• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN TITIK TUMBUH (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN FISIOLOGI TUMBUHAN TITIK TUMBUH (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TITIK TUMBUH TANAMAN

IDRIS AFFANDI 2031411024

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN BIOLOGI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel. Irreversibel maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan,yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

Mahkluk hidup tidak hanya tumbuh,makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Pada menanam biji tanaman,biji tersebut akan menjadi kecambah.selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi,namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut.misalnya,biji tanaman yang kamu tanaman adalah biji kacang hijau,maka setelah berkecambah,yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang hijau saja.seiring dengan waktu,kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar,daun,batnag,dan menghasilkan bunga.dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan,perkembangan merupakan proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan.

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik dalam ukuran pada semua sistem biologi. Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan respon dari lingkungan (panjang hari, temperatur rendah, perubahan persediaan air. Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi, yang didefinisikan sebagai pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah struktur dan biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang.

(3)

Tujuan

(4)

TINJAUAN PUSTAKA

Pertumbuhan dan perkembangan tanaman merupakan proses yang penting dalam kehidupan dan perkembangbiakan suatu spesies. Pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara terus-menerus sepanjang daur hidup, tergantung pada tersedianya meristem, hasil asimilasi, hormon dan substansi pertumbuhan lainnya, serta lingkungan yang mendukung. Secara empiris, pertumbuhan tanaman dapat dikatakan sebagai suatu fungsi dari genotipe X lingkungan (internal dan eksternal) (Fahn 1992).

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik dalam ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan kurva yang sigmoid. Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan respon dari lingkungan (panjang hari, temperatur rendah, perubahan persediaan air). Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi, yang didefinisikan sebagai pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah struktur dan biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang (Kaufman 1975).

Pertumbuhan primer untuk memperpanjang sumbu tubuh dan perkembangan sekunder adalah untuk meningkatkan diameter sumbu. Pertumbuhan sekunder dalan akar akan terjadi penebalan sekunder kambiumnya besar dari benang-benang meristem dalam jaringan prokambium atau jaringan perenkimatis yang terletak pada kelompok-kelompok floem primer dan pusat stele (Heddy 1987).

Letak pertumbuhan adalah pada meristem apikal, lateral, dan interkalar. Pertumbuhan ujung cenderung menghasilkan pertambahan panjang, pertumbuhan lateral menghasilkan pertambahan lebar. Pertambahan panjang batang terjadi di meristem interkalar, memerlukan tambahan sumber hormon pertumbuhan dan mempunyai jumlah sel ataupun aktifitas sel yang rendah (Cambell et.al 1999).

(5)

semakin lambat. Daerah pemanjangan di belakang ujung batang biasanya 10 cm panjangnya (Loveless 1991).

Menurut Cambell et.al (1999), proses pemanjangan tunas terjadi melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua di bawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan ini disebabkan pembelahan sel dan pemanjangan sel dalam ruas tersebut. Pembelahan sel dan pertumbuhan yang terus menerus sehingga mendorong ke arah pemanjangan batang dan tunas. Salisbury dan Ross (1992), mengemukakan bahwa pada batang yang sedang tumbuh, daerah pembelahan sel batang lebih jauh letaknya dari ujung daripada daerah pembelahan akar, terletak beberapa sentimeter dibawah ujung. Menurut Cambell et.al (1999), sel-sel inisial membentuk sel-sel pada ujung akar yang bersifat meristematis. Pembelahan sel terjadi secara longitudinal dan beberapa ke arah lateral yang menyebabkan akar berbentuk silindris. Sel-sel inisial membentuk sel-sel pada ujung akar yang bersifat meristematis. Pembelahan sel terjadi secara longitudinal dan beberapa ke arah lateral yang menyebabkan akar berbentuk silindris.

Selanjutnya sel-sel dekat ujung akar aktif berproliferasi, dimana terletak tiga zona sel dengan tahapan pertumbuhan primer yang berurutan (zona pembelahan sel, zona pemanjangan dan zona pematangan). Zona pembelahan sel meliputi meristem apikal dan turunannya, yang disebut meristem primer (terdiri dari protoderm, prokambium dan meristem dasar). Meristem apikal yang terdapat di pusat zona pembelahan menghasilkan sel-sel meristem primer yang bersifat meristematik. Zona pembelahan sel bergabung ke zona pemanjangan (elongasi). Di sini sel-sel memanjang sampai sepuluh kali semula, sehingga mendorong ujung akar, termasuk meristem ke depan. Meristem akan mendukung pertumbuhan secara terus-menerus dengan menambahkan sel-sel ke ujung termuda zona pemanjangan tersebut (Cambell et.al 1999).

