TERMS OF REFERENCE (TOR)
PENUNJUKAN LANGSUNG TENAGA PENDUKUNG
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG SUMBER DAYA MINERAL TAHUN ANGGARAN 2012
I.
PENDAHULUANIndonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang terkandung di perut bumi dalam jumlah yang melimpah dan beraneka ragam. Semua kekayaan tersebut digunakan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah sebagai fasilitator kepentingan antara rakyat dan negara haruslah mengusahakan pemanfataan barang berharga yang menguasai hajat hidup orang banyak tersebut dengan cara mengutamakan kepentingan rakyat dan negara diatas segala-galanya.
Indonesia termasuk produsen batubara terbesar di dunia. Pada saat ini perkembangan usaha pertambangan batubara di Indonesia sudah sangat tinggi, ditandai dengan banyaknya perusahaan yang menanamkan modalnya, baik dari investor luar maupun dalam negeri untuk melakukan produksi batubara. Produksi batubara mengalami kenaikan yang sangat signifikan dalam kurun waktu 15 tahun terakhir ini. Endapan batubara Indonesia tersebar luas di seluruh kepulauan, meskipun batubara yang bernilai ekonomis hanya terkonsentrasi pada cekungan-cekungan tersier di Indonesia bagian barat. Selama ini, sebagian besar hasil tambang lebih banyak dijual ke luar negeri atau diekspor dalam bentuk bahan mentah ke banyak negara. Sebaliknya Indonesia mengimpor produk sudah jadi dengan harga yang jauh lebih mahal. Sehingga tidak memberikan manfaat yang lebih besar bagi bangsa Indonesia.
Mengingat peran batubara yang cukup strategis di dalam negeri, maka harus dijaga dan dijamin ketersediaannya selama dan seekonomis mungkin, sehingga pengelolaannya perlu dilaksanakan melalui kebijakan yang terpadu dan sinergi dengan sektor-sektor pembangunan lainnya. Untuk mencapai hal tersebut, Pemerintah Indonesia selain telah mengeluarkan tiga kebijakan utama yaitu Kebijakan Batubara Nasional (KBN), Kebijaksanaan Energi Nasional (KEN) dan Instruksi Presiden (Inpres) No. 2 Tahun 2006, juga telah menerbitkan Undang-Undang (UU) No. 4 Tahun 2009. Lebih lanjut UU No. 4 Tahun 2009 memuat kewajiban bagi para pelaku usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah (peningkatan nilai tambah/PNT) sumber daya mineral dan batubara melalui pengolahan dan pemurnian.
Hal yang sama juga terjadi pada sumber daya mineral lainnya, seperti nikel. Indonesia juga menempati posisi sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Untuk itu, maka akan jauh lebih besar lagi manfaat yang dapat diperoleh oleh negara apabila kedepan selanjutnya kita mengekspor nikel dalam bentuk nikel yang telah diolah terlebih dahulu di dalam negeri. Disamping merupakan penerapan langkah untuk meningkatkan nilai tambah komoditi nikel, hal ini juga berdampak terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja karena industri/pabrik pengolahan nikel membutuhkan banyak tenaga kerja. Efek positif lain yang dapat menyertai rencana pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian nikel jika jadi terwujud adalah trigger pembangunan ekonomi daerah yang menjadi lokasi pembangunan tersebut. Sebagian besar nikel di Indonesia bersumber dari Provinsi di sebelah timur Indonesia.
Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya adalah salah satu Direktorat di Unit Deputi Bidang Perencanaan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang salah satu tugasnya adalah melakukan pemetaan dan perencanaan pengembangan penanaman modal di bidang sumber daya mineral. Dalam rangka meningkatkan penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara dirasakan perlu melakukan berbagai upaya, diantaranya melalui pengkajian perencanaan pengembangan penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara di Indonesia. Hasil dari kajian ini akan digunakan sebagai bahan masukan kepada Pemerintah dan pihak-pihak terkait.
II.
MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN Maksud kegiatan ini adalah:1. Mengetahui gambaran tentang potensi pengembangan penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara di Indonesia.
2. Mengetahui kondisi existing arah kebijakan dan strategi pengembangan mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara di Indonesia.
3. Mengetahui prospek dan analisis kelayakan penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara.
4. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara.
