• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS."

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Dalam Konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Indonesia di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh :

Ita Fuji Apriyani 1003383

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS

Oleh

Ita Fuji Apriyani

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

©Ita Fuji Apriyani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak

(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan

Pemahaman Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS” ini beserta seluruh isinya benar -benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan

dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam

masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi

yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran

terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain

terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2014

Yang Membuat Pernyataan,

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Dalam Konsep Menghargai Jasa Dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II

2013/2014)

Oleh, Ita Fuji Apriyani

1003383

Disetujui dan Disahkan oleh : Pembimbing I

Dra. Ani Hendriani, M.Pd. NIP. 196006241986032001

Pembimbing II

Drs. Eded Tarmedi, MA NIP. 195801051980021002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Indonesia

(5)

iv

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 7

E. Hipotesis Tindakan... 8

F. Definisi Operasional... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif... 10

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dalam Pembelaran IPS... 17

C. Penelitian yang Relevan... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 26

(6)

v

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi, Waktu, dan Subjek Peneltian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 29

E. Instrumen Penelitan ... 34

F. Pengolahan Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 39

B. Pembahasan ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 100

B. Rekomendasi ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran A : InstrumenPembelajaran & Penelitian ... 106

Lampiran B : Hasil Penelitian ... 143

Lampiran C : Administrasi Penelitian ... 215

(7)

vi

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil post test mata pelajaran IPS kelas V SDN 5 Cikidang... 3

Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas V SDN 5 Cikidang... 28

Tabel 3.2 Pedoman Kriteria Pencapaian Siswa... 37

Tabel 4.1 Aktivitas Guru Siklus I... 46

Tabel 4.2 Aktivitas Siswa Siklus I... 48

Tabel 4.3 Hasil Post Test Siswa Siklus I... 49

Tabel 4.4 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kemampuan Siswa Siklus I... 51

Tabel 4.5 Hasil Nilai Kelompok Siklus I... 51

Tabel 4.6 Hasil Angket Siswa Siklus I... 52

Tabel 4.7 Aktivitas Guru Siklus II... 61

Tabel 4.8 Aktivitas Siswa Siklus II... 63

Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus II... 64

Tabel 4.10 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kemampuan Siswa Siklus II.... 66

Tabel 4.11 Hasil Nilai Kelompok Siklus II... 66

Tabel 4.12 Hasil Angket Siswa Siklus II... 67

Tabel 4.13 Aktivitas Guru Siklus III... 75

Tabel 4.14 Aktivitas Siswa Siklus III... 77

Tabel 4.15 Hasil Post Test Siswa Siklus III... 78

(8)

vii

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.17 Hasil Nilai Kelompok Siklus III ... 80

Tabel 4.18 Angket Siswa Siklus III ... 81

Tabel 4.19 Aktivitas Guru Siklus I, II, dan III ... 83

Tabel 4.20 Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan III ... 85

Tabel 4.21 Hasil Post Test Siswa Siklus I, II, dan III ... 86

Tabel 4.22 Rata-rata Nilai Kelompok Siklus I, II, dan III ... 87

Tabel 4.23 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kategori Kemampuan Siswa Siklus I, II, dan III... 88

(9)

viii

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model siklus PTK Kemmis & Mc. Taggart... 27

Diagram 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ... 50

Diagram 4.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II ... 65

Diagram 4.3 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus III ... 79

Diagram 4.4 Peningkatan Aktivitas Guru ... 85

Diagram 4.5 Peningkatan Aktivitas Siswa ... 86

Diagram 4.6 Rata-rata Post Test Siswa Siklus I, II, dan III ... 87

Diagram 4.7 Rata-rata Nilai Kelompok Siklus I, II, dan III ... 87

Diagram 4.8 Ketuntasan Belajar Berdasarkan Kategori Kemampuan Siswa .. 89

(10)

ix

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Instrumen Pembelajaran & Penelitian ... 106

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 107

A.2 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 111

A.3 Lembar Tugas Individu Siklus I ... 112

A.4 Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Individu Siklus I... 113

A.5 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 115

A.6 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 117

A.7 Lembar Angket Siswa Siklus I ... 118

A.8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 119

A.9 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 123

A.10 Lembar Tugas Individu Siklus II ... 124

A.11 Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Individu Siklus II ... 125

A.12 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 127

A.13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 129

A.14 Lembar Angket Siswa Siklus II ... 130

A.15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III... 131

A.16 Lembar Kerja Siswa Siklus III ... 135

A.17 Lembar Tugas Individu Siklus III ... 136

A.18 Kunci jawaban dan Penskoran soal tes Individu Siklus III ... 137

A.19 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus III... 139

A.20 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 141

(11)

x

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran B : Hasil Penelitian ... 143

