• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN

KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PENYULUHAN HUKUM PERUBAHAN STATUS HAK GUNA

BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI KELURAHAN PENATIH

KECAMATAN DENPASAR TIMUR KOTA DENPASAR

PROPINSI BALI

Oleh :

Prof. Dr. Tjok Istri Putra Astiti, SH., MS / 19471231197503 2 003 A.A. Gede Oka Parwata, SH., MSi / 19571231 198601 1 003 / 0031125763

I Nyoman Wita, SH., MH / 19541231 198610 1 001 I Gst Ngr Dharma Laksana, SH., MKn / 19750407 200912 1 002 I Gst Agung Mas Rwa Jayantiari, SH., MKn / 19770115 201012 2 002

I Gusti Lanang Agung Putra Wijaya Kusuma, SH / 1492461023 Arya Nanda Rahardika, SH / 1492461018

Dibiayai Dari Dana DIPA : SP DIPA – 042.04.2.400107/2015

Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian

Nomor : 306/VII/M.Kn/UN.14.4/KU/2015

Tanggal 15 April 2015 Dengan Kode Mak : 5308.027.011.525119

PROGRAM STUDI MAGISTER KENOTARIATAN

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2015

(2)
(3)

ii

A B S T R A K

Tahun 1997 pemerintah telah mengatur kebijaksanaan Pemberian Hak Milik Untuk Rumah Sangat Sederhana dan Rumah Sederhana melalui KMNA/KBPN No. 9 Tahun 1997 dan KMNA/KBPN No. 6 Tahun 1998 tentang Pemberian Hak Milik Untuk Rumah Tinggal. Adanya keputusan tersebut sangat bermanfaat bagi para pemilik tanah beserta rumah tinggal yang berada di komplek perumahan yang dibangun oleh pengembang dan bagi warga negara Indonesia yang mempunyai tanah dengan kepemilikan Hak Guna Bangunan untuk rumah tinggal mendapat kemudahan dalam memperoleh perubahan hak atas tanahnya menjadi Hak Milik.

Untuk menyikapi bahwa dalam peraturan perundang-undangan, pengaturan tentang perubahan status Hak Guna Bangunan Menjadi Hak Milik maka dipandang perlu untuk memberikan penyuluhan/ceramah agar masyarakat di Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar Propinsi Bali mengetahui proses serta hambatan-hambatan yang ditemui dalam perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik.

Penyuluhan/ceramah dengan topik perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik melibatkan dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana sebagai tim pengabdi serta melibatkan mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar Propinsi Bali dapat dikatakan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan.

(4)

iii

A B S T R A C T

In 1997, the Government has set up the wisdom of granting property rights To the home of a very simple and Modest Homes through KMNA KBPN No. 9/1997 and KMNA/KBPN No. 6 in 1998 about Granting property rights To the House. The existence of such a decision is very beneficial to landowners along the House that was in the housing complex that was built by developers and for citizens that Indonesia has land with Building use rights to ownership of the House got the ease in obtaining the rights to the land changes become proprietary.

To address that the legislation, setting about changing the status Right to Build Being Property Right it is necessary to provide counseling / lectures so that people in the village Penatih, District of East Denpasar, Denpasar, Bali Province to know the process and the obstacles encountered in the change of status Right to Build be Property Right.

Counseling / lectures on the topic of status changes Right to Build be Property Right involve lecturer at the Faculty of Law, University of Udayana as a servant of the team as well as involving students of Master of Notary Udayana University. Community service activities are carried out in the village Penatih East Denpasar District Denpasar Bali Province can be said to have done well in line with expectations.

(5)

iv

K A T A P E N G A N T A R

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa maka atas berkatNya, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilaksanakan dan dibuat laporannya sesuai jadwal yang telah ditentukan. Adapun judul dari kegiatan ini adalah “Penyuluhan Hukum Perubahan Status Hak Guna Bangunan Menjadi Hak Milik di Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar Propinsi Bali”.

Keberhasilan pelaksanaan dan penulisan laporan ini terwujud karena memperoleh bantuan Dana Dipa dari Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana. Tidak kalah pentingnya bantuan pemerintah, khususnya Badan Perijinan dan Penanaman Modal Propinsi Bali yang telah memberi ijin untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di lokasi yang telah dipilih.

