PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
Dyah Citra Wardani 1104219
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Divison (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
oleh
Dyah Citra Wardani 1104219
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Dyah Citra Wardani
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
LEMBAR PENGESAHAN
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divison
(STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV di Skolah Dasar Kecamatan Sukajadi)
oleh
Dyah Citra Wardani 1104219
Disetujui dan Disahkan oleh: Pembimbing I
Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002
Pembimbing II
Dwi Heryanto, M.Pd NIP. 197708272008122001
Diketahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Oleh Dyah Citra Wardani
NIM. 1104219
ABSTRAK
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD) Termodifikasi, Hasil Belajar Siswa
The Implementation of Cooperative Learning Model Student Teams
Achievement Division (STAD) Type to Improve Student Learning Outcomes.
By Dyah Citra Wardani
NIM 1104219
ABSTRACT
The background of this researchis because of the results of mathematics learning in
IVA class is low and the occurrence of cognitive achievement gap experienced by
students who have high and low math scores, this is evidenced by initial tests with
students completed the acquisition of as much as 35.75% and entirely gets a score of
100, while 62.5% have a score below KKM with 40% got a score of 0. Goals to be
achieved in this research are: (1) Knowing the planning of cooperative learning
model STAD type to improve student learning outcomes. (2) To investigate the
implementation of cooperative learning model STAD type to improve student
learning outcomes, (3) To know the improvement of student’s learning outcomes by
using cooperative learning model STAD type. This research is a action research class
adaptation of the Kemmis and Mc. Taggart model. Therefore, the research is done in
several stages. Each stage consists of planning, implementation, observation and
refleksi. The research was conducted in two cycles. In the planning stage of the cycle,
one RPP assessment obtained by 66.66%, while in cycle 2 acquisition RPP
assessment of 93%, if calculated progress RPP assessment of cycle 1 to cycle 2
experienced an increase in the amount of 26.34%. In the first stage of the cycle
achievement accomplished teacher activity 87.72% of student activity at 81.94%,
while in cycle 2 teacher activity increased by up to 100% and amounted to 97.22% of
student activity. As for the acquisition of learning outcomes when viewed from the
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
While on the second cycle increased with the acquisition of class average of 79.61
and classical absorption of 80.77% with an average gain obtained by 9.81 and an
index gain of 0.34 means that the results of cognitive belajarranah increased with
moderate interpretation. From these data prove that the cooperative learning model
STAD type can improve student learning outcomes cognitive. It is suggested to
teachers, especially primary school fourth grade to implement cooperative learning
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………... i
HALAMAN HAK CIPTA ……….. ii
HALAMAN PENGESAHAN ………. iii
HALAMAN PERNYATAAN ………. iv
KATA PENGANTAR ………. v
UCAPAN TERIMAKASIH ………. vi
ABSTRAK ……… viii
DAFTAR ISI ………. ix
DAFTAR TABEL ………. xi
DAFTAR GRAFIK ……… xiii
DAFTAR BAGAN ……… xiv
DAFTAR LAMPIRAN ………. xv
BAB I PENDAHULUAN ………. 1
A. Latar Belakang ……...……….. 1
B. Rumusan Masalah ………. 4
C. Tujuan Penelitian………....……….. 5
D. Manfaat Penelitian ………..……….. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 7
A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………..………..…. 7
B. Pembelajaran Matematika di SD………….. ……….. 12
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Penelitian Relevan ……..…..……….. 22
E. Kerangka Berpikir ……… 23
F. Definisi Operasional ……… 25
BAB III METODE PENELITIAN ………... 27
A. Metode dan Pendekatan ……… 27
B. Lokasi Penelitian ……...……… 29
C. Waktu Penelitian ……… 29
D. Subjek Penelitian ……… 29
E. Prosedur Penelitian ………...………. 30
F. Instrumen Penelitian ………..……… 31
G. Analisis dan Interpretasi Data ……….……….. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 36
A. Deskripsi Awal Pra Penelitian ………….. ……… 36
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ……….……… 41
C. Data Perkembangan Hasil dan Pembahasan ……….…………... 102
D. Keterbatasan Penelitian ………….……….. 113
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………. 115
A. Simpulan…….……….. 115
B. Rekomendasi ………. 116
DAFTAR PUSTAKA ……… 117
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) “pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik”.
