• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PADA PT ROLIKA CATERINDO BOGOR. Oleh ARIZAL NAZAR H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PADA PT ROLIKA CATERINDO BOGOR. Oleh ARIZAL NAZAR H"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PADA PT ROLIKA CATERINDO BOGOR

Oleh ARIZAL NAZAR

H 24076019

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

Arizal Nazar. H24076019. Analisis Efektivitas Bauran Promosi PT Rolika Caterindo Bogor. Di bawah bimbingan Mimin Aminah.

Usaha katering di wilayah Jabotabek dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan. Dengan berkembangnya jumlah usaha katering di wilayah Jabotabek, maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam industri katering. Perusahaan katering besar yang sudah cukup ternama di Bogor adalah PT. Rolika Caterindo Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor, (2) Mengidentifikasi karakteristik konsumen yang ada pada PT Rolika Caterindo Bogor dan (3) Menganalisa efektivitas bauran promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder. Pengambilan data primer yang dilakukan dalam penelitian ini melalui wawancara langsung dengan manajer pemasaran dan staf pemasaran perusahaan. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet, literatur-literatur atau data-data yang dimiliki perusahaan. Metode pengolahan dan analisis dengan bantuan software SPSS 15 dan Microscoft Exel, dan untuk mengukur keefektivan promosi yang dilakukan dengan menggunakan EPIC Model dan Direct Rating Method.

Bauran promosi yang dilakukan oleh PT Rolika Caterindo Bogor, yaitu : Periklanan melalui media cetak, media elektronik dan media luar ruangan. Promosi penjualan yang dilakukan adalah dengan mengadakan acara test food dan mengikuti pameran jasa boga. Hubungan masyarakat, dengan mengizinkan mahasiswa melakukan penelitian, melakukan kegiatan sosial dan menjaga hubungan baik dengan pengelola gedung-gedung resepsi. Penjualan perorangan yang dilakukan adalah dengan cara worth of mouth, yaitu memberikan penjelasan mengenai produk secara langsung kepada konsumen.

Karakteristik konsumen PT Rolika Caterindo Bogor, yaitu : konsumen terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan. Usia rata-rata konsumen yaitu berada pada rentang skala 20 – 37 tahun dan kebanyakan berstatus sudah menikah. Konsumen PT Rolika Caterindo Bogor paling banyak berdomisili di kota Bogor dan kebanyakan sudah bekerja dengan rata-rata penghasilan per bulan sebesar Rp. 3.000.000 – > Rp. 5.000.000.

Hasil dari EPIC Model menunjukan bahwa empathy bernilai cukup efektif (3,33), persuation bernilai efektif (3,63), impact bernilai efektif (3,54) dan communication bernilai efektif (3,68). Menurut hasil penelitian, secara keseluruhan nilai EPIC Rate adalah sebesar 3,54. Nilai ini berada dalam rentang skala efektif. Hal ini menunjukan bahwa promosi yang dilakukan oleh PT Rolika Caterindo Bogor efektif. Hasil pengukuran efektivitas promosi dengan Direct Rating Method (DRM), menunjukan bahwa promosi PT Rolika Caterindo Bogor masuk dalam kategori promosi yang baik dengan total skor direct rating sebesar 70,76. Artinya promosi yang dilakukan tersebut cukup berhasil dalam menarik perhatian (attention), pemahaman (readthrougness), kognitif (cognitive), afektif (affection) dan perilaku (behavior) konsumen untuk membeli atau memesan produk PT Rolika Caterindo Bogor.

(3)

ANALISIS EFEKTIVITAS BAURAN PROMOSI PADA PT ROLIKA CATERINDO BOGOR

SKRIPSI

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor

Oleh ARIZAL NAZAR

H 24076019

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul Skripsi : Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada PT Rolika Caterindo Bogor

Nama : Arizal Nazar NRP : H24076019

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Mimin Aminah, MM NIP. 19660907 199103 2 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Manajemen

Dr. Ir. Jono Munandar, MM NIP.19610123 198601 1 002

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 September 1986, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara keluarga Bapak Ali dan Ibu Salamah. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kukupu 1 Bogor pada tahun 1998 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2001 di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bogor. Pendidikan lanjutan menengah atas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bogor, dan lulus pada tahun 2004.

Penulis diterima di Program Studi Diploma III Manajemen Bisnis dan Koperasi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2004. Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma III pada tahun 2007 dan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Fakultas Ekonomi Manajemen, Departemen Manajemen, Istitut Pertanian Bogor pada tahun 2007.

Selama masa perkuliahan, penulis merupakan anggota Himpunan Mahasiswa EXOM tahun 2007-2009. Penulis pernah bekerja sebagai staf pemasaran di ABN-AMRO Bank pada tahun 2008.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan “Analisis Efektivitas Bauran Promosi PT Rolika Caterindo Bogor”.

Analisis efektivitas bauran promosi ini merupakan hasil penelitian penulis di PT Rolika Caterindo Bogor, yang berlangsung mulai bulan Januari sampai dengan Maret 2010. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas bauran promosi yang dilakukan oleh PT Rolika Caterindo Bogor, dengan mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan perusahaan dan mengidentifikasi karakteristik umum responden. Hasil ini diharapkan mampu memberi masukan bagi pihak manajemen PT Rolika Caterindo Bogor.

Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, Penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan petunjuk, bimbingan serta saran dan kritiknya kepada penulis.

2. Dra. Siti Rahmawati, M.Pd dan Wita Juwita Ermawati, STP, MM selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran yang sangat bermanfaat untuk kesempurnaan skripsi ini

3. Kedua orang tua dan seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan semangat dan doa.

4. PT Rolika Caterindo Bogor yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian mengenai bauran promosi.

5. Ibu Yuyun selaku Manajer Pemasaran PT Rolika Caterindo Bogor dan Bapak Candra Cahyanto selaku staf pemasaran PT Rolika Caterindo Bogor yang

(7)

telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi dan pengarahan kepada penulis.

6. Seluruh staf pendidik dan kependidikan Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus, Istitut Pertanian Bogor.

7. LJ, Firestia, Qory, Yanita, Windi, Wulan, Tursina, Uci, Pandu, Cendana, Darus, Wahyu dan teman-teman Ekstensi Manajemen yang telah membantu, mendukung dan memberi semangat penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.

8. Konsumen PT Rolika Caterindo Bogor yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan pada kuesioner.

9. Rooster Fight Crew, Revive Rain City HxC Crew dan Beta House Crew yang telah mendukung penulis dalam proses pembuatan skripsi ini.

10. Seluruh pihak yang turut membantu penulis dalam penulisan skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian ... 4 1.4. Manfaat Penelitian... 4 1.5. Batasan Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Definisi Pemasaran... 6 2.2. Bauran Pemasaran ... 6 2.3. Bauran Promosi... 7 2.4. Katering ... 9 2.4.1. Definisi Katering ... 9 2.4.2. Jenis-Jenis Katering... 10 2.5. Efektivitas ... 11 2.6. EPIC Model ... 11

2.7. Direct Rating Method ... 12

2.8. Hasil Penelitian Terdahulu ... 14

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 17

3.1. Kerangka Pemikiran ... 17

3.2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

3.3. Jenis dan Sumber Data ... 19

3.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner ... 19

3.5. Metode Pengambilan Sampel ... 20

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data... 21

3.6.1 Uji Validitas ... 21

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 22

3.6.3 EPIC Model ... 22

3.6.4 Direct Rating Method... 25

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 29

4.1. Gambaran Umum Perusahaan... 29

4.1.1 Sejarah Perusahaan... 29

(9)

