• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH

ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS

Oleh : Rahmat Hidayat NIM : 0811 8813 0115

Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU MADRASAH

ALIYAH NEGERI (MAN) DI PEMATANG BANDAR KABUPATEN SIMALUNGUN

TESIS

Oleh : Rahmat Hidayat NIM : 0811 8813 0115

Program Studi Administrasi Pendidikan

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji berangkaikan syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena atas limpahan taufik dan hidayah-Nya jualah penulis tesis ini dapat diselesaikan guna melengkapi dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada program studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Selanjutnya shalawat berangkaikan salam keharibaan junjungan ummat Muhammad SAW. Atas segala kerja kenabiannya yang membawa ummat manusia dalam memahami dan melaksanakan risalah ilahiah guna mencapai keselamatan hidup dunia dan akhirat.

Penulis sangat menyadari segala kelemahan dan kesulitan dalam penyelesaian penulisan tesis ini,namun berkat ridha Allah SWT, bantuan berbagai pihak dan kerja keras sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan segala kesadaran tentunya masih jauh dari kesempurnaan .

Terimakasih yang tulus kepada seluruh pihak yang telah memotivasi, membimbing dan membantu menulis dalam kegiatan penelitian sehingga penulis dapat mempersembahkan hasil penelitian dan ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada.

(7)

iv

2. Bapak Prof.Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof.Dr.H.Syaiful Sagala, S.Sos. M.Pd. dan DrsYasaratodo Wau, M.Pd. selaku Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Administrasi Pendidikan PPs Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Prof.Dr. Sri Milfayetty,M.S.Kons. selaku Pembimbing I dan Bapak Prof.Dr. Lahmuddin, M.Ed. selaku Pembimbing II, yang dengan tulus memberikan arahan dan perbaikan, waktu, saran-saran sehingga penulis termotivasi untuk selesainya penulisan tesis ini.

5. Bapak Prof.Dr.H. Syaiful Sagala, S.Sos M.Pd., Prof.Dr. Harun Sitompul, M.Pd., Dr.Irsan Rangkuti, M.Pd. selaku Narasumber dan Penguji, yang banyak memberikan masukan kepada penulis.

6. Para Dosen PPs Universitas Negeri Medan yang telah membekali penulis dengan ilmu, pengalaman dan kematangan berfikir yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tesis ini.

7. Bapak Drs.Rizal Pulungan selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Simalungn dan Seluruh Guru, Staf serta pegawai Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Simalungun memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

(8)

v

Ungkapan ta’zim kepada ayahanda DR.Syekh Salman Da’im dan ibunda Syarifah Rohani Silalahi tercinta yang sampai saat ini senantiasa mendo’a kan penulis untuk tetap eksis menuntut ilmu, selanjutnya ungkapan terimakasih yang tulus kepada istri tercinta Endang Sriwahyuni Daulay yang telah memberikan dukungan, semangat, pengertian, pengorbanan, dan cinta kasih, demikian halnya buah hati Muhammad Nur Fadhli dan Siti Nurhalizah yang jadi pemacu sengat dan kekuatan bagi penulis dalam menuntut ilmu.

Akhirnya dengan segenap kesadaran bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan guna memberikan kontribusi bagi seluruh pihak dalam memecahkan persoalan yang berkaitan dengan penelitian ini, penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam memberdayaan dan pencerahan. Semoga atas segala sumbang saran dukungan dan bantuan serta kerja sama yang terjalin kepada penulis mendapat imbalan dari Allah SWT. Amin

Medan, 12Juli 2012 Penulis

(9)

vii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Kinerja Mengajar Guru... 11

2. Kepuasan Kerja ... 18

3. Kepemimpinan Kepala Sekolah... 22

4. PenelitianYang Relevan... 26

B. Kerangka Berpikir... 27

1. Hubungan antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja Mengajar Guru... 27

2. Hubungan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru... 28

3. Hubungan antara Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru... 30

C. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 33

B. Metode Penelitian ... 33

C. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian... 34

(10)

viii

E. Teknik Pengumpulan Data... 36

F. Teknik Analisis Data Penelitian ... 43

G. Hipotesis Statistik ... 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN... 51

A. Deskripsi Data Penelitian... 51

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian... 56

C. Uji Persyaratan Analisis... 58

D. Uji Hipotesis Penelitian ... 65

E. Temuan Penelitian ... 68

F. Pembahasan Penelitian ... 71

G. Keterbatasan Penelitian... 76

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Implikasi ... 78

C. Saran ... 80

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

1. Paradigma Penelitian... 31

2. Histogram Skor Kinerja Mengajar Guru... 52

3. Histogram Skor Kepuasan Kerja... 54

4. Histogram Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 55

5. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X1dengan Y... 60

6. Gambar Regresi Linier Sederhana antara X2dengan Y... 62

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Instrumen Angket... 85

2. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kinerja Mengajar Guru ... 92

3. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kinerja Mengajar Guru ... 93

4. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kinerja Mengajar Guru... 95

5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 98

6. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja ... 99

7. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kepuasan Kerja... 101

8. Sebaran Data Uji Coba Instrumen Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah... 104

9. Perhitungan Validitas Instrumen Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah... 105

10. Perhitungan Reliabilitas Instrumen Angket Kepemimpinan Kepala Sekolah... 107

11. Data Variabel Penelitian ... 110

12. Perhitungan Distribusi Frekuensi... 111

13. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Setiap Variabel Penelitian ... 118

14. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Sederhana ... 120

15. Uji Normalitas Variabel Penelitian ... 139

16. Uji Homogenitas Varians Data ... 143

17. Uji Kelinieritas dan Keberartian Persamaan Regresi Ganda Variabel Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kinerja Mengajar Guru ... 149

18. Perhitungan Korelasi Sederana Variabel Bebas dengan Variabel Terikat. 152 19. Perhitungan Korelasi Parsial Antara Variabel Penelitian ... 155

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa. Masyarakat yang cerdas akan memberikan nuansa kehidupan suatu bangsa yang cerdas pula dan secara progresif akan membentuk kemandirian dan kreativitas.

Pengaruh pendidikan dapat dilihat dan dirasakan secara langsung dalam perkembangan serta kehidupan masyarakat, kehidupan kelompok dan kehidupan setiap individu. Jika di bidang-bidang lain seperti ekonomi, pertanian, dan perindustrian berperan menciptakan sarana dan prasarana bagi kepentingan manusia, maka pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya.

(14)

2

membangkitkan generasi muda untuk menggali potensi dan mengembangkannya secara optimal bagi kepentingan pembangunan bangsa (Mulyasa, 2005:57). Pandangan ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Guru merupakan komponen pendidikan yang sangat menentukan dalam membentuk wajah pendidikan di Indonesia. Ujung tombak dari semua kebijakan pendidikan adalah guru. Gurulah yang akan membentuk watak dan jiwa bangsa, sehingga baik dan buruknya bangsa ini sangat tergantung pada guru. Karena peran guru yang begitu besar, maka diperlukan guru yang profesional, kreatif, inovatif, mempunyai kemauan yang tinggi untuk terus belajar, melek terhadap teknologi informasi, sehingga mampu mengikuti perkembangan zaman. Tuntutan profesionalisme guru terus didengungkan oleh berbagai kalangan di masyarakat kita, termasuk kalangan guru sendiri melalui berbagai organisasi guru yang ada, di samping tuntutan perbaikan taraf hidup guru. Mereka berharap, untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia, diperlukan seorang guru yang profesional dalam mendidik siswa-siswinya di sekolah.

(15)

3

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Guru sebagai profesi wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang disyaratkan bagi guru adalah guru harus mempunyai pendidikan sarjana atau diploma empat. Kompetensi guru yang dipersyaratkan adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Jalal (2007:32) mengatakan bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.

(16)

4

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan waktu.

Djumadi (2010) dalam Jurnal Aplikasi Manajemen, menyatakan kinerja seseorang dapat ditentukan oleh kondisi kerja dan kepuasan kerja. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa kepuasan kerja secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, Sudrajat menyatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi performance/ kinerja seseorang, yang pada dasarnya ditentukan oleh faktor internal, yakni: (1) pendidikan, (2) motivasi, (3) kepuasan kerja, (4) komitmen, (5) etos kerja, dan faktor eksternal, yakni: (1) tingkat penghasilan, (2) lingkungan kerja, (3) hubungan antar manusia, (4) kepemimpinan, (5) tradisi atau kultur organisasi. Suntoro (2010) menunjukkan bahwa budaya organisasi, kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja dosen. Dari hasil penelitian ini, dapat dikatakan bahwa kinerja mengajar guru dapat dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Hal ini juga didukung hasil penelitian yang dilakukan Ardansyah (2011:103) bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala madrasah dan kepuasan kerja, yang menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah dan kepuasan kerja yang dialami guru menunjang kinerja mengajarnya.