B.1 Hasil LKS Siklus I ... 144

B.2 Hasil Tugas Individu Siklus I ... 148

B.3 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ... 153

B.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 157

B.5 Hasil Angket Siswa Siklus I ... 161

B.6 Hasil LKS Siklus II ... 166

B.7 Hasil Tugas Individu Siklus II ... 170

B.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ... 175

B.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 179

B.10 Hasil Angket Siswa Siklus II ... 183

B.11 Hasil LKS Siklus III ... 188

B.12 Hasil Tuas Individu Siklus III ... 192

B.13 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus III ... 197

B.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 201

B.15 Hasil Angket Siswa Siklus III ... 205

B.16 Dokumentasi ... 210

Lampiran C : Administrasi Penelitian ... 214

C.1 SK Fakultas ... 215

C.2 SK Universitas ... 216

C.3 SK Dosen Pembimbing ... 217

C.4 Surat Balikan dari SDN 5 Cikidang ... 218

(12)

xi

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

(13)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN IPS (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Dalam Konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Indonesia Di SDN 5 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II 2013/2014)

Ita Fuji Apriyani 1003383

Penelitian ini berawal dari kesulitan siswa dalam memahami maksud ataupun menjawab pertanyaan-pertanyaan mata pelajaran IPS yang berdampak pada perolehan nilai siswa. Dari 16 orang siswa, terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat mencapai KKM mata pelajaran IPS yaitu 65. Pembelajaran IPS yang berlangsung selama ini lebih banyak bersifat individual demikian juga cara guru dalam menyampaikan materi selalu menggunakan metode ceramah saja. Hal ini menimbulkan perasaan bosan pada siswa, ditambah lagi dengan materi IPS yang berupa hapalan. Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut maka dibutuhkan pembelajaran yang variatif. Untuk penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model Kemmis & Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Subjek dari penelitian ini berjumlah 16 orang siswa. Pada pelaksanaan siklus I siswa masih belum terbiasa untuk belajar secara berkelompok namun pada siklus II & III siswa mulai terbiasa dengan belajar berkelompok. Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil post test pada setiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat mencapai KKM mata pelajaran IPS (65) dengan rata-rata nilai 55,625. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang dapat mencapai KKM adalah sebanyak 10 orang siswa (62,5%) dengan rata-rata nilai 70. Pada siklus III terdapat 15 orang siswa (93,75%) yang dapat mencapai KKM dengan rata-rata nilai 80,31. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman siswa. Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan, yaitu : (1) bagi guru diharapkan agar model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dapat menjadi alternatif dalam melaksanakan

pembelajaran (2) bagi penelitian agar senantiasa memperhatikan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

(14)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract: Implementing of Cooperative Learning Model Type Numbered Heads Together to Improve Students Understanding of Social Studies. This

(15)

1

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang No. 22 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional maka

diperlukan ilmu-ilmu pengetahuan yang dapat merefleksikan tujuan

pendidikan nasional. Salah satunya yaitu melalui pendidikan IPS. Pendidikan

IPS memegang peranan dalam upaya mewujudkan pendidikan nasional. Hal

ini karena IPS mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokrasi serta bertanggung jawab, sebagai mana yang menjadi

tujuan pendidikan nasional, juga merupakan tujuan pendidikan IPS.

Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang penting bagi

peserta didik. Menurut Gunawan (2011: 3) Ilmu Pengetahuan Sosial

merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dari berbagai

ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta

kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.

IPS di Sekolah Dasar merupakan suatu bahan kajian yang terpadu yang

merupakan penyederhanaan, adaptasi seleksi dan modifikasi yang

(16)

2

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Gunawan, 2011: 36). Secara

keseluruhan tujuan pendidikan IPS di SD yaitu :

1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam

kehidupannya kelak di masyarakat.

2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,

menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang

terjadi dalam kehidupan di masyarakat.

3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan

sesama warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang

keahlian.

4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan

keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi

bagian dari kehidupan tersebut.

5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan

pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan

kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mencapai tujuan mata pelajaran IPS, maka diperlukan adanya

suatu konsep pembelajaran yang tepat. Solihatin dan Raharjo (2008: 3)

memberikan gambaran mengenai situasi pembelajaran IPS pada saat ini

diantaranya :

1. Model pembelajaran konvensional (ceramah).

2. Tujuan dan peran kritis/misi IPS untuk mempersiapkan warga negara

yang baik dan mampu bermasyarakat sulit dicapai.

3. Pembelajaran bersifat teacher centered

4. Pelajaran IPS bersifat hafalan semata dan kurang bergairah dalam

mempelajarinya

Situasi pembelajaran yang sudah digambarkan di atas juga terjadi pada

(17)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

teacher centered. Pembelajaran ini, menyebabkan siswa menjadi pasif.

Melalui pengamatan yang dilakukan, peneliti mendapatkan gambaran

mengenai pembelajaran IPS di kelas V SDN 5 Cikidang sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah ceramah dan

tanya jawab.

2. Pembelajaran IPS berlangsung secara individual bukan pembelajaran

kelompok

3. Sikap siswa saat pembelajaran IPS kurang antusias. Beberapa siswa

terlihat mengantuk saat pembelajaran IPS berlangsung

4. Guru tidak selalu menggunakan media pembelajaran sebagai alat

penunjang pembelajaran.

