• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF PEMULIHAN ASET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DALAM PERSPEKTIF PEMULIHAN ASET"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

1

KEBIJAKAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG

RAMPASAN NEGARA DALAM

PERSPEKTIF PEMULIHAN ASET

DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2016

DISAMPAIKAN PADA RAPAT KOORDINASI KPK TENTANG TATA LAKSANA BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA

DALAM RANG PEMULIHAN ASET PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI

HOTEL JS. LUWANSA 21 S.D 23 NOVEMBER 2016

.

(2)

DASAR HUKUM

1.

Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (HAP),

Pasal 44 Ayat (1) Benda sitaan disimpan dalam Rumah Penyimpanan Benda

Sitaan Negara.

2.

Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 29

Negara berkewajiban memberikan perlindungan terhadap Individu, Keluarga

dan Harta Benda.

3.

Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan, Pasal 270 Ayat (2) Benda Sitaan Disimpan di Rumah Penyimpanan

Benda Sitaan Negara.

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Hukum

Acara Pidana.

a. Pasal 27 Ayat 1, 2, 3, dan 4.

(1) Didalam Rupbasan ditempatkan benda sitaan yang harus disimpan

untuk keperluan barang bukti dalam pemeriksaan tingkat Penyidikan,

Penuntutan dan Pengadilan termasuk barang yang dinyatakan dirampas

berdasarkan Putusan Hakim.

(2) Dalam hal benda sitaan sebagimana yang dimaksud dalam Ayat (1) tidak

mungkin dapat disimpan dalam Rupbasan, maka cara penyimpanan benda

sitaan tersebut diserahkan kepada Kepala Rupbasan.

(3)

(3) Benda Sitaan disimpan ditempat Rupbasan untuk menjamin keselematan dan

keamanannya.

(4) Kepala Rupbasan tidak boleh menerima benda sitaan yang harus disimpan

untuk keperluan barang bukti dalam pemeriksaan jika tidak disertai surat

penyerahan yang sah yang dikeluarkan oleh Pejabat yang bertanggung jawab

secara yuridis atas benda sitaan tersebut.

b. Pasal 30 Ayat 2 dan Ayat 3

(2) Tanggung Jawab Yuridis atas benda sitaan ada pada Pejabat sesuai tingkat

Pemeriksaan (Penyidikan, Penuntutan dan Pengadilan).

(3) Tanggung Jawab secara Fisik atas benda sitaan ada para Kepala Rupbasan.

c. Pasal 32 Ayat 1

(1) Disamping tanggung jawab secara Fisik atas Benda Sitaan, Kepala Rupbasan

bertanggung jawab atas Administrasi Benda Sitaan.

(4)

4

TUGAS POKOK RUPBASAN

1. Melakukan pengelolaan benda sitaan dan barang

rampasan negara.

2. Melakukan pengelolaan berarti melakukan

perbuatan menyimpan dan atau menaruh ditempat

yang aman supaya tidak rusak, hilang atau

berkurang benda dan atau barang yang dimaksud.

3. Dikelola berarti dapat dijamin keselamatan,

keutuhan, dan mutu benda atau barang dimaksud

sehingga tetap terjamin, terpelihara, dan terawat

dengan baik.

(5)

FUNGSI RUPBASAN

5

1. Melakukan pengadministrasian benda

sitaan dan barang rampasan negara.

2. Melakukan pemeliharaan benda sitaan

dan barang rampasan negara.

3. Melakukan pengamanan benda sitaan dan

barang rampasan negara.

(6)

Dalam proses Peradilan Pidana adalah sebagai

“Check and Balance’’ dalam Penegakan Hukum,

Perlindungan HAM dan Penyelamatan Aset Negara

dengan Fungsi melakukan Penyimpanan dan

Pengelolaan terhadap Benda Sitaan dan Barang

Rampasan Negara hasil Tindak Pidana.

6

TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUPBASAN

(7)

1. Belum Memadainya Gedung Kantor, Gudang dan Pegawai di Rupbasan.

2. Rupbasan belum terbentuk di setiap Kabupaten / Kota,baru terdapat 63

operasional dari 211 Unit sehingga belum terbentuk 148 Unit ( selama hampir 30

tahun ), seharusnya mengikuti jumlah Kabupaten / Kota Se-Indonesia yaitu

kurang lebih 530.