(6)

rendah bagi tanaman untuk tumbuh disebut suhu minimum,sedangkan suhu tertinggi pada tanaman agar dapat tetap tumbuh disebut suhu maksimum,. Faktor eksternal terakhir yaitu cahaya, setiap tumbuhan memerlukan cahaya untuk pertumbuhan,karena cahaya sangat berperan dalam fotosintesis dan fotomorfogenesis.

(7)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat

Adapun praktikum mengenai titik tumbuh tanaman ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2016 hingga tanggal 10 Maret 2016 bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu cangkul, penggaris, polybag dan spidol. Bahan yang digunakan yaitu tanah hitam dan biji tanaman (buncis, kacang panjang, paria dan timun).

Cara Kerja

(8)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Tabel 1 Hasil Pengukuran Petambahan Titik Tumbuh Tanaman Buncis No.

Titik Tumbuh

Tanaman ke- Rata

-rata Rata-rata 0,11 0,21 0,06 0,20 0,11 0,15 0,36 0,24 0,11 0,25 0,14 0,26 0,18 *Keterangan: Pengukuran menggunakan cm

Tabel 2 Hasil Pengukuran Petambahan Titik Tumbuh Tanaman Pare No.

Titik Tumbuh

Tanaman ke- Rata-rata

1 2 3 4 5 6 7 8

*Keterangan: Pengukuran menggunakan cm

Tabel 3 Hasil pengukuran titik tumbuh tanaman kacang panjang No.

Titi k Tu

Tanaman ke- Rat

a-rata

(9)

mb

Ket : Pengukuran menggunakan satuan cm

(10)

5

Ket : Pengukuran menggunakansatuan cm

Tabel 5 Perbandingan Titik Tumbuh Antar Tanaman pada Praktikum

No. Titik Tumbuh

Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 3 Tanaman 4 Buncis Paria Timun PanjangKacang

1 0,20 2,33 0,23 0

Rata-rata 0,18 0,81 0,25 0,14

Pembahasan

(11)

berbeda dan bervariasi. Menurut Sandra (2012) mengatakan bahwa bahwa daerah tumbuh pada batang terdapat pada daerah meristem lateral atau pada kambium dengan pertumbuhan sekunder, sedangkan pada akar terdapat pada daerah ujung akar atau meristem apikal dengan pertumbuhan primer. Hormon yang sangat berperan dalam perpanjangan sel adalah auksin, dimana auksin dapat memperpanjang sel pada batang maupun akar.

Pada table hasil 1 dapat diketahui bahwa terdapat 8 titik tumbuh yang diamati pertumbuhannya dan tanaman yang diguanakan adalah buncis. Pertumbuhan tertinggi yaitu pada titik tumbuh ke delapan yaitu sebesar 0,38 cm dan pertumbuhan terkecil yaitu 0,05 cm dengan rata-rata pertumbuhan pada seluruh titik tumbuh yaitu 0,18 cm. Pertumbuhan terkecil ini didapatkan karena titik tumbu ke 2 pada tanaman buncis tidak mengalami peningkatan titik tumbuh. Tidak adanya pertambahan tumbuh yaitu didapati tumbuhan ke 2,5,6,8,9,10,11 dan 12. Tidak ada pertambahan pertumbuhan pada tumbuhan ke 2,5,6,8,9,10,11 dan 12 bukan merupakan meristem lateral ataupun apikal dan pada titik tumbuh kedelapan merupakan meristem lateral. Pada table hasil 2 yaitu dengan tanaman paria dengan 5 titik tumbuh. Pertumbuhan tertinggi yaitu pada titik tumbuh pertama yaitu sebesar 2,33 cm dan pertumbuhan terkecil yaitu pada titik tumbuh kedua sebesar 0,10 cm dengan rata-rata petumbuhan 1,08 cm. Hal yang didapat tidak jauh berbeda dengan table 1 yaitu nilai pertumbuhan terkecil pada titik tumbuh ke 2 yang mana itu bukan merupakan meristem apical ataupun lateral dan pada titik tumbuh pertama merupakan meristem apical.

