UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA
TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA
(Penelitian Tindakan Kelas di kelas V SDN Tegalkananga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
HETI NURANI NOVIANTI 1007973
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
▸ Baca selengkapnya: bagaimana upaya untuk mengendalikan sifat moha
(2)PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul, Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Pembelajaran Ipa
Tentang Pokok Bahasan Sifat-Sifat Cahaya (Penelitian Tindakan Kelas di kelas V
SDN Tegalkananga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur) ini beserta seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabilakemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau
ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Desember 2012 Yang Membuat Pernyataan,
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA
TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA Oleh,
HETI NURANI NOVIANTI 1007973
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pembelajaran di sekolah,
terutama pada proses pembelajaran IPA yaitu siswa kurang memiliki antusias dan
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR BAGAN ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Hipotesis Tindakan ... 7
D. Tujuan... 7
E Manfaat Penelitian ... 8
F. Definisi Operasional ... 8
BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah Dasar ... 10
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 10
B. Pendekatan Inkuiri ... 12
1. Pengertian Pendekatan Inkuiri ... 12
2. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 13
3. Langkah-langkah pembelajaran Inkuiri ... 14
4. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Inkuiri ... 17
C. Hasil Belajar ... 18
D. Penerapan Pendekatan Inkuiri Pada sifat-sifat cahaya ... 20
E. Sifat-sifat Cahaya... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltian ... 24
B. Model Penelitian ... 26
C. Subjek Penelitian ... 28
D. Prosedur Penelitian ... 29
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Pengolahan dan Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37
1. Deskripsi Kondisi Awal... 37
2. Siklus I ... 39
a. Perencanaan Pembelajaran ... 39
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 40
c. Observasi ... 41
3. Siklus II... 44
a. Perencanaan Pembelajaran ... 44
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 46
c. Observasi ... 47
d. Refleksi ... 49
4. Siklus III ... 50
a. Perencanaan Pembelajaran ... 50
b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 52
c. Observasi ... 53
d. Refleksi ... 55
B. Pembahasan ... 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya ... 4
Tabel 4.1 Hasil Tes Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 34
Tabel 4.2 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 40
Tabel 4.3 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 45
Tabel 4.4 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 51
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Siswa ... 53
Tabel 4.6 Data Ketuntasan Belajar Siswa ... 54
Tabel 4.7 Data Peningkatan Pembelajaran... 55
DAFTAR BAGAN
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Cahaya Merambat Lurus ...21
Gambar 2.2 Cahaya Menembus Benda Bening ...21
Gambar 2.1 Cahaya Dapat dibiaskan ...22
DAFTAR GRAFIK
Halaman
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fungsi dan tujuan yang harus dicapai dalam pendidikan nasional
sebagaimana yang tercantum dalam UU No.2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Bab II pasal 4 dikemukakan bahwa :
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan pendidikan diatas masih bersifat umum dan luas. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu penjabaran, perincian dan perumusan agar
dapat dioperasionalkan di dalam pembelajaran. Inti dari proses pendidikan
secara formal adalah mengajar, mengajar adalah penciptaan lingkungan yang
memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar (Hisbuan dan Moedjino,
1993:3).
Sedangkan inti proses pengajaran adalah siswa belajar. Oleh karena itu
mengajar tidak dapat dipisahkan dari belajar. Sehingga dalam proses
2
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
Pembelajaran yang bermakna akan membawa siswa pada pengalaman
belajar yang mengesankan. Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin
berkesan apabila proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari
pemahamannya sendiri. Dalam konteks ini siswa mengalami dan
melakukannya sendiri. Proses pembelajaran yang berlangsung melibatkan
siswa sepenuhnya dalam merumuskan sendiri suatu konsep merupakan inti
dari proses pembelajaran.
Hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam proses belajar
mengajar adalah bagaimana menciptakan iklim atau suasana belajar mengajar
yang efektif dan kondusif serta dapat memotifasi siswa menjadi aktif untuk
berkompetensi secara sehat dalam pengoptimalisasi pencapaian hasil belajar.
Tugas utama guru diantaranya adalah suasana atau iklim belajar mengajar
yang dapat memotivasi siswa untuk mengetahui senantiasa belajar dengan
baik dan bersemangat.
Agar proses belajar mengajar berhasil baik, dalam mengajar itu
memerlukan kecakapan, pemahaman inisiatif, dan kreativitas dari pihak guru.