3. Provinsi yang belum terbentuk Rupbasan adalah Sulawesi Barat.

4. Rupbasan menggunakan gedung bekas Lembaga Pemasyarakatan sebanyak 17

Rupbasan

5. Rupbasan menumpang kepihak lain ( milik pemda ) sebanyak 8 Rupbasan.

6. Rupbasan menyewa gedung sebanyak 1 Rupbasan.

7. Eselonering Rupbasan masih pada Eselon IV belum sama dengan eselonering

Polres, Kejari atau Pengadilan di kabupaten/kota, yang sudah eselon III.

8. Minimnya Biaya pemeliharaan basan dan baran yang diterima Rupbasan setiap

tahun

9. Sulitnya mengetahui jumlah nilai nominal setiap basan atau baran di Rupbasan

karena tidak tersedia tenaga ahli penilai / penaksir.

(8)

PERMASALAHAN EXTERNAL

1. Masih banyak Benda Sitaan yang tidak diserahkan, ditempatkan atau disimpan di

Rupbasan.

2. Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara yang disimpan ditempat lain tidak di

informasikan kepada Rupbasan.

3. Kepastian Hukum terhadap batas waktu Benda Sitaan dan Barang Rampasan

Negara belum Konsisten mengikuti batas waktu proses pemeriksaan perkara oleh

para pihak mengakibatkan terjadinya penumpukan Basan dan Baran di Rupbasan.

4. Putusan pengadilan terhadap Benda Sitaan hasil tindak pidana tidak diketahui

pihak Rupbasan.

5. Pelaksanaan Eksekusi yang tidak tepat waktu yang berakibat menyusutnya secara

drastis nilai ekonomis Basan dan Baran di Rupbasan.

6. Rupbasan sebagai Penyelenggara Negara yang melaksanakan Pengelolaan Benda

Sitaan dan Barang Rampasan Negara seyogyanya berperan dalam hal

(9)

KONDISI IDEAL JUMLAH RUPBASAN

1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983

Pasal 26 Ayat (1) Ditiap ibukota

Kabupaten/Kota dibentuk Rupbasan oleh

Menteri.

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

PENGELUARAN BASAN SEBELUM

PUTUSAN PENGADILAN

(PRA-AJUDICATION)

Petugas pengeluaran melakukan penelitian terhadap keabsahan surat-surat

1.

Perkara dihentikan karena tidak cukup bukti, kelengkapannya :

Surat permintaan dari instansi yang berwenang

Surat Pengantar

Surat Perintah

Berita Acara Pelaksanaan

Berita Acara Pengeluaran Basan

2.

Perkara belum merupakan tindak pidana, kelengkapannya :

Surat permintaan dari instansi penyidik dan atau instansi penuntut umum

Surat Penetapan Pengadilan

(15)

3.

Perkara dihentikan untuk kepentingan umum, kelengkapannya :

Surat perintah/ permintaan dari Kejaksaan Agung

Berita Acara Penyerahan

4.

Tindakan jual lelang, kelengkapannya :

Pelaksaan lelang atas persetujuan terdakwa dan kuasannya

Berita Acara Pelaksanaan Lelang

Hasil lelang berupa uang dan sebagian kecil dari Basan disimpan di Rupbasan

Membuat berita acara penyerahan

5.

Pinjam pakai oleh pemegang kekuasaan yuridis, kelengkapannya :

Surat permintaan dari instansi yang berwenang

Surat penetapan pengadilan

Berita Acara pelaksanaan

Surat Perintah Penyitaan

Berita Acara Penyitaan

Surat Izin Penyitaan

Membuat Berita Acara Penyerahan Basan yang ditanda tangani oleh dua orang

petugas Rupbasan

(16)

PENGELUARAN BASAN DAN BARAN

SETELAH ADANYA PUTUSAN PENGADILAN

(POST-AJUDICATION)

Basan dan baran dikembalikan kepada yang berhak, kelengkapannya :

Surat permintaan dari instansi yang berwenang

Surat penetapan/ putusan pengadilan

Berita Acara Pelaksanaan

Berita Acara Pengeluaran

(17)

EMPAT LAYANAN

PENGELOLAAN

(18)

1.

