• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HUBUNGAN ETIKA DENGAN MORAL NORM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH HUBUNGAN ETIKA DENGAN MORAL NORM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH HUBUNGAN ETIKA

DENGAN MORAL, NORMA DAN NILAI

Di Susun Oleh :

Aris Budiyono

Bayu Adi Santoso

Dwi Vidi Santoso

Kristinawati

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

Program DIII Keperawatan

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah

hubungan etika dengan moral, norma dan nilai.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta

pengetahuan kita mengenai hubungan etika dengan moral, norma dan nilai. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh

dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi

perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa

sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya

laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang

membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang

kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di

masa depan.

Banyuwangi, 9 Maret 2015

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar isi... ii

BAB I Pendahuluan ... 1

1.1 Latar belakang... 1

1.2 Rumusan masalah ... 1

1.3 Tujuan masalah ... 1

BAB II Pembahasan ... 2

2. 2.1 Pengertian ... 2

2.2 Nilai moral ... 3

2.3 Norma moral ... 4

2.4 Hubungan etika dengan hukum ... 5

BAB III Penutup ... 6

3.1 Kesimpulan ... 6

3.2 Saran ... 6

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya

terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya. Proses hubungan

tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus

menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua

belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka

mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari

struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.

Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku

manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan

dalam proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan

proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian meningkat

menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan secara fisik, melainkan

merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan

masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling berbicara (komunikasi),

bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu

pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses sosial itu adalah

hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah pengertian dari etika ?

2. Apa saja prinsip-prinsip moral dalam praktik keperawatan ?

3. Apa saja nilai-nilai profesional yang di terapkan dalam keperawatan ?

4. Bagaimana hubungan etika dengan moral, norma dan nilai

1.3 Tujuan masalah

1. Agar mahasiswa memahami apa yang di maksud dengan etika

2. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja prinsip moral dan nilai profesiona yang

diterapkan dalam praktik keperawatan

3. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana hubungan etika dengan moral, norma dan

(5)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian

Etika merupakan kata yang berasal dari Yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David (1978) berarti kebiasaan atau model prilaku, atau standar yang diharapkan dan

kriteria tertentu untuk sesuatu tindakan, dapat diartikan segala sesuatu yang berhubungan

dengan pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Dalam

Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby mengartikan etika sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan prilaku. Menurut definisi AARN

(1996), etika berfokus pada yang seharusnya baik salah atau benar, atau hal baik atau

buruk.Sedangkan menurut Rowson, (1992).etik adalah segala sesuatu yang

berhubungan/alasan tentang isu moral.

Moral adalah suatu kegiatan/prilaku yang mengarahkan manusia untuk memilih tindakan baik

dan buruk, dapat dikatakan etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang

dapat dipertanggung jawabkan (Degraf, 1988).Etika merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan dengan keputusan moral menyangkut manusia (Spike lee, 1994).Menurut

Webster’s “The discipline dealing with what is good and bad and with moral duty and

obligation, ethics offers conceptual tools to evaluate and guide moral decision making”

Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa etika merupakan pengetahuan moral dan

susila, falsafah hidup, kekuatan moral, sistem nilai, kesepakatan, serta himpunan hal-hal yang

diwajibkan, larangan untuk suatu kelompok/masyarakat dan bukan merupakan hukum atau

undang-undang. Dan hal ini menegaskan bahwa moral merupakan bagian dari etik, dan etika

merupakan ilmu tentang moral sedangkan moral satu kesatuan nilai yang dipakai manusia

sebagai dasar prilakunnya.Maka etika keperawatan (nursing ethics) merupakan bentuk ekspresi bagaimana perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika keperawatan diatur

dalam kode etik keperawatan.

Nilai Secara Umum

Ada beberapa pengertian tentang nilai, yitu sebagai berikut:

1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh

seseorang sesuai denagn tututan hati nuraninya (pengertian secara umum)

2. Nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap-sikap pribadi seseorang tentang

kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran, objek atau prilaku yang

(6)

3. Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran atau

keinginan mengenai ide-ide, objek, atau prilaku khusu (Znowski, 1974)

B. Nilai Moral

Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya. Setiap nilai dapat memperoleh suatu “bobot moral”, bola diikutsertakan dalam tingkah laku moral. Kejujuran misalnya, merupakan suatu nilai moral, tetapi kejujuran itu sendiri kosong bila tidak diterapkan pada

nilai lain, seperti umpamanya nilai ekonomis

Walaupun nilai moral biasanya menumpang pada nilai- nilai lain, namun ia tampak seperti

sebuah nilai baru, bahkan sebagai nilai yang paling tinggi. Nilai moral memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Berakaitan dengan tanggung jawab kita

Nilai moral berkaitan dengan pribadi manusia. Yang khusus menandai nilai moral adalah

bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang bertanggung jawab. Nilai-nilai moral

mengakibatkan bahwa seseotang bersalah atau tidak bersalah, karena ia bertanggung jawab.

