• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA EMERGING ADULT ANGGOTA SITUS ONLINE DATING DI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA EMERGING ADULT ANGGOTA SITUS ONLINE DATING DI JAKARTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN SELF-ESTEEM PADA EMERGING

ADULT ANGGOTA SITUS ONLINE DATING DI

JAKARTA

Okky W. Astiarini

Oasisscorpio.kiky@yahoo.com

Pingkan C.B. Rumondor

prumondor@binus.edu

Abstrak

Berdasar pada fenomena yang ada dan penelitian sebelumnya terdapat opini kontroversial terhadap bagaimana tingkat self-esteem pada anggota situs online dating. Sehingga pada penelitian ini akan

menjelaskan tentang bagaimana gambaran self-esteem pada emerging adulthood anggota situs online dating. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Peneliti menggunakan alat ukur self-esteem

scale oleh Rosenberg yang telah diadaptasi dengan angka reliabilitas α = 0,69. Partisipan dari penelitian ini

berjumlah 102 orang yang merupakan anggota situs online dating di Jakarta. Berdasarkan pengolahan data didapatkan hasil mean Self-esteem adalah 19,84 dan Ѕ = 2,460, dengan nilai self-esteem paling rendah 14 dan paling tinggi 26. Dalam presentase terdapat (75%) partisipan memiliki self-esteem diatas rata rata dan 25% partisipan memiliki self-esteem dibawah rata rata. hal ini menjelaskan bahwa seseorang yang merupakan anggota dari online dating sebagian besar memiliki self-esteem diatas rata rata. peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian tentang pengaruh rejection pada online dating terhadap self-esteem dan juga bekerja sama dengan pihak situs online dating (OA)

Kata Kunci : Self-esteem, Online Dating, Emerging Adulthod.

Abstract

Based on the phenomenon of existing and previous studies, there some controversial opinions about the level of self-esteem in members of online dating site. This research will explain about overview of self-esteem in emerging adulthood members of online dating sites. Research method applied was quantitative descriptive. Researchers used adapted Rosenberg self-esteem scale by Rosenberg (α = 0.69). Participants of the research are 102 people who are members of online dating sites in Jakarta. Based on the results, mean of the data is 19.84 and (ЅD = 2.461), the lowest self-esteem score are 14 and the highest self-esteem score are 26. Based on percentage (75%) participants had self-esteem score above the mean score and (25%) participants had self-esteem score below the mean score. It explains that the most participants had self-esteem score above the mean score. researchers suggest to do another research about the effect of rejection on online dating to self-esteem and also working with the online dating site. (OA)

Keyword : Self-esteem, Online Dating, Emerging Adulthod.

Pendahuluan

Perkembangan hidup pada manusia akan

membawa seorang manusia menuju sebuah usia yang memiliki tugas untuk bekerja dan memenuhi

kebutuhan hidup, menghasilkan uang, dan juga mencari pasangan hidup. Dalam perkembangan hidup manusia, tugas - tugas ini termasuk tugas tahapan usia dewasa muda. Menurut Erikson (dalam Feist & Feist, 2009), masa dewasa muda dimulai dari usia 19 sampai

30 tahun, dimulai dengan keintiman di awal tahapan dan perkembangan generativitas di akhir. Tahapan dewasa muda berlanjut selama beberapa dekade. Dewasa muda harus mengembangkan genitalitas yang matang, mengalami konflik antara keintiman dan keterasingan serta memperoleh kekuatan dasar cinta (Feist, 2009). Menurut Arnett (dalam Papalia, Old & Feldsman, 2005) masa dewasa muda diawali dengan transisi dari remaja menuju masa dewasa yang

(2)

melibatkan experimentasi dan explorasi yang disebut dengan emerging adult. Dikatakan juga oleh Hurlock (2009), dewasa muda memiliki tugas untuk memulai sebuah tanggung jawab, bekerja, memiliki pasangan, membina rumah tangga dan membangun karier, bertanggung jawab menjadi warga negara dan memiliki lingkungan sosial yang menyenangkan.

Menurut Anna (2013), sebagian besar waktu dewasa muda habis untuk melaksanakan kesibukan keseharian sehingga terdapat banyak orang yang lebih akrab dengan gadget pribadi serta lebih bergantung pada teknologi internet untuk mencari berbagai macam informasi dan serta pasangan hidup. Indonesia memiliki pengguna internet yang cukup besar. Menurut Subiakto (2011) dalam beritasatu.com, pengguna internet di Indonesia mencapai 48 juta orang dan diprediksi tahun 2015 mengalami lonjakan hingga 100 juta pengguna. Dikatakan juga oleh Riyadhi (2012), dalam kabar24.com, pengguna Internet tertinggi terdapat pada kelompok usia 20-24 tahun yang mencapai 15,1% dari populasi pengguna internet, dimana usia tersebut merupakan usia dewasa muda.

Menurut Lim (dalam Hadriani, 2015) berdasarkan hasil penelitian dari biro jodoh yang dimilikinya, sekitar 49,09% pria dan 32,72% wanita menggunakan aplikasi online dating untuk mencari pasangan. CEO biro jodoh yang beranggotakan ribuan orang dari Kuala Lumpur, Hong Kong, Penang, Singapura, dan masuk ke Indonesia pada 2 Oktober tahun 2014 ini menjelaskan, berdasarkan komposisi umur, pria 21-30 tahun lebih banyak menggunakan aplikasi kencan

online dibanding pria di atas 31 tahun.