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 31

4.1.4 Gambaran Produk ... 33

4.2. Bauran Pemasaran PT. Rolika Caterindo Bogor... 34

4.3. Pelaksanaan Bauran Promosi PT. Rolika Caterindo Bogor... 36

4.3.1 Tujuan Promosi PT. Rolika Caterindo Bogor... 36

4.3.2 Penganggaran Promosi ... 36

4.3.3 Bauran Promosi PT. Rolika Caterindo Bogor ... 37

4.4. Karakteristik Umum Responden... 40

4.5. Bentuk Promosi Yang Diketahui Responden ... 44

4.6. Analisis EPIC Model... 46

4.6.1 Dimensi Empati ... 46

4.6.2 Dimensi Persuasi... 48

4.6.3 Dimensi Dampak... 49

4.6.4 Dimensi Komunikasi... 51

4.6.5 EPIC Rate ... 53

4.7. Analisis Direct Rating Method ... 55

4.7.1 Perhatian ... 55

4.7.2 Pemahaman... 56

4.7.3 Respon Kognitif ... 57

4.7.4 Respon Afektif ... 58

4.7.5 Sikap Terhadap Pomosi (Perilaku) ... 59

4.7.6 Total Skor Direct Rating Method... 61

KESIMPULAN DAN SARAN... 62

1. Kesimpulan ... 62

2. Saran... 63

DAFTAR PUSTAKA... 65

(10)

DAFTAR TABEL

No. Halaman 1. Pertumbuhan jumlah usaha katering berdasarkan tahun mulai

beroperasi di wilayah Jabotabek ... 1

2. Nama-nama perusahaan katering besar yang ada di kota Bogor ... 2

3. Bobot nilai EPIC Model ... 25

4. Rentang skala keputusan EPIC Model ... 25

5. Bobot nilai Direct Rating Method ... 27

6. Rentang skala keputusan Direct Rating Method... 27

7. Direct Rating... 28

8. Dua jenis konsumen PT Rolika Caterindo Bogor yang menjadi responden ... 40

9. Bentuk promosi PT Rolika Caterindo Bogor yang diketahui responden ... 45

10. Perhitungan dimensi empati terhadap promosi... 46

11. Total skor rataan dimensi empati ... 47

12. Perhitungan dimensi persuasi terhadap promosi... 48

13. Total skor rataan dimensi persuasi ... 48

14. Perhitungan dimensi dampak terhadap promosi ... 50

15. Total skor rataan dimensi dampak ... 50

16. Perhitungan dimensi komunikasi terhadap promosi ... 52

17. Total skor rataan dimensi komunikasi... 52

18. Perhitungan variabel perhatian terhadap promosi... 55

19. Total skor rataan variabel perhatian ... 55

20. Perhitungan variabel pemahaman terhadap promosi... 56

21. Total skor rataan variabel pemahaman... 56

22. Perhitungan variabel respon kognitif terhadap promosi... 57

23. Total skor rataan variabel respon kognitif ... 57

24. Perhitungan variabel respon afektif terhadap promosi... 58

25. Total skor rataan variabel afektif ... 58

26. Perhitungan variabel perilaku terhadap promosi... 59

27. Total skor rataan variabel perilaku... 60

(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Konsep-konsep inti pemasaran ... 6

2. Kerangka pemikiran penelitian ... 18

3. Struktur organisasi PT Rolika Caterindo Bogor ... 33

4. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin responden ... 41

5. Distribusi responden berdasarkan kelompok usia responden ... 41

6. Distribusi responden berdasarkan kelompok domisili ... 42

7. Distribusi responden berdasarkan kelompok status perkawinan ... 43

8. Distribusi responden berdasarkan kelompok pekerjaan ... 43

9. Distribusi responden berdasarkan kelompok pendapatan per bulan ... 44

10. Brosur Rolika Catering... 46

11. Posisi keputusan dimensi empati bauran promosi pada PT Rolika Caterindo Bogor menurut hasil analisis EPIC Model, 2010 ... 48

12. Posisi keputusan dimensi persuasi bauran promosi pada PT Rolika Caterindo Bogor menurut hasil analisis EPIC Model, 2010 ... 49

13. Posisi keputusan dimensi dampak bauran promosi pada PT Rolika Caterindo Bogor menurut hasil analisis EPIC Model, 2010 ... 51

14. Posisi keputusan dimensi komunikasi bauran promosi pada PT Rolika Caterindo Bogor menurut hasil analisis EPIC Model, 2010 ... 53

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Pertanyaan wawancara ... 67

2. Lembar kuesioner penelitian... 68

3. Hasil uji validitas kuesioner ... 71

4. Hasil uji reliabilitas kuesioner ... 72

5. Perhitungan EPIC Model... 73

6. Perhitungan Direct Rating Method ... 76

7. Contoh produk PT Rolika Caterindo Bogor ... 79

(13)

1.1. Latar Belakang

Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat pada saat ini yang serba praktis memberikan dampak terhadap usaha pemenuhan kebutuhan pangan baik untuk pribadi maupun kelompok. Menurut Rachmat (2009), perubahan pola konsumsi dan gaya hidup terkait dengan transformasi masyarakat dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri yang menyebabkan terjadinya pola pergeseran hubungan keluarga menjadi jauh, baik yang disebabkan oleh jarak tempat tinggal yang berjauhan maupun akibat tingkat kesibukan. Masyarakat mulai berpikir untuk memanfaatkan jasa penyajian makanan siap santap, kondisi ini menyebabkan tumbuhnya berbagai jenis usaha penyediaan makanan dan minuman siap santap yang salah satunya adalah usaha katering.

Usaha katering mencakup penjualan makanan siap konsumsi yang dilakukan melalui pesanan-pesanan untuk berbagai kebutuhan pelanggan, seperti perayaan, pesta, seminar, rapat dan lainnya, dimana umumnya makanan yang sudah dipesan diantar ke tempat tujuan (Badan Pusat Statistik, 2006). Jumlah usaha katering di wilayah Jabotabek dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan jumlah usaha katering di wilayah Jabotabek dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pertumbuhan jumlah usaha katering berdasarkan tahun mulai beroperasi di wilayah Jabotabek

Tahun Jumlah Usaha Katering

<1975 7

1975-1980 41

1981-1990 124

1991-1997 198

1998-2008 957

Rata-rata pertumbuhan per tahun (%) 3,03 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2008

Jumlah usaha katering di wilayah Jabotabek yang semakin berkembang, menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam industri katering. Kemampuan suatu perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitornya merupakan faktor yang paling dasar yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan tersebut dalam dunia bisnis. Perusahaan yang mampu mengalahkan kompetitornya dengan cara

(14)

menyediakan produk dan jasa yang berkualitas dan bermutu akan berhasil menguasai pasar dan sebaliknya perusahaan yang gagal akan bangkrut dan keluar dari pasar.

Persaingan diantara pengusaha katering yang ada di daerah Bogor pada saat ini sudah semakin kuat. Berdasarkan data Dinas Perindustrian Kota Bogor (2008), terdapat 12 perusahaan katering besar yang ada di kota Bogor. Persaingan yang kuat ini menyebabkan setiap perusahaan katering harus memiliki startegi pemasaran yang tepat. Salah satu strategi pemasaran adalah strategi bauran promosi, yang terdiri dari periklanan, sales promotion, personal selling, dan hubungan masyarakat.

