• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan : telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI

KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan :

1. Pengaruh erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terhadap tata cara pelaksanaan upacara becekan di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong terletak pada prosesi setelah selesai kenduri di Sungai Gendol, sebelum erupsi Gunung Merapi tahun 2010 terjadi, masyarakat di sekitar sumur tua di Dusun Kepuhsari sebelum Jumatan mengadakan kenduri di dekat sumur, tetapi pasca erupsi prosesi ini ditiadakan karena kondisi sumur tua yang telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya.

2. a. Sejarah tradisi upacara becekan diceritakan bahwa pada sekitar seratus tahunan yang lalu di Sungai Gendol ada seorang muslim bernama Kyai Ajar Merta sedang menggembala kambing di sekitar sungai, karena sudah masuk waktunya sholat ashar, beliau ingin melaksanakan sholat ashar, tetapi beliau tidak menemukan air untuk berwudhu. Kebetulan kambing yang beliau gembala membenturkan kepalanya ke tebing (njebles bahasa Jawa), kemudian dari tebing tersebut keluar air dan beliau pakai untuk berwudhu untuk selanjutnya melaksanakan sholat. Sejak dulu di lokasi sungai kekurangan air, mendengar ada mata air di sungai kemudian masyarakat berbondong-bondong untuk mengambil air. Mereka bersyukur dan ungkapan rasa

(2)

syukur mereka dengan memotong kambing dan dinikmati bersama-sama sekitar sungai, karena kepercayaan mereka terhadap penguasa gunung Merapi, maka memotong kambingnya di tengah sungai agar terlihat oleh penguasa gunung Merapi, dan hari Jum’at Kliwon yang di anggap sebagai hari keramat dipandang tepat untuk melaksanakan prosesi tersebut. Dilaksanakan mangsa kapat atau mangsa kelima, karena saat itu saatnya kurang air. Syukuran dilaksanakan musim itu agar air tetap lestari ada dan diberi hujan. Akhirnya syukuran itu dilestarikan dengan tujuan mohon hujan agar tidak terjadi kemarau panjang sehingga tanah dan tanaman tetap subur.

b. Upaya pemerintah dalam pelestarian tradisi upacara becekan di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong antara lain ikut mendukung dalam pelestarian upacara adat becekan dengan memberikan bantuan dana ditujukan agar pelaksanaan ritual dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan.

3. Nilai-nilai historis pedagogis yang terjadi dalam tradisi upacara becekan yaitu sampai saat ini masyarakat masih mempercayai adanya roh halus penjaga Gunung Merapi seperti Sultan Muhidin, Kyai Ageng Perlapa, Kyai Rajek Wesi dan Kyai Sapu Jagad, serta penjaga belik Sungai Gendol yaitu Kyai Kentole Tamenggala dan Kyai Anggarida. Hal tersebut terjadi karena adanya temuan cerita rakyat tentangterjadinya sejarah upacara becekan di Sungai Gendol. Kemudian ada perubahan perilaku masyarakat dimana

(3)

dengan terjadinya erupsi, masyarakat lebih bersemangat untuk berfikir, bekerja, dan berbuat agar tercapainya upacara becekan.

4. Pelestarian becekan pada saat sebelum terjadi erupsi Gunung Merapi tahun 2010 kegiatan pokoknya yaitu menyembelih kambing selamatan becekan, selamatan di sumur tua bagi masyarakat di sekitar sumur tua di RT.1 Dusun Kepuhsari, kemudian kenduri selamatan di dusun masing-masing. Arak-arakan sebelum kambing disembelih dari depan masjid di Kepuhsari diiringi kesenian jathilan dan para tokoh masyarakat berpakaian seragam Jawa, ada penyerahan kambing yang akan disembelih dari warga masyarakat kepada kadus, dari kadus diserahkan kepada Rois yang bertugas menyembelih. Tetapi setalah erupsi gunung terjadi kegiatan becekan prosesi kenduri di dekat sumur tua ditiadakan karena kondisi sumur tua yang telah hilang terkubur oleh pasir dan material erupsi lainnya. Sedangkan prosesi becekan yang lain masih tetap sama. Dalam kenduri selamatan becekan di tengah sungai tidak ada sesaji bunga dan kemenyan, semua yang untuk selamatan makanan yang layak makan, hal ini masih sama baik sebelum maupun pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010.

