64 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Model Pengembangan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang dikenal dengan research and development (R & D). Menurut Sugiyono (2016: 30), metode penelitian dan pengembangan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji validitas produk yang dihasilkan.
3.2. Tempat dan W aktu Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Tual yang berlokasi di Jalan Hoat Taar, Desa Taar, Kota Tual, Provinsi Maluku. Pengumpulan data berlangsung pada bulan Oktober 2018 sampai bulan Januari 2019.
3.3. Prosedur Pengembangan
Langkah-langkah dalam penelitian ini menggunakan 13 (tiga belas) langkah penelitian dan pengembangan level 4 yang dikemukan oleh Sugiyono (2016: 47), yaitu meneliti dan menguji untuk menciptakan produk yang belum ada. Menurut
65
Sugiyono (2016: 48) langkah-langkah tersebut di antaranya adalah (1) potensi dan masalah, (2) studi literatur dan pengumpulan informasi, (3) rancangan produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) pembuatan produk, (7) uji coba terbatas, (8) revisi produk 1, (9) uji coba lapangan utama, (10) revisi produk 2, (11) uji coba lapangan operasional, (12) revisi produk 3, dan (14) diseminasi dan implementasi .
Mengingat waktu penelitian yang cukup singkat dan terbatas, maka langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini dibatasi sampai pada langkah kedelapan yaitu tahapan revisi produk 1 sebagaimana terlihat pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1. Langkah Penelitian dan Pengembangan (Sumber: Sugiyono, 2016) Studi Literatur Potensi dan Masalah Rancangan Produk Pengumpulan Informasi Validasi Desain Revisi Desain Pembuatan Produk Uji Coba Terbatas Revisi Produk 1
66 3.3.1.Potensi dan Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi atau masalah. Menurut Sugiyono (2016: 55) potensi adalah segala sesuatu yang memiliki kemampuan atau kapasitas untuk dikembangkan. Sedangkan masalah menurut Sugiyono (2016: 79) merupakan area yang menjadi perhatian peneliti, suatu kondisi yang ingin diperbaiki, atau suatu kesulitan yang ingin dieliminasi atau dihilangkan.
Potensi dan masalah yang ditemukan di SMA Negeri 5 Tual dikaji dari tujuh unsur bauran pemasaran digunakan sebagai bahan penyusunan rencana strategi. Potensi-potensi dapat juga dapat diketahui berdasarkan kekuatan dan peluang, sedangkan masalah yang dialami oleh SMA Negeri 5 Tual dapat diketahui dari kelemahan dan dan ancaman berdasarkan hasil analisis SWOT. Potensi dan masalah ini diidentifikasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
3.3.2.Studi Literatur dan Pengumpulan Informasi
Setelah potensi dan masalah ditemukan, maka langkah selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi terkait
67
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan pembuatan rencana strategi pemasaran sekolah yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Studi literatur dilakukan untuk mencari teori-teori tentang strategi yang akan digunakan (strategi marketing mix). Sedangkan pengumpulan informasi dilakukan melalui FGD untuk mengkonfirmasi faktor-faktor internal dan eksternal sekolah yang telah diidentifikasi berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Selanjutnya di dalam FGD tersebut dilakukan penentuan bobot dan rating dari setiap hasil identifikasi.
3.3.3.Rancangan Produk
Rancangan produk dalam penelitian ini berupa draft rencana strategis pemasaran sekolah di SMA Negeri 5 Tual yang disusun oleh peneliti berdasarkan hasil kajian studi literatur dan pengumpulan informasi. Draft rencana strategis ini belum teruji oleh para pakar sehingga belum diketahui kelemahannya, sehingga pada tahap selanjutnya dibutuhkan pengujian oleh pakar atau ahli. Peneliti menguji rancangan rencana strategi yang telah disusun dengan pakar yang
68
menguasai bidang pengembangan produk dan pembuatan rencana strategis.
3.3.4.Validasi Desain
Rancangan produk rencana strategi yang telah dikembangkan kemudian dinilai oleh validator dengan menggunakan lembar penilaian yang berbentuk angket. Tujuan dari validasi desain produk adalah untuk menilai kelayakan produk rencana strategi yang dikembangkan. Validator yang merupakan ahli atau pakar dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Validator Rancangan Produk
No. Nama Validator Karakeristik
Ahli Keterangan 1 Prof. Dr. Slameto, M.Pd Ahli Perencanaan Strategi Dosen Prodi PGSD Universitas President 2 Dr. Bambang Ismanto, M.Si Ahli Perencanaan Strategi Dosen PPs Magister Manajemen Pendidikan UKSW 3 Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd Ahli Pengembangan Produk Dosen PPs Magister Manajemen Pendidikan UKSW 4 Fransina Silpa Songjanan, S.Pd Praktisi Pendidikan
Kepala SMA Negeri 5 Tual
69
Hasil penilaian terhadap seluruh pernyataan diukur dengan mengacu pada Skala Likert. Menurut Wagiran (2013: 284) skala likert merupakan sejumlah pernyataan positif atau negatif mengenai suatu obyek sikap. Prinsip pokok skala likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap obyek sikap mulai dari sangat negatif sampai sangat positif.