Daftar beberapa perusahaan katering besar yang ada di kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nama-nama perusahaan katering besar yang ada di kota Bogor

No Nama Katering Alamat

1. Aditia Catering Jl Ciung 3 RT 004/05, Tanah Sareal, Bogor

2. Andriani Catering Jl Bangbarung Raya 72, Bantar Jati, Bogor

3. CV Kenanga Catering Jl Mayor Oking Jayaatmaja 9, Cibogo, Bogor

4. H.Abdul Karim Catering Jl Menteng 113 RT 003/12, Bogor 5. Kurnia Catering Jl Dewi Sartika, Bogor

6. Masitoh Catering Jl. Anggrek Raya No. 9 Blok F 2 Taman Pagelaran, Bogor

7. Patiah Catering Jl Melati I Komplek Taman Pagelaran Bl E-2/15, Cikaret

8. PT Rolika Caterindo Bogor Jl Raya Semplak 349 RT 021/06, Ciwaringin

9. PT Tiska Cipta Imagi Jl Julang I 3, Bogor

10. Rosa Catering Komplek Bogor Baru Bl C-2/14, Bogor 11. Susie Flower Decoration

Catering Jl Sukasari I 31, Bogor 12. Tenda Bangka 2 Catering Jl Bangka 2, Bogor Sumber : Dinas Perindustrian Kota Bogor, 2008

Berdasarkan pemaparan di atas, untuk mencapai keberhasilan suatu usaha katering dalam bersaing dengan kompetitornya dituntut untuk dapat menjalankan strategi-strategi yang tepat dan unggul dibandingkan dengan kompetitornya,dan salah satu strategi yang penting yaitu strategi promosi. Oleh karena itu, sangatlah menarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh

(15)

promosi dan keefektivannya terhadap pandangan konsumen dan promosi mana yang paling efektif dalam menarik konsumen.

1.2. Perumusan Masalah

Salah satu perusahaan katering besar yang sudah cukup ternama di Bogor adalah PT Rolika Caterindo Bogor yang beralamat di Jl. Raya Semplak 349 RT 021/06, Ciwaringin, Bogor. PT Rolika Caterindo Bogor yang sudah berdiri sejak tahun 1980 dan telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, didalam menjalankan usahanya juga menitik beratkan pemasaran produknya pada keefektivan bauran promosi agar dapat menarik konsumen dan juga memberikan manfaat bagi konsumen, sehingga tujuan komunikasi pemasaran melalui bauran promosi tercapai.

Banyaknya perusahaan katering yang ada pada saat ini, baik perusahaan katering kecil, sedang maupun katering besar yang ada di kota Bogor, menyebabkan banyaknya alternatif yang dimiliki konsumen untuk memilih jasa katering. Oleh karena itu, PT Rolika Caterindo Bogor harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dan menciptakan inovasi, sehingga mampu mempertahankan pelanggan dan menambah pelanggan baru.

Salah satu strategi pemasaran yang digunakan oleh PT Rolika Caterindo Bogor adalah melalui bauran promosi. Bauran promosi yaitu terdiri dari periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan penjualan perorangan. Bauran promosi yang dilakukan harus menarik dan memberikan manfaat bagi konsumen sehingga efektif dan dapat mencapai tujuan komunikasi pemasaran. Macam-macam kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Rolika Caterindo Bogor, mulai dari penyebaran brosur, memasang spanduk di lokasi-lokasi strategis, promosi melalui mulut ke mulut, mengikuti pameran jasa boga, mengadakan acara test food di lokasi perusahaan, hingga promosi melalui media koran, radio, televisi dan internet.

Perusahaan perlu mengetahui apakah promosi yang telah dilakukan tersebut telah efektif dalam menarik respon positif konsumen. Efektivitas

(16)

promosi diukur berdasarkan tingkat kesesuaian pemahaman konsumen terhadap produk dengan target yang ditentukan oleh pihak perusahaan.

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka permasalahan pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimana bauran promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor? 2. Bagaimana karakteristik konsumen yang ada pada PT Rolika Caterindo

Bogor?

3. Bagaimana efektivitas bauran promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi bauran promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor.

2. Mengidentifikasi karakteristik konsumen yang ada pada PT Rolika Caterindo Bogor.

3. Menganalisa efektivitas bauran promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai tambahan wawasan, pengalaman, dan informasi baru mengenai efektivitas bauran promosi.

2. Perusahaan

Melalui penelitian ini dapat memberikan referensi kepada manajemen PT Rolika Caterindo Bogor tentang sejauh mana karakteristik konsumen dan keefektivan promosi perusahaan tersebut dibenak konsumen.

(17)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi kalangan akademisi dan mahasiswa tentang keefektifan dari bauran promosi perusahaan katering pada umumnya dan PT Rolika Caterindo Bogor pada khususnya.

1.5. Batasan Penelitian

Penelitian ini menganalisis identifikasi bauran promosi pada PT Rolika Caterindo Bogor dengan ruang lingkup penelitian, yakni : aspek manajemen perusahaan yang difokuskan pada gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan kegiatan promosi PT Rolika Caterindo Bogor. Analisis dilakukan sampai dengan tahap pengukuran tingkat keefektivan bauran promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor.

(18)

2.1. Definisi Pemasaran

Menurut Kotler (2005), pemasaran adalah suatu proses sosial dimana melalui proses tersebut individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti berikut : kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan permintaan (demands), produk (barang dan jasa), nilai dan kepuasan, pertukaran dan transaksi, hubungan dan jaringan kerja, saluran pemasaran, rantai pasokan, persaingan serta lingkungan pemasaran. Konsep tersebut dapat diilustrasikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Konsep-konsep inti pemasaran (Kotler, 2005)

2.2. Bauran Pemasaran

Analisis pemasaran berhubungan dengan analisis bauran pemasaran. Menurut Kotler (2005), bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat variabel yang dikenal dengan 4P yang terdiri dari : (a) produk (product), (b) harga (price), (c) tempat (place) dan (d) promosi (promotion).

Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan Utilitas Nilai dan Kepuasan Produk Pertukaran Transaksi dan Hubungan Pasar Pemasaran dan Pemasar

(19)

a) Produk adalah barang atau jasa yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan.

b) Harga sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk suatu barang yang sama terhadap semua pembeli.

c) Tempat, dengan variabel-variabel pemasaran tempat diantarannya adalah saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, transportasi

d) Promosi adalah kegiatan komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran barang dan jasa.

2.3. Bauran Promosi

Menurut Kotler (2005), promosi bertujuan untuk membangun kesadaran konsumen tentang produk yang ditawarkan sehingga konsumen akan mengetahui keberadaan produk. Preferensi yang dibangun melalui promosi meliputi mutu, nilai, kinerja, dan keistimewaan mengenai produk yang ditawarkan. Untuk mengkomunikasikan produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan strategi Bauran Promosi yang terdiri atas 4 komponen utama, yaitu:

1. Periklanan (advertising): tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang teridentifikasi. Contoh dari periklanan seperti iklan pada televisi, radio, koran, film, brosur dan leaflet. Promosi seperti ini secara jelas menyampaikan pesan kepada konsumen, agar mereka dapat tertarik pada isi pesan dan mengkonsumsi setiap produk yang ditawarkan pada promosi tersebut.

2. Promosi Penjualan (sales promotion): insentif jangka pendek untuk meningkatkan pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan dilakukan sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk ke dalam promosi penjualan adalah seperti misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran, dan lain-lain.

(20)

3. Hubungan Masyarakat (public relation): bertujuan membangun hubungan yang baik dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, menumbuhkembangkan suatu citra perusahaan yang baik, menangani atau melenyapkan desas-desus, cerita dan peristiwa yang tidak menyenangkan. Humas atau public relation (PR) merupakan suatu konsep yang menggunakan banyak sarana seperti : siaran pers, publisitas produk, komunikasi perusahaan, lobbying atau penyuluhan.

4. Penjualan Perorangan (personal selling): interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih, untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling efektif dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.

Dalam mengembangkan bauran promosi, ada tiga faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan, yaitu : jenis pasar produk, kesiapan konsumen, dan siklus hidup produk (Kotler, 2005).

1. Jenis pasar produk

Alokasi promosi berbeda-beda antara pasar konsumen dan bisnis. Walaupun iklan lebih sedikit digunakan dalam pasar konsumen daripada kunjungan penjualan dalam pasar bisnis, namun dalam pasar konsumen iklan dapat menjadi sarana perkenalan tentang perusahaan dan produknya. Jika produk tersebut memiliki ciri baru maka iklan dapat menjelaskannya. Iklan akan mengingatkan dengan lebih hemat daripada kunjungan penjualan.

