• Tidak ada hasil yang ditemukan

NILAI EKONOMI HASIL GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GERHAN) DI SUB DAS TIRTO PROPINSI JAWA TENGAH EKA WIDIYASTUTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NILAI EKONOMI HASIL GERAKAN NASIONAL REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GERHAN) DI SUB DAS TIRTO PROPINSI JAWA TENGAH EKA WIDIYASTUTIK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

NILAI EKONOMI HASIL GERAKAN NASIONAL

REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GERHAN)

DI SUB DAS TIRTO PROPINSI JAWA TENGAH

EKA WIDIYASTUTIK

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2010

(2)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Nilai Ekonomi Hasil Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) Di Sub DAS Tirto adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2010

Eka Widiyastutik

(3)

ABSTRACT

EKA WIDIYASTUTIK. Economic Value of National Movement on Forest and Land Rehabilitation (GERHAN) Results in Sub DAS Tirto, Jawa Tengah. Supervised by HARIADI KARTODIHARDJO and BRAMASTO NUGROHO.

One of the efforts to improve the decreasing function of forest and land is by conducting national movement on forest and land rehabilitation (GERHAN). GERHAN is one kind of investments, like another investment there always an expectation of benefits from the result of its. The objective of this study were to elaborate total economic value of GERHAN results in Sub DAS Tirto and to determine the variables which influence to the failure of GERHAN. Total economic value was calculated by using the market price, replacement cost and contingency valuation methods and it was based on estimating direct use, indirect use, and non use value (option and existence value). The result was obtained that the total economic value of 1463 ha rehabilitation land in Sub DAS Tirto is Rp 331.223.929.621in 15 years analysis periods (rotation of cutting wood trees) with a 15% rate of interest or Rp 15.093.367/ha/year. From these benefits are share 92,21% by direct benefits, 6,64% by indirect benefits and 1,15% non use value. These benefits were obtained from percentage of rehabilitation trees growth 88% for wood tree and 85% for multi purpose tree species (MPTS). Some variables that influence to failure of GERHAN were farmer participation in rehabilitation planning, marketing products, incentive of rehabilitation and the integrated implementation rehabilitation with land use direction.

Key word :Sub DAS Tirto, GERHAN (national movement on forest and land rehabilitation), economic value

(4)

RINGKASAN

EKA WIDIYASTUTIK. Nilai Ekonomi Hasil Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) di Sub DAS Tirto Propinsi Jawa Tengah. Dibimbing oleh HARIADI KARTODIHARDJO dan BRAMASTO NUGROHO

Sub DAS Tirto merupakan salah satu Sub DAS di pantai utara Jawa Tengah, luas wilayahnya ±15.937,44 ha yang meliputi 3 wilayah kabupaten yaitu Kabupaten Grobogan (98,88%), Blora (0,88%) dan Pati (0,84%). Karena kekritisan dan potensi kerusakannya menyebabkan Sub DAS Tirto termasuk dalam kategori prioritas I untuk ditangani. Untuk memperbaiki kerusakan hutan dan lahan guna meningkatkan produktifitas dan memulihkan fungsinya sebagai perlindungan DAS maka dilakukan rehabilitasi yaitu melalui GERHAN. Sejumlah biaya dan pengorbanan telah dilakukan untuk merehabilitasi lahan kritis di Sub DAS Tirto. Dari tahun 2003-2008, seluas 1463 ha telah menelan dana sebesar Rp 3.242.663.450. Sebagai sebuah investasi maka pasti selalu ada

manfaat/keuntungan yang diharapkan baik manfaat langsung maupun tidak langsung. GERHAN merupakan kegiatan yang bersifat hibah seharusnya hal tersebut merupakan pendorong keberhasilannya tetapi pada kenyataannya banyak dijumpai kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat (langsung maupun tidak langsung) yang dihasilkan dari kegiatan GERHAN di Sub DAS Tirto dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan potensi kegagalan GERHAN.

