• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMODELAN REGRESI POISSON MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN Yayuk Listiani NRP Dr. Purhadi, M. Sc."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PEMODELAN REGRESI POISSON

PADA FAKTOR-FAKTOR YANG

PADA FAKTOR FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI ANGKA KEMATIAN

BAYI DI JAWA TIMUR TAHUN 2007

Yayuk Listiani NRP 1306 100 068 DOSEN PEMBIMBING DOSEN PEMBIMBING Dr. Purhadi, M. Sc. JURUSAN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

(2)

LATAR BELAKANG

• Masih tingginya Angka Kematian Bayi di Indonesia termasuk Jawa • Masih tingginya Angka Kematian Bayi di Indonesia  termasuk Jawa

Timur

• Perkembangan angka kematian dari tah n ketah n adalah salah sat • Perkembangan angka kematian dari tahun ketahun adalah salah satu 

alat untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan 

• AKB diasumsikan berdistribusi Poisson

(3)

Perumusan

Perumusan

• Bagaimana mendapatkan model  Generalized regresi poisson yang  terbaik dan faktor yang 

mempengaruhi IMR di Provinsi Jawa • Bagaimana mendapatkan model 

Generalized regresi poisson yang  terbaik dan faktor yang 

mempengaruhi IMR di Provinsi Jawa

Masalah

Masalah

mempengaruhi IMR di Provinsi JawaTimur tahun 2007 dengan menggunakan kriteria AIC?

mempengaruhi IMR di Provinsi Jawa Timur tahun 2007 dengan

menggunakan kriteria AIC?

Tujuan

Tujuan

• Menentukan model Generalized  regresi poisson yang terbaik dan menentukan faktor‐faktor yang  • Menentukan model Generalized  regresi poisson yang terbaik dan menentukan faktor‐faktor yang 

Tujuan

Tujuan

mempengaruhi IMR di provinsi Jaway g Timur tahun 2007 dengan  menggunakan kriteria AIC.  y g mempengaruhi IMR di provinsi Jawa Timur tahun 2007 dengan  menggunakan kriteria AIC. 

(4)

Regresi Poisson

Regresi Poisson

dimana

adalah Variabel repon

adalah Model regresi

)] ; ( [ ) ; ( ) ; ( y i i e y f β i x β i β x

μ

μ − = i

y

)

;

( β

x

i

μ

adalah Variabel prediktor

adalah parameter ! ) ; ( i i y y f β =

μ

( β

i

)

i

x

ββ

Model regresi poisson mempunyai logaritma sebagai berikut.

)

x

x

exp(

)

x

(

,i

β

=

β

0

+

β

1 1

+

+

β

k k

μ

L

)

(

)

ln(

μ

=

β

0

+

β

1

x

1

+

L

+

β

k

x

k

(5)

Kolinieritas

Kolinieritas

Pendeteksian adanya kasus kolinieritas menurut Hocking

(1996) d

t dilih t

l l i

(1996) dapat dilihat melalui:

1). VIF ( Variance Inflation Factor)

Nilai VIF yang bernilai 1 menunjukkan bahwa variabel

y g

j

prediKtor tidak saling berkorelasi. Sedangkan jika VIF

lebih besar dari 10 maka hal tersebut menunjukkan

adanya kolinieritas antar variabel predictor.

)

f

2). Bila koefisien korelasi pearson antar variabel prediktor

lebih dari 0.95 maka menunjukkan adanya kolinieritas

antar variabel

prediktor.

3) Bil

il i

i i

i

(λ )

d

t ik k

l i

t

3). Bila nilai minimum eigen (λ

i

) pada matriks korelasi antar

variabel prediktor kurang dari 0.05 maka

menunjukkan adanya

kolinieritas

antar variabel

prediktor

(6)

Generalized Poisson Regression (GPR)

Generalized Poisson Regression (GPR)

1

(1

)

(1

)

i y y

(1

)

1

(1

)

( , , )

exp

1

!

1

i y i i i i i i i i i

y

y

f

y

y

μ

ω

μ

ω

μ ω

ωμ

ωμ

+

+

= ⎜

+

+

2 ( i | )i i(1 i) V y x = μ +ωμ i i i

x

)

y

(

E

=

μ

Jika ω = 0 maka model regresi GP akan menjadi regresi Poisson biasa. Jika ω > 0, maka model regresi GP merepresentasikan data count yang  overdispersion, dan jika  ω < 0 underdispersion.