2. Kesiapan konsumen

Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai dengan tahap kesiapan pembeli yang juga berbeda. Iklan dan pemberitaan memegang peranan terpenting dalam tahap pembangunan kesadaran. Keyakinan pelanggan sangat dipengaruhi oleh penjualan perorangan. Sedangkan penutupan penjualan dipengaruhi oleh penjualan perorangan dan promosi penjualan.

(21)

3. Siklus hidup produk

Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Pada tahap pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya tertinggi disusul penjulan perorangan untuk memperoleh jangkauan distribusi dan promosi penjualan untuk mendorong konsumen untuk mencoba. Pada tahap pertumbuhan, permintaan mempunyai momentum sendiri dengan cara mouth to mouth. Pada tahap kematangan, secara berturut-turut promosi penjualan, iklan, dan penjulan perorangan semuanya meiliki peranan penting. Pada tahap penurunan, promosi penjulan tetap berperan kuat, sedangkan iklan dan pemberitaan berkurang.

2.4. Katering

2.4.1 Definisi Katering

Istilah katering berasal dari bahasa Inggris yaitu catering. Kata cater yang berarti menyajikan makanan, sedangkan orang yang menyajikan makanan disebut caterer. Istilah katering digunakan untuk bisnis yang menawarkan jasa dan penyedia makanan dan minuman dalam jumlah banyak. Katering biasanya diperuntukan dalam berbagai acara besar, seperti acara perkawinan, pesta, seminar ataupun acara arisan keluarga. Definisi katering menurut Badan Pusat Statistik (2006) katering didefinisikan sebagai usaha yang mencakup penjulan makanan dan minuman siap konsumsi yang terselenggara melalui pesanan-pesanan untuk kantor, perayaan, pesta, seminar, rapat dan sejenisnya.

Berdasarkan definisi diatas, secara umum dapat dijelaskan bahwa katering ditujukan untuk memberikan kepraktisan bagi masyarakat yang tidak mau direpotkan dalam urusan penyediaan makanan, penataan hidangan hingga dekorasi tempat berlangsungnya acara. Katering hadir mulai dari yang berskala kecil, menengah dan besar, untuk skala kecil biasanya hanya menyediakan makanan, tetapi untuk katering skala menengah dan besar terdapat penambahan pelayanan lain yang ada dari paket kateringnya.

(22)

2.4.2 Jenis-Jenis Katering

Penggolongan jenis-jenis katering secara umum menurut Rachmat (2009) yaitu :

1. Katering Rantangan

Katering jenis ini layaknya seperti warung makan yang melayani permintaan secara individu, dan konsumen biasanya bebas memilih sendiri menu yang disajikan. Setiap paket katering rantangan biasanya terdiri atas tiga sampai empat macam menu rumahan yang dikemas dalam bentuk rantang atau kotak. Katering ini biasanya dipesan saat makan siang oleh mahasiswa atau rumah tangga.

2. Katering Sekolah

Katering ini tidak jauh berbeda dengan katering rantangan yaitu sama-sama ditujukan untuk melayani pesanan individu. Namun jumlah yang dilayani lebih besar dari katering rantangan. Katering ini untuk memenuhi kebutuhan makan staf dan murid sekolah.

3. Katering Karyawan

Katering karyawan khusus malayani pesanan bagi karyawan perusahaan setiap hari. Umumnya menyediakan paket untuk makan siang karyawan dan bisa juga untuk melayani acara-acara khusus, seperti kenaikan dan pelepasan jabatan, ulang tahun perusahaan maupun rapat peusahaan. Makanan biasanya dikemas dalam bentuk rantang, kotak atau prasmanan.

4. Katering Pernikahan

Katering pernikahan merupakan katering yang umum hadir di masyarakat untuk melayani acara-acara resepsi pernikahan. Konsumen yang menggunakan jasa katering ini akan dimudahkan dari bebagai kerepotan dalam menyelenggarakan hajatan. Katering ini tidak hanya menyediakan makanan dan minuman saja tetapi juga memberikan pelayanan lain seperti penataan dan penyusunan meja hidangan, dekorasi tempat resepsi, dan pelayanan stand makanan. Jenis makanan yang disajikan umumnya dalam bentuk prasmanan dengan menu yang beragam mulai dari hidangan pembuka, inti hingga hidangan penutup

(23)

dan disajikan juga berbagai cemilan. Tingkat harga yang diawarkan beragam, tergantung dari paket-paket yang diambil oleh konsumen. 5. Katering Kesehatan

Katering kesehatan biasa disebut juga dengan katering diet. Diet disini tidak selamanya ditujukan untuk mereka yang ingin menurunkan berat badan saja, namun untuk yang terkena penyakit tertentu atau yang ingin melakukan pola makan sehat bisa memesan makanan dari katring ini. Dalam proses memasak biasanya dihadirkan seorang ahli gizi yang diperlukan untuk menghitung asupan gizi mulai dari karbohidrat, protein hingga vitamin yang ideal yang dibutuhkan konsumen. Harga yang ditawarkan katering kesehatan umumnya sedikit lebih mahal.

Dari berbagai jenis katering tersebut, pada umumnya pemilik katering pada saat ini tidak terlalu terpaku pada satu jenis. Namun pemilik katering tetap memiliki kecenderungan untuk melakukan spesialisasi pelayanan keteringnya dalam melayani konsumennya.

2.5. Efektivitas

Efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Jika perusahaan ingin berjalan efektif, diperlukan sasaran sebagai tindakan dan alokasi sumber daya perusahaan dalam kegiatan operasional perusahaan (Andhika, 2009).

Pada dasarnya efektivitas juga diartikan sebagai taraf tercapainya hasil. Pengertian ini sering dikaitkan dengan pengertian efisiensi, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektivitas menekankan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat bagaimana cara mencapai hasil yang akan dicapai tersebut dengan membandingkan antara input dan output.

2.6. EPIC Model

EPIC Model merupakan singkatan dari Empathy, Persuation, Impact, Communication. EPIC Model digunakan untuk melakukan analisa

(24)

terhadap dampak komunikasi dalam promosi. Metode ini oleh lembaga riset dan penelitian AC. Nielsen, dan terdiri dari empat dimensi yang saling melengkapi. Menurut Durianto, et al (2003) dimensi-dimensi yang ada dalam EPIC Model adalah :

1. Dimensi Empati

Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai promosi dan bagaimana konsumen melihat hubungan promosi tersebut dengan pribadi mereka. Dimensi empati dapat menggambarkan keadaan positif maupun negatif dari suatu kegiatan promosi.

2. Dimensi Persuasi

Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk peningkatan atau penguat karakter suatu merek, sehingga pemasar dapat memperoleh pemahaman tentang dampak promosi terhadap keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang ditawarkan. Persuasi adalah perubahan kepercayaan, sikap, dan keinginan berperilaku yang disebabkan oleh komunikasi promosi dan sesuatu yang dapat menarik seseorang untuk melakukan suatu hal tertentu.

3. Dimensi Dampak

Dimensi dampak menunjukan apakah suatu produk bisa terlihat lebih menonjol dibandingkan dengan produk lain, dan apakah suatu promosi dapat mengikutsertakan konsumen dalam pesan yang disampaikan. Tujuan dari dimensi dampak adalah peningkatan product knowledge (pengetahuan produk) bagi konsumen.

4. Dimensi Komunikasi

Dimensi komunikasi berperan untuk memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, kekuatan kesan yang ditinggalkan dan kejelasan promosi.

