• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD NURYANTO NPM Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Oleh: MUHAMMAD NURYANTO NPM Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENGELOLAAN WIRAUSAHA TERNAK

KAMBING DALAM MENINGKATAN

EKONOMI KELUARGA

(Studi Pada Usaha Ternak Kambing di Desa Sumberrejo,

Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur)

Oleh:

MUHAMMAD NURYANTO

NPM. 14118784

Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1441 H / 2020 M

(2)

ii

Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh:

MUHAMMAD NURYANTO

NPM. 14118784

Pembimbing I : Suci Hayati, S.Ag. M.S.I Pembimbing II : Dharma Setyawan, MA

Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

1441 H / 2020 M

(3)
(4)
(5)
(6)

ix

ABSTRAK

PENGARUH PENGELOLAAN WIRAUSAHA TERNAK KAMBING DALAM MENINGKATAN EKONOMI KELUARGA

(Studi Pada Usaha Ternak Kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur)

Oleh

MUHAMMAD NURYANTO

Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh setiap orang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan ekononomi keluarga tentunya akan membuat orang terdorong untuk melakukan kegiatan wirausaha salah satu kegiatan wirausaha adalah usaha ternak kambing. Ternak kambing sangat cocok dikembangkan di daerah perdesaan seperti di Desa Sumberrejo, kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Jumlah penduduk di Desa Sumberrejo ada sekitar 464 kepala keluarga dan mayoritas pekerjaan masyarakatnya adalah bertani, ada sekitar 25 peternak kambing yang ada di Desa Sumberrejo diantara yaitu Bapak Daryanto, Bapak Muhajir, Bapak Sucipto, Bapak Parmidi, dan Bapak Winarno. Mengetahui cara pengeloaaan usaha ternak kambing merupakan hal yang penting agar usaha yang dijalankan bisa membatu dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah di Desa Sumberrejo berpotensi untuk berwirausaha ternak kambing namun belum dikelola dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana cara pengelolaan usaha ternak kambing yang ada di Desa Sumberrejo dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (Field Risearch), adapun sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif serta dalam penelitian ini menggunakan cara berfikir induktif dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data skunder. Tujuannya agar dapat mendeskripsikan pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam meningkatkan ekonomi keluarga, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada pemilik usaha ternak kambing di Desa Sumberrejo, observasi dilakukan untuk mengamati langsung kegiatan usaha ternak kambing dan dokumentasi digunakan untuk pelengkap guna memperoleh data sebagai bahan informasi yang berupa data-data terkait usaha ternak kambing. Hasil dari penelitian pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam meningkatan ekonomi keluarga kepada masyarakat adalah menciptakan suasana atau iklim memungkinkan potensi usaha masyarakat yang berkembang dan memperkuat potensi usaha atau daya yang dimiliki masyarakat. Bentuk wirausaha ialah kegiatan usaha ternak kambing yang ada di Desa Sumberrejo, mengetahui cara pengelolaan usaha ternak kambing membantu dalam meningkatkan ekonomi keluarga bagi setiap orang yang menjalankan kegiatan wirausaha ternak kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

(7)
(8)

xi MOTTO







































Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun

perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl: 97)1

1

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro, 2005), 222

(9)

xii

PERSEMBAHAN

Syukur Alhamdulilah peneliti mempersembahkan kepada Allah SWT, berkah Ar-Rohman dan Ar-Rohimnya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi tugas dan sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

Karya ini peneliti persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibu tersayang (Sadimin dan Datemi), yang senantiasa mendoakan, memberikan motivasi, dukungan dan semangat yang tulus kepadaku.

2. Kakak-kakak ku (Purwoto, Sumilah, Suparman, Pairin, Sugianto (Alm), Ponidi, Siti Kotimah, serta kelurga besar lainnya) yang selalu memberikan dukungan serta do’a demi terselesainya pendidikanku.

3. Sahabat dan teman-temanku yang memberikan dukungan, semangat dan do’a demi kelulusanku.

4. Bapak ibu Dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan arahan dan motivasi kepadaku.

(10)

xiii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik hidayah dan inayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Metro guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E).

Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, peneliti telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karenanya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag, selaku Rektor IAIN Metro,

2. Ibu Dr. Widhiya Ninsiana, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

3. Bapak Dharma Setyawan, MA, selaku ketua Jurusan Ekonomi Syariah, sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga kepada peneliti.

4. Ibu Suci Hayati, S.Ag. M.S.I, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga kepada peneliti.

5. Bapak dan Ibu Dosen/Karyawan IAIN Metro yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan sarana prasarana selama peneliti menempuh pendidikan. 6. Kepala Desa dan segenap masyarakat Desa Sumberrejo Kecamatan

Batanghari Kabupaten Lampung Timur yang telah memberikan sarana dan prasarana kepada peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

(11)
(12)

xv

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

NOTA DINAS ... iii

PERSETUJUAN ... iv

PENGESAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

ORISINALITAS PENELITIAN ... vii

MOTTO ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

D. Penelitian Relevan ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 13

A. Kewirausahaan ... 13

1. Pengertian Kewirausahaan ... 13

2. Faktor-Faktor yang Mendukung Seseorang Untuk Menjadi Wirausaha ... 15

3. Manfaat Wirausaha ... 19

B. Proses Pengelolaan Ternak Kambing... 20

1. Prospek Usaha Berternak Kambing ... 20

2. Langkah Sebelum Memulai Berternak Kambing ... 22

3. Cara Mengelola Usaha Ternak Kambing ... 24

(13)

xvi

C. Ekonomi Keluarga ... 26

1. Pendapatan Aktif ... 28

2. Pendapatan Portofolio ... 28

3. Pendapatan Pasif ... 28

4. Peningkatan ekonomi keluarga ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 30

B. Sumber Data ... 31

C. Teknik Pengumpulan Data ... 33

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data ... 35

E. Teknik Analisa Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ... 37

1. Letak Geografis Usaha Ternak Kambing Desa Sumberrejo Batanghari Lampung Timur ... 37

2. Sejarah Pengelolaan Usaha Ternak Kambing Desa Sumberrejo Batanghari Lampung Timur ... 41

3. Perencanaan Sebelum Berternak Kambing ... 42

B. Cara Pengelolaan Wirausaha Ternak Kambing Desa Sumberrejo Batanghari Lampung Timur ... 42

C. Analisis Peningkatan Penghasilan Peternak Kambing Desa Sumberrejo Batanghari Lampung Timur ... 46

BAB V PENUTUP ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(14)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Bimbingan 2. Alat Pengumpul Data 3. Surat Research 4. Surat Tugas

5. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi 6. Foto-foto Penelitian

7. Surat Keterangan Bebas Pustaka 8. Riwayat Hidup

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berwirausaha merupakan salah satu upaya yang dilakukan setiap orang untuk membantu pemenuhan kebutuhan hidup, dari berwirausaha seseorang sudah mampu untuk mengurangi pengangguran yang ada. Selain itu, tujuan lain masyarakat melakukan kegiatan berwirausaha adalah untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.1 Menurut pandangan Islam kegiatan ekonomi merupakan suatu kewajiban yang mengandung dimensi ibadah.2 Seperti yang diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Jumu’ah ayat 10 yaitu:

ِفِ اوُرِشَتنٱَف ُةٰوَلَّصلٱ ِتَيِضُق اَذِإَف

اوُرُكأذٱَو ِهَّللٱ ِلأضَف نِم اوُغَ تأ بٱَو ِضأرَألْٱ

َهَّللٱ

ريِثَك

أمُكَّلَعَّل ا

َنوُحِلأفُ ت

﴿ ٠١ ﴾

Artinya: “Apabila kamu telah menunaikan shalat, bertebarlah kamu

dimuka bumi dan carilah karunia Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”. (Q.S.

