• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN PERAN KATALIS AUDITOR TERHADAP KEPUASAN AUDITI SERTA DAMPAKNYA PADA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR Zulfakar 1) , Nadirsyah 2) , Heru Fahl

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN PERAN KATALIS AUDITOR TERHADAP KEPUASAN AUDITI SERTA DAMPAKNYA PADA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR Zulfakar 1) , Nadirsyah 2) , Heru Fahl"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 - Volume 5, No. 3, Agustus 2016

PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN PERAN KATALIS AUDITOR TERHADAP KEPUASAN AUDITI SERTA DAMPAKNYA PADA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL

PEMERIKSAAN INSPEKTORAT PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

Zulfakar1), Nadirsyah2), Heru Fahlevi3) 1)Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Aceh Timur

2,3)Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Abstract: This study aimed to examine the effect of audit quality and the catalyst role of auditors simultaneously and partially to the satisfaction of the auditee and its impact on the completion of The Follow-up Examination Reports (TL-LHP) inspectorate as well as to test the effect of directly or indirectly between the quality of the audit and the catalyst role the auditor's The Follow-up Examination Reports completion Inspectorate through the auditee satisfaction at the working unit (SKPD) in the Government of East Aceh Regency. This study is hypothesis testing and data sources of this study are primary data obtained from questionnaires the respondents were analyzed using path analysis. This study uses census with a population of 48 units of analysis consisting of 86 respondents representing working unit in the Government of East Aceh Regency. The results showed that (1) the quality of the audit and the auditor's role of catalyst influence simultaneously and partially to the satisfaction of the auditee. (2) Furthermore, the quality of the audit, the auditors and the role of catalyst auditee satisfaction influence simultaneously and partially to the completion of The Follow-up Examination Reports inspectorate at the working unit in the Government of East Aceh Regency. (3) while, test results showed that the quality of audit mediation indirect effect on the settlement of The Follow-up Examination Reports inspectorate through the auditee satisfaction. (4) temporary, role of catalyst auditor directly affect the completion of The Follow-up Examination Reports inspectorate at the working unit in East Aceh District Government with or without the satisfaction of the auditee..

Keywords: The Quality Audit, The Catalyst Role of Auditors, The Auditee Satisfaction, The Settlement The Follow-up Examination Reports

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan dan parsial terhadap kepuasan auditi serta dampaknya terhadap penyelesaian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (TL-LHP) Inspektorat serta untuk menguji pengaruh langsung atau tidak langsung antara kualitas audit dan peran katalis auditor terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui kepuasan auditi pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis dan sumber data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan jumlah populasi sebanyak 48 unit analisis yang terdiri dari 86 responden yang mewakili SKPD pada Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas audit dan peran katalis auditor berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap kepuasan auditi. (2) selanjutnya, kualitas audit, peran katalis auditor dan kepuasan auditi berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. (3) sedangkan, hasil uji mediasi menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara tidak langsung terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui kepuasan auditi. (4) sementara, peran katalis auditor berpengaruh secara langsung terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur baik melalui atau tanpa melalui kepuasan auditi.

Kata kunci: Kualitas audit, peran katalis auditor, kepuasan auditi, penyelesaian TL-LHP.

(2)

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 2 pemerintahan daerah dilakukan terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD yang meliputi: sekretariat, dinas, badan, kantor, dan lembaga teknis daerah provinsi, serta beberapa lembaga perangkat daerah kabupaten/kota, di mana hasilnya berupa rekomendasi kepada pimpinan SKPD (Alfian, 2014).

Berkaitan dengan penyelesaian TL–LHP yang dilakukan oleh SKPD, terdapat 558 temuan yang belum dilakukan penyelesaian atas temuan auditor internal, hal ini dapat dilihat dari jumlah 986 temuan pada tahun 2011 s.d 2014 hanya 428 temuan yang telah diselesaikan oleh SKPD di pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.