2.7. Direct Rating Method

Direct Rating Method digunakan untuk mengevaluasi kekuatan sebuah promosi yang berkaitan dengan kemampuan promosi itu untuk

(25)

mendapatkan perhatian, mudah tidaknya promosi itu dibaca secara seksama, mudah tidaknya promosi itu dipahami, kemampuan promosi itu untuk menggugah perasaan dan kemampuan promosi tersebut untuk mempengaruhi perilaku (Durianto, et al, 2003). Alat analisis ini terdiri dari lima variabel yaitu :

1. Perhatian (Attention)

Perhatian didefinisikan sebagai alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk. Kapasitas merupakan sumberdaya yang terbatas, maka konsumen sangat selektif dalam mengalokasikan perhatian mereka. Hal ini berarti bahwa pada saat sejumlah stimulus mendapatkan perhatian, maka yang lain akan diabaikan. Tugas pemasar adalah memahami dimensi perhatian, maka pemasar harus mengerti faktor-faktor yang menentukannya, yang dapat dikelompokkan dalam dua kategori utama, yaitu determinan penentu (pribadi) dan determinan stimulus.

a. Determinan Pribadi

Determinan pribadi merajuk pada karakteristik individu yang mempengaruhi perhatian. Secara umum faktor-faktor ini tidak berada dibawah kendali pemasar. Keberadaan faktor-faktor tersebut harus dikenali dan dipandang sebagai kendala yang harus diperhatikan untuk mengevaluasi strategi. Faktor-faktor tersebut yaitu kebutuhan/motivasi, sikap, tingkat adaptasi dan rentang perhatian. b. Determinan Stimulus

Perangkat kedua dari faktor yang mempengaruhi stimulus adalah karakteristik stimulus itu sendiri. Determinan ini menggambarkan faktor-faktor yang dapat dikendalikan, artinya dapat digunakan untuk mendapatkan dan meningkatkan perhatian. Faktor-faktor tersebut yaitu ukuran, warna, intensitas, kontras, posisi, gerakan, kebaruan, stimulus pemikat perhatian yang dipelajari dan juru bicara menarik. 2. Pemahaman (Readthroughness)

(26)

Pemahaman berkaitan dengan perhatian suatu stimulus. Makna stimulus tergantung pada bagaimana suatu stimulus dikategorikan dan diuraikan dengan pengetahuan yang sudah ada.

3. Respon Kognitif

Penerimaan sangat terkait dengan pikiran yang muncul selama tahap pemahaman disebut respon kognitif. Sifat respon kognitif menentukan penerimaan atas suatu klaim. Respon yang sangat penting adalah respon yang disebut argument pendukung dan kontra argumen. Kontra argumen adalah pikiran yang menentang klaim dan pesan. Penerimaan ditingkatkan saat argumen pendukung meningkat dan ketika kontra argumen membesar.

4. Respon Afektif

Respon afektif menggambarkan perasaan dan emosi yang dihasilkan sebuah stimulus. Keragaman respon afektif dapat disederhanakan menjadi tiga dimensi utama, yaitu riang, negatif dan hangat. Beberapa rekomendasi perangkat emosi yang lebih besar terdiri atas : rasa takut, terkejut, sedih, jijik, marah, antisipasi, riang dan menerima. Respon afektif sangat berperan selama tahap penerimaan dalam proses informasi. Akhirnya konsumenlah yang menentukan seberapa kuat promosi dan iklan itu mempengaruhi perasaan mereka.

5. Sikap Terhadap Promosi (Perilaku)

Kemampuan promosi untuk menciptakan sikap yang mendukung terhadap suatu produk sering bergantung pada sikap konsumen terhadap promosi itu. Promosi yang disukai atau dievaluasi secara menguntungkan dapat menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap suatu produk. Promosi yang tidak disukai mungkin akan menurunkan evaluasi produk dari sisi konsumen. Sikap terhadap suatu promosi berfungsi sebagai peramal yang signifikan atas sikap terhadap produk.

(27)

Immadudin (2005), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Efektivitas Promosi PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang”, diketahui bahwa promosi yang dilakukan oleh PT. BPRS Amanah Ummah efektif dari segi dimensi empati, persuasi, dan komunikasi, sedangkan dari segi dimensi dampak berada dalam skala cukup efektif. Nilai EPIC Rate yang dihasilkan menunjukan bahwa promosi yang dilakukan efektif dalam menjaga keberlangsungan nasabah yang dimiliki dan meningkatkan kualitas dari nasabah tersebut.

Nuri (2009), dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Efektivitas Bauran Promosi pada Rita Pasaraya Wonosobo”, dijelaskan bahwa bauran promosi yang dilakukan oleh Rita Pasaraya Wonosobo meliputi display toko, kontes, kupon, hadiah langsung, samples, voucher, special event, harga promo, dan diskon. Hubungan masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk membangun hubungan yang baik dengan publik dengan menghasilkan publisitas yang menyenangkan, sedangkan penjualan perorangan merupakan bentuk promosi langsung yang dilakukan karyawan dan pramuniaga Rita Pasaraya. Hasilnya promosi yang dilakukan dari segi dimensi empati dan dimensi persuasi berada dalam rentang skala cukup efektif, sedangkan efektif dari segi dimensi dampak dan dimensi komunikasi.

Andhika (2009), melakukan penelitian mengenai “Analisis Efektivitas Promosi Terhadap Jumlah Penjualan Death by Chocolate & Spageti Restaurant Bogor”, dari penelitian yang dilakukannya diperoleh bahwa promosi yang dilakukan oleh Death by Chocolate & Spageti Restaurant terdiri dari promosi Above The Line ( penyebaran brosur, tayangan di televisi, wawancara radio, pemasangan spanduk, mini banner, dan papan reklame) dan promosi Belows The Line ( menjual nasi murah, sumbangan, kunjunagn ke rumah sakit, bonus pembelian dan menjadi peserta Food Expo). Dari hasil EPIC Model diketahui promosi yang dilakukan dari segi dimensi empati dan persuasi berada dalam skala efektif, sedangkan dari segi dimensi dampak dan komunikasi berada dalam skala cukup efektif. Nilai EPIC Rate menunjukan hasil 3,44 yang berari promosi yang dilakukan oleh Death by Chocolate & Spageti Restaurant adalah

(28)

efektif. Hasil pengukuran efektivitas promosi dengan Direct Rating Method (DRM), menunjukan bahwa promosi Death by Chocolate & Spageti Restaurant masuk dalam kategori promosi yang baik dengan total skor direct rating sebesar 70,32.

Rina (2009), dalam penelitiannya tentang “Analisis Efektivitas Bauran Pomosi pada LPP (Lembaga Pedidikan dan Pelatihan) Purnawarman Bogor”, dari hasil penelitian diperoleh bahwa promosi yang dilakukan LPP Purnawarman dari segi dimensi empati, persuasi, komunikasi, berada dalam rentang skala efektif . Sementara itu dari dimensi dampak, promosi berada dalam rentang skala cukup efektif. Secara keseluruhan nilai EPIC Rate dari promosi yang telah dilakukan oleh LPP Purnawarman adalah 3,55 yang berarti efektif.

(29)

3.1. Kerangka Pemikiran

Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga telah memiliki visi dan misi yang jelas. Visi dan misi ini diwujudkan kedalam bauran pemasaran perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan dengan para pesaing bisnis.

Strategi promosi adalah salah satu yang sangat penting dari strategi pemasaran suatu perusahaan. Promosi mengarahkan seseorang untuk mengenal suatu produk yang ditawarkan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, dan membeli yang akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Promosi yang dilakukan perusahaan, diharapkan akan menarik perhatian konsumen yang kemudian mempengaruhinya untuk membeli produk yang ditawarkan. Promosi harus dirancang dan dilakukan seefektif mungkin dengan cara-cara yang kreatif untuk menarik konsumen. Cara-cara tersebut biasa disebut bauran promosi, yang meliputi periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan penjualan perorangan.

