SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
KABUPATEN CILACAP
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Administrasi
Oleh : Wajirah NIM : D1107525
PROGRAM S-1 NON REGULER
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
55
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 12 Maret 2010
56
MOTTO
” Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk”. (QS. Al Anbiyaa’ : 31)
Rasulullah S.A.W bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang
selalu memikirkan dan mempersiapkan kematian”
57
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT
karya ini kupersembahkan kepada :
Ibuku, Ibuku, Ibuku
Bapakku
Kakakku, dan adik-adikku
58
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari : Kamis
Tanggal : 08 April 2010
Ketua : Drs. Sudarto, M.Si. ( )
NIP. 195502021985031006
Sekretaris : Herwan P, S.Sos., M.Si. ( )
NIP. 197505052008011033
Penguji : Drs.Is Hadri Utomo, M.Si. ( )
NIP. 195909071987021001
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Dekan
59
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya
peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan dari
Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini ijinkanlah penulis
untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si. selaku pembimbing, yang telah banyak
membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
2. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos.,M.T.I. selaku pembimbing akademis, yang
telah memberi bimbingan akademis dan bantuan dalam menyelesaikan
studi.
3. Rino Ardhian Nugroho, S.Sos, M.T.I. selaku Sekretaris Program S1-Non
Reguler Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Drs. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
60
6. Ibu Retno Safitri dan ibu Sri Erawati selaku staff unit Rekam Medis yang
telah membantu kelancaran penelitian.
7. Semua pimpinan dan staff di RSUD Kabupaten Cilacap.
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Administrasi Negara yang telah
menyampaikan ilmu dan budi pekerti selama penulis belajar di UNS.
9. Semua pimpinan dan karyawan FISIP UNS.
10.Johan Fidianto S.Pd yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya
kepada penulis.
11.Teman-temanku Non Reguler Administrasi Negara angkatan 2007.
12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Penulis haturkan rasa hormat dan terima kasih yang
setinggi-tingginya.
Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran akan penulis perhatikan. Meskipun demikian penulis
berharap agar penelitian ini dapat dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang
lebih mendalam maupun bagi siapapun yang membutuhkannya.
Surakarta, April 2010
61
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PERSETUJUAN... ii
HALAMAN MOTTO... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... iv
HALAMAN PENGESAHAN... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL... x
DAFTAR BAGAN... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xii
ABSTRAK... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 8
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Tinjauan Pustaka ... 9
F. Kerangka Pemikiran ... 25
G. Metode Penelitian ... 29
BAB II DESKRIPSI LOKASI ... 36
A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap ... 36
B. Kedudukan Visi, Misi, dan Tugas ... 37
C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas ... 40
62
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 54
A. Gambaran Umum Sistem Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap ... 55
1. Sub Sistem Input (Data Masukan) ... 60
2. Sub Sistem Proses ... 65
3. Sub Sistem Output (Hasil Keluaran) ... 70
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
A. Kesimpulan ... 80
1. Sistem Input (Data Masukan) ... 80
2. Sistem Proses ... 81
3. Sistem Output (Data Keluaran) ... 82
B. SARAN ... 83
63
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap ...4
Tabel 1.2 Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003-2007...6
Tabel 1.3 Layanan Kesehatan Rawat Inap RSUD Kabupaten Cilacap...7
Tabel 3.1 Tabel Data Registrasi Pasien RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2009.63
Tabel 3.2 Jenis Data dan Sistem Pelaporan RSUD Kabupaten Cilacap...74
64
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Hubungan fakta, data, arsip dan informasi....13
Gambar 1.2 Model Sistem Informasi Dasar dan Model dasar dengan penyimpanan data...16
Gambar 1.3 Model Kerangka Pemikiran...27
Gambar 1.4 Bagan Model Analisis Interaktif………...34
Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD Kabupaten Cilacap………...46
Gambar 2.2 Alur Proses Layanan Kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap...52
Gambar 3.1 Tampilan Layar Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Di RSUD Kabupaten Cilacap……….58
Gambar 3.2 Konsep Pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap………..59
65
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara 2. Bukti Penelitian
3. Surat Rekomendasi Penelitian / Survei 4. Journal International
66
ABSTRAK
Wajirah (D1107525). Skripsi. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2010, 84 halaman.
Sistem informasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan pelayanan sekaligus penghematan bagi rumah sakit. Komputerisasi sistem informasi pelayanan merupakan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah ini. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah satu rumah sakit yang berstatus BLUD dan terus berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan perkembangan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Cilacap antara lain memberikan pelayanan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman, dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi mempunyai peranan penting di RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap. Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di RSUD Kabupaten Cilacap mencakup tiga aktivitas yaitu input, proses dan output, yang dalam pelaksanaanya dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penghambat, dengan tujuan akhirnya yaitu penggunaan sistem informasi pelayanan kesehatan secara baik dan benar. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dengan pertimbangan peran penting RSUD bagi kesehatan masyarakat. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif, yaitu dengan model analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yang saling terkait, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mekanismenya dengan mekanisme pelaporan, yaitu informasi yang dihasilkan dari data masukan yang kemudian diproses dan akhirnya output yang dihasilkan akan dilaporkan atau dikirim kepada instansi yang bersangkutan. Hal ini ditujukan agar informasi yang dihasilkan juga digunakan sebagai feedback atau umpan balik sebagai bahan evaluasi atau monitoring pelaksanaan program-program yang dijalankan oleh RSUD Kabupaten Cilacap, sehingga nantinya akan dibuat perbaikan-perbaikan atau peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang ada.
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti diharapkan Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap mampu mempertahankan atau
67
ABSTRACT
Wajirah (D1107525). Thesis. Health Service Information System in the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Faculty of Social and Political Sciences, Sebelas Maret University, Surakarta. 2010. 84 pages.
Information system becomes an important factor to improve services as well as savings for hospitals. Computerized information system services the right solution to solve the problem. Regional Public Hospital at Cilacap Regency is one of Cilacap district hospitals with the status of BLUD, and continues to increase the quality of service and hospital facilities. Regional Public Hospital at Cilacap Regency show progress in providing health services to the community of Cilacap in particular. The mission of Public Hospital at Cilacap Regency among others, provide services which are promotive, preventive, curative and rehabilitative to the consumer in a timely, accurate, safe, and comfortable, this makes the information system has an important role in Regional Public Hospital at Cilacap Regency, particularly in the health service to the community. Based on the explanation above, this research aims to find out how the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency. Health Service Information System in Regional Public Hospital at Cilacap Regency include three activities, namely input, process and output, which the implementation was influenced by the driving force and inhibitors, with the final goal of using health care information systems are good and right. The research was implemented at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency with consideration of Cilacap Regency important role for public health hospitals. This research is a qualitative descriptive form. Data collection techniques using observation technique, documentation and interview. Techniques of data analysis using qualitative data analysis techniques, namely the interactive analytical model consists of three interrelated components, namely data reduction, data presentation and conclusions or verification.