Ketentuan dalam ayat ini dapat dipahami bahwa orang yang beriman itu adalah orang yang setelah melaksanakan tugasnya sebagai hamba Allah, ia harus bekerja keras dan tidak malas. Agar sukses dan dalam koridor yang diinginkan Allah dan Rasullnya, Allah mengingatkan agar dalam bekerja

1

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam Jilid 1, Alih Bahasa: Soeroyo Natangin, (Jakarta: Dana Bakti Wakaf, 1995), 75

2

Suhrawardi K. Lubis & Farid Wajdi, Hukum Ekonomi Islam, (Jakarta: Sinar Grafika, 2012), 2

(16)

manusia harus selalu banyak mengingat Allah, sehingga tetap terjaga usaha yang dibenarkan Allah dan tidak merugikan orang lain.3

Berdasarkan tafsir Al-Qur’an di atas, dapat dipahami bahwa setiap manusia wajib untuk bekerja setelah menunaikan perintah dan kewajiban sebagai umat Islam dengan mencari karunia Allah dalam berbagai aktifitas ekonomi. Melalui bekerja seseorang mampu memenuhi kebutuhan hidup, mencukupi kebutuhan keluarga dan berbuat baik terhadap sesama umat manusia.

Mengetahui cara pengelolaan berternak kambing akan sangat bepengaruh terhadap usaha ternak yang akan dijalankan, jika bertenak belum memahami bagaimana cara pengeloaannya, usaha yang kita jalankan bisa mengalami kegagalan. Oleh sebab itu dalam berternak terlebih dahulu harus memahami bagaimana proses pengelolaannya agar usaha ternak yang dijalankan tidak mengalami kerugian atau kegagalan. Ternak kambing merupakan salah satu usaha yang sering ada di masyarakat perdesaan, biasanya ternak kambing untuk membantu pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.

Kebutuhan ekonomi keluarga tentunya akan membuat orang terdorong untuk berusaha meningkatkan pendapatan melalui kegiatan usaha. Salah satu kegiatan itu adalah ternak kambing yang secara umum memiliki beberapa kelebihan seperti, sebagai usaha sampingan, memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakannya, sebagai penghasil daging dan susu, kemudian kotorannya

3

(17)

3

dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Ternak kambing cukup diminati petani di Desa biasanya sebagai usaha sampingan, bahkan kambing dianggap sebagai tabungan keluarga, karena dapat dijual setiap saat. Khususnya ditengah kebutuhan ekonomi yang mendesak. Kambing relatif cepat berkembang biak dan merupakan salah satu jenis ternak yang hampir selalu ada di desa. Namun sebagian dari masyarakat di Desa ada juga yang menjadikan usaha ternak kambing sebagai salah satu sumber peningkatan ekonomi keluarga.

Ternak kambing sangat cocok dikembangkan di daerah perdesaan karena sumber pakan dan lahan masih tersedia di Desa. Seperti Desa Sumberrejo Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur. Desa Sumberrejo terletak disebelah barat ibu kota kecamatan Batanghari jarak dari kecamatan 3 km. Desa Sumberrejo (Bedeng 43) memiliki penduduk sekitar 3570 dan mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Sumberrejo bekerja sebagai petani disawah. Namun ada beberapa kepala keluarga yang berwirausaha ternak kambing. Masyarakat yang bertani di Desa sumberrejo sekitar 464 kepala keluarga dan masyarakat yang bertani sekaligus berternak kambing sikitar 25 kepala keluarga. Masyarakat Desa Sumberrejo masih banyak menjadikan usaha ternak kambing sebagai usaha sampingan dan tabungan disaat kebutuhan ekonomi mendesak. Namun, ada beberapa peternak di Desa Sumberrejo menjadikan usaha ternak kambing sebagai penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Potensi berwirausaha ternak kambing di Desa Sumberrejo sebenarnya bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan untuk

(18)

meningkatkan ekonomi keluarga. Namun, kurangnya ilmu pengetahuan cara pengelolaan ternak kambing membuat masyarakat hanya beranggapan berwirausaha ternak kambing hanya sebagai usaha sampingan dan tabungan disaat kebutuhan ekonomi mendesak.4

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan peternak kambing yang ada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Peneliti memperoleh informasi bahwa peternak kambing yang ada di Desa Sumbererjo ada sekitar 25 peternak Kambing . Peneliti disini observasi dan wawancara dengan sepuluh orang, di antaranya dua orang pengurus Desa Sumberrejo yaitu Bapak Muhajir selaku sekertaris Desa dan Bapak Daryanto selaku kepala Dusun dan delapan orang lainnya adalah pengusaha ternak kambing.

Menurut hasil wawancara yang sudah dilakukan, di Desa Sumberrejo ada tiga Peternak yang mempunyai peternakan kambing lumayan besar, pertama Bapak Sucipto, Bapak Parmidi, bapak Winarno, kemudian peternak kambing yang lain hanya berternak dalam sekala kecil yaitu Bapak Mul Triayanto, Bapak Jefri Amin, Bapak Supriyanto, Bapak Komarudin Yahya, Bapak Subiyanto. Alasan peneliti memilih sepuluh orang tersebut karena dari sepuluh orang tersebut mempunyai cara pengelolaan ternak kambing yang berbeda. Bapak Sucipto, Bapak Parmidi, bapak Winarno mengelola ternak kambing dengan jenis kambing perah kemudian cara pengelolaannya sudah lumayan bagus dan penghasil dari peternakannya bisa terus menentu

4

Muhajir, Wawancara Sekertaris Desa (Desa Sumberjo Batanghari Lampung Timur, 13 juli 2018)

(19)

5

sedangkan, lima peternak lainnya berternak kambing yang di pelihara adalah jenis kambing pedaging dan pengelolaannya masih mengunakan cara pengembang biakan saja dengan hasil bertenak yang kurang menentu.

Hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan, peniliti memperoleh informasi dari peternak kambing bahwa di Desa Sumberrejo ada tiga peternak yang sukses dalam berwirausaha ternak kambing, namun masih banyak juga peternak kambing yang belum bisa sukses seperti ketiga peternak tersebut, dikarenakan peternak yang lain masih beranggapan bahwa usaha ternak kambing hanya sebagai usaha sampingan dan tabungan disaat kebutuhan ekonomi mendesak.5

Masih banyaknya peternak kambing yang ada di Desa Sumberrejo belum mengetahui bagaimana cara pengelolaan wirausaha ternak kambing yang baik, membuat masyarakat yang berternak kambing beranggapan bahwa usaha ternak kambing hanya dijadikan sebagai usaha sampingan dan tabungan keluarga. dari peternak kambing yang ada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Peneliti fokus melakukan observasi dan wawancara dengan ketiga peternak yang sukses dalam berternak kambing yaitu:

Sumber yang pertama diperoleh dari wawancara dengan bapak Sucipto, beliau adalah seorang pengusaha ternak kambing yang sudah cukup lama menekuni usaha ternak kambing dari informasi yang diperoleh beliau sudah sejak tahun 2010 memulai usaha ternak kambing. Bapak Sucipto

5

Daryanto, Wawancara Kepala Dusun (Desa Sumberjo Batanghari Lampung Timur, 13 Juli 2018)

(20)

merintis usaha ternak kambing awalnya masih dengan sistem mencari rumput. Awal merintis usaha jumlah kambing bapak Sucipto sekitar 20 ekor kambing dengan jenis kambing yang dipelihara adalah jenis kambing etawa. Penghasilan bapak Sucipto sendiri pada awal merintis usahahanya tidak terlalu besar. Menurut pengalaman bapak Sucipto semakin lama beliau berternak kambing beliau mulai memahami bagaimana proses berternak yang baik. Sejak tahun 2012 usaha bapak Sucipto semakin berkembang, bapak Sucipto sudah memiliki 40 ekor kambing dan memulai sistem pengelolaan ternak dengan cara membeli pakan agar lebih mudah dalam mengelola dan menjalankan usahanya.

