BENTUK-BENTUK
INTERAKSI SOSIAL
Nama kelompok:
Kevin Prawira
Margaretha Shannon
Felicia
Interaksi sosial merupakan semua segi kehidupan sosial yang saling mempengaruhi antara yang satu dan dengan lainnya. Menurut Soekanto (2003) proses sosial merupakan cara-cara berhubungan yang dihilat apabila orang dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola menghasilkan akomodasi/penyesuaian, deferensiasi yang menyebabkan adanya pembagian, dan perbedaan kerja antara orang-orang atau kelompok dalam masyarakat berdasarkan perbedaan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan.
Bentuk-bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat dapat berbentuk seprti ini :
a. Proses sosial asosiatif meliputi tiga bentuk khusus yaitu : 1) Akomodasi. ( pemenuhan kebutuhan)
2) Asmilasi. (penyesuaian) 3) Akulturasi. (budaya)
a. Kerja sama (Cooperation)
Kerja sama antar individu atau kelompok manusia bermaksud untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Charles H. Cooley mengatakan “Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kebutuhannya”.
Koentjaraningrat mengemukakan bentuk kerjasama yang sudahlama bertahan di masyarakat Indonesia adalah gotong royong.
1) Aktivitas tolong-menolong yang terwujud dalam:
a) Aktivitas tolong menolong antar tetangga yang tinggal berdekatan disebut sambatan
b) Aktivitas spontan tanpa permintaan dan tanpa pamrih pada waktu anggota masyarakat mengalami musibah.
2) Kerja bakti yaitu kerja sama dalam hal-hal yang bersifat untuk kepentingan umum, misalnya memperbaiki saluran air dan jalan.
Menurut Soerjono Soekanto, ada beberapa bentuk kerjasama yaitu :
1) Perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara 2 organisasi/badan usaha atau lebih dengan cara tawar-menawar dan pemberian pendapat demi tercapainya tujuan disebut bargaining.
2) Suatu proses penerimaan unsur-unsur baru oleh pemimpin suatu organisasi sebagai salah satu cara untuk menghindari kegoncangan dalam organisasi disebut kooperasi.