• Tidak ada hasil yang ditemukan

kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "kepribadian pelaku kekerasan dalam kepribadian "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATA KULIAH TEORI KEPRIBADIAN

“ BIOLOGICAL - GENETIC “

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

1. Oktavia Gesti R F100120024 2. Aisti Rahayu K.S F100120029

3. Ivan Heru F100110046

4. Erma Damayanti F100140219

5. Dyah Arini R F100140027

6. Childsea Tamara F100140026

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

(2)

pada bekteri pun senantiasa akan menunjukkan persamaan species dengan induknya. Keturunan tersebut ada yang mempunyai sifat-sifat yang sama atau mirip. Penurunan sifat yang sama atau mirip tersebut dipelajari dalam ilmu pengetahuan yaitu genetika.

Genetika disebut juga ilmu keturunan. Berasal dari kata genes (bahasa Latin), artinya suku bangsa atau asal usul. Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul di dalamnya. Gen adalah butiran kecil yang terdapat di dalam sel-sel kelamin manusia yang dipindahkan dari orang tua atau nenek moyang kepada keturunannya dan merupakan sifat yangdiwariskan. Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan gen terdapat dalam lokus, di dalam kromosom. Menurut W. Johansen, gen merupakan unit terkecil dari suatu makhluk hidup yang mengandung substansi hereditas, terdapat di dalam lokus gen. Gen terdiri dari protein dan asam nukleat (DNA dan RNA), berukuran antara 4 – 8 m (mikron). Gen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

a. Mengandung informasi genetik.

b. Tiap gen mempunyai tugas dan fungsi berbeda.

c. Pada waktu pembelahan mitosis dan meiosis dapat mengadakan duplikasi. d. Ditentukan oleh susunan kombinasi basa nitrogen.

e. Sebagai zarah yang terdapat dalam kromosom. Fungsi gen antara lain:

a. Menyampaikan informasi kepada generasi berikutnya. b. Sebagai penentu sifat yang diturunkan.

c. Mengatur perkembangan dan metabolisme.

Simbol - simbol gen :

a. Gen dominan, yaitu gen yang menutupi ekspresi gen lain, sehingga sifat yang dibawanya terekspresikan pada turunannya (suatu individu) dan biasanya dinyatakan dalam huruf besar, misalnya A.

b. Gen resesif, yaitu gen yang terkalahkan (tertutupi) oleh gen lain (gen dominan) sehingga sifat yang dibawanya tidak terekspresikan pada keturunannya.

c. Gen heterozigot , yaitu dua gen yang merupakan perpaduan dari sel sperma (A) dan sel telur (a).

d. Gen homozigot, dominan, yaitu dua gen dominan yang merupakan perpaduan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina, misalnya genotipe AA.

(3)

f. Kromosom homolog, yaitu kromosom yang berasal dari induk betina berbentuk serupa dengan kromosom yang berasal dari induk jantan.

g. Fenotipe, yaitu sifat-sifat keturunan pada F1, F2, dan F3 yang dapat dilihat,seperti tinggi, rendah, warna, dan bentuk.

h. Genotipe, yaitu sifat-sifat keturunan yang tidak dapat dilihat, misalnya AA, Aa,dan aa.

Menurut Tatum, era genetika dapat dibagi atas 4 periode yaitu :

1. Periode Primitif atau Periode Pre Mendel. Ditandai dengan experimen yang tidak sempurna, malahan kadang-kadang kurang tepat.

2. Periode Klasik dipelajari oleh Mendel (1866). Mendel berhasil dengan baik menolak teori humoral yang masih dianut oleh sarjana ketika itu.

3. Periode Renaissance penyelidikan sudah pada tingkat molekuler. Pelopornya adalah Bradle dan Tatum yang terkenal dengan teorinya : “One Gone OneEnzymes”.

4. Periode Modern taraf mencari struktur gen (DNA-RNA).

Dalam penelitiannya, Mendel berhasil mengamati suatu sifat keturunan (karakter) dari generasi ke generasi dan berhasil membuat perhitungan matematika tentang sifat genetis karakter itu. Faktor genetiknya dia sebut determinan. Inilah keunggulannya dibandingkan dengan percobaan persilangan yang sering dilakukan sebelumnya. Karena itu Mendel disebut sebagai “Bapak Genetika”, yang memberi dasar pengetahuan genetika modern.

Tokoh Penemu

Johann Mendel lahir tanggal 22 Juli 1822 di kota kecil Heinzendorf di Silesia, Austria. Mendel memunyai dua saudara perempuan. Ayahnya adalah seorang petani. Minatnya dalam bidang hortikultura ternyata dimulai sejak dia masih kecil.

(4)

kesempatan emas untuk melanjutkan minatnya dalam hortikultura. Selanjutnya, dia memulai kariernya sebagai guru dan terus menekuni ilmu alam di Universitas Vienna dengan melakukan eksperimen untuk menguji gagasan dalam ilmu.

