• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.

Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lalin mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedian menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Komunikasi sebagai suatu interaksi sosial melalui pesan-pesan yang dapat diberi sandi (kode) secara formal, simbolis atau penggambaran peristiwa tentang

(2)

8

beberapa aspek budaya yang sama-sama dimiliki. Satu di antara sejumlah pengertian yang banyak digunakan bahwa komunikasi adalah :

“Penyampaian informasi, ide perasaan, keterampilan, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol kata-kata, gambar, angka, tulisan dan lain-lain. Peristiwa itu adalah kegiatan atau proses yang biasanya disebut komunikasi” (Berelson dan Steiner, 1964:527)

Ilmu komunikasi adalah Upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap. Definisi di atas menunjukan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opininion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting.

Seperti ilmu-ilmu lainnya, ilmu komunikasi pun menyelidiki gejala komunikasi. Tidak hanya dengan pendekatan secara ontologis (apa itu komunikasi), tetapi juga secara aksiologis (bagaimana berlangsungnya komunikasi yang efektif) dan secara epistemologis (untuk apa komunikasi itu dilaksanakan).

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pesan dari satu sumber berita kepada penerima melalui saluran tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan tanggapan dari penerima. 4 Komunikasi sebagai semua kegiatan dimana seseorang (penerima) menanggapi stimulus atau rangsangan. 4

(3)

9

Proses komunikasi menurut pandangan ini berkenaan dengan pemahaman dan arti, karena tekanan diletakkan pada bagaimana penerima melihat dan menafsirkan suatu pesan. 5

Proses komunikasi adalah semua fungsi social dari makhluk hidup. Pada manusia proses komunikasi sangat penting bagi perkembangan setiap orang, bagi pembentukan dan kelangsungan wujud kelompok-kelompok, dan bagi setiap hubungan di antara kelompok-kelompok.6

Dalam keseluruhan bidang organisasi dan manajemen, komunikasi merupakan salah satu konsep yang paling sering dibahas, meskipun dalam kenyataannya jarang sekali dipahami secara tuntas.7 Peranan komunikasi yang efektif, merupakan prasyarat bagi pencapaian tujuan-tujuan organisasi, disamping sebagai salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh manajemen modern.

2.2 Komunikasi Organisasi

Komunikasi dalam organisasi menjadi hampir dapat diramalkan dengan cara memperhatikan arah, frekuensi, bentuk dan bahkan isi pertukaran pesan.8

Komunikasi organisasi lebih daripada sekedar apa yang dilakukan orang-orang. Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat.9 Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit 5

Herman Sofyandi, Iwa Garniwa, Perilaku Organisasional : hal 39

6

Ibid. 40

7

Ibid

8

Reed H. Blake, Edwin O. Haroldsen, Taksonomi Konsep Komunikasi, hal 2

9

(4)

10

komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengna lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.10

Godhaber11 memberikan definisi komunikasi organisasi sebagai berikut. “Organizational communication is the process of creating and exchanging messages within a network of interdependent uncertainty”. Atau dengan kata-kata lain komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungna yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah.

Menurut Redding dan Sanborn12 mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah “pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang komplek”. Yang termasuk dalam bidang ini adalah komunikasi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan penelola, komunikasi downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang-orang yang sama level/tingkatannya dalam organiasi, keterampilan berkomunikasi dan berbicara, mendengarkan , menulis dan komunikasi evaluasi program.

Wursanto13 mengartikan komunikasi organisasi ialah suatu proses penyampaian informasi, ide-ide diantara para anggota organisasi secara timbal-balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengutip pendapat dari R. Wayne Pace dan Don F. Faules14 Komunikasi organisasi 10

R. Wayne Pace, Don. F. Faules, Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan : Hal 25 11

Ibid. 64

12

Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi, Hal 83

13

Ibid. 158

14

(5)

11

adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi atau bagaimana mereka yang terlibat dalam proses bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Dan lebih jelasnya komunikasi organisasi adalah proses penciptaan maka atas interaksi yang menciptakan, memelihara dan mengubah suatu organisasi.