Nilai ekonomi yang dihitung meliputi nilai guna langsung, nilai guna tidak langsung dan nilai bukan guna (nilai pilihan dan keberadaan). Metode yang digunakan dalam pendugaan nilai ekonomi hasil GERHAN di Sub DAS Tirto ini adalah pendekatan harga pasar untuk barang dan jasa yang diperdagangkan, sementara untuk barang dan jasa yang tidak diperdagangkan menggunakan teknik pengukuran tidak langsung yaitu pendekatan biaya pengadaan, dan biaya pengganti, serta pengukuran secara langsung dengan pendekatan kontingensi. Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap potensi kegagalan dilakukan analisis pengaruh variabel-variabel penduga penyebab kegagalan terhadap kegagalan GERHAN yang tercermin dari prosentase kegagalan tanaman.

Dari hasil kegiatan GERHAN di Sub DAS Tirto seluas 1463 ha, dengan rata-rata keberhasilan tanaman kayu 88% dan tanaman MPTS 85%, periode analisis 15 tahun, dan pada tingkat suku bunga 15% diperoleh nilai kini sebesar Rp 331.223.929.621 atau Rp 15.093.367/ha/tahun. Dari nilai ini menunjukkan bahwa dengan dilakukan rehabilitasi atau penanaman tanaman kayu dan tanaman MPTS akan memberikan harapan manfaat langsung dan tidak langsung yang lebih besar dari pada lahan dibiarkan dalam kondisi kritis atau tegalan dengan tanaman semusim saja yang hanya memberikan manfaat sebesar Rp 10.699.707/ha/tahun. Nilai manfaat GERHAN di Sub DAS Tirto terdiri dari nilai guna langsung Rp 324.662.438.996 (98,02%), nilai guna tidak langsung Rp 2.499.738.902 (0,75%) dan nilai bukan guna Rp 4.061.751.724 (1,23%). Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa nilai manfaat GERHAN di Sub DAS Tirto lebih didominasi dari manfaat yang bersifat nyata dapat dirasakan oleh masyarakat yaitu berupa nilai guna langsung atau manfaat yang langsung dapat diambil dari hasil rehabilitasi sebagai

(5)

masukan (input) untuk proses produksi maupun untuk konsumsi yaitu hasil kayu pertukangan, hasil tanaman MPTS, hasil tanaman pertanian, hasil tanaman empon-empon, hasil hijauan pakan ternak dan kayu bakar yang dipungut dari areal yang direhabilitasi. Nilai guna tidak langsung yang mempunyai proporsi yang kecil (0,75%) menunjukkan bahwa perbaikan lingkungan dari kegiatan GERHAN di Sub DAS Tirto tidak memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Begitu juga dengan nilai bukan guna yang diukur dengan pendekatan kontingensi berdasarkan persepsi masyarakat hanya 1,23% dari nilai manfaat total. Kecilnya nilai bukan guna ini menggambarkan persepsi dan apresiasi masyarakat terhadap sumberdaya hasil rehabilitasi yang dikuantifikasikan untuk menunjukkan nilai atau manfaat dari barang dan jasa lingkungan yang dihasilkan dari kawasan yang direhabilitasi. Dengan tingkat pendapatan masyarakat yang hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari (rata-rata Rp 755.625./bulan) menyebabkan masyarakat belum bisa memikirkan untuk kebutuhan yang lainnya apalagi untuk suatu hal yang belum secara nyata manfaatnya seperti nilai pilihan dan nilai keberadaan. Secara ekonomi GERHAN layak untuk dilaksanakan yang ditunjukkan dari hasil analisis ekonomi kegiatan GERHAN seluas 1463 ha dengan

periode analisis 15 th pada tingkat suku bunga 15% diperoleh NPV = Rp 111.034.577.505, BCR = 1,5 dan IRR = 62,91%.