From the research results can be seen that the Health Service Information System at the Regional Public Hospital at Cilacap Regency the mechanism with the reporting mechanism, the information generated from input data and then processed and finally the output will be reported or sent to the institutions concerned. This is intended to allow the information generated is also used as a feedback as evaluation material or monitoring implementation of the programs do by Regional Public Hospital at Cilacap Regency, which will be made improvements or improving the quality of existing health services.
The suggestion can be given by the researchers expected the Regional Public Hospital at Cilacap Regency was able to maintain or expand the use of Information Technology in health service information systems for Cilacap district community.
68
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesehatan menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang
diselenggarakan oleh suatu negara. Dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 28
H dan Undang Undang Kesehatan Nomor 23/1992 menetapkan bahwa kesehatan
adalah hak fundamental setiap warga. Oleh karena itu negara bertanggung jawab
dalam pengaturan hak hidup sehat bagi penduduknya. Begitu pentingnya arti
hidup sehat, telah menjadikan kesehatan menjadi kebutuhan hidup manusia yang
utama di samping kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan
kesehatan bagi masyarakat, pemerintah mengupayakan dengan disediakannya
sarana dan prasarana kesehatan, salah satunya adalah dengan membangun Rumah
Sakit.
Rumah sakit merupakan suatu unit usaha jasa yang memberikan jasa
pelayanan sosial di bidang medis klinis. Pengelolaan unit usaha rumah sakit
memiliki keunikan tersendiri karena selain sebagai unit bisnis, usaha rumah sakit
juga memiliki misi sosial, di samping pengelolaan rumah sakit juga sangat
tergantung pada status kepemilikan rumah sakit. Misi rumah sakit tidak terlepas
dari misi layanan sosial, namun tidak dipungkiri bahwa dalam pengelolaan rumah
sakit tetap terjadi konflik kepentingan dari berbagai pihak. Konflik kepentingan
berbagai pihak ini dapat bersumber dari klasifikasi organisasi rumah sakit.
69
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan
tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam
organisasi, manajemen, dan SDM, serta harus mampu secara cepat dan tepat
mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar
dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan. Oleh karena itu dalam hal ini organisasi harus bisa
memanfaatkan perkembangan infomasi untuk mencapai tujuannya. Dengan
menggunakan informasi akan diperoleh data yang akurat untuk dapat diambil
keputusan yang tepat sehingga organisasi bisa berkembang ke arah yang positif.
Dengan demikian organisasi dapat tetap eksis dalam perubahan yang terjadi di
lingkungannya terutama perkembangan informasi.
Dalam Undang Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 pasal 63
dijelaskan perlunya pengembangan Sistem Informasi Kesehatan yang mantap agar
dapat menunjang sepenuhnya pelaksanaan manajemen dan upaya kesehatan
dengan menggunakan teknologi dari yang sederhana hingga yang mutakhir
disemua tingkat administrasi kesehatan. Sistem Informasi Kesehatan
dikembangkan terutama untuk mendukung manajemen kesehatan.
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem
informasi berbasis komputer (computer-based information system). Sistim
Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana
70
operasional sebuah rumah sakit. Berbagai pengalaman rumah sakit yang
menggunakan sistem administrasi konvensional, menunjukkan banyaknya
kehilangan kesempatan memperoleh laba akibat dari lemahnya koordinasi
antar departemen maupun kurangnya dukungan informasi yang cepat, tepat,
akurat, dan terintegrasi. Laba yang dimaksud di sini adalah laba secara financial
maupun laba non financial.
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi
bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya
tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti departemen atau lembaga
suatu instansi pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi direktorat, bidang dan
bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai
organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di
masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi di
masa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap merupakan salah
satu rumah sakit yang saat ini telah berubah statusnya menjadi BLUD dan terus
berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah
sakit. Semakin hari RSUD Kabupaten Cilacap menunjukkan existensinya dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Cilacap pada khususnya.
Misi RSUD Kabupaten Cilacap, salah satunya antara lain memberikan pelayanan
yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen
71
mempunyai peranan penting dalam RSUD Kabupaten Cilacap khususnya dalam
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
RSUD Kabupaten Cilacap merupakan Rumah Sakit tipe B. Rumah Sakit
Tipe B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan subspesialis terbatas. Rumah sakit ini didirikan disetiap Kabupaten
yang menampung pelayanan rujukan dari Puskesmas. RSUD Kabupaten Cilacap
mempunyai jumlah sumber daya manusia yang cukup banyak, yang dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1
Jumlah Tenaga Medis dan Paramedis RSUD Kabupaten Cilacap
72
C. Tenaga Penunjang Pelayanan Medis
73
.
.
.
Jumlah Tenaga Keseluruhan 370 Orang
Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap
Setiap tahun RSUD Kabupaten Cilacap selalu menetapkan target
pendapatan, dan hal tersebut selalu menjadi motivasi bagi karyawan RSUD
Kabupaten Cilacap untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan sistem informasi
pelayanan kesehatan dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan.
Realisasi pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap dari tahun 2003 – 2009 dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 1.2
Realisasi Pendapatan RSUD Kabupaten Cilacap Tahun 2003 – 2009
o.
TAHUN REALISASI
PENDAPATAN
KETER ANGAN
74
.
.
2004 Rp. 8.972.911.466,-
.
2005 Rp. 11.081.059.934,-
.
2006 Rp. 14.176.196.473,-
.
2007 Rp. 17.312.112.191,-
.
2008 Rp. 21.455.369.820,-
.
2009 Rp. 25.881.004.571,-
Target Pendapatan 2009 : Rp.
