• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biaya Produksi Pada Pt Pln (Persero) Wilayah Aceh Area Langsa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Biaya Produksi Pada Pt Pln (Persero) Wilayah Aceh Area Langsa"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero)

Sejarah berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan Belanda (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkitan tenaga listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir.

Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintahan Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha.

Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsensi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/l tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaanya diserahkan ke Perusahaan Listrik jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Ranting Kebayoran & Tangerang.

(2)

1. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 67 tahun 1961, dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU PLN) khusus untuk wilayah Jakarta dengan nama Perusahaan Listrik Negara Exploitasi XII. 2. Berdasarkan SK Direksi BPU PLN No. Kpts/030/DIRPLN/62 tanggal 21

Desember 1962, wilayah kerja PLN Eksploitasi XII dibagi menjadi 7 buah distrik dengan kelas yang berbeda-beda.

3. Pada tahun 1965 terjadi perubahan tanggung jawab, dimana PLN Exploitasi XII meliputi Cabang Gambir & Cempaka Putih, Jakarta Kota, Kebayoran, Jatinegara & Cawang, Tangerang, dan Cabang Tanjung Priok pada tahun 1970.

4. Berdasarkan PP No. 18 tahun 1972, status perusahaan Listrik negara dirubah menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara.

5. Berdasarkan Peraturan Menteri PUTL No. 01/Prt/1973 tanggal 23 Maret 1973, PLN Exploitasi XII dirubah menjadi Perum Listrik Negara Distribusi IV yang meliputi Cabang Gambir, Jakarta Kota, Kebayoran, Jatinegara, Tanjung Priok, Tangerang dan Bengkel Karet.

6. Berdasarkan SK Menteri PUTL No. 45/Kpts/1976 tanggal 8 Agustus 1976, nama PLN Distribusi IV dirubah menjadi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (sesuai SE Direksi PLN No. 025/PST/1976 tanggal 17 April 1976).

(3)

di bawah Departemen PUTL dialihkan menjadi dibawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi.

8. Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan unit kerja, sehingga PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel pemeliharaan kelistrikan. Dua yang disebut terakhir adalah sebagai unsur penunjang.

9. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 juni 1994, PLN yang dulunya dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

10. Berdasarkan White Paper Mentamben Agustus 1998, maka Pemerintah meluncurkan kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan sesuai Keputusan Menko WASPAN No. 39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang diarahkan kepada Strategic Business Unit/Investment Centre.

11. Sehubungan dengan butir No. 10 di atas, maka Direksi PLN telah mengeluarkan SK No. 161.K/010/DIR/2000 tanggal 05 September 2000 tentang organisasi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah sebagai berikut:

a. Unsur Pimpinan adalah General Manager.

(4)

1. Pemasaran dan Pengembangan Usaha 2. Pelayanan Pelanggan

3. Komersil 4. Perencanaan

5. Operasi dan Pelayanan Gangguan 6. Pemeliharaan

7. Logistik

8. Teknologi Informasi 9. Keuangan

10. Akuntansi

11. Organisasi dan SDM 12. Hukum

13. Hubungan Masyarakat 14. Umum

c. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern d. Unit Pelayanan (UP)

e. Unit Pengelola Jaringan (UPJ) f. Unit Gardu Induk

g. Unit Pengatur Distribusi (UPD)

12. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.010.K/010/DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi se Jawa-Bali sebagai berikut:

(5)

b. Unsur Pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang: 1. Perencanaan

2. Distribusi 3. Niaga 4. Keuangan

5. SDM dan Organisasi

6. Komunikasi Hukum dan Administrasi c. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern. d. Area Pelayanan (AP)

e. Area Jaringan (AJ)

f. Area Pengatur Distribusi (APD) g. Area Pelayanan Dan Jaringan

B. Visi, Misi, Motto Perusahaan, Tujuan Perusahaan, dan Penerapan Nilai-Nilai Dalam Perusahaan

1. Visi Perusahaan

Adapun Visi dari PT PLN (Persero), yaitu “ diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani”.

