• Tidak ada hasil yang ditemukan

Alchatib 2 1 Maka berkatalah aku dalam hatiku: Mari, aku hendak mentjobai diriku dengan kesukaan, sebab itu rasailah olehmu akan segala perkara jang b

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Alchatib 2 1 Maka berkatalah aku dalam hatiku: Mari, aku hendak mentjobai diriku dengan kesukaan, sebab itu rasailah olehmu akan segala perkara jang b"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Alchatib 1

1 Bermula, inilah perkataan al-Chatib bin Daud, radja di-Jeruzalem.

2 Kesia-siaan atas segala kesia-siaan, kata al-Chatib; kesia-siaan atas segala kesia-siaan, semuanja djuga sia-sia adanja.

3 Apakah faedahnja kepada manusia dalam segala usahanja, dalam segala jang diusahakannja dibawah langit?

4 Bahwa satu bangsa pergi, satu bangsa datang, tetapi dunia tinggal begitu djuga selama-lamanja.

5 Demikianpun matahari terbit, lalu matahari masuk, maka termengeh-mengehlah ia kembali ketempat ia terbit dahulu.

6 Lagipun angin bertiup keselatan, lalu balik keutara dan beralih-alih selalu, sehingga ia kembali kepada peridarannja.

7 Segala sungai itu mengalir kelaut, dan laut itu tiada lebih penuh, maka ketempat segala sungai itu mengalir, kesana djuga iapun mengalir selalu.

8 Segala perkara itu bergerak dengan tiada berhentinja, terlebih daripada dapat dikatakan orang, maka matapun tiada puas melihat dan telingapun tiada djemu akan mendengar.

9 Barang jang sudah ada itu djuga jang akan ada; dan barang jang sudah diperbuat itu djuga jang akan diperbuat; satupun tiada jang baharu dibawah langit ini.

10 Adakah barang sesuatu jang dapat dikatakan orang akan halnja demikian: Tengoklah, ini suatu perkara jang baharu! bahwa ia itu sudah ada pada segala zaman jang dahulu daripada kita.

11 Peringatan akan perkara-perkara jang dahulu itu lenjaplah, demikianpun peringatan akan perkara-perkara jang kemudian itu djuga akan lenjap daripada orang jang hidup kemudian daripadanja.

12 Bahwa aku al-Chatib telah mendjadi radja orang Israil di-Jeruzalem.

13 Maka kutentukan dalam hatiku hendak dengan akalku memeriksa dan menjelidik segala sesuatu jang diperbuat dibawah langit; maka pekerdjaan jang sukar ini telah diberikan Allah kepada segala anak Adam akan bersjugul dalamnja.

14 Bahwa telah kulihat segala pekerdjaan jang diperbuat dibawah langit, maka sesungguhnja semuanja itu sia-sialah adanja dan tahi angin belaka.

15 Barang jang bengkok itu tiada dapat dibetulkan, dan barang jang kurangpun tiada tepermanai banjaknja.

16 Bahwa aku sudah berkata dalam hatiku demikian: Bahwasanja aku sudah

membesarkan dan memperbanjakkan hikmat terlebih daripada segala orang jang dahulu daripadaku keradjaan di-Jeruzalem, dan hatiku sudah melihat kelimpahan ilmu dan pengetahuan.

17 Tetapi serta kutentukan dalam hatiku hendak mengetahui akan hikmat dan ilmu, akan kebodohan dan kebebalan, kudapati bahwa ia itu djuga memenatkan hati.

18 Karena dalam kebanjakan hikmat adalah banjak nestapa, dan barangsiapa jang menambahkan ilmu, ia itupun menambahkan sengsara.

(2)

Alchatib 2

1 Maka berkatalah aku dalam hatiku: Mari, aku hendak mentjobai diriku dengan

kesukaan, sebab itu rasailah olehmu akan segala perkara jang baik, tetapi sesungguhnja ia itu djuga sia-sia adanja.

2 Akan tertawa itu kataku: Gila adamu, dan akan kesukaan: Apa gunanja ini?

3 Bahwa sudah kutjobai hatiku dengan hidup dalam minum air anggur dan memegang perkara jang bodoh (tetapi dalam itupun aku djuga melakukan hatiku dengan akal), supaja aku boleh melihat kalau inilah perkara jang baik bagi segala anak Adam akan diperbuat olehnja dibawah langit sepandjang umur hidupnja.

4 Bahwa sudah kubuat akan diriku beberapa perbuatan jang besar-besar, dan sudah kubuat akan diriku beberapa buah rumah, dan sudah kutanami akan diriku beberapa kebun anggur.

5 Dan sudah kubuat akan diriku beberapa kebun dan taman, dalamnja telah kutanam beberapa matjam pokok jang berbagai-bagai buahnja.

6 Dan sudah kubuat akan diriku beberapa kolam dan saluran air, akan mendiris dengan dia hutan, jang menumbuhkan pohon kaju jang hidjau.

7 Bahwa sudah kuperoleh beberapa orang hamba dan sahaja, dan beberapa anak emaspun adalah padaku, dan lagi adalah padaku perolehan lembu dan kambing domba amat banjak, terlebih daripada segala orang jang dahulu daripadaku di-Jeruzalem. 8 Lagipun sudah kukumpulkan akan diriku emas dan perak dan beberapa mata benda daripada radja-radja segala negeri, dan sudah kuangkat bagi diriku akan beberapa biduan laki-laki dan perempuan dan kegemaran segala anak Adam, jaitu banjak orang perempuan jang elok parasnja.

9 Maka akupun makin besar dan makin kaja, terlebih daripada segala orang jang dahulu daripadaku di-Jeruzalem; dan lagi akal budikupun tetaplah sertaku.

10 Barang sesuatu jang dikehendaki mataku itu tiada kutahankan daripadanja, dan tiada kutegahkan hatiku daripada barang sesuatu kesukaan; bahkan, hatiku bersukatjita akan segala perbuatanku; maka hanja inilah bahagianku daripada segala usahaku.