(7)

Estimasi Parameter

Salah satu metode penaksiran parameter yang dapat digunakan untuk menaksir parameter adalah metode MLE Bentuk umum fungsi likelihood menaksir parameter adalah metode MLE. Bentuk umum fungsi likelihood  untuk regresi poisson adalah sebagai berikut.

( ) −∑ x n n i μ( )

(

)

= ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ = ∑ = n i n i y i x i y x e y L i i i 1 ; ! ; ) , ( 1 β β μ β μ

= i 1

Fungsi ln-likelihood untuk regresi poisson adalah:

( )

[

]

= − − = n i i T i T i i i y x x y y L 1 ! ln ) exp( ) ( )) , ( ln( β β β

(8)

Pengujian Parameter

Pengujian Parameter 

Uji Serentak dengan hipotesis: 

H00

β

1 =

β

2L =

β

k = 0 H1: paling tidak ada satu βj≠ 0, j = 1,2,…,k Statistik uji: 2 1

β

β

k

β

L

(

ω

ˆ

)

ˆ

⎟⎟

⎜⎜

Ω

=

)

ˆ

(

)

(

ln

2

2

L

L

G

ω

( ) L Ω

)

ˆ

(

ω

L

Tolak H0jika Dengan v adalah banyaknya parameter model dibawah populasi dikurangi  d b k t dib h H 2 , 2 α χv hitung Gdengan banyaknya parameter dibawah H0

(9)

Pengujian Parameter 

Pengujian terhadap parameter model regresi Poisson secara individu Pengujian terhadap parameter model regresi Poisson secara individu  menggunakan hipotesis:  H0 : βi= 0 H : β ≠ 0 H1 : βi≠ 0 Statistik uji: 

ˆ

ˆ

i i i

t

SE(

)

β

β

=

H0 akan ditolak jika |thit|> tα/2;v dimana α adalah tingkat signifikansi dan v adalah derajat bebas.

i

SE(

β

)

Pemilihan Model Terbaik

Menurut Bozdogan (2000) Akaike Information Criterion (AIC) didefinisikan Menurut Bozdogan (2000) Akaike Information Criterion (AIC) didefinisikan  sebagai berikut. k L AIC = −2ln (θˆ) + 2 ) ˆ (θ

L(θ) adalah maksimum likelihood dan k adalah jumlah parameter

(10)

Kematian Bayi

Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun Kematian bayi endogen atau sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir. Kematian bayi eksogen atau

kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar.

(11)

Sumber Data

Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang 

diperoleh dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2007  yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistika). Pada penelitian ini

menggunakan data IMR (angka kematian bayi) pada tahun 2007 untuk tiap

b / d d d b /

(12)

Variabel respon adalah data angka kematian bayi tahun 2007 pada Provinsi

J Ti d i b l dikt (X) d l h b i b ik t

Jawa Timur dan variabel prediktor(X) adalah sebagai berikut.

No. Nama Variabel

(1) (2)

1 X1 Jumlah sarana kesehatan (RS & puskesmas) pada tiap kabupaten/kota

2 X Persentase persalinan yang dilakukan dengan bantuan non medis (dukun bayi) 2 X2 Persentase persalinan yang dilakukan dengan bantuan non medis (dukun bayi)

pada tiap kabupaten/kota

3 X3 Rata-rata usia perkawinan pertama pada tiap kabupaten/kota

4 X4 Rata-rata lama sekolah wanita berstatus kawin pada tiap kabupaten/kota 5 X5 Rata-rata jumlah pengeluaran rumah tangga (dalam rupiah) pada tiap

kabupaten/kota per bulan

6 X6 Persentase daerah yang berstatus desa pada tiap kabupaten/kota 7 X7 Rata-rata lama pemberian ASI eksklusif pada tiap kabupaten/kota

8 X8 Persentase rumah tangga yang memiliki air bersih pada tiap kabupaten/kota 8 X8 Persentase rumah tangga yang memiliki air bersih pada tiap kabupaten/kota 9 X9 Persentase penduduk miskin pada tiap kabupaten/kota

(13)

Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif

Statistik Deskriptif Data Infant Mortality di Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2007

V i b l M St D i i Mi i M k i Variabel Mean St. Deviasi Minimum Maksimum

y 21,03 19,10 0,00 60,00 x1 116,42 51,55 15,00 228,00 x2 15,11 17,37 0,49 68,31 x3 19,65 0,965 18,00 21,54 x4 6,758 1,782 2,45 10,22 x5 265744 67469 191840 456992 x6 55,25 31,06 0,00 91,67 x7 8,956 1,547 6,68 12,49 x8 62,15 12,29 40,56 99,11 x9 15,93 9,30 2,03 35,88

rata-rata Infant Mortality di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2007 adalah 21,03 dengan jumlah kematian paling sedikit 0 orang dan paling banyak 60 orang.