25.000.000.000,-Sumber : RSUD Kabupaten Cilacap
Layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten
Cilacap dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:
a. Layanan Kesehatan Rawat Jalan, yaitu layanan yang mengelola data-data
dan aktivitas layanan medis rawat jalan, meliputi:
· Poliklinik Penyakit dalam
· Poliklinik Bedah
· Poliklinik Obsgyn/ KB
· Poliklinik Anak/ KIA
75
· Poliklinik Kulit Kelamin dan Kecantikan
· Poliklinik Mata
· Poliklinik THT
· Poliklinik Saraf
· Poliklinik Umum
· Poliklinik Gigi dan Mulut
· Poliklinik Konsultasi Psikologi
· Poliklinik Konsultasi Gizi
· Fisioterapi
b. Layanan Kesehatan Rawat Inap, yaitu layanan yang mengelola data-data dan
aktivitas layanan medis rawat inap yang memiliki 238 tempat tidur dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 1.3
Fasilitas Pelayanan Rawat Inap
76
c. Layanan Kesehatan Medis 24 Jam, antara lain meliputi:
· Instalasi Rawat Inap
· Instalasi Gawat Darurat / IGD
· Instalasi Bedah Sentral / IBS
· Instalasi Perawatan Intensif / ICU
· Instalasi Radiologi
· Instalasi Farmasi
· Instalasi Laboratorium (on call)
· Informasi / reception
· Pelayanan Ambulance
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
77
SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN CILACAP”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah yang
diambil sebagai berikut :
“Bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka penelitian ini
mempunyai tujuan untuk :
“Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.”
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan Ilmu
Administrasi Negara terutama dalam bidang Sistem Informasi Manajemen.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
atau wawasan kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya kepada
pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan dalam mengelola Rumah Sakit
Umum Daerah secara baik dan profesional, terutama yang berhubungan dengan
78
E. Tinjauan Pustaka
Beberapa buku acuan di gunakan sebagai dasar untuk menjelaskan
variabel-variabel yang saling berhubungan. Untuk menjelaskan judul, maka akan
di jelaskan beberapa definisi yang menyangkut hal tersebut. Diantaranya konsep
tentang arti sistem, informasi, pelayanan, kesehatan, dan sistem informasi
pelayanan kesehatan.
Dari judul yang dikemukakan diatas, berikut ini akan penulis uraikan
batasan dan pengertian dari istilah-istilah yang membentuk variable diatas :
a. Sistem
Definisi sistem menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem
Informasi Manajemen cetakan I, yaitu:
“Sekumpulan komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan”. (2004: 5)
S. Prajudi dalam Moekijat (1996:3) mengatakan bahwa :
“Sistem sebagaimana yang telah saya rumuskan dalam bab-bab terdahulu adalah setiap sesuatu yang terdiri atas obyek-obyek, atau unsur-unsur, atau komponen yang bertata-kaitan dan bertata-hubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemprosesan atau pengolahan yang tertentu”.
Sedangkan sistem dalam Ensiklopedi Administrasi menjelaskan bahwa
sistem dalam Bahasa Indonesia yaitu:
“Sistem adalah suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebulatan untuk melaksanakan suatu fungsi”.
(Moekijat, 1996 : 4)
Dan menurut The Liang Gie dalam Moekijat pada buku Pengantar Sistem
79
“Sistem diartikan sebagai suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu”.
(The Liang Gie dalam Moekijat, 1996: 3-4)
Menurut The Liang Gie, sistem adalah:
“Suatu rangkaian prosedur yang telah merupakan suatu kebutuhan untuk melaksanakan suatu fungsi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1996:4).
Dari beberapa pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa sistem
adalah suatu susunan yang teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling bergantung
dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk
mencapai tujuan tertentu.
b. Informasi
Dalam pemahaman sistem informasi pelayanan didalamnya tercakup pula
pemahaman tentang informasi. Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi
dengan pengertian yang sama, namun secara konsepsional ada perbedaan yang
prinsipal antara yang disebut data dan informasi. Oleh karena itu akan
dikemukakan terlebuih dulu pengertian data, dimana informasi itu sendiri berasal
dari data, sehingga yang dipakai dalam membuat keputusan adalah informasi,
bukan data. Sondang P. Siagian dalam bukunya Sistem Informasi untuk
pengambilan keputusan yang dikutip oleh Moekijat (1996: 6), mengatakan bahwa:
“Ada perbedaan yang konseptual antara data dan informasi. Perbedaan
yang biasanya dibuat adalah dengan mengatakan bahwa data adalah ”bahan baku”
yang harus diolah sedemikian rupa sehingga berubah sifatnya menjadi informasi.
80
mempunyai nilai apa-apa untuk mengambil keputusan. Hanya informasilah yang
mempunyai nilai, dalam arti bahwa, informasi akan memudahkan seseorang
pimpinan untuk mengambil keputusan”.
Menurut Murdick et al (1984) secara singkat dapat dirumuskan bahwa data
adalah :
“Fakta-fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan”.
(Wahyudi K dan Subando A. M, 2001 : 11)
Sedangkan menurut Drs. S. Pramudji, M.P.A dalam Moekijat, data adalah :
“Fakta-fakta yang dipergunakan sebagai suatu dasar untuk perhitungan dan pengolahan meliputi serangkaian tindakan-tindakan atau operasi-operasi yang secara pasti mengarah pada suatu akhir”.
(Moekijat, 1996 : 6)
Dari penjelasan diatas jelaslah kiranya bahwa data merupakan sumber
informasi, bahan informasi dan dengan sendirinnya erat hubungannya dengan
informasi, namun masih merupakan suatu kenyataan yang masih mentah, masih
berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan dan belum diolah.
Sedangkan informasi adalah seperti yang dijelaskan oleh Gordon B Davis,
informasi adalah :
“Data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang”. (Gordon B Davis, 2002 : 28)
Sedangkan menurut Burch dan Strater dalam Moekijat menyatakan bahwa
informasi adalah :
“Information is the aggregation or processing of data to provide knowledge or intelligence. (Informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan)”.
81
Sudah dijelaskan beberapa pengertian informasi, maka jelaslah bahwa
informasi sebagai data-data yang sudah diolah untuk mmberikan pengertian bagi
seorang pimpinan digunakan sebagai suatu pengambilan keputusan. Pengelolaan
data untuk menjadi sebuah informasi dapat dilakukan dengan alat pengolahan
manual, mesin manual, mesin elektronik, atau komputer.
Berikut ini adalah gambar fakta yang direkam atau ditulis menjadi data.
Data kemudian dimasukkan ke komputer dan selanjutnya diolah menjadi
informasi. Data otentik yaitu dalam bentuk tertulisnya sendiri, kemudian disimpan
sebagai arsip otentik. Bila diperlukan untuk pembuktian administratif dan hukum,
maka arsip otentik tersebut dapat dikeluarkan dari penyimpannya.
Gambar 1.1
Hubungan fakta, data, arsip dan informasi
Direkam/ dicatat
disimpan
diproses
Fakta kegiatan :
· Pelaporan
· Komunikasi
· Transaksi
· Perjanjian
· dsb
Data
Komputer
Arsip otentik
82
keluaran
Dalam hal ini di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap,
fakta kegiatan yang direkam atau dicatat adalah proses Registrasi Pasien, yang
mencatat data atau status pasien untuk memudahkan pengidentifikasian pasien.