Meskipun bermacam-macam persepsi dari para ahli mengenai komunikasi organisasi ini tapi dari semuanya itu ada beberapa hal yang umum yang dapat disimpulkan yaitu15 :

1. Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu system terbuka yang kompleks yang dipengaruhi oleh lingkungannya sendiri baik internal maupun eksternal

2. Komunikasi organisasi meliputi pesan dan arusnya, tujuan, arah dan media 3. Komunikasi organisasi meliputi orang dan sikapnya, perasaannya,

hubungannya dan keterampilan atau keahliannya.

2.3 Aliran Komunikasi

Aliran komunikasi organisasi adalah suatu proses dinamik dalam proses inilah pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan dan diinterpretasikan yang hidup dan berkembang dalam sebuah organisasi.

Aliran komunikasi organisasi berfungsi untuk mengetahui bagaimana informasi itu terdistribusi kepada anggota-anggota organisasi, bagaimana pola-pola distribusinya dan bagaimana orang-orang terlibat dalam proses penyebaran informasi itu dalam sebuah organisasi.

15

(6)

12

Aliran komunikasi organisasi berpengaruh terhadap efektivitas organisasi baik dalam kaitannya dengan hubungan-hubungan ataupun dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan organisasi.

Aliran komunikasi dibedakan dalam 3 (tiga) bentuk yaitu aliran vertikal, aliran horisontal dan aliran diagonal dengan penjelasan sebagai berikut16 :

1. Aliran Vertikal

Aliran ini mencakup seluruh transaksi yang meliputi aliran informasi ke bawah meupun ke atas yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi.

Komunikasi ke bawah yaitu informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang memiliki otoritas lebih rendah. Jenis informasi yang biasanya dikomunikasikan :

a. Mengenai bagaimana melakukan pekerjaan

b. Mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan c. Mengenai kebijakan dan praktik organisasi

d. Informasi kinerja pegawai

e. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas

Komunikasi ke atas yaitu informasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih tinggi (atasan).

Berikut ini adalah beberapa hal mengenai pentingnya komunikasi kepada atasan atau komunikasi ke atas, yakni :

a. Informasi bagi pembuatan keputusan

16

(7)

13

b. Memberi informasi bagi atasan kapan bawahan siap menerima apa yang dikatakan kepada mereka

c. Mendorong keterbukaan komunikasi tentang keluh kesah, kritik muncul ke permukaan sehingga atasan tahu apa yang mengganggu dan menghambat kerja mereka.

d. Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memeri kesempatan kepada pegawai untuk megajukan pertanyaan dan memberi masukan/gagasan serta saran

e. Memberi informasi pada atasan apakah bawahan memahami apa yang diharapkan dair aliran informasi ke bawah

f. Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan dan organisasi

Berikut ini adalah beberapa hal mengenai apa yang biasanya dikomunikasikan kepada atasan, yaitu :

a. Tentang apa yang telah dilakukan bawahan : prestasi, kemajuan, rencana yang akan dating

b. Persoalan pekerjaan yang dihadapai yang belum terpecahkan dan membutuhkan bantuan penyelesaian

c. Memberikan saran dan gagasan untuk perbaikan pada organisasi d. Mengungkapkan bagaiman perasaan, pikiran bawahan tentang

pekerjaan mereka, rekan kerja mereka dan organisasi

Berikut ini adalah beberapa hal faktor-faktor yang menyebabkan komunikasi ke atas dirasakan sulit oleh bawahan, yaitu :

(8)

14

a. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka b. Adanya perasaan bahwa atasan tidak tertarik pada permasalahan

bawahan

c. Kurangnya penghargaan dan apresiasi bagi komunikasi ke atas yang dilakukan oleh bawahan

d. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

2. Aliran Horisontal

Komunikasi ini mencakup seluruh penyampaian informasi yang mengalir secara lateral dalam suatu organisasi yaitu komunikasi antara bagian kelompok kerja yang sama tingkatannya atau kelompok yang mempunyai kedudukan status yang sederajat.