(14)

Kolinieritas Antar Variabel Prediktor

Kolinieritas Antar Variabel Prediktor

Semua variabel

ilai x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9

VIF 1,678 9,400 12,183 21,325 8,811 13,931 1,689 1,475 5,024

Nilai AIC model regresi poisson

Eigen 5,317 1,357 0,744 0,634 0,437 0,349 0,081 0,052 0,029

Regresi Poisson AIC Variabel Signifikan

Semua Variabel 727,4 X1,X3,X4,X6,X7,X8

T X 738 3 X X X X X X

Tanpa X3 738,3 X1,X2,X3,X6,X7,X8 Tanpa X4 732,3 X1,X2,X3,X7,X8 Tanpa X6 730,9 X1,X2,X3,X7,X8

(15)

Model Regresi Poisson

Model Regresi Poisson 

Parameter Estimasi SE DF t P-Value

β0 7,8052 0,002047 38 3813,36 < 0,0001 β1 -0,00377 0,000929 38 -4,06 0,0002 β2 -0,00345 0,004196 38 -0,82 0,4167 β3 -0,4648 0,05278 38 -8,81 < 0,0001 β4 0,2180 0,08118 38 2,69 0,0107 β5 -0,00000467 0,00000175 38 -0,27 0,7905 β6 0,00996 0,003329 38 2,99 0,0048 β7 0,1292 0,02735 38 4,72 < 0,0001 β8 0,02709 0,003819 38 7,09 < 0,0001 β9 0,004119 0,008107 38 0,51 0,6143 β9 0,004119 0,008107 38 0,51 0,6143

(16)

Model Regresi Generalized Poisson

Model AIC 315,2 316,6 318 4 ) exp(β05x5i + β8x8i ) exp(β +β xxx ) exp(β06x6i 318,4 320,3 321,8 ) exp(β03x3i5x5i8x8i ) exp(β01x1i2x2i3x3i5x5i ) exp(β01x1i2x2i3x3i5x5i8x8i 323,2 324,7 ) p(β0 β1 1i β2 2i β3 3i β5 5i β8 8i ) exp(β01x1i2x2i3x3i4x4i7x7i8x8i ) exp(β01x1i2x2i3x3i6x6i7x7i8x8i9x9i ) (β β β β β β β β β ) 326,1 exp(β01x1i2x2i3x3i4x4i6x6i7x7i8x8i9x9i

(17)

Nilai Estimasi Parameter Model Regresi Generali ed Poisson di Pro insi Ja a Tim r Tah n 2007 Nilai Estimasi Parameter Model Regresi Generalized  Poisson di Provinsi Jawa Timur Tahun 2007

Parameter Estimasi SE DF T P-Value β 10 5728 0 00469 38 2254 3 <0 0001 β0 10,5728 0,00469 38 2254,3 <0,0001 β1 -0,00306 0,003713 38 -0,82 0,4153 β2 -0,01107 0,01128 38 -0,98 0,3325 β -0 3248 0 08632 38 -3 76 0 0006 β3 -0,3248 0,08632 38 -3,76 0,0006 β5 -0,00000242 0,0000053 38 -0,45 0,6524 ω 0,1946 0,03577 38 5,44 <0,0001 Nilai ω > 0, maka model regresi GP merepresentasikan data count  yang overdispersion 

(18)

Pengujian Parameter

Dengan hipotesis: 

H0β1 = β2L= βk =0

H1 : paling tidak ada satu βj≠ 0, j = 1,2,…,k Keputusan:

Tolak H0

Æ

Nilai ‐2 log likelihood adalah 308,3

Dengan hipotesis :

H0 :

β

i = 0 (pengaruh variabel ke‐i tidak i ifik )

signifikan)

H1 :

β

i≠ 0 (pengaruh variabel ke‐i signifikan) Keputusan:

X3ÆTolak H

Æ

nilai |t |>t (2 0244) X3ÆTolak H0

Æ

nilai |thit|>ttabel(2.0244)

