• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Sinabung di Desa Kutambelin Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Erupsi Gunung Sinabung di Desa Kutambelin Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN KONSEPTUAL

2.1 Sosial Ekonomi

2.1.1 Pengertian Sosial Ekonomi

Kata sosial berasal dari kata “socious” yang artinya kawan atau teman. Sosial dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sedangkan dalam konsep sosiologis manusia sering disebut makhluk sosial yang artinya manusia tidak dapat hidup wajar tanpa bantuan dari orang lain disekitarnya (Salim, 2002:454). Sehingga dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari interaksi dengan manusia baik itu individu, kelompok dan lingkungan alam.

Kegiatan sosial tidak terlepas dari tindakan-tindakan sosial dan interaksi sosial. Tindakan sosial adalah hal-hal yang dilakukan individu ataupun kelompok. Sedangkan interaksi adalah proses dimana individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok juga dengan kelompok satu dengan yang lain (Narwoko,dkk, 2006 : 20).

(2)

Istilah ekonomi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “oikos” artinya rumah tangga dan “nomos” artinya mengatur. Jadi secara harfiah ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga dalam pengertian sederhana. Sementara pengertian ekonomi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah segala sesuatu tentang azas-azas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti perdagangan, keuangan dan perindustrian. Jadi, dapat dikatakan bahwa ekonomi berkaitan dengan proses pemenuhan keperluan hidup sehari-hari (Salim, 2002:379). Menurut M. Manullang ekonomi merupakan suatu usaha masyarakat untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran adalah suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya baik barang-barang maupun jasa) (Simangunsong, 2004:22).

Kehidupan sosial ekonomi harus dipandang sebagai sistem sosial yaitu suatu keseluruhan bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan dalam satu kesatuan. Kehidupan sosial adalah kehidupan bersama manusia atau kesatuan manusia yang hidup dalam suatu pergaulan. Oleh karena itu, kehidupan sosial pada dasarnya ditandai dengan :

1. Adanya kehidupan bersama yang pada ukuran minimalnya berjumlah dua atau lebih

2. Manusia tersebut berhubungan dan hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Oleh karena itu berhubungan dan bergaul cukup lama dan hidup bersama, maka akan terjadi adaptasi dan pengorganisasian perilaku serta munculnya satu perasaan sebagai kesatuan (kelompok) 3. Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan

(3)

Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan hidup manusia. Kehidupan sosial ekonomi adalah perilaku sosial dari masyarakat yang menyangkut interaksinya dan perilaku ekonomi dari masyarakat yang berhubungan dengan pendapatan dan pemanfaatannya. Bila berbicara mengenai kehidupan sosial ekonomi berarti juga membahas tentang kebutuhan dan bagaimana seseorang berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dan pemanfaatan hasil ekonomi yang diperoleh. Jadi, kehidupan sosial ekonomi yang dimaksud adalah cara-cara atau strategi yang diterapkan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari serta pemanfaatan penghasilan atau hasil ekonomi yang diperoleh dan juga berbicara mengenai keadaan hidup sehari-hari.

Manusia dikatakan hidup layak jika mampu memenuhi kebutuhan hidup minimalnya. Kebutuhan hidup tersebut meliputi pangan sandan, pendidikan dan kesehatan. Abraham Maslow berpendapat bahwa kebutuhan manusia terdiri atas beberapa aspek yakni :

1. Kebutuhan fisik atau bilogik dengan indikator lapar, haus, seks, rasa enak, tidur dan istirahat

2. Kebutuhan akan rasa aman dengan indikator psikologik terhindar dari bahaya dan bebas dari rasa takut atau ancaman

(4)

4. Kebutuhan rasa hormat dengan indikator menerima keberhasilan diri, kompetensi, keyakinan, rasa diterima orang lain, apresiasi dengan masrtabat

5. Kebutuhan aktualisasi dan realisasi diri dengn indikator berupa keinginan mengembangjan diri secara optimal melalui usaha sendiri, kreativitas dan ekspresi (Maslow dalam Danim, 1995: 34-35).