Berdasarkan pengertian tersebut pendidikan sangat diperlukan karena
dengan pendidikan seorang individu dapat berubah sikap dan tata laku serta
menjadi lebih dewasa dari sebelumnya, adapun upaya dalam mendewasakan
seeorang dapat dilakukan dengan pengajaran ataupun pelatihan. Dengan begitu
kaitan pendidikan dengan pengajaran sangat dekat, pendidikan adalah proses
merubah invidu sedangkan pengajaran adalah upaya yang dilakukan untuk
melakukan sebuah proses pendidikan. Dalam sebuah pengajaran tentu melibatkan
seorang pengajar dan pelajar, pengajar adalah orang yang memberikan pengajaran
sedangkan pelajar adalah orang yang belajar.
Menurut Gagne (dalam Sigit, 2013, hlm. 3) dikatakan bahwa:
Belajar merupakan perubahan dalam disposisi manusia atau kapabilitas yang berlangsung selama satu masa waktu dan tidak semata-mata disebabkan oleh proses pertumbuhan. Untuk mendapatkan perubahan tersebut dibutuhkan beberapa unsur dalam proses belajar atau pembelajaran. Unsur-unsur tersebut meliputi si pembelajar, situasi perangsang, isi atau materi, respons.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui bahwa belajar adalah
sebuah perubahan yang dialami oleh seseorang yang tidak disebabkan oleh proses
pertumbuhan dan tidak berlangsung hanya dalam satu masa waktu. Sedangkan
menurut Sigit (2013, hlm. 3) dikatakan bahwa:
2
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tersebut meninggal dunia. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran dituntut adanya perubahan sebuah kondisi dalam diri organism yang melakukan aktivitas belajar.
Berdarsarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan pembelajaran
seharusnya merupakan sebuah perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif),
keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif). Dan untuk mendapatkan
perubahan tersebut dibutuhkan beberapa unsur pendukung untuk membantu
perubahan proses belajar atau pembelajaran yaitu si pembelajar, situasi
perangsang, isi atau materi respons.
Namun pada praktiknya tidak semua siswa mengalami perubahan yang
bersifat kognitif pada mata pelajaran Matematika di kelas IV A di Sekolah Dasar
yang bertempat di jalan Sirnamanah. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang tidak
dapat menyelesaikan soal penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama maupun
berbeda ataupun pengurangan pecahan yang berpenyebut sama maupun berbeda.
Sehingga rata-rata hasil belajar pada ranah kognitifnya masih rendah, hal ini
dapat terlihat dari hasil tes awal yang peneliti lakukan.
Tes awal dilakukan setelah adanya tindakan dari guru kelas, dengan hasil
belajar yang belum merata, maksudnya siswa yang mendapat nilai tuntas terdapat
37,5 % dan seluruhnya mendapat nilai 100, sedangkan siswa yang mendapat nilai
dibawah KKM terdapat 62,5% dengan 40%-nya mendapat nilai nilai 0.
Sehingga terjadi kesenjangan antara kelompok yang mendapat nilai tinggi dan
kelompok yang mendapat nilai rendah . Berdasarkan hal tersebut disini peneliti
akan meneliti perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) saja, karena
masalah yang terjadi hanya pada ranah kognitif tidak melibatkan afektif maupun
psikomotor.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru kelas pada
tahap pra siklus yaitu tanggal 5 Maret 2015, hal tersebut terjadi karena beberapa
3
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pandangan siswa terhadap mata pelajaran Matematika yang dianggap
tidak menyenangkan, yang didasarkan dari hasil wawancara pada siswa
kelas IV A.
2. Jumlah siswa yang cukup banyak dan waktu yang terbatas menyebabkan
tidak semua siswa memahami pembelajaran terutama pada siswa yang
butuh waktu yang lama untuk memahami pembelajaran.
3. Guru mengajar dengan menggunakan metode yang monoton yaitu metode
ceramah dan penugasan, sehingga siswa cenderung bosan dalam
pembelajaran.