Promosi yang efektif diharapkan mampu mendukung strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan dengan para pesaing. Oleh karena itu efektivitas promosi penting untuk diketahui. Pengukuran efektivitas promosi tersebut biasa dilakukan untuk mengetahui dampak komunikasi dari promosi yang dilakukan. Dampak komunikasi berupa bagaimana respon konsumen terhadap bauran promosi yang dilakukan perusahaan, dan apakah respon konsumen tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Untuk mengukur efektivitas bauran promosi terhadap konsumen, digunakan alat analisis yang disebut EPIC Model dan Direct Rating Method.

Kegiatan promosi yang telah diterapkan PT Rolika Caterindo Bogor dapat diketahui dari data perusahaan. Selain menggunakan data perusahaan juga menggunakan kuisioner yang disebar kepada konsumen untuk mengetahui repon konsumen terhadap bauran promosi yang dijalankan

(30)

Visi dan Misi PT Rolika Caterindo Bogor

perusahaan. Penulis menggunakan alat analisis EPIC Model dan Direct Rating Method unutk menganalisa keefektifan bauran promosi yang telah diterapkan. Alur pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian

3.2. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT Rolika Caterindo Bogor. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan karena PT Rolika Caterindo Bogor merupakan salah satu perusahaan katering yang

Bauran Pemasaran (4P) Bauran Promosi Promosi Penjualan Penjualan Perorangan Hubungan Masyarakat Periklanan Respon Konsumen EPIC Model

Efektivitas Bauran Promosi PT Rolika Caterindo Bogor 1. Empati 2. Persuasi 3. Dampak 4. Komunikasi 1. Perhatian 2. Pemahaman 3. Respon Kogntif 4. Respon Afektif 5. Perilaku Direct Rating Method

(31)

cukup dikenal oleh masyarakat Bogor. Waktu penelitian dari bulan Januari sampai Maret 2010.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan manajer pemasaran PT Rolika Caterindo Bogor dan penyebaran kuesioner kepada responden. Pertanyaan-pertanyaan wawancara dengan manajer pemasaran PT Rolika Caterindo Bogor dapat dilihat pada Lampiran 1.

Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber terkait dengan topik penelitian ini, seperti perpustakaan, internet, buku-buku, Badan Pusat Statistik, Dinas Perindustrian Kota Bogor, dokumen perusahaan dan penelitian terdahulu. Pencarian data sekunder ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan teori-teori yang berhubungan dan mendukung permasalahan yang dibahas peneliti.

3.4. Penyusunan dan Uji Coba Kuesioner

Kuesioner dibuat setelah didapatkan kerangka dari konsep penelitian yang diukur. Kuesioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan yang telah tertulis dan tersusun rapi. Kuesioner disebarkan secara purposive sampling (sengaja). Responden yang dipilih adalah konsumen dari PT Rolika Caterindo Bogor yang telah mengetahui dan mengikuti kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT Rolika Caterindo Bogor. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan untuk mengetahui karakteristik konsumen PT Rolika Caterindo Bogor secara menyeluruh dan mengetahui respon konsumen terhadap promosi yang dilakukan PT Rolika Caterindo Bogor.

Sebelum disebarkan kuesioner yang telah disusun harus terlebih dahulu diuji dengan menggunakan sampel beberapa orang responden. Pengujian kelayakan kuesioner dilakukan dengan uji coba kuesioner kepada 30 orang responden. Kuesioner penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.

(32)

3.5. Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara non probability yaitu dengan metode convinience sampling (sampel yang mudah ditemui). Dengan metode ini peneliti memilih sampel dari anggota populasi yang bersedia menjadi responden, dalam hal ini adalah konsumen PT Rolika Caterindo Bogor, dalam hal ini adalah orang yang memesan katering pada PT Rolika Caterindo Bogor. Konsumen PT Rolika Caterindo Bogor terdiri dari dua macam, yaitu corporate (perusahaan) dan retail (eceran) atau konsumen perorangan yang mengetahui dan pernah mengikuti program promosi yang dilakukan oleh PT Rolika Caterindo Bogor yang bersedia menjadi responden. Responden dari konsumen corporate bisa diwakili oleh karyawan perusahaan yang bersedia menjadi responden. Berdasarkan wawancara dengan manajer pemasaran PT Rolika Caterindo Bogor, diketahui bahwa jumlah konsumen PT Rolika Caterindo Bogor pada tahun 2009 adalah sebesar 342 orang, dengan perbandingan 25 konsumen corporate (perusahaan yang sudah berlangganan) dan 317 konsumen retail (eceran). Angka ini akan digunakan sebagai penaksir populasi konsumen. Adapun persen kelonggaran kesalahan sampel yang masih ditolerir (e) adalah sebesar 10%. Ukuran responden diperoleh berdasarkan perhitungan secara matematis menggunakan rumus Slovin berikut (Simamora, 2004) : n = 2 1 Ne N  ………...(1)

Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi

e = Kesalahan yang dapat ditolerir (10%)

Dengan menggunakan rumus Slovin, maka nilai n adalah sebagai berikut :

n = 342 = 77,375565 dibulatkan menjadi 78. 1 + 342 (0,1)²

Maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 78 responden.

(33)

3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan computer yaitu dsengan menggunakan software SPPS (Statitical Package for Social Science) versi 15.0 dan Microsoft Excel, uji validitas dan reliabilitas untuk menguji keandalan kuesioner, EPIC Model dan Direct Rating Method yang digunakan untuk mengukur keefektifan promosi yang dilakukan.

3.6.1 Uji Validitas

Menurut Simamora (2004) validitas adalah suatu ukuran yang menunjuk tingkat kesahihan apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Artinya, mampu memperoleh data yang tepat dari peubah yang diteliti. Langkah-langkah mengukur validitas, yaitu :

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden

(minimal 30 orang)

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi Product Moment Person dengan rumusan perhitungannya sebagai berikut :

 

    2 2 2 2 xy Y Y n X X n Y X XY n r ...(2)

Keterangan : rxy = Korelasi antar X dan Y

n = Jumlah responden

X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total

Dengan hipotesis :

Ho = Instrumen dinyatakan tidak valid H1 = Instrumen dinyatakan valid

Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan

(34)

software Microsoft Excel diperoleh kesimpulan bahwa semua atribut pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut valid pada taraf signifikan 5 persen. Hal ini menunjukan bahwa atribut yang digunakan akurat.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Apabila kuesioner telah terbukti valid, maka keabsahan kuesioner tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuisioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Untuk mencari reabilitas alat ukur dalam bentuk skala dapat menggunakan rumus Alpha Cronbach, secara sistematis sebagai berikut :

                

2 1 2 11 σ σ 1 1 k k r ...(3)

Keterangan : r11 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan

2

= Jumlah ragam butir 2

1

 = Jumlah ragam total

Nilai alpha yang dihasilkan dari pengujian reliabilitas kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Reliabilitas suatu kuesioner dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach > 0,60 (Nugroho, 2005).

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS 15,0 for windows menunjukan bahwa nilai alpha sebesar 0,847. Ini menunjukan bahwa semua pertanyaan dalam kuesioner adalah sangat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

3.6.3 EPIC Model

EPIC Model digunakan untuk mengukur efektivitas promosi yang dilakukan, yang meliputi empati, persuasi, dampak dan komunikasi (Durianto, et al, 2003).

(35)

a. Dimensi empati menginformasikan apakah konsumen tertarik dan menyukai promosi yang dilakukan dan bagaimana kesan serta tanggapan konsumen terhadap promosi tersebut. Dimensi empati dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 1, 3, 4 dan 5.

b. Dimensi persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu promosi untuk meningkatkan daya tarik suatu produk dan mendorong keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Dimensi persuasi dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 6, 7 dan 8.

c. Dimensi dampak menjelaskan tentang dampak yang dihasilkan oleh promosi yang telah dilakukan, apakah kegiatan promosi tersebut bisa membuat produk yang ditawarkan lebih menonjol daripada produk lain. Dimensi dampak dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 9, 10, 11 dan 12.

d. Dimensi komunikasi menunjukkan apakah suatu promosi bisa menyampaikan suatu informasi yang baik dan bisa diterima oleh konsumen dengan jelas. Dimensi komunikasi dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 2, 13, 14, 15, 16 dan 17.