Tujuan komunikasi horisontal adalah untuk mengkoordinasikan penugasan kerja, berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan, untuk memecahkan masalah, untuk memperoleh pemahaman bersama, untuk mendamaikan, berunding, dan menengahi perbedaan dan untuk menumbuhkan dukungan antar personal.

Bentuk komunikasi horisontal yaitu : rapat komisi, interaksi pribadi selama waktu istirahat, obrolan di telepon, memo atau catatan, kegiatan sosial, lingkaran kualitas (sebuah kelompok pekerja yang berbagi wilayah tanggung jawab)

(9)

15

3. Aliran Diagonal

Aliran ini mencakup seluruh transmisi antara aliran vertikal dan horisontal. Contohnya adalah bagaimana terjadi interaksi antara manajer dengan para anggota staff dan fungsinya.

2.4 Komunikasi Internal

Dalam membangun budaya kekeluargaan komunikasi internal sangat penting. Menurut riset perusahaan-perusahaan yang menerapkan komunikasi internal yang baik akan menikmati kesuksesan yang berkelanjutan (sustainable). Hal ini dapat dimengerti mengingat perusahaan digerakkan oleh manusia.

Komunikasi yang terjadi di dalam organisasi (internal communication) terutama dalam upaya penyampaian pesan, ide, gagasan, serta informasi lebih baik berupa perintah, larangan, pelimpahan wewenang, pemberian instruksi, nasihat, kebijaksanaan, tindakan pendisiplinan, program kerja dan sebagai harus diusahakan berjalan dengan efektif. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari komunikasi internal, yaitu17 :

a. Komunikasi internal membangun pemahaman, kebanggaan,

keterlibatan dan internalisasi visi, misi, serta nilai-nilai perusahaan. Internalisasi tersebut menciptakan aplikasi nilai-nilai dalam keseharian kegiatan usaha, dan membangun budaya perusahaan yang dibutuhkan untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan.

17

Komunikasi Internal (2012, 31 Desember) Fortune PR Mobile Version Website [online] dari

http://www.fortunepr.com/consultant-indira-abidin/307-komunikasi-internal.html Diakses pada tanggal 16 Maret 2013 jam 11.30 WIB

(10)

16

b. Komunikasi internal menciptakan dukungan terhadap kebijakan manajemen dan upaya-upaya transformasi usaha dalam menjawab tantangan pasar. Tanpa adanya dukungan, mustahil transformasi dapat berjalan efektif. Perlu terjadi diskusi, keterlibatan dan motivasi untuk menciptakan kebanggaan dan dukungan penuh terhadap kebijakan-kebijakan perusahaan.

c. Komunikasi internal membuat karyawan mengerti apa yang dilakukan oleh bagian-bagian lainnya, menciptakan perasaan satu kesatuan dalam sebuah keluarga besar yang bekerja untuk satu impian. Hal ini membangun kebanggaan, rasa kedekatan dan semangat untuk berkontribusi terhadap cita-cita bersama. Berbagai perbedaan dan konflik akan dapat diselesaikan dengan adanya pandangan terhadap cita-cita bersama tersebut. Komunikasi internal membuat karyawan merasa penting, dihargai, dan dihormati. Apresiasi terhadap prestasi karyawan di muka umum akan memberi motivasi dan inspirasi untuk berlomba-lomba meraih prestasi.

d. Karyawan yang termotivasi, bangga dan menjadi bagian dari transformasi usaha akan menjadi duta dari perusahaan (corporate ambassador) secara sukarela. Dilengkapi dengan panduan komunikasi, seluruh karyawan akan menjadi komunikator dan promotor perusahaan dimanapun mereka berada. Dengan adanya social media, seluruh karyawan perlu diberdayakan agar dapat secara efektif menjadi PR perusahaan di komunitas-komunitas online dan offline di mana mereka

(11)

17

berada. Hal ini tentu akan membangun reputasi dan citra positif perusahaan, dan pada akhirnya efektif membangun ekuitas brand perusahaan.

e. Komunikasi internal juga menjadi salah satu syarat implementasi strategi usaha. Seringkali strategi usaha yang sempurna, tak bercelah, tak dapat diimplementasikan karena tidak dikomunikasikan dengan baik pada para implementor strategi tersebut.