Data ini meliputi pendaftaran pasien baru atau lama. Data tersebut kemudian
menjadi data yang disimpan sebagai data otentik. Kemudian dari registrasi pasien
tersebut, data dimasukkan ke dalam ruang Rekam Medik (RM), dan dari hasil
Rekam Medik maka petugas dapat mengetahui riwayat penyakit pasien,
selanjutnya petugas menginformasikan hasil tersebut kepada pasien untuk
selanjutnya pasien mendapat tindakan lebih lanjut.
Agar dapat digunakan oleh manajer untuk menghasilkan keputusan yang
baik, maka informasi itu hendaknya memenuhi beberapa persyaratan utama.
Menurut Parker (dalam Wahyudi Kumorotomo dan Subando Agus M, 2001 : 11)
persyaratan tesebut terdiri atas :
1. Ketersediaan (availability)
Informasi harus dapat diperoleh (accessible) bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
2. Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik itu
informasi yang menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan yang
83
membuat kurang efektifnya keputusan manajemen.
3. Relevan
Dala konteks organisasi, informasi yang diperlukan adalah yang
benar-benar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
4. Bermanfaat
Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi, infomasi juga harus
bermanfaat bagi organisasi. Karena itu infomasi juga harus dapat tersaji
ke dalam bentuk-bentuk yang meyakinkan pemanfaatan oleh organisasi
yang bersangkutan.
5. Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya. Syarat ini terutama sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer
hendak membuat keputusan-keputusan yang krusial.
6. Keandalan (reliability)
Informasi harus diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat
menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.
7. Akurat
Syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini juga berarti bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
84
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya
karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan
keputusan.
Dari penjelasan tersebut diatas maka bisa disimpulkan bahwa informasi
adalah bahan yang sudah dihasilkan dari pengolahan data, dimana informasi ini
merupakan nilai yang berguna bagi pemakai ataupun bagi pembuat keputusan.
c. Sistem Informasi
Pada dasarnya semua organisasi mempunyai satu sistem informasi atau
lebih, yang dipandang dapat memenuhi kebutuhannya akan informasi, dan dengan
demikian mengurangi kemungkinan mengambil keputusan yang tidak tepat. Akan
tetapi, banyak sistem informasi yang tidak dapat memberikan informasi penting
untuk pengambilan keputusan strategis.
Berikut ini akan digambarkan model sistem informasi dasar atau bisa
disebut aktivitas yang terjadi pada sistem informasi.
Gambar 1.2
Model Sistem Informasi Dasar
Model dasar dengan penyimpanan data
Data Pengolahan Informasi
85
Gordon B. Davis dalam Moekijat, (1996:108) menguraikan sistem
informasi sebagai suatu sistem, yaitu sistem informasi menerima masukan data
dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi, dan mengeluarkan
hasilnya. Model sistem dasar masukan, pengolahan, dan keluaran cocok dalam
hal sistem pengolahan informasi yang paling sederhana apabila semua masukan
diterima pada waktu yang sama. Fungsi pengolahan informasi sering memerlukan
data yang dikumpulakan dan diolah sebelumnya. Oleh karena itu, pada model
sistem informasi ditambahkan alat penyimpan arsip data sehingga kegiatan
pengolahan mempunyai data, baik yang baru maupun yang telah dikumpulkan dan
disimpan sebelumnya. Apabila ditambahkan alat penyimpanan data maka fungsi
pengolahan informasi tidak hanya mencakup pengubahan data menjadi informasi,
tetapi juga penyimpanan data untuk digunakan kemudian. Yang dimaksud dengan
penyimpanan data adalah penyimpanan data dalam suatu formulir yang diatur
sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah ditemukan kembali apabila
diperlukan. Model pengolahan informasi dasar ini sangat bermanfaat tidak hanya
dalam memahami sistem pengolahan informasi secara keseluruhan, tetapi juga
dalam pengolahan informasi secara sendiri. Setiap penerapan dapat dianalisis
berkenaan dengan masukan, penyimpanan, pengolahan, dan keluaran.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, maka RSUD Kabupaten
86
Cilacap menitikberatkan kegiatannya pada sistem informasi pelayanan kesehatan
yang baik. Sehingga sasaran yang dituju oleh RSUD Kabupaten Cilacap tercapai
yaitu meningkatkan efektivitas organisasi. Termasuk didalamnya usaha untuk
mengembangkan budaya organisasi yang sehat, melalui komunikasi yang terbuka,
kerjasama dalam pemecahan persoalan, pengembangan rasa saling percaya,
pengembangan motivasi dan pengendalian diri sendiri.
Menurut The Liang Gie dalam Moekijat, Sistem Informasi didefinisikan
sebagai:
“Rangkaian tata cara, pola kerja dan tata tertib yang menangani sebagai suatu kebetulan yang lengkap keterangan-keterangan sejak pengumpulan melalui penggunaan dan penyimpanannya sampai penyingkirannya untuk membantu tercapainya tujuan dari suatu organisasi”. (Moekijat, 1996:10)
Menurut Wing Wahyu Winarno dalam bukunya Sistem Informasi
Manajemen cetakan I dijelaskan bawa:
“Sistem informasi merupakan gabungan dari berbagai sistem yang saling terkait, dengan menggunakan basis data dan sumber daya secara bersama-sama”. (2004: 15)
Gordon B Davis dalam bukunya Pengantar Sistem Informasi Manajemen I
mendefinisikan sebagai:
”Sebuah sistem manusia atau mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi”. (2002:3).
Sedangkan menurut Buch and Strater dalam Moekijat, Sistem Informasi
dirumuskan sebagai:
87
Dalam jurnal internasional, sistem informasi di jabarkan sebagai berikut:
“Information systems emphasizes the application of information technology in business and other organizations. Computers and other information technologies are the technical foundations or the tools of information systems. However, both technical skills and knowledge of business processes and practice are needed to be able to properly envision, design, implement, integrate, evaluate, and manage computer-based solutions to business problems”. (Sistem Informasi menekankan penerapan teknologi informasi dalam bisnis dan organisasi lainnya. Komputer dan teknologi informasi lain merupakan dasar teknis atau alat-alat sistem informasi. Namun, baik keterampilan teknis dan pengetahuan tentang proses bisnis dan praktik dibutuhkan untuk bisa benar apa yang dibayangkan, merancang, mengimplementasikan, mengintegrasikan, mengevaluasi, dan mengelola solusi berbasis-komputer untuk masalah bisnis). (http://www-afa.adm.ohio-state.edu/u-majors/pdf/infosys.pdf : 2008)
Dari penjelasan yang diuraikan diatas, maka dalam Sistem Informsi
terkandung pengertian tentang suatu kegiatan yang dilakukan yang meliputi
hal-hal berikut :
· Suatu sistem atau metode pengolahan data
· Menyajikan informasi secara cepat dan tepat
· Digunakan bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan
d. Pelayanan
Menurut Gronroos, definisi pelayanan adalah sebagai berikut:
88
Winarsih, 2005 : 2)
Pengertian pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan
bahwa “melayani adalah membantu, menyiapkan (mengurus) apa-apa yang
diperlukan seseorang, meladeni, sedangkan pelayanan adalah perihal atau cara
melayani.” (1989:509).
