• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkun"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

2. PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

1.1 Pentingnya Pengelolaan Sumber Daya Alam

Sumber daya alam merupakan karunia dan rahmat dari Allah SWT, yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk generasi dan untuk generasi yang akan datang. Oleh karena itu sumber daya alam ini harus dikelola dengan baik dan tepat agar manfaat dan hasilnya dapat diperoleh secara maksimal dan lestari.

Pertambahan penduduk serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi sikap dan pandangan manusia untuk memanfaatkan sumberdaya alam guna memenuhi kebutuhan manusia.

Pemanfaatan sumber daya alam sering berbenturan dengan usaha-usaha yang berkaitan dengan pemeliharaan kualitas lingkungan hidup.

Pemanfaatan sumber daya hutan jika tidak dilaksanakan berdasarkan kriteria-kriteria lingkungan, potensi menimbulkan dampak terhadap kestabilan ekosistem yang ada, dan pada gilirannya akan menyebabkan banjir yang tidak terkendali pada musim hujan, dan kekeringan pada musim kemarau. Usaha penambangan juga potensial menimbulkan dampak terhadap lingkungan, demikian pula halnya dengan usaha-usaha pemanfaatan sumber daya lainnya.

(2)

tidak melengkapi kegiatannya dengan studi AMDAL Penimbunan dilakukan dengan pemotongan sebuah bukit, sementara lokasi penimbunan merupakan daerah pemukiman nelayan.

Demikian halnya dengan benturan kepentingan antara hutan lindung Dumoga Bone dengan kawasan penambangan emas masyarakat tradisional, hingga sekarang masih berlanjut di Sulawesi Utara. Begitu pula benturan kepentingan antara masyarakat tradisional penambang emas di Kalimantan Tengah dengan PT. Ampalit yang memperoleh presidium WALHI di Kalimantan dengan Yayasan Lestari di Kalimantan Tengah. Munculnya lahan-lahan kritis di Sulawesi Tengah akibat dari pemegang Hak Pengusaha Hutan (HPH) yang menghabiskan kawasan hutan di Sulawesi Tengah. Dengan tidak melakukan penanaman kembali, maka akibatnya kawasan hutan di Sulawesi Tengah saat sekarang mendekati habis (terutama yang ada disekitar kota Palu yaitu perbukitan yang diapit Teluk Palu). Hilangnya kawasan ini tidak berarti hanya berkurangnya pohin-pohonan kayu hutan, melainkan juga hilangnya berbagai kehidupan (Biota) dan keanekaragaman hayati.

Peladang berpindah oleh masyarakat petani tradisional masih berlangsung terutama di daerah pedalaman, sehingga dari aktivitas berpindah ini sering dijadikan kambing hitam.

(3)

hara tanah dan desakan tuntutan kehidupan akibat pergolakan ekonomi.

Walaupun demikian, usaha pemanfaatan sumber daya alam tidak harus dipandang sebagai sesuatu yang bertentangan dengan pelestarian lingkungan hidup. Pemanfaatan Sumber daya alam, mutlak dilakukan untuk menjamin kesinambungan pembangunan, tetapi dilakukan dengan tanpa mengganggu keseimbangan dan kelestarian lingkungan.

Pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia, dengan dapat menimbulkan perubahan-perubahan dalam ekosistem. Sehingga mempengaruhi pula sumber daya lain beserta lingkungannya, yang akibatnya akan dirasakan sendiri oleh manusia. Hal ini akan langsung mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, seperti merosotnya kesehatan (erosi, dan banjir yang merusak tanaman pertanian, dan lain-lain) menimbulkan dampak sosial (pemindahan penduduk karena ada proyek) dan akibat-akibat lainnya yang merusak kualitas lingkungan hidup. Adapula yang tidak langsung dirasakan, yaitu kerusakan pada ekosistem alam, berupa merosotnya produktivitas dan diversitas jenis, serta akselerasi proses erosi yang disebabkan oleh pemanfaatan sumber daya alam.

(4)

simptomnya tidak jelas sampai akhirnya sudah terlambat untuk diobati. Oleh karena itu masalah lingkungan hidup berupa menurunnya produktivitas dan diversitas sumber daya alam harus mendapat perhatian yang sama. Maka kebijaksanaan pendayagunaan alam dalam program pembangunan harus bersifat menyeluruh.