Fenomena tersebut berkaitan dengan yang dinyatakan oleh Latief (2015) bahwa terdapat beberapa alasan utama belum optimalnya proses penyelesaian tindak lanjut yang dilakukan oleh SKPD sesuai dengan kebijakan sistem dan prosedur tindak lanjut di dalam organisasi, yaitu: peran pejabat eksekutif dan legislatif terhadap proses tindak lanjut hasil pemeriksaan yang belum optimal, kurangnya tanggungjawab dan kepedulian pejabat terkait untuk menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan, tim pemantauan tindak lanjut yang dibentuk oleh pemerintah daerah tidak efektif, belum jelasnya mekanisme proses penyelesaian tindak lanjut, kurangnya komitmen kepala daerah berkaitan dengan temuan hasil pemeriksaan di lingkungan satuan kerjanya, belum intensifnya pembentukan majelis tuntutan ganti rugi dalam menjalankan tugasnya, dan kurangnya peran Inspektorat

daerah dalam penyelesaian tindak lanjut. Kepuasan auditi berkaitan erat dengan kualitas audit dan peran auditor sebagai katalis. Peran katalis auditor akan memberikan nilai dan harapan bagi auditi dalam menjalankan aktivitasnya dan ketercapaian tujuan dari organisasi. Sementara, kaitan antara kepuasan auditi dengan kualitas audit menurut Husen (2008) mengemukakan bahwa pelaksanaan

quality assurance pada prinsipnya mengacu pada konsep kepuasan konsumen (consumers satisfaction). Artinya setiap langkah kegiatan audit yang dilakukan akan bermuara pada pemenuhan kebutuhan konsumen. Konsumen audit akan merasa puas apabila produk jasa audit yang dihasilkan mempunyai kualitas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan dan parsial terhadap kepuasan auditi serta dampaknya terhadap penyelesaian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (TL-LHP) Inspektorat serta untuk menguji pengaruh langsung atau tidak langsung antara kualitas audit dan peran katalis auditor terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.

Penelitian ini dimulai dengan membahas kajian pustaka, metodologi, hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.

KAJIAN KEPUSTAKAAN Penyelesaian TL-LHP

(3)

3 - Volume 5, No. 3, Agustus 2016 yang ada akan menghasilkan Rekomendasi Tindak Lanjut (RTL) yang diiringi dengan tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP). Maka, baik RTL maupun TLHP memainkan peran penting dalam kaitannya terhadap realisasi tugas pemeriksaan, karena paling tidak dapat menjadi tolok ukur sebuah keberhasilan tugas di lapangan (Fokus Pengawasan, 2006, p.15).

Menurut Lin dan Liu (2012) dengan dilaporkannya hasil temuan merupakan langkah penting pertama yang selanjutnya harus diikuti dengan meminta pertanggung jawaban auditee

serta melakukan langkah perbaikan.

Dengan demikian, dibutuhkan peran dan komitmen seluruh stakeholders terutama kepala daerah, pejabat eksekutif dan seluruh tim yang terlibat dalam proses penyelesaian TL-LHP, sehingga tanggungjawab dan peran tersebut dapat memaksimalkan penyelesaian TL-LHP.

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Kepuasan Auditi

Hasil penelitian sebelumnya seperti Benh

et. al., (1997); Widagdo (2002); Nugraha & Ghozali (2002); serta Samelson et. al., (2006) yang menguji pengaruh atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan lapangan, ketaatan pada standar umum pada saat melakukan pemeriksaan berpengaruh terhadap kepuasan auditi.

Penelitian Yuniarti dan Zumara. (2013) untuk meningkatkan kepuasan klien, auditor harus mempersiapkan perencanaan dan pemeriksaan program audit yang tepat, guna

menghasilkan audit yang berkualitas, dan auditor juga harus mengawasi proses pelaksanaan audit sebagaimana yang tertuang di dalam standar audit, seperti standar pelaksanaan, standar pelaporan dan standar tindak lanjut.

Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Kepuasan Auditi

Internal audit berperan sebagai suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakannya. Menurut Effendi (2006) Peran auditor internal sebagai katalisator yang memberikan jasa kepada manajemen melalui saran yang bersifat konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan organisasi namun tidak ikut dalam operasional di organisasi tersebut.

Manajemen sebagai pelanggan dari jasa internal auditor akan merasa puas jika kinerja yang ditunjukkan internal auditor dapat memenuhi harapannya atau memberikan manfaat dan membantu pihak manajemen mencapai tujuan organisasi (Ilham, 2002).

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat

(4)

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 4 dari apakah proses audit dilakukan dengan

cermat, sesuai prosedur dan ketentuan perundang-undangan (Zeyn, 2014).

Pelaksanaan rekomendasi audit sangat relevan dengan efektivitas dan kualitas pemeriksaan (Van Gansberghe, 2005). Rekomendasi yang dihasilkan sebagaimana ketentuan perundang-undangan harus segera dilakukan penyelesaian tindak lanjut oleh auditi, karena hal ini berkaitan dengan kualitas audit, khususnya terkait dengan reputasi auditor dalam melakukan pemeriksaan.

Prosedur tindak lanjut sebagaimana yang telah tertuang di dalam Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit APIP yang mewajibkan auditor menggunakan standar audit dalam melakukan pemeriksaan, khususnya standar tindak lanjut untuk memonitor dan meyakinkan bahwa manajemen telah mengambil tindakan perbaikan atas rekomendasi audit internal, atau manajemen yang bersangkutan menerima risiko apabila tidak menindaklanjuti rekomendasi tersebut.

Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat

Menurut Asian Organization of Supreme Audit Institutions (ASOSAI, 2009), semakin besar persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang diterima dan diimplementasikan oleh auditee merupakan salah satu indikator peran dari auditor internal yang kualitas auditnya tinggi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meilani dan Widiastuti (2015) peran auditor sebagai katalis

berdasarkan persepsi karyawan berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan dari organisasi, khususnya dalam membantu karyawan dan memberikan nilai tambah bagi manajemen, terutama rekomendasi yang dihasilkan dalam melakukan pemeriksaan.

Pernyataan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 pada lampiran III PSP 02 paragraf 17 yakni “besarnya manfaat yang diperoleh dari pekerjaan pemeriksaan tidak terletak pada temuan pemeriksaan yang dilaporkan atau rekomendasi yang dibuat, tetapi terletak pada efektivitas penyelesaian yang ditempuh oleh entitas yang diperiksa”.

Pengaruh Kepuasan Auditi terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat

Kepuasan auditi terjadi dikarenakan proses audit yang dilakukan oleh auditor internal akan memberikan manfaat bagi auditi, salah satunya adalah peran auditor internal dalam melaksanakan audit sampai menghasilkan rekomendasi..

Fornell et. al., (1996) menyatakan bahwa kepuasan pada dasarnya meliputi tiga hal yaitu kualitas yang dirasakan, nilai yang dirasakan, dan harapan pelanggan. Sementara, Winniasri et. al., (2014) dalam penelitiannya menjelaskan tingkat kepuasan yang diukur meliputi kepuasan auditi keseluruhan, kepuasan terhadap fungsi pengawasan internal dan kepuasan terhadap laporan hasil audit.

(5)

5 - Volume 5, No. 3, Agustus 2016 TLHP seluruhnya dimaknai sebagai upaya untuk perbaikan kinerja. Untuk itu perlu adanya sinergi positif dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas RTL dan TLHP sehingga dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan (Fokus Pengawasan, 2006, p. 16).

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui Kepuasan Auditi

Secara teori, kualitas audit memiliki hubungan yang sangat erat terhadap penyelesaian TL-LHP. Kualitas audit yang baik akan memberikan arahan terhadap auditi dalam penyelesaian TL-LHP. Kualitas audit dapat dilihat dari apakah proses audit dilakukan dengan cermat, sesuai prosedur dan ketentuan perundang-undangan.