B. Implikasi 1. Teoritis

Dari data yang

(4)

danManggongdalammelestarikanupacarabecekandanupayapemerintahdalam pelestarianupacaraadat di KabupatenSleman.DengandemikiandapatdikemukakanbahwaerupsiGunung Merapitahun 2010 berpengaruhterhadaptradisiupacaraadatbecekan, khususnyadalamtatacaraatauurut-urutanprosesiupacarabecekan. Bentukkaryailmiahmelaluihasilpenelitianinidapatmenambahkhasanahilmupe ngetahuandalamupayameningkatkankemajuanpenelitian yang bersifatdeskriptifkualitatif. 2. Praktis DenganadanyahasilpenelitianerupsiGunungMerapitahun 2010 yang berpengaruhterhadaptradisiupacarabecekan di Dusunpagerjurang, Kepuhsari, danManggong, makadapatdijadikanpertimbanganbagimasyarakat, untukmenjadikanupacaraitulebihmenarik.

Sehinggadapatdikemasdalambentukasetwisata yang menguntungkan, denganbantuandarisemuapihak yang terkait.

C. Saran-saran

1. BagiMasyarakatPagerjurang, Kepuhsari, danManggong

Setelahupacarabecekandilaksanakansampaisatubulanbelumturunhuja n, makatokohmasyarakatatautetuamasyarakatkonsultasikeDesaKepuharjo. Agar daridesaadakearifanmengadakansholatIstiqa di lapangan yang

didukungolehsemuaumat Islam. 2. BagiPemerintahDesa

(5)

Memberikandukungan moral dan spiritual

padamasyarakatPagerjurang, Kepuhsari,

danManggongpascaerupsiGunungMerapitahun2010

sesuaidengankemampuandesa. Agar tradisibecekaninitetapdilestarikan,

akantetapiketaqwaanterhadapTuhan Yang

MahaEsatetapdimotivasidanditingkatkan. 3. BagiDinasPariwisata

MemberikanpembinaankepadamasyarakatKepuharjo,

bahwamelestarikantradisi yang ada di wilayahnya, merupakankebanggaan yang dapatmenjadipengikatkerukunandanpersaudaraan.Upacaraadatbecekandapatd ijadikanikonbudayarutinwilayahdandijadikansebagai agenda tahunanuntukmenarikwisatawanterutama di lingkunganDesaKepuharjo.Apabiladikaitkandengankeistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta,

dimanaharusmengembangkankebudayaanlokal.Kebudayaan yang dikemas agar dapatmenarikwisata, sehinggamenguntungkanmasyarakatitusendiri. 4. BagiAkademisi

Penelitianinibelumsempurna,

masihterdapatkelemahandankekurangan.Makaperludikembangkanlagikarena masihadatradisi yang dilestarikanmasyarakatlain yang belumpernahditeliti.

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. PT Lugus Wacana: Jakarta.

Guba, Denzin. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial Penyunting Agus Salim. PT. Tiara Wacana : Yogyakarta.

Gootschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah (terjemahan Nugroho Noto Susanto). Universitas Indonesia Press: Jakarta.

Hugiono dan Poerwantana. 1992. Pengantar Ilmu Sejarah. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Jaedun, Amat. 1998. Kesiapan SMK Dalam Mengimplementasikan Program Kependudukan dan Lingkungan Hidup. Jurnal Kependidikan. Majalah Ilmiah. Penelitian Pendidikan. Lembaga Penelitian IKIP: Yogyakarta.

Karjinah. 2009. Pengaruh Upacara Becekan Terhadap Kehidupan Masyarakat Kepuharjo Cangkringan. Skripsi.

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Koentjaraningrat. 1993. Manusia dan Kebudayaan Di Indonesia Cetakan Ke-14.

Djambatan: Jakarta.

Licoln, Yvona S, dan Egon G. Guba. 1985. Naturalistic Inquiry Penyunting Prof. DR. Lexy Moleong, M.A. 2012. Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

Moleong, Lexy. J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Nuryati, Reni. 2000. Penelitian Sebuah Pengantar. UKM Penelitian UNY: Yogyakarta.