2. Misi Perusahaan

Adapun misi PT PLN (Persero) meliput i:

(6)

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan yang berwawasan lingkungan. 3. Motto Perusahaan

Motto yang di pakai PT PLN (Persero) yaitu: “Listrik untuk Kehidupan yang lebih baik”.

4. Tujuan Perusahaan

Maksud dan tujuan perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan prinsip–prinsip Perseroan Terbatas.

5. Penerapan Nilai-Nilai a. Saling Percaya;

b. Integritas; c. Peduli; dan d. Pembelajar.

(7)

Bentuk, warna dan lambang Perusahaan resmi digunakan adalah sesuai yang tercantum pada lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No. 031/DIR/76 Tanggal 01 Juli 1976, mengenai Pembuatan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara

Sumber: PT PLN (Persero)

Gambar 2.1 Logo Perusahaan 2. Elemen–elemen Dasar Lambang

1. Warna Kuning

Menjadikan bidang dasar bagi elemen–elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insani yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

(8)

mengartikan kerja cepat tepat para insani PT PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insani perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya energi listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan distribusi yang sering sejalan dengan kerja keras para insani PT PLN (Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberikan warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tepat) seperti halnya listrik yang diperlukan dalam kehidupan manusia.

D. Struktur Organisasi Perusahaan.

Pada umumnya, perusahaan tidak dapat menjalankan kegiatan usahanya seorang diri, oleh karena itu perusahaan membutuhkan adanya Suatu struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan komponen dalam suatu badan usaha/organisasi. Struktur ini menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan tentang bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda–beda tersebut dikoordinasikan.

(9)

hubungan yang ada di antara anggota organisasi. Ia merupakan hasil dari perencanaan yang disengaja dan dilakukan secara sadar dari bidang pertanggungjawaban, spesialisasi dan wewenang untuk masing-masing anggota organisasi secara umum, ia mengambil bentuk hierarki wewenang dan tanggung jawab yang dibedakan menjadi dimensi vertikal, seperti departemen atau divisi dan dimensi horizontal. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Ada beberapa faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu:

a. Strategi organisasi. Strategi ini akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi oleh strategi, maka juga akan diikuti oleh perubahan struktur organisasi.

b. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi. c. Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan dan cara

(10)

d. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran organisasi akan semakin kompleks.

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:

a. Spesialisasi kegiatan. Ini berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).

b. Standardisasi kegiatan. Merupakan prosedur-prosedur yang digunakan untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang telah direncanakan.

c. Koordinasi kegiatan. Menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.

d. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan. Menunjukkan lokasi atau letak kekuasaan pembuatan keputusan.

e. Ukuran satuan kerja. Menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.

Selanjutnya, dalam struktur organisasi ada empat jenis bentuk bagan organisasi yaitu:

a. Bentuk piramid. Bentuk ini merupakan bentuk bagan yang paling banyak digunakan, karena bentuknya yang sederhana, jelas dan mudah dimengerti. b. Bentuk vertikal. Bentuk vertikal ini agak menyerupai bentuk piramid, yaitu

(11)

c. Bentuk horizontal. Bagan ini digambarkan secara mendatar atau horizontal. Aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.

d. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lain. Dalam praktik, bagan dengan bentuk lingkaran ini jarang sekali dipakai dalm organisasi.

Dalam hal ini, PT PLN (Persero) khususnya wilayah Aceh area Langsa menjalankan kegiatan usahanya dengan menggunakan bagan Struktur organisasi berbentuk piramid. Berikut adalah struktur organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Aceh area Langsa.

