KAJIAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI
ACUAN DESAIN RUMAH TINGGAL KONTEMPORER
(Studi Kasus: Arsitektur Vernakular Gayo Lut di Kota Takéngën)
TESIS
OLEH
SYLVIANA MIRAHAYU IFANI
127020009/AR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KAJIAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI
ACUAN DESAIN RUMAH TINGGAL KONTEMPORER
(Studi Kasus: Arsitektur Vernakular Gayo Lut di Kota Takéngën)
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik
Dalam Program Studi Magister Teknik Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
OLEH
SYLVIANA MIRAHAYU IFANI
127020009/AR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PERNYATAAN
KAJIAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN DESAIN
RUMAH TINGGAL KONTEMPORER
STUDI KASUS: ARSITEKTUR VERNAKULAR GAYO LUT
DI KOTA TAKÉNGËN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 12 Juni 2015
Judul Tesis : KAJIAN ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN DESAIN RUMAH TINGGAL KONTEMPORER (STUDI KASUS: ARSITEKTUR VERNAKULAR GAYO
LUT DI KOTA TAKÉNGËN) Nama Mahasiswa : SYLVIANA MIRAHAYU IFANI NIM : 127020009
Program Studi : MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
Bidang Kekhususan : ALUR PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK (PPAr)
Menyetujui Komisi Pembimbing,
(Ir. Bauni Hamid, M.Des, PhD) (Firman Eddy, ST, MT) Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Dekan,
(Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc) (Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME)
Telah diuji pada
Tanggal: 11 Juni 2015
__________________________________________________________________________________
Panitia Penguji Tesis
Ketua Komisi Penguji: Ir. Bauni Hamid, M.Des, PhD
Anggota Komisi Penguji: 1. Firman Eddy, ST, MT
2. Ir. Rudolf Sitorus, MLA
3. Imam Faisal Pane, ST, MT
ABSTRAK
Suku Gayo merupakan suku yang mendiami dataran tinggi provinsi Aceh, tepatnya di sekitar pegunungan Bukit Barisan dan danau kawah Lut Tawar. Area berbukit dataran tinggi Gayo dengan ketinggian 600-1.800 meter di atas permukaan laut dikenal luas akan kopinya yang berkualitas tinggi.Di sisi lain, tidak banyak yang mengetahui tentang arsitektur vernakular Gayo bahkan dikalangan orang Indonesia sendiri. Sejumlah eksplorasi terhadap potensi sumber daya alamnya menyebabkan Takéngën sebagai kota pusat perkumpulan masyarakat Gayo mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan hal ini juga mempengaruhi wajah arsitekturnya.
Rumah tradisional Gayo adalah rumah yang muncul dari kebudayaan masyarakat tradisionalnya yang memusatkan aktivitas pada pertanian padi dan ritual kepercayaan turun temurun. Peruntukan ruang pada rumah tradisional dibedakan menurut gender, serta material rumah bersumber dari bahan baku lokal, utamanya kayu. Rumah kontemporer menunjukkan ciri yang berbeda: jenis bangunan berkembang berdasarkan aktivitas praktis, terdapat generalisasi gender dalam peruntukan ruang, serta material yang digunakan adalah material modern. Meski demikian, masyarakat kontemporer masih menunjukkan kebutuhan akan ruang yang dapat mengakomodasi aktivitas tradisional tertentu yang masih mereka jalankan hingga saat ini. Oleh karena itu, kajian ini bertujuan untuk menemukan acuan desain bagi rumah kontemporer yang mengandung kearifan lokal di Takéngën. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk menganalisa hubungan antara budaya tradisional dengan bentukan arsitekturnya, dan untuk menemukan bentukan arsitektur apa saja yang masih relevan untuk diterapkan dalam desain rumah kontemporer. Kajian literatur, survei kuisioner, dan wawancara terarah dilakukan untuk mengumpulkan data, termasuk persepsi masyarakat Gayo terhadap rumah-rumah tradisional dan kontemporer. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa masih terdapat beberapa aktivitas kebudayaan tradisional dalam siklus hidup masyarakat Gayo kontemporer, dan hal tersebut mempengaruhi tingkat penerimaan mereka terhadap desain rumah tinggal. Hasil akhir penelitian ini adalah acuan desain untuk rumah kontemporer yang memiliki kearifan lokal Gayo di Takéngën. Acuan desain ini diharapkan dapat membantu para perencana, akademisi, dan pembuat kebijakan dalam menyediakan konsep rumah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kontemporer tanpa kehilangan identitas budaya mereka.