Asumsi dan Dasar Teori

Eksperimen Mendel menunjukkan bahwa ketika tanaman induk membentuk sel-sel reproduksi jantan dan betina, semua kombinasi bahan genetik dapat muncul dalam keturunannya, dan selalu dalam proporsi yang sama dalam setiap generasi. Informasi genetik selalu ada meskipun ciri tertentu tidak tampak di dalam beberapa generasi karena didominasi oleh gen yang lebih kuat. Dalam generasi kemudian, bila ciri dominan tidak ada, ciri terpendam itu akan muncul lagi.

Eksperimen Mendel dimulai saat dia berada di biara Brunn didorong oleh keingintahuannya tentang suatu ciri tumbuhan diturunkan dari induk keturunannya. Jika misteri ini dapat dipecahkan, petani dapat menanam hibrida dengan hasil yang lebih besar. Prosedur Mendel merupakan langkah yang cemerlang dibanding prosedur yang dilakukan waktu itu. Mendel sangat memperhitungkan aspek keturunan dan keturunan tersebut diteliti sebagai satu kelompok, bukan sejumlah keturunan yang istimewa. Mendel juga memisahkan berbagai macam ciri dan meneliti satu jenis ciri saja pada waktu tertentu. Dalam eksperimennya, Mendel memilih tumbuhan biasa, seperti kacang polong, sedangkan para peneliti lain umumnya lebih suka meneliti tumbuhan langka. Mendel mengidentifikasi tujuh ciri berbeda yang kemudian di teliti:

 bentuk benih (bundar atau keriput)

 warna benih (kuning atau hijau)

 warna selaput luar (berwarna atau putih)

 bentuk kulit biji yang matang (licin atau bertulang)

 warna kulit biji yang belum matang (hijau atau kuning)

 letak bunga (tersebar atau hanya di ujung)

 panjang batang tumbuhan (tinggi atau pendek)

(5)

bahwa nenek moyang tumbuhan itu selalu menunjukkan ciri-ciri yang sama.) Mendel mengharapkan bahwa semua keturunan generasi pertama hasil persilangan itu akan berupa pohon berukuran sedang atau separuh tinggi dan separuh pendek. Namun ternyata, semua keturunan generasi pertama berukuran tinggi. Rupanya sifat pendek telah hilang sama sekali. Lalu Mendel membiarkan keturunan generasi pertama itu berkembang biak sendiri menghasilkan keturunan generasi kedua. Kali ini, tiga perempat berupa tumbuhan tinggi dan seperempat tumbuhan pendek. Ciri-ciri yang tadinya hilang muncul kembali.

Mendel menjelaskan dalam teorinya bahwa sifat itu ada dua, yaitu sifat dominan (mengalahkan) terhadap sifat resesif (dikalahkan). Dari hasil penelitiannya dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Hibrid (ialah hasil persilangan dua individu dengan tanda beda) memiliki sifat yang mirip dengan induknya dan setiap hibrid mempunyai sifat hybrid yang sama dengan hibrid yang lain darispesies yang sama.

b. Karakter (sifat) dari keturunan suatu hibrid selalu timbul kembali secara teratur dan inilah yang memberipetunjuk kepada Mendel bahwa tentu ada faktor–faktor tertentu yang mengambil peranan dalam pemindahan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya.

c. Mendel merasa bahwa apabila “faktor – faktor keturunan“ itu mengikuti distribusi yang logis, maka suatu hukum atau pola akan dapat diketahui denga nmengadakan banyak persilangan dan menghitung bentuk–bentuk yang berbeda seperti yang tampak dalam keturunan. Suatu sifat keturunan yang ditentukan oleh sebuah gen dominan atau resesif pada autosom baru akan tampak apabila suatu individu menerima gen itu dari kedua orang tuanya, berarti bahwa mereka itu masing–masing heterozigotik.

Mendel menerapkan prosedur yang sama pada enam ciri lain. Dalam setiap kasus, satu dari ciri-ciri yang berlawanan hilang dalam keturunan generasi pertama dan muncul kembali dalam seperempat keturunan generasi kedua.

Prinsip Dasar

1. Hukum Mendel Pertama

(6)

plasma pembawa sifat keturunan atau gen) menentukan ciri-ciri yang akan muncul pada keturunan. Sekarang, konsep ini disebut Hukum Mendel Pertama (Hukum Pemisahan).