(12)
(13)

E.Bidang Pekerjaan

Bidang Pekerjaan merupakan rincian dari pembagian tugas dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan bagi setiap individu yang telah diberikan tanggung jawab sesuai dengan bidang pekerjaan dan jabatan masing-masing. Adapun rincian pembagian tugas setiap bidang pada PT PLN (Persero) wilayah Aceh area Langsa adalah sebagai berikut:

1. Manajer Area

Tugas dan tanggung jawab jabatan ini adalah:

1.1. Mengkoordinasikan perkiraan kebutuhan energi listrik dan perkiraan pendapatan penjualan.

1.2. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Kerja & Anggaran dan Program Rencana Kerja.

1.3. Mengkoordinasikan pencapaian target Kinerja termasuk pencapaian penjualan tenaga listrik.

1.4. Mengkoordinasikan penetapan target kinerja Bagian dan Sub Unit serta perancangan program untuk pencapaian target kinerja Sub Unit.

1.5. Mengevaluasi pencapaian Kinerja unit dibawahnya secara berkala.

1.6. Mengkoordinasikan penetapan program kerja peningkatan mutu dan keandalan sistem distribusi serta pengendalian pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi.

1.7. Mengkoordinasikan penetapan standar manajemen kontruksi.

(14)

1.9. Mengkoordinasikan pelaksanaan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan Keamanan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3).

1.10. Mengkoordinasikan pelaksanaan sosialisai kebijakan-kebijakan, produk pelayanan, hak dan kewajiban pelanggan, dan Tingkat Mutu Pelayanan. 1.11. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan Penyambungan Baru (PB) /

Perubahan Daya (PD) dan administrasi pelanggan, pelaksanaan pembacaan meter, pengelolaan rekening dan pengelolaan piutang pelanggan.

1.12. Mengkoordinasikan pengendalian komunikasi dan hubungan kerja internal–eksternal perusahaan, pengelolaan permasalahan hukum di wilayah Unit Layanan.

1.13. Mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, pelaksanaan kerjasama dengan stakeholder dan delegasi kewenangan.

1.14. Mengkoordinasikan pengelolaan Sumber Daya Manusia (pegawai dan Outsourcing)

1.15. Membina hubungan yang harmonis dengan Serikat Pekerja (SP) untuk tercapainya sinergi perkejaan.

1.16. Mengkoordinasikan pengawasan penerimaan dan recipt, penerimaan dan pengeluaran dana imprest.

(15)

2. Asisten Manajer Jaringan

Tugas dan tanggung jawab jabatan ini adalah:

2.1. Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan operasi System Distribusi dan pemeliharaan jaringan distribusi.

2.2. Mengevaluasi rencana dan pelaksanaan Operasi sistem Distribusi dan pemeliharaan Jaringan Distribusi, Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) dan Pusat Listrik Tenaga Mikro (PLTM).

2.3. Megkoordinasikan operasi jaringan distribusi agar andal dan efisien. 2.4. Melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja pelayanan gangguan. 2.5. Mengkoordinasikan koordinasi proteksi distribusi.

2.6. Mermonitoring dan mengevaluasi kinerja proteksi jaringan distribusi. 2.7. Mengkoordinasikan kegiatan pemeliharaan distribusi.

2.8. Melakukan pengendalian operasi system Distribusi dan pemeliharaan Jaringan Distribusi.

2.9. Mengkoordinasi kegiatan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

2.10. Menyusun dan mengkoordinasikan pelaksanaan Standard Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pekerjaan Operasi, Pemeliharaan Jaringan Distribusi, dan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB).

(16)

2.12. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan dan pembangunan konstruksi jaringan distribusi.

2.13. Melakukan verifikasi dan validasi asset/material distribusi secara periodik.

2.14. Melakukan koordinasi dengan unit/instansi terkait dalam rangka operasi system Distribusi dan pemeliharan Jaringan Distribusi.

3. Asisten Manajer Pembangkitan

Tugas dan tanggung jawab jabatan ini adalah:

3.1.Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan Pembakit.

3.2.Mengevaluasi rencana dan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Pembangkit.

3.3.Mengkoordinasikan operasi dan pemeliharaan Pembangkit agar andal dan efisien.