LAYANAN PENINJAUAN BENDA SITAAN DAN

BARANG RAMPASAN NEGARA

L A Y A N A N P E N I N J A U A N B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N

N E G A R A A D A L A H L A Y A N A N Y A N G D I L A K U K A N B E R D A S A R K A N

P E R M O H O N A N D A R I P E M I L I K / P I H A K Y A N G B E R P E R K A R A A T A U

P U B L I K U N T U K M E L A K U K A N P E N I N J A U A N / M E L I H A T S E C A R A

L A N G S U N G K O N D I S I B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N

N E G A R A Y A N G B E R A D A D I R U P B A S A N .

(19)

2. LAYANAN PENGAMBILAN BENDA SITAAN DAN

BARANG RAMPASAN NEGARA

L A Y A N A N P E N G A M B I L A N B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G

R A M P A S A N N E G A R A A D A L A H K E G I A T A N L A Y A N A N Y A N G

D I B E R I K A N K E P A D A P E M I L I K / P I H A K Y A N G B E R P E R K A R A /

P I H A K Y A N G B E R K E P E N T I N G A N U N T U K M E N G A M B I L B E N D A

S I T A A N D A N / A T A U B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A M E L A L U I

P E J A B A T Y A N G B E R T A N G G U N G J A W A B S E C A R A Y U R I D I S

B E R D A S A R K A N P E N E T A P A N / P U T U S A N P E N G A D I L A N .

(20)

3. LAYANAN PINJAM PAKAI BENDA SITAANNEGARA

L A Y A N A N P I N J A M P A K A I B E N D A S I T A A N N E G A R A A D A L A H

L A Y A N A N Y A N G D I B E R I K A N K E P A D A :

a .

P E M I L I K B E N D A S I T A A N N E G A R A U N T U K M E M I N J A M P A K A I

B E N D A S I T A A N S E T E L A H M E N D A P A T I J I N / P E N E T A P A N D A R I

K E T U A P E N G A D I L A N N E G E R I B E R D A S A R K A N P E R A T U R A N

P E R U N D A N G - U N D A N G A N .

b .

I N S T A N S I Y A N G B E R T A N G G U N G J A W A B S E C A R A Y U R I D I S

U N T U K K E P E R L U A N P R O S E S P E M E R I K S A A N P E R K A R A

B E R D A S A R K A N I J I N D A R I P E J A B A T Y A N G B E R T A N G G U N G

J A W A B S E C A R A Y U R I D I S A T A U P E N E T A P A N K E T U A

P E N G A D I L A N N E G E R I .

(21)

4. LAYANAN INFORMASI BENDA SITAAN DAN

BARANG RAMPASAN NEGARA

L A Y A N A N I N F O R M A S I B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N

N E G A R A A D A L A H L A Y A N A N Y A N G D I B E R I K A N K E P A D A P U B L I K

Y A N G M E M B U T U H K A N I N F O R M A S I P E M A S Y A R A K A T A N T E R K A I T

D E N G A N B E N D A S I T A A N D A N B A R A N G R A M P A S A N N E G A R A

Y A N G B E R A D A D I R U P B A S A N S E S U A I D E N G A N P E R A T U R A N

P E R U N D A N G - U N D A N G A N .

(22)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN

2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

(HASIL TINDAK LAKALANTAS)

Pasal 270 ayat (2): Benda sitaan disimpan di Rumah Penyimpanan

Benda Sitaan Negara

Pasal 271 ayat (1) : Penyidik wajib mengindetifikasi dan mengumumkan

Basan kendaraan bermotor yang belum diketahui

pemilinya melalui media massa

Pasal 271 aya (3) : Pengumuman sebagaimana dimaksud ayat (1) harus

dilakukan paling sedikit 1(satu) kali dalam 6(enam)

bulan

Pasal 271 ayat (4) : Basan kendaraan bermotor yang tidak diketahui

pemiliknya setelah lewat waktu 1(satu) tahun dapat

dilelang untuk negara berdasarkan Penetapan

(23)