11 Karena apabila aku menoleh kepada segala perbuatanku, jang telah kuperbuat dengan tanganku, dan kepada segala pekerdjaan jang telah kukerdjakan dengan tekun itu, maka sesungguhnja semuanja itu sia-sialah adanja dan kepenatan hati, tiadalah faedah dalamnja dibawah langit.

12 Setelah itu maka berpalinglah aku hendak memandang hikmat, lagipun kebebalan dan kebodohan (siapa gerangan orang jang akan mengganti radja dalam milik segala sesuatu jang dikerdjakan dahulu daripadanja?).

13 Maka kudapati akan kemuliaan hikmat itu amat lebih daripada kebodohan, seperti kemuliaan terang itu amat lebih daripada kegelapan.

14 Adapun orang jang berbudi itu adalah mata dalam kepalanja, tetapi seorang bodoh itu berdjalan selalu dalam gelap. Kendatilah begitu kudapati djuga sama untung berlaku atas sekaliannja.

15 Maka berkatalah aku dalam hatiku: Barang jang berlaku atas orang bodoh itupun boleh berlaku atasku djuga; entah apa gunanja aku sudah terlebih menuntut hikmat? sebab itu kataku dalam hatiku: Ini djuga sia-sia adanja.

(3)

16 Karena peringatan akan orang alim dan akan orang bebal itu sama, tiada kekal adanja, maka barang jang ada sekarang sekaliannja itu akan terlupa pada hari jang datang;

demikianlah mati orang alim itu sama dengan orang bodoh.

17 Maka sebab itu bentjilah aku akan hidup ini, karena djemulah aku akan segala sesuatu jang diperbuat dibawah langit, sebab semuanja itu sia-sialah adanja dan memenatkan hati.

18 Lagipun aku bentji akan segala pekerdjaanku, jang telah kuusahakan dibawah langit, sebab tak dapat tiada aku meninggalkan dia kelak kepada orang jang kemudian

daripadaku.

19 Karena siapa tahu kalau ia bodoh atau berbudi? Kendatilah, ia djuga akan mendjadi tuan atas segala sesuatu jang telah kuperbuat dibawah langit dengan begitu banjak usaha dan begitu banjak akal. Maka ini djuga sia-sialah adanja.

20 Maka oleh sebab itu berbaliklah aku akan putus harap hatiku dari karena segala pekerdjaan, jang sudah kukerdjakan dibawah langit.

21 Karena djikalau diusahakan orang pekerdjaannja dengan hikmat dan pengetahuan dan selamat sekalipun, tak dapat tiada ditinggalkannja djuga mendjadi bahagian orang jang tiada tahu mengusahakan dia; maka ini djuga perkara jang sia-sia adanja dan dukatjita besar.

22 Apa gerangan perolehan manusia daripada segala pekerdjaannja dan segala sjugul hatinja, jang ditanggungnja dibawah langit?

23 Inilah: bahwa segala harinja ia dalam sengsara dan sjugul dan nestapa; djikalau pada malam sekalipun hatinja tiada berhenti; maka ini djuga perkara jang sia-sia adanja. 24 Dalam segala perkara jang dituntut oleh manusia satupun tiada jang baik! Hendaklah ia makan minum dan menjedapkan hatinja dengan hasil usahanja jang baik. Maka ini djuga telah kulihat daripada tangan Allah datangnja.

25 Karena siapakah sudah boleh makan dan menjedapkan hatinja terlebih daripada aku ini?

26 Karena kepada orang jang baik dihadapan hadliratnja dikaruniakannja hikmat dan pengetahuan dan kesukaan, tetapi kepada orang jang berdosa diberikannja pertjintaan dan sjugul dalam mengumpulkan dan menghimpunkan, supaja diberikannja kepada orang jang baik dihadapan hadlirat Allah; maka ini djuga perkara jang sia-sialah adanja dan jang memenatkan hati.

Alchatib 3

1 Bermula bagi segala sesuatu adalah masa jang tertentu dan bagi segala maksud adalah ketikanja dibawah langit.

2 Adalah masa akan diperanakkan dan masa akan mati, adalah masa akan bertanam dan masa akan mentjabut barang jang tertanam itu;

3 adalah masa akan melukakan dan masa akan menjembuhkan; adalah masa akan merombak dan masa akan membangunkan;

4 adalah masa akan menangis dan masa akan tertawa; adalah masa akan meratap dan masa akan menari;

5 adalah masa akan membuang batu dan masa akan mengumpulkan batu; adalah masa akan memeluk dan masa akan mendjauhkan dirinja daripada memeluk;

(4)

6 adalah masa akan mentjahari dan masa akan menghilangkan; adalah masa akan memeliharakan dan masa akan membuang;

7 adalah masa akan mentjarik-tjarik dan masa akan menampal; adalah masa akan berdiam diri dan masa akan berkata-kata;

8 adalah masa akan mengasihi dan masa akan bentji; adalah masa akan berperang dan masa akan berdamai.

9 Apakah faedahnja bagi orang jang berlelah itu daripada barang jang diusahakannja? Bahwa aku sudah melihat sjugul, jang sudah diberi Allah kepada segala anak Adam, supaja mereka itu bersjugul dengan dia.

10 Maka telah didjadikannja segala sesuatu itu permai pada masanja, lagipun

dibubuhnja peri jang kekal didalam hati mereka itu, melainkan tiada dapat manusia menjelidik daripada permulaan datang kepada kesudahan segala perbuatan jang diperbuat Allah itu.

11 Maka tentulah sudah kepadaku bahwa dalam segala perkara itu satupun tiada jang baik, melainkan manusia menjukakan dan membuat baik akan dirinja sepandjang umur hidupnja.

12 Sebagai lagi bahwa seorang manusia makan minum dan merasai kebaikan daripada segala usahanja, maka ia itu djuga karunia Allah adanja.

13 Maka tahulah aku bahwa segala sesuatu jang dibuat oleh Allah itu akan kekal selama-lamanja, seorangpun tiada dapat menambahinja atau menguranginja; maka perbuatan Allah demikian, supaja takutlah orang dihadapan hadliratnja.