Pada akhirnya, komunikasi internal yang baik membangun kebiasaan pempimpin-pemimpin yang efektif. Dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan perlahan-lahan menjadi “gaya hidup” dan “budaya” perusahaan, apabila secara konsisten dan regular dijalankan, diperbaharui dan dijaga “kesegarannya”.

2.5 Iklim Komunikasi

Iklim komunikasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi.

Iklim komunikasi dalam organisasi itu saling berkaitan karena secara tidak langsung iklim komunikasi memiliki peran bagaimana cara hidup orang-orang di dalam sebuah organisasi : kepada siapa orang-orang berbicara, siapa saja yang disukai, bagaimana perasaan masing-masing orang, bagaimana kegiatan kerja berlangsung dan bagaimana perkembangan orang-orang di dalam organisasi.

(12)

18

Menurut Redding18, yang dikutip oleh Pace dan Faules menyatakan bahwa “iklim komunikasi organisasi jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi semata-mata dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif”.

Iklim komunikasi tertentu memberi pedoman bagi keputusan dan perilaku individu. Keputusan-keputusan yang diambil oleh anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif, untuk mengikatkan diri mereka dengan organisasi, untuk bersikap jujur dalam bekerja, untuk meraih kesempatan dalam organisasi secara bersemangat, untuk mendukung para rekan dan anggota organisasi lainnya, untuk melaksanakan tugas secara kreatif, dan untuk menawarkan gagasan-gagasan inovatif bagi penyempurnaan organisasi dan operasinya, semua ini diperankan oleh iklim organisasi. Ikllim yang negatif dapat benar-benar merusak yang dibuat anggota organisasi mengenai bagaimana mereka akan bekerja dan berpartisipasi untuk organisasi.

Iklim Komunikasi Organisasi adalah kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya dan berperan dalam tingkah laku mereka.

“Kualitas yang relatif abadi”, maksud dari kalimat ini adalah sebuah iklim di dalam organisasi memiliki peran yang penting membentuk organisasi dan karyawannya, proses pembentukan ini bukanlah hal yang mudah, oleh karena itu setelah terbentuk, maka dapat terlihat kualitas iklim dari masa ke masa yang tidak 18R. Wayne Pace, Don. F. Faules, Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan : Hal 75

(13)

19

berubah-ubah didalam lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya.

Pace and Faules19 mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi.

Menurut Pace dan Faules, unsur-unsur dasar organisasi (anggota, pekerjaan, praktik-praktik yang berhubungan dengan pengelolaan, struktur dan pedoman) dipahami secara selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukkan apakah yang dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur ini beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi. Misalnya, informasi yang cukup merupakan sebuah indikasi untuk para anggota organisasi mengenai seberapa baik unsur-unsur dasar organisasi itu berfungsi bersama-sama untuk menyediakan informasi bagi mereka Pemahaman mengenai kecukupan informasi memberikan petunjuk kepada para anggota organisasi mengenai aspek-aspek organisasi yang merupakan salah satu bagian dari iklim komunikasi organisasi.

