TERM of REFFERENCE Doc. No Revision Date of lssue Pages F-8-3-1 0 1of 9
KERANGKA ACUAN I(ERJA/TERM OF REFERENCE
KE[UARAN PENGEMBANGAN SDM SESUAI ANAtISIS KEBUTUHAN KEGIATAN TA 2016
Kementerian/Lembaga Unit Kerja
Program
Hasil (Outcome)
Kegiatan
lndikator Kinerja Kegiatan
Jenis Keluaran lOutputl Volume Keluaran
Satuan Ukuran Jenis keluaran
Badan Standardlsasi Nasional Biro Hukum, Organisasi, dan Humas
Program Dukungan Mana.iemen
dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BSNTercapainya pengelolaan
dan
pengendalian anggaran yang akuntabel, sumber daya manusia yang professional, dan organisasi yang efektifPeningkatan Pelayanan Hukum, OrBanisasi dan Humas BSN
l.
Jumlah dokumen penataan SDMll.
Jumlah SDM yang mengikuti diklat lll. Jumlah laporan disiplin pegawaiPengembanBan SDM Sesuai Analisis Kebutuhan 5 (lima) dokumen, yang terdiri dari:
1.
Dokumen Anjab2.
Dokumen Perencanaan Kebutuhan Pegawal berdasarkanABK (Analisis Beban Kerja)
3.
Dokumen Standar Kompetensi Jabatan4.
Dokumen Laporan
Diklat (Diklat
Struktural,
Diklat Fungsional, dan Diklat Teknis)5.
Dokumen Laporan Disiplin dan Kinerja Dokumen LaporanA. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
Dasar hukum yang mendasari pelaksanaan kegiatan ini adalah:
-
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.-
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.-
Peraturan Pemerintah Nomor46
Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil-
Peraturan PemerintahNomor
100 Tahun 2000tentang
Pengangkatan dalam Jabatan Struktural.-
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentanB Grond Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menpan & RB Nomor 20 Tahun 2010 tentang Rood Mop RB.-
Keputusan Kepala BSN No. 965/BSN-l/H K.35/O5l2Oo7 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional dalam pasal 25 menyatakan"Biro
Hukum, Organisasi, dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan penelaahan hukum, perumusan dan penyusunan peraturan perundangan, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan penataan kelembagaan, p€ngawasan dan evaluasi manajemen mutu internal, urusan kepegawaian, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga serta penyusunan laporan".2. Gambaran umum
Dengan telah ditetapkannya Undang-undang Nomor
5
Tahun 20j.4 tentang Aparatur SipilNegara (ASN),
maka
telah
dilakukan reformasidi
bidang
manajemen pNS.UU
ASN memungkinkan aparataur negara diisi oleh dua status kepegawaianyakni
profesi pNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. ASN menegaskan asas-asas pengelolaan aparatur negara yang tidak memihak, adil, profesional berlandaskan pada prinsip-prinsip, nilai dasar dan kodeetik
kepegawaian. Sebagai pelaksana kebijakan publik, maka ASN adalah pelayan publik yang profesional dan sekaligus berfungsi sebagai perekat bangsa dan NKR|.UU ASN menegaskan bahwa profesionalisme ASN
tidak
hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi menjadi tanggung jawab organisasi untuk mewujudkannya. pentingnya ASN terefleksikan pada pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi dan manajemen ASN yang dipegangoleh
Presiden. Presiden mendelegasikan sebagian tugas tersebut kepada: Kementerian terkait, Komite ASN, LAN, dan BKN.Salah satu hal mengenai manajemen ASN yang diatur adalah pengembangan karier ASN yang dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja,
dan
kebutuhan lnstansi Pemerintah. Untuk menjadi seorang ASN yang profesional sehingga mampu memberikan pelayanan publik yang terbaik kepada masyarakat, seorang pegawai dapat memilih jalur pengembangan kompetensinya dan pengembangan karirnya melalui jabatan fungsional yang dibuka semakin luas, selain tersedianya jabatan eksekutif atau struktural yang terbatas sesuai dengan struktur organisasi dan tugas yang diemban organisasi tersebut. Oleh karena itu, setiap Pegawai ASN harus memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Pengembangan kompetensi tersebut antara lain melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran, magang kerja, dan sebagainya. Dalam mengembangkan kompetensi, setiap lnstansi Pemerintah wajib menyusun rencana program pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masinB.Untuk dapat melihat efektifitas kegiatan pengembangan kompetensi yang dilakukan, perlu dilakukan evaluasi secara berkala dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan
jabatan dan pengembangan karier ASN baik secara internal maupun nasional mengingat bahwa ASN merupakan aset negara dan keberadaannya dapat tersebar dimanapun di seluruh wilayah negara Rl.