Berkat bantuan tersebut Tim Pelaksana pengabdian kepada masyarakat mengucapkan terimakasih kepada Ketua Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana beserta staf, Kepala Kelurahan Penatih beserta Staf, dan semua masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kami Tim Pengabdi menyadari bahwa kegiatan dan laporan ini masih jauh dari sempurna.

Akhirnya semoga laporan pengabdian kepada masyarakat ini bermanfaat bagi para pihak.

Denpasar, 30 September 2015

(6)

v

D A F T A R I S I

LEMBAR IDENTITAS PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii ABSTRACT ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... v I. PENDAHULUAN ... 1 a. Analisa Situasi ... 1 b. Rumusan Masalah ... 4

II. TUJUAN DAN MANFAAT ... 4

a. Tujuan ... 4

b. Manfaat ... 5

III. PELAKSANA KEGIATAN ... 6

a. Realisasi Pemecahan Masalah ... 6

b. Khalayak Sasaran ... 8

c. Metode Kegiatan ... 8

IV. HASIL KEGIATAN ... 8

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 14

A. Simpulan ... 14

B. Saran ... 15

DAFTAR PUSTAKA ... 16 LAMP1RAN- LAMPIRAN

- Dokumentasi Kegiatan

- Surat Ijin Pelaksanaan Pengabdian - Akta Pelepasan Hak Atas Tanah

(7)

1 I. P E N D A H U L U A N

a. Analisa Situasi

Tanah mempunyai arti penting dalam kehidupan bangsa Indonesia, mengingat Negara Republik Indonesia merupakan negara agraris yang kehidupan masyarakatnya sebagian besar bergantung pada tanah. Tanah selain dijadikan tempat tinggal juga berfungsi sebagai lahan pertanian, perkebunan dan lain sebagainya. Karena antara manusia dengan tanah mempunyai hubungan yang sangat erat, disebabkan tanah merupakan sumber kehidupan dan tempat mencari nafkah. Setiap orang tentu memerlukan tanah, luas tanah yang dapat dikuasai oleh manusia terbatas sekali.

Selain tanah, bagunan juga merupakan benda yang penting bagi manusia. Bangunan yang berbentuk rumah tinggal memberikan manfaat bagi pemiliknya serta tempat beraktifitas.1 Sebelum berlakunya Undang Undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (selanjutnya disebut UUPA), hukum atas tanah di Indonesia bersifat dualisme, artinya selain diakui berlakunya hukum tanah adat yang bersumber dari hukum adat, diakui pula peraturan mengenai tanah yang didasarkan atas hukum barat. Setelah berlakunya UUPA pada tanggal 24 September 1960, berakhirlah masa dualisme hukum tanah Indonesia menjadi suatu unifikasi hukum tanah. Hak Milik sebagai suatu lembaga hukum dalam hukum tanah telah diatur baik dalam hukum tanah sebelum UUPA, maupun dalam UUPA.2

1

Mariot Pahala Siahaan, 2003, Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan, PT.Grafindo Persada, Jakarta, Cet.Pertama, hal.3.

2

Adrian Sutedi, 2009, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Jakarta, Sinar Grafika, hal.1.

(8)

2 Hak-hak atas tanah termasuk salah satu hak-hak perseorangan atas tanah. Hak-hak perseorangan atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada pemegang haknya (perseorangan, sekelompok orang secara bersama-sama, badan hukum) untuk memakai, dalam arti menguasai, menggunakan, dan atau mengambil manfaat dari bidang tanah tertentu.3 Hak atas tanah adalah hak yang memberi wewenang kepada pemegang haknya untuk menggunakan tanah atau mengambil manfaat dari tanah yang dihakinya. Perkataan menggunakan mengandung pengertian bahwa hak atas tanah itu digunakan untuk kepentingan bangunan (non pertanian), sedangkan perkataan mengambil manfaat mengandung pengertian bahwa hak atas tanah itu digunakan untuk kepentingan bukan mendirikan bangunan, misalnya untuk kepentingan pertanian, perikanan, peternakan, dan perkebunan. Dasar hukum pemberian hak atas tanah kepada perseorangan atau badan hukum dimuat dalam Pasal 4 ayat (1) UUPA.