ABSTRACT
The Gayo are a tribe in the highland region of Aceh Province which reside in the side of Bukit Barisan mountain range and a crater lake called Lut Tawar. The mountainous area of the Gayo highlands with an altitude of 600-1,800 meters above sea level has been well-known worldwide for its high quality coffee. However, little is known about its vernacular architecture even among Indonesians. Caused mainly by numerous exploration toward its nature resource, Takéngën as the main city of the Gayo people has experienced rapid change for years which affected its architectural appearance.
Traditional houses were evolved by a community centered on paddy farming, a number of rituals were connected to them, their spatial use was assigning certain spaces to each gender, and they were built from local materials, mainly wood. The contemporary houses show different properties: The building type has developed based on practical activity related to coffee farming, the space within the house is used more uniformly regarding the genders, and modern materials are used. Yet, the contemporary society still shows the need to maintain some traditions in seeking their cultural identity. Thus, the study aims to find a set of guidelines for cultural-contemporary houses in Takéngën. This paper uses qualitative methods to analyse the connection between traditional culture and its architectural form and to find which architectural form can still be implemented in the design of contemporary houses. Literature review, questionnaire surveys, and in-depth interviews were conducted to collect data, including the perception of Gayo people of traditional and contemporary houses. It is found that there are certain traditional socio-cultural factors which are still present in the life cycle of contemporary Gayo society that affect the amount of their approval towards a specific house design. There are specific properties which need to be accommodated. As a result, a set of guidelines for cultural-contemporary houses in Takéngën is presented to assist planners, academics and policy makers in providing housing concepts which can fulfil the requirements of contemporary residents without losing their cultural identity.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan program Magister Teknik Arsitektur
di Universitas Sumatera Utara dengan tesis yang berjudul Kajian Arsitektur Tradisional
sebagai Acuan Desain Rumah Tinggal Kontemporer, Studi Kasus: Arsitektur
Vernakular Gayo Lut di Kota Takéngën.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada komisi pembimbing tesis, yaitu bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des, PhD dan bapak
Firman Eddy, ST, MT yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk
membimbing serta memotivasi penulis selama proses penyelesaian tesis ini. Selain itu,
penulis juga sangat berterima kasih kepada komisi penguji tesis, yaitu bapak Ir. Rudolf
Sitorus, MLA, bapak Imam Faisal Pane, ST, MT, dan ibu Salmina W. Ginting, ST, MT
yang telah banyak memberi masukan berharga sejak awal hingga akhir proses penelitian
ini dilakukan.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
sebesar-besarnya kepada bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME selaku dekan Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara, ibu Dr. Ir. Dwira Nirfalini Aulia, M.Sc selaku ketua Program
Studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara, seluruh dosen pengajar dan
staff program studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Sumatera Utara, serta semua
pihak yang telah mendukung penulis selama proses belajar dan meneliti di lingkungan
Selanjutnya kepada kedua orangtua tercinta, bapak Nirfan Jaya dan ibu Ernawaty,
penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga atas segala do’a, dukungan, pengorbanan
dan kesabaran yang diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Terima kasih
pula penulis sampaikan kepada kakak dan adik, kakak Lia, Uli dan Dila, serta sahabat
yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkah dan anugerah-Nya kepada
seluruh pihak yang telah membantu penulis.
Akhir kata, penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dibidang arsitektur. Meski demikian, penulis menyadari masih
terdapat kekurangan dalam tesis ini, dan karenanya membuka diri untuk saran dan kritikan
yang membangun.