Sudah kewajiban seorang guru harus memiliki kompetensi dan
profesionalisme kerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dikuasainya. Sehingga
dapat membimbing, mengarahkan siswa untuk mengetahui, memahami, dan
mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuannya dalam kehidupan
sehari-hari serta dapat membantu dalam pembentukan kepribadian dan
3
Pada hakikatnya proses belajar mengajar memerlukan suatu cara untuk
berinteraksi dengan siswa. Salah satunya adalah menggunakan model-model
pembelajaran. Pada kenyataan sebagian guru hanya mampu menerapkan
beberapa model pembelajaran. Padahal, untuk menunjang pembelajaran yang
bermakna diperlukan penerapan berbagai variasi model pembelajaran dalam
mengajar. Akan tetapi penggunaan model pembelajaran yang bervariasi tidak
menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat
dengan situasi lingkungan dan kondisi psikologi anak didik.
Konsekwensi logis dari ketidaktepatan penggunaan model
pembelajaran sering menimbulkan kebosanan, kurang dipahami dan monoton
yang akhirnya menimbulkan siswa menjadi apatis. Oleh karena itu untuk
menghindari apatisme dan kepatuhan yang terpaksa dari siswa, guru
handaknya cukup cermat dalam memilih dan menggunakan model
pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi peneliti di kelas V SDN Tegalkananga
Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur, pada pembelajaran IPA dalam
materi sifat-sifat cahaya, diperoleh beberapa masalah yang muncul,
diantaranya :
1. Siswa kurang memiliki antusias dan semangat mengikuti pembelajaran
IPA.
2. Siswa bersifat pasif hanya menunggu apa yang akan disampaikan oleh
4
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
3. Siswa sering mengobrol dan bercanda, sering keluar masuk kelas dengan
alasan mau ke belakang, terkadang kelas menjadi sunyi dan siswa tidak
memiliki keberanian untuk bertanya.
4. Guru terlalu banyak mendominasi siswa di kelas, secara tidak langsung
para siswa tertekan untuk berbicara dan bahkan ide-idenya untuk bertanya
akhirnya hilang sebelum mereka ungkapkan.
Guru mendapatkan hasil evaluasi pembelajaran pada pokok bahasan
sifat-sifat cahaya kurang memuaskan. Berdasarkan temuan di lapangan,
prestasi siswa yang didapat masih banyak berada di bawah nilai KKM kelas,
yaitu 40 sampai 60 nilai rata-rata kelas yaitu 55 dengan nilai KKM kelas yaitu
60
Data hasil evaluasi pada materi sifat-sifat cahaya siswa kelas V SDN
Tegalkananga Kecamatan Pagelaran Kabupaten Cianjur sebanyak 16 siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Hasil Tes Siswa Pada Materi Sifat-sifat Cahaya
No Inisial Siswa Nilai Keterangan
5
Melihat hasil tes siswa pada materi sifat-sifat cahaya di atas, sebagian
siswa belum tuntas melaksanakan pembelajaran pada materi tersebut, terlihat
50 % nilai siswa di bawah nilai KKM. Banyak faktor yang mempengaruhi hal
tersebut, yang salah satunya adalah karena faktor kurang menariknya proses
pembelajaran yang dilaksanakan bagi siswa serta kurangnya penggunaan
media atau alat belajar.
Melihat dari permasalahan tersebut, tentunya perlu ada sebuah
perbaikan pembelajaran yaitu salah satunya dengan menggunakan metode
inkuiri. Melalui metode inkuiri, siswa dilibatkan secara langsung dalam
pembelajaran serta siswa diberikan kebebasan untuk mencari sendiri
konsep-konsep yang ada dalam materi pembelajaran berdasarkan penemuannya.
