• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gender dan Politik Perempuan pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gender dan Politik Perempuan pdf"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MATERI KULIAH:

Gender dan Politik Perempuan

(Bagian Pertama)

Dosen :

Gili Argenti, S.IP, M.Si

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

PENGERTIAN SEKS DAN GENDER

Untuk memahami konsep Gender, maka harus dibedakan antara kata Gender

dengan kata Seks (jenis kelamin).

Seks, merupakan pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan

secara biologis.

biologis : laki-laki (memiliki penis, memproduksi sperma), perempuan

(memiliki alat repoduksi, rahim, vagina, memproduksi sel telur dan

memiliki alat menyesui. Sumber : DR. Mansour Fakih,

(3)

Gender, sikap yang membedakan perlakuan berdasar jenis kelamin yang dikontruksi

secara sosial dan kultural.

 Kontruk sosial : laki-laki (kuat, rasional, jantan dan perkasa). perempuan (lemah

lembut, cantik, emosional atau keibuan).  Konstruk sosial dan budaya juga telah

menempatkan laki-laki berperan di wilayah publik, umum (sosial, ekonomi dan politik).

 Sedangkan perempuan ditempatkan

berperan dominan di wilayah privat, domestik (keluarga).

 Pelabelan (penandaan) ini telah merugikan dan menimbulkan ketidakadilan, terutama utk perempuan, dgn marginalisasi

perempuan berperan dlm sektor publik.

Sumber : DR. Mansour Fakih, Analisis Gender dan Transformasi Sosial

(4)

AKIBAT-AKIBAT BIAS GENDER TERHADAP KAUM PEREMPUAN

Perbedaan perlakuan mengakibatkan ketidakadilan terhadap kaum perempuan, serta melahirkan pelabelan dari masyarakat yang dianggap sebagai ketentuan kodrati, bahkan ketentuan dari Tuhan.

1. Secara ekonomis, proses peminggiran dlm jabatan birokrasi maupun program-program pembangunan.

2. Secara pendidikan, proses membatasi mobilisasi tingkat pendidikan (karena alasan ekonomi keluarga), mendahulukan pendidikan buat anak laki-laki. 3. Melahirkan kekerasan dan penyiksaan terhadap kaum perempuan

(pemerkosaan, pemukulan dan sterilisasi kesuburan).

(5)

PERBEDAAN SEKS DAN GENDER

Seks (Jenis Kelamin) Gender

Tidak dapat diubah Dapat diubah

Berlaku sepanjang zaman Tergantung waktu Berlaku dimana saja Tergantung budaya

setempat Merupakan kondrat

Tuhan

Buatan manusia, bukan kodrat Tuhan

(6)

PEREMPUAN DAN POLITIK

 Dunia politik tidak pernah netral, masalahnya selama ini politik, lebih banyak di huni kaum laki-laki.

 Karenanya, produk politik (ide, kebijakan) seluruh isinya memiliki karakter maskulin (laki-laki).

 Bahwa politik seharusnya

mengakomodir kaum perempuan, karena kepentingan perempuan hanya bisa diperjuangkan oleh perempuan sendiri.

 Mengingat perempuan berjumlah 50% dari penduduk dunia, maka secara

prinsip mereka juga harus terwakili secara sama di ranah politik.

(7)

GERAKAN FEMINISME DI INDONESIA

Feminisme, berangkat dari asumsi bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi.

 Gerakan feminisme merupakan perjuangan dlm rangka mentrasformasi (merubah) sistem dan struktur tidak adil, menuju sistem yang adil bagi perempuaan maupun laki-laki.

 Gerakan feminisme di Indonesia pasca Orde Baru memperjuangkan kuota khusus bagi keterwakilan perempuan.

(8)

KEBIJAKAN AFIRMATIF GENDER

Kebijakan afirmatif gender adalah kebijakan memberikan keistimewaan khusus untuk perempuan yang bersifat sementara.

