FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(
Illicium verum
Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
SKRIPSI
atu syarat untukmemperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Utara
OLEH:
HERLIN ERNITA HUTASOIT
NIM 111524090
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(
Illicium verum
Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
OLEH:
HERLIN ERNITA HUTASOIT
NIM 111524090
PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PENGESAHAN SKRIPSI
FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(
Illicium verum
Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
OLEH:
HERLIN ERNITA HUTASOIT
NIM 111524090
Dipertahankan di hadapan panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi Ekstrak Bunga Lawang
(Illicium verum Hook.f.) Sebagai Sediaan Obat Kumur dan Uji Aktivitas Antibakteri”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
USU yang telah mendidik dan memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua tercinta, suami tersayang dan putri terkasih saya, yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi baik moril maupun materil kepada penulis selama masa perkuliahan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu sangat diharapkan kritikan dan saran yang dapat menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, 2014 Penulis,
FORMULASI EKSTRAK BUNGA LAWANG
(Illicium verum Hook.f.) SEBAGAI SEDIAAN OBAT KUMUR
DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
ABSTRAK
Bunga lawang dapat digunakan untuk mengatasi bau mulut karena mengandung senyawa polifenol yang berkhasiat sebagai antibakteri. Bau mulut terjadi akibat adanya bakteri pada rongga mulut yang disebabkan oleh sisa-sisa makanan yang tertinggal di sela-sela gigi. Salah satu cara untuk mengatasi bau mulut dengan menggunakan obat kumur yang mengandung antibakteri (flavonoida dan tanin). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol bunga lawang dan dapat diformulasi dalam bentuk sediaan obat kumur.
Serbuk bunga lawang dimaserasi dengan menggunakan pelarut etanol 80% selama 5 hari sambil sering diaduk, enap tuangkan atau saring dan tampung maserat I. Ampas kemudian dimaserasi kembali dengan sisa pelarut selama 2 hari, enap tuangkan atau saring dan campurkan dengan maserat I. Maserat yang diperoleh diuapkan dengan rotary evaporator dan selanjutnya dipekatkan dengan freeze dryer hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak bunga lawang (EBL) yang diperoleh di uji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus (SA) dan Streptococcus mutans (SM) dengan metode difusi agar. EBL dengan variasi konsentrasi 9, 10 dan 20% diformulasi menjadi sediaan obat kumur (SOK) menggunakan Tween 80, sakarin, dan oleum peppermint. Evaluasi SOK dilakukan terhadap stabilitas fisik, pH dan uji antibakteri SOK.
EBL memberikan aktivitas antibakteri dengan batas daerah hambat yang efektif pada konsentrasi 90, 100 dan 200 mg/ml berturut-turut adalah 14,3; 14,4; 15,9 mm untuk SA dan 14,1; 14,3; 15,5 mm untuk SM. Konsentrasi hambat minimum dari EBL diperoleh 20 mg/ml dengan diameter hambat 8,23 mm untuk SA dan 30 mg/ml dengan diameter hambat 9,43 mm untuk SM.
FORMULATION OF STAR ANISE
(Illicium verum Hook.f.) EXTRACT AS MOUTHWASH
PREPARATIONS AND ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST
ABSTRACT
Star anise can be used to overcome bad breath because its contain polyphenolic compounds are efficacious as an antibacterial. Bad breath caused by bacteria in the oral cavity caused by the remnants of food left in the teeth. One way to address bad breath by using mouthwash that contains antibacterial (flavonoids and tannins). The purpose of this study are to determine antibacterial activity of ethanol extract of star anise and can be formulated in dosage forms mouthwash.
Anise powder macerated using ethanol 80% for 5 days while stirring often, ponder pour or strain and capacity maserat I. Dregs then macerated back with the rest of the solvent for 2 days, ponder pour or strain and mix with maserat I. Maserat obtained evaporated with a rotary evaporator and further concentrated by freeze dryer to obtain a thick extract. Anise extract (AL) obtained in the test antibacterial activity against Staphylococcus aureus (SA) and Streptococcus mutans (SM) by the agar diffusion method. AL with variations in the concentration of 9, 10 and 20% formulated in mouthwash using Tween 80, saccharin and oleum peppermint. Moutwash evaluation conducted on the physical stability, pH and antibacterial test.