(17)

5

dengan baik di kelas. Informasi pengawas sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pematang Bandar menyatakan hampir seluruh guru (skitar 90%) masih menggunakan cara-cara lama dalam mengajar, seperti menyuruh siswa membaca soal dan mengerjakan soal latihan di buku, jarang meminta pendapat siswa tentang materi pelajaran, tidak melakukan umpan balik terhadap hasil PR siswa, dan lain sebagainya. Dari informasi ini dapat dilihat bahwa kinerja guru belum optimal. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan berlangsung terus menerus, mengingat keberhasilan siswa sangat ditentukan kinerja guru.

Gibson (2000:110) secara jelas menggambarkan adanya hubungan timbal balik antara kinerja dan kepuasan kerja. Di satu sisi dikatakan kepuasan kerja menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja yang puas akan lebih produktif. Di sisi lain dapat pula terjadi kepuasan kerja disebabkan oleh adanya kinerja sehingga pekerja yang lebih produktif akan mendapatkan kepuasan. Wexley dan Yukl (1992:129) menyatakan kepuasan kerja (job satisfaction) adalah cara seorang pekerja merasakan pekerjaannya. Hasil penelitian Sriwidodo dan Bangun (2007) menyatakan bahwa kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian Bastaman (2010) juga menyatakan bahwa kepuasan mempengaruhi kinerja pegawai. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja mengajar guru.

(18)

6

organisasi sekolah tidak akan dapat dicapai dan akan menimbulkan kekacauan karena masing-masing orang bekerja untuk mencapai tujuan pribadinya. Sallis (2006:170) menyatakan kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan mutu, tanpa kepemimpinan yang baik proses peningkatan mutu tidak dapat dilakukan dan diwujudkan. Pada sekolah, kebijakan pengambilan keputusan terletak di tangan kepala sekolah. Sebagai pemimpin, kepala sekolah dapat melakukan berbagai hal dalam upaya meningkatkan kinerja guru. Menurut Mulyasa (2005:118), peran pemimpin berpengaruh terhadap kinerja pegawai untuk meningkatkan kinerja demi mencapai tujuan. Siagian (2004:62), mengemukakan bahwa kepemimpinan memainkan peranan yang dominan, krusial, dan kritikal dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja, baik pada tingkat individual, pada tingkat kelompok, dan pada tingkat organisasi. Kepemimpinan yang handal merupakan syarat mutlak bagi suatu organisasi termasuk sekolah yang membutuhkan tingkat koordinasi yang tinggi. Colquitt, et. Al. (2009:441) menyatakan kepemimpinan sebagai penggunaan kekuasaan serta melihat pengaruh untuk mengarahkan aktivitas pengikut terhadap pencapaian tujuan. Arah itu dapat mempengaruhi penafsiran bawahannya, organisasi aktivitas kerja mereka, komitmen mereka untuk tujuan-tujuan penting, hubungan mereka dengan yang lain, dan akses mereka untuk kerjasama dan dukungan dari unit kerja lainnya.

(19)

7

apabila tidak dapat memotivasi, menggerakkan dan memuaskan karyawan pada suatu pekerjaan dan lingkungan tertentu. Tugas pimpinan adalah mendorong bawahan supaya memiliki kompetensi dan kesempatan berkembang dalam mengantisipasi setiap tantangan dan peluang dalam bekerja.

Mengacu kepada hasil-hasil penelitian dan teori yang dipaparkan dapat dipahami bahwa kepuasan kerja dan kepemimpinan berhubungan terhadap kinerja. Berdasarkan uraian di atas dapat diperkirakan kinerja guru berhubungan dengan kepuasan kerja dan kepemimpinan. Sehubungan dengan ini penulis merencanakan penelitian yang berjudul “Hubungan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun”.

B. Identifkasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Bagaimana kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

3. Apakah kepuasan kerja yang baik telah tercipta pada guru-guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun? 4. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri

(20)

8

5. Apakah terdapat hubungan kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

6. Apakah terdapat hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun?

7. Apakah terdapat hubungan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun ?

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian dibatasi dengan maksud untuk memperoleh ruang lingkup yang lebih jelas, yaitu hubungan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja

(21)

9

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

2. Hubungan yang positif dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

3. Hubungan yang positif dan berarti antara kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

(22)

10

peningkatan kinerja mengajar guru dan sebagai masukan atau informasi bagi instansi dalam peningkatan kinerja mengajar guru.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Dapat memahami dan menyikapi kebijakan kepala madrasah. 2) Dapat menciptakan iklim kerja yang mendukung peningkatan

kinerja mengajar. b. Bagi Kepala Sekolah

1) Sebagai sumber informasi dalam menciptakan iklim kerja yang harmonis dan kondusif dalam peningkatan kinerja mengajar guru. 2) Sebagai sumber informasi dalam membuat keputusan untuk

peningkatan kinerja mengajar guru. c. Bagi Institusi

(23)

77

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

1. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepuasan kerja dengan kinerja mengajar guru pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, artinya semakin baik kepuasan kerja maka semakin baik juga kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

2. Terdapat hubungan yang signifikan dan berarti antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun, artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka semakin baik juga kinerja mengajar guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Pematang Bandar Kabupaten Simalungun.