Dengan demikian pelayanan merupakan serangkaian cara yang
diwujudkan dalam bentuk kegiatan manajemen yang dilakukan baik oleh
seseorang maupun lembaga yang betujuan untuk memberikan apa yang
dibutuhkan orang lain.
Sistem informasi pelayanan kesehatan sangat diperlukan oleh organisasi
publik dalam memberikan layanan terutama dalam bidang kesehatan kepada
masyarakat, seperti RSUD Kabupaten Cilacap. Disamping itu, masyarakat sebagai
pengguna jasa pelayanan kesehatan juga sangat membutuhkan sistem informasi
dalam bidang pelayanan kesehatan supaya kecepatan dan ketepatan pelayanan
dapat mereka terima dan rasakan.
Yang dimaksud dengan Sistem Informasi Pelayanan adalah sebagai
berikut:
”Serangkaian tata cara, pola kerja, dan tata tertib yang menangani sebagai suatu sistem formal yang didalamnya terdapat kegiatan melaporkan, menggolongkan dan menyebarkan informasi kepada orang-orang yang tepat yaitu dalam kaitannya dengan pelayanan kepada pelanggan serta untuk mendukung fungsi, operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi”. (The Liang Gie dalam Moekijat, 1986: hal 10 dan Gordon B. Davis, 2002 hal 3)
Untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, informasi pelayanan
89
Strater, bahwa nilai informasi didasarkan atas 10 sifat yaitu sebagai berikut:
1. Mudahnya dapat diperoleh
Menunjukan mudah dan cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi.
2. Sifat luas dan lengkapnya
Menunjukan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya
mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasinya.
3. Ketelitian
Berhubungan dengan tingkat kebebasan dan kesadaran keluaran
informasi, yaitu biasanya berhubungan dengan kesalahan pencatatan dan
perhitungan.
4. Kecocokan
Menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya
dengan permintaan para pemakai serta isi informasi harus ada
hubungannya dengan masalah yang dihadapi.
5. Ketepatan waktu
Berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek daripada
siklus dapat diperolehnya informasi, yaitu masukan, pengolahan, dan
pelaporan keluaran kepada para pemakai.
6. Kejelasan
Menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang
tidak jelas.
90
Berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak
hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari
seorang pengambil keputusan.
8.. Dapat dibuktikan
Menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi
guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10.Dapat diukur
Menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
formal. (Dalam Moekijat, 1996: hal 29)
Untuk mengukur dan mengetahui penerapan sistem informasi yang
dimaksud, secara opersional dapat kita lihat pada unsur-unsur dasar sistem
informasi yang terdiri dari 3 aktivitas, yaitu:
1. Pengumpulan Data
Merupakan sebagai salah satu aktivitas dari sistem informasi yang
didalamnya terdapat kegiatan penghimpunan data dan fakta yang relevan
dengan permasalahan yang ada. Sistem informasi pelayanan kesehatan
ini dititikberatkan pada prosedur pendaftaran pelayanan kesehatan.
2. Pengolahan Data
Menurut George R. Terry Dalam Moekijat, pengolahan data adalah
91
tujuan atau hasil yang diinginkan. (Dalam Moekijat, 1996: hal 14).
3. Penyajian Data
Meliputi kegiatan menyediakan dan menyajikan informasi yang ada
kepada para pemakai yaitu pihak-pihak yang memerlukan. Dalam sistem
informasi pelayanan kesehatan ini dititikberatkan pada prosedur
pendaftaran pelayanan kesehatan. Data yang telah dioleh mejadi
informasi harus segera diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan,
mengingat pentingnya kecepatan penyebaran informasi tersebut melalui
bentuk dan media penyampaiannya. (Dalam Moekijat, 1996: hal 15).
Penyebaran informasi diberikan kepada pihak-pihak yang memerlukan
yaitu selain kepada pihak publik pengguna jasa kesehatan, juga sangat diperlukan
baik ditingkat manajemen yang terdiri dari berbagai level dan juga dilingkungan
kerja yaitu para petugas / staff organisasi di dalam menetukan langkah-langkah
selanjutnya.
e. Pelayanan Kesehatan
Pengertian pelayanan yang dimaksud di sini adalah pelayanan kesehatan
kepada masyarakat umum atau pelayanan umum atau pelayanan publik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:705) publik diartikan sebagai orang banyak
atau umum. Jadi publik menyangkut orang banyak atau masyarakat luas. Terkait
dengan kajian yang diangkat disini yaitu pelayanan umum, maka perlu disinggung
sedikit tentang pengertian pelayanan umum.
92
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dalam landasan
faktor materiil melalui sistem, prosedur dan metode dalam rangka usaha
memenuhi kepentingan orang lain sesui dengan haknya. Pelayanan umum juga
dijelaskan dalam keputusan MENPAN No. 81/1993 tentang pedoman Tata
Laksana Pelayanan Umum, yaitu segala bentuk kegiatan oleh instansi pemerintah
di pusat, di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam
bentuk barang dan jasa baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat
maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengertian kesehatan yaitu keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani
(mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan
kelemahan. Dalam Undang-undang No. 9 tahun 1960 pasal 1, dinyatakan bahwa
tiap-tiap WNI berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya dan perlu
diikutsertakan dalam usaha-usaha kesehatan pemerintah RI dan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya itu harus dapat dicapai oleh seluruh rakyat Indonesia
secara merata.
Pengertian kesehatan menurut WHO dalam Mariyati Sukarni (1994:1)
adalah sebagai berikut:
”Health is state of complete physically and social wll being and notmerely the absence of diseases and infirmity “ (sehat adalah sesuatu keadaan yang prima yang meliputi tidak hanya fisik, mental, maupun sosial melainkan pula bebas dari sakit maupun cacat).