Setyaningrum et. al., (2014) dalam penelitiannya terdapat pengaruh langsung antara kualitas auditor pada tindak lanjut dari rekomendasi audit, serta efek tidak langsung pada temuan audit. Kualitas auditor yang tinggi mampu menghasilkan rekomendasi yang berkualitas tinggi dan dengan mudah diikuti oleh entitas yang diaudit. Semakin tinggi rekomendasi audit ditindaklanjuti, semakin baik sasaran yang harus dicapai oleh auditi dalam menjalankan aktivitasnya.

Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui Kepuasan Auditi

Kepuasan auditi juga berkaitan erat dengan peran auditor sebagai katalis, hal ini sesuai dengan pernyataan Simbolon (2010)

peran katalisator yang dilakukan auditor internal tidak saja terbatas pada tindakan perbaikan dan memberikan nasihat tetapi juga mencakup dalam system design and

development dengan persetujuan pimpinan,

review terhadap kompetensi sumberdaya manusia dalam suatu fungsi organisasi, keterlibatan dalam penyusunan organization planning, evaluasi kinerja, budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi melalui rekomendasi yang dihasilkan pada saat pemeriksaan.

Oleh karena itu, jika peran auditor internal sebagai katalis sesuai dengan harapan auditi, maka auditi akan puas dan merasakan manfaat serta membantu pihak manajemen mencapai tujuan organisasi (Ilham, 2002).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis (hypothesis testing research) yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan yang mempunyai sebab akibat antar variabel (Sekaran, 2006, p. 162). Penelitian ini juga bersifat cross-sectional studies yaitu studi yang mengumpulkan data sekaligus dalam satu periode waktu. Populasi dalam penelitian ini seluruh SKPD dalam pemerintahan kabupaten Aceh Timur sebanyak 48 SKPD yang diwakili oleh 86 responden dengan menggunakan metode sensus karena semua populasi merupakan unit analisis yang akan diteliti.

(6)

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 6 dengan teknik pengumpulan data menggunakan

kuesioner.

Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Penyelesaian TL-LHP merupakan sejauh mana upaya penyelesaian TL-LHP yang dilakukan SKPD baik secara kualitas maupun secara kuantitas agar dapat diketahui tingkat kepatuhan, komitmen, tanggungjawab, target dan realisasi dalam melaksanakan rekomendasi hasil pemeriksaan auditor internal. Indikatornya adalah kualitas dan kuantitas (Fokus Pengawasan, 2006, p. 16).

2) Kepuasan auditi yakni tingkat kepuasan SKPD terhadap peran dan kualitas auditor internal dalam melakukan pemeriksaan. Indikator yang akan digunakan yaitu kualitas yang dirasakan, nilai yang dirasakan, dan harapan pelanggan (Fornell et. al.,, 1996). 3) Kualitas audit merupakan persepsi dan

penilaian yang dilakukan SKPD terhadap metode dan tata cara pada saat proses audit berlangsung sampai dengan rekomendasi yang dihasilkan oleh auditor internal. Indikatornya adalah standar pelaksanaan audit, standar pelaksanaan pelaporan, dan standar tindak lanjut (BPKP, 2008, p.36). 4) Peran katalis auditor merupakan kontribusi

auditor internal berupa rekomendasi yang dihasilkan berupa saran yang konstruktif dan aplikatif terhadap auditi guna tercapainya tujuan dari organisasi. Indikatornya adalah

kesesuaian dengan peraturan, verifikasi dan perlindungan aset auditi, serta keekonomisan dan efisiensi (Tugiman, 1997, p.16).

Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Untuk pengujian data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (normalitas dan heterokedastisitas), uji korelasi, dan uji mediasi. Menurut Rucker, et. al., (2011), ada dua kemungkinan yang terjadi dari hasil uji mediasi, yaitu: a) fully mediation, artinya variabel independen tidak mampu mempengaruhi secara signifikan variabel dependen tanpa melalui variabel mediator, dan b) partially mediation, artinya variabel independen mampu mempengaruhi secara langsung variabel dependen tanpa melalui/melibatkan variabel mediator.