Berdasarkan masalah tersebut diperlukan sebuah model ataupun metode
pembelajaran yang dapat membantu menghilangkan kesenjangan hasil belajar
siswa, serta tidak memerlukan banyak waktu diluar jam pelajaran dan model
pembelajaran yang bervariasi serta innovatif juga menumbuhkan minat siswa
untuk belajar. Selain itu diharapkan model pembelajaran tersebut dapat
menghilangan pandangan bahwa Matematika adalah pelajaran yang tidak
menyenangkan. Maka dari itu peneliti memilih model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) karena menurut Isjoni dan
Mohd. Arif (2008, hlm.42) bahwa:
Pembelajaran kooperatif adalah untuk memperoleh pengetahuan dari sesama temannya. Pengetahuan itu tidak lagi diperoleh dari gurunya, melainkan dari belajar kelompok. Seorang teman haruslah memberikan kesempatan kepada teman yang lain untuk mengemukakan pendapatnya dengan cara menghargai pendapat orang lain, saling mengkoreksi kesalahan, dan saling membetulkan satu sama lainnya.
Berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui pada model kooperatif teman
merupakan sosok yang sangat penting dan merupakan sebagai salah satu sumber
belajar, serta dalam penerapannya model kooperatif membuat siswa dapat
bekerjasama dalam tim, menghargai pendapat orang lain, mengkoreksi kesalahan
4
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam STAD, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaiakn pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu.
Dalam uraian tersebut, model pembelajaran cooperative dirasa tepat untuk
mengatasi permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya yaitu mengatasi
permasalahan kesenjangan hasil belajar siswa, siswa yang cukup banyak dalam
satu kelas, mengefektifkan waktu pembelajaran, dan model kooperatif STAD
merupakan model yang baru diterapkan di kelas IV A sehingga dapat menarik
perhatian siswa, serta model kooperatif STAD akan menghilangkan pandangan
siswa bahwa pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang tidak
menyenangkan. Seperti yang dikemukakan oleh Robert E.Slavin bahwa mereka
(merujuk pada anggota tim) harus mendukung teman satu timnya untuk bisa
melakukan yang terbaik, menunjukan norma bahwa belajar itu penting, berharga,
dan menyenangkan.
Hal tersebut tentu mendukung bahwa model pembelajaran tipe STAD
dapat menghilangkan pandangan siswa bahwa Matematika merupakan pelajaran
yang tidak menyenangkan. Mengingat pentingnya hasil belajar yang harus dicapai
siswa untuk mengikuti kurikulum yang memiliki prinsip kontinuitas, yaitu adanya
kesinambungan dalam kurikulum, serta masih rendahnya hasil belajar siswa
kelas IV A di Sekolah Dasar yang bertempat di Jalan Sirnamanah. Maka peneliti
perlu melakukan penelitian dengan mengambil judul “Penerapan Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
5
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Kemudian untuk mendapat jawaban dari rumusan masalah tersebut maka
dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Matematika dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
2. Bagaimana proses pembelajaran Matematika dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
3. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD?
C. Tujuan Penelitian
Merujuk pada latar belakang masalah dan perumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini di maksud untuk mengetahui:
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran Matematika dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD;
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD;
3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis:
a. Menambah referensi model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dengan karakteristik siswa yang
beragam dan hasil belajar yang tidak merata, maksudnya beberapa
siswa memiliki hasil belajar matematika tinggi dan yang lain rendah.
b. Menambah referensi pengaplikasian model pembelajaran kooperatif
6
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Manfaat Praktis:
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu:
a. Bagi siswa
Dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi siswa, diantaranya adalah:
1) Mempermudah siswa dalam memahami pelajaran dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa;
2) Mendorong siswa lebih aktif, kreatif, dan berani mengungkapkan
pendapat;
3) Siswa mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan dengan
belajar secara berkelompok.
b. Bagi guru
Dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD diharapkan
dapat memberikan manfaat bagi guru, yaitu dapat meningkatkan
kemampuan guru dalam merancang pembelajaran dengan model
kooperatif tipe STAD sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih
menarik bagi siswa karena belajar dalam kelompok.
3. Bagi sekolah
Memberikan masukan kepada sekolah mengenai model pembelajaran
yang inovatif dan dapat menjadi alternatif pilihan model pembelajaran
yang dapat diterapkan di sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah tersebut.
4. Bagi Peneliti
Sebagai sumber pembeda antara hasil belajar siswa yang menggunakan
pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD.
5. Bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK)
LPTK dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang lebih baik, karena model kooperatif tipe STAD
7
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di sekolah dasar yang biasanya menggunakan model pembelajaran yang
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Pendekatan
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif dengan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
diadaptasi dari model Kemmis dan Taggart(1998). Menurut Stephen Kemis
(dalam D.Hopkins, 1993, hlm. 44) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk
kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan guru dalam melaksanakan tugas,
memperdalam pemahaman terhadap tindakan tindakan yang dilakukannya itu,
serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut
dilakukan (Prof.Dr.Suryana, M.Si 2010:43)
Penelitian ini terdiri dari siklus yang berdaur mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan, dan perefleksian yang bertujuan untuk memperbaiki
proses pembelajaran.
Tahap perencanaan, pada tahap ini peneliti melakukan perencanaan terhadap
siklus yang akan dilakukan. Selanjutnya pelaksanaan, pada tahap pelaksanaan
peneliti melakukan siklus yang telah direncanakan sebelumnya, tahap pemantauan
atau observasi dilakukan oleh observer yang diminta oleh peneliti untuk
mengamati dari kegiatan pelaksanaan, dan terakhir adalah tahap refleksi yaitu
tahap merefleksi kegaiatan yang telah dilaksanakan dan memberikan keputusan
untuk melakukan siklus selanjutnya atau tidak.
28
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bagan 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas
Adaptasi Model Kemmis dan Taggart (2009)
Observasi Awal
Rumusan Masalah
Refleksi
Perencanaan
Refleksi siklus I Pelaksanaan
Observasi
Perencanaan
Refleksi siklus II Pelaksanaan
Observasi
29
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di salah satu sekolah dasar negeri di Kota Bandung, di
kelurahan pasteur kecamatan Sukajadi, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.
Sekolah tersebut memiliki akreditasi A dengan peringkat ke 331 dari 656 SD
yang terakreditasi di Kota Bandung. Terdapat 1 ruang perpustakaan yang
memiliki koleksi buku yang cukup memadai dan terdapat dua lapangan yang
cukup luas. Sekolah ini hanya memiliki satu orang guru yang bukan Pegawai
Negeri Sipil, namun tipe mengajar di subjek penelitian masih konvensional.
Siswa Sekolah Dasar Negeri ini sebagian besar berasal dari penduduk
setempat, tetapi ada pula siswa yang berasal dari luar kecamatan. Hal ini
dikarenakan letak yang cukup strategis dan dilalui kendaraan umum serta dapat
dilalui dari berbagai jurusan.
C. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Febuari hingga bulan Juni 2015, dan agar
tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar maka penelitian ini dilaksanakan
secara bersamaan dengan kegiatan pembelajaran.
Adapun rincian dari waktu pelaksanaan adalah pada bulan febuari peneliti
melaksanakan observasi awal, dan merumuskan masalah yang terjadi di kelas IV
A. Selanjutnya pada bulan Maret peneliti melakukan tes awal. Pada bulan april
peneliti melakukan refleksi dari kegiatan tes awal dan merencanakan siklus dan
memulai siklus 1 pada tanggal 5 Mei 2015. Karena pada siklus 1 hasil yang
didapat oleh peneliti belum maksimal, maka dilakukan siklus 2 pada tanggal 29
Mei 2015. Terakhir pada bulan juni 2015, peneliti mengolah data hasil penelitian
dan menuliskannya pada laporan penelitian tindakan kelas (PTK) ini.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV A Semester II di Sekolah Dasar
Negeri yang bertempat di jalan Sirnamanah tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak
30
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berasal dari latar belakang keluarga berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga
yang berbeda-beda, mayoritas sebagai buruh namun ada yang berasal dari
keluarga bermata pencaharian sebagai, PNS, dan wiraswasta.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dari desain model penelitian Kemmis dan Taggart
adalah:
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan peneliti saat di dalam kelas, peneliti mengamati
permasalahan yang terdapat di kelas IVA dan mengkomunikasikan dengan
guru kelas apakah terdapat masalah di kelas tersebut.
2. Rumusan Masalah
Setelah melakukan observasi, peneliti merumuskan masalah yang didapat
dan mengkomunikasikan masalah tersebut dengan guru kelas mengapa bisa
terjadi permaslahan tersebut.
3. Refleksi
Pada tahap ini peneliti merefleksi hasil dari rumusan masalah yang
didapat, mengapa hal tersebut dapat terjadi berdasarkan wawancara yang di
dapat dari guru kelas dan merumuskan cara penyelesaiaannya.