Sejarah sosial ekonomi sendiri berhubungan dengan keadaan dimana manusia hidup, kemungkinan perkembangan materi dan batasan-batasannya yang tidak bisa di ikuti manusia. Penduduk dan kepadatan penduduk, konsumsi dan produksi pangan, perumahan, sandang, dan pangan, kesehatan dan penyakit, sumber-sumber kekuatan dan pada tingkat dasarnya faktor-faktor ini berkembang tidak menentu dan sangat drastis mempengaruhi kondisi-kondisi dimana manusia itu harus hidup (Ahmad,1992:45).

Menurut Melly G. Tan (Melly dalam Susanto, 1984. 120) bahwa kedudukan sosial ekonomi mencakup 3 (tiga) faktor yaitu pekerjaan, pendidikan dan penghasilan. Pendapat diatas didukung oleh MaMahbud UI Hag dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas Development Council mengatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi dititikberatkan pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan air yang sehat yang didukung oleh pekerjaan yang layak.

2.1.1.1Pendapatan

(5)

Sukirno (1988) mengemukakan bahwa “pendapatan adalah penghasilan yang diterima tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh suatu negara”. Sementara dalam istilah pajak, pendapatan dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau nilai uang yang diperoleh seseorang sebagai hasil usaha dan tenaga, barang bergerak, barang tak bergerak, harta bergerak, dan hak atas bayaran berkala. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam kategori sebagai berikut:

a. Pendapatan berupa uang

1. Dari gaji dan upah yang diperoleh dari kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kerja kadang-kadang

2. Dari usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha itu sendiri, komisi dan penjualan kerajinan rumah tangga

3. Dari hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah

4. Dari keuntungan sosial yakni pendapatan yang diperoleh dari kerja sosial

b. Pendapatan berupa barang yaitu :

1. Bagian pembayaran upah dan gaji yang dibentukkan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan rekreasi

(6)

Pendapatan merupakan variabel yang secara langsung mempengaruhi apakah seseorang atau sekelompok orang akan mampu atau tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya agar dapat hidup secara layak sebagai manusia yang memiliki harkat dan martabat. Anggapan tersebut mudah dipahami bahkan diterima, mengingat pendapatan dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan agar seseorang atau sekelompok orang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. (Siagian, 2012:69).

2.1.1.2 Interaksi Sosial

Salah satu sifat manusia adalah keinginan untuk hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam hidup bersama antara manusia dan manusia atau manusia dan kelompok tersebut terjadi “hubungan” dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Melalui hubungan itu manusia ingin menyampaikan maksud, tujuan dan keinginannya masing-masing. Sedangkan untuk mencapai keinginan itu harus diwujudkan dengan tindakan melalui hubungan timbal-balik. Hubungan inilah yang disebut dengan interaksi.

Interaksi sosial adalah hubungan dinamis yang mempertemukan orang dengan orang, kelompok dengan kelompok maupun orang dengan kelompok manusia. Bentuknya tidak hanya bersifat kerja sama tetapi bisa juga berbentuk tindakan persaingan, pertikaian dan sejenisnya. Interaksi sosial merupakan hubungan yang tertata dalam bentuk tindakan-tindakan yang berdasarkan nilai dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

(7)

b. Ada komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol c. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini dan masa mendatang)

yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung

d. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan oleh pengamat (Basrowi, 2005: 138-139).

Secara mendasar ada empat macam interaksi sosial yang ada dalam masyarakat yakni :

a. Kerjasama (cooperation) b. Persaingan (competition)

c. Akomodasi atau penyesuaian diri (accomodation)

d. Pertentangan atau pertikaian (conflict) (Basrowi, 2005: 145)

2.1.1.3Pekerjaan

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Sedangkan dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Jadi dapat diketahui pekerjaan adalah sebuah aktifitas antar manusia untuk saling memenuhi kebutuhan dengan tujuan tertentu, dalam hal ini pendapatan atau penghasilan. Penghasilan tersebut yang nantinya akan digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan, baik ekonomi, psikis maupun biologis. Hal ini dikarenakan manusia perlu bekerja untuk dapat mempertahankan hidupnya.