Berbekal dari hasil pengamatan tersebut, peneliti membagikan angket

kepada siswa kelas V. Dari 16 siswa, peneliti mendapatkan hasil bahwa

sebanyak 3 orang siswa (18,75%) merasa bosan selama belajar IPS, 8 orang

siswa (50%) terkadang merasa bosan, dan 5 orang siswa (31,25%) menjawab

tidak merasa bosan. Siswa merasa bosan karena mata pelajaran IPS berisi

hapalan saja. Hasil angket lainnya menunjukan bahwa sebagian besar siswa

mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas mata pelajaran IPS. Sebanyak

11 siswa (68,75%) menjawab sulit dan 5 orang siswa (31,25%) menjawab

kadang-kadang. Untuk mengetahui kesulitan yang dirasakan siswa, peneliti

memberikan post test. Selama siswa mengerjakan post test, siswa

mengeluhkan tidak memahami pertanyaan yang diajukan. Hal ini karena

siswa kesulitan untuk memahami kata maupun kalimat berbahasa Indonesia

karena keterbatasan kosakata Bahasa Indonesia yang dimiliki siswa. Hasilnya

dari 16 orang siswa yang hadir, terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat

mencapai KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimum mata pelajaran IPS yaitu

65, sebanyak 8 orang siswa (50%) tidak dapat mencapai KKM mata pelajaran

IPS dan 4 orang siswa lainnya (25%) tidak mengerjakan tugasnya.

(18)

4

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Nama Siswa Nilai

Berdasarkan hasil observasi di atas, maka pembelajaran IPS di kelas V

kurang menunjang keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar yang

maksimal. Salah satu penyebab dari kurang tercapainya keberhasilan belajar

siswa kelas V dalam mata pelajaran IPS, yaitu mengenai pemahaman siswa

terhadap materi maupun soal-soal mata pelajaran IPS. Pemahaman

merupakan domain dari ranah kognitif yang satu tingkat lebih tinggi dari

kemampuan mengingat materi pengajaran sebagai tingkatan yang rendah dari

mencerna suatu pengertian. Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan

untuk menangkap arti suatu materi pengajaran, dapat berupa menjelaskan

pengertian kata-kata, angka-angka, menjelaskan atau membuat ringkasan,

menjelaskan sebab-akibat (Joesmani, 1998: 40).

Sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar, guru

memiliki posisi yang menentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi

utama guru ialah merancang, mengelola, dan mengevaluasi pembelajaran.

(19)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatan belajar peserta didik salah

satunya yaitu dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan

bagi peserta didik sehingga dapat menunjang keberhasilan belajar peserta

didik. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Slamento (2003: 97)

bahwa dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk

mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk

mencapai tujuan.

Berdasarkan pembelajaran IPS di kelas V, maka peneliti mencari

alternatif pembelajaran dengan menerapkan pembelajaraan kooperatif tipe

Numbered Heads Together. Pembelajaran kooperatif memberikan

kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana belajar yang kondusif kepada

siswa agar siswa dapat memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, sikap,

nilai, dan keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupannya di

masyarakat.

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang melibatkan

banyak komponen seperti siswa, guru, dan realitas sosial. Dalam

pembelajaran kooperatif yang ditekankan adalah pembelajaran model

kelompok, pada pelaksanaannya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok

belajar, hal ini bertujuan agar mereka dapat saling berinteraksi satu sama lain.

Model pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa untuk saling

memberi informasi, saling mengajar anggota kelompok yang belum mampu,

dan saling menghargai anggota kelompoknya. Proses pencapaian kesepakatan

kelompok ini dipraktikan dan ditumbuhkan selama diskusi berlangsung.

Abdullah dalam Isjoni,dkk (2007: 22) menjelaskan bahwa pembelajaran

kooperatif dilaksanakan melalui berbagai proses antara peserta didik sehingga

dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta belajar itu sendiri.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan untuk

(20)

6

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Numbered Heads Together adalah model pembelajaran di mana siswa belajar

secara berkelompok saling bekerja sama untuk memecahkan suatu

permasalahan agar mereka mempunyai tanggung jawab atas permasalahan

yang dihadapinya. Melalui NHT siswa dapat terlibat secara aktif berinteraksi

dengan teman kelompoknya dalam merumuskan suatu jawaban juga dapat

memiliki pemahaman yang sama karena dalam menjawab pertanyaan,

jawaban yang diajukan oleh siswa merupakan hasil kesepakatan dari kegiatan

diskusi bersama kelompoknya. Sehingga dalam satu kelompok, seluruh

anggota dalam kelompok tersebut memiliki jawaban yang sama. Hal ini

senada dengan yang diungkapkan oleh Solihatin & Raharjo (2008: 5) bahwa

melalui belajar dari teman sebaya dan bimbingan guru, maka proses

penerimaan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap

materi yang dipelajari.

Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together di kelas V SDN 5 Cikidang, diharapkan dapat membantu

guru untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran

IPS yang juga akan berdampak pada perolehan nilai post test siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

rumusan masalahnya adalah bagaimana pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman

siswa terhadap mata pelajaran IPS dalam konsep Menghargai Jasa dan

Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia ?

Dari rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa

(21)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together pada mata pelajaran IPS di kelas V dalam konsep

Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan

Kemerdekaan Indonesia ?