Dalam penggunaan metode ini peran guru tidak terlihat dominan, guru
6
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
metode inkuiri berarti mengorganisasi belajar. Dalam hal ini, guru tidak
memberitahukan konsep-konsep IPA tetapi membimbing siswa menemukan
konsep-konsep tersebut dengan sendirinya melalui kegiatan belajar, sehingga
apabila penemuan konsep tersebut didapat berdasarkan kegiatan dan
pengalaman belajar siswa maka konsep yang didapatnya akan teringat oleh
siswa dalam waktu yang lama. Selain itu, melalui pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajarannya akan mampu
meningkatkan motivasi belajar siswa, dikarenakan siswa tidak akan cepat
jenuh dalam mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran sifat-sifat cahaya diambil sebagai materi dalam
penelitian ini dikarenakan pada pembelajaran sifat-sifat cahaya sebelumnya,
siswa masih banyak yang belum mengerti mengenai konsep-konsep sifat-sifat
cahaya, siswa tidak temotivasi untuk mempelajari materi, serta guru ketika
mengajar masih bersifat teacher center, sehingga masih terjadi rendahnya nilai
yang didapat siswa dalam materi ini. Rendahnya nilai yang didapat akan
mempengaruhi pada pencapaian dari tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul, “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Dengan Menerapkan Metode Inkuiri Pada Pembelajaran IPA Tentang
Pokok Bahasan Sifat-Sifat Cahaya”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, serta berdasarkan
7
yaitu: “ Bagaimanakah upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menggunakan pendekatan inkuiri?”.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dijabarkan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan, yaitu:
1. Bagaimanakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang sifat-sifat
cahaya pada siswa kelas V dengan menerapkan metode inkuiri?
2. Bagaimanakah Proses Pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan
menerapkan metode inkuiri?
3. Bagaimanakah Hasil Belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat
cahaya dengan menerapkan metode inkuiri?
C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dari penelitian yang disusun ini adalah, “Jika
pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri maka hasil
belajar siswa akan meningkat”.
D. Tujuan
Penelitian yang dilaksanakan ini ditujukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada konsep pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan
metode inkuiri. Secara khusus tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang sifat-sifat
8
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
2. Mendeskripsikan Proses Pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan
menerapkan metode inkuiri.
3. Mendeskripsikan Hasil Belajar siswa kelas V pada pembelajaran sifat-sifat
cahaya dengan menerapkan metode inkuiri.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang
dapat diambil bagi semua pihak yang terkait, khususnya bagi guru, siswa, dan
lembaga pendidikan (Sekolah Dasar). Manfaat penelitian tersebut
masing-masing adalah:
1. Manfaat Bagi Siswa
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran
sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri
2. Manfaat Bagi Guru
Mengetahui upaya-upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
pada pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Menambah pengatahuan bagi para guru di sekolah tentang pengembangan
model pembelajaran metode inkuiri dan proses pelaksanaannya.
F. Definisi Operasional
Berdasarkan judul skripsi yang digunakan, agar tidak terjadi
pemahaman yang berbeda tentang sitilah-istilah yang digunakan dan untuk
9
sehingga dapat bekerja lebih terarah. Maka terdapat beberapa istilah yang
perlu didefinisikan secara operasional, yaitu:
1. IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan
kebendaan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum yang
berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Powler
(http://id.wikipedia.org)
2. Pendekatan inkuiri adalah pendekatan dengan bertanya atau menyelidiki,
dimana siswa menemukan sendiri konsep baru dengan bantuan
penyelidikan secara eksperimen dan penanyaan yang tepat (Irianto, DM
dan Didin S, 1999)
3. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai siswa dalam
mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan
24
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode
penelitian tindakan kelas (selanjutnya ditulis PTK), penelitian tindakan kelas
ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh seorang guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkat.
PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku
tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari
tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta untuk memperbaiki
kondisi-kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Secara
singkat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah bagaimana sekelompok guru
dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar
dalam praktek pembelajaran mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu
gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh
nyata dari upaya itu (Rochiati Wiriatmaja 2005: 13).
Mukhlis, Abdul dan Mohamad (http://baskoro1.blogspot.com)
mendefinisikan pengertian tindakan kelas sebagai suatu bentuk kajian yang
bersifat sistematis dan siklustis. Selanjutnya menurut Aqib, Z (2006)
menyatakan bahwa PTK yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
25
peningkatan proses pembelajaran. Selain itu, menurut Hardjodipuro
(Departemen Pendidikan Nasional, 2003) menjelaskan bahwa PTK adalah
suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan
mendorong para guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar
kritis terhadap praktik tersebut dan agar mau untuk mengubahnya.
PTK lebih terfokus pada penelitian yang berupa kegiatan pembelajaran,
karena mempunyai tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
Pelaksanaan PTK tidak akan mengganggu tugas pokok seorang guru, karena
proses pelaksanaanya berada di dalam kelasnya sendiri. Selain itu, melalui
PTK pula dapat menjadikan seorang guru yang kreatif karena selalu dituntut
untuk menerapkan segala teori yang berhubungan dengan pembelajaran. Oleh
karena itu, PTK diperlukan bagi guru dalam upaya meningkatkan
profesionalismenya. Aqib, Z (2006) menyatakan ada beberapa alasan bahwa
PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk menigkatkan kinerjanya
yaitu:
a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap
terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang ia dan muridnya lakukan.
b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional.