Untuk memahami Hak Milik yang diatur dalam UUPA maka akan dijabarkan ketentuan mengenai Hak Milik sebagaimana Pasal 16 ayat (1) huruf a UUPA. Secara khusus diatur dalam Pasal 20 sampai dengan Pasal 27 UUPA. Menurut Pasal 50 ayat (1) UUPAmenyatakan bahwa, “Ketentuan-ketentuan lebih

lanjut mengenai Hak Milik diatur dengan undang-undang”. Undang-undang yang

dimaksud sampai sekarang belum terbentuk, untuk itu diberlakukanlah Pasal 56 UUPA.

Pengertian Hak Milik menurut Pasal 20 ayat (1) UUPA yang menyatakan bahwa : ”Hak milik adalah hak turun-temurun, terkuat, dan terpenuh yang dapat

dipunyai orang atas tanah dengan mengingat ketentuan dalam Pasal 6”.

3

Urip Santoso, 2006, Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Jakarta, Kencana, Edisi Pertama, Cet. Kedua, hal.82.

(9)

3 Berbeda halnya dengan Hak Guna Bangunan yang diperuntukkan untuk rumah tinggal, perkantoran. Pemegang Hak Guna Bangunan pada prinsipnya tidak begitu berbeda dengan pemegang Hak Milik, hanya saja pada Hak Guna Banguan terbatas pada penggunaan tanahnya. Pemilik Hak Guna Bangunan harus memperpanjang masa berlakunya. Dalam berbagai Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN, Hak Guna Bangunan yang dipunyai oleh warganegara Indonesia untuk rumah tempat tinggal, dengan syarat-syarat yang ditetapkan di dalamnya, melalui prosedur yang singkat dan murah, dengan keputusan yang bersangkutan secara umum diubah atau diberikan dengan Hak Milik. Adapun pertimbangannya adalah, bahwa sesuai dengan semangat dan ketentuan UUPA, Hak Milik yang tidak dibatasi jangka waktu berlakunya adalah hak atas tanah yang disediakan dan oleh karenanya yang paling tepat bagi warganegara Indonesia, untuk keperluan pribadi dan keluarganya.4

Tahun 1997 pemerintah telah mengatur kebijaksanaan Pemberian Hak Milik Untuk Rumah Sangat Sederhana dan Rumah Sederhana melalui KMNA/KBPN No. 9 Tahun 1997 dan KMNA/KBPN No. 6 Tahun 1998 tentang Pemberian Hak Milik Untuk Rumah Tinggal. Adanya keputusan tersebut sangat bermanfaat bagi para pemilik tanah beserta rumah tinggal yang berada di komplek perumahan yang dibangun oleh pengembang dan bagi warga negara Indonesia yang mempunyai tanah dengan kepemilikan Hak Guna Bangunan untuk rumah tinggal mendapat kemudahan dalam memperoleh perubahan hak atas tanahnya menjadi Hak Milik.

4

Boedi Harsono, 2007, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Udang-Undang Pokok Agraria, isi dan Pelaksanaannya, Jakarta, Djambatan, hal.535.

(10)

4 Untuk menyikapi, bahwa dalam peraturan perundang-undangan pengaturan tentang perubahan status Hak Guna Bangunan Menjadi Hak Milik maka dipandang perlu untuk memberikan penyuluhan/ceramah agar masyarakat di Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar Propinsi Bali mengetahui proses serta hambatan-hambatan yang ditemui dalam perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik.

b. Rumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi seperti tersebut diatas, maka dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik!

2. Hambatan-hambatan yang ditemui dalam proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik!

II. T U J U A N D A N M A N F A A T a. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah:

1. Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik di Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar Propinsi Bali

(11)

5 2. Untuk melaksanakan kebijakan pemerintah dalam memberikan kepastian mengenai kelangsungan hak atas tanah yang dipergunakan untuk rumah tinggal serta hambatan-hambatan yang ditemui dalam proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik.

b. Manfaat

Secara garis besar dengan melihat permasalahan yang ada, maka manfaat dari kegiatan ini adalah :

1. Manfaat teoritis, diharapkan pengabdian ini memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu hukum, khususnya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam memberikan kepastian mengenai kelangsungan hak atas tanah serta proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik.