Kemudian tahun 2016 bapak Sucipto lebih mengembangkan usaha ternak kambingnya dengan jumlah 60 ekor. Ternak kambing milik bapak Sucipto menjual susu dan menjual bibit kambing, beliau bisa menjual bibit kambing dari peternakan miliknya sekitar 20-30 ekor kambing per tahunnya. Hasil wawancara dengan bapak Sucipto usaha peternakan kambing beliau belum pernah mengalami penurunan, karena menurut bapak Sucipto jika dalam usaha ternak kambing dikelola dengan baik dan benar dengan memperhatikan cara pemeliharaan maka setiap tahun ternak kambing akan selalu meningkat karena jumlah kambing akan terus berkembang.6

Kemudian hasil wawancara dari sumber yang kedua yaitu bapak Parmidi beliau berternak kambing sejak tahun 2012 dan usahanya sudah sekitar 6 tahun. Jumlah kambing bapak Parmidi awalnya hanya 15 ekor

6

Sucipto, Wawancara Pemilik Usaha Ternak Kambing, (Desa Sumberjo Batanghari Lampung Timur, 13 juli 2018)

(21)

7

kambing. Bapak Parmidi juga menjual susu kambing, menurut bapak Parmidi awal merintis usaha ternak kambing hanya untuk membantu menambah penghasilan keluarga karena bapak Parmidi hanyalah seorang petani disawah. Menurut bapak Parmidi usaha ternak kambing beliau dulu hanya usaha sampingan beliau mulai tertarik untuk lebih mengembangkan ternak kambing pada tahun 2014. Beliau tidak hanya menjual kambingnya saja namun beliau juga memulai menjual susu kambing dari peternakannya. Menurut bapak Parmidi usaha ternak kambing milik beliau mulai mendapatkan hasil yang lumayan ditahun 2014 beliau bisa memperoleh susu kambing hingga 15-25 liter per harinya dan sejak tahun 2014 hingga sekarang Jumlah kambing bapak Parmidi sudah berkembang mencapai 80 ekor dengan sistem pengelolaan membeli pakan. Menurut bapak Parmidi sejak tahun 2014 hingga sekarang usaha ternak kambing bapak Parmidi belum pernah mengalami penurunan bahkan menurut beliau usaha beliau semakin meningkat hingga sekarang.7

Kemudian hasil wawancara dari sumber yang ketiga yaitu bapak Winarno. Bapak Winarno memulai usaha ternak kambing sejak tahun 2009. Jumlah kambing bapak Winarno awal berternak sekitar 10 ekor beliau membeli kambing kemudian mengembangkan usaha kambingnya. Usaha ternak kambing bapak Winarno sekarang sudah mimiliki sekitar 50 ekor kambing. Usaha ternak kambing bapak Winarno awalnya hanya dimulai dari hobi dan sekarang usaha ternak kambing bapak Winarno bisa memproduksi susu kambing 10-15 liter per harinya. Bapak Winarno tidak hanya menjual

7

Parmidi, Wawancara Pemilik Usaha Ternak Kambing, (Desa Sumberjo Batanghari Lampung Timur, 15 September 2018)

(22)

susu kambing, usaha ternak bapak Winarno juga menjual bibit kambing beliau bisa menjual 20-25 ekor per tahun. Menurut bapak Winarno berternak kambing tidak sulit asalkan kita mempehatikan pemilihan bibit kambing yang bagus, memperhatikan kebersihan kandang dan kesehatan ternak serta pemberian pakan ternak yang teratur, maka ternak akan selalu terlihat sehat dan hasil susu kambing akan semakin meningkat, jika kita memperhatikan hal tersebut berternak kambing akan selalu menguntungkan.8

Hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan peneliti. peternak kambing di Desa Sumberrejo, masih banyak peternak kambing yang hanya menjadikan usaha ternak kambing sebagai usaha sampingan saja bahkan berternak kambing masih dianggap hanya untuk tabungan disaat kebutuhan mendesak dan belum benar-benar menjadikan usaha ternak kambing sebagai penghasilan utama padahal jika berwirausaha ternak kambing dikelola dengan baik, sebenarnya tidak hanya mampu membantu menjadi tabungan disaat kebutuhan mendesak namun berternak kambing bisa di jadikan sebagai sumber pendapatan ekonomi keluarga.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam meningkatan ekonomi keluarga (Studi Kasus di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur)

8

Winarno, Wawancara Pemilik Usaha Ternak Kambing, (Desa Sumberjo Batanghari Lampung Timur, 15 September 2018)

(23)

9

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang di atas tersebut, maka muncul suatu pertanyaan yaitu:

1. Bagaimana cara pengelolalaan wirausaha ternak kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur?

2. Bagaimana pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam meningkatan ekonomi keluarga di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana cara pengelolaan usaha ternak kambing kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

b. Kemudian untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam meningkatan ekonomi keluarga pada usaha ternak kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

2. Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Secara teoritis, bagi pemabaca penelitian ini dapat memperluas wawasan tentang faktor-faktor yang mendukung seseorang untuk

(24)

berwirausaha, mengetahui manfaat berwirausaha, bagaimana cara pengelolaan wirausaha ternak kambing, bagaimana prospek usaha ternak kambing, kemudian agar mengetahui bagaimana pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam peningkatan ekonomi keluarga.

b. Secara Praktis

Secara praktis bagi pembaca atau pemerintah setempat khususnya kelurahan Batanghari penelitian ini dapat memberi masukan dalam mengevaluasi pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam meningkatan ekonomi keluarga. Sehingga masyarakat merasa terbantu perekonomian keluarganya dengan berwirausaha ternak kambing.

D. Penelitian Relevan

Penelusuran penelitian yang kajiannya berhubungan dengan tema Pengaruh Pengelolaan Wirausaha Ternak Kambing Terhadap Peningkatan Ekonomi Keluarga yang akan dibahas dalam penelitian ini, oleh karena itu dalam penelitian relevan ini dipaparkan dalam penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian dintaranya yaitu:

Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Rusdi mahasiswa fakultas peternakan Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2013, dengan judul

Analisis Pilihan Masyarakat Untuk Berternak Kambing di Desa Lempa Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. Penelitian ini membahas memberikan

(25)

11

bagaimana dampak dari bertenak kambing di Desa Lempa Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo. 9

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Gorisman Matualesi mahasiswa jurusan peternakan Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari tahun 2017, dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kambing

Peranakan Etawa (Pe) Kelompok Taruna Tani di Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka. Penelitian ini membahas memberikan analisis kelayakan

usaha ternak kambing peranakan etawah (PE), kambing etawa mempunyai kelebihan dibandingkan dengan jenis kambing lainnya pada usaha Kelompok Taruna Tani di Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka.10

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Heny Febria Sari mahasiswa Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro tahun 2017, dengan judul

Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkat Pendapatan

Ekonomi Keluarga dalam Perspektif Ekonomi Islam. Penelitian ini membahas memberikan manfaat dari pemberdayaan usaha kreatif untuk meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga11

Seperti yang dijelaskan dalam penelitian yang ada bahwasanya antara penelitian yang ada dengan penelitian ini memiliki persamaan mengenai

9

Muhammad Rusdi, Analisis Pilihan Masyarakat Untuk Berternak Kambing di Desa

Lempa Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo, (Skripsi fakultas peternakan Universitas

Hasanuddin Makassar tahun 2013)

10

Gorisman Matualesi, Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kambing Peranakan

Etawa (Pe) Kelompok Taruna Tani di Kecamatan Toari Kabupaten Kolaka, (Skripsi Fakultas

Peternakan Universitas Halu Oleo Kendari tahun 2017)

11

Heny Febria Sari, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Kreatif dalam Meningkatkat

Pendapatan Ekonomi Keluarga dalam Perspektif Ekonomi Islam, (Skripsi Jurusan Syariah dan

Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro tahun 2017)