(7)

Rohman Dhohiri, Taufik. 2002. Panduan Belajar Sosiologi. Yudhistira: Ciawi Bogo. Romein, J.M. 1956. Aera Eropa Peradaban Eropa Sebagai Penyimpangan Dari

Pola Umum (diterjemahkan oleh Noer Toegiman). Ganaco N.V: Bandung-Jakarta-Amsterdam.

Subagya. Rahmad. 1989. Kepercayaan dan Agama. Kanisius: Yogyakarta.

Sunardi. 2006. Upaya Pelestarian Upacara Tradisional Saparan Wonolelo Widomartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi.

Tashadi, dkk. 2002. Kabupaten Sleman Dalam Perjalanan Sejarah. Diterbitkan oleh Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Tim Penyusun. 2000. Upacara Adat Potensi Daya Tarik Wisata Kabupaten Sleman.

Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman: Yogyakarta.

Tim Penyusun. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga.

Tyas, Dewayani.C. 2008. Gunung Meletus dan Antisipasinya. CV. Aneka Ilmu: Semarang.

Sumber dari Internet:

http://dppm.uii.ac.id http://kbbi.web.id/

http://www.uthyns.blogspot.com

http://www.litbang.pertanian.go.id./buku/Erupsi.Gunung-Merapi/Bab-I/1.2 http://www.kabarinews.com/upacara-becekan/

(8)

Lampiran 1

CATATAN OBSERVASI PENGAMATAN

A. DATA INFORMAN

1. Nama : ... 2. Umur : ... 3. Jabatan : ... 4. Alamat : ...

B. LOKASI PENELITIAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

1. Dusun Pagerjurang

a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh? a. Ya b. Tidak

b. Apakah tanahnya masih subur? a. Ya b. Tidak

c. Apakah tanamannya subur? a. Ya b. Tidak

d. Apakah sarana air dalam kondisi baik? a. Ya b. Tidak e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui? a. Ya b. Tidak 2. Dusun Kepuhsari

a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh? a. Ya b. Tidak

b. Apakah tanahnya masih subur? a. Ya b. Tidak

c. Apakah tanamannya subur? a. Ya b. Tidak

d. Apakah sarana air dalam kondisi baik? a. Ya b. Tidak e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui? a. Ya b. Tidak

(9)

3. Dusun Manggong

a. Apakah pemukiman penduduk masih utuh? a. Ya b. Tidak

b. Apakah tanahnya masih subur? a. Ya b. Tidak

c. Apakah tanamannya subur? a. Ya b. Tidak

d. Apakah sarana air dalam kondisi baik? a. Ya b. Tidak e. Apakah akses jalan dalam dusun dapat dilalui? a. Ya b. Tidak 4. Sungai Gendol

a. Apakah Sungai Gendol dalam keadaan baik? a. Ya b. Tidak b. Apakah akses menuju lokasi sungai sulit dilalui? a. Ya b. Tidak c. Apakah masih terdapat mata air? a. Ya b. Tidak d. Apakah lokasi sungai masih berfungsi? a. Ya b. Tidak e. Apakah lokasi sungai masih dapat dimanfaatkan? a. Ya b. Tidak

(10)

Lampiran 2

PEDOMAN PANDUAN WAWANCARA

A. DATA INFORMAN

1. Nama : ... 2. Umur : ... 3. Jabatan : ... 4. Alamat : ...

B. ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 1. Pada tanggal berapa terjadinya erupsi?

2. Apakah terdapat kdorban jiwa akibat erupsi khususnya di Dusun Pagerjurang, Kepuhsari, dan Manggong?

3. Dusun mana sajakah yang mengalami kerusakan parah akibat erupsi? 4. Pada saat terjadi erupsi, para penduduk sebagian besar mengungsi di mana? 5. Bagaimana kondisi saat ini setelah 6 tahun peristiwa erupsi tersebut berlalu?

C. UPACARA BECEKAN

1. Apakah tradisi upacara becekan masih dilaksanakan pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010?

2. Bagaimana tata cara pelaksanaan upacara becekan pasca erupsi?

3. Adakah perbedaan tata cara upacara becekan sebelum erupsi dan pasca erupsi?

(11)

4. Di mana dilaksanakannya upacara becekan tersebut? 5. Siapakah yang memimpin upacara tersebut?

6. Siapa saja peserta yang mengikuti upacara tersebut? 7. Bagaimana sejarah upacara becekan?

8. Apa tujuan dari upacara becekan tersebut?

9. Adakah yang menentang diadakannya upacara becekan?

10. Adakah pengaruh dengan diadakannya prosesi upacara tersebut terhadap kondisi alam di Desa Kepuharjo? Terjadi hujan atau tidak?

