• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN ANAK DENGAN JENIS MAKANAN YANG DIBELI ANAK DI SD BETESDA KABANJAHE.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN ANAK DENGAN JENIS MAKANAN YANG DIBELI ANAK DI SD BETESDA KABANJAHE."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN ANAK DENGAN JENIS MAKANAN YANG DIBELI ANAK

DI SD BETESDA KABANJAHE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

NILEY SULASTRI BR BANCIN NIM 508141035

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

NILEY SULASTRI BR BANCIN (NIM. 508141035), Hubungan Kebiasaan Makan Anak Dengan Jenis Makanan Yang Dibeli Anak di SD Betesda Kabanjahe.

Tujuan Penelitian ini : (1) untuk mengetahui kebiasaan makan anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda Kabanjahe, (2) untuk mengetahui jenis makanan yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda Kabanjahe, (3) untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan anak dengan jenis makanan yang dibeli anak di SD Betesda Kabanjahe. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah kebiasaan makan anak, jenis makanan yang dibeli anak SD dan hubungan kebiasaan makan anak dengan jenis makanan yang dibeli anak di SD Betesda Kabanjahe. Metode yang digunakan deskritif korelasional. Penelitian ini dilakukan di SD Betesda Kabanjahe. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas III dan kelas IV yang berjumlah 40 orang. Sampel dalam penelitian ini merupakan sampel total. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket untuk kebiasaan makan anak (X) dan angket untuk jenis makanan yang dibeli anak SD (Y).

Uji coba angket kebiasaan makan anak di SD Negeri 043935 kelas III dan kelas IV dengan jumlah responden 40 orang. Untuk menghitung validitas instrument penelitian diuji dengan rumus product moment untuk angket, dengan tingkat penerimaan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji coba angket kebiasaan makan anak didapat 36 item valid dan 4 yang tidak valid, sedangkan reliabilitas instrument penelitian ini diuji dengan rumus koefisien alfa yaitu sebesar 0,888. Sedangkan ntuk menghitung validitas instrument penelitian diuji dengan rumus product moment untuk angket, dengan tingkat penerimaan pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji coba angket jenis makanan yang dibeli anak SD didapat 35 item valid dan 5 yang tidak valid, sedangkan reabilitas instrument penelitian ini diuji dengan rumus koefisien alfa yaitu sebesar 0,865.

Hasil deskritif tingkat kecenderungan 40 siswa terhadap kebiasaan makan anak termasuk dalam katagori kurang dan jenis makanan yang dibeli anak SD termasuk dalam katagori cukup. Hasil kebiasaan makan anak menunjukan terdapat hubungan kebiasaan makan anak (X) dengan jenis makanan yang dibeli anak di SD Betesda Kabanjahe dengan besarnya korelasi rhitung = 0,339 > rtabel = 0,312 pada taraf signifikansi 5% dengan persamaan garis regresi: Y = 63,77 + 0,29 X adalah Linier.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat yang telah

memberikan kesehatan, kehidupan serta menurunkan ilmu pengetahuan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini dengan

judul: “Hubungan Kebiasaan Makan Anak Dengan Jenis Makanan Yang Dibeli Anak

Di SD Betesda Kabanjahe”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

baik dari segi isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan skripsi ini, untuk

itu dalam kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pemabantu Dekan I Fakultas Teknik

UNIMED.

3. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku Ketua Jurusan PKK.

4. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si selaku Sekretaris Jurusan PKK.

5. Ibu Dr. Erli Mutiara, M.Si selaku Ketua Prodi Tata Boga.

6. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd selaku Dosen pembimbing skipsi I yang telah

banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan arahan dan

(6)

7. Ibu Dra. Ana Rahmi, M.Pd selaku Dosen pembimbing skipsi II yang telah banyak

meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk memberikan arahan dan bimbingan

dalam penulisan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Adikhariani, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik serta Dosen

Penguji yang telah memberikan motivasi dan bimbingan selama perkuliahan

sampai penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Dra. Yuspa Hanum, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

motivasi dan bimbingan selama perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini.