(26)

menganalisis bagaimana pengaruh dalam berwirausaha, serta bagaimana pengaruh dari berwirausaha dalam meningkatkan ekononmi keluarga. Sedangkan perbedaanya, dimana ketiga penelitian tersebut ditekankan pada permasalahan minat dan analisis sistem pemeliharaan dari usaha ternak kambing serta manfaat usaha kreatif untuk ekonomi keluarga, sedangkan penelitian ini memfokuskan pada cara pengelolaan dan pengaruh pengelolaan dari wirausaha ternak kambing dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kewirausahaan

1. Pengertian Kewirausahaan

Wirausaha secara etimologi merupakan suatu istilah yang berasal dari kata “wira” dan “usaha”. Wira berarti berani, gagah, pejuang dan perkasa sedangkan usaha berarti bekerja, menjalankan, melakukan, berusaha dan memulai sesuatu.1 Pengertian wirausaha ditinjau dari segi kata adalah orang yang dapat berdiri sendiri untuk melakukan sesuatu, yaitu keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.2

Menurut Joseph Schumpeter, dikutip oleh Buchari Alma dalam buku ”kewirausahaan”, mendefinisikan wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa dilakukan diorganisasi yang sudah ada.3 Sedangkan dalam buku Winardi yang berjudul “entreprenuer &

entreprenuership”, joseph schumpeter seorang yang hanya melakukan

1

Benedicta Prihatin Dwi Riyanti, kewirausahaan, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 2003), 21

2

Wasty Soemanto, Pendidikan Wiraswasta, (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2002), 42

3

(28)

penelitian tentang “entreprenuer dan entreprenuership” juga mengemukakan bahwa fungsi para entreprenuer adalah mengubah atau mengevolusionerkan pola produksi dengan jalan memanfaatkan sebuah penemuan baru atau secara lebih umum, sebuah kemungkinan teknologikal untuk memproduksi sebuah produk komoditi baru, atau memproduksi sebuah komoditi lama dengan cara baru, membuka sumber suplai bahan-bahan baru atau merogranisasi sebuah industri baru.4

Menurut Peggy A. Lembing & Charles R. Kuehl dikutip dalam buku Hendro yang berjudul “Dasar-Dasar Kewirausahaan”,

kewirausahaan adalah suatu usaha kreatif yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati oleh orang banyak.5 Terdapat pendapat lain yang menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan semangat, perilaku dan kemampuan untuk meberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan atau masarakat.6

Menurut Lampiran Keputusan Mentri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor: 961/KEP/M/XI/1995, dikutip oleh Muhammad Anwar dicantumkan bahwa:

a. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan kewirausahaan.

4

Winardi, Entreprenuer & Entreprenuership, (Jakarta: Kencana, 2004), 3

5

Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal,

Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis, (Jakarta: Erlangga, 2011), 30

6

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan: Pendidikan Karakterristik

(29)

15

b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru, dengan meningkatkan efesiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.7

Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian kewirausahaan peneliti menyimpulkan bahwa, kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif seseorang, yang dijadikan dasar untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berpikir kreatif dan inovatif, untuk menciptakan peluang melalui suatu proses dalam pembentukan dan pertumbuhan suatu usaha baru dalam menuju proses kesuksesan.

2. Faktor-Faktor yang Mendukukung Seseorang untuk Menjadi Wirausaha

Menurut Hendro dalam bukunya yang bejudul “Dasar-Dasar

Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis” ada beberapa faktor yang mempengaruhi

keinginan seseorang untuk memilih jalur entreprenuership sebagai jalan hidupnya. Faktor-faktor itu adalah:

a. Faktor Individual atau Personal

Faktor individual atau personal disini maksudnya adalah pengaruh pengalaman hidup dari kecil hingga dewasa contohnya ialah:

7

(30)

1) Pengaruh masa kecil kkanaknya: misalnya saat masih anak-anak, ia sering diajak oleh orang tua, paman, saudara dan tetangga ketempat yang berhubungan dengan bisnis. Pengalaman ini akan terus melekat dalam benaknya sehingga ia bercita-cita suatu saat ingin menjadi pengusaha.

2) Perkembangan saat dewasa: pergaulan, suasana kampus, dan teman-temannya yang sering berkecimpung di dunia bisnis akan memacu dirinya untuk mengambil jalan hidup menjadi seorang

entreprenuership.

3) Perpektif atau cita-citanya: keinginan untuk menjadi pengusaha bisa muncul saat bisa melihat saudara, teman, atau tetangga yang sukses menjadi entreprenuership

b. Suasana Kerja

Lingkungan pekerjaan yang nyaman tidak akan menstimulus orang atau pikirannya untuk berkeinginan menjadi pengusaha. Namun bila lingkungan kerja tidak nyaman. Hal itu akan mempercepat seseorang akan memilih jalan karirnya untuk menjadi seorang pengusaha.

c. Tingkat Pendidikan

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin kecil pengaruhnya terhadap keinginan untuk memilih pengusaha sebagai jalan hidupnya. Rata-rata justru mereka yang tingkat pendidikan yang tidak terlalu tinggi yang mempunyai hasrat yang kuat

(31)

17

untuk memilih karir menjadi seorang pengusaha (karena itu jalan satu-satunya untuk kaya dan sukses)

d. Personabilty (kepribadian)

Ada banyak tipe kepribadian, seperti controller, advocator

analystic dan facilitator. Dari ti pe-tipe itu yang cenderung mempunyai

hasrat yang tinggi untuk memilih karir menjadi seoarang pengusaha adalah controller (dominan) dan advokator (pembicara), tetapi itu bukan sesuatu yang mutlak, karena semua bisa asalkan ada kemauan dan cara memulainya tentu berbeda.

e. Prestasi pendidikan

Rata-rata orang yang mempunyai prestasi akademis yang tidak tinggi justru memilik keinginan yang kuat untuk menjadi seorang pengusaha. Hal itu didorong oleh suatu keadaan yang memaksa ia berpikir bahwa menjadi pengusaha adalah salah satu pilihan terakhir untuk sukses, sedangkan utuk berkarir di dunia pekerjaan dirasakan sangat berat, mengingat persaingan yang sangat ketat dan masih banyak lulusan yang berpotensi yang belum mendapatkan pekerjaan. f. Dorongan keluarga

Keluarga sangat berperan penting dalam menumbuhkan serta mempercepat seseorang dalam mengambil keputusan berkarier dengan

entreprenuer, karena orang tua berfungsi sebagai konsultan pribadi, coach, dan mentornya.

(32)

g. Lingkungan dan pergaulan

Orang berkata bahwa untuk sukses, seseorang harus bergaul dengan orang yang sukses agar tertular. Memang hal itu benar adanya, karena bila anda bergaul dengan orang yang malas, maka anda lama kelamaan menjadi orang yang malas, dan bila anda bergaul dengan orang yang pandai, anda akan bertambah pandai. Oleh karena itu bergaulah dengan para pengusaha, maka dalam beberapa waktu dekat maka anda akan berkeinginan menjadi seorang pengusaha.

h. Ingin lebih dihargai atau self-esteem

Posisi tertentu yang ingin dicapai akan mempengaruhi arah karirnya. Sesuai dengan teori maslow, setelah kebutuhan sandang, pangan dan papan terpenuhi, maka kebutuhan yang ingin seseorang raih berikutnya adalah self-esteem, yaitu lebih dihargai lagi, dan itu terkadang tidak anda dapatkan didunia pekerjaan dan lingkungan, baik keluarga, teman ataupun yang lainnya. self-esteem akan memacu orang untuk mengambil karir menjadi pengusaha (entreprenuer).

i. Keterpaksaan dan keadaan

Kondisi yang diciptakan atau yang terjadimisal PHK, pensiunan, dan menganggur atau belum bekerja, akan membuat seseorang memilih jalan hidupnya menjadi entreprenue karena memang sudah tidak ada pilihan lain untuknya.8

8

Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal,

(33)

19

Penjelasan faktor-faktor tersebut akan membuat orang terdorong dalam melakukan wirausaha. Seorang akan terdorong berwirausaha jika orang tersebut mengalami hal-hal tersebut baik dari faktor individu, suasana kerja, tingkat pendidikan, personabilty (kepribaian), tingkat prestasi, dorongan keluarga, lingkungan pergaulan, ingin dihargai, dan keterpaksaan keadaan.