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 1983

TENTANG PELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG

HUKUM ACARA PIDANA

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 27 TAHUN 1983

TENTANG PELAKSANAAN KITAB UNDANG-UNDANG

HUKUM ACARA PIDANA

Pasal 27,

di dalam RUPBASAN ditempatkan benda yang harus disimpan untuk keperluan

barang bukti dalam pemeriksaan dalam tingkat penyidikan, penuntutan, dan

pemeriksaan di sidang pengadilan termasuk barang yang dinyatakan dirampas

berdasarkan putusan Hakim.

Pasal 27,

di dalam RUPBASAN ditempatkan benda yang harus disimpan untuk keperluan

barang bukti dalam pemeriksaan dalam tingkat penyidikan, penuntutan, dan

pemeriksaan di sidang pengadilan termasuk barang yang dinyatakan dirampas

berdasarkan putusan Hakim.

(24)

Pasal 28,

(1)

Penggunaan benda sitaan bagi keperluan penyelidikan,penuntutan dan pemeriksaan

di pengadilan, harus ada surat permintaan dari pejabat yang bertanggung jawab

secara yuridis atas benda sitaan tersebut.

(2)

Pengeluaran barang rampasan untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap,dilakukan atas permintaan jaksa secara tertulis.

(3)

Kepala RUPBASAN menyaksikan pemusnahan barang rampasan yang dilakukan oleh

jaksa.

Pasal 28,

(1)

Penggunaan benda sitaan bagi keperluan penyelidikan,penuntutan dan pemeriksaan

di pengadilan, harus ada surat permintaan dari pejabat yang bertanggung jawab

secara yuridis atas benda sitaan tersebut.

(2)

Pengeluaran barang rampasan untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap,dilakukan atas permintaan jaksa secara tertulis.

(3)

Kepala RUPBASAN menyaksikan pemusnahan barang rampasan yang dilakukan oleh

(25)

PERATURAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN

NEGARA RI, JAKSA AGUNG RI, KPK RI,

KEMENKUMHAM RI, MA RI, KEMENKEU RI

Pasal 6

1.

Untuk pengamanan basan, Penyidik atau Penuntut Umum menyimpan basan di

Rupbasan

2.

Penyimpanan Basan sebagaiman dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan Berita

Acara

Pasal 7

1.

Rupbasan secara berkala dapat meminta perkembangan penanganan perkara atas

basan dan atau baran kepada instansi penitip

2.

Instansi Penitip sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib menyampaikan

perkembangan penanganan perkara terkait basan dan aatau baran kepada Rupbasan

3.

Dalam hal perkara telah memperoleh kekuatan hukum tetap, jaksa wajib

menyampaikan petikan putusan pengadilan kepada Rupbasan

4.

Terhadap Basan yang disimpan di Rupbasan yang dinyatakan dirampas untuk negara

berdasarkan Putusan Pengadilan yang berkuatan Hukum tetap maka setelah

menerima petikan Putusan Pengadilan sebagaiaman dimaksud pada ayat (3) Rupbsan

secara Administratif mengubah status Basan yang disimpan menjadi baran

5.

Basan selain yang dinyatakan dirampas untuk negara sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) Rupbasan secara administrastif mengubah status basan sebagaimana amar

putusan pengadilan yang berkuatan hukum tetap

(26)

Pasal 9

Berdasarkan permintaan Instansi penitip untuk keperluan proses penangan perkara

disetiap tingkat pemeriksaan, Rupbasan wajib menyerahkan Basan yang disimpan

Pasal 12

Dalam hal basan dan atau baran dititipkan ditempat lain diluar Rupbasan

a.

Pihak penitip harus menyampaikan kepada Kepala Rupbasan :

Tembusan surat perintah penitipan;

Berita acara penitipan dan atau;

Surat Penyitaan.

b.

Kepala Rupbasan dapat menitipkan surat pemberitahuan kepada instansi yang

akan menitipkan basan dan baran serta merujuk ke tempat penyimpanan lain yang

memiliki sarana dan prasarana yang lebih memadai karena keterbatasan sarana

dan prasarana di Rupbasan

c.

