• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Hakekat pembangunan adalah proses perubahan masyarakat dari kondisi saat ini menjadi kondisi yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Hakekat pembangunan adalah proses perubahan masyarakat dari kondisi saat ini menjadi kondisi yang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Hakekat pembangunan adalah proses perubahan masyarakat dari kondisi saat ini menjadi kondisi yang dicita-citakan. Agar perubahan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan maka diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang terpadu (integrated), terukur (measurable), dapat dilaksanakan (aplicable) dan berkelanjutan (sustainable).

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka terjadilah perubahan model perencanaan pembangunan di Indonesia. Model perencanaan pembangunan menurut kedua undang-undang ini berbeda dengan model perencanaan pembangunan sebelumnya, yang dulunya menggunakan pendekatan konvensional, teknis dan analitis, dan sekarang menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif yaitu dengan menggunakan pendekatan politis, teknokratik, partisipatif, top-down dan buttom-up. Melalui pendekatan baru ini, perencanaan pembangunan difokuskan untuk menjaga agar keluaran dari semua kegiatan pembangunan mengarah pada pencapaian tujuan pembangunan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang yang telah disepakati sebelumnya.

Selain itu, ada penyempurnaan mendasar lainnya dari kedua undang-undang ini yaitu adanya penyempurnaan sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran nasional baik aspek proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat pusat dan daerah. Dengan demikian, penyempurnaan 2 (dua) fungsi vital dalam penyelenggaraan pemerintahan tersebut diharapkan dapat memaksimalkan potensi daerah demi sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.

Sejalan dengan telah usainya hajat besar kehidupan berpolitik di Kabupaten Lumajang yaitu Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2013-2018 dan dengan keberadaan, serta berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka langkah awal yang dilakukan adalah menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah jangka menengah yang disebut dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang Periode Tahun 2015-2019.

Sebagaimana diamanatkan pada Pasal 5 ayat (2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah dan

(2)

memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, isu- isu strategis, visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah, kebijakan umum dan program, disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka pendanaan yang bersifat indikatif, dan target indikator kinerja daerah.

Oleh karena RPJM Daerah Kabupaten Lumajang ini berawal dari dokumen politis yaitu visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk dokumen perencanaan pembangunan daerah maka seluruh SKPD di jajaran Pemerintah Kabupaten Lumajang wajib memedomani dokumen ini dalam menyusun Rencana Stratejik (Renstra) Kecamatan Pasirian sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya. Dengan demikian Insya Allah pelaksanaan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan secara terpadu dan sinergis demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Pasirian.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya Renstra Kecamatan Pasirian Periode Tahun 2015-2019 ini adalah untuk memberikan landasan bagi para penyelenggara pemerintahan dan para pelaku pembangunan (stakeholders) di Tingkat Kecamatan Pasirian dalam mengkoordinasikan, program dan kegiatan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Adapun tujuan disusunnya Renstra Kecamatan Pasirian Periode Tahun 2015-2019 ini adalah untuk :

1. Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Lumajang dan DPRD Kabupaten Lumajang dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahunan dan lima tahunan yang akan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lumajang, APBD Provinsi Jawa Timur dan APBN maupun sumber pendanaan lainnya yang sah;

2. Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan dan lima tahunan bagi Kecamatan Pasirian;

3. Memberikan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional sekaligus memberikan pemahaman arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih yang telah ditetapkan sebelumnya;

4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang dan DPRD Kabupaten Lumajang dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun strategi, arah kebijakan, program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;

5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang dan DPRD Kabupaten Lumajang untuk memahami dan menilai

(3)

arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahun.