3. Manfaat Wirausaha

Menurut Buchari Alma ada sembilan manfaat wirausaha dalam bukunya yang berjudul “kewirausahaan” yaitu sebagai berikut:

a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan, dan sebagainya. c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul

yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang yang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain. d. Selelu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha

menjaga dan membangun lingkungan.

e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial sesuai dengan kemampuannya.

f. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan.

(34)

g. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada Allah Swt.

h. Hidup secara efesien, tidak berfoya-foya dan tidak boros.

i. Memelihara keselerasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan.9

Penjelasan manfaat berwirasaha di atas akan sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga. Bahkan orang lain juga akan merasa terbantu dengan kita berwirausaha, karena dengan berwirausaha kita mampu membuat sebuah lapangan pekerjaan baru yang dibutuhkan oleh orang lain.

B. Proses Pengelolaan Ternak Kambing 1. Prospek Usaha Berternak Kambing

Kambing merupakan jenis ternak yang dapat diunggulkan. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa merupakan pasar yang sangat potensial untuk produk dari kambing, baik daging maupun susunya. Bahkan, konsumsi daging kambing di Indonesia selalu meningkat dari tahun ketahun. Namun, peningkatan konsumsi tersebut belum diimbangkan dengan peningkatan produksi secara signifikan. Potensi tersebut seharusnya menjadi daya tarik yang menggiurkan untuk mengembangkan ternak kambing karena masih adanya ketimpangan antara permintaan dan penawaran. Selain potensi pasar tersebut, ternak kambing

9

(35)

21

dapat diunggulkan karena mudah di budidayakan dan pakannya mudah di dapatkan.

Berternak kambing sebenarnya sudah membudidaya dikalangan masyarakat terutama di pedesaan. Namun peternak biasanya memelihara kambing hanya sebagai usaha sampingan untuk memanfaatkan waktu luang disela-sela aktivitas bertani dan jumlah kepemilikannya sedikit. Hal ini membuat keuntungan yang didapat dari usaha ini tidak seberapa. Padahal jika ternak kambing dikerjakan dengan serius, keuntungan yang bisa didapatkan dari usaha ini cukup menjajikan.

Meskipun hanya di usahakan sebagai usaha sampingan, ternak kambing dapat memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat. Jika diusahakan dengan serius, pastinya ternak kambing dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan. Jenis ternak ini memiliki kelebihan antara lain sebagai berikut:

a. Modal yang dibutuhkan dalam ternak kambing tidak terlalu besar karena pakan kambing sangat murah, bahkan bisa didapatkan gratis b. Pemeliharaan kambing sangat mudah dan tidak memerlukan banyak

tenaga

c. Kambing memiliki perkembangan biakan yang cepat umur 1 sampai 1, 5 tahun sudah mulai beranak dan dalam dua tahun dapat beranak tiga kali. Setiap kali beranak dapat melahirkan 2-3 ekor.

d. Semua hasil dari kambing dapat dimanfaatkan daging susu maupun kotorannya. Kotoran kambing dapat digunakan sebagai pupuk organik,

(36)

bahkan kotoran kambing lebih baik dari pada kotoran ternak lainya karena mempunyai kandungan nitrogen yang lebih tinggi.

e. Kambing merupakan salah satu hewan yang dapat digunakan untuk kurban oleh umat muslim. Hal itu membuat permintaan kambing saat hari raya kambing meningkat.

f. Susu kambing diminati masyarakat karena mengandung banyak kalsium dan fosfor sehingga baik untuk menjaga kekuatan tulang dan pertumbuhan anak. Selain itu susu kambing juga bermanfaat untuk mencegah dan mengobati beberapa macam penyakit. Harga susu kambing juga lebih tinggi dibandingkan susu sapi.

Pemamaparan prospek usaha ternak kambing tersebut tentunya mampu meningkatkan motivasi masyarakat, baik yang sudah berternak kambing maupun belum, untuk lebih mengembangkan usaha ternak kambing, pemaparan prospek usaha ternak kambing tersebut peneliti dapat menilai bahwa usaha ternak kambing memberikan banyak manfaat bagi masyarakat karena hampir semua dari hasil kambing bisa untuk dimanfaatkan baik daging, susu, dan kotorannya.

2. Langkah Sebelum Memulai Berternak Kambing

Sebelum memulai usaha ternak kambing alangkah lebih baiknya mengetahui kiat-kiat dalam memulai usaha, diharapkan agar kita lebih siap dan bisa mempelajari proses dalam menjalankan bisnis ternak kambing yang dijalankan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memulai usaha ternak kambing.

(37)

23

a. Perencanaan yang matang

Perencanaan yang baik merupakan salah satu kunci kesuksesan karena pada dasarnya yang direncanakan adalah apa yang akan dilakukan. Bagaimana kandangnya dibuat, apa pakannya, berapa jumlahnya, apa yang harus dilakukan jika menyimpang dari apa yang direncanakan dan sebagainya. Semua harus diperhitungkan baik-baik sebelum menjalankan usaha.

b. Mengetahui seluk beluk kambing

Sebelum memutuskan menjalankan usaha ternak kambing alangkah baiknya jika mengetahui seluk beluk kambing bagaimana cara berternak kambing? Apakah mau mengambil sistem perah atau penggemukan, karena keduanya mempunyai perlakuan yang berbeda. Untuk mengetahu seluk beluk usaha ternak kambing anda langsung bisa belajar dari pengalaman orang lain yang menjalankan bisnis yang sama, atau menggunakan media buku dan internet sebagai alat pembelajaran.

c. Mempertimbangkan jumlah biaya dan pekerja yang terlibat

Sangat penting untuk dipertimbangkan dan jumlah pekerja yang terlibat dalam memulai usaha. Kita harus memperhatikan jumlah biaya yang akan kita keluarkan dalam melakukan ternak kambing seperti biaya pembuatan kandang, biaya pakan, biaya pembelian bibit kambing, biaya tenaga kerja dan sebagainya.

(38)

d. Mulai dalam skala kecil

Jika awalnya anda belum pernah melakukan usaha ternak kambing mulailah dalam sekala kecil. Misalnya dengan mencoba memelihara dua ekor kambing saja. Seandainya memelihara du ekor kambing sudah mahir, boleh dilakukan dalam sekala yang lebih besar, lima ekor, sepuluh ekor bahkan lebih.

e. Jangan mudah menyerah

Setiap usaha, kegagalan (kerugian) dalam awal perjalanan memulai bisnis dianggap sebagai suatu yang lumrah. Satu hal yang tidak boleh dilupakan bahwa yang namanya kesuksesan tidak semata pada apa yang dihasilkan, namun lebih pada apa yang dilakukan.10

Berdasarkan Pemaparan mengenai kiat-kiat sebelum berternak kambing tersebut peneliti dapat di pahami bahwa sebelum berternak harus mempersiapkan hal-hal yang diperlukan secara matang. Supaya ketika sudah menjalankan usaha tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha ternak kambing tersebut.