Rancangan Pengujian Hipotesis

Rancangan pengujian hipotesis dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Rancangan Pengujian Hipotesis Formulasi atas model analisis jalur (path analysis) menggunakan persamaan struktural sebagai berikut:

𝜌 2

X

Z X

𝜌 4

ε ε

2

𝜌 1

𝜌 3

𝜌 5

(7)

7 - Volume 5, No. 3, Agustus 2016 Y = ρ1X1 + ρ2X2 + 1…………I

Z = ρ3X1 + ρ4X2 + ρ5Y + 2 ... II

Keterangan:

X1 : Kualitas Audit

X2 : Peran Katalis Auditor

Y : Kepuasan Auditi Z : Penyelesaian TL-LHP

1 : Variabel lain yang mempengaruhi Y

2 : Variabel lain yang mempengaruhi Z

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diterima, dengan persamaan jalur penelitian ini yaitu:

Y = 0,389X1 + 0,191X2 + 0,888 1

Z = 0,079X1 + 0,127X2 + 0,580Y + 0,750 2

Pengaruh Kualitas Audit dan Peran Katalis Auditor secara Simultan terhadap Kepuasan Auditi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan auditi yaitu 21,1%.

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Kepuasan Auditi pada SKPD

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kualitas audit terhadap kepuasan auditi yaitu 15,1%.

Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Kepuasan Auditi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran katalis auditor berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh peran katalis auditor terhadap yaitu 3,6%.

Pengaruh Kualitas Audit, Peran Katalis Auditor dan Kepuasan Auditi secara Simultan terhadap Penyelesaian TL-LHP

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit, peran katalis auditor dan kepuasan auditi secara simultan berpengaruh terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kualitas audit, peran katalis auditor dan kepuasan auditi yaitu 43,7%.

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara parsial terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kualitas audit terhadap penyelesaian TL-LHP yaitu 0,62%.

Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP

(8)

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 8 Besarnya pengaruh peran katalis auditor

terhadap penyelesaian TL-LHP yaitu 1,61%.

Pengaruh Kepuasan Auditi terhadap Penyelesaian TL-LHP

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan auditi berpengaruh terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kepuasan auditi terhadap penyelesaian TL-LHP yaitu 33,6%.

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP melalui Kepuasan Auditi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara tidak langsung atau fully mediation terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur melalui kepuasan auditi. Artinya kualitas audit tidak mampu mempengaruhi penyelesaian TL-LHP tanpa melalui kepuasan auditi.

Pengaruh langsung antara kualitas audit terhadap penyelesaian TL-LHP sebesar 7,9%. Sementara, besarnya pengaruh tidak langsung antara kualitas audit terhadap penyelesaian TL-LHP melalui kepuasan auditi yaitu 22,6%. Hal ini dikarenakan pengaruh langsung > dari pengaruh tidak langsung atau 0,226 > 0,079.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Benh et. al.,

(1997); Widagdo (2002); Nugraha & Ghozali (2002); serta Samelson et. al., (2006) yang menunjukkan bahwa atribut kualitas audit berpengaruh terhadap kepuasan klien yang

terdiri dari pelaksanaan pekerjaan lapangan, ketaatan pada standar umum pada saat melakukan pemeriksaan.

Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum et. al., (2014) yang menunjukkan terdapat pengaruh langsung antara kualitas auditor pada tindak lanjut dari rekomendasi audit, serta efek tidak langsung pada temuan audit.

Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP melalui Kepuasan Auditi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran katalis auditor berpengaruh secara langsung terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur baik melalui atau tanpa melalui kepuasan auditi.