Kepala Rupbasan membuat buku register khusus untuk basan dan baran yang

dititipkan di tempat penyimpanan lain diluar Rupbasan

(27)

PERATURAN KAPOLRI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG IMPLEMENTASI

PRINSIP DAN STANDARD HAM DALAM PENYELENGGARAAAN TUGAS

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Paragraf 8 : Tindakan Registrasi Barang Bukti

Pasal 34 ayat 1F : “ Dalam melakukan tindakan penyitaan barang bukti, petugas wajib

menyimpan barang sitaan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara”

(28)

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI NOMOR 16

TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BENDA

SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA DI RUPBASAN

D I U N D A N G K A N D A L A M B E R I T A N E G A R A R I T G L 2 5 J U N I 2 0 1 4

N O M O R 8 7 6

Sebagai pengganti dari :

Permenkeh No. M.05-UM.01.06 Thn 1983 tentang Pengelolaan

Benda Sitaan dan Barang Rampasan Negara di Rumah

(29)

PEMANTAPAN KOORDINASI DAN SINKRONISASI

- NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI

MANUSIA REPUBLIK IINDONESIA DENGAN KEPOLISIAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA NOMOR :PAS-25.HM.05.02 TAHUN 2015 dan

NOMOR : B/15/IV/2105 TENTANG KERJASAMA PENYELENGARAAN TUGAS

DAN FUNGSI PEMASYARAKATAN

- PEDOMAN KERJA PELAKSANAAN KERJASAMA ANTARA KEMENTERIAN

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DAN

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PAS-05.HM.05.02

TAHUN 2016 DAN NOMOR : B/11/II/2016

(30)

REKAPITULASI JUMLAH BASAN BARAN, DAN PERKIRAAN NILAINYA PADA 46 UPT RUPBASAN PER BULAN

JUNI 2016

NO UPT RUPBASAN JUMLAH BASAN/BARAN TEREGISTRASI

TOTALPERKIRAAN NILAI BASAN BARAN (Rp)

1 2 3 4

1 RUPBASAN KELAS I MEDAN 1340 3.070.155.339 2 RUPBASAN KELAS I PEKANBARU 558 5.626.554.001 3 RUPBASAN KELAS I PALEMBANG 9 158.000.000 4 RUPBASAN KELAS I BANDARLAMPUNG 80 1.025.268.787 5 RUPBASAN KELAS I JAKARTA BARAT DAN TANGERANG 980 11.484.621.000 6 RUPBASAN KELAS I JAKARTA PUSAT 89 18.467.260.000 7 RUPBASAN KELAS I JAKARTA SELATAN 61 25.674.000.000 8 RUPBASAN KELAS I JAKARTA TIMUR 43 1.297.906.012 9 RUPBASAN KELAS I JAKARTA UTARA 123 7.006.322.500 10 RUPBASAN KELAS I BANDUNG 644 6.720.988.420 11 RUPBASAN KELAS I CIREBON 146 1.187.383.901 12 RUPBASAN KELAS I SEMARANG 609 7.414.205.000 13 RUPBASAN KELAS I PEKALONGAN 439 489.859.100 14 RUPBASAN KELAS I SURAKARTA 14 794.405.000 15 RUPBASAN KELAS I YOGYAKARTA 235 9.686.295.002 16 RUPBASAN KELAS I BANJARMASIN 135 4.994.505.004 17 RUPBASAN KELAS I PALANGKARAYA 6 272.331.500 18 RUPBASAN KELAS I PONTIANAK 349 8.545.446.270 19 RUPBASAN KELAS I SAMARINDA 425 2.796.196.634 20 RUPBASAN KELAS I PALU 26 2.686.694.450 21 RUPBASAN KELAS I KENDARI 126 1.051.236.000 22 RUPBASAN KELAS I GORONTALO 46 1.133.820.298 23 RUPBASAN KELAS I MANADO 42 3.167.579.601 24 RUPBASAN KELAS I DENPASAR 126 14.712.324.200 25 RUPBASAN KELAS I MATARAM 52 1.266.441.000 26 RUPBASAN KELAS I JAYAPURA 51 4.759.163.242 27 RUPBASAN KELAS II PADANG 160 1.785.469.397 28 RUPBASAN KELAS II TANJUNGPINANG 78 358.305.000 29 RUPBASAN KELAS II PANGKALPINANG 647 1.797.793.800 30 RUPBASAN KELAS II BATURAJA 11 63.600.000 31 RUPBASAN KELAS II SERANG 22 187.805.000 32 RUPBASAN KELAS II INDRAMAYU 565 10.092.498.252 33 RUPBASAN KELAS II WONOGIRI 3 71.700.001 34 RUPBASAN KELAS II BANTUL 5 155.280.000 35 RUPBASAN KELAS II BLITAR 23 515.500.000 36 RUPBASAN KELAS II CILACAP 46 138.710.000 37 RUPBASAN KELAS II PROBOLINGGO 35 2.275.000.000 38 RUPBASAN KELAS II PURWOKERTO 20 243.070.006 39 RUPBASAN KELAS II WATES 24 879.992.500 40 RUPBASAN KELAS II PURBALINGGA 61 17.065.010 41 RUPBASAN KELAS II SRAGEN 35 1.196.900.000 42 RUPBASAN KELAS II PASURUAN 52 305.310.000 43 RUPBASAN KELAS II JOMBANG 4 205.200.001 44 RUPBASAN KELAS II SANGGAU 11 9.768.000 45 RUPBASAN KELAS II SINGKAWANG 6 486.900.000 46 RUPBASAN KELAS II SUMBAWA BESAR 3 13.000.000

(31)

ALOKASI ANGGARAN PEMELIHARAAN RUPBASAN TAHUN 2015

1.Rupbasan Kelas I Banda Aceh Rp. 95.000.000 2.Rupbasan Kelas I Medan Rp. 169.500.000 3.Rupbasan Kelas I Padang Rp. 24.700.000 4.Rupbasan Kelas I Pekan Baru Rp. 27.000.000 5.Rupbasan Kelas I Jambi Rp. 55.000.000 6.Rupbasan Kelas I Palembang Rp. 18.500.000 7.Rupbasan Kelas I Bandar Lampung Rp. 26.000.000 8.Rupbasan Kelas I Bengkulu Rp. 25.000.000 9.Rupbasan Kelas I Jakarta Barat dan Tangerang Rp. 22.140.000 10.Rupbasan Kelas I Jakarta Timur Rp. 17.900.000 11.Rupbasan Kelas I Jakarta Selatan Rp. 31.000.000 12.Rupbasan Kelas I Jakarta Utara Rp. 21.600.000 13.Rupbasan Kelas I Jakarta Pusat p. 30.000.000 14.Rupbasan Kelas I Bandung Rp. 206.000.000 15.Rupbasan Kelas I Cirebon Rp. 45.000.000 16.Rupbasan Kelas I Yogyakarta Rp. 89.510.000 17.Rupbasan Kelas I Semarang Rp. 120.000.000 18.Rupbasan Kelas I Surakarta Rp. 7.000.000 19.Rupbasan Kelas I Pekalongan Rp. 8.750.000 20.Rupbasan Kelas I Surabaya Rp. 101.000.000 21.Rupbasan Kelas I Pontianak Rp. 30.000.000 22.Rupbasan Kelas I Singkawang Rp. 66.000.000 23.Rupbasan Kelas I Palangkaraya Rp. 48.000.000 24.Rupbasan Kelas I Banjarmasin Rp. 7.000.000 25.Rupbasan Kelas I Samarinda Rp. 43.856.000 26.Rupbasan Kelas I Manado Rp. 12.000.000 27.Rupbasan Klas I Gorontalo Rp. 14.000.000 28.Rupbasan Kelas I Palu Rp. 25.000.000 29.Rupbasan Kelas I Makassar Rp. 125.000.000 30.Rupbasan Kelas I Kendari Rp. 65.000.000 31.Rupbasan Kelas I Denpasar Rp. 29.000.000 32.Rupbasan Kelas I Mataram Rp. 72.000.000 33.Rupbasan Kelas I Kupang Rp. 19.500.000 34.Rupbasan Kelas I Ambon Rp. 48.000.000 35.Rupbasan Kelas I Jayapura Rp. 35.400.000 36.Rupbasan Kelas I Manokwari Rp. 99.675.000