1.3 LANDASAN HUKUM

Rencanastra Kecamatan Pasirian Tahun 2015 – 2019 ini disusun atas dasar landasan idiil Pancasila dan landasan Konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

9. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2029 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2029 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

(4)

Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi;

20. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

(5)

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010; Nomor : 0199/M PPN/04/2010; Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;

26. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014;

27. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang RTRW Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 – 2031 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);

28. Peraturan Daerah Kabupeten Lumajang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Tahun 2015 - 2019.

1.3. HUBUNGAN RENSTRA DENGAN RPJMD

Renstra Kecamatan Pasirian ini merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Pemerintah Kabupaten Lumajang sebagai landasan dalam pengambilan kebijakan dalam setiap pelaksanaan kegiatan sekaligus sebagai acuan dalam penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun berikutnya.

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM 1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan.

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Bupati Lumajang Nomor 01 Tahun 2009 tentang Penjabaran Tugas Dan Fungsi Organisasi Kecamatan, rincian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing jabatan dalam struktur organisasi kecamatan adalah sebagai berikut:

2.2.1 Camat

Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai karakteristik wilayah, kebutuhan dan tugas pemerintah lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Camat, mempunyai fungsi :

a. Pemimpin penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan di kecamatan berdasarkan pedoman dan kebijakan serta pelimpahan kewenangan yang ditetapkan Bupati ;

b. Pemipin pelaksanaan fungsi Bupati ;

c. Pembantu Sekretaris Daerah dalam menyiapkan informasi mengenai wilayah kecamatan yang dibutuhkan dalam perumusan kebijakan bagi Kepala Daerah

d. Pengkoordinasian ketentraman dan ketertiban masyarakat ; e. Penyelenggaraan Pelayanan Publik ;

f. Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kehidupan kemasyarakatan di wilayah kecamatan ; g. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan

tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Bupati h. Pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai bidang tugasnya yang diberikan

oleh Bupati. 1.1.2 Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas membantu Camat dalam menyelenggarakan urusan perencanaan, umum, keuangan dan memberikan pelayanan teknis admnistratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan kecamatan berdasarkan pedoman dan kebijakan yang ditetapkan oleh Camat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. Perumusan dan penyusunan rencana kegiatan Sekretariat Kecamatan b. Penghimpunan secara kegiatan seksi-seksi sebagai bahan rencana

(7)

c. Pelaksanaan koodinasi rencana operasional kegiatan Kecamatan ; d. Pelaksanaan urusan Kepegawaian ;

e. Pelaksanaan urusan Keuangan ;

f. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan keprotokolan ;

g. Pengkoordinasian penerapan ketatausahaan, administrasi keuangan dan kehumasan ;

h. Penyajian informasi dan hubungan masyarakat ;

i. Pengkoordinir laporan kegiatan pelaksanaan tugas Seksi-seksi ; j. Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ;

k. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja Sekretariat ;

l. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Camat ;

m. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat. 1.1.3. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan

Bagian Perencanaan dan Pengembangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam urusan perencanaan dan pengembangan Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan, mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan ;

b. Penyusunan dan penyiapan materi perencanaan ;

c. Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan Kecamatan secara makro ;

d. Pelaksanaan analisa dan kajian peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Kecamatan ;

e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program kegiatan ;

f. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Sekretaris ;

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 1.1.4. Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan urusan umum, perlengkapan, kepegawaian, pelayanan administrasi dan rumah tangga kecamatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Umum, mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Sub Bagian Umum ;

b. Penyusunan dan pengelolaan urusan rumah tangga Kecamatan, surat menyurat, kearsipan dan keprotokolan ;

c. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai ;

(8)

d. Pelaksanaan pengurusan, pengadaan dan inventarisasi barang inventaris Kecamatan ;

e. Pelaksanaan urusan rumah tangga, kearsipan, dan persiapan penyelenggaraan rapat Kecamatan ;

f. Pelaksanaan kebersihan, ketertiban dan keamanan di lingkungan Kecamatan;

g. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja Sub Bagian Umum ;

h. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Sekretaris ;

i. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 1.1.5. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan urusan keuangan dan melaksanakan penatausahaan administrasi keuangan Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Sub Bagian Keuangan ;

b. Pelaksanaan penatausahaan keuangan dan pembuatan rencana anggaran ;

c. Penelitian dan pengoreksian kebenaran dokumen/bukti penerimaan dan pengeluaran uang ;

d. Pembuatan laporan pelaksanaan tugas penyelenggaraan administrasi keuangan sebagai bahan laporan pertanggungjawaban. e. Pelaporan pelaksanan tugas dan program kerja Sub Bagian