Medan, 12 Juni 2015
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
N a m a: Sylviana Mirahayu Ifani
Tempat/ Tanggal Lahir: Takengon/ 20 September 1987
Alamat: Jl. RSU Datu Beru 22 Takéngën, Aceh Tengah
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Email: s.hayuifani@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1993-1999: SD Negeri 1 Takéngën, Aceh Tengah
1999-2002: SMP Negeri 1 Takéngën, Aceh Tengah
2002-2005: SMA Negeri 1 Bebesen, Aceh Tengah
2005-2010: Jurusan Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Medan
2012-2013: Pendidikan Profesi Arsitek, Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
1.2 Alasan Pemilihan Topik Permasalahan ... 3
1.3 Pertanyaan Penelitian ... 4
1.4 Tujuan Penelitian ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 5
1.6 Keluaran ... 5
1.7 Metode Penelitian ... 5
1.7.1 Lokasi penelitian ... 6
1.7.2 Instrumen penelitian ... 6
1.7.3 Teknik pengumpulan data ... 7
1.7.4 Jenis sumber data ... 8
1.7.5 Teknik analisa data... 8
1.9 Sistematika Penulisan Tesis ... 11
BAB II DESKRIPSI LOKASI STUDI ... 13
2.1 Latar Belakang Sejarah Suku Gayo ... 13
2.2 Letak Geografis, Luas dan Wilayah Administratif Kota Takéngën ... 17
2.3 Populasi ... 19
2.4 Kondisi Sosial dan Ekonomi ... 19
2.5 Iklim ... 21
BAB III LANDASAN TEORI ... 23
3.1 Deskripsi Kebudayaan ... 23
3.2 Proses Interpretasi Budaya ... 24
3.3 Kaitan Budaya dan Bentukan Rumah ... 26
BAB IV BUDAYA MASYARAKAT GAYO TRADISIONAL ... 30
4.1 Sistem Religi dan Upacara Keagamaan ... 30
4.2 Daur Hidup ... 32
4.3 Sistem Pengetahuan ... 32
4.4 Sistem dan Organisasi Kemasyarakatan ... 33
4.5 Bahasa... 36
4.6 Kesenian ... 37
4.7 Sistem Mata Pencaharian ... 39
4.8 Sistem Teknologi ... 39
BAB V ARSITEKTUR TRADISIONAL GAYO LUT ... 41
5.1 Jenis Bangunan dalam Arsitektur Tradisional Gayo Lut ... 41
5.1.2 Bangunan tempat ibadah ... 43
5.1.3 Bangunan tempat penyimpanan ... 47
5.2 Pola Perkampungan Tradisional Suku Gayo ... 51
5.3 Rumah Tinggal Tradisional Gayo Lut ... 53
5.3.1 Elemen pembentuk ruang dan jenis rumah ... 53
5.3.2 Material ... 62
5.3.3 Teknik konstruksi ... 65
5.3.4 Elemen dekoratif ... 69
5.4 Upacara Tradisional dalam Pembangunan Rumah ... 74
BAB VI ANALISA ... 78
6.1 Metode Analisa ... 78
6.2 Kondisi Kebudayaan Tradisional dan Cerminannya dalam Arsitektur rumah Tradisional Gayo Lut ... 80
6.2.1 Sistem religi dan ritual kepercayaan ... 81
6.2.2 Sistem dan organisasi kemasyarakatan ... 83
6.2.3 Sistem pengetahuan... 86
6.2.4 Bahasa ... 94
6.2.5 Kesenian ... 95
6.2.6 Sistem mata pencaharian ... 96
6.2.7 Sistem teknologi ... 99
6.3 Analisa Perubahan Kebudayaan dan Bentukan Rumah Tinggal ... 101
6.3.1 Perubahan dalam faktor primer ... 101
6.3.2 Perubahan dalam faktor modifikasi ... 114
6.4 Temuan Analisa ... 122
BAB VII HASIL PENELITIAN ... 124
7.1 Acuan Desain... 124