Variabel yang diduga penyebab kegagalan yang diamati adalah : kurangnya keikutsertaan masyarakat sesuai dengan kapasitasnya dalam perencanaan rehabilitasi (X1), ketidak sesuaian jenis tanaman dengan kondisi ekologisnya (X2), rendahnya kualitas bibit (X3), ketidak sesuaian jenis dengan yang diusulkan (X4); kondisi bibit waktu diterima kurang bagus (X5); sulitnya pemasaran hasil (X6); kurangnya insentif/penghargaan untuk kegiatan rehabilitasi (X7); Kurangnya kapasitas instansi terkait dalam kegiatan rehabilitasi dilihat dari kecukupan tenaga kerja, kapasitas teknis dan dukungan logistik (X8); kurangnya keterpaduan kegiatan rehabilitasi dengan perencanaan penggunaan lahan yang lebih luas (X9); Ketidakjelasan pembagian hak dan kewajiban para pihak dalam hal rehabilitasi hutan dan lahan (X10). Dari kesepuluh variabel tersebut terdapat 4 variabel yang secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kegagalan GERHAN yaitu kurangnya keikutsertaan masyarakat sesuai dengan kapasitasnya dalam perencanaan rehabilitasi (X1), sulitnya pemasaran hasil (X6), kurangnya insentif/penghargaan untuk kegiatan rehabilitasi (X7) dan kurangnya keterpaduan kegiatan rehabilitasi dengan perencanaan yang lebih luas (X9). Hubungan antara kegagalan GERHAN dengan variabel penentunya digambarkan dalam persamaan Y = -0.05 + 0.028X1 + 0.012X6 + 0.045X7 + 0.019X9 dari model ini diperoleh koefisien determinasi 52%. Berdasarkan persamaan tersebut apabila keempat variabel tersebut dapat diperbaiki dalam kondisi yang maksimal dapat menekan kegagalan GERHAN sampai 5,4%

Kata Kunci : Sub DAS Tirto, GERHAN (Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan), nilai ekonomi

(6)

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2010

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebut sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(7)

NILAI EKONOMI HASIL GERAKAN NASIONAL

REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN (GERHAN)

DI SUB DAS TIRTO PROPINSI JAWA TENGAH

EKA WIDIYASTUTIK

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Mayor Ilmu Pengelolaan Hutan

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)

Judul Tesis : Nilai Ekonomi Hasil Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) di Sub DAS Tirto Propinsi Jawa Tengah

Nama : Eka Widiyastutik

NRP : E151070141

Mayor : Ilmu Pengelolaan Hutan

Disetujui Komisi Pembimbing,

Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, MS Ketua

Dr. Ir. Bramasto Nugroho, MS Anggota

Mengetahui, Ketua Program Studi

Ilmu Pengelolaan Hutan

Dekan Sekolah Pascasarjana

Dr. Ir. Hariadi Kartodihardjo, MS Prof.Dr. Ir.Khairil. A.Notodiputro, MS

(9)
(10)

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Tesis ini bertema “Nilai Ekonomi Hasil Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN) di Sub DAS Tirto Propinsi Jawa Tengah”. Tesis ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Mayor Ilmu Pengelolaan Hutan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang banyak membantu dalam penyelesaian karya tulis ini terutama :

1. Dr.Ir.Hariadi Kartodihardjo,MS dan Dr.Ir.Bramasto Nugroho,MS selaku dosen pembimbing serta Dr.Ir. Supriyanto selaku dosen penguji.

2. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Departemen Manajemen Hutan dan teman-teman IPH angkatan 2007 atas bantuan dan dukungannya.

3. Departemen Kehutanan sebagai sponsor, Pusdiklat Departemen Kehutanan, Pimpinan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan serta BPDAS Pemali Jratun yang memberikan kepercayaan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 ini. 4. Pimpinan beserta staf Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten

Grobogan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pati, Dinas Kehutanan Kabupaten Blora, yang telah banyak membantu dalam pengumpulan data.

