• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. terdapat juga transfer, seperti tunjangan sosial yang merupakan bantuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. terdapat juga transfer, seperti tunjangan sosial yang merupakan bantuan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah berkaitan dengan penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran (belanja) uang oleh pemerintah yang dapat mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan yang ditetapkan pemerintah akan bergantung dari keadaan, apakah dalam keadaan inflasi, deflasi, atau keadaan normal. Realisasi dari kebijakan fiskal ini adalah kebijaksanaan anggaran. Instrumen fiskal yang digunakan pemerintah dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi adalah (1) pajak sebagai pendapatan pemerintah yang dapat digunakan sebagai sumber bagi belanja pemerintah, (2) belanja (pengeluaran) pemerintah yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi; dalam pengeluaran terdapat juga transfer, seperti tunjangan sosial yang merupakan bantuan penghasilan, (3) regulasi atau pengaturan dan pengendalian yang merupakan pengarahan bagi masyarakat dalam aktivitas ekonomi (Samuelson dan Nordhaus,1994:388).

Dalam menjalankan berbagai kegiatannya, pemerintah memerlukan anggaran. Anggaran adalah alat perencanaan mengenai pengeluaran dan pendapatan di masa yang akan datang dalam periode tertentu dan sebagai alat kontrol atau pengawasan terhadap pengeluaran maupun pendapatan di masa yang akan datang. Sebagai alat kontrol atau pengawasan, anggaran (budget) mempunyai tiga fungsi utama yaitu fungsi pemenuhan kebutuhan masyarakat

(2)

(publik), fungsi perbaikan distribusi pendapatan, dan fungsi stabilisasi perekonomian. Pemerintah daerah wajib untuk menyediakan barang dan jasa yang dampaknya bersifat terbatas pada penduduk di suatu wilayah tertentu, seperti penerangan jalan, penyediaan lampu lalu lintas, prasarana jalan raya dan sebagainya melalui anggaran (Suparmoko,2002).

Pengeluaran pemerintah sebagai kebijakan yang dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat dan menuju pertumbuhan ekonomi. Salah satu tolak ukur dari ukuran pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat menunjukkan seberapa besar aktivitas perekonomian berlangsung secara keseluruhan. Konsep pendapatan nasional adalah ukuran yang sering dipakai sebagai indikator pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses, bukan merupakan suatu gambaran ekonomi pada suatu periode tertentu, ada perkembangan atau perubahan dan penggunaan waktu, (Boediono,1999).

Kota Medan sebagai ibu kota provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dan relatif tinggi. Ini karena Kota Medan mempunyai hubungan yang kuat dengan wilayah sekelilingnya yang dapat mendorong perekonomian di Kota Medan itu sendiri dan merupakan lokasi yang potensial untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi khususnya di Sumatera Utara. Perkembangan Kota Medan sebagai pusat kegiatan ekonomi Sumatera Utara memberi daya tarik pada masyarakat yang telah membawa pengaruh tingginya arus tenaga kerja baik dari dalam kota maupun luar kota Medan untuk berpindah ke Kota Medan yang

(3)

menyebabkan jumlah penduduk relatif besar juga. Berikut adalah laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan selama 2005-2010 atas dasar harga konstan 2000:

Tabel 1.1

Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan ADH Konstan 2000 (2005-2010) Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)

2005 6,98 2006 7,76 2007 7,78 2008 6,75 2009 6,56 2010 7,43

Sumber: BPS Kota Medan

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1994), ada empat unsur pembangunan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi yaitu: (1) sumber daya manusia (tenaga kerja, pendidikan, disiplin, dan lain-lain), (2) sumber daya alam (tanah, mineral, bahan bakar, dan lain-lain), (3) pembentukan modal (mesin, pabrik, jalan raya, dan lain-lain), dan (4) tingkat teknologi (pengetahuan, manajemen, kewiraswastaan, dan lain-lain). Melalui pengeluaran pemerintah di berbagai bidang pembangunan sarana dan prasarana pendorong perekonomian dapat berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Pemerintah akan melakukan pengeluaran belanja pembangunan sebagai langkah untuk menjalankan pemerintahan. Belanja pembangunan merupakan pengeluaran pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan negara. Tujuan pembangunan salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat dasspat diwujudkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan dan transportasi. Pemenuhan kebutuhan dasar akan meningkatkan kualitas sumber

(4)

daya manusia. Sumber daya yang berkualitas akan mampu memberikan kontribusi dalam kemajuan teknologi yang lebih canggih sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi.