Pengelolaan yang dilakukan secara terpisah oleh masing-masing sektor, tanpa landasan pendekatan inter disipliner atau integrasi, seringkali menyebabkan bentrokan kepentingan antara satu sektor dengan sektor lainnya. Misalnya antara satu sektor kehutanan dengan sektor pertanian, atau antara sektor kehutanan dengan sektor peternakan. Jelaslah bahwa sumber daya alam perlu dikelola sebaik-baiknya dengan pemikiran yang luas, metoda yang tepat dan organisasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang ketat. Dengan demikian pendayagunaan sumber daya alam tidak menimbulkan II permasalahan bagi lingkungan, dan dapat menjamin kelestarian sumber daya alam untuk generasi sekarang dan untuk generasi yang akan datang.

Disamping itu sumber daya alam yang belum dimanfaatkan dijaga agar tidak mengalami kerusakan dan sumber daya genetik nabati dan hewani tidak mengalami kepunahan, serta mencari alternatif mensubtitusi sumber daya yang dapat mnanggulangi masalah kelangkaan dan sumber daya alam.

1.2 Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Alam

(5)

kebutuhan dan keinginan manusia serta menekan kemungkinan timbulnya dampak negatif akibat pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam seminimal mungkin. Dengan demikian sumber daya alam dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari.

Menjaga sumber daya alam yang belum dimanfaatkan agar tidak mengalami kerusakan dan sumber daya nabati dan hewani terhindar dan kepunahan. Untuk sumber daya alam yang tidak terpulihkan pendayagunaannya disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk jangka waktu yang panjang dan tidak menyebabkan pencemaran dan kerusakan bagi lingkungan hidup, mengingat keterbatasan jumlah dan kualitas sumberdaya alam tersebut serta mencari alternatif pengganti guna menanggulangi kelangkaan sumber daya alam.

Dengan demikian, maka sumber daya alam dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin dan berkesinambungan baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang, baik yang hasilnya langsung maupun tidak langsung bermanfaat bagi manusia, serta menghindari penggunaan teknologi yang dapat merusak sumber daya alam dan memberikan tekanan yang berat kepada daya dukung lingkungan.

1.3 Masalah Sumber Daya Alam

Pengelolaan sumber daya alam perlu dilakukan karena adanya masalah sumberdaya alam berikut ini : 1. Penurunan produktivitas lahan dan hutan

(6)

merupakan sumber daya alam yang dapat pulih, apabila kemampuannya untuk memperbaharui diri tidak dilampaui oleh pemanfaatannya. Pemanfaatan yang berlebihan akan menimbulkan kemerosotan produktivitas tanah dan hutan yang umumnya terjadi karena usaha pertanian, tanah kering yang kurang memperhatikan konservasi tanah, perusahan hutan oleh peladangan dan pembalakan yang berlebihan, menciutnya tanah pertanian yang subur karena perluasan pemukiman, dan kurang berhasilnya upaya rehabilitasi tanah dan hutan yang rusak.

Di Jawa, penurunan produktivitas tanah kering masih terus terjadi yang disebabkan oleh terjadinya erosi lapisan subur dan tanah kering. Sedangkan di luar pulau Jawa, terjadi pembentukan tanah kritis karena usaha tani kering yang kurang memperhatikan pemeliharaan kesuburan tanah.

Khusus di luar Jawa, penyebab meluasnya tanah kritis adalah penguasaan tanah yang tidak jelas dan peladangan berpindah yang semakin pendek putarannya.

Masalah utama yang dihadapi dalam upaya pembinaan peladang berpindah tersebut adalah terpencarnya lokasi, tempat tinggalnya, tidak adanya sarana komunikasi yang memadai diwilayah pemukiman mereka, dan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang berkaitan dengan sistem berpindah dalam pola pertanian mereka.

(7)

besar. Kerusakan hutan alam disebabkan berbagai hal, seperti peladangan berpindah, pemanfaatan hutan yang kurang teratur, konversi hutan untuk kegiatan pertanian dan pembangunan prasarana, kebakaran. 2. Pencemaran lingkungan hidup

Salah satu akibat sampingan dan kegiatan pembangunan di berbagai sektor dan daerah adalah dihasilkannya limbah yang semakin banyak, baik jumlah maupun jenisnya. Limbah tersebut telah menimbulkan pencemaran yang merusak fungsi lingkungan hidup, terutama di daerah yang padat penduduk. Di beberapa daerah tingkat pencemaran limbah rumah tangga, pestisida, logam berat dan lain-lain semakin nyata. Sungai-sungai yang melewati kota-kota besar pada umumnya telah tercemar berat. Disamping itu, pembangunan yang pesat juga telah menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi mutu lingkungan sosial.