Untuk setiap ciri yang diteliti oleh Mendel dalam kacang polong, ada satu ciri yang dominan sedangkan lainnya terpendam. Induk "jenis murni" dengan ciri dominan memunyai sepasang gen dominan (AA) dan dapat memberi hanya satu gen dominan (A) kepada keturunannya. Induk "jenis murni" dengan ciri yang terpendam memunyai sepasang gen terpendam (aa) dan dapat memberi hanya satu gen terpendam (a) kepada keturunannya. Maka keturunan generasi pertama menerima satu gen dominan dan satu gen terpendam (Aa) dan menunjukkan ciri-ciri gen dominan. Bila keturunan ini berkembang biak sendiri menghasilkan keturunan generasi kedua, sel-sel jantan dan betina masing-masing dapat mengandung satu gen dominan (A) atau gen terpendam (a). Oleh karenanya, ada empat kombinasi yang mungkin: AA, Aa, aA dan aa. Tiga kombinasi yang pertama menghasilkan tumbuhan dengan ciri dominan, sedangkan kombinasi terakhir menghasilkan satu tumbuhan dengan ciri terpendam.

2. Hukum Mendel Kedua

Kemudian Mendel meneliti dua ciri sekaligus, yakni bentuk benih (bundar atau keriput) dan warna benih (kuning atau hijau). Dia menyilang tumbuhan yang selalu menunjukkan ciri-ciri dominan (bentuk bundar dan warna kuning) dengan tumbuhan berciri terpendam (bentuk keriput dan warna hijau). Sekali lagi, ciri terpendam tidak muncul dalam keturunan generasi pertama. Jadi, semua tumbuhan generasi pertama memunyai benih kuning bundar. Namun, tumbuhan generasi kedua memunyai empat macam benih yang berbeda, yakni bundar dan kuning, bundar dan hijau, keriput dan kuning, dan keriput dan hijau. Keempat macam ini dibagi dalam perbandingan 9:3:3:1. Mendel mengecek hasil ini dengan kombinasi dua ciri lain. Perbandingan yang sama muncul lagi.

Perbandingan 9:3:3:1 menunjukkan bahwa kedua ciri tidak saling tergantung, sebab perbandingan 3:1 untuk satu ciri bertahan dalam setiap subkelompok ciri yang lain, dan sebaliknya. Hukum Mendel Kedua ini juga disebut Hukum Mendel Bebas.

Struktur Kepribadian

(7)

daripada individu sangat dipengaruhi oleh kondisi ibu, yaitu wanita yang mengandungnya. Sedangkan peranan ayah dalam menumbuhkan individu baru hanyalah memberikan kemungkinan yang tepat agar individu itu terkonsep. Apapun yang akan diturunkan oleh seorang ayah kepada anaknya adalah berupa sifat-sifat yang terkandung didalam satu sperma yang terbuahkan. Salah satu dasar perbedaan individual adalah latar belakang hereditas masing-masing individu. Hereditas dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu dari pihak orang tuanya dimana pewarisan tersebut terjadi melalui proses genetik.

Faktor keturunan adalah faktor yang timbul dari diri individu sendiri berupa potensi yang dibawa sejak lahir sebagai kemampuan dasar. Kemampuan dasar tersebut berupa pembawaan yang berupa bakat dan pembawaan yang bersifat keturunan atau warisan dari orang tua.Proses genetik individu berasal dari pertemuan 23 kromosom pihak ayah dan 23 pihak ibu, ke-46 kromosom itu bercampur dan berinteraksi membentuk pasangan-pasangan baru. Akibat dari peristiwa ini terjadilah pertemuan genes pada setiap pasangan-pasangan kromosom dari ayah dan dari ibu yang memiliki sifat tertentu. Akibat dari pertemuan dari genes itu maka terjadilah perubahan sifat hereditas. Jadi dasar hereditas dari perpaduan individual adalah adanya kombinasi-kombinasi genes yang mengakibatkan adanya perubahan-perubahan sifat genes.

Secara ilmiah telah jelas, betapa hukum keturunan berpengaruh dalam memindahkan sifat-sifat ayah dan ibu kepada anak melalui gen-genketurunan. Sedangkan ilmu genetika menetapkan bahwa sejak lahir bayi ituakan mewarisi sifat-sifat moral, fisik, dan intelektual dari kedua orangtuanya. Gen ayah dan gen ibu sangat menentukan kualitas seorang anak yangdilahirkannya baik secara biologis, psikologis maupun pedagogis.

Dinamika Kepribadian

(8)

keseluruhan dari cirri-ciri (sifat-sifat) yang tampak dan dapat dilihat pada seseorang.” Ada 4 ( empat ) faktor penting yang menentukan kepribadian seseorang yaitu :

1. Keturunan ( warisan biologis )

2. Lingkungan tempat tinggal

3. Lingkungan sosial

4. Lingkungan Budaya

Dari penjelasan diatas bahwa faktor keturunan memiliki peranan yang cukup besar dalam menentukan kepribadian seseorang, dan mempengaruhi proses sosialisasinya. Dengan sendirinya tidak menutup kemungkinan faktor keturunan sangat mempengaruhi perilaku seseorang dalam memilih bidang pekerjaan yang digeluti sehari-hari. sesuai dengan sifat-sifat yang mengalir di dalam dirinya sebagai warisan karakter orang tua atau nenek moyangnya.