(8)

Jenis pekerjaan dapat dibedakan menjadi 2 macam yakni : a. Pekerjaan sektor formal

Pekerjaan sektor formal adalah kegiatan usaha yang bentuknya terorganisasi, cara atau jam kerjanya teratur, pembiayaannya dari sumber resmi dan menggunakan buruh dengan tingkat upah tertentu. b. Pekerjaan sektor informal

Pekerjaan sektor informal adalah kegiatan usaha yang bentuknya tidak terorganisasi (kebanyakan usaha sendiri), cara atau jam kerjanya tidak teratur, modal kerja dibiayai sendiri atau sumber tak resmi, serta dominan dikerjakan oleh anggota keluarga

2.1.1.4Pendidikan

Menurut UU No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

Jenis-jenis pendidikan dapat dibedakan menjadi 3 macam sebagai berikut :

a. Pendidikan Formal

(9)

yang memiliki durasi waktu selama 9 (Sembilan) tahun, selanjutnya dilanjutkan ke tingkat SMA atau SMK, setelah itu para peserta didik juga masih bisa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu ke Perguruan tinggi.

b. Pendidikan Non-Formal

Pendidikan non-formal biasanya terdapat pada anak usia belia ataupun sebagai pendidikan penunjang kegiatan belajar secara formal. Pendidikan non-formal sangat mudah kita jumpai, seperti hadirnya tempat kursus, seperti kursus bimbingan belajar, kursus menyanyi, kursus menari dan sebagainya.

c. Pendidikan Informal

Disebut sebagai pendidikan informal karena pendidikan ini dilakukan secara mandiri dari dalam diri sendiri yang memiliki kesadaran serta tanggung jawab yang penuh dalam proses penerapannya. Pendidikan informal biasanya dimulai dari lingkungan keluarga serta lingkungan masyarakat. Jika pendidikan ini dimulai dari ruang lingkup keluarga, maka peran orang tua sangatlah penting karena orang tua merupakan panutan pertama yang biasanya dijadikan teladan dari para peserta didik.

2.2 Masyarakat

2.2.1 Pengertian Masyarakat

(10)

bahasa sehari-hari. Dalam bahasa inggris masyarakay dipakai dengan istilah “society” yang berasal dari bahasa latin socius yang berarti kawan. Istilah masyarakat sendiri berasal dari bahasa arab syaraka yang berarti ikut serta, berpartisipasi.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul atau dengan istilah ilmiah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui bagaimana warga-warganya dapat saling berinteraksi. Hendaknya dapat diperhatikan bahwa tidak semua kesatuan manusia yang bergaul atau berinteraksi itu merupakan masyarakat karena suatu masyarakat harus mempunyai suatu ikatan lain yang khusus. Ikatan tersebut adalah pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupan dalam batas kesamaan serta harus bersifat kontinue. (Koentjaraningrat, 2002:144)

Berikut adalah pengertian masyarakat menurut ahli :

a. Koentjaraningrat (1980) mendefinisikan masyarakat sebagai kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama

b. John Lewis Gillin dan John Philip Gillin (1954) berpendapat bahwa masyarakat itu adalah kelompok manusia yang terbesar yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil

(11)

dapat mengorganisasikan dirinya sebagai salah satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Pengertian ini menunjukkan adanya syarat-syarat sehingga diseut masyarakat yakni adanya pengalaman hidup bersama dalam jangka waktu yang cukup lama dan adanya kerja sama diantara anggota kelompok, memiliki perasaan atau pikiran menjadi bagian dari satu kesatuan kelompoknya. Pengalaman hidup bersama menimbulkan kerja sama, adaptasi terhadap organisasi dan pola tingkah laku anggota-anggota (Basrowi, 2005:39-40).

Menurut Soerjono Soekanto suatu kumpulan dapat dikatakan masyarakat jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Manusia yang hidup bersama

b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama

c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama

Ciri-ciri masyarakat diatas selaras dengan definisi masyarakat yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil yang mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. (Basrowi, 2005 : 41)

2.3 Bencana

(12)

menganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bencana mempunyai arti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitaan.