10.Seluruh dosen-dosen PKK Tata Boga, Tata Busana dan Tata Rias yang telah

banyak memberikan ilmu, dorongan dan motivasi kepada penulis selama

perkuliahan.

11.Ibu Rintei Pandia, SPd selaku kepala sekolah SD Betesda Kabanjahe yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian.

12.Ibu Anita Br Perangin-angin, SPd selaku kepala sekolah SD Negeri 043935

Katepul yang telah memberikan izin untuk melaksanakan uji coba instrumen.

13.Teristimewa kepada orang tua penulis, Bapak Kaler Bancin dan Ibu Dorkas Br

Sihombing tercinta yang senantiasa memberikan perhatian dan doanya, serta

memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.

14.Adik-adik penulis Daniel Bancin dan Devina Lemwela Bancin yang memberikan

dukungan doa kepada penulis.

15.Sahabat-sahabat penulis Irnawati Tamba, Hosana, Melida, Indah Rohani, Melva

(7)

mahasiswa Jurusan PKK, Prodi Tata Rias, dan Tata Busana FT-Unimed Stambuk

2008 yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, penulis

berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada

kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

perkembangan pendidikan dan menjadi pengalaman kepada penulis dalam dunia

penelitian.

Medan, Agustus 2013

(8)

DARTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Kerangka Teoritis ... 8

a. Kebiasaan Makan ... 8

b. Jenis – Jenis Makanan Jajanan ... 17

B. Kerangka Berpikir ... 20

(9)

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Lokasi Penelitian ... 23

B. Populasi dan Sampel ... 23

C. Metode Penelitian ... 24

D. Variabel Penelitian ... 24

E. Defenisi Oprasional Penelitan ... 25

F. Teknik Pengumpulan Data ... 25

G. Instrument Penelitian ... 26

H. Uji Coba Instrumen Penelitian... 28

I. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 34

A. Deskriptif Data Penelitian ... 34

B. Uji Persyaratan Analisis ... 38

C. Temuan dan Hasil Penelitian ... 41

D. Pembahasan Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 44

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Anak Sekolah Dasar ... 13

Tabel 2. Menu Sehari ... 16

Tabel 3. Jenis Makanan Jajanan di Kantin Sekolah dan di Luar Sekolah ... 18

Tabel 4. Kisi-Kisi Angket Kebiasaan Makan ... 26

Tabel 5. Kisi-Kisi Angket Jenis Makanan ... 27

Tabel 6. Distribusi Variabel Kebiasaan Makan Anak (X) ... 34

Tabel 7. Tingkat Kecenderuangan Data Kebiasaan Makan Anak (X) ... 35

Tabel 8. Distribusi Variabel Jenis Makanan Yang Dibeli Anak SD (Y) ... 36

Tabel 9. Tingkat Kecenderungan Data Jenis Makanan Yang Dibeli Anak SD (Y) ... 37

Tabel 10. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Distribusi Data Kebiasaan Makan Anak (X) ... 38

Tabel 11. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Normalitas Distribusi Data Jenis Makanan Yang Dibeli Anak SD (Y ... 39

Tabel 12. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Linearitas Persamaan Regresi Y atau X ... 40

Tabel 13. Ringkasan Perhitungan Validitas Angket Kebiasaan Makan Anak (X) ... 56

(11)

Tabel 15. Ringkasan Perhitungan Validitas Angket Jenis Makanan Yang

Dibeli Anak SD (Y) ... 61

Tabel 16. Ringkasan Perhitungan Varians Butir Angket Jenis Makanan Yang

Dibeli Anak SD (Y) ... 62

Tabel 17. Nilai Koefisien Variabel X dan Y ... 66

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Variabel Kebiasaan Makan Anak (X) ... 70

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Variabel Jenis Makanan Yang Dibeli Anak SD

