• Tidak ada hasil yang ditemukan

Neonatus (semua sumsum merah tulang) : tulang pipih . tulang tengkorak, clavicula , sternum, tulang rusuk, vertebra dan tulang pelvis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Neonatus (semua sumsum merah tulang) : tulang pipih . tulang tengkorak, clavicula , sternum, tulang rusuk, vertebra dan tulang pelvis"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

HEMATOPOEISIS

Dr. Bastiana Bermawi, SpPK

(2)

Hematopoiesis

Hematopoiesis (hemopoiesis)

Pembentukan sel darah

(Production of Blood cell)

(3)

Tempat Hematopoeisis

Neonatus (semua sumsum merah tulang) : tulang pipih . tulang tengkorak,

clavicula , sternum, tulang rusuk, vertebra dan tulang pelvis

Dewasa vertebra, tulang rusuk, sternum,

tulang kepala, tulang pelvis, proksimal dan distal femur

50% sutul terisi lemak dan dapat diubah jadi tempat hematopoisis pada keadaan tertentu dapat terjadi hematopoisis ekstramedular ( hati , limpa ).

(4)

White blood cells

Platelets

Red blood cells Artery

(5)

ERITROSIT

(6)

neutrophil

neutrophil RBC

eosinophil

monocyte

lymphocyte

(7)

PLATELET/ TROMBOSIT

(8)

DEFINISI

Hematopoeisis:

Proses pembentukan darah yang teregulasi

dan berkesinambungan, meliputi

cell

renewal,

proliferasi, diferensiasi dan

maturasi

Cell renewal:

kemampuan sel memperbarui diri sendiri shg tidak akan habis meski terus

membelah

Proliferasi:

kemampuan membelah /memperbanyak diri

(9)

Pada orang dewasa, hematopoisis fisiologis

hanya terjadi di sumsum tulang (sutul)

Hematopoeisis

patologis

terjadi di luar sutul,

disebut hematopoeisis ekstramedularis

Selama perkembangan

janin

, proses ini

terjadi di beberapa tempat, terdiri dari 3 fase,

yaitu:

- fase

mesoblastik (yolk sac);

- fase hepatik;

- fase medularis (mieloid)

(10)
(11)

Hematopoisis:

1. Yolk sac: 0-3 bulan intra uterine

2. Hati dan Lien: ~3- 6 bulan intra uterine

3. sumsum tulang: ~ 4 bln intrauterine - dws

(12)

PROSES HEMATOPOEISIS

Proses hematopoeisis memerlukan:

1. Sel induk hematopoisis

stem cell)

2. Lingkungan mikro (microenvironment)

3. Bahan pembentuk darah

(13)

1. Sel induk hematopoesis (Hematopoetic stemsel)

Sel induk hematopoetik (SIH):

Sel yg akan berkembang mjd sel darah, yaitu: eritrosit, lekosit, trombosit dan sel lain dlm sutul, spt fibroblas

(14)

Pluripotential stem cells

rangsangan

Kemampuan:

memperbaharui diri

proliferasi

diferensiasi

(15)

Lanjutan….Sel induk hematopoesis (SIH)

berdasarkan sifat diffrensiatif, SIH terbagi atas: - pluripotent/totipoten stemcell: mampu

berdiffrensiasi jd seluruh jenis sel

- Commited stemcell: komitmen berdifrensiasi menjadi satu cell line (cth : SIH mieloid, SIH Limfoid)

- Oligopotent stemcell: hanya mampu berdifrensiasi jd beberapa jenis sel, cth: CFU-GM

forming unit- Granulocyte/monocyte hy menjadi sel granulosit dan sel monosit.

- Unipotent stemcell:hanya mampu berdifrensiasi jd satu jenis sel saja, cth: CFU-E eritrosit

(16)

Pluripotent stemcells

tingkat proliferasinya

rendah

Unipotent stemcells

tingkat proliferasinya

tinggi

Jumlah Pluripotent hematopoietic stem cells

di sumsum tulang dan di peredaran darah

(17)
(18)

2. Lingkungan mikro Sutul:

Fungsi:

- menyediakan nutrisi & bhn hemopoisis - komunikasi antar sel: Adhesi molekul

(19)
(20)

3. Bahan Pembentuk darah

Bahan Pembentuk darah:

* as folat, vit B12

* Fe

* Co, Mg, Cu, Zn

* As amino

(21)

4. Mekanisme regulasi

Mekanisme Regulasi:

- Untuk mengatur arah & kuantitas

pertumbuhan & pelepasan sel darah matur

dari sutul darah tepi.