Pengaruh langsung antara peran katalis auditor terhadap penyelesaian TL-LHP sebesar 12,7%. Nilai pengaruh langsung > pengaruh tidak langsung yaitu, 0,127 > 0,111. Artinya peran katalis auditor mampu mempengaruhi secara langsung penyelesaian TL-LHP atau

partially mediation

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Priantinah dan Adhisty (2012); dan Meilani dan Widiastuti (2015) yang menunjukkan bahwa peran auditor internal sebagai katalisator akan memberikan dampak terhadap ketercapaian tujuan organisasi dan berada pada kategori cukup baik.

(9)

9 - Volume 5, No. 3, Agustus 2016 pimpinan, review terhadap kompetensi sumberdaya manusia dalam suatu fungsi organisasi, keterlibatan dalam penyusunan

organization planning, evaluasi kinerja,

budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi melalui rekomendasi yang dihasilkan pada saat pemeriksaan.

Dengan posisi auditor internal sebagai katalis yang berada di luar sistem organisasi, maka pandangan auditor internal dapat lebih objektif dalam memberikan koreksi untuk perbaikan (Winniasri et. al.,, 2013).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kualitas audit dan peran katalis auditor berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. 2. Kualitas audit, peran katalis auditor dan

kepuasan auditi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.

3. Kualitas audit berpengaruh secara tidak langsung terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur melalui kepuasan auditi atau

fully mediation.

4. Peran katalis auditor berpengaruh secara langsung terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten

Aceh Timur melalui kepuasan auditi atau

partially mediation.

Saran

Saran Praktis (operasional)

Tanggungjawab dan peran SKPD pada pemerintahan kabupaten Aceh Timur terhadap penyelesaian TL-LHP merupakan salah satu bentuk penilaian kinerja pada instansi tersebut, sehingga penting kiranya penyelesaian TL-LHP tersebut dimasukkan ke dalam LAKIP SKPD guna melihat perkembangan penyelesaian TL-LHP dimaksud.

Saran Akademis (teoritis)

Penelitian selanjutnya juga dapat mengganti jenis penelitian ini, menjadi penelitian kualitatif guna memperkuat teori terhadap penyelesaian TL-LHP yang dirasakan masih sedikitnya referensi ilmiahnya, khususnya perbandingan tanggungjawab dan peran SKPD antara penyelesaian TL-LHP BPK-RI dengan penyelesaian TL-LHP Inspektorat Kabupaten/Kota.

DAFTAR PUSTAKA

Alfian (2014) Tanggungjawab Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam Menindaklanjuti Hasil Temuan Pemeriksaan oleh Inspektorat Kabupaten Berdasarkan Pasal 34 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Tesis. Universitas Tanjungpura. Pontianak.

ASOSAI (2009) Quality Assurance in

Financial Audit Handbook. Asian

(10)

Volume 5, No. 3, Agustus 2016 - 10 Institutions.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (2008) Kode Etik dan Standar Audit: Diklat Pembentukan Auditor Ahli. Edisi Kelima. Modul

Pusdiklat BPKP. ISBN 979-3873-06X

Behn, B.K., J.V., Carcello, D.R., Hermanson & R.H., Hermanson (1997) The Determinants of Audit Client Satisfaction among Clients of Big 6 Firms.Accounting Horizons. 11(1), 7-24 Effendi, M.A (2002) Paradigma Baru Internal

Auditor. Majalah Auditor. Rubrik “Kolom 1″, Edisi No. 05 tahun 2002,

ISSN: 1412-5501

https://internalauditindonesia.wordpress.

com/2010/02/08/paradigma-baru

-internal-auditor/. dikutip pada tanggal 04 September 2015

Fokus Pengawasan (2006) TLHP dan

Peningkatan Kinerja. Nomor 10

Tahun III Triwulan II. Jakarta. Inspektorat Jenderal Departemen Agama R.I.