(Y) ... 71

Tabel 20. Pedoman Distribusi Frekuensi ... 72

Tabel 21. Tingkat Kecenderungan Data Kebiasaan Makan Anak (X) ... 73

Tabel 22. Tingkat Kecenderungan Data Jenis Makanan Yang Dibeli Anak SD

(Y) ... 74

Tabel 23. Ringkasan Perhitungan Uji Coba Normalitas Data Kebiasaan Makan

Anak (X) ... 75

Tabel 24. Ringkasan Perhitungan Uji Coba Normalitas Data Jenis Makanan

Yang Dibeli Anak SD (Y) ... 76

(12)
(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Piramida Makanan ... 15

Gambar 2. Hubungan dua Variabel ... 24

Gambar 3. Histogram Kebiasaan Makan Anak (X) ... 35

(14)
(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Kebiasaan Makan Anak………... 47

Lampiran 2. Angket Jenis Makanan yang Dibeli Anak di SD……….. 49

Lampiran 3. Hasil Pehitungan Uji coba Insterumen Kebiasaan Makan Anak... 51

Lampiran 4. Hasil Pehitungan Uji coba Insterumen Jenis Makanan yang Dibeli

Anak di SD……… 52

Lampiran 5. Perhitungan Uji Validitas Angket Kebiasaan Makan Anak….…… 53

Lampiran 6. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Kebiasaan Makan Anak……. 54

Lampiran 7. Perhitungan Uji Validitas Angket Jenis Makanan yang Dibeli Anak

di SD……… 56

Lampiran 8. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Jenis Makanan yang Dibeli Anak

di SD………. 57

Lampiran 11. Nilai Koefisien Variabel X dan Y……….. 58

Lampiran 12. Perhitungan Harga Rata-rata (M) Standar Deviasi (SD) dan

Distribusi Frekuensi dari Dua Variabel Penelitian……….. 59

Lampiran 13. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian…….….. 60

Lampiran 14. Uji Normalitas Data Masing-Masing Variabel Penelitian….……. 61

Lampiran 15. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan

Keberartian Persamaan Regresi Jenis Makanan yang Dibeli Anak

SD (Y) atas Kebiasaan Makan Anak (X)……… 62

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui

upaya mencerdaskan bangsa khususnya pada Program Pendidikan Dasar di

Sekolah Dasar (SD), anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, karena anak

adalah generasi penerus perjuangan bangsa, seharusnya dipertahankan dan

ditingkatkan kualitas sumber daya manusianya dari segi kesehatan dan intelektual

(Andriyana, 2007).

Secara internasional pengelompokkan Anak Sekolah dimulai pada usia

6-12 tahun, sedangkan pengelompokan di Indonesia adalah usia 7-12 tahun

(Rahmawati, 2001). Namun, secara umum anak usia sekolah adalah anak yang

masuk Sekolah Dasar. Anak sekolah dasar dibagi atas dua kelompok yaitu:

kelompok umur 7-9 tahun dan kelompok umur 10-12 tahun (Hardiansyah dan

Tambunan, 2004).

Pada golongan usia sekolah khususnya usia sekolah dasar (SD), sejak

bangun tidur di pagi hari hingga menjelang tidur di malam hari, waktu yang

dimiliki anak lebih banyak dihabiskan di luar rumah baik di sekolah

maupun ditempat bermain. Hal ini mempengaruhi kebiasaan waktu makan

mereka yaitu pada umumnya ketika lapar anak lebih suka jajan (Sihadi,

2004). Anak membeli jajanan menurut kesukaan mereka sendiri dan tanpa

(17)

Pangan bagi manusia merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi

untuk dapat mempertahankan hidup serta menjalankan kehidupan. Seperti

diketahui, makan diperlukan untuk memperoleh kebutuhan zat gizi yang cukup

untuk kelangsungan hidup, pemulihan kesehatan sesudah sakit, aktivitas,

pertumbuhan dan perkembangan (Nila, 2009).

Sekolah Betesda adalah salah satu sekolah swasta yang berada di jalan

katepul kabanjahe dan disekitar permukiman rumah penduduk. Sekolah Betesda

dekat dengan jalan lintas yang menghubungkan desa Katepul dengan desa yang

lainnya. Disekitar Sekolah Betesda terdapat banyak pedagang yang mengunakan

gerobakdan menjual makanan didepan sekolah yang mengakibatkan anak-anak

mudah untuk membeli makanan jajanan yang dijual dipinggir jalan.