AL provide antibacterial activity to limit the area of effective inhibitory concentrations of 90, 100 and 200 mg/ml, respectively, 14,3; 14,4; 15,9 mm for SA and 14,1; 14,3; 15,5 mm for SM. The minimum inhibitory concentration of AL obtained 20 mg/ml with inhibitory diameter 8,23 mm for SA and 30 mg/ml with inhibitory diameter 9,43 mm for SM. The color of mouthwash clear
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Hipotesis ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 4
1.5 Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
2.1 Tanaman Bunga Lawang ... 5
2.1.1 Morfologi ... 5
2.1.2 Klasifikasi ... 5
2.1.4 Kandungan kimia ... 6
2.1.5 Khasiat ... 6
2.2 Ekstrak ... 6
2.2.1 Pengertian ... 6
2.2.2 Metode Ekstraksi ... 7
2.3 Bau mulut ... 8
2.4 Antibakteri ... 9
2.5 Bakteri ... 10
2.5.1 Uraian umum ... 10
2.5.2 Bakteri Staphylococcus aureus ... 13
2.5.3 Bakteri Streptococcus mutans ... 14
2.6 Obat kumur ... 15
2.7 Komposisi obat kumur ... 16
2.8 Uraian Bahan ... 17
2.8.1 Sakarin ... 17
2.8.2 Tween 80 ... 17
2.8.3 Peppermint oil ... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
3.1 Alat ... 19
3.2 Bahan ... 19
3.3 Pembuatan Larutan Pereaksi ... 20
3.3.1 Larutan pereaksi Mayer ... 20
3.3.3 Larutan pereaksi asam klorida 2 N ... 20
3.3.4 Larutan pereaksi Bouchardat ... 21
3.3.5 Larutan pereaksi Besi (III) klorida 1% ... 21
3.3.6 Larutan pereaksi Molish ... 21
3.3.7 Larutan pereaksi Liebberman-Bourchard ... 21
3.3.8 Larutan pereaksi timbal (II) asetat 0,4 M ... 21
3.4 Penyiapan Sampel ... 21
3.4.1 Pengumpulan sampel ... 21
3.4.2 Identifikasi sampel ... 22
3.4.3 Pengolahan sampel ... 22
3.5 Karakterisasi Simplisia ... 22
3.5.1 Penetapan kadar air ... 22
3.5.2 Penetapan kadar sari larut dalam air ... 23
3.5.3 Penetapan kadar sari larut dalam etanol ... 23
3.5.4 Penetapan kadar abu ... 24
3.5.5 Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam... 24
3.6 Skrining Fitokimia ... 24
3.6.1 Pemeriksaan glikosida ... 24
3.6.2 Pemeriksaan flavonoida ... 25
3.6.3 Pemeriksaan saponin ... 25
3.6.4 Pemeriksaan triterpenoid/steroid ... 26
3.6.5 Pemeriksaan tanin ... 26
3.7 Pembuatan EBL Secara Maserasi ... 27
3.8 Pembuatan Media ... 27
3.8.1 Media nutrient broth (NB) ... 27
3.8.2 Media nutrient agar (NA) ... 28
3.9 Pembuatan Agar Miring ... 28
3.10 Pembuatan Stok Kultur Bakteri ... 28
3.10.1 Bakteri Staphylococcus aureus ... 28
3.10.2 Bakteri Streptococcus mutans ... 29
3.11 Pembuatan Larutan Uji EBL Dengan Berbagai Konsentrasi ... 29
3.12 Pembuatan Suspensi Standar Mc.Farland ... 29
3.13 Penyiapan Inokulum Bakteri ... 30
3.14 Metode Uji Aktivitas Antibakteri EBL Secara Invitro ... 30
3.15 Pembuatan Formula Sediaan ... 30
3.16 Evaluasi Formula ... 31
3.16.1 Pemeriksaan stabilitas sediaan ... 32
3.16.2 Penentuan pH sediaan ... 32
3.16.3 Uji aktivitas antibakteri secara in vitro ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34
4.1 Hasil Identifikasi Tanaman ... 34
4.2 Hasil Karakterisasi Simplisia ... 34
4.3 Hasil Skrining Fitokimia ... 35
4.4 Uji Aktivitas Antibakteri EBL Terhadap SA dan SM ... 36
4.6 Hasil Evaluasi Formula ... 39
4.6.1 Hasil pemeriksaan pH sediaan ... 39
4.6.2 Hasil pemeriksaan stabilitas SOK ... 40
4.6.3 Hasil uji antibakteri SOK ... 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42
5.1 Kesimpulan ... 42
5.2 Saran ... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 43
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 3.1 Komposisi formula SOK ... 31 4.1 Hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia bunga lawang . 34 4.2 Hasil skrining fitokimia SBL dan EBL ... 35 4.3 Hasil pengukuran diameter daerah hambatan EBL terhadap
pertumbuhan SA dan SM ... 37 4.4 Data pemeriksaan pH sediaan ... 39 4.5 Data pengamatan perubahan bentuk, warna dan bau SOK ... 40 4.6 Hasil uji aktivitas antibakteri SOK EBLan ekstrak terhadap
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Hasil identifikasi tanaman bunga lawang ... 46
2. Bunga lawang (Illicium verum Hook.f.) ... 47
3. Perhitungan pemeriksaan karakterisasi serbuk Simplisia bunga lawang (Illicium verum Hook.f.) ... 48
4. Bagan penelitian ... 53
5. Bagan uji aktivitas antibakteri... 54
6. Hasil uji aktivitas antibakteri EBL... 55
7. Sediaan obat kumur EBL ... 58
8. Hasil uji aktivitas antibakteri SOK EBL ... . 59