Dalam jurnal internasional, kesehatan masyarakat dijabarkan sebagai
berikut :
93
that communities have access to appropriate and effective health care requires highly qualified health professionals dedicated to delivering the nation’s health promotion and disease prevention programs. As one of America’s seven uniformed services, the Commissioned Corps of the U.S. Public Health Service (PHS) is an essential component of the largest public health program in the world”. (Kesehatan masyarakat adalah seni dan ilmu mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan seluruh masyarakat bukan hanya individual pasien. Menilai dan memantau kesehatan masyarakat dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses keperawatan kesehatan yang sesuai dan efektif yang membutuhkan tenaga profesional kesehatan yang berdedikasi untuk memberikan promosi kesehatan kepada bangsa dan program pencegahan penyakit. Sebagai salah satu dari tujuh berseragam layanan Amerika, itu ditugaskan pada korps Dinas Kesehatan Masyarakat AS (PHS) yaitu sebuah komponen penting dari program kesehatan masyarakat terbesar di dunia).
(Louis Flowers,et al :
http://www.usphs.gov/corpslinks/pharmacy/pdf/Flowers2009.pdf : 2009)
Pada dasarnya pemaknaan pelayanan kesehatan itu berbeda dari berbagai
perspektif yaitu bisa berasal dari pasien, petugas kesehatan untuk para manajer
atau administrator serta bagi yayasan atau pemilik rumah sakit. Para pasien
memakai mutu pelayanan empathi, respek dan tanggap akan kebutuhannya,
pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan cara yang
ramah saat berkunjung. Pengertian pelayanan kesehatan bagi petugas kesehatan
yaitu bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan
derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan yang maju, mutu pelayanan yang baik dan memenuhi standar yang
baik.
Menurut para manajer kesehatan memaknai pelayanan kesehatan
meskipun tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari namun
94
manajer dan pemilik instansi mengharapkan efisiensi dan kewajaran
penyelenggaraan pelayanan, minimal tidak merugikan dipandang dari berbagai
aspek seperti tiadanya pemborosan tenaga, peralatan, biaya, waktu dan
sebagainya.
F. Kerangka Pemikiran
Selain kepada para konsumen pengguna jasa layanan kesehatan di RSUD
Kabupaten Cilacap, sistem informasi juga diperlukan bagi pihak direktur beserta
para karyawannya untuk mengambil langkah-langkah operasional maupun
keputusan strategis dalam melihat kondisi pasar. Hal ini dikarenakan RSUD
Kabupaten Cilacap adalah organisasi yang juga berorientasi untuk memperoleh
keuntungan, sehingga dengan memperhatikan sistem informasi yang tepat maka
bisa menjaga agar organisasi ini tetap survive.
Sistem informasi mempunyai peranan penting dalam upaya untuk
mencapai tujuan yang telah titetapkan, sehingga tidak akan menyimpang dari yang
diharapkan. Pelayanan kesehatan dalam penelitian ini pada dasarnya adalah
terdapatnya suatu cara yang dilakukan oleh para pegawai RSUD Kabupaten
Cilacap yang mempunyai suatu tujuan untuk dapat membantu memberikan
kemudahan kepada pasien dalam proses menuju sehat, sehingga dalam prakteknya
diperlukan suatu bentuk jalinan komunikasi yang baik antara pegawai RSUD
dengan pasien.
95
pencapaian tujuan organisasi. Kerangka pemikiran penulisan skripsi ini dapat
96
Dari skema diatas, dapat dijelaskan bahwa masalah yang melatarbelakangi
dari sistem informasi pelayanan kesehatan RSUD Kabupaten Cilacap yaitu
pentingnya kesehatan bagi masyarakat terutama masyarakat Cilacap, pentingnya
peran RSUD Kabupaten Cilacap, adanya Undang – Undang Kesehatan No.23
Tahun 1992 Pasal 63 tentang pengembangan Sistem Informasi Kesehatan, dan
pentingnya peran Sistem Informasi. Hal ini mengakibatkan usaha peningkatan
pelayanan RSUD Kabupaten Cilacap terutama dalam hal sistem informasi
pelayanan kesehatan, yang didalamnya mencakup tiga aktivitas yaitu input,
proses, dan output. Dalam subsistem input mencakup masukan data melalui
pendaftaran, dalam hal ini data pasien baik pasien lama maupun baru. Tahap
berikutnya yaitu subsistem proses dengan mekanisme penyimpanan data secara
elektronik (Bank Data) dan secara manual oleh petugas Rekam Medis (RM)
97
catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lain kepada pasien di sarana pelayanan kesehatan (SK Men PAN
no.135/ tahun 2002). Tahap selanjutnya yaitu subsistem output yang berupa hasil
periksa berupa informasi yang akan disampaikan kepada pasien untuk tindakan
lebih lanjut. Dalam pelaksanaan sistem informasi pelayanan kesehatan di RSUD
Kabupaten Cilacap dipengaruhi oleh faktor pendorong dan faktor penghambat.
Faktor pendorong antara lain kemajuan teknologi dalam bidang informasi yaitu
dengan adanya penggunaan Teknologi Informasi (TI) seperti Lokal Area Network
(LAN), VSAT, dan Internet sebagai satu pendukung dalam mengirim informasi.
Untuk medukung Teknologi Informasi (TI) tersebut maka sumber daya informasi
seperti perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan sumber daya
manusia yang berupa spesialis informasi mutlak diperlukan, karena pada dasarnya
sumber daya ini adalah upaya dalam rangka membentuk sistem informasi berbasis
komputer. Faktor penghambat dalam sistem informasi pelayanan kesehatan antara
lain pada Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu kurangnya atau masih sedikitnya
pengetahuan karyawan mengenai Teknologi Informasi (TI), faktor penghambat
berikutnya yaitu masih terbatasnya jumlah sumber daya teknologi karena sumber
daya teknologi didapatkan dari pemerintah. Tujuan akhir dari sistem informasi
pelayanan kesehatan tersebut antara lain penggunaan sistem informasi pelayanan
kesehatan secara baik dan benar.
98
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu
menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, gejala, keadaan, atau kelompok
tertentu dan hubungan satu gejala dengan gejala lain. Dalam penelitian ini penulis
berusaha untuk mendeskripsikan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Kabupaten Cilacap dengan berbagai pertimbangan sebagai berikut :
a. Karena RSUD Kabupaten Cilacap memiliki peranan yang penting bagi
pelayanan kesehatan untuk masyarakat terutama masyarakat Kabupaten
Cilacap.
b. Kemajuan Teknologi Informasi sebagai standar Sistem Informasi
Pelayanan Kesehatan.
c. Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap
memungkinkan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai
dengan permasalahan yang ada.
