• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTS Al Hikmah Bandar Lampung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTS Al Hikmah Bandar Lampung"

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

i

MENINGKATKAN KINERJA GURU MTs AL-HIKMAH

BANDAR LAMPUNG

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

Oleh REFLIYANTO NPM. 1422030058

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA (PPs) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(2)

ii

MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH

BANDAR LAMPUNG

Tesis

Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

Oleh REFLIYANTO NPM. 1422030058

Pembimbing I: Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si. Pembimmbing II: Dr. Nasir, M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)

(3)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS/KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :REFLIYANTO

NPM :1422030058

Program studi :Manajemen Pendidikan Islam

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul: “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU MTS AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG” adalah benar karya asli saya, kecuali yang disebutkan sumbernya. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Bandar Lampung, 05 Maret 2016 Yang menyatakan

(4)

iv ABSTRAK

Berdasarkan penelitian pendahuluan tentang kepemimpinan kepala Madrasah Tasanawiyah al-Hikmah Bandar lampung, diketahui bahwa kepemimpinannya belum optimal. Namun, kinerja guru guru Madrasah Tasanawiyah al-Hikmah tersebut sudah baik. Untuk itu, penelitian ini mengajukan rumusan masalah: “Bagaimanakah Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung?”

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala madarasah, wakil dan guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung, sedangkan dokumen penunjang penelitian sebagai data skunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui prosedur reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung dilakukan melalui kemampuannya dalam mempengaruhi guru, kemampuannya dalam memberi perintah kepada guru, kemampuannya dalam memotivasi guru, serta kemampuanya dalam menciptakan rasa percaya diri guru. Setiap tahapan tersebut dilaksanakan oleh kepala Madrasah Tsanawiyah al Hikmah, namun belum optimal. Adapun kinerja Guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung berdasarkan analisis data sudah cukup baik.

(5)

v

PERSETUJUAN

Judul Tesis : KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH

DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : REFLIYANTO No. Pokok Mahasiswa : 1422030058

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Telah disetujui untuk diajukan dalam ujian terbuka pada program Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung, 05 Maret 2016 MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si. Dr. Nasir, M.Pd.

NIP. 195707151987031003 NIP. 196904052009011003

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag.

(6)

vi

PENGESAHAN

Tesis yang berjudul “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH BANDAR

LAMPUNG” ditulis oleh: REFLIYANTO, Nomor Pokok Mahasiswa: 1422030058,

telah diujikan dalam Sidang Ujian Tertutup Program Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

Tim Penguji:

Ketua : Prof. Dr. H. Idham Kholik, M.Ag. : ………

Sekretaris : Dr, M. Akmansyah, M.A. : ………

Penguji I : Dr. Yetri, M.Pd. : ………

(7)

vii

PENGESAHAN

Tesis yang berjudul “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH BANDAR

LAMPUNG” ditulis oleh: REFLIYANTO, Nomor Pokok Mahasiswa: 1422030058,

telah diujikan dalam Sidang Ujian Terbuka Program Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

Tim Penguji:

Ketua : Prof. Dr. H. Idham Kholik, M.Ag. : ………

Sekretaris : Dr, M. Akmansyah, M.A. : ………

Penguji I : Dr. Yetri, M.Pd. : ………

(8)

viii

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Transliterasi Huruf Arab dan Latin

Huruf Arab Huruf Latin Huruf

Arab

Huruf Latin

Tidak dilambangkan ţ

B ż

T

Ś ġ

J f

Ĥ q

kh k

d l

ż m

r n

z w

s h

sy

ş y

ď

B. Mâddah

Mâddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliternya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harokat dan Huruf Huruf dan Tanda

â

î

û

(9)

ix





Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah, yang telah melimpahkan Hidayah dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis

yang berjudul “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTS AL-HIKMAH BANDAR

LAMPUNG”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Raden

Intan Lampung

2. Bapak Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag.. selaku Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam penyusunan tesis ini.

4. Bapak Dr. Nasir, M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah banyak berjasa dalam memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan tesis ini.

(10)

x

Kekurangan dan kelemahan oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya dapat memberikan sumbangsih pemikiran.

Bandarlampung, 05 Maret 2016 Penulis,

(11)

xi

HALMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

ABSTRAK ... iv

PERSETUJUAN ... v

PENGESAHAN ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... 11

C. Rumusan Masalah ... 12

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian... 12

E. Kerangka Pikir ... 13

BAB II LANDASAN TEORI ... 16

A. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 16

1. Pengertian Kepemimpinan ... 16

2. Teori Kepemimpinan ... 26

3. Tipe-Tipe Kepemimpinan ... 29

4. Kepemimpinan Efektif ... 32

5. Ciri-Ciri Kepemimpinan Efektif ... 39

6. Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 41

7. Indikator-indikator Kepemimpinan ... 53

B. Kinerja Guru ... 39

1. Pengertian Kinerja ... 39

2. tugas Pokok dalam pembelajaran ... 41

3. Indikator Kinerja Guru ... 63

BAB III. METODE PENELITIAN... 67

A. Jenis Penelitian ... 67

B. Sumber Data ... 68

C. Metode Pengumpulan Data ... 69

(12)

xii

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 74

A. Gambaran Umum MTs al-Hikmah ... 74

B. Penyajian dan Analisis Data ... 68

1. Kepemimpinan Kepala MTs. Al-Hikmah ... 68

a. Kemampuan untuk Mempengaruhi Guru Melalui Komunikasi ... 86

b. Kemampuan untuk Mempengaruhi Guru dengan Petunjuk ... 94

c. Kemampuan untuk Memotivasi Guru ... 99

d.Kemampuan untuk Menciptakan Rasa Percaya diri ... 104

2. Kinerja Guru MTs al-Hikmah ... 111

a. Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran ... 111

b. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran ... 121

c. Kemampuan Guru dalam Mengevaluasi ... 130

BAB VPENUTUP ... 146

A. Kesimpulan ... 146

B. Rekomendasi ... 147 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

Tabel 2 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Al-Hikmah

Tahun Pelajaran 2014/ 2016 ... 65 Tabel 3 Keadaan Siswa MTs Al-Hikmah Tahun Pelajaran 2014/2016 ... 67 Tabel 4 Keadaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran MTs. Al-Hikmah

(14)

i

KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU MTs AL-HIKMAH

BANDAR LAMPUNG

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

Oleh REFLIYANTO NPM. 1422030058

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA (PPs) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

(15)

ii

KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH

BANDAR LAMPUNG

Tesis

Diajukan Kepada Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam

Oleh REFLIYANTO NPM. 1422030058

Pembimbing I: Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si. Pembimmbing II: Dr. Nasir, M.Pd.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)

(16)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS/KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :REFLIYANTO

NPM :1422030058

Program studi :Manajemen Pendidikan Islam

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul: “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU MTS AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG” adalah benar karya asli saya, kecuali yang disebutkan sumbernya. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Bandar Lampung, 05 Maret 2016 Yang menyatakan

(17)

iv

Kepemimpinan merupakan salah satu unsur terpenting dalam jalannya sebuah organisasi, karena maju tidaknya sebuah organisasi sangat bergantung dan ditentukan oleh pemimpinnya. Kepentingan kepemimpinan adalah tanggung jawab seseorang pemimpin untuk mampu memilih strategi agar orgnisasi dapat sukses, bertumbuh dan berhasil dalam menghadapi berbagai tantangan dan persaingan. Berdasarkan pada hasil pra survey, diketahui bahwa kepala organisasi kelembagaan di madrasah memiliki peranan sangat besar dan penting dalam memotivasi kinerja guru. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan yang dibangun oleh kepala madrasah selaku pimpinan dari MTs (Madrasah Tsanawiyah) Al Hikmah Way Halim cukup baik.