2. Manfaat praktis, diharapkan pengabdian ini memberi kontribusi bagi masyarakat Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar Propinsi Bali, dengan melakukan penyuluhan hukum tentang proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik, serta untuk melaksanakan kebijakan pemerintah dalam memberikan kepastian mengenai kelangsungan hak atas tanah yang dipegunakan untuk rumah tinggal.

3. Manfaat bagi pengabdi sendiri, diharapkan pengabdian yang akan dilakukan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai ilmu hukum khususnya berkaitan dengan perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik

(12)

6 III. PELAKSANA KEGIATAN

a. Realisasi Pemecahan Masalah

Permasalahan akan dipecahkan dengan melibatkan dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana sebagai tim pengabdi serta melibatkan mahasiswa Magister Kenotariatan Universitas Udayana, yang kemudian memberikan pemahaman mengenai proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik. Setelah diberikan pemaparan, penyuluhan/ceramah, maka peserta akan dilibatkan secara aktif dimana memberikan kesempatan kepada para peserta mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi yang disajikan. Selain itu juga kegiatan akan dilengkapi dengan pemberian dokumen-dokumen terkait, sehingga dapat memberikan solusi yang cocok untuk memecahkan masalah.

Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan selama 4 (empat) bulan terhitung mulai tanggal 01 Juni s/d tanggal 30 September 2015. Dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :

No Tahapan - Tahapan

Pelaksanaan

Bulan

April Mei Juni Juli Agust Sept

1 Persiapan V V

2 Pembuatan Proposal V V

3 Pengumpulan Materi V V

4 Pelaksanaan V

5 Penyusunan Laporan, Pengadaan dan Penyerahan Laporan Hasil

(13)

7 Adapun uraian dari kolom di atas sebagai berikut :

Bulan April s/d Mei 2015 : Tim Pengabdi melakukan rapat rencana pembuatan proposal kemudian dilanjutkan dengan pembuatan usulan proposal pengabdian

Bulan Juni s/d Juli 2015 : Tim pengabdi mengadakan rapat serta melakukan penjajakan lokasi pengabdian dan diikuti dengan kegiatan surat menyurat yang ditujukan pada kantor Penanaman Modal dan Perizinan Propinsi Bali.

Bulan Juli s/d Agust 2015 : - Melakukan pembicaraan tahap awal dan tahap akhir/final dalam pelaksanaan pengabdian, mempersiapkan bahan/materi yang akan disajikan dalam penyuluhan/ ceramah.

- Tim Pengabdi Fakultas Hukum Universitas Udayana melaksanakan kegiatan pengabdian berupa penyuluhan/ceramah yang dilanjutkan dengan proses tanya jawab.

Bulan September 2015 : Penyusunan, penggandaan, penyerahan laporan hasil pengabdian kepada masyarakat.

(14)

8 c. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran dalam pengabdian adalah seluruh masyarakat di Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar Propinsi Bali. Tidak kalah penting sasaran yang paling utama adalah warga masyarakat yang telah mempergunakan tanah untuk tempat tinggal dan toko sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Denpasar No.27 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar.

d. Metode Kegiatan

Metode yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan/ceramah, selanjutnya dilanjutkan dengan tanya-jawab untuk memperoleh hasil dan solusi sebagai bentuk pemecahan masalah dan kendala yang dihadapi, dengan pemberikan contoh kasus yang pernah terjadi. Pada saat memberikan penyuluhan/ceramah peralatan yang dipakai untuk memudahkan dalam menyampaikan materi adalah laptop dan LCD projektor sehingga memudahkan masyarakat dalam memahami topik yang disajikan.