2. Bagaimana pemahaman siswa kelas V dalam konsep Menghargai Jasa

dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan

Indonesia pada mata pelajaran IPS setelah menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ?

C. Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together pada mata pelajaran IPS di kelas V dalam konsep

Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

2. Mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas V dalam konsep

Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan Dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada mata pelajaran IPS

setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini, adalah

(22)

8

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagi peneliti, dapat memperluas dan menambah wawasan tentang

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together yang

dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran

sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam melaksanakan

pembelajaran IPS yang lebih baik

3. Bagi siswa, pembelajaran tidak lagi monoton, dapat membuat siswa

untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar

sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini :

Serangkaian tindakan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada

upaya optimalisasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Heads Together dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran IPS dalam konsep Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan

Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN 5

Cikidang.

F. Definisi Operasional

1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

Numbered Heads Together adalah salah satu tipe dari model

pembelajaran kooperatif. Dalam Numbered Heads Together, siswa dibagi

ke dalam beberapa kelompok yang berisikan 3-5 anggota. Setiap siswa

(23)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa berdiskusi mencari jawaban dan menentukan jawaban yang paling

tepat untuk dijadikan jawaban kelompok. Siswa yang nomornya dipanggil

oleh guru akan menyampaikan jawaban hasil diskusinya di depan kelas.

Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe NHT ini

diketahui keberhasilannya dengan menggunakan lembar observasi

aktivitas guru dan siswa.

2. Pemahaman

Pemahaman adalah suatu kemampuan seseorang untuk mengerti benar

apa yang sedang dikomunikasikan atau mengerti benar isi dari apa yang

sedang disampaikan. Pada penelitian ini, pemahaman yang akan diteliti

berkaitan dengan pemahaman siswa dalam menjawab soal IPS dengan

menggunakan bahasa sendiri. Siswa dikatakan paham apabila dapat

menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-kata sendiri dengan cara

pengungkapannya melalui pertanyaan, soal dan tes tugas. Penilaian

pemahaman dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tes

(24)

100

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian tindakan

kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa

Terhadap Mata Pelajaran IPS Dalam Konsep Menghargai Jasa dan Peranan

Tokoh Perjuangan Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia dengan

materi pokok Perjuangan Persiapan Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas

V SDN 5 Cikidang, telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa. Adapun

kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads

Together pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 5 Cikidang dinilai

cukup baik. Pada siklus I, tahapan-tahapan Numbered Heads Together

dapat terlaksana walaupun belum terlaksana secara maksimal. Akan

tetapi pada siklus-siklus berikutnya, pembelajaran sudah sesuai dengan

tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together sebagaimana yang telah dirancang dalam RPP. Walaupun pada

awalnya siswa harus beradaptasi dengan kelompok belajarnya namun

pada pelaksanaan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads

Together memberikan dampak yang baik pada siswa yaitu siswa menjadi

lebih terampil dalam berdiskusi dan bekerjasama, selain itu

meningkatkan rasa setia kawan diantara siswa. Hal tersebut dikarenakan

siswa dituntut untuk saling membantu teman kelompoknya untuk

sama-sama dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru. Pelaksanaan

(25)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengaruh terhadap proses pembelajaran di kelas. Karena saat belajar pada

jam pertama, keadaan fisik siswa dalam keadaan yang lebih segar

sehingga memberikan kemudahan bagi siswa untuk berkonsentrasi pada

materi yang diajarkan oleh guru.

2. Pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat dari hasil post test pada

setiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 4 orang siswa (25%) yang dapat

mencapai KKM mata pelajaran IPS (65) dengan rata-rata nilai 55,625.

Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang dapat mencapai KKM

adalah sebanyak 10 orang siswa (62,5%) dengan rata-rata nilai 70.

Persentase peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebanyak 37,5%.

Pada siklus III terdapat 15 orang siswa (93,75%) yang dapat mencapai

KKM dengan rata-rata nilai 80,31. Persentase peningkatan dari siklus II

ke siklus III adalah sebanyak 56,25%.

B. Rekomendasi

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together telah terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata

pelajaran IPS. Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan oleh peneliti,

yaitu sebagai berikut :

1. Bagi guru, dalam kegiatan pembelajaran diharapkan tidak terpaku pada

satu metode pembelajaran saja. Model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together dapat menjadi alternatif untuk mengatasi

pembelajaran yang konvensional dan monoton. Selain itu, Numbered

Heads Together dapat menjadi alternatif ataupun solusi untuk

mengubah pandangan sebagian siswa yang menganggap mata pelajaran

IPS itu membosankan karena berdasarkan penelitian ini, Numbered

(26)

102

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Setiap siswa menjadi siap semua dalam menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru.

b. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

c. Siswa yang pandai dapat membimbing siswa yang kurang pandai.

d. Meningkatkan kerjasama sesama anggota kelompok.

e. Menimbulkan rasa setia kawan.

f. Menimbulkan rasa saling menghormati ketika anggota kelompok

menyampaikan pendapat.

g. Meningkatkan komunikasi antar siswa.