Hasil jawaban responden pada kuesioner selanjutnya akan diolah dengan menggunakan analisa tabulasi sederhana sebagai berikut :

1. Analisa Tabulasi Sederhana

Menurut Durianto, et al (2003) dalam analisa tabulasi sederhana data yang diperoleh diolah dengan rumus :

...(4) Keterangan :

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu Fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = Banyaknya jumlah responden

2. Skor Rataan

Pembobotan setiap jawaban dari responden dengan menggunakan skala likert. Dalam EPIC Model pembobotan dilakukan

(36)

dengan menggunakan skala dari 1-5. Untuk menghitung skor rataan digunakan rumus (Durianto, et al, 2003) sebagai berikut :

...(5)

Keterangan :

= Rata-rata terbobot = Frekuensi

= Bobot

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Rumus :

...(6)

Keterangan :

Rs = Nilai Rataan

R (bobot) = Rentang bobot (bobot terbesar – bobot terkecil)

M = Banyaknya kategori bobot

Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala 5, maka rentang skala penilaian yang diperoleh adalah :

= 0,8

Nilai rentang skala tersebut kemudian digunakan untuk menentukan rentang skala keputusan. Rentang skala tersebut digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan dari hasil analisis EPIC Model

(37)

yang dilakukan. Pembobotan nilai yang dilakukan pada EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Bobot nilai EPIC Model

Kriteria Jawaban Bobot Nilai

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Cukup 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber : Durianto, et al (2003)

Rentang skala keputusan EPIC Model dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Rentang skala keputusan EPIC Model

Kriteria Rentang Skala

Sangat Tidak Efektif 1,0 < × ≤ 1,8

Tidak Efektif 1,8 < × ≤ 2,6

Cukup Efektif 2,6 < × ≤ 3,4

Efektif 3,4 < × ≤ 4,2

Sangat Efektif 4,2 < × ≤ 5,0

Sumber : Durianto, et al (2003) 3. Menentukan EPIC Rate

Nilai EPIC Rate didapat dari hasil penjumlahan nilai rata-rata terobot dari dimensi-dimensi, adapun rumusnya seperti berikut (Durianto, et al, 2003) :

EPIC Rate = ....(7)

Hasil dari EPIC Rate akan menggambarkan posisi promosi suatu produk dalam persepsi responden sesuai dengan rentang skala yang telah ditentukan. Dari hasil rentang skala tersebut akhirnya dapat diketahui sejauh mana keefektifan promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan. 3.6.4 Direct Rating Method

Direct Rating Method terdiri dari lima variabel, yaitu perhatian, pemahaman, respon kognitif, respon afektif dan sikap terhadap promosi (perilaku).

(38)

a. Variabel perhatian dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 1, 2 dan 9.

b. Variabel pemahaman dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 5, 15 dan 16.

c. Variabel respon kognitif dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 13, dan 14.

d. Variabel respon afektif dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 4, 10 dan 12.

e. Variabel perilaku dalam kuesioner direpresentasikan oleh pertanyaan 3, 6, 7 dan 8.

Langkah selanjutnya adalah menentukan tabulasi sederhana dan skor rata-rata dengan rumus sebagai berikut :

1. Analisa Tabulasi Sederhana

Dalam analisa tabulasi sederhana data yang diperoleh diolah dengan rumus :

...(8) Keterangan :

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu ∑fi = Banyaknya jumlah responden

2. Skor Rataan

Pembobotan setiap jawaban dari responden dengan menggunakan skala likert. Dalam EPIC Model pembobotan dilakukan dengan menggunakan skala dari 1-5. Untuk menghitung skor rataan digunakan rumus (Durianto, et al, 2003) sebagai berikut :

...(9) Keterangan :

= Rata-rata terbobot = Frekuensi

(39)

Langkah selanjutnya adalah menggunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel. Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke posisi yang positif. Rumus :

...(10) Keterangan :

Rs = Nilai Rataan

R (bobot) = Rentang bobot (bobot terbesar – bobot terkecil)

M = Banyaknya kategori bobot

Skala yang digunakan adalah skala Likert, yaitu skala 5, maka rentang skala penilaian yang diperoleh adalah :

= 0,8

Pembobotan nilai yang dilakukan pada Direct Rating Method dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Bobot nilai Direct Rating Method

Kriteria Jawaban Bobot Nilai

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Cukup 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Sumber : Durianto, et al (2003)

Rentang skala keputusan pada Direct Rating Method dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Rentang skala keputusan Direct Rating Method

Kriteria Rentang Skala

Sangat Tidak Efektif 1,0 < × ≤ 1,8

Tidak Efektif 1,8 < × ≤ 2,6

Cukup Efektif 2,6 < × ≤ 3,4

Efektif 3,4 < × ≤ 4,2

Sangat Efektif 4,2 < × ≤ 5,0

(40)

Setelah skor rataan didapat, maka kemudian dikonversi ke tabel direct rating dengan menggunakan rumus :

...(11) Langkah terakhir adalah menjumlahkan seluruh nilai direct rating untuk mendapatkan nilai total direct rating. Nilai tersebut selanjutnya dimasukan kedalam tabel direct rating untuk mengetahui kategori promosi, sebagai berikut :

Tabel 7. Direct Rating

Rentang Skala Kategori Promosi

0 < ≤ 20 Buruk 20 < ≤ 40 Kurang Baik 40 < ≤ 60 Rata-rata 60 < ≤ 80 Baik 80 < ≤ 100 Hebat Sumber : Durianto, et al (2003)

(41)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Rolika Caterindo Bogor pada awalnya bernama Rolika Catering yang didirikan oleh Ibu Hj. Ana Taryono pada tahun 1980. Usahanya dimulai dengan menerima pesanan masakan dari tetangga dan relasi untuk acara-acara seperti arisan, ulang tahun dan kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan komplek AURI Semplak, Bogor, disekitar tempat tinggal Ibu Hj. Ana Taryono. Kegemaran dan keterampilan memasak yang dimiliki Ibu Hj. Ana Taryono bila dipandang dari sisi ekonomi bisa menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan. Pada akhirnya tanggal 16 Oktober 2003, Rolika Catering berubah menjadi PT (Perseroan Terbatas) dengan nama PT Rolika Caterindo Bogor. Saat ini PT Rolika Caterindo Bogor sudah sangat dikenal diwilayah Bogor dan pada tahun 2008 telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2000, yaitu mengenai pelayanan mulai dari proses pengadaan bahan mentah, proses produksi hingga proses pendistribusian dan pelayanan jasa kepada konsumen.

Dalam memperluas wilayah pemasarannya, PT Rolika Caterindo Bogor, membuka kantor cabang pemasaran di Jakarta yang bertempat di Graha Samali, Jalan H. Samali Nomor 31B, Kalibata, Jakarta Selatan. Selain itu untuk lebih memperkenalkan perusahaan dan produknya kepada masyarakat, PT Rolika Caterindo Bogor juga bekerjasama dengan pihak lain untuk membuka restoran yang berlokasi di daerah Sukasari dan Bantar Jati, Bogor yang khusus menyajikan menu khas dari PT Rolika Caterindo Bogor, seperti masakan khas Parahyangan, Gepuk Karuhun dan Ikan Balita. Pengalaman yang sudah dimiliki lebih dari dua puluh tahun, PT Rolika Caterindo Bogor tetap terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua pelanggan.