3. Cara Mengelola Usaha Ternak Kambing

Setelah mengetahui langkah-langkah sebelum berternak kambing selanjutnya adalah tahap mengelola usaha ternak kambing yaitu:

a. Pesiapan Modal

Melakukan usaha pasti membutuhkan modal. Demikian juga jika akan melakukan usaha ternak kambing, kita perlu dana untuk

10

Eko Susilo, Cara Sukses Memulai dan Menjalankan Usaha Ternak Kambing, (JogJakarta: Trans Idea Publishing, 2013), 31-35

(39)

25

membeli kambing. Seberapa besar dana untuk membeli kambing tergantung pada seberapa banyak kita berternak kambing dan kambing jenis apa yang akan diternak. Selain membeli kambing dana juga diperlukan untuk pembuatan kandang dan persiapan pakan.

b. Persiapan kandang

Sebelum memutuskan membeli kambing untuk diternakan, kandang harus dipersiapkan terlebih dahulu, dalam menyiapkan kandang tidak hanya

c. Persiapan pakan

Setelah pembuatan kandang tentu kita juga harus mempesiapkan ketersediaan pakan ternak.

d. Pemilihan bibit

Dalam memilih bibit kambing harus dikenali betul jenis usaha yang akan dijalankan. Apakah hanya mengelolah dagingnya saja (kambing pedaging), susunya saja (pemerah susu) atau kambing yang dapat dimanfaatkan daging serta diambil susunya (diperah).

e. Persiapan pekerja

Jika usaha kita mulai jumlahnya dalam sekala besar, kita juga harus memikirkan siapa yang akan membantu dalam mengurusi kambing-kambing kita nantinya. Tidak mungkin kita akan mengurus kambing-kambing yang jumlahnya mencapai puluhan ekor. Tentunya kita akan kewalahan saat harus mencari pakan dan membersihkan kandang.

(40)

Pemaparan mengenai tahap persiapan tersebut dapat dipahami bahwa sebelum berternak terlebih dahulu harus mempersiapkan modal, kandang kambing, pakan kambing, bibit dan pekerja supaya nantinya lebih mudah dalam mengelola usaha ternak kambing.

4. Manfaat Berternak Kambing

Nilai positif kambing bagi kepentingan petani di pedesaan antar lain sebagai berikut:

a. Ternak dapat dipotong sewaktu-waktu untuk keperluan sendiri, pesta adat, atau menjamu tamu yang datang.

b. Kambing merupakan sumber penghasilan dan tabungan. Sewaktu-waktu ternak dapat dijual bila mendapat kesulitan keuangan karena penjualannya untuk mendapatkan uang tunai tidak sulit

c. Kambing mudah dirawat, karena hampir semua jenis tanaman dapat digunakan sebagai sumber pakan.11

C. Ekonomi keluarga

Definisi ilmu ekonomi mempelajari bagaimana manusia menggunakan sumberdaya yang terbatas untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas. Ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu ekonomi mikro dan makro. Ekonomi mikro adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang pembahasannya menitik beratkan pada prilaku ekonomi individu rumah tangga, perusahaan dan pasar. Ilmu ekonomi mikro memberikan suatu metode kepada seseorang atau suatu rumah tangga untuk mengelola suatu sumber

11

Subangkit Mulyono, Penggemukan Kambing Potong, (Depok: Penebar Swadaya, 2004), 14.

(41)

27

daya ekonomi yang dimiliki agar dapat digunakan secara efesien. Sedangkan ekonomi makro adalah salah satu cabang ilmu ekonomi yang menitik beratkan pembahasan mengenai perekonomian secara keseluruhan. di dalam ekonomi mikro membahas prilaku individu rumah tangga, maka dalam ekonomi makro, pembahasannya mengenai perilaku rumah tangga adalah semua rumah tangga yang terdapatdalam suatu perekonomian.12

Penjelasan mengenai ekonomi keluarga dapat dipahami bahwa ekonomi keluarga merupakan suatu hal yang penting untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dimana seseorang akan selalu melakukan kegiatan berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan untuk kebutuhan lainnya.

Teori ekonomi mikro juga dapat berfungsi untuk menimplementasikan dampak dari adanya perubahan satu variabel terhadap variabel lain. Sebagai contoh, bagaimana teori mikro ekonomi ini dapat menerangkan kepada kita tentang peningkatan dan penurunan output sebagai dampak dari adanya kenaikan dan penurunan pada variabel ekonomi lain, seperti tingkat upah, inflasi dan jumlah permintaan.13

Ekonomi keluarga (familles) adalah orang-orang yang memiliki ikatan sosial-biologis melalui pernikahan, kelahiran, hidup bersama, dan menggunakan sumberdaya secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.14

12

Eko Suprianto, Ekonomi Mikro Perspektif Islam, (Malang: UIN-Malang Press, 2008),6-7.

13

Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam (Jakarta: Rajawali Pers 2015), 3

14

(42)

Kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktifitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan. Setidaknya ada tiga jenis pendapatan dalam keluarga yaitu:

1. Pendapatan Aktif

Pendapatan aktif atau earning incom adalah pendapatan yang dihasilkan kerena bekerja secara aktif. Contoh: pendapatan seorang karyawan atau seorang pemilik usaha.

2. Pendapatan Portofolio

Pendapatan portofolio akan didapatkan jika berinvestasi pada produk-produk keuangan, misalnya: Reksadana, Obligasi atau Saham. 3. Pendapatan Pasif

Pendapatan pasif adalah pendapatan yang dihasilkan sebuah sistem yang menghasilkan uang. Misal: Royalti dari menulis buku, rekaman.15 4. Peningkatan ekonomi keluarga

Penghasilan keluarga dapat diperoleh dari beberapa sumber untuk memenuhi kebutuhan keluarga, diantaranya sumber penghasilan tetap sebagai imbalan jasa dari pekerjaan tetap dan sumber penghasilan tambahan yang merupakan hasil usaha sampingan. Besarnya pengahasilan dalam hal ini yang dimaksud adalah besarnya pemasukan uang, barang-barang atau kekayaan yang dapat di ketahui oleh seluruh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu sendiri, penggunaan penghasilan

15

(43)

29

keluarga harus dipergunakan dengan baik harus teliti memilah dan memilih antara kebutuhan primer dan kebutuhan skunder serta pelengkap yang lainnya.16

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dipahami bahwa ekonomi keluarga adalah bidang pengkajian tentang pengelolaan sumberdaya untuk memenuhi kelangsungan hidup sebuah keluarga (dalam lingkup individual atau skala kecil) dan termasuk bidang ekonomi mikro kemudian jenis pendapatan ekonomi keluarga ada tiga yaitu pendapatan aktif, pendapatan portofolio dan pendapatan pasif.

16

(44)

A. Sifat dan Jenis Penelitian 1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Menurut Abdurrahmat Fathoni “penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan atau dilokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi dilokasi tersebut yang dilakukan juga untuk menyusun laporan ilmiah”.1 Penelitian ini dikatakan sebagai penelitian lapangan yaitu pengaruh wirausaha ternak kambing dalam meningkatan ekonomi keluarga di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur sebagai lokasi penelitiannya.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu data bukan bebentuk angka atau nominal tertentu, tetapi sering berbentuk kalimat pertanyaan, uraian, deskripsi, yang mengandung suatu makna dan nilai tertentu yang diperoleh melalui instrumen penggalian data khas kualitatif seperti wawancara, observasi, analisis dokumen dan sebagainya.2

1

Abdurrahmat Fathoni, Metode Pelitian dan teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 96.

2

Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi, dan Focus Group Instrumen Penggalian

(45)

31

Menurut Husein Umar, deskriptif adalah “mengambarkan sifat sesuatu yang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu”.3 Kualitatif merupakan penelitian yang mengungkapkan suatu fenomena melalui deskripsi bahasa non statistik secara holistik.4

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif adalah yang dimaksud untuk memberi data yang seteliti mungkin mengenai keadaan yang sedang terjadi dengan maksud untuk mejelaskan data yang signifikan mengenai penelitian ini. Hasil penelitian ini bukan berupa data statistik ataupun data kuantifikasi, melainkan interprestasi penelitian secara deskriptif terhadap hasil temuan di lapangan.

B. Sumber Data

Sumber data adalah subjek sumber data diperoleh, dalam penelitian ini mengunakan dua sumber data yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang hendak diungkapkan yaitu, sumber data primer dan sumber data skunder. Oleh karena itu sumber data terbagi menjadi dua sebagai berikut:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah “penelitian secara langsung melakukan obsevasi atau penyaksian kejadian-kejadian yang diteliti.5 Data-data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian”.