7.1.1 Acuan desain primer ... 124
BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 129
8.1 Kesimpulan ... 129
8.2 Rekomendasi ... 130
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Hal
1.1 Skema Urutan Proses Kerja ... 11
2.1 Peta Provinsi Aceh ... 13
2.2 Daerah Pesisir Aceh ... 14
2.3 Daerah Dataran Tinggi Gayo ... 14
5.1 Rumah Tradisional Gayo Lut di Kampung Toweren Tahun 1997 ... 42
5.2 Rumah Tradisional Gayo Lut di Kampung Toweren Tahun 2015 ... 42
5.3 Denah Mësëgit Tradisional Gayo Lut ... 44
5.11 Rumah Tinggal Tradisional Gayo Lut Berbentuk Rumah Panggung ... 53
5.12 Ilustrasi Tampak Depan Rumah Tinggal Tradisional Gayo Lut ... 55
5.13 Ilustrasi Tampak Samping Rumah Tinggal Tradisional Gayo Lut ... 55
5.14 Ilustrasi Tampak Belakang Rumah Tinggal Tradisional Gayo Lut ... 55
5.16 Posisi Ruang dalam Rumah Tradisional Gayo ... 58
5.17 Ilustrasi Denah Umah Timë Ruang ... 60
5.18 Ilustrasi Denah Umah Blah Buböng... 61
5.19 Pondasi Atu Kunulën Suyën pada Rumah Tradisional Gayo ... 62
5.20 Material Kayu yang Digunakan untuk Ruk, Bërë dan Kaso pada Rumah Tradisional Gayo ... 63
5.21 Telé pada Rumah Tradisional Gayo ... 64
5.22 Daun Sërulë untuk Material Atap pada Rumah Tradisional Gayo ... 65
5.23 Rumah Tradisional Gayo dalam Proses Konstruksi di Kebayakan ... 66
5.24 Ilustrasi Konstruksi Rangka Umah Timë Ruang ... 69
5.25 Motif Ëmun Bërangkat... 70
5.26 Aplikasi Motif Ëmun Bërangkat pada Kayu Penutup Ruk Rumah Tradisional Gayo di Toweren ... 70
5.27 Aplikasi Motif Ëmun Bërangkat pada Tangga Rumah Tradisional Gayo di Toweren ... 71
5.28 Motif Putër Tali dan Mutik ... 71
5.29 Aplikasi Motif Putër Tali danMutik pada Kayu Penutup Ruk ... 71
5.30 MotifAnggrek... 72
5.31 Aplikasi Motif Anggrek pada Suyön ... 72
5.32 Aplikasi motif Tumbuhan pada Pëpir ... 72
5.33 Motif Ikan Bawal dan Putër Tali ... 73
5.34 Aplikasi Naga dan Putër Tali ... 73
5.35 Aplikasi Motif Ikan Bawal, Ayam dan Naga pada Kayu Penutup Ruk Rumah Tradisional Gayo di Toweren ... 73
6.2 Sërambi Rawan Berfungsi Sebagi Ruang Bersosialisasi dan Mengakomodasi Aktivitas Kënduri ... 83
6.3 Pembedaan Tipe Rumah Tradisional Gayo bagi Tiap Kelas Sosial ... 85
6.4 Deretan Umah Rinung Merupakan Cerminan Sistem Patrilinel dan Virilokal
Gayo dalam Arsitektur Rumah Tinggalnya ... 86
6.5 Pemisahan Sërambi Banan dan Sërambi Rawan Merupakan Salah Satu
Cerminan Budaya Sumang dalam Tradisi Gayo ... 92
6.6 Munculnya Këlëtén Merupakan Cerminan Aspek Iklim, Pertahanan dan
Ekonomi Masyarakat Tradisional Gayo ... 92
6.7 Dominasi Fungsi Ruang Rumah untuk Aktivitas Wanita Merupakan
Cerminan Kebudayaan Gayo yang Menempatkan Wanita Sebagai Mpu
ni Umah ... 92
6.8 Pemisahan Ruang Dalam Rumah Tradisional Gayo Didasarkan pada Status Garis Keturunan, Gender, Senioritas dan Status Pernikahan ... 93