Secara umum kebiasaan makan adalah tiga kali sehari, yaitu sarapan

pagi, makan siang dan makan malam. Namun demikian anak cenderung membeli

makanan jajanan. Anak usia sekolah membutuhkan asupan makanan yang bergizi

dan sehat, orang tua khususnya ibu harus menyediakan makanan yang disukai

anak sehingga anak mau untuk sarapan pagi sebelum ke sekolah. Kebiasaan

makan pagi sangat bermanfaat sebagai sumber tenaga untuk anak dalam belajar.

Anak sekolah mempunyai banyak aktivitas sehingga sering melupakan waktu

makan.

Kebiasaan makan yaitu suatu pola perilaku konsumsi pangan yang

diperoleh karena terjadi berulang-ulang (food consumptior behaviour). Istilah

kebiasaan makan juga menunjukkan tindakan manusia terhadap makan dan

(18)

hal itu. Dan juga dapat dikatakan kebiasaan makan adalah cara-cara individu dan

kelompok individu memilih, mengkonsumsi, dan menggunakan makanan yang

tersedia, yang didasarkan kepada faktor-faktor sosial dan budaya (Santoso, 1999).

Berdasarkan hasil penelitian Hidayat, (1995) terdapat sejumlah anak SD

yang tidak sempat sarapan dengan berbagai alasan. Dalam kondisi ini maka orang

tua cenderung memberikan bekal uang kepada anaknya untuk membeli makanan

jajanan di sekolah.

Survei oleh BPOM tahun 2004 di sekolah dasar (seluruh Indonesia) dan

sekitar 550 jenis makanan yang diambil untuk sampel pengujian menunjukkan

bahwa 60% jajanan anak sekolah tidak memenuhi standar mutu dan keamanan.

Disebutkan bahwa 56% sampel mengandung rhodamin dan 33% mengandung

boraks. Survei BPOM tahun 2007, sebanyak 4.500 sekolah di Indonesia,

membuktikan bahwa 45% jajanan anak sekolah berbahaya (Suci, 2009).

Jenis makanan yang beragam berkembang di Indonesia sejalan dengan

pesatnya pembangunan. Pada umumnya, anak sekolah menghabiskan seperempat

waktunya setiap hari di sekolah. Data lain menunjukan bahwa hanya sekitar 5%

dari anak-anak tersebut membawa bekal dari rumah, sehingga kemungkinan untuk

membeli makanan jajanan yang lebih tinggi (Winarno, 1993). Adapun jenis

makanan jajanan yang disukai anak SD kelas 3 dan kelas 4 SD Betesda Kabanjahe

adalah : batagor, mie, bakso goreng, rujak, kerupuk, permen, coklat, aneka

gorengan, manisan jambu, es doger.

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Semarang dan Yogyakarta,

(19)

dikemas buatan pabrik seperti berbagai jenis chiki yang mutu gizinya sangat

rendah di lingkungan Sekolah Dasar. Walaupun makanan jajanan buatan pabrik

banyak dijual dan disukai anak-anak namun makanan jajanan tradisional tetap

mendominasi sistem pasar makanan jajanan, seperti pisang goreng, bakwan,

tempe goreng, tahu goreng, dan masih ada beberapa jenis lainnya (Susanto, 1995).

Terlihat bahwa makanan jajanan tradisional masih kuat bertahan dalam kebiasaan

makan anak dan banyak dijual di sekolah-sekolah (Mudjianto, 1995).

Dari hasil wawancara dengan anak-anak kelas 3 dan kelas 4, kebiasaan

makan tidak teratur karena mereka tidak suka makanan yang disajikan, tidak

selera makan pagi, tergesa-gesa berangkat sekolah, sehingga mereka meminta

uang jajan kepada orang tua untuk membeli makanan jajanan disekolah. Anak

usia sekolah dasar adalah anak yang dalam masa perkembangan dan memerlukan

asupan makanan bergizi tinggi untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh anak

yang diberikan kepada anak kelas 3 dan 4 SD, pengetahuan ibu terhadap

jenis-jenis makanan sangat menentukan keanekaragamaan hidangan keluarga yang

disajikan setiap hari.