Penelitian yang dilakukan Redding menunjukkan bahwa iklim komunikasi lebih luas dari persepsi karyawan terhadap kualitas hubungan dan komunikasi dalam organisasi serta tingkat peran dan keterlibatan. Redding20 (Golhaber, 1986) mengemukakan lima dimensi penting dari iklim komunikasi tersebut, yakni:

19 R. Wayne Pace, Don F. Faules, Komunikasi Organisasi : Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan : Hal 149 20

(14)

20

1. Supportiveness, atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi ereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting

2. Partisipasi membuat keputusan

3. Kepercayaan, dapat dipercaya dan dapat menyimpan rahasia 4. Keterbukaan dan keterusterangan

5. Tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi

Iklim komunikasi organisasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik antar persona, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut.

Bagaimana iklim komunikasi berperan dalam sebuah organisasi dan apakah iklim komunikasi sebuah organisasi itu penting. Dengan cara yang serupa, iklim komunikasi sebuah organisasi mempengaruhi cara hidup kita: kepada siapa kita bicara, siapa yang kita sukai, bagaimana perasaan kita, bagaimana kegiatan kerja kita, bagaimana perkembangan kita, apa yang ingin kita capai, dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri dengan organisasi.

Iklim komunikasi penting karena mengaitkan konteks organisasi dengan konsep-konsep, perasaan-perasaan dan harapan-harapan anggota organisasi dan membantu menjelaskan perilaku anggota organisasi. Dengan mengetahui sesuatu tentang iklim suatu organisasi, kita dapat memahami lebih baik apa yang mendorong anggota organisasi untuk bersikap dengan cara-cara tertentu.

(15)

21

Sama halnya dengan iklim komunikasi, iklim organisasi mempunyai konsep yang ininya membahas hubungan antara gaya kepemimpinan dengan iklim sosial merupakan awal dari munculnya konsep iklim organisasi. Konsep iklim organisasi semakin mendapat perhatian para teoritis organisasi setalah Lewin (1951:69) menulis “Field theory of social science”. Secara sederhana Lewin mengemukakan teorinya dalam bentuk persamaan sebagai berikut :

B = Behavior (perilaku manusia) P = Person (manusia) dan E = Environment (lingkungan)

Persamaan di atas menunjukkan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh dua variabel utama yaitu manusianya itu sendiri yakni kepribadian orang tersebut dan lingkungan. Persamaan di atas juga bisa diinterpretasikan bahwa manusia dan lingkungan merupakan dua variabel terpisah. Artinya untuk bisa memahami lingkungan sosial, manusia terlebih dahulu harus dipisahkan dari lingkungannya. Pemisahan ini bertujuan agar manusia bisa lebih obyektif dalam memahami lingkungannya.

Tagiuri (1968:96) dalam bukunya “Organizational Climate” dikemukakan tentang definisi iklim organisasi yaitu iklim organisasi adalah kualitas lingkungan internal organisasi yang dirasakan dan dialami oleh para anggota organisasi, yang mempengaruhi perilaku mereka dan yang bisa dijelaskan dalam bentuk satu set karakteristik atau atribut organisasi.

Selain Tagiuri, kontributor lain pada buku diatas memberi pemahaman yang berbeda tentang iklim organisasi. Iklim organisasi misalnya dipahami

(16)

22

sebagai satu set kondisi organisasi yang bersifat obyektif; sebagai interpretasi individual yang bersifat subyektif; dan sebagai karakteristik sebuah organisasi. Buku kedua adalah “Motivation and organizational climate”ditulis oleh Litwin and Stringer. Disini Litwin dan Stringer mengatakan bahwa iklim organissi memiliki 9 dimensi yaitu : struktur, responsibility, reward, risiko, warmth, support, standard, conflict, dan identify.

Ada hubungan yang sirkuler antara iklim organisasi dengan komunikasi. Tingkah laku komunikasi mengarahkan pada perkembangan iklim, di antaranya iklim organisasi. Iklim organisasi dipengaruhi oleh bermacam-macam cara anggota organisasi bertingkah laku dan berkomunikasi. Iklim komunikasi yang penuh persaudaraan mendorong para anggota organisasi berkomunikasi secara terbuka, rileks, ramah tamah dengan anggota lain. Sedangkan iklim yang negatif menjadikan anggota tidak berani berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa persaudaraan.