3. Jenis dan Sumber Data
Menurut Moleong (2001:112) “Sumber data penelitian kualitatif dapat
99
Berdasarkan sumber perolehan data, Tika (1997:67) menggolongkan data menjadi
dua, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau
obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data Primer pada
penelitian ini diperoleh dari :
- Kepala bagian Perencanaan dan pengembangan RSUD Kabupaten
Cilacap.
- Kepala Bidang Rekam Medik (RM) RSUD Kabupaten Cilacap.
- Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Kabupaten Cilacap.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang atau instansi di luar diri peneliti sendiri, walaupun yang
dikumpulkan itu sesungguhnya adalah data yang asli. Dalam penelitian ini
data sekunder yang diperoleh yaitu :
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/MENKES/PER/III/2008.
- Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 20 Tahun 2008 Tanggal
27 September 2008.
4. Teknik Pengumpulan Data
100
Mengenai teknik dokumentasi Arikunto (1996:234) menyatakan
bahwa “Metode dokumentasi yaitu mencari data, mengenal hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan lain sebagainya”. Dalam penelitian ini teknik
dokumentasi ditempuh melalui penelaahan terhadap dokumen yang sudah
ada. Adapun data yang diperoleh dari dokumentasi adalah berupa profil
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
b. Observasi
Tika (1997:67) menyatakan bahwa “Observasi adalah cara dan teknik
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian”.
Pada penelitian ini, teknik observasi dilakukan untuk memperoleh data :
Tampilan layar sistem informasi pelayanan kesehatan, dan tampilan layar
registrasi pasien Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap.
c. Wawancara
Tehnik ini merupakan suatu jenis pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengadakan tanya jawab dengan narasumber yang diteliti untuk
mendapatkan data yang diperlukan. Tanya jawab ini dilakukan secara
langsung dengan responden sebagai informan, dan dari responden itulah
penulis akan menanyakan secara langsung apa saja yang bersangkutan dan
101
dilakukan dengan Staff Kelompok Jabatan Fungsional di Unit Medical Record
yaitu dengan Ibu Sri Erawati dan Ibu Retno Safitri. Untuk mempermudahkan
dalam proses wawancara, peneliti membuat pedoman wawancara yang
memuat garis-garis pokok pertanyaan, dan apabila dianggap perlu peneliti
dapat mengajukan pertanyaan di luar pedoman interview tersebut, agar data
yang diperoleh semakin lengkap.
5. Teknik Analisis Data
Karena sebagian besar data yang terkumpul merupakan data kualitatif,
maka penelitian ini juga menggunakan teknik analisis data kualitatif, yang
dimaksudkan untuk memperoleh gambaran secara khusus yang bersifat
menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam permasalahan yang dilakukan di
lapangan pada waktu pengumpulan data. Sedangkan teknik analisis data kualitatif
yang dianggap relevan adalah dengan menggunakan model analisis interaktif,
yakni model analisis yang memerlukan tiga komponen berupa induksi data, sajian
data, serta penarikan kesimpulan / verifikasi dengan menggunakan proses siklus
antar tahap-tahap tersebut, sehingga data yang terkumpul akan berhubungan satu
dengan yang lainnya secara sistematis ( HB Sutopo : 2002 : 91 ). Untuk lebih
jelasnya maka perlu diuraikan tiga komponen utama yang saling berkaitan serta
menentukan hasil akhir analisis, tiga komponen tersebut adalah:
a. Pengumpulan Data
Yaitu bentuk analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat
102
dilapangan. Proses ini berlangsung terus sampai laporan akhir penelitian
selesai ditulis.
b. Reduksi Data
Yaitu suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat suatu penyajian data,
peneliti akan mengerti apa yang terjadi, akan memungkinkan untuk
mengerjakan sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasar penelitian
tersebut.
c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Setelah memahami arti dari berbagai hal yang meliputi berbagai hal
yang ditemui dengan melakukan pencatatan peraturan-peraturan,
pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin akan menjadi
suatu simpulan.
Aktifitas penelitian yang dilakukan merupakan suatu proses siklus diantara
komponen-komponen tersebut, sehingga data yang didapat benar-benar mewakili
dan sesuai dengan masalah-masalah yang diteliti. Agar lebih jelas, teknik analisis
data pada penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.4
Model Analisis Interaktif
Reduksi data Sajian data
103
Sumber : HB. Sutopo ( 2002 : 96 )
Model analisis ini merupakan siklus interaktif. Peneliti harus bergerak
diantara empat sumbu kumparan itu dari reduksi data, pengumpulan data,
penyajian data, sampai pada penarikan simpulan dan verifikasi selama sisa waktu
penelitiannya. Aktifitas yang dilakukan dengan proses ini diharapkan membuat
komponen-komponen tersebut akan dapat benar-benar mewakili dan sesuai
dengan permasalahan yang di teliti. Setelah analis data selesai, maka hasilnya
dapat disajikan secara diskriptif, yaitu dengan jalan apa adanya sesuai dengan
permasalahan yang diteliti dan data-data yang diperoleh.
6. Validitas data
Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang sesungguhnya. Untuk menguji keabsahan data
yang diperoleh, dalam penelitian ini digunakan cara Triangulasi data. Dalam
triangulasi data peneliti wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia.
Artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap keberadaannya bila digali
dari beberapa sumberdata yang berbeda. Data tidak hanya berasal dari pihak
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap tetapi juga dari
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Sistem Informasi Pelayanan
Kesehatan.
104
BAB II
DESKRIPSI LOKASI
A. Sejarah Berdirinya RSUD Kabupaten Cilacap
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap adalah rumah
sakit milik Pemerintah Kabupaten Cilacap yang telah memenuhi persyaratan
peningkatan kelas rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Kelas B Non
Pendidikan pada tahun 2000 yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Nomor : 1807 / Menkes – Kessos / SK /
XII / 2000 tertanggal 26 Desember 2000.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan, efisiensi dan efektifitas
penegelolaan sumber daya yang ada dengan tetap memperhatikan fungsi sosial
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, RSUD Kabupaten Cilacap
telah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Cilacap perihal Penetapan
Keputusan Bupati Cilacap tentang penetapan RSUD Kabupaten Cilacap sebagai
Unit Swadana Daerah pada tahun 2001.
Selain itu telah disetujui pada usulan penyesuaian Ranperda Tarip RSUD
Kabupaten Cilacap tentang Tata Pelayanan dan Tarip Pelayanan Kesehatan RSUD
Kabupaten Cilacap dengan diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap
Nomor 32 Tahun 2000, dan pada tahun 2001 RSUD Kabupaten Cilacap telah
memenuhi standar penilaian akreditasi untuk 12 bidang pelayanan Rumah Sakit
dan mendapat status Akreditasi Penuh.