Anak sekolah dasar mempunyai banyak aktivitas seperti: belajar,

bermain berolahraga, dan les sehingga sering melupakan waktu makan. Anak

yang tidak sarapan pagi cenderung mengonsumsi jenis makanan yang tidak

mengandung gizi dibandingkan dengan anak makan pagi dirumah. Kebiasaan

membawa bekal makanan pada anak ketika sekolah memberikan manfaat antara

(20)

Kebiasaan makan yang teratur dalam keluarga akan membentuk

kebiasaan baik bagi anak-anak. Untuk seorang anak makan dapat dijadikan media

untuk mendidik anak supaya dapat menerima, menyukai, memilih makanan yang

baik, juga untuk menentukan jumlah makanan yang cukup dan bermutu

(Merryana, 2012).

Berdasarkan hasil observasi kebiasaan makan anak tidak baik

dikarenakan anak tidak suka makanan yang disediakan orang tua dirumah

sehingga orang tua memberikan uang jajan untuk anak membeli makanan di

sekolah sebagai sarapan dan orang tua memberi uang saku sekitar 2000- 7000.

Dan ada juga sebagian orang tua menyediakan bekal untuk makan siang anaknya

disekolah, karena aktivitas anak sangat banyak seperti: belajar, bermain,

berolahraga, dan les sehingga orang tua menyediakan makanan untuk anak atau

memberikan uang saku yang lebih.

Anak usia SD belum dapat memilih jenis-jenis makanan yang

bermanfaat, karena mereka hanya mau membeli jenis makanan yang mereka

senangi, sukai, seperti: mereka selalu tertarik dengan makan-makanan yang

berwarna menarik, rasanya yang menggugah selera berasa manis dan harganya

terjangkau misalnya: makanan ringan, bakso, mie, minuman kemasan gelas,

kerupuk dan sebagainnya yang tidak memiliki nilai gizi melainkan banyak

mengandung penyedap rasa yang tidak baik untuk anak (Khomsan, 2003).

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

perlu untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Kebiasaan Makan Anak

(21)

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dikemukakan identifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kebiasaan makan anak kelas 3 dan kelas 4 sehari-hari di SD

Betesda Kabanjahe ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebiasaan makan anak kelas 3

dan kelas 4 di SD Betesda Kabanjahe ?

3. Bagaimana jenis makanan jajanan yang dijual di SD Betesda Kabanjahe ?

4. Bagaimana jenis makanan yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD

Betesda Kabanjahe ?

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam pemilihan jenis

makanan yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda Kabanjahe ?

6. Bagaimana hubungan kebiasaan makan anak dengan jenis makanan yang

dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda Kabanjahe ?

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas

penulis membuat batasan masalah tentang yaitu:

1. Kebiasaan makan anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda Kabanjahe

(waktu makan, porsi makan, pengaruh sosial budaya, pengaruh agama,

macam makanan, dan aktivitas).

2. Jenis makanan yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda

(22)

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana kebiasaan makan anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda

Kabanjahe.

2. Bagaimana jenis makanan yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD

Betesda Kabanjahe.

3. Bagaimana hubungan kebiasaan makan anak dengan jenis makanan

yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda Kabanjahe.

E . Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kebiasaan makan anak kelas 3 dan kelas 4 di SD

Betesda Kabanjahe.

2. Untuk mengetahui jenis makanan yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4

di SD Betesda Kabanjahe.

3. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan makan anak dengan jenis

makanan yang dibeli anak kelas 3 dan kelas 4 di SD Betesda

Kabanjahe.

F . Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu masukan bagi institusi sekolah dapat berkontribusi

terhadap jajanan anak sekolah dengan menyediakan kantin sehat di

(23)

2. Sebagai salah satu masukan bagi para orang tua untuk dapat

memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak, serta mengetahui

jajanan sehat yang baik untuk dikonsumsi anak.