4. Perencanaan
Berikut adalah tahapan yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan
siklus:
1) Mengkaji jurnal reflektifyang berisi hasil refleksi dari kegiatan tes awal;
2) Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan;
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan jurnal
reflektif;
4) Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan
model kooperatif tipe STAD;
31
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan dikembangkan;
6) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran.
Pada tahap perencaan peneliti mempersiapkan hal yang dibutuhkan
sebelum melaksanakan siklus berdasarkan hasil refleksi sebelumnya yang
dituliskan pada jurnal reflektif, hal yang harus dipersiapkan diantaranya
adalah Rencana Persiapan Pengajaran (RPP). RPP merupakan uraian atau
penjabaran dari silabus dalam bentuk langkah-langkah/kegiatan yang
mendeskripsikan proses pembelajaran.
5. Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan siklus yang telah direncanakan
sebelumnya pada tahap perencaan.
6. Observasi
Tahap observasi peneliti mengobservasi penelitian dengan bantuan dari
observer yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Tujuan dari kegiatan
observasi adalah untuk mengamati pelaksanaan kegiatan apakah telah sesuai
dengan yang direncanakan atau tidak, serta untuk mengamati respon dari
peserta didik.
7. Refleksi
Tahap refleksi adalah tahap merefleksikan kekurangan maupun kelebihan
dari siklus yang telah dilaksanakan, yaitu hal-hal yang harus dipertahankan
atau yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya. Selain itu pada tahap ini,
peneliti harus mengambil keputusan apakah akan dilaksanakan siklus
selanjtnya atau tidak.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disusun sebagai alat pengumpul data penelitian.
Instrumen penelitian yang dikembangkan dalam PTK ini terdiri dari;
a. Instrumen Pembelajaran
Perangkat ini meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, soal LKS
kelompok, soal evaluasi, Analisis Materi Pelajaran (AMP), Learning experience,
32
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Instrumen Pengungkapan Data Penelitian
1) Tes;
Instrumen tes yang digunakan peneliti adalah soal evaluasi yang hasilnya
digunakan peneliti untuk melihat peningkatan hasil belajar dalam ranah
kognitif.
2) Non tes;
Instrumen non tes digunakan peneliti untuk mendukung data kuantitatif
yang dikumpulkan dari instrument tes, adapun instrumen non tes yang
digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a) APKG dan lembar observasi;
Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) digunkan untuk mengetahui
aktivitas guru dan kesesuaian pembelajaran dengan prosedur yang
telah direncanakan dalam RPP. Sedangkan lembar observasi ini
digunakan untuk mengamati aktivitas peserta dalam pembelajaran
matematika dengan perlakuan kelas yang digunakan pada penelitian
ini adalah klasikal.
b) Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini, mengungkapkan praktik-praktik pembelajaran
yang menarik di kelas.
c) Jurnal Reflektif
Peneliti menuliskan temuan-temuan setelah melakukan tes awal
maupun setelah siklus , untuk perbaikan rencana pelaksanaan
pembelajaran siklus selanjutnya. Jurnal reflektif didapat dari hasil
refleksi dari kegiatan sebelumnya dan mendiskusikannya dengan
teman sejawat, guru, dosen dan hasil pemikiran sendiri.
G. Analisis dan Interpretasi Data
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif,
kehadiran peneliti di lapangan sangat diharuskan dalam penelitian kualitatif
33
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan sendiri oleh peneliti, berbeda dengan penelitian kuantitatif yang dapat
diwakilkan dalam pengumpulan data. Data diperoleh dari berbagai sumber
dengan menggunakan teknik pengumpuan data yang bermacam-macam
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanaya jenuh.
Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data yang sejenis tetapi dengan
menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya
kuesioner, wawancara, dan observasi. Penggunaan metode pengumpulan data
yang berbeda ini diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk
menguji kemantapan informasinya.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain.
Nasution dalam Sugiyono (2010, hlm.89) menyatakan analisis telah
dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,
dan berlangsung terus sampai penelitian hasil penelitian. Maka peneliti
melakukan analisis data sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan,
dan setelah selesai dilapangan.
Selanjutnya di lapangan peneliti menggunakan teknik analisis Model
Miles and Huberman, yang terdiri dari empat tahap sebagai berikut :
1) Data Reduction (Reduksi Data), yaitu merangkum data yang didapat. Data
didapat dari instrumen pembelajaran dan instrumen pengungkapan data yang telah
dijelaskan sebelumnya.