Oleh karena itu guru diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together sesuai dengan

tahapan-tahapan yang telah ditentukan pada mata pelajaran lain juga, tidak

hanya pada mata pelajaran IPS saja. Selain itu diharapkan guru tidak

hanya menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together dalam tiga siklus sesuai dengan yang sudah dilakukan oleh

peneliti melainkan dalam siklus-siklus yang berkelanjutan hal ini

mengingat bahwa dalam upaya keberhasilan belajar siswa dibutuhkan

banyak tindakan dan perbaikan yang harus dilakukan. Dalam

menerapkan model pembelajaran tipe Numbered Heads Together ini

diharapkan guru dapat lebih memperhatikan alokasi waktu agar

pembelajaran dapat berjalan tepat waktu sesuai dengan yang telah

tercantum dalam perencanaan mengingat bahwa pelaksanaan diskusi

kelompok pada penelitian ini membutuhkan waktu cukup lama.

2. Bagi peneliti lain, dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Heads Together hendaknya lebih memperhatikan

tahapan-tahapan pembelajarannya sehingga dapat mencapai hasil yang

sesuai dengan harapan. Penelitian ini hanya dibatasi pada peningkatan

pemahaman siswa, untuk itu peneliti menyarankan agar peneliti lainnya

dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

(27)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertanya karena pada penelitian ini, peneliti mengalami kesulitan untuk

membuat siswa ingin bertanya. Selain itu untuk penelitian selanjutnya,

diharapkan agar dapat memperbaiki kelemahan-kelemahan model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together seperti yang

ditemukan dalam penelitian ini yaitu :

a. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.

b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

c. Tidak semua siswa dapat memberikan pendapat dalam diskusi

kelompok, beberapa siswa hanya mengandalkan jawaban dari

teman kelompoknya saja.

Oleh karena itu sebaiknya guru menyiapkan dua buah kocokan yang

terdiri dari kocokan berisi nama kelompok dan kocokan yang berisi

nomor siswa. Sehingga semua kelompok mendapatkan kesempatan

untuk menjawab pertanyaan. Selain itu guru harus lebih baik dalam

memotivasi dan mengawasi kegiatan diskusi siswa agar jumlah siswa

yang menyampaikan pendapat menjadi lebih banyak. Sebagaimana

menurut Slamento (2003: 92) yang menyatakan bahwa :

Motivasi, hal ini sangat berperan pada kemajuan perkembangan siswa selanjutnya melalui proses belajar. Bila motivasi guru tepat mengenai sasaran akan meningkatkan kegiatan belajar. Dengan tujuan yang jelas siswa akan belajar lebih tekun, lebih giat, dan bersemangat.

Selain itu, perbedaan waktu pelaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Heads Together memberikan dampak

terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi yang diajarkan

yang berdampak pada perolehan nilai post test siswa dalam penelitian

ini. Hal ini merupakan temuan bagi peneliti, oleh karena itu peneliti

berharap agar temuan ini dapat dijadikan bahan penelitian secara lebih

lanjut dan mendalam oleh peneliti lain.

3. Bagi siswa, model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

(28)

104

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads

Together dapat dijadikan sebagai suatu cara agar siswa dapat belajar

untuk bekerja sama, menyampaikan pendapat serta menghargai

(29)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S., dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Badriyah. (2011). Tolak Ukur Dalam Mengetahui Pemahaman Siswa. [Online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2137420-tolak-ukur-dalam-mengetahui-pemahaman/#ixzz2kxQRqiZT. (13 Maret 2014).

Darmayanti, M. (2012). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered

Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Skripsi jurusan Pedagogik

Program Studi PGSD FIP UPI Bandung. tidak diterbitkan.

Dimyati., dan Mudjiono. (2010). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Evertson, C M., dan Edmund T E. (2011). Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah

Dasar. Jakarta: KENCANA.

Isjoni, dkk. (2007). Paradigma Pembelajaran Bermakna. Bandung: Falah.

Jacobsen, D A., dkk. (2009). Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Joesmani. (1988). Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kusmanago, A. (2010). Aspek-aspek Pemahaman Konsep. [Online]. Tersedia: http://aguskusmanago.blogspot.com/2010/04/aspek-aspek pemahaman-konsep.html. (12 Maret 2014).

Muhammad. (2011). Pengertian Pemahaman. [Online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203596-pengertian-pemahaman/. (12 Maret 2014).

Sapriya, H., dkk. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS.

(30)

105

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Solihatin, E., dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudijono, A. (1996). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Suprijono, A. (2009). Cooperatif Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Suwasti, W. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together Berbasis Pendekatan Keterampilan Proses (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA. Skripsi jurusan Pedagogik Program Studi PGSD FIP

UPI Bandung. tidak diterbitkan.

Syah, M. (1999). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Usman, M U., dan Lilis Setiawati. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahyuni, N S. (2011). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered

Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Materi Gaya. Skripsi jurusan Pedagogik Program Studi

PGSD FIP UPI Bandung. tidak diterbitkan.