IV. H A S I L K E G I A T A N

Kecamatan Denpasar Timur terletak dibagian Timur Kota Denpasar dengan batas-batas :

- Sebelah Utara : Kecamatan Denpasar Utara dan Desa Jagapati Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung;

(15)

9 - Sebelah Timur : Desa Batubulan Kecamatan Sukawati

Kabupaten Gianyar;

- Sebelah Selatan : Selat Bali dan Kecamatan Denpasar Selatan; - Sebelah Barat : Kecamatan Denpasar Barat.

Ditinjau dari segi Topografi keadaan geografis Kecamatan Denpasar Timur secara umum miring kearah selatan dengan ketinggian berkisar antara 0 s/d 75 meter dari permukaan laut. Memiliki morfologi landai dengan kemiringan lahan sebagain besar berkisar 0,5% namun dibagian tepi kemiringan bisa mencapai 15 %.5

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelurahan Penatih Kecamatan Denpasar Timur Kota Denpasar Propinsi Bali dapat dikatakan telah terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan. Faktor pendorong pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebagai upaya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan penyuluhan/ceramah dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 12 September 2015, Pukul 10.00 Wita dan berakhir Pukul 12.30 Wita. Tim berangkat dari Denpasar menuju lokasi sekitar Pukul 08.00 Wita, sampai di tempat tujuan sekitar Pukul 09.30 Wita.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Penatih dapat dikatakan bahwa antusias masyarakatnya cukup tinggi. Hal ini terlihat pada saat Tim Pengabdi membagikan handout materi yang diikuti dengan partisipasi masyarakat

5

http://pauddentim.denpasarkota.go.id/index.php/profil/758/PROFIL-BUNDA-PAUD-KECAMATAN-DENPASAR-TIMUR-TAHUN-2015 diakses hari Senin tanggal 10 Agustus 2015.

(16)

10 dalam mengikuti ceramah, mendengar dan melakukan pencatatan terhadap hal-hal penting yang disajikan dalam ceramah, selain itu juga ada beberapa anggota masyarakat yang mengajukan pertanyaan. Sampai pada penghujung acara tidak ada satupun dari peserta meninggalkan tempat. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sangat membutuhkan adanya penyuluhan hukum tentang perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik. Sehingga materi ceramah Pengabdian kepada Masyarakat yang disajikan oleh Tim pengabdi sangat tepat sasaran.

Adanya respon positif dari masyarakat dalam pelaksanaan penyuluhan/ ceramah sangat dirasakan, mengingat pada tahap awal Tim Pengabdi sebelumnya telah memberikan gambaran umum khalayak sasaran pengabdian tersebut. Materi ceramah yang memakan waktu + 60 (enam puluh) menit yang disampaikan oleh I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari, S.H.,M.Kn, salah satu anggota Tim dari Fakultas Hukum Universitas Udayana. Beliau memaparkan bahwa : Tanah dengan status Hak Guna Bangunan dapat dirubah statusnya menjadi Hak Milik. Pemohon yang berkeinginan mengajukan perubahan tersebut hanya untuk warga Negara Indonesia dengan luas kurang dari 600 meter persegi, pemohon atau pemilik telah menguasai dan menggunakan rumah tinggal yang bertsatus Hak Guna Bangunan secara terus menurus yang dibuktikan dengan surat pernyataan penguasaan fisik bidang tanah.

Syarat mengajukan permohonan perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik antara lain :

1. Pengisian format isian yang sudah disediakan oleh Kantor Pertanahan Nasional;

(17)

11 2. Mengisi dan melengkapi surat permohonan perubahan Hak Guna

Bangunan menjadi Hak milik; 3. Melampirkan dokumen pendukung :

- Sertifikat asli Hak Guna Bangunan Asli yang dimohon diubah menjadi Hak Milik;

- Akta Jual Beli atau Surat perolehan mengenai rumah beserta tanah bersangkutan;

- Surat persetujuan dari pemegang Hak Tanggungan, apabila tanah tersebut dibebani Hak Tanggungan;

- Foto Copy Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) yang memperbolehkan dipergunakan untuk didirikan bangunan (mencantumkan bahwa bangunan tersebut diperuntukkan untuk tempat tinggal atau surat keterangan dari Kepala Desa/Kelurahan setempat, apabila IMB belum dikeluarkan oleh instansi yang berwenang)

- Bukti identitas diri atau identitas pemohon

- Foto Copy SPPT PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) terakhir, khusus untuk tanah yang luasnya 200 meter persegi atau lebih)

- Surat permohonan kepada Kepala Kantor Pertanahan setempat

- Surat penyataan tidak memiliki tanah lebih dari 5 bidang yang seluruhnya meliputi luas tidak lebih dari 5000 meter persegi.