Definisi lain menurut Internasional Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR-2002, 24) bencana adalah suatu kejadian yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia yang terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan, kejadian ini terjadi di luar kemampuan masyarakat dengan segala sumber dayanya (Nurjanah, 2012:11).

Berdasarkan definisi bencana dari UN-ISDR yang sebagaimana disebutkan diatas, dapat digeneralisasikan bahwa untuk dapat disebut “bencana” harus dipenuhi beberapa kriteria/kondisi sebagai berikut :

1. Adanya peristiwa

2. Terjadi karena faktor atau karena ulah manusia

3. Terjadi secara tiba-tiba (sudden) akan tetapi dapat juga terjadi secara perlahan-lahan/bertahap (slow)

4. Menimbulkan hilangya jiwa manusia, harta benda, kerugian sosial-ekonomi, kerusakan lingkungan dan lain-lain

(13)

Bencana erupsi Gunung Sinabung yang terjadi di tanah Karo dapat dikatakan memenuhi beberapa kriteria/kondisi dari yang telah disebutkan di atas.

2.3.1 Bencana Alam

Menurut UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Bencana alam dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan penyebabnya yakni :

1. Bencana alam geologis

Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung merapi, tsunami, longsor atau gerakan tanah serta abrasi

2. Bencana alam klimatologis

Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim, suhu atau cuaca. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, angin puting beliung, kekeringan, kebakaran alami hutan, serta banjir bandang

3. Bencana alam eksta-terestial

(14)

Contohnya adalah hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dhsyat bagi penduduk bumi.

Peristiwa yang dikategorikan sebagai bencana alam dan belakangan terjadi secara berkepanjangan dan terus-menerus di Sumatera Utara adalah erupsi gunung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, erupsi adalah letusan gunung berapi atau semburan sumber minyak dan uap panas dari dalam bumi. Erupsi umumnya terjadi di saluran magma dan retakan di gunung yang sudah terbentuknya sebelumnya (http://www.diwarta.com,2015).

Erupsi dapat dibedakan menjadi 2 yakni erupsi eksplosif dan erupsi efusif.

1. Erupsi eksplosif adalah proses keluarnya magma, gas atau abu disertai tekanan yang sangat kuat sehingga melontarkan material padat dan gas yang berasal dari magma maupun tubuh gunung api ke angkasa. Erupsi eskplosif inilah yang terkenal sebagai letusan gunung berapi. Letusan ini terjadi akibat tekanan gas yang teramat kuat. Contoh erupsi eksplosif adalah letusan gunung krakatau, letusan gunung merapi

(15)

Macam- macam erupsi dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Erupsi sentral, yaitu letusan gunung api yang letusannya melalui sebuah lubang kepundan sebagai pusat letusannya.

b. Erupsi linier atau celah, yaitu letusan melalui celah-celah atau retakanretakan. Erupsi linier menghasilkan lava cair dan membentuk plato

c. Erupsi areal, yaitu letusan melalui lubang yang sangat luas. Erupsi ini

masih diragukan kejadiannya di bumi

2.3.2 Bencana Non-Alam

Menurut UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

Klasifikasi bencana non alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Kegagalan teknologi/konstruksi

(16)

Penyebab bencana kegagalan teknologi antara lain: kebakaran, kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik, kesalahan prosedur pengoperasian pabrik, kerusakan kecelakaan transportasi baik itu darat, laut dan udara.

2. Epidemi

Epidemi adalah wabah penyakit yang secara signifikan lebih tinggi dari kejangkitan normal untuk penyakit itu. Terjadinya epidemi sebuah penyakit mungkin terkonsentrasi di suatu wilayah geografis tertentu atau di antara populasi tertentu

20.25). Epidemi, wabah dan kejadian luar biasa merupakan ancaman yang diakibatkan oleh menyebarnya penyakit menular yang berjangkit disuatu daerah tertentu. Pada skala besar, epidemi atau wabah atau kejadian luar biasa dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah penderita penyakit dan korban jiwa. Beberapa penyakit yang pernah terjadi di Indonesia dan sampai sekarang harus terus diwaspadai antara lain demam berdarah, malaria, flu burung, busung lapar dan HIV/AIDS. Wabah penyakit pada umumnya sangat sulit dibatasi penyebarannya, sehingga kejadian yang pada awalnya merupakan kejadian local dalam waktu singkat bisa menjadi bencana nasional yang banyak.