Wardhani, I., dan Kuswaya W. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wulandari, L. (2011). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Heads Together Untuk Meingkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Di Kelas VI SDN INPRES Lembang Keamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi jurusan Pedagogik Program

(31)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi

Saat guru menjelaskan materi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab

(32)

211

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa yang dipanggil nomornya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

(34)

213

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(35)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

(36)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

(37)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

(38)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

(39)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang

Hari/Tanggal : Selasa, 22 April 2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR

2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

C. INDIKATOR

1. Membedakan tugas BPUPKI dan PPKI

2. Mengemukakan pendapat perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.

3. Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan dengan menggunakan bahasa sendiri

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui penjelasan guru dan kegiatan diskusi, siswa dapat membedakan tugas BPUPKI dan PPKI

2. Melalui kegiatan diskusi siswa dapat mengemukakan pendapat perlunya perumusan dasar negaraSetelah berdiskusi siswa dapat menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan

3. Setelah berlatih menjawab soal bersama kelompok, siswa dapat menjelaskan beberapa usaha yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan kemerdekan dengan menggunakan secara mandiri dengan menggunakan bahasa sendiri

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN

1. Teliti 2. Kerjasama 3. Berani

F. MATERI AJAR

Usaha mempersiapkan kemerdekaan

A.Persiapan kemerdekaan oleh BPUPKI

(40)

106

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi

Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting

untuk mendirikan negara Indonesia merdeka.

BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun kaisar Jepang. Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat ditunjuk menjadi ketua didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi, yaitu:

1. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila..

2. Sidang resmi kedua

Sidang resmi kedua berlangsung tanggal 10-17 Juli 1945. Sidang ini membahas bentuk negara, wilayah negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang dasar, ekonomi dan keuangan, pembelaan negara, pendidikan dan pengajaran.

B. Persiapan kemerdekaan oleh PPKI

Setelah BPUPKI menyelesaikan tugas-tugasnya, pada 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan bagi negara Indonesia baru. Badan ini beranggotakan 21 orang. Adapun yang ditunjuk sebagai ketua adalah Ir. Sukarno, sedangkan wakil ketuanya Drs. Moh Hatta.

PPKI bekerja sebagai badan yang bertugas menyiapkan ketatanegaraan Indonesia Baru. PPKI baru dapat bersidang sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Selama terbentuk PPKI melakukan empat kali sidang.

PPKI sangat berperan dalam penataan awal negara Indonesia. Walaupun kelompok muda menganggap PPKI sebagai lembaga buatan Jepang, peran dan jasa badan ini tidak boleh kita lupakan. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.

Perumusan Dasar Negara

Perlunya perumusan dasar negara

Hal-hal yang menjadi alasan mengapa suatu dasar negara perlu dirumuskan, antara lain:

1. Nilai-nilai kepribadian bangsa perlu dirumuskan secara resmi.

(41)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Negara memerlukan dasar untuk melangkah maju.

Negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya. Semua kegiatan negara akan mendapatkan dasarnya jika sudah ada dasar negara yang dirumuskan dan ditetapkan.

G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal (10 menit)

a. Guru membuka pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum pembelajaran dimulai

b. Guru mengecek kehadiran siswa

c. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya mengenai materi IPS yang sudah dipelajari sebelumnya

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti (80 menit)

a. Eksplorasi (10 menit)

1) Guru mengajukan pertanyaan :

a) Siapa tokoh pahlawan yang berperan dalam kemerdekaan Indonesia ? Sebutkan !

b) Apakah Indonesia merdeka dengan cara tidak sengaja atau dirundingkan terlebih dahulu oleh para pahlawan kemerdekaan ?

c) Apa kira-kira yang dilakukan oleh para pahlawan agar Indonesia merdeka ?

2) Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru

3) Guru meminta siswa untuk menyanyikan lagu “Garuda Pancasila” bersama

-sama

b. Elaborasi (55 menit)

1) Guru menjelaskan materi ajar mengenai Usaha Mempersiapkan Kemerdekaan dan Perumusan Dasar Negara

2) Guru menjelaskan mengenai prosedur model pembelajaran Numbered

Heads Together

3) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang

4) Guru memberikan nomor kepada masing-masing siswa dengan jumlah atau sesuai dengan banyaknya siswa dalam kelompoknya

5) Guru memberikan lembar kerja kelompok

6) Siswa berdiskusi mencari jawaban dari setiap soal yang terdapat pada lembar kerja kelompok

7) Guru memanggil satu nomor dari kelompok tertentu

8) Siswa yang memiliki nomor tersebut selanjutnya mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang disepakati kelompoknya

9) Siswa menyampaikan jawabannya di hadapan teman-teman satu kelas. 10) Siswa atau kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau

memberikan pendapat c. Konfirmasi (15 menit)

(42)

108

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Guru memberikan bintang kepada setiap kelompok yang sudah menjawab dengan benar

3) Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk dikerjakan secara individu

3. Kegiatan Akhir (15 menit)

a. Guru bertanya jawab dengan siswa dengan tujuan untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

b. Guru bersama siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan

c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan motivasi kepada seluruh siswa

d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan meminta ketua kelas untuk memimpin doa

H. METODE PEMBELAJARAN

1. Model Pembelajaran :

a. Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (Kepala Bernomor)

2. Metode Pembelajaran : a. Ceramah

b. Diskusi c. Tanya Jawab

I. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

1. Media :

a. Karton

2. Buku Sumber :

a. Susilaningsih, Endang., dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI

Kelas 5. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional J. PENILAIAN

1. Prosedur Tes : Post Test 2. Jenis Tes : Tes Tertulis 3. Bentuk Tes : Essay

Mengetahui, Lembang, 22 April 2014

Wali Kelas V Praktikian Kelas V

Eti Suryati Ita Fuji Apriyani

NIP. 196301111986022001 NIM. 1003383

Kepala SD Negeri Cikidang 5

(43)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(44)

105

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Kerja Siswa Siklus I

Nama :

Kelompok :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan berdiskusi dengan temanmu. Pastikan

seluruh anggota kelompok mengetahui jawabannya !