105
Berikut ini data-data RSUD Kabupaten Cilacap:
1. Nama Rumah Sakit : RSUD Kabupaten Cilacap
2. Direktur : Dr. Bambang Setyono, MMR
3. Pendiri Pertama : Pemerintah Daerah Cilacap
4. Tanggal / Tahun Berdiri : 1946
Secara Yuridis Ditetapkan dengan UU 13 Tahun
1950 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto No. 28 Cilacap
No. Telp / Fax : telp. (0282) 533010 / Fax : (0282) 520755
Luas tanah dan bangunan : 3,414 Ha
B. Kedudukan, Visi, Misi dan Tugas
1. Kedudukan, Visi dan Misi
a. Visi :
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap, sebagai lembaga
sosio bisnis dan pusat pelayanan kesehatan yang memuaskan pelanggan, mampu
mengadaptasi perkembangan teknologi dan globalisasi, didukung oleh manajemen
professional serta berwawasan lingkungan.
b. Misi :
1. Memberikan pelayanan yang bersifat promotif, kuratif dan
rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman dan
106
2. Memberikan peran aktif terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan.
3. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai
pusat pengembangan di bidang pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap sebagai
pusat rujukan pelayanan kesehatan.
5. Melakukan alih pengetahuan dan teknologi (transfer of knowledge)
dibidang kedokteran, pelayanan kesehatan masyarakat dan manajemen
Rumah Sakit.
6. Menjadikan Sistem dan Teknologi Informasi sebagai alat (tool) untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja.
7. Menciptakan kemadirian dalam mengelola Rumah Sakit, baik dalam
hal manajemen maupun pendanaan, melalui penerapan Strategic
Business Unit (SBU).
8. Menciptakan sistem manajemen dan pengembangan sumber daya
manusia yang mampu meningkatkan motivasi dan produktifitas kerja.
9. Membentuk sumber daya manusia yang professional dan berkarakter.
10. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap menjadi
Rumah Sakit yang ramah lingkungan.
2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
a. RSUD Kabupaten Cilacap adalah Unit Pelaksana Pelayanan Kesehatan.
b. RSUD Kabupaten Cilacap dipimpin oleh seorang kepala dengan sebutan
107
Kepala Dinas Kesehatan dan secara taktis operasional bertanggung jawab
kepada Bupati Kepala Daerah.
c. RSUD Kabupaten Cilacap mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya
kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan
terpadu dengan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan, serta pencegahan dan
melaksanakan upaya rujukan.
3. Tujuan
a. Bagi Pemilik (Pemerintah Daerah)
1. Memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang semakin
meningkat setiap tahunnya.
2. Memberikan citra yang baik kepada Pemerintah Daerah.
3. Mendukung pelaksanaan kebijakan Pemerintah Daerah dibidang
kesehatan .
4. Memberikan iklim kerja yang inovatif.
b. Bagi Konsumen
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang memuaskan, cepat dan akurat.
2. Memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin.
3. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kode etik
kedokteran.
c. Bagi Karyawan
108
2. Memperlakukan karyawan sebagai asset organisasi.
3. Memberikan kesempatan pengembangan bakat, kemampuan dan
keteladanan.
4. Memberikan kesempatan karir bagi karyawan yang berprestasi.
5. Menjadikan sebagai tempat bekerja dan mengabdi yang menjanjikan
dimasa sekarang dan masa yang akan datang.
d. Bagi Masyarakat Sekitar
1. Memberikan kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar dilingkungan
rumah sakit.
2. Memberikan bantuan sosial bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat dalam arti luas.
3. Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai kelompok pemasar rumah
sakit.
4. Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan kesehatan kepada
masyarakat sekitar.
5. Ikut membantu menciptakan suasana lingkungan yang bersih dan
sehat.
C. Struktur Organisasi dan Rincian Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap dipimpin oleh
seorang Direktur yang berada dibawah Bupati Kabupaten Cilacap dan
bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap.
109
Keuangan, dan wakil direktur bidang pelayanan.
Direktur mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan,
membina pelaksanaan, mengkoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan tugas
Rumah Sakit dengan peraturan dan perundang undangan yang berlaku.
Wakil direktur umum dan keuangan mempunyai tugas mengelola kegiatan
kesekretariatan, menyusun program dan laporan keuangan. Kegiatan pelatihan dan
penelitian serta pengembangan, pemeliharaan sarana rumah sakit, bianatu dan
sanitasi serta memberikan pelayanan kesekretariatan, penyusunan program dan
laporan serta keuangan kepada semua satuan kerja dilingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Cilacap.
Adapun fungsi dari wakil direktur bidang Umum dan Keuangan adalah:
1. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pengembangan,
penyusunan program dan laporan keuangan, kegiatan pelatihan,
penelitian dan evaluasi serta kebutuhan instalasi pemeliharaan sarana
rumah sakit.
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyediaan seluruh kebutuhan
sumber daya yang dibutuhkan rumah sakit.
3. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan,
perencaan dan pengembangan, laporan keuangan, tata usaha, hokum
dan humas, perbendaharaan, kepegawaian, pengembangan dan diklat,
pemeliharaan sarana rumah sakit, binatu dan sanitasi.
Wakil direktur bidang umum dan keuangan secara langsung memegang
110
lain bagian perencanaan dan pengembangan yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan perencanaan monitoring dan evaluasi serta pengembangan
badan diklat. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut, bagian perencanaan dan
pengembangan membawai sub bagian perencanaan monitoring dan evaluasi, sub
bagian hukum dan humas, serta sub bagian pengembangan dan diklat.
Bagian keuangan berada dibawah dan beratanggung jawab langsung
kepada wakil direktur bidang umum dan keuangan, yang mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan anggaran, pembendaharaan, akuntansi, dan verifikasi.
Selanjutnya fungsi kepala bagian keuangan adalah:
1. Melakukan penyusunan anggaran.
2. Perbendaharaan
3. Melakukan akuntansi dan verifikasi.
Dalam penyelenggaraan tugas tersebut bagian keuangan membawai sub
bagaian anggaran, sub bagian perbendaharaan, serta subbagian akuntansi dan
verifikasi. Sub bagian anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan anggaran rutin, anggaran pembangunan, dan kegiatan. Sub bagian
perbendaharaan mempunyai tugas yaitu melakukan kegiatan perbendaharaan. Sub
bagian akuntansi dan verifikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan kegiatan
akuntansi manajemen dan verifikasi.
Bagian umum berada dibawah wakil direktur umum dan keuangan yang
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan ketatausahaan, kepegawaian, kerumah
tanggaan dan logistik. Selanjutnya fungsi bagian umum adalah melaksanakan