Intan Pariwara

http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu Pengetahuan Alam.

Ibrahim, M. (2009). Pembelajaran Inkuiri. [Online]. Tersedia:

http://herfis.blogspot.com/pembelajaran-inkuiri.html. [5 Desember 2012]

Irianto, DM dan Didin (1999). Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI.

Mestre and Coocking. Proses Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://herfis.blogspot.com/pembelajaran .html. [5 Desember 2012]

Munandar. (2007) Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. Bandung : Sarana Panca Karya Nusa.

Surya. (2002). IPA dibuat Asyik untuk Sekolah Dasar 5. Armandelta

Gambar

Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus .................................................................21
Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar..................................................................56
Tabel 1.1 Hasil Tes Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempertahan presepsi guru tentang pembelajaran matematika sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual, perlu diyakinkan secara terus menerus bahwa

model kontruktivisme terhadap pemahaman konsep siswa kelas IV pada mata. pelajaran IPA. Mendeskripsikan penerapan/proses pembelajaran dengan

Frekuensi manifestasi oral pada penderita diabetes melitus tipe 2 dengan risiko tinggi di RS Haji Medan.... Lembar Penjelasan Kepada Calon

yang diperoleh dalam penelitian ini adalah persentase manifestasi oral pada penderita. Universitas

Dengan demikian perhitungan harga jual produk cat kayu pada perusahaan sebesar Rp 349.817 dengan menggunakan metode garis lurus dan penulis sebesar Rp 349.697 dengan menggunakan

[r]

A survey was developed to assess the future professional’s desired skill, perceived skill, and perception of task difficulty in relation to the skills required to

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kesesuaian faktor-faktor yang menentukan kebutuhan penerapan total productive maintenance dengan kondisi perusahaan