(24)

78

B. Implikasi

Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, di antaranya:

1. Dengan diterimanya hipotesis pertama yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan keterbukaan dalam memberikan pekerjaan dan kompensasi pekerjaan terhadap guru yang berprestasi. Perlu adanya jalinan komunikasi yang baik di antara sesama guru, agar tidak ada rasa curiga antara satu guru dengan guru lainnya, yang nantinya akan membawa kepada ketidakharmonisan di dalam bekerja. Dengan adanya upaya ini akan tercipta kepuasan kerja bagi guru, dan nantinya akan meningkatkan kinerja mengajar guru dalam mengajar.

(25)

79

baiknya kepala sekolah memimpin lingkungan kerjanya akan memberikan persepsi yang baik dari guru sebagai bawahannya. Dengan baiknya kepemimpinan kepala sekolah akan dapat meningkatkan kinerja mengajar guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari di kampus.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah, di antaranya: menjalin komunikasi yang baik dengan guru, melihat kebutuhan guru dalam pembelajaran di kelas, mengajukan kepada yayasan dalam peningkatan kesejahteraan guru, mengelar dialog dengan guru sebelum membuat keputusan, dan sebagainya.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga yang diajukan, maka upaya meningkatkan kinerja mengajar guru adalah dengan meningkatkan kepuasan kerja dan kepemimpinan kepala sekolah. Kinerja mengajar guru sudah tentu dipengaruhi oleh kepemimpinan kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah di kampus. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah dalam membuat kebijakan serta didukung kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif untuk bekerja akan sangat mendukung kinerja mengajar guru dalam mengajar. Dengan dukungan kedua faktor tersebut, kinerja mengajar guru akan dapat ditingkatkan.

(26)

80

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan kepuasan kerja, kepada setiap guru diharapkan keinginannya untuk bekerjasama dan menjalin komunikasi yang baik dengan guru lainnya. Hal ini untuk menciptakan kepemimpinan kepala sekolah yang kondusif antar sesama guru, baik itu di dalam maupun di luar sekolah. Dengan baiknya kepemimpinan kepala sekolah yang ada di antara guru, setiap guru dapat menjalankan kerjanya dengan baik sesuai keahlian yang dimiliki masing-masing. Kemudian dengan terciptanya kepemimpinan kepala sekolah yang baik, akan memberikan kenyamanan kepada guru untuk bekerja dan menjalankan aktivitas mengajarnya sehari-hari.

2. Untuk meningkatkan kepemimpinan kepala sekolah, disarankan kepada guru untuk melihat dengan lebih bijak setiap keputusan yang diputuskan kepala sekolah. Guru diharapkan untuk tidak selalu memberikan respon negatif terhadap setiap keputusan kepala sekolah, sepanjang keputusan itu dilakukan dengan dasar yang benar dan untuk kemajuan institusi. Selain itu setiap guru diharapkan dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan sekolah, agar tidak merasa dikorbankan oleh kebijakan kepala sekolah.

(27)

81

kemampuannya dalam mengajar. Hal yang harus dilakukan guru di antaranya, mengikuti pelatihan dan mencari informasi yang sejalan dengan bidang keahliannya.

(28)

82

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael., Baron, 1998. Performance Manajemen. Alih Bahasa: Tony

Setiarvan. Yogyakarta: Tugu Publisher

Anoraga, Pandji. 1998.Psikologi Kerja. Jakarta Rineka Cipta

Anwar, Qomari, Sagala, Syaiful. 2004. “Manajemen Strategik Pengembangan SDM Perguruan Tinggi”.Desertasi. Jakarta: Uhamka Press.

Ardansyah, Muhammad. 2011. “Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Kepuasan Kerja Dengan Kinerja Guru MAN Tanjung

Morawa”. EDUCANDUM, Jurnal Manajemen Pendidikan PPs

Unimed – ISMAPI SU. Volume IV Nomor 02 Desember 2011

Arikunto, Suharsimi. 1996.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

________________. 2005. Manajemen Penelitian-Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Bastaman, Komir. 2010. “Pengaruh Iklim dan Kepuasan Komunikasi serta

Komitmen terhadap Kinerja Pegawai”. MIMBAR, Vol. XXVI, No. 2

(Desember 2010): 135-146

Campbell, Jim. 2000. Meningkatkan Kepuasan Karyawan dan Mengurangi

Perputaran Karyawan. (online) http://www.oxfofduniversity.com, akses 05 Februari 2008.