3. Bagi mahasiswa diharapkan mampu menambah pengetahuan dan

sebagai pengalaman dalam merealisasikan teori yang telah di dapat

(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Kebiasaan Makan

Anak Dengan Jenis Makanan Yang Dibeli Anak di SD Betesda Kabanjahe dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Kebiasaan Makan Anak kelas 3 dan 4 di SD Betesda Kabanjahe di

katagorikan kurang. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan tingkat

kecendrungan data penelitian angket kebiasaan makan anak yaitu 47,5 Persen.

2. Jenis Makanan Yang Dibeli Anak di SD Betesda Kabanjahe di katagorikan

cukup. Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan tingkat kecendrungan data

penelitian jenis makanan yang dibeli anak di SD Betesda Kabanjahe yaitu 60

Persen.

3. Terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan makan anak dengan jenis

makanan yang dibeli anak di SD Betesda Kabanjahe. Hal ini dibuktikan dari

hasil perhitungan korelasi diperoleh harga koefisien korelasi rhitung = 0,339 >

rtabel = 0,312.

B. Saran Penelitian

1. Dengan ditemukannya kebiasaan makan anak dalam kategori kurang, maka

upaya orang tua harus membiasakan anak untuk makan setiap hari sebelum dan

sesudah pulang sekolah.

2. Jenis makanan yang dibeli anak di SD sangat beragam dan anak perlu

mendapatkan pengetahuan tentang jajanan yang baik untuk kesehatan dan

orang tua harus mengajarkan anak tentang cara memilih makanan jajanan yang

sehat.

3. Diharapkan pihak kantin sekolah dapat menjual makanannya yang sehat yang

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Andriyana Ruchiyat. 2007. Hubungan Antara Higiene Perorangan Frekuensi Konsumsi dan Sumber Makanan Jajanan dengan Kejadian Diare. Skripsi. GK. Fakultas Kedokteran, Universitas Gaja Mada Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi.2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Aulina, Rizigie. 2001. Gizi dan Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Adiata

Bondika, Ariandani, A. 2011. Faktor yang Behubungan dengan Pemilihan Makanan Jajanan pada Anak SD. Skripsi. IG. Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang. (diakses 12 april 2013)

Dini, DP. 1998. Kebiasaan Jajan dan Preferensi terhadap Makanan Jajanan

Tradisionalpada Anak Sekolah Dasar di 4 desa IDT Maluku Tengah.

Skripsi.GMSK-Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Google.com (diakses 21 maret 2013)

Februhartanti J. 2004. Amankah makanan Jajanan anak sekolah di Indonesia. www.gizi. net (diakses 21 maret 2013)

Hardinsyah dan Tambunan V. 2004. Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Serat Makanan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. LIPI. Jakarta.

Hidayat A, Alimul A. 2004. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Surabaya: DirektoratPembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

(26)

Husaini, dkk. 1993. Kebiasaan Makan, Konsumsi Makanan Jajanan dan Aspek

Kesehatan Anak SD. Laporan Penelitian Puslitbang Gizi 1992/1993,

Bogor: Puslitbang. Google.com (diakses 21 maret 2013)

Idris. 2002. Bawa Bekal ke Sekolah. Diambil dari www.Kompas Cyber media.

Irianto, Kus. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: CV Yrama Widya.

Judarwanto.2008. Perilaku Makan Anak Sekolah. Jakarta : www. kesulitan makan. Bravehost.com (diakses 30 maret 2013)

Khomsan. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Khomsan. 2004. Penerapan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. Jakarta: Granmedia Widiasarana Indonesia.

Khumaidi, M. 1994. Gizi Masyarakat. Jakarta: BPK Gunung Mulia

Lisdiana. 1998. Waspada terhadap Kelebihan dan Kekurangan Gizi. Bandar Lampung:Trubus Agriwdya.