- sistim ‘feed back mechanism’

(22)

Zat yg berpengaruh dlm mekanisme Regulasi

3. Hormon hemopoitik spesifik: Erytropoetin

4. Hormon non spesifik (dlm jumlah kecil) - androgen

- estrogen - Hormon tiroid.

(23)
(24)
(25)
(26)

IL-9 BFU-E,

CFU-GEMM Lymphocytes

IL-11 B,T cells, CFU-GEMM,

macrophages

macrophages

Erythropoitin CFU-E, BFU-E Kidney , liver

Factor

Cell

(27)

Sel progenitor mempunyai reseptor untuk faktor humoral tertentu yang sesuai Invitro

BFU-E-, CFU-E + Eritropoitin Eritropoisis

CFU-MEG. + MEG-CSF Megakariosit

CFU-GM + GM-CSF Netrofil, monosit

CFU-EO + EO.CSF Eosinofil.

(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Gangguan hematopoeisis

1. Gangguan pada sel induk hematopoeisis

(SIH): keganasan, disfungsi/ defisiensi SIH

(an.aplastik)

2. Gangguan Organ tempat hematopoisis:

semua kerusakan sutul (fibrosis, infeksi

metastase)

3. Gangguan pada bahan yang diperlukan:

(faktor nutrisi, gangguan Hormon, bahan

bahan beracun).

(34)
(35)

Eritropoeisis

Eritropoeisis:

Pembentukan/produksi eritrosit (red blood cell production)

 Hematopoetic stem-cell berdifrensiasi menjadi

proerythroblast

Proerythroblastsearly erythroblasts

 Fase Perkembangan selanjutnya:

1. Ribosome synthesis

2. Hemoglobin accumulation

3. Ejection of the nucleus and formation of reticulocytes

 Retikulosit  eritrosit matur

(36)

Stem cell

(37)

Eritropoisis

Keutuhan jaringan sumsum tulang

(microenvironment )

(38)

Tiroksin:

meningkatkan kebutuhan

jaringan terhadap oksigen

Androgen :

merangsang eritropoitin

(39)
(40)

Proerythroblast

No hemoglobin

Nucleus 12 um

(41)

Basophil erythroblast

Early normoblast

Nucleoli disappear

Show mitosis

Cytoplasm deep blue

Increase in

RNA

Hemoglobin starts

appearing – Little Hb

(42)

Polychromatophil erythroblast

Late normoblast

Nucleus smaller

Coarse Chromatin

Hemoglobin increase

Eosinophil Stain

(43)

Orthochromatic Erythroblast

Normoblast

Nucleus smaller

Pyknosis

Nuclear lysis and

Nuclear extrusion

(44)

Reticulocyte

Reticulum

Remnant of ER

Synthesize Hb

Few Mitochondria

Young RBCs (34% Hb)

(45)

GRANULOPOESIS

(46)
(47)

Fungsi utama netrofil:

Pertahanan tubuh migrasi ke tempat

infeksi.

Pengenalan & pengolahan antigen asing

Fagositosis

(48)

Distribusi netrofil setelah masuk sirkulasi darah

Sutul Sirkulasi darah Jaringan

MGP

CGP T1/2 = 6,3 -7,6 jam

MGP

CGP = Circulating granulocyte pool MGP = Marginated granulocyte pool

(49)

49

Perubahan pola distribusi Netrofil :

Olah-raga

Epinefrin → me↑ CGP sampai 50% ,

Hipoksia me↓ MGP, tapi TGP

Stres tetap →

pseudonetrofilia

(50)

Faktor yg mempengaruhi mobilisasi netrofil

dari sutul ke sirkulasi:

Bakteri / organisme

Endotoksin → merusak dinding sinusoid .

Besarnya pori-pori dinding sinusoid .