2) Data Display (penyajian data), penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang
bersifat naratif, uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori flowchart dan
sejenisnya, termuat dalam laporan hasil penelitian.
3) Conclusion Drawing/verivication, atau penarikan kesimpulan, dengan didukung
34
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan untuk data kuantitatif diperoleh dengan cara membandingkan skor
awal siswa dengan nilai evaluasi akhir. Untuk mengolah data kuantitatif peneliti
melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Penskoran hasil tes evaluasi
Penskoran dilakukan dengan memberikan skor pada hasil evaluasi siswa
dengan menghitung skor berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat oleh peneliti.
b) Menghitung Nilai Rata-rata Kelas
Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam
satu kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok
tersebut. Berikut adalah cara mencari rata-rata kelas yang diadaptasi dari
Sudjana (2013:109)
х = ∑��
Keterangan
х = nilai rata-rata
∑x = Jumlah semua nilai siswa n = jumlah siswa
c) Menghitung Persentase Ketuntasan Belajar
Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal menggunkan :
TB=∑ s ≥7 � % …
Keterangan :
∑s ≥70 = jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70
n = banyak siswa
100% = bilangan tetap
TB = ketuntasan belajar
35
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus
Menghitung peningkatan kemampuan siswa setiap siklus dengan
menentukan besarnya gain setiap siklus. Berikut adalah cara mencari gain
menurut Prabawanto (Permatasari, 2013:50)
g = (skor tes siklus ke-ii) – (skor tes siklus ke-i)
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa untuk setiap siklus
yang telah dilakukan, dapat diketahui dengan mencari gain rata-rata yang
telah dinormalisasi berdasarkan efektivitas pembelajaran dengan rumus
sebagai berikut menurut Prabawanto (Permatasari, 2013:50)
<g> = � � � − � � �
� � − � � �
[image:24.612.131.511.413.519.2]Adapun kriteria efektivitas pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Interpretasi Gain Ternormalisasi
Nilai <g> Interpretasi
0,00 – 0,30 Rendah
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Tinggi
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai
penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada ranah kognitif, maka dapat dikemukakan simpulan dan saran
yang terkait dengan penelitian ini.
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di Sekolah
Dasar yang bertempat di Kecamatan Sukajadi, terdapat beberapa kesimpulan
yang diperoleh diantaranya:
1. Perencanaan pada pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD
untuk meningkatkan hasil belajar siswa ranah kognitif sudah baik,
dengan dibuktikannya hasil penelitian pada tahap perencanaan
mendapat penilaian RPP pada siklus 1 sebesar 66.66% dan siklus 2
sebesar 93%, hal tersebut didapat dari persentase penilaian RPP
yang dilakukan oleh tiga observer. Pada siklus pertama mendapat
66.66% karena RPP yang disusun oleh peneliti masih banyak
terdapat kekurangan, sedangkan pada siklus kedua dalam
mennyusun RPP peneliti mengalami peningkatan yaitu sebesar 93%.
Adapun jika dihitung kemajuan penilaian RPP dari siklus 1 ke siklus
2 mengalami perbaikan dengan meningkatnya hasil penilaian RPP
yaitu sebesar 26.34%.
2. Pelaksanaan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan
model kooperatif tipe STAD yang dilakukan peneliti berjalan
dengan lancar, dan langkah-langkah pembelajaran terlaksana dengan
baik dan tepat waktu, hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan
116
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terlaksana 87.72%, hal ini terjadi karena beberapa langkah tidak
dilaksanakan oleh guru karena keterbatasan waktu dan lain hal.
Adapun keterlaksanaan aktivitas siswa sebesar 81.94%. Pada siklus
2 keterlaksanaan aktivitas guru meningkat hingga sebesar 100% dan
aktivitas siswa sebesar 97.22%, pada aktivitas siswa tidak mencapai
100% karena terdapat beberapa langkah pembelajaran yang tidak
mendapat respon dari siswa, seperti saat guru menanyakan hal yang
belum dimengerti tidak ada siswa yang bertanya.