Sejalan dengan UU ASN, maka dalam pasal 55 UU Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (UU SPK) Nomor 20 tahun
2014
menyatakan bahwa BSN, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerlanlainnya,
institusi
pendidikan, or8anisasi standardisasiregional
dan internasional, dan/atau Pemerintah Daerah dapat menyelengga raka n peningkatan kompetensisumber daya manusia
di
bidang Standardisasidan
Penilaian Kesesuaian. lmplikasi dari diundangkannya UU SPK tersebut bagi BSNadalah
melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanahkan oleh UU tersebut. Untuk menjalankan tugas dan fungsinya tersebut, maka BSN harus mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dibidang standardisasi tidak hanya untuk pengembangan SDMdi
dalam BSN sendiri tetapi pengembangan SDM bidang standardisasi yang tersebar di berbagai kementerian/lembaga secara nasional.Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, BSN telah melakukan analisa organisasi dan beban kerja. Hasil analisa tersebut adalah diperlukannya ASN sebanyak 520 orang untuk BSN
dapat
melaksanakan tugasnya denganbaik. Oleh
karenaitu,
sejaktahun
2013
BSN mendapatkan tambahan SDM BSN dengan jumlah yang cukup besar, yakni 1.53 orang. Jika sebelumnya BSN hanya didukung dengan 257 ASN, maka dengan ditambahnya 153 orang padakhususnya
di
bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Hal ini mengingat bahwa fresh graduate yang direkrut dari pasar tenaga kerja lndonesia pada umumnya belum memiliki kompetensi yang spesifik di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian. Menjadi kewajiban institusi BSN untuk menyiapkan SDM yang handaldi bidang tersebut.Biro
Hukum, Organisasi,dan
Hubungan Masyarakat mempunyaitugas
melaksanakan pengkajian dan penelaahan hukum, perumusan, dan penyusunan peraturan perundangan, pemberian bantuan dan penyuluhan hukum, analisis dan penataan kelembagaan, pengawasandan evaluasi manajemen
mutu
internal, urusan kepegawaian, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga serta penyusunan laporan.Dalam rangka Reformasi Birokrasi, Bagian Organisasi dan Kepegawaian sebagai unit kerJa yang bersifat supporting unit harus melakukan penataan dan penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur agar dapat mengahasilkan aparatur PNS yang profesional.
Untuk meningkatkan kompetensi pegawai di lingkungan BSN, dilakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan baik struktural maupun fungsional/teknis.
Pengembangan Sistem Mana.iemen SDM Aparatur dilakukan dilakukan untuk meningkatkan
laya nan kepada seluruh SDM/pegawai.
Urusan
kepegawaianyang
harus
dilaksanakanmulai
dari
perencanaan, pengadaan, pengembangan SDM, dan administrasi kepegawaran.Dalam rangka mewujudkan SDM yang kompeten dan profesional, perlu direncanakan kegiatan Pengembangan SDM BSN melalui:
a.
Perencanaan dan Pengadaan SDMb.
Penyusunan Acuan Pengembangan SDMc.
Pengem banga n Kompetensid.
Penegakkan Disiplin, Kode Etik, dan Budaya Kerlae.
Penilaia n Kinerja SDMKegiatan pengembangan SDM tersebut diharapkan akan menghasilkan:
1.
Dokumen Anjab2.
Dokumen Perencanaan Kebutuhan Pegawai berdasarkan ABK (Analisis Beban Kerja)3.
Dokumen Standar Kompetensi Ja batan4.
Laporan Diklat (Diklat Struktural, Diklat Fungsional, dan Diklat Teknis)5.
Laporan Disiplin dan Kinerja B. Sasaran/Penerima ManfaatPenerima manfaat dari kegiatan Peningkatan Pelayanan Hukum, Organisasi dan Humas BSN ini adalah seluruh pegawai BSN dan stokeholder BSN.
C.
Strategi Pencapaian Keluaran1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah kombinasi antara swakelola dan pelaksanaan oleh pihak ketiga
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
l.
Pengembangan SDM BSN011. Perencanaan dan Pengadaan SDM
Untuk melaksanakan Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, perlu dilakukan:
a.
Analisis Jabatankegiatan
pengumpulan
data/informasi
yang
menyangkut
tentang
sesuatu jabatan/pekerjaanuntuk
menetapkan uraian jabatan/pekerjaandan
persyaratanjabatan/pekerjaan yang menghasilkan
Job
Description (Uraian Jabatan)dan
Job Specification (Spesifikasi/Persyaratan labatan)b.