6.9 Orientasi Memanjang Rumah Tradisional Gayo pada Sumbu Barat-Timur Memungkinkan Pengkondisian Udara Secara Alami ... 93
6.10 Posisi Dapōr dalam Rumah Tradisional Gayo ... 93
6.11 Sërambi Banan, Sërambi Rawan dan Lëpo Merupakan Ruang yang
Mengakomodasi Aktivitas Sosial Penghuni Rumah Tradisional Gayo ... 94
6.12 Posisi Parabuang Sebagai Tempat Penyimpanan pada Rumah Tradisional
Gayo ... 96
6.13 Aplikasi Ukiran Tradisional pada Rumah Tinggal Tradisional Gayo Lut ... 96
6.14 Keberadaan Tempat Khusus Penyimpanan Beras Merupakan Cerminan Aspek Kebutuhan Pokok Masyarakat Tradisional Gayo ... 98
6.15 Posisi Ëmpus Kuning di Lingkungan Rumah Tradisional Gayo... 99
6.16 Penggunaan Teknologi Pahat Tradisional dan Material Langsung dari Alam Merupakan Cerminan Aspek Konstruksi, Teknologi dan Material Masyarakat tradisional Gayo ... 101
6.18 Ëmpus kuning Masih Dimiliki Mayoritas Masyarakat dalam Bentuk Tanaman Rempah dalam Pot atau Kebun Mini di Halaman Rumah ... 104
6.19 Tipikal Rumah Tinggal Tunggal di Kota Takéngën ... 105
6.20 Perubahan Bentuk dan Pengaturan Ruang Rumah Tinggal Suku Gayo Lut dari Masa Tradisional Menuju Kontemporer ... 106
6.21 Perbandingan Pëpantarën dari Material Papan dan Beton ... 107
6.22 Orientasi Rumah Tradisional Gayo Meminimalisir Area Serapan di Barat-
Timur ... 116
6.23 Sistem Penghawaan Alami yang Baik di Dalam Ruang-Ruang Rumah Tradisional Gayo Lut ... 116
6.24 Posisi Umah Rinung di Memungkinkan Suhu Kamar Tetap Terjaga pada
Malam Hari ... 116
DAFTAR TABEL
No. Judul Hal
2.1 Populasi Kota Takéngën Berdasarkan Kecamatan ... 19
2.2 Persebaran dan Kepadatan Kota Takéngën Berdasarkan Kecamatan ... 19
4.1 Jenis dan Istilah Seni Bertutur Gayo ... 38
5.1 Takaran Beras Tradisional Gayo... 48
6.1 Analisa Taksonomi dan Komponensial Terkait Sistem Religi dan Ritual Kepercayaan Masyarakat Tradisional Gayo ... 82
6.2 Analisa Taksonomi dan Komponensial Terkait Sistem dan Organisasi Masyarakat Tradisional Gayo ... 83
6.3 Analisa Taksonomi dan Komponensial Terkait Sistem Pengetahuan Masyarakat Tradisional Gayo ... 86
6.4 Analisa Taksonomi dan Komponensial Terkait Sistem Bahasa Masyarakat Tradisional Gayo ... 94
6.5 Analisa Taksonomi dan Komponensial Terkait Kesenian Masyarakat Tradisional Gayo ... 95
6.6 Analisa Taksonomi dan Komponensial Terkait Sistem Mata Pencaharian Masyarakat Tradisional Gayo ... 97
6.7 Analisa Taksonomi dan Komponensial Terkait Sistem Teknologi Masyarakat Tradisional Gayo ... 99
6.8 Temuan Analisa dalam Faktor Pendorong Primer ... 122
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Hal
1 Hasil Kuisioner Survei Informasi Data Diri Responden ... 134
2 Hasil Kuisioner Survei Kondisi Fisik Rumah Tinggal Responden Saat Ini ... 135
3 Hasil Kuisioner Survei Aktivitas Responden Terkait Rumah Tinggal ... 137
4 Hasil Kuisioner Survei Preferensi Responden Tentang Rumah Tinggal Ideal ... 138