Tingkat maturasi sel . Netrofil batang / segmen dapat lewat pori2 dgn Ø 1 μm ; promielosit dapat lewat

(51)
(52)

Nama monosit di jaringan

Di hati --- sel Kupfer

Di limpa --- sel retikulum

Di tulang --- osteoclast

Di jaringan ikat --- histiosit

(53)

LIMFOPOESIS

(54)
(55)

Limfopoisis

Di organ primer (sutul, timus) tak perlu rangsangan

(56)

Rangkuman

Hematopoisis:

Pembentukan, perkembangan, dan proses

pegkhususan/spesialisasi sel darah cara

fungsional.

Fase hematopoesis: mesoblastik, hepatik

dan medularis

Organ tempat hematopoesis: Hati, Limpa,

lymphnodus, Timus dan Sumsum tulang

Sumsum tulang: tempat utama

(57)

Rangkuman

Pada keadaan tertentu, produksi sel

darah bisa terjadi luar sumsum tulang

(sutul), disebut hematopoeisis

ekstramedular

Lingkungan mikro pada sutul penting

untuk proliferasi dan difrensiasi

stemsel

Sel matur, karakteristik umum:

penurunan ukuran sel dan inti sel,

hilangnya nukleoli, kondensasi

kromatin inti, pengurangan basofilia

di sitoplasma.

(58)
(59)

DARAH

merupakan komponen esensial makhluk hidup,

yang berfungsi, a.l:

1. sebagai pembawa oksigen,

2. mekanisme pertahanan tubuh thd infeksi 3. mekanisme hemostasis

terdiri dari 2 komponen utama, yakni:

(60)

Membawa O2 (Deliver O2)

Membuang produk sisa metabolisma tubuh

Mengatur suhu, pH, dan volume cairan

Melindungi dari kehilangan darah/sumbat

perdarahan-trombosit (Protection from blood

loss- platelets)

Mencegah infeksi- antibodi dan leukosit

Transpor hormon

(61)

Erythrocyte

7.5

m in diameter

·

  

Anucleate- so can't reproduce; however, repro in red bone marrow

· Hematopoiesis- production of RBC · Function- transport respiratory gases

· Hemoglobin- quaternary structure, 2  chains

and 2  chains

· 1 RBC contains 280 million hemoglobin molecules

· Men- 5 million cells/mm3

· Women- 4.5 million cells/mm3

· Life span 100-120 days and then destroyed in spleen (RBC graveyard

)

(62)

RBC Formation before birth

Mesoblastic stage

Nucleated RBCs

- Yolk sac and Mesothelial

layers of the placenta –

3

rd

week

Hepatic stage

At 6 weeks

-

Liver

form blood cells

Spleen + lymphoid tissues

form blood

(63)

RBC Formation before birth

Myeloid stage

From the third month onwards

-

the

bone marrow

gradually becomes

the

principal source

of the RBCs

Last month –

Bone marrow exclusively

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan asumsi -asumsi makroekonomi di atas, serta mengacu pada kerangka logis adanya dampak simultan antar variabel ekonomi, maka berikut ini dapat disampaikan hasil

Jika demokrasi diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagai dampak ikutannya maka hal yang sama dengan sendirinya akan terjadi juga dalam

Hernia nukleus pulposus adalah keadaan dimana terjadi penonjolan sebagian atau seluruh bagian dari nukleus pulposus atau anulus fibrosus diskus intervertebralis,

Oleh sebab itu penulis membuat suatu Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pemilihan Handphone Dengan Menggunakan Metode AHP Atau Analitycal Hierarchy Process, dengan basis

Hal ini ditunjukan pada temperatur 1200°C, dengan reduktor arang kayu dan waktu reduksi 2 jam menghasilkan sponge iron dengan persen metalisasi sebesar 97,43% lebih tinggi dibanding

Lesi dalam satu kelompok memiliki temuan hanya lamina dura yang utuh, batas mulus dan tidak ada ekspansi tulang halus dan akan sembuh setelah operasi, sedangkan

Setelah Bujang Munang selesai menuturkan kisah terjadinya luka pada kepalanya, Darah Muning semakin yakin bahwa yang dikawini ini adalah putra kandungnya

Tatalaksana pada intoksikasi ben#odia#epin adalah air$ay support &bila ter!adi depresi napas', supporti%e care dan monitoring !ika obat diminum kurang dari + !am dapat