Oleh karena itu, sering sekali orang yang lebih tua menyuruh untuk memilih pasangan hidup yang baik untuk menikah agar mendapatkan keturunan yang baik. Karena untuk mendapatkan keturunan yang baik perlu adanya perawatan ataupun pendidikan tidak terkecuali jugamengenai perawatannya ketika masih di dalam kandungan. Dengan alasanbahwa Islam menganjurkan agar para pengikutnya memilih wanita yang subur (dapat melahirkan anak), setia, dan kuat dalam beragama. Hal ini mengisyaratkan bahwa wanita adalah sebagai tempat tumbuh dan berkembang benih yang akanmenjadi manusia. Selain faktor perawatan, ternyata faktor yang ikut menentukan baik dan buruknya perkembangan janin dalam rahim yaitu faktor genetika yang akan menurunkan sifat-sifat pembawaan. Menurut penyelidikan semakin jauh hubungan kekerabatan antara suami dan istri semakin baik pulasifat-sifat pembawaan bagi keturunannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur’amsurat an-Nisa' ayat 23 :

(9)

kamu ceraikan), maka tidak berdosakamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anakkandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) duaperempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masalampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.“ (QS. an-Nisa' : 23).

Ayat tersebut menerangkan bahwa golongan perempuan-perempuan yang disebut

mahram artinya tidak dapat dikawin oleh seseorang dikarenakan hubungan darah, air susu, atau hubungan karena perkawinan (seperti mertuaatau menantu), karena akan mengakibatkan keturunannya lemah karena disebabkan pewarisan dari kerabatnya. Dan Allah menurunkan surat ini didalamnya terkandung hikmah/rahmat lain yaitu bahwasannya Allah telah mensyari’atkan untuk kalian hukum-hukum pernikahan, yang di dalamnya terkandung maslahat bagi diri kalian, yang memperkuat pertalian di antara kalian agar manusia saling belas kasihan dan saling menolong di antara sesama dalam hal kebajikan dan ketakwaan.

Islam telah menjelaskan cara memilih pasangan hidup untuk menciptakan keturunan sehat dan sholeh, yang semua itu membuktikan pentingnya faktor keturunan (genetik). Pengaruh gen berlangsung melalui perpindahan gen dari orang tuanya yang ada dalam kromosom. Setiap sifat keturunan menempati suatu lokasi tertentu didalam mata rantainya. Misalnya kromosom yang menentukan warna kulit, mata, rambut, golongan darah,kecerdasan dan kepribadian. Jadi antara gen dari kepribadian ada keterkaitan satu sama lain.Kepribadian merupakan citra manusia yang mempunyai aktualisasi fitriah sebagai potensi dasar yang dimiliki manusia untuk dikembangkan.

Referensi :

Yanti Herlanti. 2006. “Pengaruh Penyajian Teknik Historis Tehadap Pemahaman dan Retensi Siswa. Studi Kasus Pembelajaran Hereditas di Kelas 3 MTs Cimahi”. Vol 1. No. 2

Lamont, Ann. 2001. Para Ilmuwan Mempercayai Allah. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh = 0,765 dengan p= 0,000 (p<0,01) hasil tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang sangat signifikan antara ma ḥ abbah

Sigit Hendrawan, Valentino Adi Nugroho, 2015, Prarancangan Pabrik Fenol Dengan Dekomposisi Kumena Hidroperiksida Kapasitas 50.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia,

Isikan data-data berikut: (1) Nama/ Judul Kegiatan, misalnya nama kegiatan seperti program kegiatan fasilitasi lembaga atau pemerintah; (2) Tahun, yaitu tahun

Manusia diciptakan oleh Allah terdiri dari unsur jasmani dan rohani manusia adalah puncak ciptaan dan makhluk Allah yang tertinggi. Keistimewaan ini yang

 Formasi Warukin; diendapkan selaras diatas Formasi Berai pada kala Miosen Tengah hingga Miosen Atas, terdiri dari Anggota Warukin Bawah yang disusun oleh napal, batulempung

Sedangkan dari hasil survey dan wawancara pun tertulis bahwa 80% lansia atau sebanyak 40 orang lansia mengaku membutuhkan sebuah Pusat Lansia atau Senior

Potensi lain yang terdapat di Kabupaten Tulang Bawang Barat berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat 30 diantaranya seperti bapak Mirza, bapak Tausin, ibu

Formasi ini merupakan satuan batuan sedimen yang terbentuk pada saat pemekaran (syn-rifting) yang terdiri atas batupasir, kuarsa, konglomerat, serpih, dan batulempung dengan