• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis tentang Membaca dan Menulis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Tulis tentang Membaca dan Menulis"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS

BAHASA INDONESIA

KETRAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS

Disusun Oleh :

A F R I L I A N T I

Kelas IX/F

SMP NEGEI 02

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan ridhonya semata kami dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai wujud dari pengabdian kami kepada Allah SWT sekaligus bentuk realisasi dari tanggung jawab dan kewajiban kami selama mengikuti pelajaran ini.

Karya Tulis Ilmiah ini berisi materi tentang “KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS”. Pembahasan yang memaparkan tentang pengetahuan, kemampuan serta keterampilan dalam membaca dan menulis. Sehingga Karya Tulis Ilmiah dapat digunakan untuk penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya.

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh para siswa/i sebagai materi dalam belajar atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada, serta sebagai bahan untuk penentuan nilai tugas oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, kepada kedua orang tua, teman-teman, dan semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyusunan Karya Tulis ini.

(3)

DAFTARISI

BAB II PEMBAHASAN

2.1 MEMBACA

(4)

... ... 4

C. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca

...

2.3 HUBUNGAN ANTARA MENULIS DAN MEMBACA

... ... 10

(5)

... ... 13

3.2 SARAN

... ... 13

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada dasarnya Keterampilan dalam berbahasa meliputi, Keterampilan Menyimak, Keterampilan Berbicara, Keterampilan Membaca dan

Keterampilan Menulis. Setiap keterampilan tersebut erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan yang lainnya. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula, pada masa kecil kita belajar menyimak atau mendengarkan bahasa, kemudian berbicara sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal. Membaca berhubungan erat dengan menyimak, dalam hal keduanya adalah alat untuk menerima Komunikasi.

Keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu, keterampilan menyimak atau mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Di Karya Tulis ini kami akan membahas tentang Perkembangan Bahasa Pada Manusia yaitu Keterampilan Membaca dan Menulis.

(7)

keterampilan-keterampilan yang mereka butuhkan dalam membaca. Guru dapat membantu para pelajar mengajarkan bunyi-bunyi( bahasa ) dan makna-makna kata baru, memperkaya kosakata, memahami makna-makna struktur-struktur kata, dan meningkatkan kecepatan membaca para pelajar.

Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam

kehidupan manusia sepanjang masa. Yang dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah deskripsi membaca?

2. Apakah yang dimaksud dengan tujuan dan aspek-aspek membaca? 3. Apa jenis-jenis keterampilan membaca?

4. Apakah pengertian membaca dan menulis? 5. Apakah tujuan dari membaca dan menulis?

6. Bagaimana hubungan antara membaca dan menulis?

7. Bagaimana tahap-tahap perkembangan membaca dan menulis pada anak?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui deskripsi membaca dan menulis.

2. Mengetahui tujuan dan aspek-aspek membaca dan menulis. 3. Mengetahui jenis-jenis keterampilan membaca dan menulis.

(8)

3.1 MEMBACA

A. Deskripsi Membaca 1. Menurut “Hodgson”

Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta

dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

2. Menurut “Lado”

Membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.

3. Menurut “Para Ahli Bahasa”

Membaca adalah suatu kemampuan untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut menjadi fonik (suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan, berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa) menjadi/menuju membaca lisan.

4. Menurut “Tarigan”

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata - kata atau bahasa tulis.

5. Menurut “Anderson”

Membaca adalah suatu proses penyandaian kembali dan

pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Sebuah aspek pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis dengan makna bahasa lisan yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna.

Membaca juga dapat diartikan sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain.

(9)

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Akan tetapi masih banyak lagi tujuan dari membaca, yaitu:

a. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh sang tokoh, apa saja yang telah dibuat oleh sang tokoh, apa yang telah terjadi pada tokoh khusus. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta.

b. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita apa saja yang dipelajari oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama.

c. Membaca untuk menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian cerita,apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan

seterusnya.Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan dan susunan , dan organisasi cerita.

d. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihakan oleh si pengarang kepada para pembaca.Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi.

e. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa yang tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk

mengklasifikasikan atau mengelompokkan.

f. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi.

(10)

2. Aspek-aspek membaca

Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:

a. Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah. Aspek ini mencakup: a) Pengenalan bentuk huruf.

b) Pengenalan unsur-unsur linguistik

c) Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan atau bunyi.

d) Ketepatan membaca bertaraf lambat.

b. Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup : a) Memahami pengertian sederhana.

b) Memahami signifikan atau makna. c) Evaluasi atau penilaian isi dan bentuk. d) Kecepatan membaca yang fleksibel.

C. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca 1. Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang.