Analisis kesenjangan antara profil dan syarat iabatanMenganalisis tingkat kemampuan para Pejabat yang tergolong Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang menempati posisijabatan sesuai tupoksi serta keahliannya masing-masing.
c.
Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Pegawai (ABK)Untuk mengajukan formasi kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja yang ada, maka perlu dilakukan pembahasan untuk mengajukan kebutuhan peBawai.
d.
Penyusunan laporan hasil penataan PNSUntuk memperoleh kuantitas, kualitas, komposisi, dan distribusi pegawai negeri sipil yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Laporan
hasil
penataan PNS BSN, diharapkandapat
memberikan informasi dan telaahan/kajiantentang
hasil Analisis Jabatan,hasil
analisis Beban Kerja untuk membuat perencanaan kebutuhan pegawai, standar kompetensi jabatan seluruh pegawai, dan kegiatan pengadaan CPNS 2016 yang tetap akan diperluangkan untuk diadakan sejalan dengan penataan dan penguatan organisasi BSN.e,
Penyusunan laporan pengadaan CPNS 2015Dalam rangka transparansi pelaksanaan kegiatan rekrutmen pegawai diperlukan
penyusunan
laporan
pengadaan
CPNS
2OLG
yang
terbuka
dan
dapat dipertanggungjawabkan.f.
Evaluasi pengadaan CPNS 2016Dalam rangka melakukan seleksi SDM Aparatur diperlukan evaluasi terhadap setiap kegiatan pengadaan CPNS sehingga
dapat
memberikan masukanuntuk
kegiatan Pengadaa n CPNS 2017.g.
Review Standar Kompetensi JabatanBahwa dalam rangka men.iamin obyektivitas
dan
kualitas pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan, diperlukan Standar Kompetensi Jabatan Pegawai Negeri Sipil baik Standar Kompetensi Jabatan Manajerial maupun Teknis.h,
Seleksi Peiabat StrukturalUntuk
mendapatkan pejabatyang
mempunyai kompetensidan
menghilangkan pertimbangan "like & dislike" maka diadakan seleksi pejabat struktural secara terbuka. Untuk mengadakan seleksi tersebut dilakukan kegiatan sebagai berikut.1)
Pembahasan Mekanisme Seleksi Pejabat Struktural2l
Rapat Sekretariat/Pa nsel3l
Assessment Center4)
FGD Pewawancara Calon Pejabat Strukturali.
BAPERJAKATDalam rangka memberikan pertimbangan kepada Pejabata Pembina Kepegawaian (PPK) dalam:
-
Pengangkatan, pemindahan,dan
pemberhentiandalam
dan dari
jabatan struktural eselon ll ke bawah;-
Pemberian kenaikan pangkat
bagi
yang
menduduki
jabatan
struktural, menunjukkan prestasi kerja luar biasa baiknya, atau menemukan penemuan baru yang berma nfaat bagi negara;-
Perpanjangan batas usia pensiun bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon ldan eselon ll.Susunan keanggotaan Baperjakat
terdlri dari
Ketua, Sekretaris, dan Anggota.Untukmenjamin obyektifitas
dan
kepastiandalam
pengambilan keputusan, anggota Baperjakat ditetapkan dalam jumlah ganjil.j.
Pelantikan PegawaiUntuk menindaklanluti hasil Baperjakat, perlu dilakukan pelantikan pegawai. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut dibentuk Panitia Pelaksana Kegiatan yang bertugas
untuk
menyiapkan acara pelantikan seperti membuat undangan, membuat beritaacara
pelantikan,Surat
Perintah
Melaksankaan Tugas,membuat
surat
untuk rohaniawan, menyiapkan tempat dan perlengkapannya, dll.012. Penyusunan Acuan Pengembangan SDM
a.
Penyusunan (Review) SOP/SMM KepegawaianSalah satu aspek penting dalam mewujudkan birokrasi yang profesional, efektif dan efisien adalah dengan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada seluruh proses penyelenggaraan administrasi khususnya kepegawaian. Hal
ini
dinilai penting karena Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan SOP juga merupakan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutanb.
Koordinasi, Konsultasi dan DiskusiKoordinasi, Konsultasi, dan Diskusi dengan instansi terkait Kepegawaian (Menpan, BKN, LAN, dan SETNEG)
Dalam mendukung
tupoksi
Biro
Hukum, OrBanisasi,dan
Humasperlu
dilakukan koordinasi, konsultasi dan diskusi dengan instansi terkait.c.