Guru tidak lagi sebagai praktisi, yang sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada upaya perbaikan dan inovasi namun juga sebagai peneliti dibidangnya.
c. Dengan melaksanakan tahap-tahap dalam PTK, guru mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena
tidak meninggalkan kelasnya.
e. Melalui PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut melakukan
26
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
Pelaksanaan PTK merupakan tugas dan tanggung jawab guru terhadap
kelasnya. Dengan demikian, melalui dilaksanakannya PTK berarti guru juga
berkedudukan sebagai peneliti yang senantiasa bersedia meningkatkan kualitas
kemampuan mengajarnya. Berdasarkan hal tersebut, PTK memiliki
karakteristik tersendiri sebagai suatu kegiatan penelitian. Karakteristik PTK
menurut Aqib, Z (2006) yaitu:
a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional
b. Adanya kolaborasi
c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional
e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus
B. Model Penelitian
Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model
Kemmis dan MC Tagart, Konsep inti PTK yang dikenalkan oleh Kemmis dan
MC Tagart (Departemen Pendidikan Nasional, 2003) ialah bahwa dalam satu
siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan (planning), aksi atau
tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
Keempat komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut, yaitu:
a. Rencana yaitu berisi mengenai tindakan apa yang akan dilakukan
untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan dan sikap sebagai
solusi.
b. Tindakan yaitu apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai
27
c. Observasi yaitu kegiatan mengamati atas hasil atau dampak dari
tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.
d. Refleksi merupakan pengkajian atau pertimbangan atas hasil atau
dampak yang muncul dari pembelajaran dilihat dari berbagai kriteria.
Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Tagart setelah
suatu siklus selesai dilaksanakan khususnya setelah adanya refleksi kemudian
diikuti oleh adanya perencanaan ulang atau revisi terhadap pelaksanaan siklus
sebelumnya. Dengan demikian, pelaksanaan PTK dapat dilakukan dengan
beberapa siklus yang saling berkesinambungan satu sama lain. Langkah
pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun rencana
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Rencana dapat dijadikan sebagai acuan
dalam melaksanakan setiap tindakannya agar mencapai hasil yang maksimal.
Langkah kedua adalah melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah
dibuat sebelumnya. Langkah selanjutnya yaitu kegiatan observasi yang dapat
dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan tindakan. Kegiatan
ini dilakukan oleh observer yang akan mengamati berlangsungnya proses
pembelajaran. Kegiatan akhir dari rangkaian kegiatan PTK adalah tahap
refleksi. Tahap refleksi dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan dan
kelebihan dari tindakan yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi ini
memberikan kemudahan untuk melakukan perubahan pada tindakan
28
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
Keempat langkah tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan
untuk memperoleh hasil yang diinginkan, maka sistem pelaksanaannya
dipersiapkan dengan matang, mulai dari siklus I sampai siklus III
Selama berlangsungnya tindakan, maka dilakukan observasi. Kegiatan
observasi ini dilakukan oleh seorang observer dengan menggunakan panduan
berupa lembar observasi. Selain adanya kegiatan observasi, peneliti menuliskan
temuan-temuan selama proses pembelajaran berlangsung dalam catatan
lapangan. Hasil observasi, catatan lapangan, dan hasil diskusi dengan observer
dijadikan sebagai bahan analisis dan refleksi dari setiap tindakan yang telah
dilaksanakan untuk mencari kelemahan pada tindakan sebelumnya sehingga
dilakukan perbaikan pada tahap selanjutnya serta mencari kelebihan dari
tindakan sebelumnya yang akan dipertahankan pada tindakan selanjutnya.