Seorang pembaca nyaring yang baik biasanya berhasrat sekali menyampaikan sesuatu yang penting kepada para pendengarnya. Sesuatu yang penting tersebut dapat berupa informasi yang baru, sesuatu pengalaman yang berharga, uraian yang jelas, karakter yang menarik hati, humor yang segar, atau sebait puisi. Tanpa dorongan yang sedemikian rupa, maka kegiatan pembaca nyaring akan menjadi hambar dan tidak hidup. Sang pembaca hendaknya mengetahui serta mendalami keinginan dan kebutuhan para pendengarnya, serta mengiterpretasikan bahan bacaan itu secara tepat.

(11)

kemampuan mengelompokkan kata-kata kedalam pikiran serta membacanya dengan baik dan lancar.

Untuk membantu para pendengar menangkap serta memahami maksud sang pengarang, maka sang pembaca biasanya menggunakan berbagai cara, antara lain :

a) Dia menyoroti ide-ide baru dengan mempergunakan penekanan yang jelas.

b) Dia menjelaskan perubahan suatu ide ke ide yang lainnya.

c) Dia menerangkan kesatuan-kesatuan pikiran di dalam satu kalimat dengan penyusunan kata-kata yang tepat dan baik.

d) Menghubungkan ide-ide yang bertautan dengan jalan menjaga suaranya agar tetap sampai akhir dan tujuan tercapai.

e) menjelaskan klimaks-klimaks dengan gaya dan daya ekspresi yang baik dan tepat.

2. Membaca Dalam Hati

Pada saat membaca dalam hati kita hanya mempergunakan ingatan visual yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan membaca dalam hati adalah untuk memperoleh informasi.

Membaca dalam hati dibagi menjadi 2, yaitu : 1) Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi yang penting-penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara efisien dapat terlaksana.

 Membaca ekstensif ini meliputi pula: a) Membaca survei.

b) Membaca sekilas. c) Membaca dangkal 2) Membaca Intensif

Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan

(12)

yang termasuk kedalam kelompok membaca intensif ialah: a) Membaca telaah isi

 Membaca teliti.

 Membaca Pemahaman.

 Membaca kritis.

 Membaca ide. b) Membaca telaah bahasa

 Membaca Bahasa.

 Membaca sastra.

3.2 MENULIS

A. Pengertian Menulis

Menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang , sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang di maksudkan itu adalah penemuan ,susunan, dan gaya. Secara singkat; belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)

B. Fungsi Menulis

Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.

(13)

Sehubungan dengan “tujuan” penulisan sesuatu tulisan, maka Hugo Hartig merangkumnya sebagai berikut:

1. Assignment purpose (tujuan penugasan).

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris yang di tugaskan membuat laporan, notulen rapat)

2. Altruistic purpose (tujuan altruistic)

(14)

3. Persuasive purpose (tujuan persuasive)

Tujuan yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang di utarakan.

4. Informational purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan) Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca

5. Self – expressive purpose (tujuan pernyataan diri)

Tujuan yang bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca

6. Creative purpose (tujuan kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “keinginan kreatif” di sini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuanmencapai nilai artistic, nilai-nilai kesenian.

7. Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)

Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang di hadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran –pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat di mengerti dan di terima oleh pembaca. (Hipple, 1973 :309-311)

D. Ragam Tulisan

Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Sebagai contoh kita sebutkan beberapa klasifikasi yang pernah di buat. Salisbury (1955) membagi tulisan berdasarkan bentuknya sebagai berikut: Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup:

a. Penjelasan yang terperinci mengenai proses b. Batasan

(15)

Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup: a. Otobiografi

b. Surat-surat c. Penilaian pribadi d. Esei informal e. Potret/gambaran f. Satire. (Salibury, 1955)

3.3 HUBUNGAN ANTARA MENULIS DAN MEMBACA

Antara penulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin agar tulisan itu di baca oleh orang lain; paling sedikit dapat kit abaca sendiri pada saat lain. Demikianlah , hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulis dan pembaca.

3.4 TAHAP-TAHAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA ANAK

Pada era globalisasi seperti sekarang ini telah terjadi kemajuan yang sangat pesat pada bidang teknologi informasi. Kemajuan itu menuntut dukungan budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan, kebiasaan, kegemaran, dan kebutuhan baca tulis.

Namun hingga saat ini budaya baca tulis belum sepenuhnya berkembang di masyarakat Indonesia. Karena itu jika bangsa Indonesia ingin berhasil dalam pembangunan dimasa depan, pengembangan budaya baca tulis mutlak diperlukan.

Yang menjadi persoalan sekarang adalah, kapan kemampuan membaca dan menulis mulai diajarkan? Jawaban pertanyaan itu sebenarnya masih berupa polemik. Bagaimana tidak? Sebagian ahli mengatakan membaca dan menulis baru dapat diajarkan setelah anak masuk SD. Tetapi banyak juga ahli yang mengatakan bahwa membaca dan menulis harus diajarkan sejak dini.

(16)

(dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.2) juga mengemukakan bahwa anak-anak yang mendapatkan pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di sekolah. Hal tersebut masih diperkuat oleh pendapat Moleong (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.3) yang mengatakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak usia dini adalah kemampuan membaca dan menulis.