Beberapa kebijakan afirmatif di bidang politik di Indonesia diantaranya

1. Keterwakilan perempuan sebesar 30% dari daftar caleg yang

diajukan partai-partai politik dalam pemilu. (UU Pemilu Nomor 12 Tahun 2003)

2. Penetapan Zipper System, partai harus memasukan paling tidak satu perempuan dari tiga kandidat, agar peluang terpilihnya menjadi lebih besar. (UU Pemilu Nomor 10 Tahun 2008)

Sayangnya untuk Zipper System efektivitasnya jauh menjadi berkurang setelah Mahkamah Konstitusi mengubah sistem pemilu dari proporsional semi terbuka, menjadi sepenuhnya terbuka.

(9)

Regulasi Afirmatif Caleg Perempuan Pemilihan Umum Legislatif 2014

PKPU Nomor 7 Thun 2013 dan UU No. 8 Tahun 2012.

 Pasal 24 Ayat 1

Kewajiban pemenuhan kuota 30% di tiap daerah pemilihan.

 Pasal 55

Pengajuan caleg harus memuat paling sedikit 30% keterwakilan perempuan.

 Pasal 56 Ayat 2

(10)

Tabel 1

Perbandingan Calon Anggota DPR RI Perempuan Pemilu 2004 dan Pemilu 2009

Keterangan Pemilu 2004 Pemilu 2009

Jumlah Caleg Anggota DPR Perempuan

2.507 3.910 Persentase Calon Anggota DPR

Perempuan

33% 34,7% Jumlah Calon Anggota DPR

Perempuan Terpilih

61 103 Persentase Calon Anggota DPR

Perempuan Terpilih

11.09% 17,86%

(11)

Tabel 2

Jumlah Kursi DPR RI Hasil Pemilu 2014 Berdasarkan Asal Partai Politik

Sumber : Pusat Kajian Politik (PUSKAPOL) Universitas Indonesia, Tahun 2410

No Partai Politik

Perolehan Kursi Perempuan

Perolehan Kursi Partai

Persentasi Kursi Perempuan

Perpartai

(12)

Tabel 3

Perbandingan Jumlah Kursi Perempuan DPR RI Hasil Pemilu 2009 dan Pemilu 2014

Sumber : Pusat Kajian Politik (PUSKAPOL) Universitas Indonesia, Tahun 2410

No Partai Politik Perolehan Kursi 2009

(13)

RASIO PEMILIH 2009

 Pemilih Laki-Laki (78.082.462 Jiwa)

Pemilih Perempuan (76.659.325 Jiwa)

 Pemilih Laki-Laki

(93.439.610 Jiwa)

Pemilih Perempuan

(93.172.645 Jiwa)

RASIO PEMILIH 2014

Sumber : KPU

Data Puskapol UI pada Pemilu 2009, sekitar 77,55% pemilih

memberikan suaranya kepada caleg laki-laki, dan sekitar 22,45% pemilih menyalurkan suaranya kepada caleg perempuan.

(14)

Tabel 4

Basis Keterpilihan Caleg Perempuan Pemilu 2014

Kategori Jumlah Persen

Jaringan kekerabatan dgn elit politik 35 36%

Kader Partai 21 22%

Elit Ekonomi 18 19%

Anggota DPD/DPR 9 9%

Aktifis Ormas/LSM 8 8%

Selebriti/figur populer 6 6%

Jumlah 97 100%

(15)

Tabel 5

Perempuan dalam Eksekutif 2009-2014

Sumber : Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Jabatan Perempuan Laki-Laki Total

Mentri 3 8,3% 30 91,7% 33

Gubernur 1 3,0% 32 97,0% 33

Wakil Gubernur 1 3,0% 32 97,0% 33

Bupati 8 1,8% 332 98,2% 440

(16)

PARTISIPASI POLITIK PEREMPUAN DALAM PEMILUKADA SERENTAK

Pada pelaksanaan Pemilukada Serentak Desember 2015, dari 1.584 Calon Kepala/Wakil Daerah, dari 76 Kabupaten, 13 Kota dan 1 provinsi. Tercatat :