Keuangan ;

f. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Sekretaris ;

g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 1.1.6. Seksi Tata Pemerintahan

Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Tata Pemerintahan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Tata Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Seksi Tata

Pemerintahan ;

b. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang Tata Pemerintahan ;

c. Fasilitasi pembinaan kerukunan hidup antar umat beragama ; d. Pengkoordinasian UPT/Instansi Pemerintah di wilayah kerjanya ;

(9)

e. Fasilitasi penyelenggaraan pemilihan Kades dan BPD ;

f. Pelaksanaan pengambilan sumpah/janji dan pelantikan Kades, Anggota dan Pimpinan BPD di wilayah kerjanya ;

g. Pelaksanaan penilaian atas Laporan Pertanggungjawaban Kepala Desa ;

h. Fasilitasi penyelenggaraan kerjasama antar desa dan penyelesaian perselisihan antar desa ;

i. Fasilitasi penataan desa/kelurahan ; j. Fasilitasi penyusunan Peraturan Desa ; k. Fasilitasi administrasi Desa/Kelurahan ;

l. Pelaksanaan kegiatan administrasi kependudukan ;

m. Pelaksanaan inventarisasi Aset Daerah atau Kekayaan Daerah lainnya yang ada di wilayah kerjanya ;

n. Pemberian rekomendasi dan perijinan tertentu ; o. Pertimbangan pengangkatan Lurah ;

p. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja Seksi Tata Pemerintah ;

q. Pemberian saran dan pertimbangan mengenal langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Camat ;

r. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat. 1.1.7 Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan ketentraman dan ketertiban umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum ;

b. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang Ketentraman dan Ketertiban Umum ;

c. Pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban serta kemasyarakatan pembinaan ideologi negara dan kesatuan bangsa ; d. Pembinaan dan penataan Ketentraman dan Ketertiban Umum,

Perlindungan Masyarakat (LINMAS), Pengawasan Perda, Keputusan Bupati, Azet Kabupaten, pengaturan PK5 dan pelaksanaan Perundang-undangan di wilayah kerjanya ;

e. Penegakan dan pelaksanaan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah serta Peraturan Perundang-undangan lainnya di wilayah kerjanya ;

f. Pengkoordinasian penyusunan bahan pembinaan/fasilitasi, penataan pengamanan dan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) ;

(10)

g. Penghimpunan dan pengolahan data pembinaan/fasilitasi penataan pengamanan dan Perlindungan Masyarakat (LINMAS) ;

h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembinaan/fasilitasi, penataan, pengamanan dan perlindungan masyarakat ;

i. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Camat ;

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.

1.1.8 Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ;

b. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ;

c. Pelaksanaan pembinaan/pemantapan lembaga kemasyarakatan desa/kelurahan ;

d. Fasilitasi penyelenggaraan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Dasar ;

e. Pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan, generasi muda, keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan serta peranan wanita ;

f. Pembinaan dan pengawasan kegiatan program kesehatan masyarakat ;

g. Penyelenggaraan Keluarga Berencana ; h. Penanggulangan masalah sosial ;

i. Pencegahan dan penanggulangan bencana alam dan pengungsi ; j. Fasilitas kegiatan organisasi sosial/kemasyarakatan dan LSM ; k. Pemantapan struktur perekonomian masyarakat desa/kelurahan ; l. Peningkatan pendapatan masyarakat desa/kelurahan ;

m. Pemantapan pola keterpaduan pemberdayaan masyarakat desa/kelurahan

n. Peningkatan partisipasi dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan desa/kelurahan ;

o. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ;

(11)

p. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Camat ;

q. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.