Koordinasi Jabatan FungsionalKoordinasi, Konsultasi, dan Diskusi dengan instansi terkait Jabatan Fungsional (Menpan, BKN, LlPl, BPKP, Kemenhukum dan HAM, Perpusnas, Kominfo dan BPS)
Dalam mendukunB
tupoksi
Biro
Hukum, Organisasi,dan
Humasperlu
dilakukan koordinasi, konsultasi dan diskusi dengan instansi terkait.013. Pengembangan Kompetensi
a,
Pendidikan dan Pelatihan StrukturalBerdasarkan PP nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 13 Tahun 2002 dan Keputusan Kepala BKN tentang Ketentuan Pelaksanaan PP tersebut, dinyatakan bahwa PNS yang akan atau
telah
menduduki jabatan struktural harus mengikuti dan lulus Diklatpim.Untuk
penetuan PNS yang akan men8ikuti Diklatpim,perlu
dibentukTim
Seleksi Diklatpim.Diklat Struktural yang akan dilaksanakan adalah:
1)
Diklatpim ll2)
Diklatpim lll3)
Diklatpim lvUntuk
kelancaran administrasipeserta
diklatpim,
perlu
dilakukan
pengurusan administrasi dengan instansi penyelenggara diklatpim.b.
Pendidikan dan Pelatihan PraiabatanSebagai salah satu syarat bagi CPNS untuk diangkat menjadi PNS dengan harapan peserta mampu melaksanakan tugas sebagai PNS yang profesional dan berintegritas.
d.
f.
Untuk
kelancaran administrasipeserta
prajabatan,perlu
dilakukan
pengurusan administrasi denBan instansi penyelenggara prajabatan.Orientasi CPNs
Dalam rangka
untuk
memberikan pengenalantentang tugas dan fungsi
Badan Standardisasi Nasional kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan untuk membantu CPNS agar dapat menyesuaikandiri
dengan lingkungan kerja BSN secara cepat perlu dilakukan keglatan orientasi CPNS BSN TA. 2016. Kegiatan Orientasi tersebut terdiri dari:a.
Pengenalan Unit Organisasi BSN kepada para CPNSb.
Benchmork lnd ustri/K/L yang menerapkan SNI/ISO Diklat FungsionalUntuk meningkatkan kompetensi PNS yang akan menempuh
jalur
karir
di
jabatan fungsional perlu diikutsertakan kegiatan diklat fungsional. Pada tahun 20L6 direncanakan akan diadakan diklat untuk jabatan fungsional dan diklat teknis sebagai berikut.1)
Auditor Kepegawaia n2)
Ana lis Kepegawaian3)
Pranata Humas4)
Perancang Peratura n Perundang-unda nga n5)
Bendahara6)
Peneliti7)
Auditor Terampil8)
Pustakawan9)
Pranata Komputer10)
Diklat TUSIDiklat Teknis (Usulan Unit Keria)
Diklat teknis merupakan diklat yang dibutuhkan pegawai untuk melaksanakan tugas dan fungsi
unit
kerja nya. Sebelum adanya analisis kebutuhandiklat
berdasarkan standar kompetensl jabatan teknis yang harus dimiliki pegawai, maka Diklat teknis ditetapkan berdasarkan usulan dari Pimpinandi
Unit kerja, kemudian dilakukan analisis sederhana oleh Bagian Kepegawaian, baru kemudian muncul program diklat dan jadwal diklat yang akan dilaksanaka n.Knowledge Sharing
Memberikan manfaat
bagi individu
maupun organisasi, berbagi pengetahuan yang dianggap sebagai proses penting dalam manajemen pengetahuan. Knowledge sharing mengangkat tema tentang informasi yang sedang dibutuhkan oleh pegawai.Refreshment SNI lso 9001
Memberikan manfaat bagi pegawai untuk mengingat kembali filosopi SNI ISO 9001 dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing masing pegawai dan untuk memelihara agar tetap semangat untuk menerapkan system manajemen mutu SNI ISO 9001 di BSN.
h.
Dukungan Program 52 dan 53Untuk membantu pegawai yang dinilai berprestasi dalam bekerja maka akan diberikan bantuan pendidikan kepada
4
orang yangterdiri
1
orang
pejabat struktural dari Kesestamaan dan 3 orang pejabat struktural dari Kedeputian.Seminar/workshop/Bintek di luar Jakarta
Sebagal bagian dari pengembangan kompetensi pegawai, BSN juga mengirimkan para pegawainya untuk mengikuti Semina r/Workshop/Bintek di luar lnstansi BSN.