14 Segala sesuatu jang telah ada itu, ia itu adalah sekarang djuga, dan barang jang akan ada itu, ia itupun sedia sudah ada, maka dituntut Allah akan barang jang sudah lalu itu. 15 Tambahan lagi sudah kulihat dibawah langit barang dimana tempat hukum, disanapun adalah lalim, dan barang dimana tempat pengadilan, disanapun adalah lalim.

16 Maka kataku dalam hatiku: Bahwa Allah djuga akan menghukumkan orang jang benar dan orang jang tiada benar, karena bagi segala maksud dan bagi segala pekerdjaan sekali datanglah masanja.

17 Maka kataku dalam hatiku akan peri hal segala anak Adam, bahwa dinjatakan Allah kepada mereka itu kelak, dan dilihat mereka itu kelak, bahwa seperti binatang djuga keadaan mereka itu djikalau ditimbang akan dirinja.

18 Karena barang jang berlaku atas segala anak Adam ia itu djuga berlaku atas segala binatang, maka satu djua untung pada keduanja; seperti mati ini, demikianpun mati itu, satu djua nafas pada sekaliannja, tiada barang kelebihan manusia daripada binatang, karena semuanja itu sia-sialah adanja.

19 Sekalian itu pergi kepada sama tempat djua, sekaliannja daripada lebu asalnja, dan sekaliannjapun kembali kepada lebu pula.

20 Siapa gerangan tahu kalau njawa anak-anak Adam itu naik keatas dan njawa segala binatang itu turun kedalam bumi?

21 Maka sebab itu telah kulihat tiada jang terutama daripada ini; manusia bersukatjita akan segala pekerdjaannja, karena inilah bahagiannja, maka siapa gerangan membawa akan dia kesana, supaja dilihatnja barang jang akan djadi kemudian daripadanja? Alchatib 4

(5)

1 Setelah itu maka berbaliklah aku hendak melihat segala aniaja, jang dibuat dibawah langit; bahwasanja adalah air mata segala orang jang teraniaja itu, dan seorangpun tiada jang menghiburkan mereka itu; maka pada pihak segala penganiaja itu adalah kuasa, dan seorangpun tiada membalas djahat itu kepadanja.

2 Maka sebab itu akupun memudji hal segala orang mati, jang sudah putus njawa itu, terlebih daripada orang jang hidup, jang lagi hidup sampai sekarang.

3 Bahkan, daripada keduanja itu baik pula orang jang belum djadi sekali, sebab belum pernah dilihatnja perbuatan djahat jang dilakukan dibawah langit.

4 Dan lagi telah kulihat bagaimana segala pekerdjaan, jang dibuat dengan usaha dan jang djadi dengan selamat, itu mendatangkan kedengkian kepada orang daripada pihak kawannja; maka ini djuga suatu perkara jang sia-sia adanja dan jang memenatkan hati. 5 Bahwa orang djahil itu berlipat-lipat tangannja dan makan daging dirinja.

6 Bahwa kesenangan segenggam itu terutama daripada kedua belah genggam penuh dengan kesusahan dan sakit hati.

7 Kemudian kulihat pula suatu perkara jang sia-sia adanja dibawah langit;

8 jaitu: seorang jang berasing, jang tiada kawannja, lagipun tiada padanja anak atau saudara, kendatilah demikian, tiada djuga berkesudahan segala pekerdjaannja, dan matanjapun tiada puas melihat segala kekajaannja; maka tiada ia berkata demikian: Entah karena siapa gerangan aku bekerdja dan kubiarkan diriku kekurangan perkara jang baik? Maka ini lagi sia-sia adanja dan pertjintaan jang amat sjugul.

9 Bahwa orang dua baik daripada seorang orang, karena sedaplah bagi mereka itu hasil pekerdjaannja.

10 Maka djikalau djatuh, seorang dapat membangkitkan seorangnja; tetapi wai bagi dia jang seorang orang sahadja apabila ia djatuh, karena tiada djodohnja akan

membangkitkan dia pula.

11 Demikianpun djikalau dua orang berbaring bersama-sama, maka tubuh keduanja bersuhu adanja, tetapi ia jang seorang orang bagaimana gerangan diberinja bersuhu tubuhnja.

12 Maka djikalau kiranja seorang orang dapat dialahkan, dua orang akan berdiri tetap djuga dan tali jang tiga lembar itu tak suang-suang putus.

13 Seorang orang muda jang alim, djikalau ia miskin sekalipun, ia itu baik daripada seorang radja jang tua serta dengan bodohnja jang tiada ternasehatkan lagi,

14 karena ada seorang keluar dari dalam pendjara akan naik radja, dan lagi ada seorang jang diperanakkan dengan keradjaannja lalu kepapaanlah ia.

15 Maka kulihat segala orang jang hidup dibawah langit itu mengikut orang muda, jang berdiri ditempatnja akan ganti orang itu.

16 Dengan tiada berkeputusan segala orang datang menghadap dia, hanja segala orang jang kemudian daripadanja itu tiada lagi bergemar akan dia; bahwa sesungguhnja ini djuga suatu perkara jang sia-sia adanja dan jang memenatkan hati.

17 Ingat-ingatlah olehmu akan kakimu apabila engkau masuk kedalam bait-Ullah, karena sedia akan menurut itu baik daripada segala korban, jang dipersembahkan oleh orang bodoh, karena sesungguhnja dibuatnja djahat dengan tiada diketahuinja sendiri. Alchatib 5

(6)

1 Djanganlah kiranja mulutmu telandjur dan djanganlah hatimu gopoh-gopoh

mengeluarkan barang sesuatu perkataan dihadapan hadlirat Allah, karena Allah adalah didalam sorga dan engkau diatas bumi, sebab itu hendaklah sedikit djua perkataanmu. 2 Karena seperti mimpi datang oleh banjak sjugul, demikianpun bunji suara orang bodoh oleh kebanjakan perkataan.

3 Apabila engkau menazarkan kepada Allah barang sesuatu nazar, djangan bertangguh-tangguh menjampaikan dia, karena tiada Ia berkenan akan orang djahil; sebab itu sampaikanlah olehmu barang jang telah kaunazarkan itu.

4 Baiklah engkau tiada bernazar sekali-kali daripada bernazar, lalu tiada menjampaikan nazarmu.

5 (Djangan kaubiarkan mulutmu mengadjak tubuhmu akan berdosa, lalu katamu dihadapan imam bahwa ia itu hanja suatu chilaf adanja; mengapa maka engkau akan menjalakan murka Allah dengan katamu jang demikian, sehingga dibinasakannja kelak segala perbuatan tanganmu?

6 Karena seperti kebanjakan mimpi itu sia-sialah adanja, demikianpun kebanjakan perkataan; melainkan hendaklah engkau takut akan Allah.

7 Apabila ditempat hukum engkau melihat orang miskin teraniaja dan adalat dan kebenaran didjadikan rampasan, djangan engkau tertjengang-tjengang akan perbuatan jang demikian, karena Satu, jang tinggi daripada segala ketinggian itu, ada mengamat-amatinja, dan Allah taalapun diatas sekaliannja.

8 Bahwa hasil tanah itu bagi orang sekalian, djikalau radja sekalipun dipeliharakan dengan hasil tanah djuga.

9 Barangsiapa jang suka akan uang, ia itu tiada tahu puas dengan uang, dan barangsiapa jang suka akan kekajaan, ia itu tiada tahu puas dengan perolehannja, maka inipun suatu perkara jang sia-sialah adanja.

10 Barang dimana bertambah-tambah harta, disanapun bertambah-tambah orang jang makan dia; maka apakah faedahnja kepada orang jang empunja dia, melainkan

penglihatan matanja djuga?

11 Bahwa tidur orang jang bekerdja itu sedap, baik sedikit baik banjak makannja; tetapi kekenjangan orang kaja djuga tiada membiarkan dia tidur.

12 Bahwa adalah suatu tjelaka jang mempersakiti orang kulihat dibawah langit; jaitu kekajaan jang ditaruh oleh orang jang empunja dia akan kebinasaan dirinja;

13 atau segala kekajaan itu hilang oleh beberapa perbuatan jang tjelaka, sehingga satupun tiada tinggal didalam tangan akan bahagian anak jang telah didjadikannja. 14 Seperti dengan telandjangnja orang telah keluar daridalam rahim ibunja,

demikianpun orang kembali akan pergi seperti datangnja djuga; daripada segala perolehan usahanja tiada akan dibawanja sertanja sebanjak jang terbawa dalam genggam.

15 Bahwa sesungguhnja ini lagi suatu kedjahatan jang menjebabkan sakit hati, jaitu dalam segala perkara seperti orang telah datang, demikianpun ia akan pergi. Maka apakah faedahnja djikalau ia sudah menjusahkan dirinja dengan angin?

16 Itukah sebabnja maka dihabiskannja segala harinja dalam kegelapan dan dirasainja banjak kesukaran dan lagi beberapa penjakit dan beberapa nafsu jang bergelora?

(7)

17 Maka inilah dia, jang telah kulihat baik dan indah adanja: jaitu orang makan minum dan merasai baiknja daripada segala usahanja, jang diusahakannja dibawah langit sepandjang umur hidup, jang dikaruniakan Allah kepadanja, karena itulah bahagiannja. 18 Demikianpun barangsiapa jang dikaruniai Allah dengan kekajaan dan banjak harta, djikalau dianugerahkannja lagi kepadanja kuasa akan makan daripadanja, dan akan mengambil bahagiannja, dan akan menjukakan dirinja dengan usahanja, maka ia itu lagi suatu karunia Allah adanja.

19 Karena tiada ia akan ingat banjak-banjak akan segala hari umur hidupnja, sebab didengar Allah akan dia dalam kesukaan hatinja.

Alchatib 6

1 Bahwa adalah suatu bala jang telah kulihat dibawah langit, dan banjaklah orang jang ditimpa olehnja,

2 jaitu orang jang dikaruniai Allah dengan kekajaan dan harta benda dan kemuliaan, sehingga satupun tiada kurang padanja daripada segala kehendak hatinja, tetapi tiada dianugerahkan Allah kepadanja kuasa akan makan daripadanja, melainkan orang lain djuga makan habis akan dia. Maka ini lagi suatu perkara jang sia-sia adanja dan jang menjakiti hati.

3 Djikalau kiranja seorang beranak seratus dan hidup beberapa berapa tahun lamanja, sehingga pandjanglah sangat umur hidupnja sekalipun, tetapi tiada puas hatinja dengan barang jang baik dan lagi tiada ia dikuburkan dengan sepertinja, nistjaja kataku kelak bahwa baiklah anak gugur daripada orang jang begitu.

4 Karena tjuma-tjuma datang keduanja kedalam dunia, dan keduanjapun masuklah kedalam kegelapan dan dengan kegelapanpun nama keduanja tertudung.

5 Bahkan, sebab tiada pernah ia melihat matahari atau sadar akan dirinja, maka senanglah anak guguran terlebih daripada orang itu.

6 Djikalau pandjang umurnja dua kali seribu tahun sekalipun, maka tiada dirasainja barang jang baik, bukankah sekaliannja pergi ketempat satu djuga?

7 Segala kelelahan manusia itu karena mulutnja, maka tiada djuga nafsunja tahu puas-puas.

8 Apakah untung orang alim itu lebih daripada orang bodoh? Apa guna bagi seorang orang miskin, djikalau ia tahu berdjalan dihadapan segala orang jang hidup?

9 Baiklah pemandangan mata daripada perdjalanan nafsu. Maka ini lagi suatu perkara jang sia-sia adanja dan jang memenatkan hati.

10 Adapun baik hal keadaan orang, maka namanja djuga sudah disebut dan sudah diketahui, bahwa ia itu manusia adanja, maka tiada dapat ia masuk berhukum dengan Dia, jang amat lebih kuasa daripadanja.

11 Maka tegal segala perkara itu sia-sialah adanja, entah apa gerangan untungnja bagi manusia?

12 Siapa gerangan tahu mana jang baik bagi manusia dalam hidup ini, selama bilangan segala hari hidupnja jang sia-sia, jang dihabiskannja seperti bajang-bajang adanja? karena siapa dapat memberitahu kepada manusia achirnja apakah akan berlaku atasnja dibawah langit?

(8)

Alchatib 7

1 Bahwa terutamalah nama jang baik daripada minjak bau-bauan jang indah, dan baiklah hari orang mati daripada hari djadinja.

2 Baiklah masuk kedalam rumah perkabungan daripada masuk kedalam rumah

perdjamuan, karena didalam rumah perkabungan itulah kesudahan segala manusia dan orang jang hidup itu memperhatikannja.

3 Baiklah dukatjita daripada tertawa, karena muram muka membaiki hati.

Bahwa hati orang alim itu adalah didalam rumah perkabungan, tetapi hati orang djahil adalah didalam rumah kesukaan.

4 Baiklah mendengar tegur orang alim daripada mendengar njanji orang djahil. 5 Karena seperti bunji duri dibawah periuk, demikianpun bunji tertawa orang djahil. Maka ini lagi sia-sia adanja.

6 Sesungguhnja aniaja dapat memarahkan orang alim djuga, dan hadiah merusakkan hati. 7 Baiklah kesudahan barang suatu perkara daripada permulaannja, dan baiklah sabar daripada kemegahan hati.

8 Djanganlah hatimu bersegera-segera akan marah, karena dada orang djahil itulah tempat duduk kemarahan.

9 Djanganlah katamu: Apa mulanja maka segala zaman dahulu itu baik daripada zaman ini? karena bukannja dengan akal budi engkau bertanjakan hal itu.

10 Hikmat disertakan milik pusaka itu baik dan ia itu suatu harta besar bagi orang jang memandang matahari.

11 Karena hikmat itu seolah-olah pernaungan, dan uangpun seolah-olah pernaungan, tetapi kelebihan ilmu inilah perinja: Bahwa hikmat memberi kehidupan kepada segala orang jang menaruh dia.

12 Perhatikanlah olehmu akan segala perbuatan Allah, karena siapa gerangan dapat membetulkan barang jang telah dibengkokkan olehnja?

13 Pada hari untung jang baik terimalah olehmu akan jang baik, tetapi ingatlah djuga akan hari jang djahat, karena keduanja sudah didjodohkan Allah begitu teguh, sehingga satupun tiada dapat diketahui orang daripada barang jang berlaku atasnja kemudian kelak.

14 Segala perkara ini telah kulihat sepandjang umur hidupku jang sia-sia ini: Adalah orang benar jang binasa dengan kebenarannja; dan adalah orang djahat jang

melandjutkan umur dengan kedjahatannja!

15 Djanganlah engkau terlalu benar dan djangan engkau terlalu pandai; mengapa engkau mendatangkan kebinasaan atas dirimu kelak?

16 Djanganlah engkau terlalu fasik dan djanganlah engkau terlalu bodoh; mengapa gerangan engkau akan mati dahulu daripada sampai adjalmu?

17 Baiklah berpaut kepada satu, dan djangan lepaskan satunja daripada tangan, karena barangsiapa jang takut akan Allah, ia itu luput daripada sekalian itu.

18 Bahwa orang alim dikuatkan oleh hikmat terlebih daripada kota benteng dikuatkan oleh sepuluh orang panglima perang.

19 Bahwasanja diatas bumi seorangpun tiada jang benar begitu sehingga ia berbuat baik belaka dan tiada tahu berdosa.

(9)

20 Sebab itu djangan engkau taruh dihati akan segala sesuatu jang dikatakan orang, supaja djangan terdengar engkau akan hal hambamu mengutuki engkau.

21 Karena kerap kali sudah hatimu mengaku, bahwa engkaupun sudah mengutuki orang lain.

22 Maka sekalian ini sudah kuudji dengan hikmat, maka kataku: Aku hendak beroleh hikmat, tetapi ia itu lagi djauh daripadaku.

23 Barang jang djauh dan amat dalam, siapa gerangan akan mendapat dia?

24 Bahwa berbaliklah aku dengan segenap hatiku hendak mengetahui dan menjelidik dan mentjahari hikmat dan kenjataan segala perkara, dan hendak mengerti kebodohan

segala djahat dan kegilaan segala sasaran.

25 Maka kudapati akan suatu perkara jang pahit daripada maut, jaitu seorang perempuan jang hatinja seperti djaring dan djerat, dan tangannjapun seperti tali pengikat; barangsiapa jang baik dihadapan hadlirat Allah, ia itu luput daripadanja, tetapi orang jang berdosa kelak akan ditangkap olehnja.

26 Bahwasanja ini telah kudapati, kata al-Chatib, satu berganti satu akan beroleh kenjataannja;

27 jang ditjahari lagi oleh hatiku, maka tiada kudapati akan dia; bahwa mudah djuga diantara orang seribu aku mendapat seorang laki-laki jang baik, tetapi belum kudapati diantara sekalian itu akan seorang perempuan jang begitu.

28 Kendatilah, maka aku djuga telah mendapat ini: Bahwa Allah sudah mendjadikan manusia betul adanja, tetapi mereka itu sudah mentjahari banjak tipu daja.

Alchatib 8

1 Siapa gerangan dapat disamakan dengan seorang alim? siapakah mengetahui tafsir segala perkara? Bahwa hikmat itu memberi seri kepada muka manusia dan

menghapuskan segala kerut dahinja.

2 Inilah kataku: Perhatikanlah olehmu akan titah radja, seolah-olah engkau telah bersumpah demi Allah.

3 Djanganlah bersegera-segera engkau keluar dari hadapan hadliratnja, dan lagi djangan engkau tetap dalam suatu perkara jang djahat, karena barang jang dikehendaki hatinja itu djuga dilakukannja.

4 Barang dimana titah radja, disanapun pemerintahan, dan siapakah boleh berkata kepadanja demikian: Apakah perbuatanmu?

5 Barangsiapa jang memeliharakan hukum, ia itu tiada melakukan djahat, maka hati orang bidjak itu akan mentjamkan ketika dan perinja.

6 Karena segala sesuatu jang dikasadkan orang itu bergantung kepada ketika dan peri; maka sebab itu berlakulah begitu banjak djahat atas manusia.

7 Karena seorangpun tiada jang tahu apa akan djadi; maka siapa gerangan memberitahu kepadanja bilamana ia itu akan djadi?

8 Seorangpun tiada jang berkuasa akan njawa, atau jang dapat menahani njawa itu; demikianpun tiada ia berkuasa akan hari adjalnja, dan tiada padanja barang sendjata dalam peperangan itu; maka kedjahatanpun tiada dapat meluputkan orang jang membuat dia.

(10)

9 Maka sekalian ini telah kulihat tatkala kutjamkan segala perbuatan jang diperbuat dibawah langit, pada masa seorang manusia memerintahkan orang akan djahatnja. 10 Demikianpun telah kulihat orang djahat dihantar kekubur, maka datanglah beberapa orang mengiring, djikalau daripada tempat jang sutji sekalipun, tetapi orang jang telah berbuat barang jang benar itu dilupakan oleh orang senegerinja. Maka ini lagi suatu perkara jang sia-sia adanja.

11 Maka sebab tiada dengan segeranja hukum dikenakan kepada perbuatan jang djahat, sebab itu hati segala anak Adam selalu mengandung sarat hendak berbuat djahat.

12 Tetapi djikalau orang fasik berbuat djahat seratus ganda sekalipun dan tinggal dengan hidupnja, kuketahui djuga bahwa selamatlah kelak segala orang jang beribadat kepada Allah dan jang takut akan hadliratnja.

13 Tetapi orang djahat tiada akan selamat dan tiada melandjutkan umurnja, melainkan seperti bajang-bajang adanja, sebab tiada ia takut akan hadlirat Allah.

14 Maka adalah pula suatu perkara jang sia-sia, jang djadi diatas bumi, jaitu: Adalah orang benar jang mendapat pembalasan seperti patut akan perbuatan orang fasik, dan adalah orang fasik jang mendapat pembalasan seperti patut akan perbuatan orang benar. Maka sebab itu kataku: Ini suatu perkara jang sia-sia adanja.

15 Lalu kupudji akan kesukaan, karena dibawah langit satupun tiada bagi manusia jang terlebih baik daripada makan minum dan bersuka-sukaan; maka ini djuga tinggal padanja daripada segala kelelahan sepandjang umur hidup, jang dikaruniakan Allah kepadanja dibawah langit ini.

16 Maka pada masa jakin hatiku hendak mengetahui hikmat dan melihat segala sjugul jang djadi diatas bumi, sehingga kerap kali mata orang tiada merasai tidur baik siang baik malam,

17 pada masa itu djuga kulihat segala perbuatan Allah, jang tiada terduga oleh manusia, segala perbuatan jang djadi dibawah langit; djikalau manusia mengusahakan dirinja dalam mentjahari dia sekalipun, tiada djuga didapatinja akan dia kelak; bahkan, djikalau kata seorang alim sekalipun ia hendak mengetahui dia, tiada djuga boleh didapatinja akan dia.

Alchatib 9

1 Bahwasanja sekalian ini sudah kutaruh dihatiku, hendak mengerti sekaliannja dengan sahnja, bahwa segala orang jang benar dan alim serta dengan segala pekerdjaannja adalah dalam tangan Allah, demikianpun kasih dan bentji; sehingga seorangpun tiada dapat tahu barang sesuatu daripada segala perkara jang dihadapannja.

2 Segala perkara berlaku atas orang sekalian dengan sama perinja! Sama djuga untung berlaku atas orang jang benar dan orang jang djahat, atas orang jang sutji dan orang jang nadjis, atas orang jang mempersembahkan korban dan jang tiada

mempersembahkan korban; sebagaimana orang jang baik, begitulah orang jang berdosa; seperti orang jang bersumpah, begitulah orang jang takut akan bersumpah.

3 Maka inilah djahat jang besar daripada segala sesuatu jang djadi dibawah langit, jaitu sama djuga untung berlaku atas sekaliannja; tambahan pula hati segala anak Adam penuhlah dengan kedjahatan dan seumur hidupnja adalah segala matjam sasaran didalam hatinja, kesudahannja mereka itu sekalian menudju tempat orang mati.

(11)

4 Karena siapa gerangan diketjualikan daripadanja? Bahwasanja bagi orang jang hidup adalah lagi harap, dan seekor andjing jang hidup itu baik daripada seekor singa jang mati.

5 Karena orang jang hidup itu mengetahui akan hal ia mati kelak, tetapi orang jang sudah mati itu tiada tahu apa-apa, dan tiada lagi pahala baginja, apabila peringatan akan mereka itu sudah terlupa.

6 Demikianlah kasihnja dan bentjinja dan tjemburuannjapun sudah hilang dan tiada lagi pada mereka itu bahagian dalam alam ini daripada segala sesuatu jang djadi dibawah langit.

7 Sebab itu, hendaklah engkau makan rezekimu dengan berkesukaan dan minumlah air anggurmu dengan kesenangan hatimu; karena sedialah Allah ridla akan perbuatanmu. 8 Hendaklah selalu pakaianmu putih dan pada kepalamu djangan kurang minjak.

9 Hendaklah engkau hidup bersenang-senang dengan bini jang kaukasihi pada segala hari umur hidupmu jang sia-sia adanja, jang telah dikaruniakan Allah kepadamu dibawah langit ini, segala harimu jang sia-sia itu, karena ia itulah bahagianmu daripada hidup ini dan daripada segala pekerdjaan jang kaukerdjakan dibawah langit.