1.1.9 Seksi Perekonomian dan Pembangunan

Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Perekonomian dan Pembangunan. Untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud, Seksi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan ;

b. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang Perekonomian dan Pembangunan ;

c. Pelaksanaan analisa potensi desa, pembangunan sarana prasarana desa, sarana prasarana ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, pengairan dan sosial lainnya ;

d. Pengkoordinasian penyusunan bahan pembinaan/fasilitasi peningkatan pemanfaatan hasil-hasil perekonomian dan pembangunan ;

e. Pelaksanaan pembinaan peningkatan pelaksanaan pembangunan ; f. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan terhadap golongan

ekonomi lemah/keluarga miskin ;

g. Penganalisaan dan pengkoordinasian penyiapan sarana/prasarana perekonomian dan pembangunan ;

h. Pengkoordinasian, penyiapan dan penyelenggaraan Musbangdes dan UDKP

i. Penghimpunan dan pengolahan data perekonomian dan pembangunan ;

j. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja Seksi Perekonomian dan Pembangunan ;

k. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Camat ;

l. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat. 1.1.10 Seksi Pelayanan Umum

Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas membantu Camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Pelayanan Umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pelayanan Umum mempunyai fungsi :

(12)

a. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja Seksi Pelayanan Umum ;

b. Pelaksanaan koordinasi penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang Pelayanan Umum ;

c. Pelaksanaan pengelolaan tata laksana pelayanan umum yang meliputi pengaturan penerapan standar pelayanan umum, pengumpulan dan analisa data indek kepuasan masyarakat, pemberian legalisasi, rekomendasi, perijinan, KTP dan KK, Akta Kelahiran dan/atau Surat Kenal Lahir ;

d. Pengkoordinasian pemberian legalisasi, rekomendasi, dan perijinan sesuai prosedur tetap dan ketentuan yang berlaku ;

e. Penyelenggaraan pengaturan dan evaluasi tata ruang dan prosedur tetap dalam rangka kepuasan masyarakat ;

f. Penyelenggaraan pembinaan kebersihan, keindahan, pertamanan dan sanitasi lingkungan ;

g. Penyelenggaraan pembina sarana dan prasarana fisik pelayanan umum ;

h. Pelaporan pelaksanaan tugas dan program kerja Seksi Pelayanan Umum ;

i. Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya kepada Camat ;

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat.

2. Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang dan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas diKantor Kecamatan Pasirian didukung sarana prasarana yang cukup memadai

3. Sumberdaya Manusia. a Status Kepegawaian

 Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 14 Orang.

 Tenaga Kontrak : 4 Orang.

b. Pendidikan

 Srata 1 : 5 Orang.

 SMA : 7 Orang

 SD : 2 Orang

c. Pangkat dan Golongan.

- Pembina Tk. I (IV/b) : 1 Orang

- Pembina (IV/a) : 1 Orang

- Penata Tk.I (III/d) : 3 Orang

(13)

- Penata muda Tk.I (III/b) : 1 Orang

- Penata muda (III/a) : 1 Orang

- Pengatur muda Tk.I (II/b) : 4 Orang

- Pengatur muda : 2 Orang.

d. Pejabat Struktural

- Eselon III : 2 Orang

- Eselon IV : 4 Orang

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

Isu-isu strategis berdasarkan Tupoksi

3.1 IDENTIFIKASI ISU STRATEGIS

Dalam merumuskan suatu kebijakan atau perencanaan sebuah organisasi, bisa dilakukan melalui 3 (tiga ) tahap, tahap pertama adalah mengidentifikasi isu-isu strategis yang ada sehingga kebijakan tersebut dapat tepat sasaran, Isu-isu strategis yang berpengaruh terhadap perencanaan strategis wilayah Kecamatan Pasirian dapat ditinjau dari dua faktor yaitu internal dan eksternal sebagai berikut:

A. Faktor Internal

1. Belum terpenuhinya pejabat eselon dan aparatur di kecamatan; 2. Rata-rata domisili pegawai kecamatan tidak jauh;

3. Adanya keinginan/kemauan baik dari perangkat kecamatan untuk meningkatkan kinerjanya;

4. Kurangnya tenaga staf sebagai unsur pelaksana di kecamatan;

5. Kurangnya sarana dan prasarana sebagai penunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan;

6. Terbatasnya pegawai kecamatan yang mengikuti diklat penyelenggaraan pemerintahan.

B. Faktor Ekstenal

1. Adanya Perda/Perbup tentang organisasi pemerintah kecamatan;

2. Sesuai Tupoksi kecamatan, kecamatan berwenang melaksanakan/ memfasilitasi pembinaan terhadap aparatur pemerintah desa maupun pada masyarakatnya;

3. Berubahnya kecamatan menjadi SKPD.

(14)

Tahap kedua adalah mengelompokkan faktor-faktor atau isu-isu strategis tersebut sesuai sifatnya yaitui Kekuatan (Strenght), Kelemahan (Weaknes), Peluang (Opportunities) dan Ancaman/ hambatan (Threats) sebagai berikut : 1. Kekuatan (Strenght)

 Terpenuhinya pejabat eselon dan aparatur dikecamatan;  Rata-rata domisili pegawai kecamatan tidak jauh;

 Adanya keinginan/kemauan baik dari perangkat kecamatan untuk meningkatkan kinerjanya

2. Kelemahan (Weaknes)

 Kurangnya tenaga staf sebagai unsur pelaksana di kecamatan;

 Kurangnya sarana dan prasarana sebagai penunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan;

 Terbatasnya pegawai kecamatan yang mengikuti diklat penyelenggaraan pemerintahan.

3. Peluang (Opportunities)

 Adanya Perda/Perbup tentang organisasi pemerintah kecamatan;

 Sesuai Tupoksi kecamatan, kecamatan berwenang melaksanakan/ memfasilitasi pembinaan terhadap aparatur pemerintah desa maupun pada masyarakatnya;

 Berubahnya kecamatan menjadi SKPD.

4. Ancaman/ hambatan (Threats)

 Kondisi geografis yang mengakibatkan Kecamatan Pasirian menjadi daerah rawan bencana (banjir, tanah longsor dan angin puyuh/putting beliung);

 Peraturan sering berubah/mengalami revisi;

 Terbatasnya/minimnya dana untuk SKPD kecamatan.

Langkah ketiga adalah menyusun isu-isu strategis tersebut dalam matriks analisis SWOT sebagai berikut:

MATRIKS ANALISIS SWOT Peluang (Opportunities)  Adanya Perda/Perbup tentang organisasi pemerintah kecamatan;  Sesuai Tupoksi kecamatan, kecamatan berwenang melaksanakan/ memfasilitasi pembinaan terhadap aparatur Ancaman/ hambatan (Threats)

 Kondisi geografis yang mengakibatkan

Kecamatan Pasirian menjadi daerah rawan bencana (banjir, tanah longsor dan angin puyuh/putting beliung);  Peraturan sering EKSTERNAL

(15)

pemerintah desa maupun pada masyarakatnya;  Berubahnya kecamatan menjadi SKPD. berubah/mengalami revisi;  Terbatasnya/minimnya dana untuk SKPD kecamatan. Kekuatan (Strenght)  Terpenuhinya pejabat

eselon dan aparatur dikecamatan;

 Rata-rata domisili pegawai kecamatan tidak jauh;  Adanya

keinginan/kemauan baik dari perangkat kecamatan untuk meningkatkan kinerjanya.

Strategi Kekuatan-Peluang  Meningkatkan pelayanan

pada masyarakat pada bidang-bidang yang yang telah dilimpahkan  Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pembangunan di wilayah kecamatan Strategi Kekuatan-Ancaman  Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam menunjang pembangunan Kelemahan (Weaknes)  Kurangnya tenaga staf

sebagai unsur pelaksana di kecamatan;

 Kurangnya sarana dan prasarana sebagai penunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan;

 Terbatasnya pegawai kecamatan yang mengikuti diklat penyelenggaraan pemerintahan.