Adapun kegiatan Seminar/Workshop/Bintek
di
luar instansi 8SN diselenggarakan olehinstansi
pemerintah,pihak ketiga
ataupun
unit lain
penyelenggara kegiatan Seminar/Workshop/Bintek. Setiap kegiatan yang diikuti harus mendukung TUPOKSI yang ada di BSN. Untuk tahun 2015, acara tersebut kemungkinan besar diadakan di kota-kota sebagai berikut: Yogyakarta, Batam, Surabaya, Makasar, Bangka Belitung, Bandung, dan Bogor/Ciawi.014. Penegakkan Disiplin, Kode Etik, dan Budaya Kerja
a.
Koordinasi Pemantauan Penegakkan DisiplinUntuk memantau penegakkan disiplin di lingkungan BSN perlu dilakukan pertemuan antara Administrator Presensi, Kepegawaian, dan OSIP. Hasil yang diharapkan adalah laporan kedisiplinan pegawai yang dapat digunakan sebagai bahan pembinaan oleh atasan langsungnya. Pertemuan tersebut dilakukan pada awal bulan (tanggal 1 setiap bulan).
b.
Ceramah/Diskusi/Seminar/Sarasehan1.
Perubahan Budaya Kerja dalam rangka Reformasi Birokrasi2.
Sarasehan Peningkatan Kinerja BSN3.
Sarasehan Peningkatan Motivasi Kerja4.
Forum SDM5.
Peningkatan Kesehatan Pegawai6.
Bahaya Perokok Pasif (ARG)/P4GN-Narkoba7.
Kewirausahaan8.
Diskusi program riset pro (program pendikan non gelar)c.
Pengadaan pakaian dinasDalam rangka kerapihan dan keseragaman berpakaian pegawai
di
lingkungan Badan Standardisasi Nasional (BSN), perlu diadakan Pakaian Dinas.015. Penilaian Kinerja SDM
a.
Rapat Koordinasib.
Workshop refresment Sistem Penilaian Kinerja lndividu di lingkungan BSNc.
Rapat Evaluasi Penerapan Sistem Penilaian Kinerja lndividu di BSND.
Kurun Waktu Pencapaian KeluaranKeluaran kegiatan yang terdiri dari 4 sub kegiatan tersebut harus dicapai secara terus menerus setiap tahun anggaran. No Tahapan Waktu 1 2 3 4 5 5 7 8 9 10 11 L2 011 Perencanaan dan Pengadaan SDM a Analisis Jabatan (Review Anjab) b Analisis Kesenjangan
antara
Profil
dan Syarat Jabatan c Penyusunan PerencanaanKebutuhan
Pegawai (ABK) d Penyusunan LaporanHasil Penataan PNS e Penyusunan Laporan
Pengadaan CPNS 2016
f Evaluasi
PengadaancPNS 2016
g Review Sta nda r Kompetensi Jabatan
h Seleksi Pejabat Struktural
I BAPERJAKAT
Pelantikan Pegawai
otz
Penyusunan AcuanPengembangan SDM a Penyusunan (Review) SOP/SMM Kepegawaian c Koordinasi Jabatan Fungsional 013 Pengembangan Kompetensi a b Diklat Prajabatan c OrientasiCPNS
f
Knowledge Sharing db Refreshment SNI ISO
9001
c Dukungan Program 52
dan 53
e Seminar/Workshop/Bi ntek di luar Jakarta
No Tahapan Waktu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
014 Penegakkan Disiplin, Kode Etik, dan Budaya Keria
a Koordinasi Pemantauan
Penegakkan Disiplin
b Cera mah/Diskusi/Sem ina r/Sarasehan Perubahan Budaya Kerja dalam rangka Reformasi Birokrasi c Pengadaan Pakaian Dinas 015 Penilaian Kinerja SDM j
b Koordinasi, Konsu ltasi dan Diskusi
Diklat Struktural
d Diklat Funesional
e Diklat Teknis (Usulan Unit Keria)
a Rapat Koordinasi
b Workshop refreshment Sistem Penilaian Kinerja lndividu
c Rapat Evaluasi Penerapan Sistem Penilaian Kinerja lndividu di BSN
Biaya Yang Diperlukan
Biaya yang diperlukan yaitu sebesar Rp 4.100.000.000,00 (empat milyar seratus
juta
rupiah) sebagaimana RAB terlampir.Mengetahui, Sekretaris Utama
Dr. lr. PuiiWinarni, M.A
N r P. 19610227 7985L22001
Jakarta,
Juli 2015Pena nggung jawab kegiatan, Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Humas