(12)

Lampiran 3

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Suwabi Umur : 46 tahun

Jabatan : Kadus Pagerjurang

Alamat : Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan

2. Nama : Supangat Umur : 56 tahun Jabatan : Ketua RT

Alamat : Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan

3. Nama : Panggung WIdodo Umur : 44 tahun

Jabatan : Kadus Kepuhsari

Alamat : Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan

4. Nama : Ranto Wiyono Umur : 63 tahun

Jabatan : Tetua Kepuhsari

(13)

5. Nama : Panut Umur : 65 tahun

Jabatan : Kadus Manggong

Alamat : Manggong, Kepuharjo, Cangkringan

6. Nama : Rohmad Sudiyanto Umur : 38 tahun

Jabatan : Penyembelih Kambing Becekan Alamat : Kepuhsari, Kepuharjo, Cangkringan

7. Nama : Karjo Umur : 64 tahun

Jabatan : Peserta Becekan

Alamat : Manggong, Kepuharjo, Cangkringan

8. Nama : Sri Suwarni Umur : 41 tahun Jabatan : Ketua PKK

(14)

Lampiran 4

FOTO LOKASI DUSUN PAGERJURANG PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Kondisi rumah penduduk yang sebagian besar masih utuh

Kondisi pemukiman penduduk sebagian besar masih terlihat utuh sebagian lagi sudah pindah di Huntap Pagerjurang di sebelah selatan lapangan Golf

(15)

FOTO LOKASI DUSUN KEPUHSARI PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Sisa-sisa puing rumah penduduk akibat terjangan awan panas

Bekas rumah penduduk dijadikan lahan perkebunan sengon oleh warga masyarakat Dusun Kepuhsari

(16)

FOTO LOKASI DUSUN MANGGONG PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Bekas Dusun Manggong yang telah terkubur material erupsi Gunung Merapi Tahun 2010

(17)

FOTO LOKASI SUNGAI GENDOL

PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010

Kondisi Sungai Gendol yang sudah tidak berfungsi akan tetapi tetap dipergunakan untuk prosesi upacara tradisi becekan tiap tahunnya

(18)

FOTO PELAKSANAAN UPACARA BECEKAN TAHUN 2015

Iring-iringan peserta upacara becekan menuju ke Sungai Gendol

(19)

Para pembawa alat masak gulai kambing

Suasana becekan/selamatan di dusun masing-masing dengan memanjatkan do’a

Gambar

FOTO LOKASI DUSUN PAGERJURANG  PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
FOTO LOKASI DUSUN KEPUHSARI  PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
FOTO LOKASI DUSUN MANGGONG   PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010
FOTO LOKASI SUNGAI GENDOL
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul “Esklusi dan Hambatan Komunikasi dalam Konflik Sunni- Syi’ah di Sampang, Madura” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak terdapat

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan aktual dan potensial tanaman jati (Tectona grandis L.F) di DAS Tirtomoyo bagian hulu, dan (2)

Hal ini menandakan bahwa penerapan model pembelajaran ko- operatif tipe NHT dalam pelajaran IPS dapat meningkatkan kinerja guru dan membuat pe- lajaran IPS materi kenampakan

Berdasarkan beberapa istilah di atas dapat dikatakan bahwa manajemen sarana pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kerten Banyudono Boyolali merupkan

If you only read the book based upon demand at the time and incomplete, you have to try to such as reading Trap Goddess By Sasha

positif yang tidak signifikan terhadap ROA pada Bank Pembangunan Daerah..

Dalam festival yang diselenggarakan oleh SMAN 3 Purworejo itu group Nasyid Saka Kustik SMK Kesehatan Purworejo menjadi juara dalam kategori nasyid musik.. Kepala SMK Kesehatan

Indikator yang digunakan untuk mengukur belajar mandiri siswa diantaranya inisiatif, memilih sumber dan media belajar, menentapkan tujuan belajar, memilih tempat belajar,