Jadi pengembangan kemampuan membaca dan menulis sejak dini dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan praskolastik dan sesuai dengan karakteristi kanak, yakni belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar.

Untuk mengajarkan kemampuan membaca pada anak sejak dini, guru perlu mengetahui tahapan perkembangan kemampuan membaca pada anak. Menurut Cochrane Efal (dalam Nurbiana Dhieni, 2005 : 5.9).

Tahap-tahap perkembangan dasar kemampuan membaca pada anak usia 4-6 tahun berlangsung dalam lima tahap yakni:

1. Tahap Fantasi (Magical Stage)

Pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku. Anak mulai berpikir bahwa buku itu penting dengan cara membolak-balik buku. 2. Tahap Pembentukan Konsep Diri (Self Concept Stage)

Anak memandang dirinya sebagai pembaca dan mulai melibatkan dirinya dalam kegiatan membaca, pura-pura membaca buku.

3. Tahap Membaca Gambar (Bridging Reading Stage)

Anak menyadari cetakan yang tampak dan mulai dapat menemukan kata yang sudah dikenal.

4. Tahap Pengenalan Bacaan (Take-off Reader Stage)

Anak mulai menggunakan tiga sistem isyarat (graphoponic, semantic dan syntactic) secara bersama-sama. Anak mulai tertarik pada bacaan dan mulai membaca tanda-tanda yang ada di lingkungan seperti membaca kardus susu, pasta gigi dan lain-lain.

5. Tahap Membaca Lancar (Independent Reader Stage)

(17)

mengenalkannya guru harus membuatnya menjadi nyata dengan

mengasosiasikan pada hal-hal yang mudah diingat oleh anak. Pertama kali mengenalkan huruf biasanya guru memusatkan hanya pada huruf awal suatu kata yang sudah di kenal anak. Dan agar tidak ada kesan pemaksaan “belajar membaca” pada anak maka harus dilakukan dengan

menyenangkan.

Tahap-tahap perkembangan anak dalam menulis :

Tahap 1 : Coretan awal, coretan acak, coretan-coretan sering kali digabungkan seolah-olah “krayon” tidak pernah lepas dari kertas.

Tahap 2 : Coretan terarah, tanda-tanda tertentu (seperti garis-garis atau titik-titik) diulang- ulang, biasanya bentuk lonjong, tanda-tanda itu belum berhubungan.

Tahap 3 : Pengulangan Garis dan Bentuk

Tahap 4 : Berlatih huruf. Anak-anak biasanya sangat tertarik huruf-huruf dalam nama mereka sendiri.

Tahap 5 : Menulis nama

Tahap 6 : Menyalin kata-kata yang ada di lingkungan. Kata-kata yang terdapat pada poster di dinding atau dari kantong kata sendiri. Tahap 7 : Menemukan Ejaan. Anak usia 5-6 tahun ini telah

menggunakan konsonan awal (L untuk Love). Konsonan awal, tengah dan akhir untuk mewakili huruf (DNS) pada kata dinosaurus.

(18)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Membaca adalah Suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.

Tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.

Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir, yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang di maksudkan itu adalah penemuan ,susunan, dan gaya. Secara singkat; belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)

Pada prinsipnya fungsi utama dari membaca dan menulis adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis dan Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar berfikir.

B. SARAN

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Guntur Tarigan Henry.1979. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Angkasa: Bandung.

Guntur tarigan henry.1983. Membaca ekspresif. Angkasa: Bandung

-http://www.google.com search_keterampilan membaca

Guntur Tarigan, Henry. 1987. MEMBACA. Bandung : ANGKASA.

Tarigan, Henry Guntrur . 1982 .MENULIS. Bandung : ANGKASA.

http://edukasi.kompasiana.com/2011/09/25/tahap-tahap–membaca-pada-anak-usia-dini/

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini denngan judul “ Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang

Rata-rata tersebut didapatkan dari persentase indikator yang ada dalam sub-variabel yaitu analisis kebutuhan memperoleh persentase 92.13% untuk kepala sekolah

(1) Penanggulangan bencana yang dilaksanakan oleh Polri dalam kegiatan pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana, menggunakan anggaran kontinjensi Polri

mengemukakan bahwa Nitrogen berfungsi mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman dan sebagai bahan pembentuk protein. Protein yang dibentuk kemudian digunakan untuk

Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.. Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam naskah penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir penulis

Embung adalah bangunan yang terletak melintang sungai yang berfungsi untuk menyimpan air dimusim hujan dan menyalurkannya dimusim kemarau sesuai kebutuhan.Pada tugas akhir

Keunggulan dari laser adalah sinar cahaya memiliki panjang gelombang yang sama dan koheren, sehingga dapat mencapai jarak yang jauh tanpa menyebar.. Salah satu jenis laser

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa prestasi belajar IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Raman Utara Tahun Pelajaran 2015/2016