Dalam penelitian pendahuluan tentang kepemimpinan kepala Madrasah Tasanawiyah al-Hikmah Bandar lampung, diketahui bahwa kepemimpinannya belum optimal. Namun, kinerja guru guru Madrasah Tasanawiyah al-Hikmah tersebut pada umumnya sudah cukup baik. Untuk itu, penelitian ini mengajukan rumusan masalah: “Bagaimanakah Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung?”

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala madarasah, wakil dan guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung, sedangkan dokumen penunjang penelitian sebagai data skunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui prosedur reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan serta verifikasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala MTs al-Hikmah dilakukan melalui kemampuannya dalam mempengaruhi guru, dalam memberi perintah kepada guru, dalam memotivasi guru, serta kemampuanya dalam menciptakan rasa percaya diri guru. Setiap tahapan tersebut dilaksanakan oleh kepala Madrasah Tsanawiyah al Hikmah, namun belum optimal. Adapun kinerja Guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung berdasarkan analisis data, pada umumnya sudah cukup baik.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa kinerja guru MTs al-Hikmah pada umumnya cukup baik meski kepemimpinan kepala Madrasah belum optimal, disebabkan adanya nilai kepribadian yang baik, yang berupaya tidak mau menyakiti hati orang, dan yang menyebabkan ketidakoptimalan dalam kepemimpinannya.

(18)

v

Judul Tesis : KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH

DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : REFLIYANTO No. Pokok Mahasiswa : 1422030058

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Telah disetujui untuk diajukan dalam ujian tertutup pada program Pascasarjana

IAIN Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung, 24 Maret 2016 MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si. Dr. Nasir, S.Pd. M.Pd.

NIP. 195707151987031003 NIP. 196904052009011003

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag.

(19)

vi

Tesis yang berjudul “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH BANDAR

LAMPUNG” ditulis oleh: REFLIYANTO, Nomor Pokok Mahasiswa:

1422030058, telah diujikan dalam Sidang Ujian Tertutup Program Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

Tim Penguji:

Ketua : Prof. Dr. H. Idham Kholik, M.Ag. : ………

Sekretaris : Dr, M. Akmansyah, M.A. : ………

Penguji I : Dr. Yetri, M.Pd. : ………

Penguji II : Prof. Dr. H.M. Nasor, M.Si. : ………

(20)

vii

PERSETUJUAN

Judul Tesis : KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH

DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG

Nama Mahasiswa : REFLIYANTO No. Pokok Mahasiswa : 1422030058

Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

Telah disetujui untuk diajukan dalam ujian terbuka pada program Pascasarjana

IAIN Raden Intan Lampung.

Bandar Lampung, 25 Maret 2016 MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si. Dr. Nasir, S.Pd. M.Pd.

NIP. 195707151987031003 NIP. 196904052009011003

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag.

(21)

viii

Tesis yang berjudul “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTs AL-HIKMAH BANDAR

LAMPUNG” ditulis oleh: REFLIYANTO, Nomor Pokok Mahasiswa:

1422030058, telah diujikan dalam Sidang Ujian Terbuka Program Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

Tim Penguji:

Ketua : Prof. Dr. H. Idham Kholik, M.Ag. : ………

Sekretaris : Dr, M. Akmansyah, M.A. : ………

Penguji I : Dr. Yetri, M.Pd. : ………

Penguji II : Prof. Dr. H.M. Nasor, M.Si. : ………

(22)

ix

P E R S E M B A H A N

Tesis ini saya persembahkan khusus kepada kedua orang tua tersayang saya, Bapak Sumardi dan Ibu Sujalmi, yang telah mendidik saya dengan tulus dan penuh kesabaran. Juga ucapan terima kasih yang tiada terhingga, kepada:

1. Istri tercinta saya, Misini, yang telah menemani hidup saya yang penuh dengan suka-duka, dengan penuh tabah;

2. Anak-anaku tersayang, yaitu: Mufid Iqbal Z, Muadz Haidar Z., Muhammad Rafi Ivansyah Z., dan Risa Ulfa Nur Nadia Z. Semoga menjadi anak-anak yang sholeh dan sholeha;

3. Teman-teman seperjuangan di MPI C Pascasarjana yang selalu mendorong dan memotivasi untuk berjuang bersama-sama dan menikmati kemenangan bersama-sama;

4. Bapak Dr. M. Akmansyah, M.A yang selalu menjadi motivator dan panutan dalam bersikap dan menjalani kehidupan ini;

5. Almamater Institut Agama Aslam Negeri (IAIN) Lampung, tempatku menimba ilmu pengetahuan.

(23)

x

Refliyanto lahir di wilayah perkebunan kelapa sawit, di Bekri,

Kabupaten Lampung Tengah, pada tanggal 22 Pebruari 1968. Penulis adalah anak pertama buah hati dari Bapak Sumardi dan Ibu Sujalmi, yang memiliki 5 (lima) saudara kandung, yang semuanya adalah laki-laki. Karena tidak memiliki anak perempuan, maka kedua orang tua saya mengambil seorang anak perempuan yang masih kerabat (dari bayi berumur satu bulanan), untuk dijadikan anak. Sehingga semuanya ada 6 (enam) bersaudara.

Penulis dibesarkan didaerah perkebunan kelapa sawit yang asri dan masih dilingkupi udara yang sejuk, karena Bapak saya adalah seorang karyawan di PTP X (sekarang PTPN VII). Karena anak seorang karyawan, maka selalu berpindah-pindah tempat tinggal. Dari emplasement Bekri, pindah ke Affidling I, ke Affdiling II, dan setelah SMP baru orang tua menetapkan untuk membuat rumah sendiri di sebuah kampung yang letaknya perbatasan dengan perkebunan Bekri, yaitu Kampung Kesumajaya, Kec. Gunungsugih (sekarang Kecamatan Bekri), Kabupaten Lampung Tengah.

Penulis menikah pada tanggal 27 Desember 1997 dengan seorang gadis satu kampung yang bernama Misini, yang sekarang juga dalam tahap penyelesaian tesisnya di Prodi PAI Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung, dan hingga sekarang dalam berumah tangga, kami telah dikarunia 3 (tiga) orang putra dan 1 (satu) orang putri.