5. Kedua orangtuaku, suamiku Heru Djatmika, anakku Idza dan Andis, serta seluruh keluargaku atas segala doa, kesabaran dan dukungannya selama ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat, Insya Allah.

Bogor, Februari 2010

(11)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jogjakarta pada tanggal 31 Maret 1974, merupakan anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Moch Subani dan Ngadilah. Pendidikan Sarjana ditempuh di Universitas Gadjah Mada, Fakultas Kehutanan Jurusan Manajemen Hutan, lulus pada tahun 1997. Pada tahun 2007 penulis memperoleh kesempatan untuk melanjutkan studi ke program pasca sarjana IPB pada Mayor Ilmu Pengelolaan Hutan (IPH). Beasiswa pendidikan pascasarjana diperoleh dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia.

Penulis merupakan staf di Balai Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (BRLKT) Wilayah V sejak tahun 1998 hingga sekarang yang berganti nama menjadi Balai Pengelolaan DAS (BPDAS) Pemali Jratun salah satu UPT Ditjen RLPS Departemen Kehutanan.

(12)

DAFTAR ISI

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ... 1

I.2. Pertanyaan Penelitian... 3

I.3. Tujuan Penelitian ... 4

I.4. Manfaat Penelitian ... 5

I.5. Kerangka Pemikiran... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1.Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GERHAN/GNRHL)... 11

II.2.DAS/Sub DAS Sebagai Unit Analisis ... 13

II.3.Penilaian Ekonomi... 14

II.4.Analisa Manfaat dan Biaya Proyek... 20

II.5.Imbalan Jasa Lingkungan RHL ... 21

II.6.Penelitian Sebelumnya ... 24

II.7.Faktor Penyebab Kegagalan Rehabilitasi ... 26

III.METODE PENELITIAN III.1.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

III.2.Lingkup Penelitian... 29

III.2.1.Lokasi Penelitian ... 29

III.2.2.Lingkup Nilai Ekonomi yang Dinilai ... 30

III.3.Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data ... 30

III.3.1.Pengambilan Sampel... 30

III.3.2.Pengambilan Data ... 31

III.4.Analisis Data ... 31

III.4.1.Nilai Ekonomi Total Hasil GERHAN... 31

III.4.2.Analisis Faktor Penyebab Potensi Kegagalan GERHAN ... 46

III.4.3.Rancangan Sistem Insentif Untuk Tidak Merusak Hutan dan Lahan... 49

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN ... 50

IV.1.Keadaan Biofisik ... 50

IV.2.Keadaan Sosial Ekonomi ... 53

IV.3.Rehabilitasi Lahan Kritis Melalui GERHAN... 54

IV.4.Evaluasi GERHAN oleh Pemerintah ... 56

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 59

V.1. Nilai Ekonomi Total Hasil GERHAN ... 59

V.1.1. Nilai Guna Langsung ... 64

V.1.2. Nilai Guna Tidak Langsung ... 74

V.1.3. Nilai Bukan Guna ... 83

V.2.Analisis Kelayakan ... 86

V.3.Faktor Penyebab Potensi Kegagalan GERHAN... 93

(13)

V.5.Rekomendasi ...104

VI.KESIMPULAN DAN SARAN VI.1.Kesimpulan...106

VI.2.Saran...106

DAFTAR PUSTAKA ...108

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perubahan Kebijakan Pemerintah Mempengaruhi Program

Rehabilitasi Hutan... 12

Tabel 2. Perbedaan Insentif Variabel (Variable Incentives) dan Insentif Pemungkin (Enabling Insentives)... 23

Tabel 3. Estimasi Nilai Ekonomi Hutan... 25

Tabel 4. Nilai Ekonommi Total Hutan Alam Produksi Pada Berbagai Intensitas Penebangan ... 26