- Pajak : (NJOP tanah – 20 juta) x 2% 4. Membayar biaya perkara Tambahan :

- Bisa menggunakan jasa Notaris dan PPAT (Pejabat Pembuat Akta Tanah) untuk pengurusan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik.

(18)

12 - Dasar hukum adalah Keputusan Menteri Negara Agraria/ KBPN No. 6

Tahun 1998.

Selain itu penyaji juga menyampaikan secara garis besar dasar-dasar hukum perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik antara lain :

1. Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;

2. Keputusan Menteri Negara Agraria/KBPN No.9 Tahun 1997 tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Rumah Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS);

3. Keputusan Menteri Negara Agraria/KBPN No.15 Tahun 1997 tentang Perubahan Keputusan Menteri Negara Agraria/KBPN No.9 Tahun 1997 tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Rumah Susun Sangat Sederhana (RSS) dan Rumah Sederhana (RS);

4. Keputusan Menteri Negara Agraria/KBPN No.1 Tahun 1998 tentang tentang Perluasan Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk RSS/RS Menurut Keputusan Menteri Negara Agraria/KBPN No.9 Tahun 1997; 5. Keputusan Menteri Negara Agraria/KBPN No.2 Tahun 1998 tentang

tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Rumah Tinggal Yang Dibeli Oleh Pegawai Negeri Dari Pemerintah;

6. Keputusan Menteri Negara Agraria/KBPN No.6 Tahun 1998 tentang tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Rumah Tinggal;

(19)

13 7. Peraturan Menteri Negara Agraria/KBPN No.4 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Uang Pemasukan Dalam Pemberian Hak Atas Tanah Negara;

8. Peraturan Menteri Negara Agraria/KBPN No.4 Tahun 1998 tentang Pedoman Penetapan Uang Pemasukan Dalam Pemberian Hak Atas Tanah Negara;

Sebelum Tim Pengabdi mengakhiri penyuluhan/ceramah, salah satu warga masyarakat yang bernama Wayan Kariada mengajukan pertanyaan. Beliau bertanya tentang bagaimanakah proses perubahan status Hak Guna Bangunan supaya menjadi Hak Milik. Salah satu anggota Tim Pengabdi menjawab pertanyaan tersebut. Seseorang yang akan melakukan perbuatan hukum perubahan Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik dilakukan dihadapan Notaris-PPAT, pemohon akan menandatangani akta Pelepasan Hak Atas Tanah berserta mengisi format isian dari Kepala Kantor Pertanahan dan menyerahkan dokumen-dokumen pendukung yang diperlukan. Berkas akan diproses oleh Badan Pertanahan Nasional dimana obyek/tanah tersebut berada. Badan Pertanahan Nasional selanjutnya mengeluarkan Keputusan tentang Pemberian Hak Milik Atas Nama Pemohon Atas Tanah Negara, yang dalam keputusan tersebut berisi : mencatat dalam buku tanah dan daftar umum lainnya serta menarik Sertifikat Hak Guna Bangunan dan obyek pemohon akan menjadi tanah negara. Dan memberikan kepada pemohon Hak Milik Atas Tanah sesuai dalam surat ukur. Untuk memperoleh Sertifikat Hak Milik, maka Keputusan yang dikeluarkan oleh Badan

(20)

14 Pertanahan Nasional harus didaftarkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah keputusan tersebut ditetapkan.