2.3.3 Bencana Sosial

(17)

atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat dan terror.

Klasifikasi bencana sosial berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Kerusuhan atau konflik sosial

Kerusuhan atau konflik sosial atau huru hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA). Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan akibat keaneka ragaman suku bangsa,bahasa, agama, ras dan etnis, golongan, hal tersebut merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik. Dengan semakin marak dan melusanya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa nasionalisme di dalam masyarakat.

2. Teorisme atau sabotase

(18)

terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.

Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur

ekonomi, dan lain-lai

pukul 21.12).

2.4 Kesejahteraan Sosial

Definisi kesejahteraan sosial menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

(19)

Dimana tujuan kesejahteraan sosial yang ingin dicapai adalah untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dalam arti tercapainya standar kehidupan pokok yakni sandang, perumahan, pangan, kesehatan dan relasi-relasi yang baik dengan lingkungannya. Tujuan lainnya juga adalah untuk mencapai penyesuaian diri yang baik, apakah itu kepada masyarakat di lingkungannya, misalnya menggali sumber-sumber daya, meningkatkan dan mengembangkan taraf hidup yang memuaskan (Nurdin, 1990:32).

Dalam konsepsi kesejahteraan sosial, pemahaman tentang kebutuhan hidup manusia tidak dapat terlepas dari kajian utama terhadap bagaimana manusia memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. Upaya kesejahteraan sosial yang terorganisasi dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia terutama dalam bidang kesejahteraan sosial selalu berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Disamping itu juga tetap memperhatikan norma-norma dan nilai-nilai yang ada dan berlaku di masyarakat.

2.5 Konsep Penelitian

(20)

baik dan masih banyak masyarakat yang diungsikan di beberapa titik pos penampungan.

Bencana erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pastinya memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat yang tinggal di sekitaran kaki gunung tersebut. Mulai dari kerugian materiil maupun non-materiil. Kerugian yang dialami seperti hilangnya rumah serta harta benda, hilangnya pekerjaan, hilangnya lahan dan hewan ternak, terganggunya pendidikan anak, kondisi psikologis yang terganggu, rusaknya sarana dan prasarana yang ada di desa mereka. Dampak yang paling nyata dirasakan oleh warga adalah mereka harus meninggalkan desanya untuk diungsikan ke tempat yang lebih aman dan berhenti sementara melakukan aktivitas perekonomiannya hingga kondisi Gunung Sinabung lebih aman.

Desa Kutambelin termasuk salah satu desa yang diungsikan dikarenakan hanya berjarak kuranglebih 5 km dari kaki Gunung Sinabung. Desa Kutambelin sempat diungsikan di Universitas Karo (UK 1). Selama di pengungsian pastinya banyak perubahan yang dialami oleh masyarakat tersebut. Hal ini dikarenakan masyarakat harus hidup dalam kondisi kekurangan dan memprihatinkan. Mereka harus menjalankan proses kehidupan dengan ketidakjelasan kedepannya dan hanya mengharapkan datangnya bantuan. Lingkungan pengungsian yang jauh dari kata layak juga memicu korban erupsi menjadi stress. Stress akan keadaan dan juga khawatir akan masa depannya.

(21)

melakukan kembali aktivitas semula agar mampu bertahan hidup. Maka dari itu masyarakat membutuhkan strategi hidup dalam menjalankan aktivitas sehari-hari guna memenuhi kebutuhan yang diperlukan. Selain itu juga dalam strategi hidup, dilihat bagaimana masyarakat memulai kembali kehidupannya setelah kembali dari pengungsian. Mulai dari kondisi perumahan, memulai kembali pekerjaan, kondisi psikologis masyarakat dan hal lainnya. Selain itu juga peneliti ingin melihat dari kondisi sosial ekonomi yakni dari aspek pendapatan, pekerjaan, pendidikan anak, dan interaksi hubungan antar masyarakat.