Suatu nilai moral hanya dapat diwujudkan dalam perbuatan-perbuatan yang sepenuhnya

menjadi tanggung jawab orang yang bersangkutan

2. Berkaitan dengan hati nurani

Semua nilai minta untuk diakui dan diwujudkan. Nilai selalu mengandung semacam

undangan atau imbauan. Salah satu ciri khas nilai moral adalah bahwa hanya nilia ini menimbulkan “suara” dari hati nurani yang menuduh kita bila mita meremehkan atau menentang nilai-nilai moral dan memuji kita bila mewujudkan nilia-nilia moral.

3. Mewajibkan

Berhubungan erat dengan ciri bahwa nilai-nilai moral mewajibkan kita secara absolut dan

dengan tidak bisa ditawar-tawar. Dalam nilai moral terkandung suatu imperatif kategoris,

Sedangkan nilai-nilai lainnya hanya berkaitan dengan imperatif hipotesis. Artinya, kalu kita

ingin merealisasikan nili-nilai lain kita harus menempuh jalan tertentu.

4. Bersifat formal

Nilai moral tidak merupakan sutau jenis nilai yang bisa ditempatkan begitu saja disamping

nilai-nilai jenis lainnya. Nilai-nilai moral tidak membentuk suatu kawasan khusus yang

terpisah dari nilai-nilai lain. Nilai-nilia moral tidak memiliki “isi” tersendiri, terpisah dari

nilai-nilai lain. Tidak ada nilai-nilai moral yang “murni”, terlepas dari nilai-nilai lain. Hal

(7)

C. Norma Moral

Dalam bahasa latin arti yang pertama adalah Carpenters square: siku-siku yang dipakai

tukang kayu untuk mengcek apakah benda yang dikerjakan sungguh-sungguh lurus.

Asal-usul ini membantu kita untuk mengerti maksudnya. Dengan norma kita maksudkan aturan

atau kaidah yang kita pakai sebagai tolak ukur untuk mengukur sesuatu. Ada tiga macam

norma umum, yaitu norma kesopanan atau etiket, norma hukum dan norma moral. Etiket

misalnya benar-benar mengandung norma yang mengatakan apa yang harus kita lakukan.

Norma hukum juga merupakan norma penting yang menjadi kenyataan dalam setiap

masyarakat. Norma moral menentukan apakah prilaku kita baik atau buruk dari sudut etis.

Karena itu norma moral merupakan norma tertinggi, yang tidak bisa ditaklukan pada norma

lain.

Masalah-masalah yang biasa disebut “relativisme moral’

1. Relativisme moral tidak Tahan uji

Norma-norma moral tidak pernah mengawang-awang diudara, tapi tercantum dalam

suatu sistem etis yang menjadi bagian suatu kebudayaan. Dengan relativisme moral

dimaksudkan pendapat bahwa moralitas sama saja dengan adat kebiasaan, sehingga suatu

etika tidak lebih baik daripada etika lain. Relativisme moral tidak tahan uji, jika diperiksa

secara kritis. Kritik ini bisa dijalankan dengan memperlihatkan konsekuensi-konsekuensi

yang mustahil.

2. Norma moral bersifat obyektif dan universal

Norma moral pada dasarnya absolut, maka mudah diterima juga bahwa norma itu

bersifat obyektif dan universal

a. Obyektifitas norma moral

b. Universalitas Norma Moral

3. Menguji norma moral

Tes yang paling penting yang kita miliki untuk menguji benar tidaknya norma moral

adalah generalisasi norma. Norma moral adalah benar jik bisa digeneralisasikan dan tidak

benar jika tidak bisa digeneralisasikan . Menggeneralisasikan norma berarti memperlihatkan

bahwa norma itu berlaku untuk semua orang. Bila bisa ditujukan bahwa suatu norma bersifat

umum, maka norma itu sah sebagai norma moral.

4. Norma dasar terpenting: Martabat manusia

Dalam mengusahakan refleksi tentang martabat manusia ini sekali lagi kita mengikuti

(8)

kita gunakan untuk tujuan-tujuan kita.

D. Hubungan Antara Etika Dan Hukum

Menurut Lon Fuller cit. Guwandi, J.(2002), etika adalah bidang yg menyangkut moralitas aspirasi (the morality of aspiration) dan hukum adalah yg berkaitan dg moralitas kewajiban(the morality of duty).

• Etika mengatur apa yg harus dilakukan oleh manusia dan yg mencakup cita-cita yg harus ditempuh.

• Terhadap perilaku yg tidak etis hrs diberikan sangsi sudah disepakati sebelumnya oleh dirinya sendiri dan teman sejawatnya.