V. S I M P U L A N D A N S A R A N a. Simpulan

1. Dalam proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik, pemohon diharuskan mengisi format isian dari Kantor Pertanahan Nasional, Foto Copy Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Foto Copy SPPT PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) terakhir, Surat penyataan tidak memiliki tanah lebih dari 5 bidang yang seluruhnya meliputi luas tidak lebih dari 5000 meter persegi, Surat persetujuan dari pemegang Hak Tanggungan apabila tanah tersebut dibebani Hak Tanggungan; Bukti identitas diri atau identitas pemohon dan yang paling penting adalah sertifikat asli Hak Guna Bangunan yang akan dirubah statusnya menjadi Hak Milik. apabila syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi oleh pemohon maka proses perubahan status tidak dapat dilakukan.

2. Hambatan yang ditemui dalam proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik disebabkan karena masyarakat Kelurahan Penatih kurang memahami proses perubahan status Hak Guna Bangunan menjadi Hak Milik, serta kurangnya tingkat kesadaran pemohon untuk melengkapi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh instansi yang terkait khususnya Kantor Badan Pentanahan, sehingga dalam proses penerbitan sertifikat Hak Milik memakan waktu cukup lama.

(21)

15 b. Saran

1. Penyuluhan dalam bentuk ceramah yang telah dilaksanakan di Kelurahan Penatih sangat dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat sehingga perlu dilakukan penyuluhan hukum secara intensif dan berkesinambungan. Mengingat masih cukup banyak masyarakat yang perlu diberikan penyuluhan terutama peraturan perundang-undangan khususnya dalam bidang pertanahan.

2. Diharapkan Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana, dapat melanjutkan program pengabdian kepada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran hukum masyarakat serta mengetahui, mengerti sekaligus memahami peraturan perundang-undangan.

(22)

16 DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Adrian Sutedi, 2009, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya, Jakarta, Sinar Grafika.

Boedi Harsono, 2007, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Udang-Undang Pokok Agraria, isi dan Pelaksanaannya, Jakarta, Djambatan. Mariot Pahala Siahaan, 2003, Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan,

PT.Grafindo Persada, Jakarta, Cet.Pertama.

Urip Santoso, 2006, Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah, Jakarta, Kencana, Edisi Pertama, Cet. Kedua.

Peraturan Perundang-Undangan :

Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Keputusan Menteri Negara Agraria/Kapala BPN No.9 Tahun 1997 tentang Pemberian Hak Milik Atas Tanah Untuk Rumah Sangat Sederhana dan Rumah Sederhana

Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN No. 6 Tahun 1998 tentang Pemberian Hak Milik Untuk Rumah Tinggal

Internet :

http://pauddentim.denpasarkota.go.id/index.php/profil/758/PROFIL-BUNDA-PAUD- KECAMATAN-DENPASAR-TIMUR-TAHUN-2015 diakses hari Senin tanggal 10 Agustus 2015.

(23)

17 LAMPIRAN : DOKUMENTASI KEGIATAN PENGABDIAN

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan Smart-PLS langkah dalam menilai model dimulai dari melihat R-Square untuk setiap variabel laten dependen. Pengujian inner model dilakukan dengan

Tujuan menggunakan teknik observasi ini untuk mencatat hal-hal yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti dari segi pertunjukan. Dalam penelitian ini

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diharapkan dapat membantu dan memberikan ilmu pengetahuan yang lebih mendalam khususnya kepada para petugas keuangan Pondok

• Klik tombol properties yang ada pada control toolbox, kemudian pada tampilan properties klik pada bagian Movie kemudian isikan nama file flash yang ingin

Peringkat pertama adalah: ABABIL (ABG labil, anak sekolah. Yang seringkali mereka melakukan pelanggaran saat masih mengenakan seragam, baik SMP maupun SMA). Kedua,

Asabri (Persero), yang telah memberikan kesempatan kepada Saya untuk menjadi narasumber pada pelatihan Financial Forecasting dalam meningkatkan kinerja

Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Judul BERBAGI ILMU YANG BERMANFAAT UNTUK GENERASI MUDA (Pembelajaran Ilmu-ilmu Komunikasi terhadap Pelajar

Ponpes Satu Atap (PSA) Nurul Amal Kenteng Bandungan Kabupaten Semarang merupakan pondok yang didirikan oleh seorang ulama bernama H. Beliau memiliki jalinan kerjasama