Angket yang disusun dalam penelitian ini berisi 20 pernyataan yang di dalamnya diminta validator untuk memberikan tanda checklist (√) pada kolom skala penilaian yang tersedia. Jawaban validator pada setiap butir pernyataan diberikan skor skala 1 sampai 5, yaitu 5 (sangat sesuai), 4 (sesuai), 3 (cukup sesuai), 2 (kurang sesuai), dan 1 (sangat kurang sesuai).
Untuk mengetahui kelayakan produk dapat dilakukan dengan dua langkah yaitu dengan menghitung persentase skor hasil penilaian pada setiap pernyataan dan menghitung skor rata-rata dari hasil penilaian ahli atau pakar. Masing-masing langkah tersebut dihitung dengan menggunakan dua rumus di bawah ini yang diadaptasi dari Ernawati dan Sukardiyono (2017: 207). Rumus untuk menghitung
70
persentase skor hasil penilaian pada setiap pernyataan adalah sebagai berikut:
Skor maksimum pada rumus (1) sama dengan skor skala tertinggi (5). Sedangkan rumus untuk menghitung skor rata-rata dari hasil penilaian validator sebagai berikut:
Keterangan:
: skor rata-rata 𝑛 : jumlah penilai
∑ : skor total masing-masing pernyataan
Setelah diperoleh skor rata-rata (%) maka langkah selanjutnya ditentukan kategori kelayakan berdasarkan kriteria sebagai berikut (Arikunto, 2009: 35):
Tabel 3.2
Kriteria Kelayakan Rancangan Produk Renstra No. Skor dalam Persen (%) Kategori kelayakan
1 Sangat Tidak Layak
2 Tidak Layak 3 Cukup Layak 4 Layak 5 Sangat Layak 𝑥 =∑ 𝑥 𝑛 …(2) 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 × % …(1)
71 3.3.5.Revisi Desain
Revisi desain merupakan tahapan yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan yang ditemukan berdasarkan hasil validasi desain produk. Dalam penelitian ini, saran dan masukan yang diberikan oleh ahli atau pakar (validator) dijadikan sebagai bahan revisi desain produk. Desain produk berupa rencana strategi marketing mix dalam meningkatkan kuantitas peserta didik di SMA negeri 5 Tual akan dikembangkan lebih lanjut sesuai saran dan masukan dari validator untuk diuji coba secara terbatas pada langkah selanjutnya.
3.3.6.Pembuatan Produk
Rancangan rencana strategi yang telah direvisi selanjutnya dibuat menjadi rencana strategi yang merupakan produk awal. Produk awal rencana strategi tersebut berisi spesifikasi produk yang belum diujicobakan kepada subjek pengguna. Oleh karena itu, perlu pada tahap selanjutnya akan dilakukan uji coba terbatas untuk mengetahui keefektifan rencana strategi tersebut.
72 3.3.7.Uji Coba Terbatas
Produk awal rencana strategis (renstra) pemasaran sekolah yang telah dibuat berdasarkan hasil validasi ahli dan revisi desain selanjutnya dapat diuji coba secara terbatas. Sugiyono (2016: 49) menyatakan bahwa berdasarkan uji coba terbatas tersebut akan dapat diketahui kelemahan-kelemahannya atau belum memenuhi spesifikasi produk yang ditetapkan.
Pengujian secara terbatas yang dilakukan dalam penelitian ini, dilakukan untuk mengetahui bentuk produk, proses kerja, kemungkinan respon subjek yang dikenai produk tersebut. Untuk memperoleh data tersebut digunakan metode kualitatif. Data hasil penelitian kualitatif dianalisis secara kualitatif (Sugiyono, 2016: 477-478). Pengujian ini dilakukan dengan FGD.