C. Subjek Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah di SD Negeri
Tegalkananga, yang berlokasi di Desa Sindangkerta Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Cianjur pada Semester I tahun ajaran 2012/2013 dengan
banyaknya siswa yang dijadikan subjek penelitia sebanyak 16 siswa yang
terdiri dari 11 laki-laki dan 5 orang siswa perempuan. Alasan pemilihan lokasi
subjek didasarkan karena penulis bertugas di lokasi tersebut, sehingga
mengetahui kekurangan dan kelebihan kondisi kelas tersebut, mudah
29
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan adalah prosedur penelitian tindakan kelas
model Kemmis dan Mc Taggart, diantaranya :
1. Perencanaan (planning), yaitu tindakan-tindakan yang akan dilakukan
memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran;
2. Tindakan (action), yaitu apa yang ahrus dilakukan guru atau peneliti dalam
upaya memperbaiki dna meningkatkan praktek pembelajaran;
3. Observasi (observation), yaitu mengamati proses atau dampak dari
tindakan-tindakan yang dilakukan siswa;
4. Refleksi (reflection), yaitu tahap pengkajian dengan melihat dengan dan
mempertimbangkan terhadap proses pembelajaran yang dialakukan.
Desain penelitian yang dipergunakan berbentuk siklus, siklus ini tidak hanya
berlangsung satu kali tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang
diharapkan. Rencana penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap
siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa
yang telah didesain dalam faktor yang diselediki. Tahap-tahap penelitiannya
30
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
Identifikasi Masalah Rumusan Masalah
Bagan 3.1
Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Kemmis dan Mc Tagart (1982)
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru sebagai peneliti menyusun rencana
pembelajaran dengan meminta pertimbangan dan arahan dari dosen
pembimbing. Rencana pembelajaran disusun secara fleksibel untuk
mengadaptasi berbagai pengaruh atau hal-hal yang tak dapat diduga, yang
31
terkontrol. Perencanaan juga disusun dan dipilih berdasarkan konteks dan
pertimbangan bahwa perencanaan tersebut dilaksanakan secara efektif dalam
berbagai situasi lapangan. Pada tahap ini didiskusikan pula materi pengait
yang diperlukan, LKS, soal-soal, lembar observasi, dan catatan lapangan yang
digunakan selama melaksanakan tindakan. Dalam hal ini rencana disusun
secara reflektif agar tindakan dapat lebih terarah pada sasaran yang hendak
dicapai.
b. Tahap Pelaksanaan
Sebagaiman yang telah dikemukakan diatas, bahwa penelitian
tindakan kelas ini dilakukan oleh guru sendiri sebagai peneliti. Tetapi dalam
proses observasi, guru bermitra dengan sesama guru dengan bantuan beberapa
alat yang diperlukan. Alat tersebut antara lain berupa observasi, pedoman, dan
tes hasil belajar
Rencana perbaikan yang akan dilaksanakan diperkirakan sebanyak
3 siklus, yang sebelumnya didasarkan pada bobot masalah yang dijadikan
sasaran garapan penelitian ini, dengan mempertimbangkan kondisi siswa
maupun proses lainnya. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam hal ini
praktek pembelajaran didasarkan pada rencana tindakan yang telah disusun
sebelumnya. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini guru sebagai peneliti
32
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
c. Tahap Observasi
Pada tahap in dilakasanakan observasi terhadap proses
pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Lembar observasi dibuat oleh
guru, sedangkan yang menjadi observer adalah guru lain, yang diobservasi
adalah kegiatan guru dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Tugas observer adalah mengamati ketepatan atau kesesuaian
guru dalam melaksanakan tindakan apakah sesuai dengan rencana atau tidak.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi ini, guru sebagai peneliti bersam observer
mendiskusikan hasil tindakan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan. Diskusi
balikan ini dilakukan berdasarkan hasil temuan dari pengamatan lapangan
langsung cermat dan sistematis terhadap pelaksanaan tindakan. Hasilnya
kemudian direfleksi, bila perlu merevisi tindakan sebelumnya. Selain itu, guru
juga dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi, apakah kegiatan
yang dilakukan telah mengenai sasaran atau belum.
Perenungan atau refleksi yang demikian menurut Muhadjir (1977: 4)
dilakukan secara berkelanjutan, diadakan tindakan-tindakan yang
berkelanjutan dalam pembelajaran, dan ditata dalam mesin penelitian. Temuan
yang diperoleh dan disepakati selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi
perumusan rencana pembelajaran, untuk dilaksanakan pada tindakan
33
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk memantau pelaksanaan kegiatan dalam
penelitian ini adalah :
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)
Perencanaan pembelajaran dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
sebelum pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman dan acuan
langkah-langkah serta sekenario dalam pelaksanaan tindakan.