(24)

xi

1. SD N O1 Bekri - Lampung Tengah ... Lulus tahun 1982 2. SMP Persiapan Bekri - Lampung Tengah ... Lulus tahun 1985 3. SMA Campus – Metro - Lampung Tengah …... Lulus tahun 1988 4. FKIP Universitas Lampung - Bandar Lampung ... Lulus tahun 1991 5. STIT Agus Salim Metro ... Lulus tahun 2009 6. Pascasarjana IAIN Raden Intan Lpg. ... 2014

Pengalaman Pekerjaan, antara lain : T a h u n :

1. Honor mengajar di SMA Eka B\hakti, Enggal Bdr. Lampung ... 1991—1995 2. Honor mengajar di SMEA Sriwijaya – Way Halim, Bdr. Lpg,. .,... 1992—1995 3. Mengajar di Bimbingan Belajar Al Qolam, Bandar Lampung ... 1991—1995 4. Kepala Sekretariatan MUI Prov. Lampung ... 1995--2008 5. Direktur PT. MSI (Mega Solution International) - Lampung ... 2009--2010 6. Direktur Utama CV. Metrotel (The Champion) - Lampung ... 2010--2011 7. Auditor Halal Nasional – LP POM Lampung ... 2000 -- Sekarang 8. Direktur PT. Lampung Jaya – Lampung ... 2014 -- Sekarang

Pengalaman Organisasi & Pekerjaan, antara lain : T a h u n :

(25)

xii

7. Wakil Direktur LP POM MUI Lampung ... 2011 – 2017 9. Wakil Sekretaris FAPSEDU Perwakilan Lampung ... 2013 – 2018

(26)

xiii

Artinya: “Setiap kamu adalah pemimipin dan setiap kamu akan ditanyai tentang kepemimpinannya, seorang imam (pemimpin) akan ditanya hal rakyat yang dipimpinnya, Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya.

Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggung jawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga

yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya dari

hal-hal yang dipimpinnya. (HR. Bukhari dan Muslim).1

PEDOMAN TRANSLITERASI

A. Transliterasi Huruf Arab dan Latin

(27)

xiv

dikeluarkan oleh Program Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung tahun 2010, sebagai berikut :

Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

Tidak

dilambangkan Ţ

B Ż

T

Ś Ġ

J F

Ĥ Q

Kh K

D L

Ż M

R N

Z W

S H

Sy

Ş Y

Ď

B. Mâddah

Mâddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf, transliternya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Harokat dan Huruf Huruf dan Tanda

Â

Î

Û

Pedoman Transliterasi ini dimodifikasi dari: Tim Puslitbang Lektur Keagamaan,

\Pedoman Transliterasi Arab – Latin, Proyek Pengkajian dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama Republik Indonesia, Jakarta, 2003.

(28)

xv

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah, yang telah melimpahkan Hidayah dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI MTS AL-HIKMAH BANDAR

LAMPUNG”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Idham Kholid, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN

Raden Intan Lampung

2. Bapak Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag.. selaku Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana IAIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. H. M. Nasor, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam penyusunan tesis ini.

4. Bapak Dr. Nasir, S.Pd. M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah banyak berjasa dalam memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan tesis ini.

5. Bapak Muhammad Isnaeni, S.Pd., selaku Kepala MTs al-Hikmah Bandar Lampung yang telah memberikan izin dalam penelitian ini.

(29)

xvi

Bandarlampung, 05 Maret 2016 Penulis,

REFLIYANTO NPM. 1422030058

DAFTAR ISI

(30)

xvii

PENGESAHAN ... viii HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix HARIWAYAT HIDUP ... x MOTTO ... xi PEDOMAN TRANSLITERASI ... xii KATA PENGANTAR ... xiii DAFTAR ISI ... xiv DAFTAR TABEL ... xvi BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. ... L atar Belakang Masalah ... 1 B. ... I dentifikasi dan Pembatasan Masalah ... 12 C. ... R

umusan Masalah ... 13 D. ... T

ujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 13 E... K

erangka Pikir ... 14 BAB II LANDASAN TEORI ... 18 A. Kepemimpinan Kepala Madrasah ... 18 1. Pengertian Kepemimpinan ... 18 2. Teori Kepemimpinan ... 28 3. Tipe-Tipe Kepemimpinan ... 31 4. Kepemimpinan Efektif ... 35 5. Ciri-Ciri Kepemimpinan Efektif ... 42 6. Kepemimpinan Kepala Madrasah ... 43 7. Indikator-indikator Kepemimpinan ... 61 B. Kinerja Guru ... 62 1. Pengertian Kinerja ... 62 2. Tugas Pokok dalam pembelajaran ... 66 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 69 4. Indikator Kinerja Guru ... 71 BAB III. METODE PENELITIAN... 75 A. ... J

enis Penelitian ... 75 B. ... S

umber Data ... 76 C. ... M

etode Pengumpulan Data... 77 D. ... M

(31)

xviii

ji Keabsahan Data ... 81

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 82 A... G

ambaran Umum MTs al-Hikmah ... 82 B. ... P

enyajian dan Analisis Data... 94 1. Kepemimpinan Kepala MTs. Al-Hikmah ... 94 a. Kemampuan untuk Mempengaruhi Guru Melalui Komunikasi ... 94 b. Kemampuan untuk Mempengaruhi Guru dengan Petunjuk ... 102 c. Kemampuan untuk Memotivasi Guru ... 107 d.Kemampuan untuk Menciptakan Rasa Percaya diri dan Dukungan

dari Bawahan ... 113 2. Kinerja Guru MTs al-Hikmah ... 119 a. Kemampuan Guru dalam Merencanakan Pembelajaran ... 119 b. Kemampuan Guru dalam Melaksanakan KBM ... 129 c. Kemampuan Guru dalam Mengevaluasi ... 138 BAB VPENUTUP ... 156 A. Kesimpulan ... 156 B. Rekomendasi ... 157 DAFTAR PUSTAKA

(32)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 2 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Al-Hikmah

Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ... 91 Tabel 3 Keadaan Siswa MTs Al-Hikmah Tahun Pelajaran 2015/2016 ... 93 Tabel 4 Keadaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran MTs. Al-Hikmah

TP. 2015/2016 ... 94 Tabel 5 Perencanaan Pembelajaran Komponen Tujuan Pembelajaran Guru

MTs. Al-Hikmah ... 126 Tabel 6 Perencanaan Pembelajaran Komponen Materi Pelajaran Guru MTs.

Al-Hikmah ... 127 Tabel 7 Perencanaan Pembelajaran Komponen Metode Pembelajaran Guru

MTs. Al-Hikmah ... 127 Tabel 8 Perencanaan Pembelajaran Komponen Media Pembelajaran Guru

MTs. Al-Hikmah ... 128 Tabel 9 Perencanaan Pembelajaran Komponen Evaluasi Pembelajaran Guru

MTs. Al-Hikmah ... 129 Tabel 10 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Kemampuan Membuka Guru

MTs. Al-Hikmah ... 136 Tabel 11 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Sikap Guru MTs.

Al-Hikmah ... 136 Tabel 12 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Penguasaan Bahan Guru

MTs. Al-Hikmah ... 137 Tabel 13 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Penguasaan Bahan Guru

MTs. Al-Hikmah ... 137 Tabel 14 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Menggunakan Media Guru

MTs. Al-Hikmah ... 138 Tabel 15 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Evaluasi Pembelajaran Guru

MTs. Al-Hikmah ... 152 Tabel 16 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Kemampuan Menutup Guru

[image:32.595.112.511.222.764.2]
(33)

xx

[image:33.595.125.474.244.589.2]
(34)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan adalah proses atau gaya mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan, maka kepemimpinan pendidikan merupakan proses atau gaya untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk mengerahkan usaha bersama guna mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.1 Kepemimpinan berarti pula usaha yang dilakukan untuk mempengaruhi anggota kelompok agar mereka dengan suka rela menyumbangkan kemampuannya secara maksimal demi pencapaian tujuan kelompok yang telah ditetapkan.2

Kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.3 Kepemimpinan atau leadership adalah proses kegiatan seseorang yang memiliki seni atau kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakkan individu supaya timbul kerja sama secara teratur dalam usaha mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan dan dirumuskan.

1Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 131

2Suharsimi Arikuntho, Organisasi dan Administrasi Pendidikan (Jakrta: Rajawali Press,

1990), 183

3Tahalele dan Soekarto Indrafachrudi,

Kepemimpinan Pendidikan, (Malang: IKIP

(35)

Kepemimpinan merupakan kemampuan dan ketrampilan untuk meneladani, menuntun, mendorong dan mengarahkan orang lain (Ing ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani) dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan dan dirumuskan.

Dalam organisasi pendidikan, yang menjadi pemimpin pendidikan adalah kepala sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab yang cukup berat. Untuk bisa menjalankan fungsinya secara optimal, kepala sekolah perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat. Peranan utama kepemimpinan kepala sekolah tersebut, nampak pada pernyataan-pernyataan yang dikemukakan para ahli kepemimpinan. Knezevich yang dikutip Indrafachrudi, mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sumber energi utama ketercapaian tujuan suatu organisasi.4

Kepala sekolah merupakan pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan sekolah. Oleh karena itu, pada pendidikan modern, kepemimpinan kepala sekolah perlu mendapat perhatian secara serius. Keberhasilan suatu lembaga pendidikan sangat tergantung pada kepemimpinan kepala sekolah. Karena dia sebagai pemimpin di lembaganya, maka dia harus mampu membawa lembaganya ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, dia harus mampu melihat adanya perubahan dan mampu melihat masa depan dalam kehidupan globalisasi yang lebih baik.

(36)

Dalam realitas sejarah, madrasah tumbuh dan berkembang dari, oleh dan untuk masyarakat Islam itu sendiri. Sehingga sejak awal, madrasah merupakan konsep pendidikan berbasis masyarakat (community based education). Masyarakat sebagai individu maupun organisasi dengan didorong semangat keagamaan atau dakwah membangun madrasah untuk memenuhi kebutuhan mereka, ini dapat dilihat bahwa kurang dari 90 % madrasah di Indonesia milik swasta dan sisanya berstatus negeri dan ini berbanding terbalik dengan sekolah-sekolah umum.5

Madrasah sebagai salah satu bagian sistem pendidikan Nasional tentu memerlukan perhatian dan pengelolaan secara serius. Karena itu, kepemimpinan madrasah ke depan dengan perubahan masyarakat yang semakin cepat dan terbuka menuntut kemampuan yang lebih kreatif, inovatif dan dinamis. Kepala madrasah yang sekedar bergaya menunggu dan terlalu berpegang pada aturan-aturan birokratis dan berfikir secara struktural dan tidak berani melakukan inovasi untuk menyesuaikan tuntutan masyarakatnya, akan ditinggalkan oleh peminatnya. Pada masyarakat yang semakin berkembang demikian cepat dan didalamnya terjadi kompetisi secara terbuka selalu dituntut kualitas pelayanan yang berbeda dengan masyarakat sebelumnya.6

Ngalim Purwanto menyatakan bahwa kepala madrasah memegang peranan penting karena dapat dilaksanakannya atau tidaknya suatu program pendidikan dan tercapai atau tidaknya program pendidikan sangat bergantung pada kecakapan

5

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2005, 184-185.

6

(37)

dan kebijaksanaan kepala madrasah sebagai pemimpin dan supervisor pendidikan.7

Kepala sekolah dan kepala madrasah, sebagai pemimpin lembaga pendidikan memiliki andil besar dalam menciptakan suasana kondusif yang ada dalam lingkungan kerjanya. Suasana kondusif tersebut merupakan faktor yang terpenting dalam menciptakan guru yang berprestasi. Guru sebagai pendidik memiliki peran yang sangat penting terhadap kemajuan bangsa Indonesia, guru juga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan.“Tenaga pendidikan terutama guru merupakan jiwa dari sekolah”. Oleh karena itu, peningkatan profesionalitas tenaga kependidikan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, pengembangan, evaluasi kinerja, hubungan kerja sampai pada imbal jasa, merupakan garapan penting bagi seorang kepala madrasah. Kepemimpinan kepala madrasah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.8

Kepala madrasah sebagai leader plus harus mampu memberikan pentunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Menurut Wahjosumijdo mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memeiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar, pengalaman dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.

7M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT

Rosdakarya, 2002), h. 101

8Depdiknas,

Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: Dirjen Manajemen Dikdasmen

(38)

Kemampuan yang harus diwujudkan kepala madrasah sebagai leader plus dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi madrasah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi. Pemahaman terhadap visi dan misi sekolah akan tercermin dari kemampuannya untuk; (1) mengembangkan visi madrasah, (2) mengembangkan misi madrasah, dan (3) melaksanakan program untuk mewujudkan visi dan misi ke dalam tindakan.

Kemampuan mengambil keputusan akan tercermin dari kemampuannya dalam; (1) mengambil keputusan bersama tenaga kependidikan di madrasah, (2) mengambil keputusan untuk kepentingan internal madrasah, dan (3) mengambil keputusan untuk kepentingan eksternal madrasah. Pentingnya komunikasi, Wahjosumidjo mengungkapkan, bahwa kemampuan berkomunikasi akan tercermin dari kemampuannya untuk (1) berkomunikasi secara lisan dengan tenaga kependidikan di sekolah, (2) menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan, (3) berkomunikasi dengan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.9

Agar orang-orang dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengarahkan segala sumber daya yang dimiliki menuju ke arah pencapaian tujuan. Dalam suatu organisasi, berhasil atau tidaknya tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu pemimpin dan orang yang dipimpinnya. Menurut Miftah Toha, Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya

(39)

diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi.10

Guru, sebagaimana UU No 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, adalah pendidik profesional dengan tujuan utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik.11 Dengan demikian, dapat dipahami bahwa guru merupakan komponen sekolah yang sangat menentukan keberhasilan belajar mengajar dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Jika kedisiplinan nya baik, maka hampir bisa dipastikan proses belajar mengajar dan mutu pendidikan di sekolah akan baik, dan begitu sebaliknya.

Kinerja merupakan kegiatan yang dijalankan oleh tiap-tiap individu dalam kaitannya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat beberapa definisi mengenai kinerja. Smith dalam Mulyasa, menyatakan bahwa kinerja adalah …..output drive from processes, human or

otherwise”.12 Kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Dikatakan lebih lanjut oleh Mulyasa bahwa kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil-hasil kerja atau unjuk kerja.13

Kinerja adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugasnya dalam upaya memperoleh hasil yang memuaskan, guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit kerja. Jadi, kinerja guru dalam proses belajar mengajar adalah kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai

10MiftahToha, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta: PT Raja Grapindo, 2006), h.5 11Undang Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

12E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005),

h.136

13

(40)

pengajar yang memiliki keahlian mendidik anak didik dalam rangka pembinaan peserta didik untuk tercapainya institusi pendidikan.

Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan standar kinerja guru Sahertian sebagaimana dikutip Kusmianto dalam buku panduan penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan bahwa: “Standar kinerja guru

itu berhubungan dengan kualitas guru dalam menjalankan tugasnya seperti: (1) bekerja dengan siswa secara individual, (2) persiapan dan perencanaan pembelajaran, (3) pendayagunaan media pembelajaran, (4) melibatkan siswa dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru”.14

Pendapat lain diutarakan Soedijarto menyatakan ada empat tugas gugusan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu: (1) merencanakan program belajar mengajar; (2) melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar; (3) menilai kemajuan proses belajar mengajar; (4) membina hubungan dengan peserta didik.15

Sedangkan berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Menengah dijabarkan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok: (1) merencanakan pembelajaran; (2) melaksanakan

14Kusmianto, Panduan Penilaian Kinerja Guru, (Jakarta: t.p., 1997), h. 49

15Soedijarto, Memantapkan Kinerja Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Depdikbud,

(41)

pembelajaran; (3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; (5) melaksanakan tugas tambahan.16

MTs al-Hikmah yang beralamat di Jl. Sultan Agung Gg. Raden saleh No. 23 Way Halim Kedaton Bandar Lampung merupakan madrasah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Al Hikmah. Sistem pendidikan dan pembinaan di Madarasah ini menggunakan pola pendidikan terpadu (keilmuan agama dan umum) didukung dengan penbinaan intensif di luar kelas diasuh dan dibimbing oleh tenaga-tenaga pendidikan yang professional dan berpengalaman dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi yang berada di pulau Sumatra dan pulau Jawa dan daerah lainya. Sdangkan bagi santri yang tinggal di asrama (khusus untuk tingkat MTs dan MA). Pembinaan karakter kepemimpinan dan kecakapan dalam bermasyarakat berada di bawah bimbingan Ustadz/Ustadzah dengan latar belakang pendidikan Pondok Pesantren dan IAIN.

MTs al-Hikmah Bandar Lampung dipimpin oleh seorang kepala madrasah yang juga menjalankan peran sebagai seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya sebagai koordinator, konsultan, pemimpin sekaligus evaluator di MTs al-Hikmah Bandar Lampung. Hasil penelitian pendahuluan tentang kepemimpinan kepala Madrasah dan kinerja guru menunjukkan bahwa kepala Madrasah telah melakukan penyusunan program kerja baik program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Menurut pengakuan kepala Madrasah, bahwa ia juga sering memberikan pembinaan kinerja guru dalam menyusun perangkat pembelajaran, menggunakan metode pembelajaran serta media pembelajaran.

(42)

Kunjungan-kunjungan kelas dilakukan secara rutin, namun program-program tersebut belum terencana dan terorganisir secara sistematis.17

Berdasarkan pada hasil penelitian pendahuluan pula diperoleh gambaran bahwa kepala madrasah kurang memberikan kepercayaan kepada guru untuk melaksanakan tugas, baik sebagai wali kelas, pembina ekskul, kepanitiaan berbagai program madrasah dan tugas sebagai guru pengampu bidang studi serta tugas tambahan lainnya. Dengan demikian, beliau tentu kurang pula dalam memberikan bantuan, arahan dan bimbingan kepada guru yang memiliki kendala dan kesulitan dalam melaksanakan tugas. Menurut salah satu guru MTs al-Hikamah, kepala Madrsah kurang mau mendengarkan berbagai pendapat dan masukan serta kritikan dari guru secara terbuka. Serta belum berusaha memberikan penilaian yang objektif terhadap tugas dan prestasi kerja. Selain itu, kepala madrasah juga kurang memberikan ruang yang terbuka bagi guru untuk mengembangkan kemampuan dan wawasan guru dengan memotivasi guru dalam mengikuti berbagai pelatihan dan seminar serta MGMP.18

Penelitian pendahuluan juga dilakukan terhadap guru-guru di MTs al-Hikmah Bandar Lampung yang sebagian besar telah berpredikat Sarjana (S1), dan bahkan sebagian lainnya sudah dan sedang mengikuti program Magister (S2).19 Hasil penelitian pendahuluan memperlihatkan bahwa guru-guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung telah menerapkan landasan kependidikan meskipun secara sederhana. Mereka sudah dapat menerapkan menerapkan beberapa teori belajar sesuai taraf perkembangan siswa. Selain itu, meraka juga telah menunjukkan

17Muhammad Itsnaini, Kepala MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 10 Juli 2015 18Rudi Aryanto, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, tanggal 10 Juli 2015

(43)

kemampuannya dalam mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya. Mereka juga menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi, meskipun variasi tersebut hanya pada materi-materi tertentu. Dalam penggunaan alat, media dan sumber belajar masih tampak sederhana. Hal tersebut terkait kemampuan madrasah dalam mengadaan peralatan dimaksud. Mereka juga memperlihatkan kemampuan melaksanakan evaluasi hasil belajar.20

Guru MTs al-Hikmah menjelaskan bahwa selama ini mereka mengikuti berbagai pelatihan maupun pengembangan SDM guna meningkatkan kompetensi profesionalnya dalam melaksanakan pembelajaran, namun seringkali kendala dalam pembelajaran sulit dihindari.21 Hampir semua guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung telah membuat rencana pembelajaran seperti RPP, Silabus, Promes dan Prota. Guru juga melaksanakan pembelajaran dengan penuh tanggungjawab serta melakukan evaluasi sesuai prosedur dan kriteria yang telah menjadi standar evaluasi di madrasah pada umunya.22

Berdasarkan hasil pengamatan, masih terlihat adanya kehadiran guru yang tidak tepat waktu baik dalam jam datang ke madrasah, memulai pelajaran maupun pada pergantian jam serta masih adanya guru yang meninggalkan jam mengajar di kelas. Terkait hal itu, lebih lanjut disampaikan oleh Joko Purwanto selaku wakil kepala bidang MTs al-Hikmah Bandar Lampung bahwa kualitas dari kedisiplinan Guru sangat perlu ditingkatkan, karena masih banyaknya guru datang tidak tepat waktu baik dalam memulai pembelajaran maupun pergantian jam, dan belum tercapainya pengajaran yang optimal di dalam kelas oleh sebagian guru, seperti

20Observasi, Kinerja guru MTs al-Hikmah, Tanggal 15 Juli 2015

21Rudi Aryanto, Guru MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal 10 Juli 2015

(44)

metode pembelajaran guru yang masih konservatif dan penguasaan pengelolaan kelas yang kurang optimal. 23

Lebih lanjut kepala Madrasah menyatakan bahwa kinerja guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung yang sudah dianggap baik tetapi masih terus mendapatkan perhatian dan pembimbingan dalam menggerakkan dan mempengaruhi serta memotivasi peningkatan dan pengembangan kualitas kerja; seperti dalam membuat perencanaan program pembelajaran yang setiap tahunnya mengalami perkembangan dan penyesuaian terhadap kondisi madrasah, pelaksaan pembelajaran yang masih butuh perhatian terutama disiplin guru dan pengembangan kreatifitas guru dalam mengelola kelas agar pembelajaran yang direncanakan tercapai dengan baik sesuai dengan yang telah dituangkan pada RPP.24

Pada saat yang sama, bapak Abdul Aziz, M.Pd.I. juga menjelaskan bahwa guru MTs. Al-Hikmah dalam meyiapkan perangkat pembelajaran, terutama perencanaan pembelajaran umumnya sudah tepat waktu. Kepemimpinan kepala madrasah tentunya sangat diharapkan untuk selalu memberi bimbingan dan arahan untuk meningkatkan kinereja para guru dalam pengembangan lebih lanjut terhadap potensi madrasah agar lebih optimal.25

Meskipun kinerja guru MTs al-Hikmah tergolong sudah baik, namun masih harus terus ditingkatkan, karena masih ada banyak hal yang terkait dengan kinerja yang perlu mendapatkan perhatian dari kepala madrasah, di antaranya

23Dra. Sunariah, M.Pd.I., Wakil bidang Kurikulum MTs al-Hikmah, Wawancara, Tanggal

10 Juli 2014

(45)

disiplin kerja guru, pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan kelas, serta program remedial.