Strategi Kelemahan-peluang

 Meningkatkan kinerja pemerintah desa dengan peningkatan kualitas SDM aparatur Strategi Kelemahan-Ancaman  Peningkatan pemahaman terhadap penanggulangan

(16)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana Kecamatan Pasirian harus dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan, berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan, dibangun melalui proses refleksi dan proyeksi yang digali dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh seluruh komponen stakeholder’s. Pernyataan Visi Kecamatan Pasirian adalah :

” TERWUJUDNYA PERENCANAAN,KOORDINASI DAN PELAYANAN BIDANG PEMERINTAHAN, PEMBANGUNAN DAN PEMBINAAN KEMASYARAKATAN YANG EFISIEN, EFEKTIF DAN AKUNTABEL

DIKANTOR KECAMATAN PASIRIAN”.

Kecamatan Pasirian sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Lumajang yang melaksanakan tugas teknis kewilayahan, tentunya di samping dituntut menjadi lembaga pelayanan public yang ada juga harus mampu memberdayakan masyarakat di wilayah kerjanya sesuai dengan kewenangan yang dimilki.

Sesuai dengan visi tersebut, Kecamatan Pasirian berupaya untuk menciptakan dan merefleksikan diri sesuai dengan 3 (tiga) dimensi kepemimpinan yaitu :

 Dimensi Ketuhanan  Dimensi Kepemimpinan  Dimensi Kedisiplinan

Berlandaskan 3 (tiga) dimensi tersebut, dan diselaraskan dengan visi dan misi Kabupaten Lumajang diharapkan Kecamatan Pasirian selain menjadi lembaga pelayanan publik yang memiliki aparatur yang bermartabat juga menciptakan aparatur yang mempunyai kepekaan, kreatifitas, dan inovasi untuk mensejahterakan masyarakat.

4.2 MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang diberikannya.

Misi yang ditetapkan SKPD Kecamatan Pasirian untuk mencapai Visi dan tentunya telah disesuaikan dengan wewenang, tugas pokok dan fungsi yang dimiliki adalah :

(17)

1. Mewujudkan pemerintahan yang baik dengan mengoptimalkan potensi SDM Kecamatan dan Desa serta sarana dan prasarana yang ada. 2. Mewujudkan manajemen pelayanan masyarakat yang didasarkan pada

potensi sumber daya manusia kearifan lokal.

4.3 TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan dan sasaran adalah penjabaran dari misi organisasi yang akan dicapai lima tahun ke depan, bersifat lebih realististis dan terukur. Tujuan dari SKPD Kecamatan Pasirian sesuai dengan misinya adalah :

1. Terbangunnya kepemerintahan yang baik; 2. Meningkatnya keberdayaan masyarakat. Sedangkan sasarannya dalah:

1. Meningkatnya kualitas pelayanan masyarakat 2. Meningkatnya kinerja Aparatur Pemerintah desa; 3. Terkoordinasinya kegiatan pembangunan.

4. Meningkatnya keberdayaan unsur-unsur masyarakat;

4.4 STATEGI DAN KEBIJAKAN

Untuk mewujudkan visi serta misinya serta secara khusus untuk mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan, SKPD Kecamatan Pasirian mempunyai beberapa kebijakan yang tentunya dengan mempertimbangkan faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SKPD ini yaitu : 1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat yang menjadi

kewenangan pemerintah kecamatan;

2. Meningkatkan kinerja pemerintah melalui peningkatan SDM/profesionalisme aparatur pemerintah;

3. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan di wilayah kecamatan Pasirian melalui inventarisir usulan program/ kegiatan;

4. Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam mengenali, mencegah, menanggulangi gangguan keamanan akibat tindak kriminal maupun bencana alam.