3

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 22

4

Zuhairi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah STAIN Jurai Siwo Metro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), 129

5

(46)

Pada penelitian ini sumber data primer diperoleh langsung melalui wawancara dengan delapan orang peternak ternak kambing, dan sekertaris Desa Sunberrejo bapak Muhajir, serta bapak Daryanto selaku Bayan Dusun dua di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Sehingga menjadi informasi penting dalam mengetahui pelaksanaan kegiatan pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing dalam meningkatkan ekonomi keluarga di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

Hasil wawancara pada penelitian ini, sumber data primernya diperoleh melalui wawancara dengan:

a. Peternak kambing di Desa Sumberrejo b. Sekertaris Desa Sumberrejo

c. Bayan Desa Sumberrejo.

2. Sumber data skunder

Sumber data skunder adalah sumber data yang dihasilkan dan diharapkan dapat berperan membantu mengungkapkan data-data yang diharapkan. Sumber data skunder dapat membantu memberi keterangan atau data pelengkap sebagai pembanding.6 Data skunder tersedia dalam bentuk tulisan-tulisan yang telah diterbitkan, dokumen-dokumen negara, penerbit balai penelitian dan lain-lain. buku-buku juga dapat digolongkan sebagai sumber data skunder yang peneliti gunakan berasal dari buku-buku teori yang membahas tentang kewirausahaan dari buku Buchari Alma,

6

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana Pernada, 2013), 129.

(47)

33

buku Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa Untuk

Mengenal, Memahami dan Memasuki Dunia Bisnis dari Hendro, buku kewirausahaan dari Benedicta Prihatin Dwi Riyanti, buku Pendidikan Wiraswasta dari Wasty Soemanto, buku Kewirausahaan: Pendidikan Karakterristik Wiraushawan Sukses dari Yuyus Suryana dan Kartib Bayu,

buku Pengantar Kewirausahaan dari Muhammad Anwar, buku

Membangun Karakter dan Kepribadian Kewirausahaan dari Mudjiarto,

buku Teknik Wiraswasta dalam Keluarga dari Mustofa Yani, buku Cara

Sukses Memulai dan Menjalankan Usaha Ternak Kambing dari Eko

Susilo, buku Ekonomi Keluarga dari Shinta Dorisa, serta buku-buku kewirausahaan dan budidaya tenak kambing lainnya serta dokumentasi yang berkaitan dengan objek lainnya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Ada tiga teknik yang akan digunakan dalam penumpulan data ini, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi kesemuanya ini akan digunakan untuk meneliti tentang pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing terhadap peningkatan ekonomi keluarga, sehingga teknik satu dengan yang lain dapat menggambarkan realita pelaksanaan pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing terhadap peningkatan ekonomi keluarga, di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur untuk dijelaskan sebagai berikut:

(48)

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan, tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada suatu masalah tertentu. Dalam wawancara melibatkan dua pihak yang berbeda fungsi, yaitu pengejar informasi atau penanya yang disebut interview atau pewawancara, dan pihak lain yang berfungsi sebagai pemberi infomasi (iterview dan informan).7

Peneliti melakukan wawancara yaitu dengan bapak Muhajir selaku sekertaris Desa, bapak Daryanto selaku bayan Dusun dua serta Bapak Sucipto, Bapak Parmidi, Bapak Winarno, Bapak Mul Triayanto, Bapak Jefri Amin, Bapak Supriyanto, Bapak Komarudin Yahya, Bapak Subiyanto selaku pemilik usaha atau peternak kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur. Melalui wawancara yaitu tentang pengelolaan wirausaha ternak kambing dan pengaruh wirausaha ternak kambing dalam meningkatkan ekonomi keluarga.

2. Observasi

Menurut Abdurahman Fatoni yang dimaksud teknik observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pengamatan-pengamatan dengan keadaan

7

Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1996), 187

(49)

35

atau prilaku objek sasaran. Orang yang melakukan observasi disebut pengobservasi dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi.8

Penelitian ini menggunakan teknik obsevasi untuk mengamati aktifitas pengaruh dari wirausaha ternak kambing, melalui bidang usaha ternak kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

3. Dokumentasi

Dokumentasi asal kata dari dokumen yang artinya barang tertulis, sedangkan yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah suatu cara mendapatkan data bedasarkan catatan.9

Dokumentasi dalam penelitian ini yang akan digunakan sejarah, keadaan dan keterangan tentang Wirausaha Ternak Kambing dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

D. Teknik Penjamin Keabsahan Data

Teknik penjamin keabsahan data merupakan cara-cara yang dilakukan peneliti untuk mengukur kepercayaan (credibility) dalam proses pengumpulan data penelitian.

Triangulasi data adalah contoh pengukuran derajat kepercayaan (credibility) yang bisa digunakan dalam proses pengumpulan data penelitian. Triangulasi data memanfaatkan suatu yang ada diluar data sebagai

8

Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian., 164.

9

(50)

membandingkan sumber data yang sama dari wawancara dengan data dari obsevasi dan dokumentasi. 10

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini mengunakan analisis data secara kualitatif lapangan, karena data yang diperoleh merupakan keterangan-keterangan dalam bentuk uraian. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu sumber dari tertulis atau ungkapan tingkah laku yang diobservasi dari manusia.11 Tentang Pengaruh Pengelolaan Wirausaha Ternak Kambing Terhadap Peningkatkan Ekonomi Keluarga di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

Penelitian ini mengunakan cara berfikir induktif, yaitu sesuatu cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan kongkrit, peristiwa kongkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus dan kongkrit disebut ditarik secara generelasi yang mempunyai sifat umum.12 Berdasarkan keterangan tersebut, maka dalam menganalisa data, peneliti mengunakan cara berfikir induktif yang berangkat dari informasi tentang pengaruh pengelolaan wirausaha ternak kambing terhadap peningkatkan ekonomi keluarga studi kasus pada usaha ternak kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.

10

Zuhairi, dkk, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, 40-41.

11

Burhan Ashafa, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 16.

12

Sutrisno Hadi, Metode Resarch Jilid 1, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1984), 40.

(51)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian

1. Letak Geografis Usaha Ternak Kambing Desa Sumberrejo Batanghari Lampung Timur

Jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 1940 di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Desa Sumberrejo adalah sebuah wilayah yang masih termasuk hutan belukar dan wilayah itu masih berupa bedeng yaitu bedeng 43 wetan dan kulon. Asal mula penduduk bedeng tersebut adalah dari Transmigrasi penduduk pulau jawa yang pada waktu itu dikenal dengan istilah kolonisasi. Daerah asal kolonosasi adalah dari Kutoarjo, Purworejo, Kebumen, Madiun, Sumpyuh, Yogjakarta, Ponorogo dan daerah lainnya. Pada perkembangan daerah wetan disebut 43 A dan 43 B sedangkan daerah kulon disebut 43 polos, yang masing daerah dipimpin seorang pemimpin yang disebut Bayan jadi dalam satu kelurahan terdiri dari 3 wilayah kebayanan. Kemudian pada tahun 1972 dalam pemerintahan dirubah dengan istilah kampung dan dipimpin oleh seorang kepala kampung, barulah pada tahun 1980 istilah kampung dirubah menjadi Desa yaitu Desa Sumberrejo yang dipimpin oleh seorang kepala Desa dan sekarang Desa Sumberrejo terbagi menjadi empat Dusun.

Wilayah wetan dirubah dengan istilah Dusun I atau Dusun Sumber Rahayu dengan harapan wilayah tersebut menjadi pusat atau

(52)

sumber kesejahteraan bagi wilayah lainnya dan Dusun II atau Dusun Muji Rahayu dengan maksud wilayah ini masyarakatnya selelu memuji Tuhan Yang Maha Esa agar memperoleh kesejahteraan. Sedangkan daearah kulon dibagi menjadi dua dusun yaitu dusun III atau dusun Ngudi Rahayu dengan maksud agar warga desa selalu mencari rahmat dan memperoleh kesejahteraan dan Dusun IV atau dusun pesantren karena di tempat tersebut telah berdiri pondok pesantren Mamba’ul Huda dengan harapan agar masyarakat sekitar wilayah tersebut mau mengkaji ilmu Agama Islam dan bisa memperoleh kesejahteraan hidup dunia dan akhirat.