• Sebaliknya hukum memberikan batasan-batasan utk bertindak yg ditentukan sendiri oleh masyarakat, apabila dilanggar maka orang tersebut beresiko mendapat sanksi

eksternal, seperti penghukuman atau dicabut izin praktiknya.

• Hal ini menerangkan mengapa kode-kode etik pada umumnya menyangkut hal-hal yg bersifat umum saja, sedangkan hukum cenderung lebih terarah spesifik

• Etika dan Hukum adalah 2 disiplin yg cakupan luas bidang yg saling menutupi (overlapping

Namun masing-masing disispilin mempunyai parameter yg berlainan disamping fokusnya

juga berbeda.

 Hukum membuat peraturan-peraturan tentang sikap-tindak yg disepakati masyarakat

dan suatu pelanggaran hukum bisa mengakibatkan tanggung gugat kriminal atau

perdata .

 Manajemen risiko adalah suatu cara untuk mengecilkan risiko penuntutan itu melalui

ketentuan-ketentuan institusi (by laws)

 Sejajar dg pendapat Lon Fuller, dpt dikatakan bahwa hukum adalah semacam “aplikasi moralitas”.

 Hukum yg baik pada analisis terakhir harus merefleksikan konsensus moral dan

nilai-nilai dari masyarakat yg harus dirumuskan oleh hukum.

 Memang pd hakekatnya hukum tidaklah sama dg etika, shg masing-masing

mempunyai sistem dan prinsip yg berlainan , nmaun tidak dapat dipungkiri bhw

(9)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Keperawatan sebagai suatu profesi bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas

pelayanan/asuhan keperawatan yang diberikan.Oleh sebab itu pemberian pelayanan/asuhan

keperawatan harus berdasarkan pada landasan hukum dan etika keperawatan. Standar asuhan

perawatan di Indonesia sangat diperlukan untuk melaksanakan praktek keperawatan,

sedangkan etika keperawatan telah diatur oleh organisasi profesi, hanya saja kode etik yang

dibuat masih sulit dilaksanakan dilapangan karena bentuk kode etik yang ada masih belum

dijabarkan secara terinci dan lengkap dalam bentuk petunjuk tehnisnya.

3.2 Saran

. Sebagai seorang mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas keperawatan kita harus

mengetahui dengan pasti segala bentuk etika maupun isu etik keperawatan; dan makalah ini

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K.2001. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ismani, Nila. 2001. Etika Keperawatan. Jakarta : Widya Medika

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Weitzel, marlene. 1984. Dasar-dasar ilmu keperawatan. Jakarta : Gunung Agung

Roper, nancy. 1996. Prinsip-prinsip keperawatan. Yogyakarta : Abdi Yogyakarta

Kozier. (2000). Fundamentals of Nursing: concept theory and practices. Philadelphia. Addison Wesley.

Priharjo, R (1995). Pengantar etika keperawatan; Yogyakarta: Kanisius.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia. (1999, 2000). Kode Etik Keperawatan, lambing dan Panji PPNI dan Ikrar Perawat Indonesia, Jakarta: PPNI

Redjeki, S. (2005). Etika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar tidak diterbitkan.

Soenarto Soerodibroto, (2001). KUHP & KUHAP dilengkapi yurisprodensi Mahkamah Agung dan Hoge Road: Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

Bank BNI Syari’ah Kantor Cabang Yogyakarta yang menggunakan akad murabahah karena pihak bank (sebagai penanggung hutang/kreditur kedua) membeli jaminan nasabah pada

Pelaporan kasus surveilans HIV-AIDS yaitu dengan menggunakan formulir dari laporan penderita positif HIV-AIDS yang kemudian laporan kasus ini dikirim secepatnya

Namun bendahara Masjid Jamik An-Nur menjelaskan tujuan dari laporan keuangan yang dibuat oleh Masjid Jamik An-Nur Sekayu adalah untuk menyediakan informasi

Deskriptor diambil berdasar- kan jumlah panelis yang menyatakan bahwa suatu soal diperkirakan mampu dijawab benar oleh siswa minimal lebih dari separoh (1/2) dari

Model dikatakan baik bilamana nilainya besar (mendekati 1). Dalam penelitian ini nilai yang diperoleh adalah 57,12%, ini menunjukkan bahwa model jalur dapat dikatakan baik. Nilai

Secara khusus, kunjungan kerja spesifik Komisi VI DPR RI ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan yang dihadapi oleh Perum Bulog di Provinsi

Sripsi yang berjudul “Khasiat Buah Kurma Bagi Ibu Bersalin Dalam Alquran (Studi Analisis Surah Maryam Ayat 25 Perspektif Mustafa Al-Maraghi)” merupakan penelitian

Mekanisme pasar Islam ialah mekanisme pasar bebas dimana pemerintah tidak ikut campur dalam menentukan harga pasar namun pemerintah disini berperan sebagai pengawas