10 Segala sesuatu jang didapat oleh tanganmu akan dibuat, hendaklah kauperbuat dengan sekuat kuasamu, karena tiadalah barang pekerdjaan atau kira-kira atau pengetahuan atau hikmat didalam kubur, jang kautudju itu.

11 Maka kembali aku sudah melihat bahwa dibawah langit perolehan lumba-lumba itu bukan orang pantas punja, dan kemenanganpun bukan orang gagah punja, dan rezekipun bukan orang alim punja, dan kekajaanpun bukan orang budiman punja, dan keridlaanpun bukan orang jang berpengetahuan punja, melainkan masa dan takdir djuga berlaku atas sekaliannja.

12 Tambahan pula tiada diketahui orang akan adjalnja, seperti ikan tertangkap dengan pukat tjelaka, dan seperti burung tertangkap dengan djerat, demikianpun anak-anak Adam terdjerat apabila djahat menempuh kepadanja dengan sekonjong-konjong. 13 Lagipun sudah kulihat suatu perkara dibawah langit akan hal hikmat, sehingga besarlah rupanja kepadaku,

14 jaitu, adalah sebuah negeri jang ketjil dan sedikit orang isinja, maka datanglah seorang radja jang besar menjerang akan dia, lalu dikepungnja dan diperbuatkannja beberapa kubu jang besar-besar akan melanggar dia.

15 Tetapi didalam negeri itu didapati orang akan seorang orang miskin jang alim, maka ia djuga jang meluputkan negeri itu oleh hikmatnja, tetapi seorangpun tiada jang ingat akan orang miskin itu.

16 Lalu kataku: Baiklah hikmat daripada gagah; djikalau hikmat orang miskin ditjelakan sekalipun dan tiada djuga didengar orang akan barang katanja.

17 Perkataan orang alim patut didengar dengan berdiam diri, terlebih daripada teriak seorang pemerintah jang djahil.

18 Baiklah hikmat daripada segala alat peperangan, tetapi seorang orang berdosa itu dapat membinasakan banjak perkara jang baik.

(12)

1 Bahwa seekor lalat mati membusukkan dan memuaikan minjak harum tukang obat, demikianpun sedikit kebodohan pada seorang jang indah-indah hikmatnja dan

kemuliaannja.

2 Bahwa hati orang alim itu bagaikan tangan kanannja, tetapi hati orang jang djahil itu bagaikan tangan kirinja.

3 Djikalau seorang bodoh berdjalan sepandjang djalan sekalipun, diberinja tahu djuga kepada orang sekalian ia kekurangan akal dan lagi orang bodoh adanja.

4 Apabila berbangkitlah murka jang dipertuan akan dikau, hendaklah djangan engkau meninggalkan tempatmu, karena sabar dapat membatalkan dosa jang besar-besar. 5 Adalah pula suatu kedjahatan telah kulihat dibawah langit, seolah-olah sesatan jang terbit daripada hadlirat pemerintahan;

6 jaitu orang hina diangkat kepada djawatan jang besar-besar, dan orang muliapun tinggal dibawah.

7 Sudah kulihat orang hamba mengendarai kuda dan radja-radja berdjalan kaki seperti hamba sahaja.

8 Barangsiapa jang menggali pelobang iapun akan djatuh kedalamnja, dan barangsiapa jang menetas pagar, iapun akan dipagut ular.

9 Barangsiapa jang mengangkut batu, iapun akan kena luka olehnja, dan barang siapa jang membelah kaju, iapun dalam bahaja olehnja.

10 Djikalau besi sudah tumpul, tiada lagi tadjamnja, baiklah diasah akan dia, maka besarlah kuasanja kelak; demikianlah peri hikmat, istimewa pula ia akan membetulkan barang sesuatu.

11 Djikalau ular memagut dahulu daripada dipakai penawar, maka tiada berguna lagi tukang penawar jang terpandai.

12 Adapun perkataan jang terbit daripada mulut orang alim, ia itu mendatangkan keridlaan kepadanja, tetapi lidah orang bodoh membawa akan dia kepada kebinasaan. 13 Mula-mula perkataan mulutnja itu kebodohan adanja, pada kesudahannja ia itu akan gila belaka.

14 Dan lagi orang bodohpun memperbanjakkan perkataannja. Bahwa manusia tiada tahu apa akan djadi, maka barang jang berlaku atasnja kelak, siapa gerangan memberitahu dia kepadanja?

15 Kesusahan orang bodoh tersangat memenatkan orang jang tiada tahu djalan kenegeri. Wai bagi negeri, djikalau radjanja selaku budak ketjil dan orang besar-besarnja suka makan minum sampai waktu dini hari.

16 Berbahagialah negeri, djikalau radjanja asal orang bangsawan adanja dan orang besar-besarnjapun makan minum pada ketikanja akan mengenjangkan dirinja sahadja, bukan akan kemewahan.

17 Oleh kesangatan malas rapuhlah kasau, dan oleh kelemahan tangan botjorlah rumah. 18 Bahwa perdjamuan didjadikan akan tertawa, dan air anggur akan menjukakan hati orang jang hidup, maka uang itu menanggung semuanja.

19 Djanganlah engkau mengutuki radja, djikalau didalam tempat tidurmu sekalipun, dan djanganlah engkau mengutuki orang jang berkuasa, djikalau didalam bilikmu bersekat sekalipun, kalau-kalau burung diudara membawa akan bunji suaramu, dan unggaspun memberitahu perkataanmu kelak.

(13)

Alchatib 11

1 Taburkanlah rotimu pada tempat jang berair, maka beberapa hari kemudian engkau akan mendapat dia pula.

2 Bahagilah tudjuh atau delapan djuga, karena tiada diketahui olehmu apa djahat akan datang kelak keatas negeri.

3 Apabila awan-awan mengandung sarat, diturunkannja hudjan jang deras kepada bumi. Apabila pohon kaju tumbang arah keselatan atau keutara, ditempat pohon kaju tumbang, disanapun adalah ia.