Pembangunan ekonomi daerah merupakan bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pertumbuhan ekonomi salah satu target penting yang perlu dicapai. Selain membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi juga mengharuskan ketersediaan sarana dan prasarana yang baik yang dapat dimanfaatkan semua masyarakat. Produktivitas pengeluaran pemerintah harus dialokasikan kepada pengeluaran-pengeluaran yang bersifat produktif dan investasi agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, (Alfirman Luki,2006).

Pemerintah akan menggunakan APBD untuk mengelola keuangan ekonomi di daerah. Banyak pertimbangan yang mendasari pengambilan keputusan pemerintah dalam mengatur pengeluarannya. Kebijakan fiskal melalui pengeluaran pemerintah akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi di setiap wilayah menjadi salah satu target penting yang perlu dicapai dalam proses pembangunan. Proses pembangunan akan dapat dilihat dari berbagai sektor, termasuk diantaranya sektor publik. Pembangunan yang mengabaikan tantangan akibat buruknya kondisi pembangunan sektor transportasi, pendidikan ataupun kesehatan secara langsung berdampak terhadap pembangunan ekonomi daerah, dan juga hubungan koneksi yang buruk antar

(5)

komunitas dan daerah. Hal tersebut akan sangat memperburuk kualitas daerah (http://nbasis.wordpress.com).

APBN merupakan instrumen untuk mengatur pengeluaran dan pendapatan negara dalam rangka membiayai pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pembangunan, mencapai pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional, mencapai stabilitas perekonomian, dan menentukan arah serta prioritas pembangunan secara umum (Sonny Sumarsono,2010). Anggaran yang dialokasikan pemerintah pada APBN/APBD secara langsung maupun tidak langsung yang dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan pelayanan publik maupun membeli barang-barang publik serta membangun fasilitas sarana dan prasarana bagi kepentingan publik adalah sebagai belanja publik. Peran pemerintah dalam penyelenggaraan perekonomian negara sebagai adanya kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang publik yang tidak dapat disediakan pihak swasta. Maka barang publik yang disediakan pemerintah tidak dapat diproduksi dan dijual kepada masyarakat untuk mencari keuntungan (laba) seperti barang swasta, (Sinaga,2009).

Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas modal manusia. Modal manusia dapat mengacu pada pendidikan dan kesehatan. Pendidikan merupakan tujuan pembangunan yang mendasar di suatu wilayah dan hal pokok untuk mencapai kehidupan yang layak. Pendidikan memiliki peran yang penting dalam membentuk kemampuan sebuah negara berkembang untuk menyerap teknologi modern dan untuk mengembangkan kapasitas agar tercipta pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan

(6)

(Todaro,2006). Perbaikan kualitas modal manusia tergantung pada tersedianya infrastruktur untuk menunjang investasi pada sumber daya manusia. Infrastruktur pada pendidikan, kesehatan dan transportasi merupakan barang publik yang dapat disediakan pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. Ketersediaan kualitas pendidikan dan standar kesehatan yang layak akan membuat kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik karena dengan pendidikan akan meningkatkan produktifitas sumber daya manusia. Dan jaringan transportasi yang terintegrasi dengan baik akan melancarkan distribusi kegiatan ekonomi dan secara jangka panjang dapat menjadi media pemerataan pembangunan.