Hanya 116 calon perempuan (7,32 %)

Dengan Rincian 54 maju sebagai Kepala Daerah. Serta 62 lainnya sebagai Calon Wakil Kepala Derah

(17)

KENDALA DLM MENINGKATKAN

PERAN PEREMPUAN

Kendala Politik

1. Dominannya politik berkarkter maskulin.

2. Kurangnya dukungan partai politik.

Kendala Ideologis

1. Kondisi sosial-budaya mengekang (sistem patriaki)

2. Kurang kepercayaan diri perempuan.

3. Image politik itu permainan kotor.

4. Media massa yang kurang mendukung peran perempuan

5. Asumsi perempuan sebagai mahluk tidak lengkap

(18)

 Reformasi internal partai politik, terutama kaderisasi dan rekrutmen caleg.

 Implementasi kebijakan afirmatif utk perempuan oleh partai politik tunduk pada prinsip memperkuat partisipasi perempuan.

 Rekruitmen caleg harus memperhatikan kualitas caleg,tidak asal memenuhi kuota 30%.

 Partai tidak menjadikan kalangan selebritis hanya sebagai penarik suara. (Prof. DR. Siti Zuhro)

(19)

T E R I M A K A S I H

TUGAS

1. Tugas perindividu, dikumpulkan dan presentasikan minggu depan.

2. Terdapat tiga bahan tulisan dengan judul :

Relasi Gender Dalam Masyarakat Indonesia.

Kepemimpinan Perempuan : Perubahan Paradigma Dari Politik

Gagasan ke Politik Kehadiran.

Pergulataan di Tengah Marginalisasi dan Dominasi Kultur Patriarki

Perempuan, Partai Politik dan Parlemen di NTB.

3. Dari ketiga artikel di atas anda Review (intisarinya atau rangkum)

4. Tugas dalam bentuk Film The Lady cukup anda kasih komentar

kesan-kesan setelah menonton film tersebut.

Gambar

Tabel 2 Jumlah Kursi DPR RI Hasil Pemilu 2014
Tabel 3 Perbandingan Jumlah Kursi Perempuan DPR RI
Tabel 4 Basis Keterpilihan Caleg Perempuan Pemilu 2014
Tabel 5 Perempuan dalam Eksekutif 2009-2014

Referensi

Dokumen terkait

a. Pada tahapan awal pembelajaran, guru menyiapkan materi yang akan dikenai model reciprocal teaching dan menginformasikan kepada siswa serta bertanggung jawab untuk

Rata-rata persentase membran plasma utuh (MPU) spermatozoa kambing Boer juga mengalami penurunan setelah perlakuan pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas

Hasil penelitian menunjukan bahwa 46% Bunda PAUD memiliki kemampuan emotion regulation rendah, 30,88% memiliki kemampuan impulse control sedang, 68% memiliki kemampuan

Jenis kritik yang dipilih oleh mahasiswa dibagi dalam tiga kategori, yaitu: (1) jenis kritik pada carpon µFHUSHQ¶ \DQJ GLEXDW ROHK PDKDVLVZD secara individual berdasarkan

Pinjaman Antara Perpustakaan (PAP) adalah perkhidmatan untuk memperolehi bahan samada buku atau artikel yang tidak terdapat dalam Perpustakaan ini dari perpustakaan atau institusi

pendukung kebudayaan di atas tanah kelahiran leluhurnya, namun pada saat yang sama, mereka juga harus tetap diberi ruang dan kesempatan untuk mampu melihat dirinya,

Direct red-31 dye removal percentage by rice husk ash biosilica in various temperature.. From Table 4, with the increase of temperature, the removal percentage will also

Pada bagian tengah terdapat alamat cabang, nomor telepon, nomor fax, Pada bagian kiri terdapat menu dan harga minuman, sedangkan bagian kanan cover menu yang