Skematisasi kerangka pemikiran adalah proses transformasi narasi yang menerangkan hubungan atau variable-variable penelitian menjadi sesuatu yang berbentuk skema, artinya yang ada hanyalah perubahan cara penyajian dari narasi menjadi skema (Siagian, 2011: 132).

Memahami pengertian mengenai konsep-konsep yang akan digunakan, maka peneliti membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut :

1. Yang dimaksud dengan analisis dalam penelitian ini adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa baik itu berupa karangan, perbuatan, dan sebagainya untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).

2. Yang dimaksud dengan strategi bertahan hidup dalam penelitian ini adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh setiap orang untuk dapat mempertahankan hidupnya melalui pekerjaan apapun yang dilakukannya. 3. Yang dimaksud dengan kondisi sosial ekonomi dalam penelitian ini

(22)

hasil ekonomi yang diperoleh dan juga berbicara mengenai keadaan hidup sehari-hari. Aspek sosial adalah interaksi sosial sedangkan aspek ekonomi adalah pekerjaan, pendapatan dan pendidikan.

4. Yang dimaksud dengan pendapatan dalam penelitian ini adalah penghasilan yang diterima oleh seseorang dalam bentuk uang ataupun barang yang didapat dari hasil kegiatan yang telah dilakukan

5. Yang dimaksud dengan pendidikan dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran yang dilakukan seseorang guna mengembangkan potensi dalam diri dan juga merupakan suatu kewajiban bagi orangtua untuk memenuhinya. Dalam hal ini pendidikan tersebut kewajiban orangtua dalam menyekolahkan anak dan tujuan orangtua menyekolahkan anaknya.

6. Yang dimaksud dengan interaksi sosial dalam penelitian ini adalah hubungan yang dicapai antara individu dan individu ataupun dengan kelompok yang berlangsung dalam cukup lama guna mencapai suatu tujuan bersama.

(23)

Bagan Alur Pikir

Desa Kutambelin Kecamatan Naman Teran

Kabupaten Karo

Kondisi kehidupan sosial ekonomi dan strategi rumah tangga masyarakat pasca bencana erupsi Gunung Sinabung :

a. Strategi Hidup

Dapat dilihat dari berbagai aspek seperti modal pertama untuk membuka lahan untuk menunjang perekomian, kondisi perumahan, dan aspek lainnya

b. Pendapatan

Kondisi pendapatan warga setelah setahun kembali melakukan aktivitas perekonomiannya guna bertahan hidup

c. Pekerjaan

Kondisi pekerjaan warga saat ini, apakah sudah kembali seperti sediakala

d. Pendidikan/keterampilan

Kondisi pendidikan anak-anak saat ini dan juga kelayakan sarana pendidikannya

e. Interaksi Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian yang dilakukan, penulis menyoroti masalah dan dampak bencana pasca meletusnya Gunung Sinabung dalam kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga di Desa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dampak bencana pasca meletusnya Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman

Dari fakta-fakta nyata dan tersembunyi inilah kemudian Tim Peneliti menyimpulkan, bahwa persoalan yang dihadapi masyarakat Desa Gung Pinto tidak semata-mata masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ataupun menggambarkan secara jelas kondisi sosial ekonomi petani sayur yang ada di Desa Batu Karang pasca erupsi

hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu. organisasi,sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

Yang dimaksud dengan masyarakat dalam penelitian ini adalah kesatuan manusia yang hidup dan saling berinteraksi secara individu maupun kelompok yang merupakan masyarakat

Gunung api meletus akibat magma di dalam perut bumi yang di dorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi atau karena gerakan lempeng bumi, tumpukan dan tekanan dan panas cairan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dampak bencana pasca meletusnya Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman