• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Komunikasi Terapeutik Perawat dan Pasien Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vii

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Komunikasi Terapeutik Perawat Dan Pasien Gangguan Jiwa(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Pemulihan Pasien di Rumah Sakit Jiwa Bina Karsa Medan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi terapeutik perawat dalam pemulihan pasien di rumah sakit jiwa Bina Karsa Jl. Pales Raya No. 19 Medan, dan manfaat pelaksanaan komunikasi terapeutik, pelayanan perawat kepada pasien, serta untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam pelaksanaan komunikasi terapeutik oleh perawat kepada pasien.

Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bina Karsa Medan tanggal 10 Juni 2016 - 17Juni 2016. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah lima orang informan yang berstatus perawat dan satu orang dokter sebagai informan tambahan yang bekerja di Rumah Sakit Bina Karsa Medan yang diperoleh dengan menggunakan teknik “Purposive Sampling”. Objek penelitian ini adalah komunikasi terapeutik yang digunakan perawat dalam penyembuhan pasien jiwa. Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara melakukan wawancara mendalam, observasi terhadap subjek penelitian, dan literatur yang mendukung data penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi terapeutik berjalan dengan baik melalui empat fase yakni fase prainteraksi, fase orientasi, fase kerja dan fase terminasi. Melalui keempat fase tersebut fase kerjalah yang merupakan fase terpenting bagi perawat karena sudah fokus pada tujuan yang akan dicapai. Dalam proses komunikasi terapeutik perawat sudah membina hubungan yang baik dan hubungan saling percaya dengan pasien dibantu dengan pendekatan teknik-teknik komunikasi yang baik hal ini membantu pasien dalam proses pemulihan. Indikator pasien pulih yaitu pasien mampu mengendalikan gejala, mampu merawat diri, dapat bersosialisasi kembali, mampu melakukan kegiatan rumah tangga.

Kata kunci: komunikasi terapeutik, perawat jiwa, pasien

(2)

viii

Universitas Sumatera Utara ABSTRACT

This research entitled Therapeutic Communication Nurse And Patient Mental Disorder (Qualitative Descriptive Study of Therapeutic Communication Nurse in Patient Recovery in Mental Hospital Bina Karsa Medan). This study aims to determine the therapeutic communication nurse in recovery

patients in mental hospitals Bina Karsa Jl. Pales Raya No. 19 Medan, and benefits of the implementation of therapeutic communication, nursing services to patients, as well as to identify any obstacles in the implementation of therapeutic communication by the nurse to the patient.

This research method is qualitative descriptive. This research was conducted at the Hospital Bina Karsa Medan on 10 Juni 2016 - 17 Juni 2016. The research subjects in this study were five people informant who is a nurse and one doctor as an additional informant who worked at the Hospital Bina Karsa Medan obtained using the technique of " purposive sampling ". The object of this study is the use of therapeutic communication nurse in the treatment of psychiatric patients. The collection of data carried out by conducting in-depth interviews, observation of the subject of research, and literature supporting research data.

The results showed that therapeutic communication process goes through four phases namely prainteraksi phase, orientation phase, working phase and termination phase. Through the fourth phase kerjalah phase which is the most important phase for nurses because it was focused on the objectives to be achieved. In the process of therapeutic communication nurse had a good relationship and a trusting relationship with the patient is assisted with the approach of communication techniques that well it helps the patient in the recovery process. Indicators recovering patients in which patients were able to control the symptoms, capable of taking care of themselves, can socialize again, capable of doing household activities.

Keywords: therapeutic communication, mental nurses, patients

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Daerah tentang Pembentukan Tim Pendamping Program Pinjaman

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2007

Berbeda dengan interaksi antara ketidakpuasan kerja dan anchor materials diketahui tidak signifikan (p>0,01) atau dapat diartikan anchor berupa self dalam

Adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel..

Sehingga kegunaan informasi jika suatu perusahaan mengalami financial distress adalah dapat mempercepat tindakan manajemen untuk mencegah masalah sebelum terjadinya

Kurva Respon Pengaruh Lama Inokulasi Ampas Sagu (Metroxylon sagu) dengan Menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL) “Ginta” Terhadap Kandungan Protein kasar. Kandungan protein kasar

Guru dengan kualifikasi pendidikan S - 1 pendidikan akuntansi dengan pengalaman mengajar 3 - 9 tahun cenderung memiliki kompetensi pengetahuan yang lebih baik; (2)

Pengaruh Fermentasi Kulit Pisang Dengan Mikroorganisme Lokal (Mol) Pada Lama Pemeraman Dan Sumber Mol Yang Berbeda Terhadap Kandungan Fraksi Serat Sebagai Pakan