5. Mengetahui kerangka kebijakan pusat dan daerah dalam rangka mendorong penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara di Indonesia.
Tujuannya adalah tersedianya data dan informasi tentang peluang usaha bagi investor serta untuk penyusunan perencanaan pengembangan penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara. Sasaran dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas usulan penetapan program promosi investasi yang berkualitas dari penanaman modal di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah batubara di Indonesia.
III.
WAKTU DAN METODE PELAKSANAANPelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan kalender kerja oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya, bekerja sama dengan pihka ketiga sebagai tenaga pendukung pencarian data, penulisan laporan, dan pencetakan. Secara detil metode pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan desk study dan analisis data berdasarkan studi literatur yang ada;
2. Membantu menyiapkan field study atau survei lapangan yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya;
3. Membantu persiapan tinjauan ke lokasi daerah dan keluar negeri pada daerah yang telah berkembang sektor penanaman modalnya di bidang mineral nikel dan peningkatan nilai tambah
4. Melakukan studi analisis atas hasil yang diperoleh dari kegiatan kajian tersebut dengan menggunakan beberapa metode analisis baik kuantitatif maupun kualitatif;
5. Membantu pembuatan pemetaan tentang pengembangan investasi pada industri agribisnis;
6. Membantu pembuatan laporan di akhir termin, membantu menyusun buku dan CD dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia);
7. Melakukan diskusi yang intensif dengan pihak Direktorat Perencaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya dalam proses penyusunan buku.
IV.
KUALIFIKASI TENAGA PENDUKUNGUntuk membantu pelaksanaan kegiatan Direktorat Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya, diperlukan 2 (dua) orang tenaga pendukung dengan kualifikasi yang berlatar belakang pendidikan Teknik Metalurgi/Pertambangan dan Ekonomi (S1), pengalaman minimal 1 (satu) tahun di bidangnya, dengan nilai IPK minimal 2,75 skala 4,00 dan TOEFL minimum 450.
V.
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN KEGIATANKegiatan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan dalam tahun anggaran 2012 (terlampir).
VI.
BIAYA KEGIATANTotal biaya kegiatan ini adalah sebesar Rp 32.000.000 (Tiga Puluh Dua Juta Rupiah) dengan rincian anggaran terlampir.
VII.
PELAPORANPada akhir masa anggaran, akan dibuat 1 (satu) buku laporan dalam bahasa Indonesia dan 1 (satu) executive summary dalam Bahasa Inggris serta 1 (satu) soft copy dalam bentuk CD yang disampaikan kepada Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya.
Jakarta, Januari 2012 Penanggung Jawab,
Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya
Ir. H.S. Hanung Harimba Rachman, S.E., M.S. NIP. 19640615 199303 1 002
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
MARET APRIL MEI JUNI
No. KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Melakukan desk study dan analisis data berdasarkan studi literatur yang ada
2 Membantu menyiapkan field study atau survei lapangan yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya
3 Membantu persiapan tinjauan ke lokasi daerah dan keluar negeri pada daerah yang telah berkembang sektor agribisnisnya, yang dilakukan oleh Direktorat Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya
4 Melakukan studi analisis atas hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut diatas dengan menggunakan beberapa metode analisis baik kuantitatif maupun kualitatif 5 Membantu penulisan laporan pemetaan tentang
pengembangan investasi pada industri agribisnis 6 Membuat dan mendesain layout laporan hasil kajian
yang dilakukan oleh Unit Direktorat Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya
7 Membantu pembuatan laporan, membantu menyusun buku dan CD dalam 2 bahasa (Inggris dan Indonesia) 8 Melakukan diskusi yang intensif dengan pihak Direktorat
Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya dalam proses penyusunan buku
RINCIAN ANGGARAN BIAYA
PEMILIHAN LANGSUNG JASA KONSULTAN
PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENANAMAN MODAL DI BIDANG SUMBER DAYA MINERAL TAHUN ANGGARAN 2012
No. Biaya Jumlah Waktu Harga Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp) Biaya Langsung Personil
1 Tenaga Pendukung I 1 org 4 bln 4.000.000 16.000.000
2 Tenaga Pendukung II 1 org 4 bln 4.000.000 16.000.000