1. Apa tugas BPUPKI ? Menurutmu apakah BPUPKI sudah melaksanakan

tugasnya dengan baik. Berikan alasannya !

...

...

...

2. Mengapa pada sidang pertama BPUPKI dikenang dengan sebutan

detik-detik lahirnya Pancasila ?

...

...

3. Apa tugas PPKI ? Menurutmu apakah PPKI sudah melaksanakan tugasnya

dengan baik ? Berikan alasannya !

...

...

...

4. Kemukakan pendapatmu tentang perlunya perumusan dasar negara sebelum

kemerdekaan !

...

...

(45)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Tugas Individu Siklus I

Nama :

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Jelaskan beberapa usaha yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan

kemerdekaan ?

...

...

...

...

...

2. Ceritakanlah kembali tentang BPUPKI dan PPKI secara singkat dengan

menggunakan bahasamu sendiri !

...

...

...

...

...

...

...

(46)

107

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kunci jawaban dan penskoran soal tes Siklus I Kunci Jawaban

A.Kelompok

1. Tugas BPUPKI adalah untuk mempelajari dan meyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena BPUPKI membahas hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia yaitu bentuk negara, wilayah negara, dasar negara, kewarganegaraan, rancangan undang-undang, ekonomi, dan keuangan.

2. Karena pada sidang pertama, dibahas dasar Negara dan banyak anggota sidang yang memberikan pandangannya tentang bentuk negara dan dasar Negara yaitu Pancasila

3. Tugas PPKI adalah mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut masalah ketatanegaraan serta landasan politik. PPKI dapat melakukan tugasnya dengan baik karena dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang merdeka.

4. Karena di dalam dasar negara tercantum Nilai-nilai kepribadian bangsa yang menjadi jati diri bangsa. Dan karena negara membutuhkan dasar untuk melandasi semua kegiatan kenegaraan yang akan dibuatnya.

B.Individu

Jawablah pertanyaan di bawah ini !

1. Usaha yang dilakukan untuk mempersiapkan kemerdekaan adalah dengan membentuk panitia persiapan kemerdekan yaitu BPUPKI dan PPKI serta merumuskan dasar negara

2. BPUPKI adalah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Zumbi Coosakai. BPUPKI dibentuk untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka. BPUPKI resmi dibentuk pada tanggal 29 April 1945. BPUPKI diketuai oleh Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat dan didampingi dua orang ketua muda, yaitu R.P Suroso dan Ichibangase. Selama berdiri BPUPKI mengadakan dua kali masa sidang resmi yaitu pada tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 1945 dan sidang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945.

(47)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hatta. PPKI melaksanakan sidang sebanyak empat kali. Anggota PPKI telah menjalankan tugas yang diembankan kepada mereka dengan sebaikbaiknya. Sampai akhirnya PPKI dapat meletakkan dasar-dasar ketatanegaraan bagi negara Indonesia yang baru saja berdiri.

PENSKORAN

A. Kelompok B. Individu

No. Soal Skor

1 25

2 25

3 25

4 25

Jumlah 100

No. Soal Skor

1 40

2 60

(48)

109

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan

pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aktivitas Pembelajaran Keterlaksanaan Keterangan

Ya Tidak

1

Kegiatan Awal

 Membuka pembelajaran dengan berdoa

 Melalukan apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

Kegiatan Inti

Tahap 1 : Penomoran

 Guru menjelaskan materi ajar

 Melalukan kegiatan tanya jawab dengan siswa

 Penjelasan pembelajaran IPS dengan model pembelajaran

NHT

 Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok

(49)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Guru memberi nomor kepada setiap siswa

Tahap 2 : Diskusi Kelompok

 Guru mengecek keterlibatan setiap siswa dalam kelompok

Tahap 3 : Menjawab pertanyaan

 Guru memanggil salah satu nomor dari kelompok

 Guru memberikan kesempatan kepada siswa dari kelompok lain

untuk mengajukan pendapat

 Guru memberikan penguatan terhadap jawaban-jawaban

siswa

3.

Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa

menyimpulkan kegiatan belajar

yang sudah dilaksanakan

 Guru menutup pembelajaran dengan berdoa

Lembang, April 2014

(50)

111

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Berilah tanda checklist () pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan

pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan berikan pendapat pada

kolom “Keterangan”.