Colquitt, dkk. 2009. Organizational Behavior. New York: Mcgraw-Hill

Companies, Inc

Djumadi. 2006. “Pengaruh Kondisi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja

Karyawan Lembaga Pendidikan Nonformal di Jawa Timur”. Jurnal

Aplikasi Manajemen, Volume 4 Nomor 3 Desember 2006

Gibson, J.I. Ivanevihch, J.M. dan Donelly, J.H. 2000. Perilaku Organisasi, Struktur Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam

Pendidikan. Semarang: Rajawali

Handoko, T Hani. 1996. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.

Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Hoy, Wayne K. and Cicil G. Miskel. 1978. Educational Administration: Theory,

(29)

83

http://pustakailmiah.unila.ac.id/2009/07/06),[26 Juni 2010]

http://wangmuba.com/2009/05/15/kepemimpinan-yang-efektif/[28 Juni 2010]

http://www. akuntansiku.com, [27 Juni 2010]

Kamars, D. 2005. Administrasi Pendidikan, Teori dan Praktek. Padang:

Universitas Putra Indonesia Press

Kondalkar, V.G. 2007. Organizational Behaviour. New Delhi: New Age

Internasional (P) Limited, Publishers

Kreitner, Robert. Kinicki, Angelo. 2001. Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Companies, Inc

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: Rosdakarya

Mulyasa, E. 2005.Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: Rosdakarya

Nasanius, Y. 1998. “Kemerosotan Pendidikan Kita: Guru dan Siswa Yang Berperan Besar, Bukan Kurikulum. Suara Pembaharuan.” (Online)

(http://www.suarapembaharuan.com/News/1998/08/230898, diakses 7

Juni 2001). Hlm. 1-2.

Parwanto., Wahyuddin. 2006. ”Pengaruh Faktor-faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pusat Pendidikan Komputer Akuntansi IMKA,

Surakarta”. Jurnal Pendidikan. Surakarta: Program Pascasarjana

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Poerwadarminta, WJS. 1995.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN. Balai

Pustaka

Roberts, Artur D. 1992. Organizational behavior concepts. New York: Printice Hall

Rivai., Murni. 2005. Educational Management, Analisis Teori dan Praktek. Jakarta: Rajawali Press

Sahertian. 1994. Dimensi-Dimensi Administrasi Pendidikan di Sekolah. Malang:

Mataram Muda

Siagian, S.P. 2004.Filsafat Administrasi. Jakarta: Bumi Aksara

Sriwidodo, Untung dan Bangun Sugito. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”.

(30)

84

Sudjana, Nana. Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Sudjana. 1992.Metode Statistika.Bandung: Tarsito _______. 1998.Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2000.Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: Alfabeta

Timpe, A. Dale. 1993. Kinerja: Seri Manajemen Sumber Daya Manusia 6. Penerjemah Sofyan Cikmat. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003.Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2004.

Jakarta: Sinar Grafika

Undang-Undang Nomor l4 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen. 2006. Jakarta:

Sinar Grafika

Wibowo. 2007.Manajemen Kinerja. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Wexley, K.N dan Yukl, G.A. 1992. Organizational Behavior and Personal

Psychology.Homewood, Illinois: Richard D. Irwin

Yukl, Gary A. 2007.Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Zebua, Agusman. 2009. “Hubungan Kepemimpinan dan Supervisi Kepala

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Keuntungan dari metode ini adalah ekstraksi simplisia dapat dilakukan dengan sempurna dan pelarut yang digunakan lebih sedikit dibandingkan metode.. lainnya

Analisis uji-t independen nilai % relaksasi EEDPT terhadap kontraksi otot polos trakea oleh pemberian asetilkolin 10 -3 M dengan inkubasi awal menggunakan teofilin 10 -4 M

d) Huraikan Fasal 23, Pegawai Penguasa mempunyai akses kepada kerja dan

bimbingan Drs. Muthia Alinawati, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kualitas kerja pegawai di Unit kerja Pusat

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah terakhir oleh Peraturan Presiden R.l" Nomor 70 tahun 20'12, para peserta pengadaan diberi kesempatan menyampaikan sanggahan

ECDHP Elliptic Curve Diffie–Hellman Problem ECDLP Elliptic Curve Discrete Logarithm Problem ECDSA Elliptic Curve Digital Signature Algorithm ECIES Elliptic Curve Integrated