3.4.Melakukan monitoring dan mengevaluasi kinerja mesing pembangkit. 4. Asisten Manajer Transaksi Energi

Tugas dan tanggung jawab utama bidang Asisten Manajer Transaksi Energi PT PLN (Persero) wilayah Aceh area Langsa adalah sebagai berikut:

4.1. Menyusun Program Rencana Kerja (PRK) untuk kegitan pengelolaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan (APP), penekanan susut dan P2TL.

(17)

4.3. Memonitor dan mensupervisi pemasangan, pembacaan dan evaluasi Aplikasi Pelayanan Pelanggan Tegangan Rendah (APP TR).

4.4. Mengkoordinasikan pengelolaan Automatic Meter Reading (AMR). 4.5. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan rekening.

4.6. Mengkoordinasikan proses pembuatan rekening penjualan tenaga listrik dan penerbitan stroom.

4.7. Mengkoordinasikan kegiatan transfer price dan jual beli energi dengan Unit lain.

4.8. Mengkoordinasikan pemasangan, pembacaan dan evaluasi Aplikasi Pelayanan Pelanggan Tegangan Menengah (APP TM), transaksi antar unit/excess power.

4.9. Mengkoordinasikan kegiatan upaya penurunan susut.

4.10. Mengevaluasi dan memetakan kinerja susut, penertiban dan pemutakhiran data Penerangan Jalan Umum (PJU).

4.11. Mengkoordinasikan kegiatan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

4.12. Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian dan pemeliharaan Aplikasi Pelayanan Pelanggan (APP).

4.13. Mengkoordinasikan pengendalian Aplikasi Pelayanan Pelanggan (APP) untuk memastikan akurasi pengukuran transaksi tenaga.

(18)

4.15. Mengelola kebutuhan dan mengendalikan pemakaian segel serta matris segel.

4.16. Mengkoordinasikan kegiatan penyambungan dan pembokaran Aplikasi Pelayanan Pelanggan (APP).

4.17. Melaksanakan koordinasi dengan bagian terkait untuk kelancaran pekerjaan.

4.18. Menyusun laporan rutin sesuai bidang tugasnya. 5. Asisten Manajer Perencanaan

Tugas dan tanggung jawab utama bidang Asisten Manajer Perencanaan PT PLN (Persero) wilayah Aceh area Langsa adalah sebagai berikut:

5.1. Menyusun rencana pembangunan jaringan distribusi (APLN) dan mengevaluasinya.

5.2. Menyusun rencana pembangunan Lisdes (APBN) dan mengevaluasi hasilnya.

5.3. Melakukan perencanaan konstruksi (survey, gambar rencana, RAB). 5.4. Membuat perencanaan desain konstruksi baru dan mengusulkan ke

Wilayah.

5.5. Menyusun desain konstruksi jaringan untuk Penyambungan Baru (PB) / Perubahan Daya (PD), keandalan dan efisiensi sistem jaringan distribusi. 5.6. Menyusun usulan (RAB) investasi & operasi untuk ekstensifikasi pasar,

(19)

5.7. Mengkoordinasikan survey perencanaan jaringan untuk Penyambungan Baru (PB) / Perubahan Daya (PD), keandalan dan efisiensi sistem jaringan distribusi.

5.8. Memonitor realisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi pembangunan jaringan distribusi.

5.9. Melakukan analisa dan evaluasi pelaksanaan konstruksi.

5.10. Mengevaluasi dan mengkoordinasikan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan pembangunan jaringan distribusi untuk Penyambungan Baru (PB) / Perubahan Daya (PD).

5.11. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait untuk kelancaran pekerjaan. 6. Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi

Tugas dan tanggung jawab utama bidang Asisten Manajer Pelayanan dan Administrasi PT PLN (Persero) wilayah Aceh area Langsa adalah sebagai berikut:

6.1. Mengusulkan Rencana Program Anggaran Kerja (RKAP). 6.2. Mengkoordinasikan kegiatan kesekretariatan dan administrasi 6.3. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan aset perusahaan.