Perlu peningkatan peran komunikasi dalam berbagai hal untuk meningkatkan kinerja guru. Komunikasi yang sudah ada adalah dengan lisan, pengarahan dalam rapat-rapat, serta surat. Meskipun sifatnya insidental dan tidak tertata, terencana dan terprogram dengan baik. Hal itu yang mestinya lebih ditingkatkan dan lebih terarah akan evaluasi serta tindak lanjut perbaikannya.

Berdasarkjan penelitian pendahuluan tersebut, peneliti merasa terdorong untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang kepemimpinan kepala madrasah yang masih perlu ditingkatkan. Hal itu adalah untuk lebih meningkatkan kinerja guru agar bisa optimal, supaya mampu mendukung tercapainya tujuan pendidikan madrasah MTs Al Hikmah, serta agar dapat pula mengangkat kepercayaan orang tua murid serta masyarakat.

B. Identifikasi dan Batasan Masalah

1. Identifikasi Masalah

a) Kepemimpinan kepala madrasah belum baik, namun kinerja guru-guru MTs al-Hikmah sudah cukup baik, meski belum optimal.

(46)

c) Kepala madrasah kurang mengupayakan untuk mempengaruhi guru, namun guru tetap aktif dalam kehadiran dan pembelajaran.

2. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi pada kepemimpinan kepala madrasah dan kinerja guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimanakah Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung?

D.Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berpijak dari pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: untuk menganalisis dan mengetahui kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari hasil penelitian adalah :

(47)

khususnya dalam meningkatkan kinerja guru MTs al-Hikmah Bandar Lampung.

b. Secara praktis, merupakan bahan pertimbangan bagi semua pihak yang berkompeten dalam rangka pengambilan keputusan dan pengembangan pendidikan dalam aspek kepemimpinan pendidikan dan kinerja guru.

E.Kerangka Pikir

1. Kepemimpinan Kepala Madrasah

Kepemimpinan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan segenap kemampuan yang dimilikinya untuk mempengaruhi, mendorong, mengarahkan dan menggerakkan orang-orang yang dipimpin supaya mereka mau bekerja dengan penuh semangat dan kepercayaan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.26

Hadari Nawawi mengemukakan bahwa kepemimpinan pendidikan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang yang ada dalam organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.27

Ciri-ciri kepemimpinan adalah: (a) Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai tujuan; (b) Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah; (c) Kepemimpinan adalah kekuatan dinamis penting yang memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi dalam rangka mencapai tujuan; (d) Kepemimpinan

26Tahalele dan Soekarto Indrafachrudi, Loc. Cit.

(48)

adalah kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan diantara bawahan agar tujuan organisasional tercapai.28

Paradigma pendidikan yang memberikan kewenangan luas kepada kepala sekolah dan madrasah dalam mengembangkan berbagai potensinya memerlukan peningkatan kemampuan kepala sekolah dan madrasah dalam berbagai aspek manajerialnya, agar dapat mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi yang diemban sekolah dan madrasahnya. Kepala madrasah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan norma sosial guru serta peserta didik yang berakhlaqul kharimah dan Islami.

2. Kinerja Guru

Kinerja guru adalah hasil kerja yang terlihat dari serangkaian kemampuan yang dimiliki oleh seorang yang berprofesi guru. Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, terdapat tugas keprofesionalan guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen, yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Kinerja guru adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan menilai serta mengevaluasi pembelajaran.29

28Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta : Grapindo Persada, 2002), h. 4

(49)

Lebih lanjut Brown dalam Sardiman menjelaskan tugas dan peranan guru, antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan belajar siswa.30

Menurut Wina Sanjaya kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolalan pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.31

30Sardiman, A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2000), h. 142

31Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,

(50)

BAGAN KERANGKA PIKIR

KEPEMIMPINAN KEPALA MADARASAH 1.Kemampuan untuk

mempengaruhi melalui komunikasi

2.Kemampuan untuk mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah

3.Kemampuan untuk memotivasi dan mengkoordinasikan organisasi

4.Kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan di antara bawahan.

Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta : Grapindo Persada, 2002), h. 4

KINERJA GURU DALAM PEMBELAJARAN

1. Merencanakan Pembelajaran 2. Melaksanakan Pembelajaran 3. Mengevaluasi Pembelajaran

(51)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepemimpinan Kepala Madrasah

1. Pengertian Kepemimpinan

Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Nisa’ ayat 59.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa’: 59)1

Dalam tafsir Al-Marâghi diterangkan bahwa ulî al-amri yaitu para umara, hakim, ulama, panglima perang, dan seluruh pemimpin dan kepala yang menjadi tempat kembali manusia dalam kebutuhan dan maslahat umum. Apabila mereka telah menyepakati suatu urusan atau hukum, mereka wajib ditaati. Dengan syarat, mereka harus dapat dipercaya, tidak menyalahi perintah Allah dan sunnah Rasul yang mutawatir, dan di dalam membahas serta menyepakati perkara mereka tidak ada pihak yang memaksa.2

Kepemimpinan adalah proses tindakan mempengaruhi kegiatan kelompok

1

Mahmud Yunus, Tarjamah al-Qur’anul Karim, (Bandung: PT. al-Ma’arif, 2000), h.

128

2Ahmad Mushtafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: CV. Toha

(52)

dan pencapaian tujuannya. Didalamnya terdiri dari unsur-unsur kelompok (dua orang atau lebih). Ada tujuan orientasi kegiatan serta pembagian tanggung jawab sebagai bentuk perbedaan kewajiban anggota. Kepemimpinan juga merupakan proses mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Kata lain proses kepemimpinan itu dijumpai fungsi pemimpin, pengikut anggota dan situasi. Kepemimpinan merupakan hubungan di mana satu orang yakni pemimpin mempengaruhi pihak lain untuk dapat bekerja sama dalam upaya mencapai tujuan.

Kepemimpinan yaitu suatu pokok dari keinginan manusia yang besar untuk menggerakkan potensi organisasi. Weber mengemukakan kepemimpinan merupakan suatu kegiatan membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapailah tujuan kelompok itu yang merupakan tujuan bersama, kepemimpinan merupakan sejumlah aksi atau proses seseorang atau lebih menggunakan pengaruh, wewenang, atau kekuasaan terhadap orang lain untuk menggerakkan sistem sosial guna mencapai tujuan sistem sosial.3 Leader are persons others want to follow. Leaders are the ones who command the trust and

loyalty of followers - the great persons who capture the imagination and

admiration of those with whom they deal.4 Pemimpin adalah seseorang yang diikuti. Pemimpin adalah seseorang yang berkuasa atas kepercayaan dan kesetiaan pengikut, seseorang yang mewujudkan imajinasi dengan kesepakatan bersama.