No Aspek yang dinilai Keterlakasanaan Keterangan

Ya Tidak

1 Keberanian siswa dalam

bertanya

2 Keberanian siswa dalam

menyampaikan pendapat

3 Memperhatikan guru selama

guru menjelaskan materi

4 Tertib dalam diskusi kelompok

5 Aktif mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru

6 Menjawab pertanyaan guru

dengan menggunakan bahasa

sendiri

Lembang, April 2014

(51)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lembar Angket Siswa Siklus I

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang

Kelas / Semester : V / 2

Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Nama : ...

No. Pernyataan Jawaban

Ya Tidak

1 Apakah cara gurumu mengajar lebih menarik ?

2

Apakah dengan cara berdiskusi dengan

kelompok membuatmu lebih paham soal

pelajaran IPS ?

3 Dari materi yang sudah disampaikan, apakah ada bagian yang masih belum dimengerti ?

4 Apakah dengan belajar kelompok membuatmu merasa senang ?

5

Apakah materi “Usaha mempersiapkan

kemerdekaan” & “Perumusan Dasar Negara”

lebih mudah dipahami dengan cara belajar

(52)

113

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN 5 Cikidang

Hari/Tanggal : Selasa, 29 April 2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas / Semester : V / 2

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

2. Menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia

B. KOMPETENSI DASAR

2.1 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia

C. INDIKATOR

1. Menguraikan peristiwa perumusan dasar negara sampai akhirnya ada rumusan Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri

2. Membandingkan setiap gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno

3. Menyimpulkan kisah perjuangan yang sudah dilakukan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menguraikan peristiwa perumusan dasar negara, sampai akhirnya ada rumusan Pancasila dengan menggunakan bahasa sendiri

2. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, siswa dapat membandingkan setiap gagasan mengenai rumusan dasar negara yang dikemukakan oleh Moh. Yamin, Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno

3. Melalui kegiatan diskusi, siswa dapat menyimpulkan kisah perjuangan yang sudah dilakukan BPUPKI dalam merumuskan dasar negara

E. KARAKTER SISWA YANG DIHARAPKAN

1. Teliti 2. Kerjasama 3. Berani

F. MATERI AJAR

Perumusan Dasar Negara Oleh BPUPKI

(53)

Ita Fuji Apriyani, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

badan yang bertugas untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting untuk mendirikan negara Indonesia merdeka, BPUPKI sudah berhasil merumuskan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Sidang resmi pertama

Sidang resmi pertama berlangsung lima hari, yaitu 28 Mei sampai 1 Juni 1945. Pada masa sidang resmi pertama ini, dibahas dasar negara. Masa sidang pertama BPUPKI ini dikenang dengan sebutan detik-detik lahirnya Pancasila. Ada 3 tokoh yang mengemukakan pendapat Mereka adalah Muhammad Yamin, Prof.Dr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

1. Mohammad Yamin pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan azas dasar Negara kebangsaan Indonesia. Isinya adalah

1) Perikebangsaan, 2) Perikemanusiaan 3) Periketuhanan, 4) Perikerakyatan, dan 5) Kesejahteraan Rakyat.

2. Pada tanggal 31 Mei 1945 giliran Prof.Dr. Soepomo diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Gagasannya sebagai berikut:

1) Persatuan, 2) Kekeluargaan, 3) Keseimbangan lahir dan batin, 4) Masyarakat, dan 5)Keadilan rakyat

3. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyampaikan pendapatnya tentang dasar negara. Pidatonya dinamakan Lahirnya Pancasila, sebagai berikut:

1) Kebangsaan Indonesia, 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan, 3) Mufakat atau demokrasi, 4) Kesejahteraan sosial, dan 5) Ketuhanan Yang Maha Esa.

Pada sebuah pertemuan, panitia kecil membentuk sebuah panitia kecil lainnya yang berjumlah 9 orang. Bung Karno menyebut pertemuan itu sebagai “rapat

pertemuan antara Panitia Kecil dengan anggota BPUPKI.” Panitia kecil ini disebut

Panitia Sembilan dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Anggota Panitia Sembilan yaitu Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Mr. M. Yamin, Mr. Ahmad Subarjo, Mr. A. A. Maramis, Abdulkadir Muzakir, Wahid Hasyim, H. Agus Salim, dan Abikusno Cokrosuyoso

Pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan berhasil merumuskan maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia Merdeka. Hasil kerja panitia kecil ini dinamakan Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Isinya sebagai berikut:

1) Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya; 2) Kemanusiaan yang adil dan beradab;

3) Persatuan Indonesia;

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan;

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan..  Sebagai contoh, sebuah

Scanned by CamScanner... Scanned

Menurut Miller, Balanter dan Primbam dalam Dan Nimmo (2006) mengatakan bahwa citra adalah segala sesuatu yang telah dipelajari seseorang, yang relevan dengan situasi dan dengan

Pertama , periode diskursus kenabian ( Prophetic Discourse ), di mana al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapat dipercaya dibanding ketika dalam bentuk

menggunakan daun pisang// Tidak seperti tempe pada umumnya yang dibuat dengan jumlah yang besar dan dibungkus menjadi satu// tetapi makanan yang mengandung protein ini/ dijual hanya

Kompetensi guru tidak berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi, artinya semakin tinggi kompetensi yang dimiliki guru

[r]

[r]