Merryana, A, Bambang W. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mujianto Trintrin T. Erna Luciasari dan Djoko Susanto.1995. Konsumsi Makanan Tradisional dan Makanan Modern pada Kalangan Siswa-Siswi SLTP dan SLTA di Enam Kota Besar di Indonesia, Widyakarya Nasional Khasiat Makanan tradisional.

Nila Handayani. 2009. Diktat Kesehatan dan Keselamatam Kerja. Unimed

Rahmawati, S.M. 2001. Pengaruh Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Terhadap Status Gizi Sekolah Dasar. Tesis Program

Pascasarjana. IPB, Bogor.

, 2006. Materi Pokok Gizi dan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Universitas Terbuka

(27)

Setiawan, Edi. 2010. Hati-hati Jangan Jajan Sembarangan. Kementrian Kesehatan RI, Direktorat Jendral Bina Gizi dan KIA. Google.com (diakses 21 maret 2013)

Sihadi. 2004. Makanan Jajanan Bagi Anak Sekolah. Jurnal Kedokteran YARSI. www. google.com (diakses 21 maret 2013)

Soegeng Santoso, Lies Ranti Ane. 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta

Suci, Euinike Sri Tyas. 2009. Gambaran Perilaku Jajan Murid Sekolah Dasar di

Jakarta. Jakarta: Psikobuana. Vol. 1. No. 1.29-38.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2005. Stistika untuk Penelitian. Bandung: Cv Alfa Beta

Suhardjo. 1989. Sosial Budaya Gizi. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, dan Pusat Antar Universitas Pangan

dan Gizi, IPB- Bogor.

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.

Sunita, Almatsier. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Sunita, Almatsier. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Susanto, D. 1986. Masalah Kebiasaan Jajan pada Anak Sekolah. Bulletin Gizi Indonesia No.3, Volume X

Susanto Djoko. 1995. Pengorganisasian Masyarakat Memperkenalkan Kebiasaan Makan yang Baik, Widyakarya Nasional Khasiat MakananTradisional.

Tarigan. Sekolah Betesda KabanJahe. (15 Mei 2013)

Thoha, W.H. 2003. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Jajan dan

(28)

kebiasaan Jajan Anak Sekolah Dasar. Skripsi: GMSK-Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor. Google.com (diakses 21 maret 2013)

Wahyuti, S. 1991. Gizi dalam Daur Kehidupan Proyek Pengembangan Tenaga

Gizi. Pusat Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VIII. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi di Era otonomi daerah dan globalisasi.BPS, Depkes Badan

POM,Bappenas,Deptan dan Ristek. Jakarta.

Winarno FG. 1993.Proyek Makanan Jajanan IPB. Lembaga Pengabdian Masyarakat. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Winarno FG. 1997. Pangan, Gizi, Teknologi dan Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Gambar

Tabel 15. Ringkasan Perhitungan Validitas  Angket  Jenis Makanan Yang
Gambar 1. Piramida Makanan .................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Baik pemahaman maupun produksi serta komprehensi bahasa pada anak dipandang sebagai proses kognitif yang secara terus-menerus berkembang dan berubah (Pateda, 1990: 50). Jika

Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk mencari tahu bagaimana pengaruh peningkatan konsentrasi Carboxymethylcellulose Sodium yang biasa digunakan sebagai bahan

Penelitian ini juga kontradiksi dengan pendapat Holaday dan McPhearson (dalam Issacson, 2002: 29) yang menyatakan salah satu karakteristik individu yang resilien yang

Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan intensitas informasi kebogaan melalui media cetak dengan minat membuka

Crude DNA (DNA kasar) sebanyak 50 µl dimasukkan ke dalam mikrotube 1,5 ml, kemudian ditambahkan NaI sebanyak 50 µl (3 x volume larutan DNA), setelah itu ditambahkan 5 µl

Melihat uraian-uraian di atas, maka menarik untuk dilakukan suatu penelitian dengan judul : Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan KFC

Metode yang digunakan adalah survey, dengan pengambilan sampel pada Muara Sungai Anafre dan Perairan sekitar teluk Yos Sudarso (pantai Dok II).. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) ada tidaknya perbedaan hasil belajar matematika siswa pada materi volume bangun ruang (kubus dan balok)