Kepemimpinan didefinisikan pula sebagai seni mempengaruhi dan

3Saiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: CV.Alfabeta, 2000), h.

145.

4Wahjosumidjo,

Kepemimpinan Kepala Madrasah Tinjauan Teoritik dan

(53)

mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan, kohormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.5 Sedangkan menurut Stephen P. Robbins, kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk pencapaian tujuan.6

Dalam KBBI, istilah pemimpin diartikan sebagai pemuka, penuntun (pemberi contoh) atau penunjuk jalan. Dalam bahasa Inggris, istilah kepemimpinan disebut dengan leadership. Seiring dengan istilah tersebut, Soehardjono memaparkan istilah kepemimpinan (leadership) secara etimologis, leadership berasal dari kata “to lead” (bahasa: Inggris) yang artinya memimpin. Selanjutnya timbullah kata “leader” artinya pemimpin yang akhirnya lahir istilah leadership yang diterjemahkan menjadi kepemimpinan.7

Menurut Andrew J. Dubrin dalam Buku The Complete Ideal’s Guides to Leadership 2nd Edition yang dialih bahasa oleh Tri Wibowo BS arti kepemimpinan yang sesungguhnya dapat dijelaskan dengan banyak cara. Ada lima definisi tentang kepemimpinan dan definisi itu dapat dilihat sebagai berikut:

Pengertian kepemimpinan sebagai atribut atau kelengkapan suatu kedudukan, diantaranya dikemukakan oleh Janda (dalam Yukl, 1989) sebagai berikut. “Leadership is a particular type of power relationship characterized by a group member’s perception that another group member has the right to prescribe

5Rivai, Kepemimpinan Pendidikan, (Jakarta: Cahaya Ilmu, 2003), h. 3

6Stephen P. Robbins, Essentials of Organizational Behavior, ( Prentice-Hall, 1983), h.112 7Soehardjono, Kepemimpinan: Suatu tinjauan singkat tentang Pemimpin dan

Kepemimpinan serta Usaha-usaha Pengembangannya, (Malang: APDN Malang Jawa Timur,

(54)

behavior patterns for the former regarding his activity as a group member”.8

(Kepemimpinan adalah jenis khusus hubungan kekuasaan yang ditentukan oleh anggapan para anggota kelompok bahwa seorang dari anggota kelompok itu memiliki kekuasaan untuk menentukan pola perilaku terkait dengan aktivitasnya sebagai anggota kelompok, pen.).

Freeman, dan Gilbert, menyatakan “leadership is the process of directing and influencing the task related activities of group members”. Kepemimpinan

adalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh lagi, Griffin membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut.9

Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.

Oleh karena itu, pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima

8Yukl, Gary A, Leadership in Organizations, (New Jersey: Prentice-Hall International,

Inc. 1989), 2nd Ed., h. 58

9Usman Husaini,

Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

(55)

dirinya sebagai sosok yang layak memimpin mereka.

Menurut Wahjosumidjo, dalam Praktek Organisasi, kata “memimpin” mengandung konotasi menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan, dan sebagainya.10 Sebagian besar definisi mengenai kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan menyangkut sebuah proses pengaruh sosial yang sengaja dijalankan seseorang terhadap orang lain untuk menstruktur aktivitas-aktivitas serta hubungan di dalam sebuah kelompok atau organisasi.

Para pakar manajemen telah banyak memberikan tentang pengertian dan teori kepemimpinan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, hal tersebut disebabkan organisasi tidak dapat dipisahkan dengan kepemimpinan. Berhasil tidaknya suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh kepemimpinan yang memimpin organisasi, bahkan maju mundurnya suatu organisasi sering diidentikkan dengan perilaku kepemimpinan dari pimpinannya. Dengan demikian, pemimpin harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan organisasi atau lembaga yang dipimpin, hal ini menempatkan posisi pemimpin yang sangat penting dalam suatu organisasi atau pada lembaga tertentu.

Sementara itu Nawawi mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan menggerakkan, memberi motivasi, dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus

(56)

dilakukan.11

Sedangkan menurut Sadler kepemimpinan adalah suatu proses atau aktifitas mempengaruhi perilaku yang menjadi panutan interaksi antara pemimpin dan pengikut serta pencapaian tujuan yang lebih riil dan komitmen bersama dalam pencapaian tujuan dan perubahan terhadap budaya organisasi yang lebih maju.12

Menurut Gary Yulk kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif mencapai tujuan bersama.13

Menurut Yukl dalam Husaini Usman, beberapa definisi tentang kepemimpinan yang dianggap cukup mewakili selama seperempat abad adalah sebagai berikut:

a) Kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama.

b) Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi ke arah pencapaian tujuan satu atau beberapa tujuan tertentu.

c) Kepemimpinan adalah pembentukan awal serta pemiliharaan struktur dalam harapan dan interaksi.

d) Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit, pada dan berada di atas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.

e) Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.

f) Kepemimpinan adalah sebuah proses memberikan arti (pengarahan yang berarti) terhadap usaha kolektif, dan yang mengakibatkan kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk mencapai sasaran.14

(57)

Dari definisi-definisi kepemimpinan yang berbeda-beda tersebut, pada dasarnya mengandung kesamaan asumsi yang bersifat umum seperti : (1) di dalam satu fenomena kelompok melibatkan interaksi antara dua orang atau lebih, (2) didalam melibatkan proses mempengaruhi, dimana pengaruh yang sengaja digunakan oleh pemimpin terhadap bawahan.

Berdasarkan uraian tentang definisi kepemimpinan di atas, terlihat bahwa unsur kunci kepemimpinan adalah pengaruh yang dimiliki seseorang dan pada gilirannya akibat pengaruh itu bagi orang yang hendak dipengaruhi. Peranan penting dalam kepemimpinan adalah upaya seseorang yang memainkan peran sebagai pemimpin guna mempengaruhi orang lain dalam organisasi/lembaga tertentu untuk mencapai tujuan.

Menurut Wirawan, “mempengaruhi” adalah proses dimana orang yang

mempengaruhi berusaha merubah kompetensi, perilaku, nilai-nilai, normanorma, kepercayaan, pikiran dan tujuan yang dipengaruhi secara sistematis.15

Kepemimpinan dalam Islam adalah perilaku interaktif yang mampu mempengaruhi individu-individu untuk melaksanakan tugasnya dalam rangka memberikan arahan, petunjuk yang lebih baik dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, mengembangkan, memegang teguh, dan menjaga kepercayaan yang dipercayakan kepadanya. Begitu juga dengan peran kepala madrasah sebagai pemimpin harus mampu untuk meningkatkan peran strategis dan teknis dalam meningkatkan kualitas lembaga yang dipimpinnya. Hal lain yang pelu diperhatikan juga adalah kepemimpinan kepala madrasah sebagai agen perubahan

(58)

dalam meningkatkan kualitas keagamaan sangat penting. Karena dengan dasar agama seluruh warga/komunitas madrasah dapat menjalankan aktifitas pembelajaran dan pergaulan di lingkungan masyarakat dengan didasari oleh nilai-nilai keislaman.