2.6 Produktivitas

Dengan komunikasi yang efektif akan menciptakan hubungan kerja yang harmonis, penuh keterbukaan sehingga diharapkan perusahaan mendapatkan feed back dalam bentuk dukungan dari karyawan melalui kerja yang produktif, bersemangat dan dengan moralitas yang tinggi.

Gairah kerja yang ditimbulkan dengan adanya komunikasi yang efektif akan mendukung motivasi dan aspirasi karyawan untuk bekerja lebih giat sehingga produktivitas kerja dapat tercapai.

(17)

23

Komunikasi yang harmonis akan menciptakan integritas yang baik. Melalaui hubungan yang didorong oleh rasa pengertian, keterbukaan dan rasa memiliki serta kebersamaan telah terbukti dapat menciptakan kegairahan dalam bekerja, dan diharapkan inipun akan membawa pada implikasi yang positif terhadap produktivitas kerjanya secara keseluruhan.

Berdasarkan suatu hasil penelitian mengenai pengaruh komunikasi terhadap produktivitas, telah menunjukkan adanya korelasi yang positif. Menurut Prof. DR Sondang P. Siagian, produktivitas adalah : “Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan luaran (output) yang optimal bahkan kalau mungkin maksimal” (Siagian, 1982:154) Menurut doktrin pada konfrensi Oslo (1984), mengatakan bahwa : “Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang bertujuan untuk menyediakan lebih banyak manusia dengna menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit

Produktivitas adalah suatu pendekatan intrdisipliner untuk menentukan tujuan yang efektif, pembetulan rencana, aplikasi pengguna cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi.

Faktor-faktor yang membentuk produktivitas karyawan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kepercayaan

Karyawan di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang didalamnya terdapat kepercayaan,

(18)

24

keyakinan dan kredibilitas yang didukung oleh pernyataan dan tindakan karena semakin tinggi kepercayaan cenderung motivasi kerja makin tinggi. 2. Pembuatan Keputusan Bersama

Para karyawan di semua tingkatan dalam organisasi harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan organisasi yang relevan dengan kedudukan mereka 3. Kejujuran

Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan harus mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi.

4. Keterbukaan terhadap Komunikasi ke bawah

Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan atau para pemimpin kepada bawahannya. Menurut Lewis (1987) komunikasi ke bawah adalah untuk menyampaikan tujuan, untuk merubah sikap, membentuk pendapat, mengurangi ketakutan dan kecurigaan yang timbul karena salah informasi, mencegah kesalahpahaman karena kurang informasi dan mempersiapkan anggota organisasi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.

5. Mendengarkan dalam Komunikasi ke atas

Yang dimaksud dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.

Referensi

Dokumen terkait

Tim Pengembang Kurikulum Fakultas menyerahkan hasil perbaikan capaian pembelajaran mata kuliah berupa RPS kepada Ketua Program Studi.. Ketua Program Studi menyampaikan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur acoustic backscattering strength dasar perairan pada berbagai tipe substrat di perairan Selat Gaspar dan sekitarnya...

Makna rehabilitasi bagi para wanita tuna susila juga muncul dari adanya interaksi diantara para wanita tuna susila sebagai penerima manfaat, dengan pihak-pihak lain

Harapan antara pegawai dan perusahaan atau organisasi berkaitan dengan hubungan kerja yang mereka jalani dan hal ini berlangsung sejak pegawai tersebut memilih untuk menjadi

Tujuan dan Manfaat Tujuan akhir ultimate goal dari penyelenggaraan sub unsur pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan, yang merupakan salah satu sub unsur dari

namun jika kita terus melatih diri untuk selalu memuji Tuhan, kita akan beroleh kekuatan untuk memuji dia apa pun keadaan kita seperti daud yang memuji Tuhan bukan hanya

Pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat, dan bagaimana hubungan antara keduanya. a) Sekolah adalah bagian yang integral