Di Jawa, dimana persediaan air permukaan semakin sedikit, telah terjadi pencemaran yang cukup berat yang disebabkan oleh limbah industri dan limbah rumah tangga. Mutu air yang rendah ini akan meningkatkan biaya kesehatan bagi masyarakat dan meningkatkan biaya pengolahan air baku untuk keperluan industri dan air minimum.

(8)

limbah padat, limbah cair maupun limbah gas. Penangulangan masalah ini masih menghadapi kesukaran, terutama dalam hal pengumpulan, tempat pembuatan yang aman, pemanfaatan limbah tersebut, dan peningkatan peran masyarakat dalam upaya penanggulangan limbah rumah tangga. Disamping itu kepadatan kendaraan bermotor dikota-kota merupakan sumber pencemaran udara yang makin meningkat dengan akibat yang kurang menguntungkan bagi kesehatan masyarakat.

(9)

pemukiman, industri, pertanian telah merusak kawasan hutan bakau tersebut.

Daerah pantai sekitar kota besar dan daerah industri masih terus mengalami pencemaran yang semakin meningkat, yang disebabkan limbah kota industri. Pencemaran minyak di laut biasanya berasal dari kebocoran angkutan kapal tangker, maupun dan buangan minyak bekas dan berbagai sumber. Meskipun pencemaran tersebut belum melampaui ukuran kritis, tetapi telah menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat.

Pelestarian sumber daya alam lautan telah diusahakan dengan pengaturan jumlah kapal penangkap ikan, pembatas dalam jumlah tangkapan, pelarangan terhadap bahan peledak dan racun, dan bahkan dengan penetapan daerah suaka alam lautan. Meskipun demikian pelaksanaan langkah-langkah kebijaksanaan pelestarian tersebut dilapangan masih perlu lebih ditingkatkan lagi.

4. Tata guna sumber daya alam lingkungan

(10)

dalam hubungan itu, luas dan mutu kawasan hutan, tanah pertanian dan tanah pemukiman perlu diserasikan dan dituangkan kedalam pola tata ruang yang tepat. Dengan demikian kerusakan-kerusakan fungsi hutan dan tanah serta lingkungan hidup dapat dikurangi.

Pertumbuhan industri perkayuan yang besar selama ini memelukan peningkatan produksi kayu bulat dan areal hutan produksi. Dilain pihak hutan produksi yang masih utuh terus menurun baik luasnya maupun produktivitasnya karena kerusakan. Kerusakan tersebut diseabkan oleh beragai hal seperti konversi, perladagan dan pembalakan yang berkelebihan. Satu sebab yang menimbulkan masalah ini adalah ketidakpastian mengenai kawasan dilapangan, karena tidak adanya batas-batas yang jelas akibat belum lengkapnya tata guna hutan dan tata guna ruang. Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup juga terjadi terhadap areal persawahan yang subur, suaka alam dan daerah resapan air, karena belum adanya tata ruang yang jelas dan kurangnya pengendalian terhadap penggunaan tata ruang.

Permasalahan tumpang tindihnya pembangunan diberbagai wilayah merupakan akibat dan belum berfungsinya sistem guna sumber daya alam dan lingkungan hidup.

5. Pelestarian sumber daya alam

(11)

mendasar para perikehidupan manusia. Tetapi pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan manfaat ekossitem tersebut yang belum cukup baik, sehingga dalam kegiatannya sehari-hari masyarakat sering menimbulkan kerusakan pada ekosistem. Masalah kerusakan ekosistem yang menjadi perhatian utama adalah DAS (Daerah Aliran Sungai) suaka alam, hutan lindung dan kelestarian plasmanutfah.

Perusakan dari hutan lindung di daerah-daerah yang intensitas pembangunannya tinggi masih terus terjadi, misalnya di Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh dan Kalimantan. Padahal hutan alam tropika merupaka gudang plasmanutfah terbesar di dunia dan mempunyai nilai yang amat tinggi bagi kepentingan bangsa di masa depan. Plasmanutfah tidak hanya terdapat didalam kawasan hutan suaka, tetapi terdapat pula didaerah pedesaan, dihutan-hutan rawa, didaerah savana dan dilautan. Masih belum diketahui dengan jelas berapa banyak jenis plasmanutfah tersebut yang terdapat diluar kawasan hutan suaka alam, dan pelestarian masih kurang memadai.

(12)

6. Mengelola sumber daya alam secara bijaksana dalam pembangunan berkelanjutan

Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dijelaskan, bahwa arah pembangunan jangka panjang dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu :

1. Mengejar kemajuan lahiriah, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagaimana.

2. Mengejar kepuasan batiniah, seperti pendidikan, rasa aman bebas mengeluarkan pendapat yang bertanggung jawab, keadilan dan sebagainya.