Tabel 5. Sub DAS Tirto Menurut Wilayah Administrasi ... 50

Tabel 6. Kelas Kelerengan Sub DAS Tirto ……… 51

Tabel 7. Luas Kekritisan Lahan Sub DAS Tirto ... 52

Tabel 8. Jumlah Penduduk dalam Wilayah Sub DAS Tirto... 53

Tabel 9. Kegiatan GERHAN (Vegetatif) di Wilayah Sub DAS Tirto ... 55

Tabel 10. Kegiatan GERHAN (Sipil Teknis) di Wilayah Sub DAS Tirto ... 56

Tabel 11. Keberhasilan Tanaman GERHAN di Wilayah Sub Tirto ... 57

Tabel 12. Nilai Ekonomi Total Hasil Rehabilitasi Sub DAS Tirto... 61

Tabel 13. Nilai Manfaat Lahan Tanpa Kegiatan Rehabilitasi ... 63

Tabel 14. Perkiraan Nilai Ekonomi Hasil GERHAN Pada Berbagai Keberhasilan Tanaman ... 64

Tabel 15. Kondisi Harga Kayu Bundar Jati di Kabupaten Grobogan ... 65

Tabel 16. Prediksi dan Nilai Hasil Kayu Jati dari GERHAN di Sub DAS Tirto.65 Tabel 17. Jenis dan Jumlah Tanaman MPTS GERHAN di Sub DAS Tirto... 66

Tabel 18. Prediksi Hasil Tanaman MPTS GERHAN di Sub DAS Tirto... 68

Tabel 19. Nilai Hasil Tanaman Semusim per Tahun ... 70

Tabel 20. Nilai Hasil Tanaman Empon-Empon per Tahun... 71

Tabel 21. Nilai Hijauan PakanTernak Pada Lokasi GERHAN di Sub DAS Tirto... 73

Tabel 22. Nilai Kayu Bakar pada Lokasi Kegaiatn GERHAN di Sub DAS Tirto... 74

Tabel 23. Kandungan Unsur Hara Makro pada Masing- Masing Jenis Tanah di Sub DAS Tirto... 75

Tabel 24. Nilai Pengurangan Erosi On-plot per tahun... 75

Tabel 25. Nilai Pengurangan Sedimentasi dari Masing- Masing Lokasi Tanaman ... 76 Tabel 26. Prediksi Nilai Pengurangan Erosi dan Sedimentasi di Sub DAS Tirto77

(15)

Tabel 27. Nilai Koefisien Aliran Permukaan Pada Berbagai Tata Guna Lahan 78 Tabel 28. Keberadaan Mata Air di Sub DAS Tirto ... 79 Tabel 29. Nilai Air Untuk untuk Keperluan Rumah Tangga dan

Pengairan Sawah. ... 82 Tabel 30. Nilai Jasa Penyerapan Karbon Tanaman Rehabilitasi (GERHAN)

di Sub DAS Tirto ... 83 Tabel 31. Nilai Pilihan Hasil Rehabilitasi (GERHAN) di Sub DAS Tirto ... 85 Tabel 32. Nilai Keberadaan Hasil Rehabilitasi (GERHAN) di Sub DAS Tirto.. 86 Tabel 33. Aliran Kas Kegiatan Rehabilitasi (GERHAN) di Sub DAS Tirto... 87 Tabel 34. Analisis Finansial Kegiatan Rehabilitasi (GERHAN) Pada

Tia Luas Kepemilikan di Sub DAS Tirto... 92 Tabel 35. Pendapatan Petani dari Hasil GERHAN Pada Berbagai Strata

Kepemilikan ... 93 Tabel 36. Hasil Analisis Varian Faktor Penyebab Kegagalan GERHAN... 94 Tabel 37. Biaya GERHAN di Sub DAS Tirto ... 97

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Nilai Ekonomi Hasil GERHAN... 10 Gambar 2. Nilai Ekonomi Total Sumberdaya Hutan Menurut

Turner et al, 1994. ... 15 Gambar 3. Bagan Alir Pemilihan Metode Penilaian Nilai Guna Langsung

(Direct Use Value) Sumberdaya Hutan (James, 1991) …………... 17 Gambar 4.`Bagan Alir Pemilihan Metode Penilaian Nilai Guna Tidak

langsung, Nilai Pilihan dan Nilai Keberadaan Sumberdaya Hutan (James, 1991) ... 18 Gambar 5. Lokasi Penelitian di Sub DAS Tirto... 29 Gambar 6. Proyeksi Manfaat dan Biaya GERHAN di Sub DAS Tirto………… 91 Gambar 7. Tingkat Ketergantungan Masyarakat Terhadap Sumberdaya Hutan

dan Lahan ... 98 Gambar 8. Penyebab Langsung Kerusakan Hutan dan Lahan Menurut

Persepsi Masyarakat ... 99 Gambar 9. Penyebab Pokok Kerusakan Hutan dan Lahan Berdasarkan Persepsi

Masyarakat... 101 Gambar 10.Insentif yang Dibutuhkan... 103

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampir an 1 Analisis Validitas dan Reliabilitas... 111

Lampiran 2 Pendugaan Nilai Manfaat GERHAN... 114

Lampiran 3 Pendugaan Nilai Manfaat GERHAN (keberhasilan 70%) ... 119

Lampiran 4 Pendugaan Nilai Manfaat GERHAN (keberhasilan 50%)... 124

Lampiran 5 Pendugaan Nilai Manfaat GERHAN (keberhasilan 30%)... 129

Lampiran 6 Prediksi Hasil Kayu Jati Pada Masing-masing Lokasi yang Direhabilitasi (GERHAN) di Sub DAS Tirto... 134

Lampiran 7 Hasil Tanaman Semusim Pada Masing- Masing Lokasi GERHAN ... 136

Lampiran 8 Prediksi Hasil Tanaman Empon-Empon pada Lokasi GERHAN di Sub DASTirto... 139

Lampiran 9 Perhitungan Nilai Ekonomi Hijauan pakan ternak ... 140

Lampiran 10 Pendugaan Nilai Hija uan pakan ternak dari Masing- masing Lokasi GERHAN di Sub DAS Tirto ... 142

Lampiran 11 Pendugaan Nilai Kayu Bakar dari Lokasi Rehabilitasi (GERHAN) di Sub DAS Tirto... 143

Lampiran 12 Pendugaan Nilai Pengendalian Erosi dan Sedimentasi ... 144

Lampiran 13 Pendugaan Nilai Ekonomi Air Untuk Keperluan Rumah Tangga 146 Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil wawancara Faktor Penyebab Kegagalan GERHAN ... 149

Referensi

Dokumen terkait

merumuskan bahan kebijakan di bidang pembangunan ketahanan pangan di daerah yang meliputi kegiatan di bidang penyediaan pangan, distribusi pangan, cadangan pangan,

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Mandailing Natal/ Rafiqah Amanda Lubis Kinerja penyuluh, umur, tingkat pendidikan, masa kerja,

niin, että vaikka tähteen nettolämpöarvo alenee neulasten varisemisen, lahoamisen ja uuteai neitten vapautumisen kautta, pysyy keskimääräinen kuiva-aineen tehollinen

Sasaran tinjauan pelaksanaan evaluasi dalam penelitian ini, adalah menciptakan kemampuan guru sebagai evaluator dalam mengupayakan semaksimal mungkin mengaplikasikan prinsip-prinsip

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

Mendapatkan pengalaman dalam berinteraksi dengan sekolahan yang mencakup interaksi dengan guru, tata usaha, siswa, mendapatkan teman-teman baru yang sebelumnya tidak kenal

Gambar 10 merupakan hasil dari kombinasi 3 responden dalam penilaian untuk menentukan alternatif terbaik pada sub kriteria Motivasi pada Kriteria Sikap &

Selain itu UMKM Industri Batik harus meman- faatkan peluang untuk meraih potensi pasar yang lebih luas dan menjaga eksistensi UMKM dengan baik Untuk memanfaatkan