Perencanaan pembelajaran merupakan penjabaran oprasional dalam
kurikulum yang ditetapkan, sedangkan aplikasi dari perencanaan akan
terlihat dalam kegiatan pembelajaran, dengan demikian antara kurikulum,
perencanaan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran serta hasil yang
dicapai mempunyai hubungan yang sangat erat, sistematis dan merupakan
suatu kesatuan sang saling terkait.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data melalui pengamatan di lapangan terhadap aktivitas
siswa dan guru selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sasaran
pengamatan dalam lembar observasi adalah penerapan pendekatan yang
digunakan serta kegiatan siswa dan guru dalam setiap tahap pembelajaran
dengan mengguanakan pendekatan inkuiri.
34
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
3. Lembar Kerja Siswa (LKS), digunakan untuk membantu proses
pembelajaran siswa serta dapat digunakan sebagai alat penilaian proses
belajar siswa.
4. Kamera Foto, digunakan untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan selama
proses pembelajaran. Foto dapat digunakan sebagai bukti fisik mengani
penelitian yang dilaksanakan.
F. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data pada penelitia in dilakukan sebagai berikut ;
a. Memeriksa kelengkapan data dari hasil penelitian yaitu hasil tes,
observasi.
b. Mengolah hasil tes yaitu pree test dan post test
c. Mengolah data hasil observasi
d. Mentabulasikan data hasil penelitian
e. Menganalisis dan merefleksi tindakan pemebelajaran pada siklus I dan II,
yaitu guna mengetahui kelemahan-kelemahan dan kebaikan dari kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan serta menentukan langkah kegiatan
yang akan dilakukan berikutnya.
Analisis dan pengolahan data dilakukan selama peneletian dari
awal sampai akhir. Keberhasilan tujuan dapat ditentukan dengan cara analisis
tes tertulis, analisis hasil diskusi dengan teman sejawat yang ditindaklanjuti
dengan kegiatan refleksi. Teknik analaisi data yang digunakan yaitu data
35
presentase, sedangkan analisis data kuantitatif dengan cara mencari nilai
rata-rata.
Hasil observasi akan dilihat dari aktivitas belajar siswa berdasarkan
kriteria sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Adapun untuk
menghitung aktivitas belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah aktivitas siswa dalam KBM
Aktivitas Siswa dalam KBM = --- X 100%
Jumlah skor Maksimal
Adapun untuk mengklasifikasikan kualitas kemampuan siswa
dalam memahami materi sifat-sifat cahaya, digunakan penilaian menurut
Suherman (2001;236) seperti disajikan pada tabel 1.1 berikut ini
Tabel 1.1 Klasifikasi Kualitas Hasil Belajar Siswa
Rumus yang digunakan untuk pengkategorian tersebut sebagai berikut:
Jumlah skor total siswa
Rata-rata Hasil Belajar Siswa = ---x 100
36
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
Setelah data yang diperoleh dari berbagai instrumen penelitian
terkumpul, selanjutnya disaring dan ditarik kesimpulan. Untuk mencapai
hal-hal tesebut dperlukan beberapa langkah yang harus ditempuh yaitu sebagai
berikut.
a. Menyeleksi Data
Langkah analisis data yaitu penyeleksian data dengan mengolah data
akurat yang dapat menjawab fokus penelitian dan memberikan gambaran
tentang hasil penelitan.
b. Mengklasifikasikan Data
Mengklompokan data yang telah diseleksi dengan cara mengklasifikasikan
data berdasarkan tujuan untuk pengolahan data dan pengambilan
keputusan berdasarkan presentase yang dijadikan pegangan.