Selanjutnya kebijakan-kebijakan tersebut diakomodir melalui program SKPD sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan yang lebih riil dan tentunya telah disesuaikan dengan program dalam RPJMD Kabupaten Lumajang sebagai rujukannya, program-program tersebut adalah :

1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; 2. Program Penataan Administrasi Kependudukan;

3. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; 4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 6. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; 7. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

(18)

8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan;

9. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan keuangan Daerah; 10. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa;

11. ProgramPeningkatan keberdayaan masayrakat Pedesaan;

12. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa; 13. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan;

Program- program yang tercantum dalam Rencana Strategis (Renstra) SKPD Kecamatan Pasirian ini adalah program yang dianggap strategis, mempunyai dampak langsung terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang secara rutin dilaksanakan oleh SKPD Kecamatan Pasirian.

(19)

BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Kegiatan indikatif adalah kegiatan riil yang dilaksanakan oleh tiap satker sebagai langkah teknis untuk mencapai tujuan serta sasaran, kegiatan- kegiatan ini disesuaikan dengan tugas pokok, fungsi serta wewenang SKPD dan merupakan sub dari program-program yang ada di SKPD

1. Kegiatan Penyelenggaraan Musrenbang Kecamatan dan Desa;

2. Kegiatan Implementasi Sistem Administrasi Kependudukan (Membangun, Updating dan Pemeliharaan);

3. Kegiatan Pengendalian Keamanan Lingkungan; 4. Kegiatan Penyediaan Jasa surat Menyurat;

5. Kegiatan Penyediaan Jasa komunikasi Sumber daya air dan listrik; 6. Kegiatan Penyediaan jasa administrasi keuangan dan barang daerah; 7. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan kantor;

8. Kegiatan penyediaan Alat Tulis Kantor;

9. Kegiatan Penyediaan barang cetakan dan penggandaan;

10. Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik dan bangunan kantor; 11. Kegiatan penyediaan bahan logistik kantor;

12. Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman;

13. Kegiatan rapat – rapat konsultasi dan koordinasi luar daerah; 14. Kegiatan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah; 15. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Gedung Kantor; 16. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan Kantor;

17. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas; 18. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

19. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional; 20. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan dan Peralatan Kantor; 21. Kegiatan Pengiriman Aparatur dalam rangka diklat/sosialisasi/dan sejenisnya;

22. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD;

23. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;

24. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi Anggaran;

25. Kegiatan Penyusunan RKA SKPD;

26. Kegiatan Verifikasi, monitoring dan Evaluasi dana bantuan keuangan kepada desa; 27. Kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;

28. Kegiatan Monitoring & Pembinaan Posyandu Gerbangmas; 29. Kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal dan kondisi pada siklus 1. Pemanfaatan media yang tepat lebih merangsang siswa aktif sehingga hasil

Perhitungan pada kondisi eksisting (saat ini) berdasarkan waktu puncak tertinggi diambil dari waktu puncak pagi, waktu puncak siang dan waktu puncak sore untuk mendapatkan

Koefisien Nash-Sutchcliffe (E) yang diperoleh pada model Dawdy O’Donnel bernilai 49% dengan korelasi antara hasil simulasi dengan observasi adalah 0,72.Mengacu

Sistem mikrokontroler pada sistem pemantau dan pengontrolan pada ruangan pintar merupakan satu kesatuan dari beberapa perangkat keras berupa NodeMCU yang

Uji statistik korelasi person dengan nilai bermakna p<0,05 digunakan dalam penelitian ini dan didapatkan hubungan tidak bermakna antara kadar IL-13 dengan hasil

Untuk menghubungkan teks dengan objek (table, gambar, footer, halaman, dan lain-lain) yang menjadi bagian naskah dalam dokumen yang sama.. LP2M STMIK AMIKOM PURWOKERTO

struktur α-heliks terbentuk karena gugus C=O pada asam amino ke-n berikatan dengan gugus N-H pada asam amino ke-(n+3). Beberapa bagian struktur sekunder dapat mengalami

Hasil dari wawancara yang dilakukan, responden dengan motivasi yang tinggi serta patuh terhadap diet (83,3%) menyatakan bahwa mereka percaya bahwa dengan menjalani diet