(42)

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

PT Rolika Caterindo Bogor dalam menjalankan usahanya memiliki visi, misi dan tujuan. Adapun visi, misi dan tujuan dari PT Rolika Caterindo akan dijelaskan sebagai berikut :

a. Visi

Visi yang dimiliki PT Rolika Caterindo Bogor adalah menjadi industri katering yang berkualitas dengan menu dan penyajian yang profesional. b. Misi

Misi dari PT Rolika Caterindo Bogor yaitu ;

1. Futuristic (berorientasi maju dengan terobosan baru), dimana perusahaan terus berusaha melakukan terobosan baru agar selalu berorientasi kedepan dan unggul dalam persaingan.

2. Innovative (menjadi pelopor dengan ide original), dimana perusahaan selalu berusaha untuk melakukan inovasi baru dalam melayani konsumen yang beraneka ragam, bahkan berbagai menu, bentuk penyajian dan pelayanan mampu menjadi acuan perusahaan katering lainnya.

3. Total Service (mengutamakan kepuasan konsumen), perusahaan selalu mengutamakan kualitas sajian dan pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen sebagai mitra perusahaan. 4. Humanity (peduli dengan lingkungan sekitar), dimana perusahaan

tidak lepas dalam memperhatikan keadaan lingkungan sekitar perusahaan, dengan cara mengadakan berbagai macam kegiatan sosial dan keagamaan serta memberikan kesempatan kepada warga sekitar untuk menjadi karyawan di perusahaan baik sebagai karyawan tetap maupun tidak tetap untuk berkarya bersama.

c. Tujuan

Tujuan dari PT Rolika Caterindo Bogor adalah : 1. Membangun pasar baru diberbagai kota potensial.

2. Mengembangkan peralatan dan fasilitas penyajian menu dan layanan.

(43)

3. Melakukan program pelatihan jasa boga untuk meningkatkan sumber daya manusia.

4. Menciptakan system kerja untuk menghasilkan produksi dan jaminan layanan.

5. Pendekatan kemanusiaan melalui berbagai kegiatan sosial, olah raga dan keagamaan.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada PT Rolika Caterindo Bogor dipimpin oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, dan dibawahnya terdapat General Manager yang membawahi tujuh orang manajer yang terdiri dari HRD Manager, General Average Manager, Finance Manager, F&B Manager, Service Manager, Marketing Manager dan Purchasing Manager. Masing-masing manajer dibantu oleh beberapa staf. Adapun tugas dari Masing- masing-masing posisi adalah :

1. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh dalam mengawasi rencana kerja perusahaan yang akan disusun dan telah dilakukan oleh dewan direksi, serta memberi nasihat dan masukan kepada direksi untuk kemajuan perusahaan.

2. Dewan Direksi

Dewan Direksi bertanggung jawab penuh dalam mengajukan rencana kerja perusahaan untuk mendapatkan persetujuan dari komisaris.

3. General Manager

Bertanggung jawab atas semua rencana kerja yang telah dan akan dilakukan perusahaan agar visi dan misi tercapai. Mengelola dan mengawasi rencana kerja yang telah diputuskan oleh dewan direksi yang akan dijalankan oleh semua unit manajemen.

4. HRD Manager

Bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumberdaya manusia, melakukan kegiatan perekrutan, penempatan, pengevaluasian tenaga kerja dan administrasi perusahaan sehingga tercapai standar penampilan tenaga kerja dari segi kualitas dan kuantitas.

(44)

5. General Average Manager

Bertanggung jawab dalam pengendalian dan menyediakan sarana teknik perusahaan untuk menunjang sarana penjualan dan pelayanan unit. 6. Finance Manager

Bertanggung jawab terhadap administrasi keuangan perusahaan, prosedur pembayaran dan penerimaan pendapatan usaha, memberikan informasi penggunaan anggaran perusahaan setiap satu bulan sekali dan membuat laporan keuangan perusahaan.

7. Food Dan Beverage Manager

F&B Manager bertanggung jawab atas produksi yang dilakukan perusahaan, mulai dari menu makanan yang akan di sajikan dan membuat rancangan dekorasi meja untuk sajian hidangan pada suatu acara pesta agar terlihat menarik dan nyaman.

8. Service Manager

Bertanggung jawab terhadap semua bentuk pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan kepada konsumen dan menerima saran serta keluhan dari konsumen tentang pelayanan yang diberikan perusahaan.

9. Marketing Manager

Bertanggung jawab terhadap proses pemasaran yang dilakukan perusahaan. Menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk dijalankan perusahaan dan melakukan promosi langsung maupun tidak langsung. 10. Purchasing Manager

Bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku yang digunakan perusahaan untuk proses produksi. Dimana pasokan bahan baku didapatkan dari supplyer tetap yang telah bekerjasama dengan perusahaan.

Struktur organisasi yang ada pada PT Rolika Caterindo Bogor dapat dilihat pada Gambar 3.

(45)

Gambar 3. Struktur organisasi PT Rolika Caterindo Bogor 4.1.4 Gambaran Produk

PT Rolika Caterindo Bogor merupakan perusahaan katering yang menyediakan produk berupa makanan dan minuman siap saji. Berbagai macam menu yang ditawarkan juga beragam, mulai dari menu tradisional hingga menu internasional. Menu yang ditawarkan Rolika Catering yaitu : 1. Menu Tradisional yang ditawarkan antara lain: nasi timbel, sayur asem,

aneka sate, aneka soto, aneka pepes, aneka oseng, lalapan, minuman es kelapa muda, es cendol dan lain-lain.

2. Menu Nasional yang ditawarkan diantaranya : nasi goreng, soup, aneka masakan ayam, daging dan ikan, salad, aneka jus dan lain-lain.

3. Menu Internasional yang ditawarkan antara lain: aneka chinesse food dan western food.

4. Menu Food Stall, antara lain : aneka mie, kambing guling, lontong, aneka dessert, buah-buahan dan lain-lain.

5. Menu Gubug, antara lain : aneka bubur, aneka jajanan pasar, makanan ringan, rujak, aneka sup, pasta dan lain-lain.

6. Menu Paket, antara lain : lunch box, snack box, coffee break yang masing-masingnya disediakan beragam paket menu dan harga.

Dewan Komisaris Dewan Direksi General Manager Purchasing Manager Marketing Manager Service Manager F & B Manager Finance Manager General Average Manager HRD Manager Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff

Gambar

Gambar 1. Konsep-konsep inti pemasaran (Kotler, 2005)
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
Tabel 5. Bobot nilai Direct Rating Method
Gambar 3. Struktur organisasi PT Rolika Caterindo Bogor  4.1.4  Gambaran Produk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Agar dapat digunakan sebagai antena penguatan sinyal GSM (Global system for mobile). Antena Helical harus dibuat dengan perhitungan yang benar dan teliti sehingga

Pada bab ini dipaparkan hasil ujicoba dari penelitian yang telah dilakukan terkait dengan peringkasan multi dokumen berita menggunakan metode pembobotan berdasarkan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur acoustic backscattering strength dasar perairan pada berbagai tipe substrat di perairan Selat Gaspar dan sekitarnya...

Dalam kerangka untuk memajukan Kabupaten Subang dengan melihat potensi – potensi yang telah ada dan siap untuk dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Menurut Slavin ( 2008) jenis kelamin seorang siswa merupakan ciri yang terlihat jelas dan abadi. Persoalan perbedaan gender dalam kecerdasan atau pencapaian akademis

koridor/solid (bertujuan agar debu yang berasal dari solid tidak pindah ke ruang pengolahan liquid yang relatif tidak berdebu) 3. Tekanan diruang produksi non-betalaktam &gt;

Menurut Sugiyono (2016) metode purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu

Anak dan guru berdiskusi tentang kegiatan dan aturan yang digunakan untuk bermain hari ini. Anak mengamati alat dan bahan