c. Penyajian Data
Data-data dikumpulkan selanjutnya disajikan dlam bentuk tabulasi data
berupa tabel dan grafik dengan tujuan untuk memudahkan dalam membaca
data. Pada kegiatan ini peneliti berusaha menginterpretasi diharafkan
temuan-temuan berdasarkan kerangka teoritik yang telah dipilih dengan
mengacu kepada norma-norma praktis yang disetujui. Dari hasil
interpretasi diharapkan dapat memberikan kejelasan tentang pelaksankan
kegiatan dalam meningkatkan analisis menuju pencapaian dan perbaikan
62 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan mengenai upaya
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan metode inkuiri pada
pembelajaran ipa tentang pokok bahasan sifat-sifat cahaya (Penelitian Tindakan
Kelas di Kelas V SDN Tegalkenanga Cianjur) telah dilaksanakan. Hasil penelitian
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Sistematika penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang
sifat-sifat cahaya pada siswa kelas V melalui dengan menerapkan metode inkuri
pada dasarnya sama dengan yang digunakan oleh guru pada pembelajaran
sehari-hari, yaitu meliputi Identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Ajar, Alokasi
Waktu, Metode Pembelajaran, Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
(Kegiatan Awal, Kegiatan Inti, Kegiatan Akhir), Penilaian, dan
Sumber/Media Pembelajaran. Akan tetapi, pada RPP ini mempunyai
karakteristik yang berbeda, yaitu dengan menerapkan langkah-langkah
inkuri di dalamnya. Adapun langkah-langkah inkuiri yang diterapkan pada
kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut: Orientasi (Menggali
Pemahaman Siswa terhadap materi yang akan disampaikan). Merumuskan
63
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
Merumuskan Hipotesis (Mengidentifikasi jawaban sementara rumusan
masalah dari siswa), Mengumpulkan Data (menyampaikan materi dengan
tanya jawab atau membaca buku), Menguji Hipotesis (melakukan Uji
coba), dan Merumuskan Kesimpulan (menarik kesimpulan dari hasil
pengamatan terhadap materi pembelajaran)
2. Proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menerapkan metode inkuiri
dilaksanakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran,
diantaranya dengan melaksanakan langkah-langkah inkuiri,. Disamping itu
dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melaksanakan langkah-langkah
untuk menumbuhkan semangat belajar siswa yaitu dengan cara
menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik, memberikan apresiasi
terhadap siswa atau kelompok yang terbaik dalam mengerjakan tugas,
memberikan teguran atau hukuman kepada siswa yang tidak melaksanakan
tugas, membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar, membimbing
siswa dalam melaksanakan pembelajaran dan membantu memecahkan
masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran serta menggunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan
3. Pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menggunakan pendekatan inkuiri
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil tes
belajar siswa terus meningkat pada setiap siklusnya, hasil tes siklus I nilai
rata-rata siswa adalah 60, pada sikus II nilai rata-rata siswa adalah 70
64
75. Data ini membuktikan bahwa pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan
menerapkan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti
memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam
menerapkan dan mengembangkan pendekatan inkuiri, diantaranya :
1. Bagi Siswa
Siswa hendaknya mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik,
melaksanakan tugas yang diberikan guru dan terus meningkatkan belajar
dirumah, karena belajar tidak cukup dilaksanakan di sekolah
2. Bagi Guru
Penerapan pendekatan inkuiri diharapkan menjadi masukan bagi guru
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sebagai upaya meningkatkan
hasil belajar belajar siswa.
Sebelum menerapkan pendekatan inkuiri, guru hendaknya mempelajari
tentang pendekatan inkuiri dengan menelaah langkah-langkah inkuiri, agar
dalam pelaksanaannya dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang
diharapkan, kegiatan pembelajaran direncanakan sesuai dengan
langkah-langkahnya, dan sebaiknya terus menjalin kerja sama dengan guru yang
lain, karena proses pembelajaran pendekatan inkuri tidak cukup
65
Heti Nurani Novianti, 2013
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE INKUIRI PADA
3. Bagi Sekolah
Penerapan pendekatan inkuiri diharapkan menjadi masukan bagi
sekolah sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas belajar siswa
sehingga kualitas sekolah menjadi meningkat. Disamping itu sekolah
hendaknya memberikan dukungan dan motivasi kepada guru yang akan
melaksanan penerapan pendekatan inkuiri sehingga proses pelaksanaan
pembelajaran dengan penerapan pendekatan inkuiri dapat dilaksanakn dengan
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. (2006). Penelitian tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Azmiyawati, C dkk. (2008). IPA Saling Temas 5 untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Badan Standar Nasional Pendidikan (2007). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP). Jakarta: Cipta Jaya.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas.
Hastuti (2010). Buku Panduan Pendidik Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas V. Klaten: Intan Pariwara
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu Pengetahuan Alam.
Ibrahim, M. (2009). Pembelajaran Inkuiri. [Online]. Tersedia:
http://herfis.blogspot.com/pembelajaran-inkuiri.html. [5 Desember 2012]
Irianto, DM dan Didin (1999). Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI.
Mestre and Coocking. Proses Pembelajaran. [Online]. Tersedia:
http://herfis.blogspot.com/pembelajaran .html. [5 Desember 2012]
Munandar. (2007) Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas V. Bandung : Sarana Panca Karya Nusa.
Surya. (2002). IPA dibuat Asyik untuk Sekolah Dasar 5. Armandelta