3. Hasil belajar pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti
dengan penerapan model kooperatif tipe STAD mengalami kenaikan
dengan diperoleh rata-rata gain sebesar 9.81 dan indeks gain sebesar
0,34 serta interpretasi sedang berdasarkan hasil evaluasi siklus 1 ke
siklus 2. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model kooperatif
tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kesimpulan tersebut peneliti memiliki beberapa saran yang
akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Bagi guru, model kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model
alternative yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa. Dengan model tersebut siswa dapat belajar dengan bantuan
tim, dan setiap anggota tim bertanggung jawab atas nilai kemajuan
kelompoknya sehingga setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
kepada kelompoknya dan berusaha agar mendapat nilai akhir yang
melebihi skor awal. Secara lebih rinci rekomendasi untuk guru jika
akan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
117
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Persiapan dalam membuat RPP, Lembar evaluasi, LKS
kelompok, media pembelajaran, dan pengelompokan peserta
didik secara heterogen harus dipersiapkan secara benar-benar
sebelum pembelajaran dimulai.
b) Saat pelaksanaan, pastikan diawal pembelajaran siswa telah
mengerti dengan sistem atau aturan dari model pembelajaran
kooperatif tipe STAD tersebut agar pada saat pembelajaran siswa
tidak bertanya kembali mengenai poin kemajuan kelompok, skor
awal, skor akhir dan lainnya.
c) Saat rekognisi tim, sebaiknya guru telah memahami dengan baik
penskoran bagi siswa yang mengalami kemajuan. Agar saat
pemberian skor tidak menghabiskan banyak waktu dengan
melihat panduan pemberian skor.
d) Pada tahap pengarahan, anggota kelompok akan cenderung
gaduh. Maka sebaiknya guru memberikan tugas seperti mencatat
materi yang disampaikan oleh guru sebelumnya pada tahap
mengajar, sedangkan ketua kelompok mendapat pengarahan dari
guru.
2. Bagi peneliti selanjutnya, peneliti dapat meneliti model kooperatif
tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah
kognitif. Secara lebih rinci rekomendasi untuk peneliti selanjutnya
jika akan melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
adalah sebagai berikut:
a) Sebelum melaksanakan penelitian dengan model kooperatif tipe
STAD sebaiknya peneliti membaca berbagai referensi dari model
kooperatif tipe STAD. Rujukan buku terdapat pada daftar
118
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b) Peneliti dapat menggunakan gambaran model kooperatif tipe
STAD serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi
dalam penelitian selanjutnya.
c) Sebaiknya pada tahap rekognisi tim harus diperhatikan mengenai
efektifitas waktu, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.
3. Bagi siswa, secara lebih rinci rekomendasi untuk siswa yang
mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah
sebagai berikut:
a) Menerima saat guru membagi kelompok secara heterogen, hal ini
bermanfaat agar siswa lebih berbaur dengan yang lainnya.
b) Tidak membebankan LKS kelompok pada ketua kelompok saja,
karena pada akhir pembelajaran kemajuan individu dapat
menentukan skor kelompok.
c) Tidak ribut saat ketua kelompok melaksanakan pengarahan dari
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Barnadip, I. Sutari. (1976). Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis. Yogyakarta : Fakultas Ilmu pendidikan (FIP) IKIP Yogyakarta.
Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Isjoni, dan Mohd. Ismail, Arif. (2008). Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Natalia, M. Margaretha. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Tinta Emas Publishing.
Slavin, E. Robert. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset, dan Praktik, terjemahan Nurulita Yusron. Bandung: Nusa Media
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: P.T Fajar Interpratama Mandiri
Wardoyo, M. Sigit. (2013). Pembelajaran Berbasis Riset. Jakarta Barat : Akademia Permata.
Nikmah, Ana Rifatun. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika siswa kelas IV MI Muhammadiyah Plus Suwaru Bandung Tulungagung Tahun ajaran 2013/2014. (Skripsi). IAIN Tulungagung, Jawa Timur.
Suci, Handayani. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN V Jombok Pule Trenggalek Tahun Ajaran 2013/2014. (Skripsi). IAIN Tulungagung, Jawa Timur.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Hasil Belajar. Ebook tersedia:
https://teguhsasmitosdp1.files.wordpress.com/2010/06/19-kode-04-a1-penilaian-hasil-belajar.pdf
Suryana. (2010). Metodologi Penetilitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
120
Dyah Citra Wardani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._MANAJEMEN_FPEB/196006021 986011-SURYANA/FILE__7.pdf
Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Ebook tersedia: