• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ajang promosi yang efektif dan interaktif, dimana pihak penjual atau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. merupakan ajang promosi yang efektif dan interaktif, dimana pihak penjual atau"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan pihak perusahaan dalam memasarkan produk atau jasa unggulannya supaya dikenal dan diterima pasar sesuai target perusahaan menjadikan ajang pameran sebagai pilihan yang tepat dalam hal promosi dan pemasaran produk atau jasa yang dimiliki perusahaan tersebut. Pameran merupakan ajang promosi yang efektif dan interaktif, dimana pihak penjual atau produsen dapat berinteraksi secara langsung dengan calon konsumen sebagai target pemasaran produk atau jasanya.

Perusahaan-perusahaan manajemen event pameran harus meningkatkan inovasi dan efisiensi mereka untuk merespon perubahan kebutuhan pelanggan dan keinginan yang menjamin perbaikan, kemakmuran dan kontinuitas. Perusahaan manajemen event di Indonesia menghadapi banyak masalah dan tantangan datang dari lingkungan internal dan eksternal. Selain itu, ada beberapa faktor kompetitif dalam lingkungan eksternal perusahaan yang memiliki peranan penting dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan perusahaan dan memiliki dampak penting pada memilih strategi bisnis yang sesuai.

Perkembangan dunia usaha saat ini tidak lepas dari adanya persaingan bisnis antar perusahaan. Perusahaan - perusahaan selalu berupaya untuk memperkenalkan usahanya dan bidang-bidang bisnis apa saja yang mereka miliki kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan untuk dapat mempertahankan

(2)

1 kredibilitas serta menjaga posisinya terhadap pesaing dari perusahaan-perusahaan baru untuk menarik minat dan memperoleh keuntungan usaha dari masyarakat luas.

Salah satu strategi promosi yang sering digunakan para pengusaha untuk mengenalkan produk mereka adalah dengan mengikuti pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk mengenalkan produk dan ajang untuk meningkatkan penjualan dengan menjaring konsumen sebanyak-banyaknya. Pameran adalah kegiatan yang mempertemukan penjual dan pembeli serta pihak terkait lainnya secara bersama-sama untuk melihat dan/atau menjual produk, jasa serta sumber daya lainnya dalam industri tertentu ataupun kepada khalayak umum, yang bisa terjadwal secara tersendiri ataupun bersamaan penyelenggaraanya dengan kegiatan lain (Berridge, 2007).

Pameran sebagai salah satu elemen bauran komunikasi pemasaran sampai saat ini belum cukup menempati porsi yang signifikan oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) (Gambar 1.1) tingkat pertumbuhan pameran di Indonesia baik pameran lokal, nasional maupun internasional setiap tahunnya cenderung bertambah namun tidak dalam laju yang konstan. Naik turunnya jumlah pameran setiap tahunnya amat tergantung pada kondisi perekonomian Indonesia secara umum. Sebagai contoh pada saat kondisi politik kurang stabil jelang pemilu dan pilpres pada tahun 2009, terjadi penurunan yang sangat signifikan terhadap jumlah pameran di Indonesia. Posisi pameran sendiri sebagai satu dari sekian banyak elemen komunikasi pemasaran yang memang rentan terhadap krisis,

(3)

2 karena biasanya langkah populer yang diambil produsen pada saat krisis adalah pemotongan anggaran promosi, dimana pameran termasuk didalamnya.

Grafik Pertumbuhan Pameran di Indonesia

Sumber : Asperapi (www.ieca.or.id)

Gambar 1.1 : Grafik Pertumbuhan Pameran di Indonesia

Sedikit berbeda dengan yang berlaku di luar negeri, pameran memiliki peranan yang cukup signifikan dalam perekonomian suatu negara. Sebagai contoh adalah Jerman, Cina dan Singapura. Jerman sejak lama diakui sebagai salah satu kiblat industri pameran di Dunia. Beragam pameran skala besar dari bermacam-macam industri terjadwal secara rutin di Jerman. Biasanya pada saat pameran berlangsung, dampak yang signifikan bisa langsung dilihat pada kota tempat penyelenggaraan pameran tersebut mulai dari tingkat hunian hotel, transportasi, sampai pada sektor-sektor terkait lainnya yang terdongkrak secara positif dengan keberadaan suatu pameran. Berdasarkan data dari ‘The China Council for the Promotion of International Trade’ (CCPIT), pameran- pameran berskala besar dilaksanakan di Cina, yang kemudian berdampak positif pada perekenomiannya secara umum. World Expo 2010 yang diselenggarakan pada tanggal 1 Mei – 31 Oktober 2010 di Shanghai merupakan salah satu

Jumlah Pameran

(4)

3 pembuktian Cina sebagai Barometer baru industri pameran di dunia. Pameran ini di ikuti oleh 190 negara, 50 organisasi internasional dan dihadiri oleh 70 juta pengunjung dari seluruh dunia (post show report world expo 2010, China) (www.en.expo2010.cn).

Reeds Exhibition Ltd, sebagai pemimpin pasar di industri pameran dunia, menyimpulkan sebuah fenomena menarik bahwa pameran adalah penyumbang terbesar dari ekonomi lokal dan nasional serta memegang peran kunci dalam perkembangan industri dan bisnis, terutama dipasar yang sedang berkembang. Pameran berperan sebagai ajang pamer bagi industri di skala nasional dan regional, merangsang investasi industri serta infrastruktur asing serta memfasilitasi terjadinya transfer informasi dan teknologi. Pameran juga menciptakan peluang kerja serta meningkatkan konsumsi akan layanan hotel, restoran, transportasi, serta bisnis didaerah sekitarnya. (Reed Exhibition Annual Reports, 2004).

Luas Lahan Pameran di Indonesia (dalam ribuan meter persegi)

Sumber : Asperapi (www.ieca.or.id

(5)

4 Sektor pameran dan konferensi merupakan salah satu bagian dari industri event yang sedang berkembang pesat, hal ini terjadi dari pesatnya pertumbuhan lokasi pameran baru yang berupaya memenuhi kebutuhan pasar konferensi dunia, dengan menyedot investasi finansial dalam jumlah yang sangat signifikan. Sejak tahun 1960 telah terjadi peningkatan investasi yang konstan dalam seluruh infrastruktur yang mendukung industri konferensi, meeting dan kegiatan lainnya. Investasi ini mengalami percepatan pertumbuhan kembali sejak tahun 1990 (Asperapi, 2013).

Indonesia memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang layak diperkenalkan kepada masyarakat nasional dan internasional. Untuk itu, kehadiran perusahaan yang bergerak dibidang jasa pameran menjadi salah satu kebutuhan produsen dan konsumen. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyeleggara pameran adalah PT. Dyandra Promosindo.

Dyandra Promosindo adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyelenggara pameran atau yang biasa dikenal dengan exhibition organizer khusus pameran berkaitan dengan information technology dan otomotif. Dyandra, yang didirikan pada tahun 1994 ini merupakan salah satu anak perusahaan Kompas Gramedia. Dalam perkembangannya, perusahaan ini telah mengadakan lebih dari 200 judul pameran berskala nasional dan internasional, antara lain: Indonesian International Motor Show, Mega Bazaar Computer, Festival Komputer Indonesia, Bobo Fair, Indonesian Book Fair, FOCUS (Pameran Fotografi dan Produk Digital), Indonesia Cellular Show, Design-ID dan lain sebagainya.

(6)

5 Dyandra Promosindo adalah sebuah unit bisnis dan anggota dari kelompok Kompas Gramedia yang merupakan perusahaan media terkemuka di Indonesia. Dyandra Promosindo menempatkan diri sebagai perusahaan jasa terintegrasi dan penyelenggara event terkemuka. Dyandra Promosindo memiliki 80% pangsa pasar Indonesia. Dyandra Promosindo merupakan salah satu Leading Exhibition Organizer di Indonesia (Gambar 1.3).

10 Besar Luas Pameran Oleh Perusahaan Jasa Penyelenggara Pameran Indonesia (dalam ribuan meter persegi)

Sumber : JiExpo 2010 (www.jiexpo.com)

Gambar 1.3 : Grafik :10 Besar Luas Pameran Oleh Perusahaan Jasa Penyelenggara Pameran Indonesia (dalam ribuan meter persegi)

Dyandra Promosindo tentunya memiliki strategi khusus untuk dapat bertahan dan mempertahankan posisi di industri jasa penyelenggaraan pameran. Strategi-strategi tersebut antara lain adalah dengan terus mengembangkan pameran yang ada dan menambah judul dan tema pameran yang

Luas Lahan

(7)

6 baru, expansi dengan membuka cabang dibeberapa kota besar di Indonesia seperti di kota Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Dyandra Promosindo juga melebarkan sayap dengan beraliansi dengan beberapa anak perusahaan di Industri terkait mulai dari Venue owner, Exhibition Contractor, Agency, Production House, Property and Equipment, dan Event Production & Promoters. Salah satu strategi yang dijalankan oleh Dyandra Promosindo adalah dengan melakukan IPO (initial public offering) dengan menjual saham dan menjadi perusahaan terbuka, guna mendapatkan dana dari publik untuk perkembangan bisnis dalam bidang MICE yang selama ini menjadi core business dari Dyandra Promosindo.

Dyandra Promosindo Cabang Yogyakarta didirikan pada tahun 2006, bertujuan untuk memperkuat visi misi perusahaan untuk menjadi yang terbesar di Indonesia. Dengan struktur cabang yang efesien, dengan 1 orang kepala cabang, 4 orang project officer, 1 orang finance, 1 orang accounting dan 1 orang General affair dan Human Resource Development. Dyandra Promosindo cabang Yogyakarta setidaknya melakukan pameran dan event sebanyak 10 (Sepuluh) kali dalam tiap tahunnya.

1.2 Perumusan masalah

Sesuai dengan visi Dyandra Promosindo menjadi sebuah perusahaan jasa terintegrasi dan penyelenggara event terbesar di Asia Tenggara, maka Dyandra Promosindo juga berusaha merebut pangsa pasar sebesar-besarnya. Peluang untuk memperbesar pangsa pasar baik di Indonesia maupun di pasar global masih

(8)

7 terbuka namun demikian tingkat persaingan antar perusahaan sejenis juga tinggi, disisi lain kapabilitas internal perusahaan memang mempunyai keunggulan dibeberapa aspek namun demikian keunggulan tersebut tetap harus terus disesuaikan dengan dinamika dan keterbutuhan dari lingkungan tersebut.

Untuk itulah diperlukan strategi yang tepat bagi Dyandra Promosindo agar kapabilitas internal dan keunggulan bersaing mampu untuk mengatasi dinamika lingkungan luar dan industri sehingga bisa bersaing dan unggul dibandingkan dengan pesaing.strategi tersebut juga memungkinkan Dyandra Promosindo untuk selalu beradaptasi dan meningkatkan nilai keunggulannya terhadap pesaing.

Karakteristik kota Yogyakarta yang memiliki banyak lembaga pendidikan formal dan non-formal, dengan jumlah penduduk 3,5 Juta jiwa (BPS, 2012) yang mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa, sedikit banyak mempengaruhi strategi perusahaan Dyandra Promosindo cabang Yogyakarta didalam mengembangkan perusahaan,

Seringkali keputusan strategis didalam membuat sebuah konsep kegiatan pameran untuk menjawab peluang yang ada tidak memiliki dasar yang kuat atas situasi dan kondisi yang terjadi dihadapinya. Sehingga penulis tertarik untuk menganalisis dan mengidentifikasikan situasi dan kondisi PT. Dyandra Promosindo cabang Yogyakarta dalam melakukan operasional bisnisnya.

Adapun beberapa permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana struktur (structure) pasar industri pameran di Yogyakarta saat ini? 2. Bagaimana perilaku (conduct) PT. Dyandra Promosindo cabang Yogyakarta

(9)

8 3. Bagaimana kinerja (performance) dari strategi bersaing yang diterapkan oleh

PT. Dyandra Promosindo cabang Yogyakarta

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menganalisis struktur (structure) pasar industri pameran di Yogyakarta. 2. Menganalisis perilaku (conduct) PT. Dyandra Promosindo cabang

Yogyakarta dalam persaingan di industri pameran di Yogyakarta.

3. Menganalisis kinerja (performance) PT. Dyandra Promosindo cabang Yogykarta dalam bersaing di industri pameran khususnya di daerah Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi kalangan akademik memberikan pengetahuan serta pemahaman terhadap pembaca dan penulis mengenai manajemen strategi bersaing khususnya pada perusahaan yang bergerak atau terkait dengan industri pameran di Yogyakarta, dengan pendekatan structure conduct performance. 2. Bagi perusahaan yang bergerak di industri pameran, memberikan

pengetahuan mengenai industri pameran di Yogyakarta. Terutama di saat ini dan dimasa datang dengan pendekatan paradigma structure conduct performance, khususnya dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan yang ketat dalam industri pameran.

(10)

9 3. Bagi PT. Dyandra Promosindo cabang Yogyakarta, memberi masukan dan alternatif strategi bersaing bagi perusahaan, serta membantu perusahaan dalam pertimbangan pengambilan keputusan dengan memiliki dasar-dasar yang lebih jelas dengan pendekatan paradigma structure conduct performance.

1.5 Batasan Masalah

Peneliti membatasi permasalahan dalam penelitian ini dengan memfokuskan mengenai strategi bersaing dalam meningkatkan kinerja perusahaan dengan pendekatan paradigma Structure Conduct Performance, dan pada sektor industri pameran Yogyakarta yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran Indonesia (ASPERAPI). Dan khususnya untuk perbandingan kinerja perusahaan di daerah Yogyakarta.

Batasan lainnya adalah penelitian dilakukan terhadap empat perusahaan penyelenggara jasa pameran yang memiliki pameran sejenis, yaitu pameran komputer, telepon genggam dan aksesorisnya. Dari data yang penulis peroleh, ada 3 (tiga) perusahaam penyeleggara jasa pameran dan 1 (satu) asosiasi yang menyeleggarakan pameran dengan tema sejenis tersebut.

1.6 Metodologi penelitian

1.6.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, yakni menjelaskan dan menggambarkan informasi spesifik,

(11)

10 mengidentifikasi dan membuat kesimpulan atas peneltian tersebut. Penelitian deskriptif kualitatif meliputi pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir subjek penelitian.

Data-data yang dibutuhkan berkaitan dengan pokok permasalahan peneltian ini antara lain :

1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung maupun wawancara dari asosiasi, manajer perusahaan dan konsumen.

2. Data sekunder, yaitu data yang didapatkan dari penelitian sebelumnya, perpusatakaan, serta arsip asosiasi.

1.6.2 Alat Analisis

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Structure Conduct Performance dengan komposisi sebagai berikut :

1. Analisis Structure, yakni menguraikan dan mengklasifikasikan struktur pasar dengan Herfindahl – Hirschman Index (HHI) (Hirschman, 1964) ; Concentration Ratio (CR4) ; dan analisis Five-Forces – Porter’s.

2. Analisis Conduct, yakni dengan menggunakan analisis Customer Perceptual Mapping, analisis Generic Stategic Map Porter’s.

3. Analisis Performance, akan dianalisis mulai dengan pendekatan yang diambil dari kinerja kantor cabang secara umum, pertumbuhan kantor cabang, dan kinerja keuangan kantor cabang Yogyakarta.

(12)

11 1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan ini akan terbagi menjadi 5 (lima) Bab, dengan susuan sistematikanya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengnai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, manfaat serta tujuan penelitian, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan strategi bersaing serta analisis paradigma Structure conduct performance.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan metode penelitian dan metode analisis data. Dalam bab ini juga akan membahas profil perusahaan mulai dari sejarah hingga struktur organisasi perusahaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai evaluasi strategi yang telah dilakukan oleh perusahan dan akan dianalisis dengan pendekatan Structure Conduct Performance. Selain itu akan dibahas hasil dari analisis serta dilanjutkan dengan rekomendasi, hingga usulan strategi dari berbagai perspektif narasumber dan penulis.

(13)

12 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab terakhir ini, akan berisi kesimpulan dari seluruh bahasan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, serta penulis akan memberikan saran dan masukan dari sisi penulis, serta batasan-batasan dalam penelitian tesis ini.

Gambar

Grafik  Pertumbuhan Pameran di Indonesia
Gambar 1.2 Luas Lahan Pameran di Indonesia
Gambar 1.3 : Grafik :10 Besar Luas Pameran Oleh Perusahaan Jasa  Penyelenggara Pameran Indonesia (dalam ribuan meter persegi)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian mengenai pelaksanaan pekerjaan Administrasi sarana prasarana yang dilaksanakan oleh Tata Usaha Madrasah Aliyah Negeri 3 Banjarmasin didasarkan

Mengacu kepada nilai-nilai perusahaan maka PT Tulip Promo Karya mempunyai komitmen dalam membangun hubungan yang baik dengan komunitas lokal dalam hubungan sosial

Peneliti melakukan survei awal dan penyebaran kuisioner untuk mendapatkan respon langsung dari para responden mengenai pengaruh kepuasan kerja dan budaya organisasi yang

Faktor- faktor baik dari internal dan eksternal yang sangat mempengaruhi tercapainnya tingkatan aktualisasi diri pada anak, dimana faktor internal

Skripsi dengan judul ”PELAKSANAAN PERDAMAIAN (DADING) DALAM GUGATAN HARTA BERSAMA (Studi Kasus Perkara Nomor 0924/Pdt.G/2015/PA.Kds)”.Secara umum bertujuan untuk

Perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitan yang sudah diuraiakan diatas adalah dalam penelitian ini peneliti memfokuskan strategi promosi event Jogja Air Show

Internet juga merupakan suatu media komunikasi alternetif yang dalam batas-batas pemakaian tertentu dapat digunakan untuk mengantikan media konvensional atau

146 Graf dengan dimensi partisi dan bilangan kromatik-lokasi tertentu Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi 141 Membran polimer elektrolit untuk aplikasi baterai litium dari kitosan.