Kota Medan yang termasuk sebagai salah satu kota terbesar dan berpenduduk terbanyak di Indonesia memiliki jumlah anggaran pendapatan dan pengeluaran pemerintah yang besar, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunannya. Berdasarkan data BPS Kota Medan, dalam APBD Kota Medan anggaran pengeluaran pemerintah adalah meningkat dari tahun ke tahun. Berikut adalah tabel perkembangan pengeluaran pemerintah Kota Medan :

Tabel 1.2

Pengeluaran Pemerintah Kota Medan Tahun 2006-2010 Tahun Pengeluaran Pemerintah (Milyar Rp)

2006 1322.42

2007 1392.70

2008 1477.95

2009 1886.59

2010 2235.19

Sumber : BPS Kota Medan

Peranan pengeluaran pemerintah dalam mengalokasikan sumberdaya (peranan fiskal) dapat diarahkan untuk menghasilkan barang dan jasa guna meningkatkan

(7)

sektor swasta. Menurut Guritno (2001), penyediaan barang publik adalah seberapa banyak pemerintah harus menyediakan barang publik dan berapa jumlah dana yang harus disediakan untuk penyediaan barang publik itu.

Menurut Freddy Wangke (2001) dalam usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah, tidak mungkin sepenuhnya perekonomian diserahkan pada mekanisme pasar, akan tetapi diperlukan adanya peranan pemerintah untuk mengatur perekonomian suatu daerah otonomi. Salah satu caranya dengan melakukan desentralisasi fiskal. Kebijakan desentralisasi fiskal diharapkan mampu meningkatkan efisiensi perekonomian daerah. Efisiensi ekonomi dimaksudkan sebagai peningkatan nilai dalam ukuran uang dari pengeluaran pemerintah yang diterima oleh pembayaran pajak, sedangkan nilai outputnya bertambah besar dari pemanfaatan sumber daya tersebut.

Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan tentang hubungan antara alokasi pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi dapat dilihat sering tidak konsisten, bisa positif ataupun negatif. Hasil dan bukti sering berbeda pada negara maupun daerah. Sifat dari dampak pengeluaran pemerintah akan tergantung dengan kondisi daerah tersebut. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk menganalisis pengaruh alokasi anggaran pengeluaran pemerintah pada sektor publik khususnya pendidikan, kesehatan dan transportasi yang terdapat pada APBN/APBD terhadap pertumbuhan ekonomi. Penulis menjadikan Kota Medan sebagai lokasi penelitian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian skripsi ini yang diberi judul “Analisis Alokasi

(8)

Pengeluaran Pemerintah pada Sektor Publik Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan”.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan?

2. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan?

3. Bagaimana pengaruh pengeluaran pemerintah pada sektor kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah atas pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah atas transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan.

3. Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerintah atas kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Medan.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian tentang pengaruh alokasi anggaran pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur transportasi Kota Medan diharapkan mempunyai manfaat:

(9)

1. Sebagai tambahan literatur terhadap penelitian yang sudah ada sebelumnya.

2. Sebagai bahan studi atau tambahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian menyangkut topik yang sama selanjutnya. 3. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat dalam membuat kebijakan bagi

pemerintah atau instansi-instansi yang terkait.

4. Hasil penelitian dapat digunakan untuk melihat pengaruh anggaran pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur khususnya transportasi terhadap upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kota Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Tanaman bawang merah memiliki batang sejati (discus), yang merupakan bagian seperti kayu yang berada pada dasar umbi bawang merah, sebagai tempat melekatnya perakaran dan mata tunas

Tidak terdapat perbedaan sindroma perimenopause, keluhan psikologis, somatovegetatif, dan urogenital yang bermakna pada akseptor kontrasepsi kombinasi, progesteron only, dan

Berdasarkan pengertian peran kajian pendidikan agama Islam, sikap keberagamaan dan pondok pesantren Fatimatuzzhra tersebut diatas, maka yang dimaksud peran kajian

Dengan adanya pengendalian sistem informasi akuntansi penjualan maka lebih memudahkan pihak perusahaan dalam menyajikan informasi tentang penjualan dan akan

Berdasarkan tweet-tweet yang telah diolah di software Gephi dan menampilkan model graph , hal yang bisa direkomendasikan kepada penyedia jasa telekomunikasi yaitu

a) Berdasarkan metrik Auditability, 6 user (40%) menilai bahwa prototipe knowledge sharing berbasis Android sudah sangat optimal dan 9 user (60%) menilai sudah

Bila Gambar 5 dibandingkan dengan Gambar 1 dan 2, maka diketahui bahwa nilai LAB yang tinggi pada varitas Burangrang tidak diikuti oleh produksi benih yang tinggi pula, produksi