Nama-Nama Lurah/ Kepala Kampung/ Kepala Desa sejak 1940 hingga sekarang

a. Darmo Suharjo, Periode 1940-1956 b. Tjokro Suito, Periode 1957-1965 c. Nadi W, Periode 1966-1971 d. Marzuki S, Periode 1977-1988 e. Sumarmin, Periode 1988-1998 f. Muhajir, Periode 1998-1999 g. Drs. Turut, Periode 1999-2014 h. Widarti, Periode 2014-2020

Adapun Visi, Misi dan Tujuan Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur yaitu sebagai berikut:

(53)

39

a. Visi Desa:

1) Menyelenggarakan Pemerintahan yang Transparan, Akuntabilitas, Partisipatif dan Responsif

2) Membangun sarana dan prasarana berbasis pada ekonomi pertanian yang produktif.

3) Meningkatkan etos kerja dan memberdayakan peran wanita dan pemuda serta meingkatkan taraf hidup masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada.

4) Membangun pola hidup sehat melalui pemberdayaan Forum Desa Siaga Menuju Desa Sehat.

5) Menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif dan agamis b. Misi Desa:

1) Mengoptimalkan potensi wilayah pertanian untuk memperoleh produk unggulan yang mampu bersaing dengan memenfaatkan teknologi pertanian.

2) Meningkatkan SDM petani untuk menunjang pengembangan sektor pertanian.

3) Mengupayakan penignkatan partisipasi masyarakat. 4) Peningkatan Kesehatan Masyarakat.

5) Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat.

c. Tujuan:

1) Mengembangkan pertanian dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

(54)

2) Memberdayakan masyarakat yang sebagian besar petani.

3) Meningkatkan penerapan ilmu dan teknologi pertanian dan peternakan untuk peningkatan produksi serta mendorong pengembangan sistem usaha agribisnis yang efesin dan modern.

Secara geografis Desa Sumberrejo terletak di sebelah barat ibu kota kecamatan merupakan bagian integral dari wilayah kabupaten Lampung Timur dengan jarak dari ibu kota Kecamatan 3 km dan dari ibu kota kabupaten 35 km dengan batas-batas wilayahnya sebagai berikut. a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Banjarrejo dan Desa

Bumiharjo

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Batangharjo dan Banarjoyo c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Nampirejo dan Telogorejo d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tejoagung

Luas wilayah Desa Sumberrejo 459 Ha di Kecamatan Batanghari, yang terdiri dari

e. Sawah: 357 Ha f. Pekarangan: 92 Ha

g. Peladangan / Perkebunan: 2 Ha h. Rawa: 2 Ha

Berdasarkan data kependudukan, jumlah penduduk di wilayah Desa Sumberrejo Ba tanghari Lampung Timur pada tahun 2018 adalah 3570 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 1822 dan jumlah penduduk perempuan 1748. Masyarakat desa sumberrejo mayoritas

(55)

41

pekerjaannya adalah sebagai petani dan ada sekitar 25 orang peternak kambing yang ada di Desa Sumberrejo.1 Berdasarkan data tersebut, Desa Sumberrejo kecamatan Batanghari Lampung Timur merupakan tempat yang dijadikan penelitian.

2. Sejarah Pengelolaan Usaha Ternak Kambing Desa Sumberrejo Batanghari Lampung Timur

Usaha ternak kambing merupakan salah satu kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat Desa Sumberrejo untuk membantu meningkatkan penghasilan keluarga. Hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan delapan peternak kaming di Desa Somberrejo, peternak kambing yang lebih mengembangkan usaha peternakannya ada tiga orang dan lima peternak lainnya hanya menjadikan usaha ternak kambing sebagai usaha sampingan. Peternak kambing yang mengembangkan usaha peternakannya yaitu bapak Parmidi, bapak Sucipto dan bapak Winarno, beliau merintis usaha ternak kambing sudah cukup lama bapak Parmidi mulai merintis usaha ternak kambing sejak tahun 2012 dan sudah menjalankan usaha ternak kambing sudah 8 tahun, sedangkan bapak Sucipto merintis usaha ternak kambing sejak tahun 2010 dan menjalankan usaha ternak kambing sudah 10 tahun dan bapak Winarno merintis usaha ternak kambing sejak tahun 2009 dan menjalankan usaha ternak kambing sudah 11 tahun. Sedangkan kelima peternak yang lain ada yang sudah lama menjalankan usaha ternak kambing dan ada juga yang masih baru merintis.

1

(56)

Hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan beberapa peternak kambing di Desa Sumberrejo alasan pengusaha memilih berternak kambing diantaranya adalah untuk meningkatkan penghasilan ekonomi keluarga, membuat suatu usaha baru agar dapat mengurangi pengangguran, kemudian bertenak kambing itu mudah karena hampir semua jenis rumput atau daun bisa di jadikan untuk sumber pakan ternak kambing, serta kotorannya bisa digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman.

3. Perencanaan Sebelum Berternak Kambing

Menurut dari hasil penelitian yang sudah dilakukan sebaiknya jika kita belum mempunyai pengalaman cara pengelolaan ternak kambing yang baik, kita bisa memulai usaha ternak kambing dengan belajar kepada orang sudah mengetahui cara-cara berternak kambing dan kita juga bisa memulai usaha ternak kambing dalam sekala kecil terlebih dahulu, agar kedepannya kita mempunyai wawasan ilmu yang matang sebelum menjalankan usaha ternak kambing dalam skala yang lebih besar. Hasil penelitian dari peternak kambing Desa Sumberrejo, peneliti memperoleh informasi bahwa penghasilan ternak kambing itu tergantung seberapa banyak kambing yang dipelihara dan bagaimana cara pengelolaannya, jika tenak kambing dikelola dengan baik dan benar maka penghasilan yang diperoleh akan selalu meningkat.

Gambar

Foto 1. Dokumentasi dengan Bapak Parmidi dan Bapak Sucipto,  selaku Peternak Kambing Desa Sumberrejo
Foto 3. Wawancara dengan Bapak Parmidi,   selaku Peternak Kambing Etawa di Desa Sumberrejo
Foto 5. Dokumentasi Peneliti di Peternakan Kambing Etawa   Desa Sumberrejo

Referensi

Dokumen terkait

Satu hal yang menarik sebagai tambahan hasil dalam penelitian ini , yaitu peranan obat anti hipertensi golongan ACEI jenis Captopril untuk mengalami pola tekanan

Dengan demikian, total kendaraan yang dimilikinya akan menjadi 310 unit, meningkat dari posisi sebelum IPO yakni pada 2019 yang hanya 105 unit.. Source: Bisnis

frekuensi clock phi pada rangkaian, atau dengan menurunkan bandwidth sinyal, yang dapat dilakukan pada simulasi karena output dari modulator tidak melalui filter

Pada Fuzzy C-Means clustering dengan 3 cluster menunjukkan peringkat cluster terbaik atau termasuk kelompok pelanggan gold atau yang bersifat loyal yaitu cluster 3 kemudian

Untuk mengurangi biaya pengendalian hama, upaya yang dapat dilakukan antara lain adalah menerapkan teknologi pengendalian berbasis ekologi, yang meliputi tumpang sari kapas

Wirid remaja dan didikan subuh ini telah menjadi icon pendidikan keagamaan dalam bentuk pendidikan non formal dalam wajah pendidikan di Kota Padang. Instruksi walikota sebagai

Dalam penelitian ini metode pencatatan dokumen digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif tentang pelaksanaan program dan belanja pada program Polmas

Indikator Kriteria & Bentuk Penilaian Metode Pembelajaran (Estimasi Waktu) Materi Pembelajaran (Pustaka) Bobot Penilaian (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 13-15