Fornell, C., M.D., Johnson, E.W., Anderson, J., Cha & B.B., Everitt (1996) The American Customer Satisfaction Index, Nature Purpose, and Finding. Journal of Marketing. 60(4), 7-18

Husen, S (2008) Menuju auditor internal yang professional. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. 19(1), 67-72

Ilham, M (2002) Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Internal Auditor di Pertamina. Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro. Latief, A (2015) Revitalization of Apparatus

Function of Government in Following up Investigation Result in Government Audit Board in Maros District. Working Paper. Public Policy and Administration Research. 5(3), 194-196

Liu, Jin & Bin, Lin (2012) Government auditing and corruption control: Evidence from China’s provincial panel data. China Journal of Accounting Research. 5(2), 163-186

Meilani, A & Y., Widiastuti (2015) Employee UPBJJ-UT Perceptions of The Role Auditor Internal Audit. Conference in

Business, Accounting, and Management.

2(1), 34-45

Nugraha, N & I., Ghozali (2002) Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Klien Audit yang bukan Perusahaan Go Public di Jawa Tengah.

Tesis. Universitas Diponegoro

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007. Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. Jakarta

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/ M.PAN/03/2008. Tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Jakarta.

Priantinah, D & M.C., Adhisty (2012) Persepsi Karyawan Tentang Peran Auditor Internal sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. Jurnal Nominal. 1(1), 35-49

Rucker, D.D., K.J. Preacher., Z.L. Tormala & R.E. Petty (2011) Mediation Analysis in Social Psychology: Current Practices and New Recommendations. Social and Personality Psychology Compass, 5(6), 359-371.

Samelson, D., S., Lowensohn & L.E., Johnson (2006) The Determinants of perceived audit quality and auditee satisfaction in local government. Journal of Public Budgeting, Accounting and Financial Management. 18(2), 139-166.

Sekaran, U (2006) Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Setyaningrum, D., L., Gani, & D., Martani (2014) Pengaruh Kualitas Auditor dan Pengawasan Legislatif terhadap Temuan Audit dengan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan sebagai Variabel Intervening. Mataram.

(11)

24-11 - Volume 5, No. 3, Agustus 2016 27 September

Simbolon, H.A (2010) Paradigma Baru Audit

Internal. http://akuntansi

bisnis.wordpress.com/feed/,Diakses pada tanggal 11 September 2015.

Tugiman, H (1997) Standar Profesional Auditor Internal. Jilid 5. Yogyakarta: Kanisius Van Gansberghe, C.N (2005) Internal auditing

in the public sector: a consultative forum in Nairobi, Kenya, shores up best practices for government audit professionals in developing nations.

Internal Auditor. 62(4), 69-73.

Widagdo, R (2002) Analisis Pengaruh Atribut-Atribut Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Klien. Tesis. Universitas Diponegoro

Winniasri, E.F., R., Nurmalina & S., Djohar (2014) Tingkat Kepuasan Auditi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Jurnal Informatika Pertanian. 23(2), 185-196.

Yuniarti, R & W.M., Zumara (2013) Audit Quality Attributes and Audit Client Satisfaction. International Journal of

Humanities and Management

Sciences (IJHMS). 1(1), 96–100

Gambar

Gambar 1. Rancangan Pengujian Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar... Estika Tata

Pada tahap refleksi ini diupayakan dapat mengungkap hasil observasi sehingga akan diketahui : 1) Kepala Sekolah memiliki respon yang positif artinya semua subyek

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah pendapatan per kapita, pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi (industri), tarif pajak (badan/perusahaan) mempengaruhi rasio

Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan petugas kesehatan IGD terhadap tindakan triage berdasarkan

Kajian ini bertujuan untuk melihat semula program Ijazah Sarjana Muda Sains & Pendidikan (Matematik) yang dianjurkan oleh Fakulti Pendidikan, Universiti Teknologi Malaysia dalam

H.E., D.E.A., memaparkan fenomena tanah longsor dari sudut pandang geo-teknik yang menyatakan bahwa peristiwa tanah longsor atau dikenal sebagai gerakan massa tanah, batuan atau

1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum membawa, mengirim, mengangkut, atau mentransito Narkotika Golongan I, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4

Evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan pelaksanaan layanan dasar bimbingan belajar serta timbal balik terhadap keefektifan layanan dasar bimbingan belajar yang