4 Barangsiapa jang mentjamkan angin, ia itu tiada akan menabur, dan orang jang memandang awan-awan itu tiada akan menuai.

5 Sebagaimana tiada kauketahui angin akan turut djalan mana dan bagaimana kandungan didalam rahim seorang perempuan jang mengandung, begitu djuga tiada dapat kauketahui akan perbuatan Allah, jang mendjadikan sekaliannja.

6 Taburkanlah bidji-bidjianmu pada pagi hari dan djangan engkau lepaskan tanganmu daripadanja pada petang, karena tiada kauketahui mana jang betul, entah ini, entah itu, atau keduanja sama baik adanja.

7 Arakian, maka terang itu sedap dan lagi baiklah kepada mata memandang matahari; 8 maka djikalau kiranja orang hidup beberapa berapa tahun lamanja, baiklah hatinja bersukatjita akan sekalian itu, tetapi hendaklah ia ingat djuga akan segala hari kegelapan, jang boleh mendjadi banjak! Segala perkara jang djadi itu sia-sia adanja. 9 Baiklah hatimu bersukatjita, hai orang muda! pada masa kemudaanmu; biarlah hatimu bergemar pada segala hari engkau lagi muda; berdjalanlah menurut segala kehendak hatimu dan pemandangan matamu, tetapi ketahuilah olehmu bahwa sebab segala perkara ini dipanggil Allah akan dikau kelak menghadap hukum.

10 Kendati, buanglah djuga murung daridalam hatimu dan djauhkanlah djahat daripada tubuhmu, karena kemudaan dan dini hari keduanjapun sia-sialah adanja.

Alchatib 12

1 Ingatlah olehmu akan Chalikmu pada masa mudamu, dahulu daripada datang hari jang djahat dan tahun apabila katamu kelak: Tiada aku suka akan dia.

2 Dahulu daripada matahari dan terang dan bulan dan bintang-bintangpun digelapkan dan awan-awanpun datang kembali kemudian daripada hudjan.

3 Pada hari apabila penunggu rumah akan gementar dan orang kuatpun melentur dan segala pengisar berhenti daripada mengisar, dan jang menengok daripada tingkappun mendjadi kabur,

4 dan kedua papan pintu jang arah kedjalan akan terkatup, sehingga bunji kisaran hampir-hampir tiada kedengaran, dan orang bangun djuga pada ketika njanji burung, tetapi sajuplah bunji suara segala anak penjanji;

5 apabila orang takut akan barang jang tinggi dan adalah kekedjutan baginja pada djalan, apabila pohon badam akan berbunga dan belalangpun penat menanggung akan dirinja dan segala keinginan sudah hilang. Demikianlah peri hal manusia pergi kerumahnja jang kekal dan segala orang peratappun akan berkeliling pada lorong-lorong.

(14)

6 Maka dahulu daripada rantai perak itu putus dan tjeper keemasan terpetjah-petjah dan timbapun hantjur pada sisi mata air dan djanterapun patah pada sisi perigi, 7 dan dulipun kembali mendjadi tanah seperti dahulu adanja, dan njawapun kembali kepada Allah, jang sudah mengaruniakan dia!

8 Kesia-siaan atas segala kesia-siaan, kata al-Chatib, semuanja djuga sia-sia adanja! 9 Kesudahan, maka sekadar hikmat jang pada al-Chatib itu diadjarkannja selalu orang kebanjakan beberapa ilmu dan ditimbangnja dan diselidiknja dan dikarangkannja beberapa berapa amsal.

10 Maka ditjoba al-Chatib itu mendapat perkataan jang sedap manis, dan menjuratkan barang jang betul dan perkataan jang benar.

11 Adapun perkataan orang alim itu seperti tempuling adanja dan seperti pasak jang dipukul mati dan jang menghubungkan semuanja, maka sekalian itu didjadikan oleh Gembala jang esa itu.

12 Tetapi adapun barang jang diluar itu, hai anakku! peliharakanlah dirimu, karena akan hal menghimpunkan kitab itu tiadalah kesudahannja dan membatja banjak-banjak itu memenatkan tubuh.

13 Maka kesudahan segala perkara jang didengar ia ini: Takutlah akan Allah dan peliharakanlah segala firmannja, karena itulah patut kepada segala manusia.

14 Karena perbuatan tiap-tiap orang akan dihadapkan Allah kelak kepada hukum serta dengan segala perkara jang tersembunji, daripada baik dan djahat.

Referensi

Dokumen terkait

Kriteria hasil : Kekurangan volume cairan dapat teratasi dapat ditandai dengan tanda vital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik.. Resiko ketidak seimbangan nurisi :

Pada tabel 4.3 terlihat dua kondisi dengan data benar dan dan salah, pada kondisi data benar sistem akan secara otomatis menampilkan pertanyaan mengenai

Dan dari data tersebut maka terwujudlah dalam perilaku yang mayoritas responden berperilaku sedang yaitu sebanyak 24 orang (50%). 2) Hasil penelitian yang diperoleh

Infeksi menular seksual merupakan suatu penyakit akut global yang menyebabkan penyakit lain, infertilitas, disabilitas jangka panjang dan juga kematian, demgan kondisi medikal

Pada kebanyakan wanita yang menderita trichomoniasis sering dijumpai bersamaan dengan infeksi oleh organisme yang juga patogen seperti Ureaplasma urealyticum dan atau

Pada banyak penelitian, penggunaan misoprostol dalam tata laksana abortus inkomplit telah terbukti memiliki angka kesuksesan yang tinggi terutama bila digunakan pada usia

Gonore merupakan penyakit menular seksual yang sering dijumpai di Indonesia, dan masih menduduki peringkat atas sebagai penyakit infeksi menular seksual yang sering terjadi. Penyakit

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan angka prevalensi sindroma metabolik dan komponennya pada penderita psoriasis dan kontrol yang tidak menderita psoriasis,