37.Rupbasan Kelas II Bangkinang Rp. 16.000.000 38.Rupbasan Kelas II Bengkalis Rp. 42.000.000 39.Rupbasan Kelas II Rengat Rp. 85.000.000 40.Rupbasan Kelas II Tg. Pinang Rp. 64.000.000 41.Rupbasan Kelas II Baturaja Rp. 12.000.000 42.Rupbasan Kelas II Pkl. Pinang

43.Rupbasan Kelas II Metro Rp. 15.000.000 44.Rupbasan Kelas II Kotabumi Rp. 20.000.000 45.Rupbasan Kelas II Argamakmur Rp. 37.500.000 46.Rupbasan Kelas II Serang Rp. 109.900.000 47.Rupbasan Kelas II Indramayu Rp. 72.160.000 48.Rupbasan Kelas II Wonosari Rp. 2.624.000 49.Rupbasan Kelas II Wates Rp. 16.700.000 50.Rupbasan Kelas II Bantul Rp. 3.500.000 51.Rupbasan Kelas II Wonogiri Rp. 20.400.000 52.Rupbasan Kelas II Cilacap Rp. 75.000.000 53.Rupbasan Kelas II Purbalingga Rp. 10.000.000 54.Rupbasan Kelas II Purwokerto Rp. 35.000.000 55.Rupbasan Kelas II Sragen Rp. 22.500.000 56.Rupbasan Kelas II Blitar Rp. 30.510.000 57.Rupbasan Kelas II Jombang Rp. 11.200.000 58.Rupbasan Kelas II Mojokerto Rp. 44.000.000 59.Rupbasan Kelas II Probolinggo Rp. 19.500.000 60.Rupbasan Kelas II Pasuruan Rp. 25.000.000 61.Rupbasan Kelas II Sanggau Rp. 60.000.000 62.Rupbasan Kelas II Sumbawa Besar Rp. 84.000.000 63.Rupbasan Kelas II Ternate Rp. 60.000.000

(32)

A

32

PENUTUP

Menjadi harapan setiap orang, baik

sebagai individu maupun anggota

masyarakat

yang

bermasalah

dengan hukum, barang bukti yang

disita oleh negara dapat kembali

dalam

keadaan

baik

/

sesuai

dengan kondisi semula, minimal

tidak

menjadi

lebih

buruk

dari

(33)

Referensi

Dokumen terkait

Alamat : Gedung Gajah Unit Z,Jl.Dr.Sahardjo No.111 Tebet, Jakarta Selatan

Sampel hasil proses aglomerasi yang diuji XRD yaitu briket yang telah diaglomerasi dengan menggunakan muffle furnace dengan variasi jenis fluks berupa dolomit, cangkang kerang

Pada model hidrologi agregasi, k(t) merupakan konstanta simpanan lengas tanah yaitu bilangan yang menyatakan perbandingan nilai simpanan pada sebelumnya dengan

Survei akan dilakukan untuk mendapatkan data primer dan data sekunder yang dibutuhkan dalam analisa kinerja ruas jalan seperti data lalu lintas, data geometric jalan, hambatan

di sekolah merupakan hal yang wajar karena masih anak-anak. Kakak subyek juga berpendapat perlakuan yang dialami subyek tidakT. perlu campur tangan guru atau pihak

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengembangkan sebuah pendekatan baru yang dapat mendeteksi serangan DDoS secara efisien, berdasarkan pada karakteristik

Melihat dan meninjaukondisi perfilman Indonesia saat ini yang cukup memprihatinkan seperti pengelolaan dan penyimpanan aset film nasional, perancangan museum

Masalah ini akan lebih menantang untuk dikaji manakala tidak hanya kenyataan bahwa di wilayah Polsek Metro Pamulang tersebut peran FKPM tidak berjalan, tapi justru ada satu