3. Mengejar keselarasan, keserasian dan keseimbangan keduanya.

4. Bahwa pembangunan merata diseluruh tanah air untuk seluruh masyarakat bukan hanya untuk sesuatu golongan atau sebagian masyarakat. 5. Harus benar-benar dirasakan seluruh

masyarakat sebagai perbaikan tingkat hidup berkeadilan sosial.

(13)

Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka panjang ini maka proses pembangunan dilaksanakan secara bertahap. Setiap tahap pembangunan adalah :

1. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat, serta

2. Meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan tahap berikutnya.

Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Pembangunan jangka panjang ini harus mampu membawa perubahan-perubahan fundamental dalam struktur ekonomi Indonesia sehingga produksi nasional yang berasal dan sektor-sektor diluar pertanian akan merupakan bagian besar dan industri menjadi tulang punggung ekonomi menampung penduduk yang hidup diluar sektor pertanian. Komposisi eksport berubah dan eksport bahan mentah menjadi eksport bahan yang sudah diolah dan barang-barang jadi.

(14)

adil dan makmur berdasarkan pancasila hanya dapat dicapai dengan usaha pembangunan jangka panjang, dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian lingkungan serta kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

(15)

perombakan struktur ekonomi Indonesia yang mengandung perubahan dalam mengelola sumberdaya alam yang diolah berupa bahan mentah, lambat laun ini berubah menjadi pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku menuju pengolahannya menjadi bahan jadi.

Proses perubahan ini dilaksanakan dengan kesadaran sepenuhnya bahwa sumber-sumber daya alam harus digunakan secara rasional. Sumberdaya alam yang mengalami perubahan harus menopang proses pembangunan jangka panjang. Implikasi ini ialah bahwa pengolahan sumber daya alam tidak boleh mengakibatkan musnahnya sumberdaya alam, rusaknya lingkungan dan semakin miskinnya lingkungan. Tetapi sebaliknya sumber daya alam harus dipelihara kelestariannya dan pembangunan disertai proses mengembangkan lingkungan, lebih memperkaya lingkungan, supaya disatu pihak menunjang pembangunan jangka panjang, dan dipihak lain turut menyumbang bagi terbinanya cita-cita pembangunan jangka panjang.

(16)

Sumberdaya alam ini umumnya berada dibawah permukaan tanah. Letaknya menetap pada lokasi tertentu, sehingga pengolahannya mengikuti letak sumberdaya alam. Apabila bahan mentahnya dibawah permukaan laut, maka dikembangkanlah pola pengolahan “lepas pantai”. Industri yang mengelola sumberdaya alam bahan mentah seperti ini ditentukan oleh lokasi sebagai “industri berpangkalan pada lokasi sumberdaya alam”.

Karena lokasi sumberdaya alam menetap diperut bumi, maka pengolahannya bersifat terikat dan kekenyalan (fleksibilitas) mengolahnya ditempat lain terbatas. Bersamaan ini timbul pula dampak pengolahannya kepada lingkungan, tidak hanya terbatas ditempat pengolahan tetapi juga dibawah oleh air, limbah dan udara ketempat-tempat lain. Intensitas pengolahan berikut kadar dampak kepada lingkungan sangat dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan. Maka pilihan teknologi yang kurang merusak lingkungan menjadi sangat penting dalam usaha pengolahan sumberdaya alam tanpa kerusakan lingkungan. Karena produk yang dihasilkan adalah bahan mentah, sehingga tidak bisa dikonsumsikan secara langsung, maka efektivitas pengolahan nya terutama ditentukan oleh pasaran pemakai bahan mentah ini.

(17)

bumi merupakan usaha “menabung sumber daya alam” untuk keperluan generasi yang akan datang. Karena itu pengelolaan sumber daya alam bahan mentah diperut bumi harus memperhitungkan segi teknologi dan perkembangan keangkaan penyediaan bahan mentah ini dalam pasaran dunia, disamping mengusahakan pengolahan sumberdaya alam ini dengan dampak kerusakan lingkungan sekecil mungkin.