6.4. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan Administrasi & Kesejahteraan SDM.

6.5. Mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan outsourcing.

6.6. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan hubungan industrial internal dan eksternal.

(20)

6.8. Menyusun usulan peningkatan kompetensi SDM dan merencanakan usulan diklat/kursus.

6.9. Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dan administrasi pelanggan. 6.10. Mengkoordinasikan kegiatan pasang baru dan perubahan daya sesuai

kewenangan.

6.11. Melakukan pemetaan calon pelanggan dan pelanggan untuk perencanaan strategi pemasaran.

6.12. Mengevaluasi data perkembangan daerah sebagai bahan untuk kajian program pemasaran.

6.13. Memverifikasi Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) sesuai kewenangan.

6.14. Memonitoring pelaksanaan transaksi yang menggunakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan (APP).

6.15. Mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan administrasi pelanggan yang meliputi Data Induk Pelanggan (DIL) dan pengendalian Data Induk Saldo (DIS).

6.16. Mengkoordinasikan kegiatan penagihan dan pengawasan piutang pelanggan.

6.17. Mengkoordinasikan kegiatan administrasi pengadaan.

6.18. Merencanakan Cash Flow (kebutuhan kas) jangka pendek (secara minggua n, bulanan, triwulan dan tahunan).

(21)

6.20. Melakukan pengendalian anggaran / biaya operasi dan investasi perusahaan secara efektif dan efisien.

6.21. Mengendalikan pelaksanaan tata cara perpajakan baik PPh dan PPN (PPh 21, 23, pasal 4 ayat 2, dan PPN).

6.22. Mengkoordinasikan kegiatan pembukuan / akuntansi sesuai dengan peraturan perusahaan.

6.23. Menyusun laporan keuangan secara triwulan, semesteran dan tahunan. 7. Manajer Rayon

Tugas dan tanggung jawab utama untuk jabatan untuk setiap Manajer Rayon PT PLN (Persero) wilayah Aceh khususnya area Langsa adalah sebagai berikut:

7.1. Memonitoring pencapaian target kinerja termasuk pencapaian penjualan tenaga listrik.

7.2. Mengevaluasi pencapaian kinerja unitnya secara berkala.

7.3. Memonitoring pelaksanaan program kerja peningkatan mutu dan keandalan sistem distribusi serta pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi.

7.4. Mengkoordinir pelaksanaan program kerja penurunan susut distribusi. 7.5. Memonitoring pelaksanaan Keselamatan Ketenagalistrikan dan

keamanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

(22)

7.7. Mengkoordinasikan komunikasi dan hubungan dengan pelanggan.

7.8. Memonitoring pelaksanaan administrasi Sumber Daya Manusia (pegawai dan outsourcing).

Gambar

Gambar 2.1 Logo Perusahaan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) wilayah Aceh Area Langsa

Referensi

Dokumen terkait

Maka peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas majalah Angkasa Pura I sebagai media informasi perusahaan kepada karyawan dengan

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang

Berdasarkan kondisi tersebut, sedikitnya terdapat dua kategori kompetensi yang akan diteliti oleh penulis, yakni (1) kompetensi pedagogik merupakan kemampuan

tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam acara variety show Running Man 《奔跑吧兄弟》.. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Buku Persyaratan Indikasi Geografis merupakan prasyarat untuk melindungi Padi dan Beras Pandanwangi Cianjur sebagai produk Indikasi Geografis .Karena pendaftaran harus

Fungsi dan makna yang digunakan pada soal tes nomor 8 terdapat dua fungsi dan makna yang digunakan yaitu fungsi dan makna – te kuru gerakan langsung

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: pertama , urgensi dilakukannya redesain terhadap kewenangan MK dalam penyelesaian sengketa PHPU Presiden dan Wakil Presiden di

Maka perlu dilakukan analisis perbandingan harga satuan antara kondisi aktual di lapangan, SNI, AHSP, dan Analisa Kabupaten untuk melihat efektivitas tenaga kerja