(19)

S hi di l h d l i li d i b ik t Sehingga diperoleh model regresi generalized poisson berikut:

(

10,5728-0,00306 1 -0,01107 2 -0,3248 3 -0,00000242 5

)

exp ˆ = x x x x μ

Faktor yang mempengaruhi jumlah angka kematian bayi di Provinsi Jawa Timur adalah jumlah sarana kesehatan, persentase persalinan yang 

dilakukan dengan bantuan non medis, rata‐rata usia perkawinan pertama dan rata‐rata jumlah pengeluaran rumah tangga (dalam rupiah) per bulan pada tiap kabupaten/kota.

(20)

KESIMPULAN

KESIMPULAN

Model regresi poisson yang diperoleh ternyata tidak memenuhi asumsi 

equi‐dispersion sehingga digunakan model regresi generalized poisson 

k d l d k k i b i di i i J Ti h

untuk pemodelan data angka kematian bayi di provinsi Jawa Timur tahun  2007. Dari analisis dan pembahasan pada bab 4 diperoleh model regresi 

generalized poisson dengan kriteria pemilihan model terbaik AIC adalah 

model yang mengandung x1 x2 x3 dan x5 Dari model regresi generalized model yang mengandung x1,x2, x3 dan x5 Dari model regresi generalized poisson yang diperoleh dapat dilihat bahwa faktor yang mempengaruhi jumlah angka kematian bayi di Provinsi Jawa Timur adalah jumlah sarana kesehatan, persentase persalinan yang dilakukan dengan bantuan non kesehatan, persentase persalinan yang dilakukan dengan bantuan non  medis, rata‐rata usia perkawinan pertama dan rata‐rata jumlah

pengeluaran rumah tangga (dalam rupiah) per bulan pada tiap kabupaten/kota.p

(21)

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Agresti, A.(2002). Categorical Data Analysis Second Edition, John Wiley & Sons,  New York New York. • Arriaga, A.E.(1979). Infant and Child Mortality in Selected Asian Countries.  Proceding of The Meeting on Socio economic Determinants of Consequences of  Mortality, Mexico City. A t ti E T & Y T (2002) T ti T d f C t D t ith E t P i • Astuti, E.T & Yanagawa, T.(2002).Testing Trend for Count Data with Extra‐Poisson  Variability. Biometrics, 58, 398‐402

Badan Penelitian &  Pengembangan Kesehatan.(1995). Survei Kesehatan Rumah

Tangga 1995. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. 

Badan Pusat Statistik.(2001). Estimasi Fertilitas, Mortalitas dan Migrasi Hasil

Sensus Penduduk Tahun 2000. Jakarta :Badan Pusat Statistik.

Bappenas dan LD‐UI.(2003). Kajian Awal Perencanaan JangkaPanjang bidang Sumber Daya Manusia: Draft Awal, Jakarta.Panjang bidang Sumber Daya Manusia: Draft Awal, Jakarta.

• Bozdogan, H. (2000). Akaike's Information Criterion and Recent

(22)

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terda- pat perbedaan yang nyata antar berbagai varietas serta formulasi media yang digunakan dalam menginduksi regenerasi tunas dari

Hasil pemodelan regresi Binomial Negatif menunjukkan bahwa variabel- variabel yang signifikan memengaruhi jumlah kasus kematian ibu di Kota Surabaya tahun 2014

Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa: Terdapat pengaruh secara berganda antara variabel nilai tukar, harga dalam negeri, harga internasional terhadap volume

Melalui model pembelajaran Problem-based Learning dan Project-based Learning pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematic) yang diintegrasikan

Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa: Terdapat peningkatan aktivitas belajar Biologi siswa kelas X3 SMAN

Dikesrensning får utföras utan tillstånd så länge det är underhåll utav det befintliga diket för att bibehålla vattnets djup eller läge, det vill säga att rensningen inte

dan untuk mengetahui tinjauan penetapan denda pajak kendaraan roda dua di Kantor Bersama Samsat di Polewali Mandar apakah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam?, Pokok

ةفسلف ىلع موقت تيلا ثوحبلا لئاسو نم ةليسوك يمكلا ثحبلا جهنم رّسفن نأ نكيد ،ونويجوسل ايئاوشع تانيعلا ذخأ بولسأب ةداع كلذ متيو ،ةنيعلدا ةنيعلا وأ