Sumberdaya alam kedua yang mengalami perubahan dalam pembangunan terletak diatas tanah dan “hutan” menempati, kedudukan penting sebagai sumber daya alam yang bisa diperbaharui. Hutan melaksanakan berbagai fungsi, sebagai sumber penyimpan dan pengatur, air, sumber plasmanuftahan dan binatang, penabung cadangan tanah, sumber energi sumber bahan produksi dan kebutuhan manusia dan lainnya. Dalam melaksanakan berbagai fungsi ini posisi hutan sebagai sumber plasmanutfahan dan binatang, penabung cadangan tanah, sumber energi sumber bahan produksi dan kebutuhan manusia dan lainnya. Dalam melaksanakan berbagai fungsi ini posisi hutan sebagai sumber plasmanutfah adalah yang paling baku tidak kenyal (infleksible). Plasmanutfah hanya bisa tumbuh dalam lingkungan alamiah yang tidak diusir tangan manusia. Karena itu kelestarian hutan bagi keperlan pengembang plasmanutfah sangatlah perlu.

(18)

rahasia alam, menyebabkan orang memperlakukan pelestarian lingkungan untuk pengembang plasmanutfah sebagai barah mewah. Maka dengan semangat serupa inilah orang banyak mempertanyakan mengapa hutan merubetiri harus dilestarikan “hanya” untuk lima ekor harimau Jawa, mengapa tidak dimanfaatkan untuk keperluan kesejahteraan manusia. Begitu pula dengan perasaan rugi orang melihat ratusan ribu hektar hutan ditanah air disisihkan sebagai hutan pelindungan dan pelestarian alam, untuk melindungi plasmanutfah yang belum diketahui kegunaannya bagi manusia mengapa Babi, Rusa, Anoa, Burung Maleo, Burung Cendrawasih, Gajah, Badak, Orang Utan dan lain-lain binatang langka dilindungi dan tidak dimanfaatkan bagi keperluan peningkatan pendapatan manusia.

(19)

Sumberdaya alam ketiga yang penting bagi pembangunan ialah hutan lindung. Kegunaan hutan lindung lebih mudah dipahami dibandingkan dengan kegunaan hutan pelestarian alam. Peranan hutan lindung diketahui sebagai penyerap hujan, penyelamat air, pembersih udara, pengatur iklim, pemeliharaan humus lapisan atas dan seterusnya. Karena itu pelestarian hutan lindung bisa lebih mudah dipahami oleh orang awam. Tetapi sebagai hutan lingung yang kekenyalan penggunaannya terbatas, maka kawasan hutan lindung ini praktis tidak dapat diolah, sehingga dalam jangka pendek manfaat langsungnya tidak terasa dan relevansinya adalah terutama untuk jangka panjang.

Apabila jumlah penduduk semakin meningkat dan tekanan kepada lahan semakin besar, maka hutan lindung memperoleh desakan penduduk yang semakin berat pula untuk penyelamatan hutan lingung ini perlu dibangun “wilayah penyangga” (Buffer Zone) disekitar kawasan hutan ini, untuk menampung kebuuthan penduduk yang kian mendesakkan dirinya terhadap hutan dan sekaligus melibatkan penduduk secara langsung dalam ikhtiar pelestarian hutan lindung.

(20)

Untuk hutan yang tidak dikonversi, ciri-ciri pokok kawasan hutan tetap terpelihara. Pengolahan hutan ini perlu mengindahkan prinsip-prinsip kelestariannya. Maka pola Tebang Pilh Indonesia (TPI) dikembangkan agar hutan dikelola seefektif mungkin, sehingga keutuhan hutannya terpelihara.

Referensi

Dokumen terkait

menyebar di jazirah Arab dan juga Indonesia. Keadilan sosial dalam islam ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: 7 a. Adanya distribusi kekayaan yang

Үнэлгээний аргачлалыг ашигласнаар орон нутгийн засаг захиргааны албан хаагчид, улс төрийн намуудын тухайн нутаг дэвсгэр

Agama juga merupakan suatu sistem keyakinan yang dianut dan amalan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam mentafsirkan dan memberi respons terhadap apa – apa

Sayangnya, tidak dapat dijelaskan apakah habitus yang Muluk coba bangun ini berhasil atau tidak karena di akhir film, yang terlihat mengasong hanyalah kelompok Copet yang diketuai

Yazar girişte insan hakları içinde yer alan, birinci ve ikinci kuşak insan haklarından bahsetmiş, birey merkezli olmadığı için üçüncü kuşak insan haklarının

competitive strategic formulation of real estate company operated in Indonesia, whcih is in Bali Province.In order to harmonize company with its environment through three dimensions

Dalam proses pemohonan pembiayaan, para pihak Baitul Qiradh Amanah memberikan pelayanan yang baik kepada setiap nasabah dan modal yang diberikan untuk usaha

Judul : Pelatihan ketrampilan membuat lenan rumah tangga dengan teknik patwork dan hiasan borci pada ibu-ibu pkk kelurahan sumurboto kecamatan banyu manik semarang. Program : Tahun :