3.3.8.Revisi Produk 1
Pada tahap ini, setiap saran yang diberikan dari stakeholder sekolah sebagai subjek uji coba dari hasil pengujian terhadap produk rencana strategi secara terbatas, dijadikan sebagai masukan dalam revisi produk. Hasil revisi
73
tersebut kemudian dibukukan dan diserahkan kepada kepala sekolah sebagai panduan dalam manajemen pemasaran di sekolah untuk meningkatkan kuantitas peserta didik.
3.4. Desain Uji Coba Produk 3.4.1 Desain Uji Coba
Uji coba yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang telah dibuat layak digunakan ataukah tidak dalam mencapai sasaran atau tujuan serta kesesuaian dengan pengguna dalam mengatasi permasalahan pemasaran di SMA Negeri 5 Tual. Uji coba ini dilakukan melalui dua tahap yaitu uji ahli dan uji pengguna. Adapun tahapan uji produk tersebut secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3
Tahapan Uji Coba Produk
Tahapan Uji Coba Jumlah Subjek Uji Coba Karakteristik Subjek Uji Coba Instrumen Uji Coba Hasil Uji Coba
Uji Ahli 4 orang
1 Dosen PGSD President University, 3 Dosen Magister Manajemen Pendidikan Kuisioner penilaian kelayakan produk Draft perbaikan produk renstra
74 dan kepala SMA Negeri 5 Tual Uji Pengguna orang 16 Kepala sekolah, 14 guru, dan 1 tata usaha Pedoman FGD Persepsi sekolah tentang estimasi keberhasil an produk di masa yang akan datang
3.4.2 Subjek Uji Coba
Uji coba produk dilakukan dengan melibatkan subjek ahli dan subjek pengguna. Subjek ahli yang dilibatkan untuk memvalidasi desain produk yang telah dibuat yaitu pakar pembuatan renstra, pakar pengembangan produk pendidikan, dan praktisi pendidikan. Sedangkan subjek pengguna yang dilibatkan di dalam uji coba produk adalah guru dan tata usaha yang bertugas di SMA Negeri 5 Tual.
3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Beberapa teknik dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data di dalam penelitian ini secara rinci disajikan pada tabel berikut:
75
Tabel 3.4
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
No Data Sumber Data Pengumpulan Teknik
Data Instrumen
1 Potensi dan masalah penelitian Seluruh Stakeholder sekolah Observasi, Wawancara dan studi dokumentasi Checklist, Pedoman wawancara dan dokumentasi 2 Profil SMA
Negeri 5 Tual sekolah Kepala dokumentasi Studi Dokumentasi 3 Renstra pemasaran
sekolah
Kepala
sekolah dokumentasi Studi Dokumentasi
4 Data penerimaan peserta didik SMA Negeri 5 Tual 3 tahun terakhir Kepala sekolah, wakasek humas Studi dokumentasi Dokumentasi 5 Kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (Analisis SWOT) Seluruh Stakeholder sekolah FGD Panduan FGD
3.6. Teknik Validasi Data
Teknik yang digunakan untuk menjamin keabsahan data serta kedalaman dan kejelasan pemahaman pemasaran sekolah dalam temuan penelitian ini adalah teknik triangulasi. Hal ini dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
76 1. Triangulasi teknik
Data mengenai fenomena yang terjadi diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda yaitu, wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan FGD. Data yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, guru, dan komite dibandingkan dengan perolehan data hasil penelitian yang menggunakan observasi. Setelah itu, dilakukan pengecekan pada bukti fisik melalui studi dokumentasi dan dikonfirmasi melalui kegiatan FGD. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik ini, selanjutnya dibandingkan dan disimpulkan sehingga memperoleh data hasil identifikasi akhir mengenai faktor-faktor internal dan eskternal sekolah yang dapat dipercaya. 2. Triangulasi sumber
Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan kebenaran suatu fenomena berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai sumber. Data hasil wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah, dibandingkan dengan data dari guru dan komite sekolah. Data dari masing-masing sumber tersebut kemudian disimpulkan sehingga diperoleh data yang benar-benar valid.
77 3.7. Teknik Analisa Data
Beberapa teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah
a) Analisa data kualitatif, digunakan untuk mendeskripsikan data kualitatif yang berkaitan dengan potensi dan masalah pemasaran sekolah serta faktor-faktor internal dan eksternal sekolah yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, studi dokumentasi dan FGD. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2016: 369) aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
b) Analisa data kuantitatif, digunakan untuk menetukan posisi strategi sekolah berdasarkan faktor-faktor internal dan eksternal sesuai tahapan analisis SWOT. Selain itu, analisis kuantitatif juga dilakukan untuk mengetahui kelayakan desain produk rencana strategi berdasarkan hasil penilaian validator.