Dengan demikian kepemimpinan mempunyai proses yang muncul pada setiap individu, sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Ibn Umar r.a., berkata: “Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Setiap kamu adalah pemimipin dan setiap kamu akan ditanyai tentang kepemimpinannya, seorang imam (pemimpin) akan ditanya hal rakyat yang dipimpinnya, Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggung jawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian adalah pemimpin dan akan ditanya dari hal-hal yang dipimpinnya. (HR. Bukhari dan Muslim).16

Pada dasarnya, hadits di atas berbicara tentang etika kepemimpinan dalam Islam. Dalam hadis ini dijelaskan bahwa etika paling pokok dalam kepemimpinan adalah tanggung jawab. Semua orang yang hidup di muka bumi ini disebut sebagai pemimpin. Karenanya, sebagai pemimpin, mereka semua memikul tanggung jawab, sekurang-kurangnya terhadap dirinya sendiri. Seorang suami

(59)

bertanggung jawab atas istrinya, seorang bapak bertanggung jawab kepada anak-anaknya, seorang majikan betanggung jawab kepada pekerjanya, dst.

Akan tetapi, tanggung jawab di sini bukan semata-mata bermakna melaksanakan tugas lalu setelah itu selesai dan tidak menyisakan dampak (atsar) bagi yang dipimpin. Melainkan lebih dari itu, yang dimaksud tanggung jawab di sini adalah lebih berarti upaya seorang pemimpin untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pihak yang dipimpin. Karena kata râ’a sendiri secara bahasa bermakna gembala dan kata râ-in berarti pengembala. Ibarat pengembala, ia harus merawat, memberi makan dan mencarikan tempat berteduh binatang gembalaannya. Singkatnya, seorang penggembala bertanggung jawab untuk mensejahterakan binatang gembalaannya.

Tapi cerita gembala hanyalah sebuah tamsil, dan manusia tentu berbeda dengan binatang, sehingga menggembala manusia tidak sama dengan menggembala binatang.

(60)

Dan hakikat kepemimpinan antara lain kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang positif, juga adanya unsur-unsur orang yang memimpin, yang dipimpin, adanya organisasi dan adanya tujuan yang ingin dicapai bersama. Dalam ajaran Islam baik ayat maupun hadits banyak yang menjelaskan tentang kepemimpinan baik langsung atau tidak langsung diantaranya surat al-Nahl ayat 36 yang menjelaskan tentang hakekat diutusnya para Rasul kepada manusia sebenarnya hanyalah untuk memimpin umat dan mengeluarkannya dari kegelapan kepada cahaya (petunjuk) yang benar dengan menunjukkan akidah yang benar.

Artinya: Dan sungguh Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (Qs. al-Nahl: 36).17

Bertolak dari pengertian kepemimpinan tersebut, terdapat tiga unsur yang saling berkaitan, yaitu unsur manusia, sarana, dan tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang, seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakann kepemimpinannya. Pengetahuan dan keterampilan ini dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalamannya dalam

(61)

praktek selama menjadi pemimpin. Namun secara tidak disadari seorang pemimpin dalam memperlakukan kepemimpinannya menurut caranya sendiri, dan cara-cara yang digunakan itu merupakan pencerminan dari sifat-sifat dasar kepemimpinannya.

Dengan demikian, kepemimpinan adalah hal yang berhubungan dengan proses menggerakkan, memberikan tuntunan, binaan dan bimbingan, menunjukkan jalan, memberi keteladanan, mengambil resiko, mempengaruhi dan meyakinkan pihak lain.

Dari definisi-definisi di atas, paling tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa kepemimpinan adalah masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi.

Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan.

2. Teori Kepemimpinan

(62)

pribadi pemimpin, perilaku pemimpin, situasi budaya organisasi, hubungan pemimpin dengan yang dipimpin dan hubungan pemimpin dengan tugas-tugasnya. Untuk meningkatkan keefektifan dalam mengelola madrasah, maka beberapa hal penting yang harus dimiliki kepala madrasah sebagai pemimpin yaitu kemampuan politis, kemampuan pengajaran, kemampuan interpersonal dan kemampuan teknis.18 Kepala madrasah harus mampu memberikan peran sebagai seorang inisiator, inspirator, partisipator dan motivator kepada guru, siswa, dan karyawan untuk sama-sama menciptakan sinergisitas dalam meningkatkan kinerja lembaga untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.19 Teori kepemimpinan juga membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Kepemimpinan tidak lagi dipahami secara organik tetapi merupakan dimensi organisasi yang mempunyai kontribusi untuk membangun budaya organisasiyang sehat.20 Ada beberapa teori tentang kepemimpinan, di antaranya ialah :

a) Teori Genetis

Teori ini mengatakan bahwa pemimpin besar (great leader) dilahirkan, bukan dibuat (leader are born, and not made).21 Penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan terbentuk dengan sendirinya karena ia telah dilahirkan dengan bakat pemimpin. Dalam keadaan bagaimana pun seorang

18Rasmianto,

Kepemimpinan Kepala Madrasah Berwawasan Visioner-Transformatif dalam Otonomi Pendidikan, (Malang: Jurnal el-Harakah, 2003), h. 17

19Ibrahim Bafadal,

Manajemen Peningkatan Mutu Madrasah Dasar, dari Sentralisasi Menunju Desentralisasi, (Jakarta: PT. Bumi Askara, 2006), h. 44.

20Mulyadi,

Peran Kepemimpinan Kepala Madrasah dalam Mengembangkan Budaya Madrasah, (Malang: el-Hikmah, 2010), h. 44.

(63)

ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin. Mitos ini berbahaya bagi perkembangan

Gambar

Tabel 4 Keadaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran MTs. Al-Hikmah
Tabel 2 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Al-Hikmah
Tabel 17 Pelaksanaan Pembelajaran Komponen Tindak Lanjut Pembelajaran
Tabel 2 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan MTs. Al-Hikmah
+7

Referensi

Dokumen terkait

itulah dana yang harus dikeluarkan oleh pihak besannya dan dana itu harus diberikan kepada penyimbangnya yang diambil yang punya anak adalah jujur dan lainnya

Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa atribut-atribut Kelembagaan Formal, Kelembagaan Informal, Partisipasi Masyarakat, Edukasi dan Potensi lokal terkait dengan kelestarian

Dengan demikian objek material (karena arkeologi berdasarkan pada objek budaya material tinggalan manusia masa lampau) arkeomusikologi antara lain adalah, instrumen

Guru Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, memberikan dukungan dengan menyediakan pembelajaran bahasa Inggris dengan memanfaatkan bantuan bahasa Indonesia yang baik dan benar

2014, Universitas Muhammadiyah Surakarta Hubungan antara stres sekolah dan dukungan teman sebaya terhadap perilaku bullying pada siswa Metode pengumpulan data dalam

Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah pengaruh kualitas produk dan promosi melalui facebook terhadap keputusan pembelian produk Oriflame pada mahasiswa ekonomi

menjadi hunian manusia pada masa prasejarah karena ruangannya yang cukup luas dengan. sirkulasi udara yang bagus dan ditemukannya beberapa data ekofak tulang

Pengetahuan tentang seks bertujuan agar anak mampu menolak, menghindar dan mengadu kepada orang terdekat jika mengalami tindakan kekerasan seksual (Rezkisari, 2015).