Pada table 3 yaitu dengan tanaman kacang panjang. Tanaman kacang panjang ini mengalami kesulitan dalam pertumbuhan sehingga dapat ini baru dapat tumbuh yaitu ketika sampai pada saat titik tumbuh. Faktor yang mempengaruhi sulitnya tanaman kacang panjang ini tumbuh kemungkianan diantaranya media yang digunakan kurang cocok ataupun praktikan yang tidak mengetahui teknis penanaman, sehingga diperoleh titik tumbuh tertinggi yaitu pada titik tumbuh ke delapan yaitu 0,8 cm dan titik tumbuh terkecil adalah 0 cm. dapat diketahui bahwa titik tumbuh tertinggi berada pada daerah meristem lateral.

(12)

pada daerah meristem lateral hal ini sesuai dengan pernyataan menurut Sandra (2012) yang mengatakan bahwa bahwa daerah tumbuh pada batang terdapat pada daerah meristem lateral atau pada kambium dengan pertumbuhan sekunder, sedangkan pada akar terdapat pada daerah ujung akar atau meristem apikal dengan pertumbuhan primer. Hormon yang sangat berperan dalam perpanjangan sel adalah auksin, dimana auksin dapat memperpanjang sel pada batang maupun akar.

Pada table 5 yaitu hasil perbandingan tingkat pertumbuhan titik tumbuh pada keempat macam biji yaitu timun, kacang panjang, buncis dan paria, maka didapatkan hasil rata-rata untuk tingkat pertumbuhan titik tumbuh kacang panjang yaitu 0,14 cm, timun 0,25 cm, buncis 0,18 dan paria 0,81 cm. Titik tumbuh tertinggi yaitu paria dan titik tumbuh terendah yaitu kacang panjang. Hal ini terjadi karena adanya faktor internal seperti hormon/ gen dan faktor eksternal seperti lingkungan, air, suhu, dan kelembaban yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Menurut Fahn (1992), pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor,yaitu faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor-faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan antara lain makanan,air,suhu,kelembapan,dan cahaya, selain terdapat faktor eksternal terdapat pula faktor internal diantarannya yaitu gen dan hormone.

KESIMPULAN

(13)

daerah tumbuh pada batang letaknya pada meristem lateral atau pada kambium dengan pertumbuhan sekunder.

DAFTAR PUSTAKA

Cambell et.al NA, Reece JB dan Mitchell LG. 1999. Biologi. Jakarta. Erlangga.

Fahn A. 1992. Anatomi Tumbuhan Edisi ke 3. Yogyakarta. UGM Press.

Heddy S. 1987. Biologi Pertanian. Jakarta. Rajawali Press.

Kaufman PB. Labavitch J. Prouty AA dan Ghosheh NS. 1975. Laboratory Experiment in Plant

Physiology. New York.Macmillan Publishing Co. Inc.

Loveless AR. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik. Jakarta. Gramedia

Pustaka Utama.

Gambar

Tabel 2 Hasil Pengukuran Petambahan Titik Tumbuh Tanaman Pare
Tabel 4. Hasil pengukuran titik tumbuh tanaman timun
Tabel 5 Perbandingan Titik Tumbuh Antar Tanaman pada Praktikum

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar,

Pada pemberian auksin dengan kadar rendah disebut konsentrasi minimum dimana pertumbuhan akar tidak begitu signifikan Kondisi yang sama (tidak tumbuh akar) juga dapat

Sedangkan pada spesies yang lainnya terletak di antara keduanya (Gambar 5b). Tunas merupakan bagian tumbuhan yang baru tumbuh kuncup dan terdiri dari batang yang

Pada perlakuan menggunakan daun singkong menujukkan bahwa daun singkong tanpa dibungkus menunjukkan indikasi memiliki kadar pati tertinggi setelah ditetesi kalium

Menurut Frandson (1992) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kadarhemoglobin pada makhluk hidup adalah jenis kelamin dimana pria jumlah hemoglobinnyalebih besar

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan jumlah akar pada tanaman Piper betle dengan perlakuan direndam dalam larutan IAA 0,1 ppm, tanaman di tempat

Zat pengatur tumbuh (hormon) pada tanaman ialah senyawa organik yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat, dan mengubah proses fisiologis tumbuhan. Pada

Menurut Mangoensoekarjo (2003), gulma yang tumbuh sebagai epifit pada batang kelapa sawit dapat menyebabkan brondolan buah tertahan pada batang sawit yang kelak akan tumbuh dan akan