Menurut Kamus Online Cambridge (2014), pengertian online dating ialah suatu cara memulai hubungan romantis di internet, dengan memberikan informasi tentang diri atau membalas informasi orang lain. Dikatakan juga oleh Kamus Online Oxford (2014), Online dating merupakan suatu cara praktis mencari pasangan romantis atau seksual di Internet, biasanya melalui situs khusus yang disediakan khusus untuk online dating. Menurut DeGenova (2006), manfaat menggunakan online dating adalah memberikan kesempatan pada setiap individu untuk berkomunikasi dan juga memberikan kesempatan untuk menyaring kembali karakter mereka melalui komunikasi tidak langsung sebelum bertatap muka.

Berdasarkan hasil kuesioner peneliti yang berisi pertanyaan tentang alasan penggunaan online dating dan bagaimana pendapat mereka tentang anggota

online dating pada 15 orang yang terdiri dari 9 orang

pria dan 6 orang wanita, menurut responden

beranggapan bahwa anggota online dating merupakan orang yang tidak cukup memiliki keberanian untuk menunjukan dirinya secara langsung, tidak cukup percaya diri, dan takut mengalami kegagalan

mendapatkan teman atau pasangan. Walaupun menurut mereka sendiri tidak mengalami hal yang sama seperti yang dikatakan teman teman mereka. Sebaliknya, mereka beranggapan bahwa mereka cukup percaya diri dan berani mencoba hal baru, namun dikarenakan keterbatasan waktu yang mereka miliki, mereka menjadikan online dating sebagai alternatif untuk mencari teman baru atau pasangan.

Menurut Coopersmith (dalam Miller & Morran, 2012) hasil evaluasi individu terhadap dirinya sendiri yang berarti, berhasil dan berharga ialah definisi dari

self-esteem. Menurut Lerner dan Spanier (dalam

Ghufron 2010), evaluasi ini diartikan sebagai penilaian yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang. Harga diri merupakan evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri secara positif dan juga sebaliknya dapat menilai diri secara negatif. Jika seseorang dapat melihat dirinya secara positif, maka orang tersebut dikatakan memiliki harga diri yang tinggi, begitupun sebaliknya (Lerner & Spanier, dalam Ghufron, 2010).

Menurut Degenova (2004), seseorang yang memiliki Self-esteem yang tinggi memiliki pencapaian yang lebih tinggi, memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi, seseorang yang memiliki Self-esteem tinggi juga cenderung lebih mengembangkan dirinya. Sebaliknya seseorang yang memiliki Self-esteem yang rendah cenderung lebih pesimis dalam menilai kemampuan dirinya, selain itu seseorang yang memiliki Self-esteem yang rendah lebih takut untuk melakukan kesalahan dan lebih melindungi dirinya dari kesalahan. Salah satu cara mengetahui

Self-esteem seseorang ialah dengan menggunakan alat ukur

Rosenberg Self-esteem scale. Dengan alat ukur Rosenberg Self-esteem scale dapat diketahui tinggi atau rendahnya tingkat Self-esteem seseorang.

Adapun pada penelitan Kim, Kwon dan Lee (dalam Grohol 2009) dinyatakan bahwa di U.S orang yang memiliki nilai Self-Esteem tinggi akan

cenderung melakukan online-dating daripada orang yang memiliki Self-Esteem rendah. Orang yang memiliki self-esteem tinggi mereka lebih percaya diri profil atau biodata mereka dilihat banyak orang. Disampaikan juga oleh Kim, Kwon, dan Lee (2009) orang yang memiliki self-esteem rendah lebih cemas dalam menampakan diri pada orang lain dan cenderung untuk menghindari aktifitas yang melibatkan penilaian orang lain terhadap dirinya. Berdasarkan penelitian Kim, M., Kwon, K-N dan Lee, M. (2009) di Amerika, diketahui bahwa individu yang melakukan online dating memiliki tingkat

Self-esteem yang lebih tinggi daripada yang tidak

melakukan online dating dan juga terdapat fenomena yang menjelaskan apabila seseorang yang melakukan

online dating dapat mengalami penurunan atau

(3)

melakukan online dating dianggap memiliki tingkat

Self-esteem yang rendah, namun sampai dengan

penelitian ini dilakukan belum ada sumber atau penelitian yang mencantumkan bagaimana gambaran pasti dari self-esteem pada emerging adult anggota situs online dating di Indonesia khususnya Jakarta.

Self-esteem memiliki peran penting dalam kehidupan

sehari hari sehingga bukan tidak mungkin Self-esteem mampu mempengaruhi aktifitas online dating yang di lakukan oleh emerging adult. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini guna memberikan gambaran pasti dari Self-esteem emerging adult anggota online dating.

Metode

Partisipan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self-esteem pada emerging adult anggota situs online dating di Jakarta. Usia responden kisaran 18 sampai dengan 25 tahun, yang merupakan anggota dari situs online dating. Populasi penelitian adalah anggota aktif 1 bulan terakhir pada Indonesiacupid, Setipe, Tinder, dan juga Beetalk dan berdomisili di Jakarta, dengan jumlah partisipan berjumlah 156 orang. Partisipan terdiri dari 61 orang laki – laki dan 41 orang perempuan , dengan mayoritas suku pulau jawa (Jawa, Sunda dan Betawi). Pekerjaan terbanyak pada partisipan merupakan karyawan dengan penghasilan partisipan terbanyak pada kisaran 2.750.000 - Rp. 3.500.000 dan Rp. 3.500.000 – Rp. 4.500.000 dan tempat tinggal mayoritas berada pada Jakarta Timur.

Pengukuran

Self-Esteem. RSES (Rosenberg Self-Esteem Scale) ialah suatu alat ukur yang dikembangkan oleh

Rosenberg (1965). Alat ukur ini digunakan oleh peniliti dikarenakan mampu digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya self-esteem. Skala ini memuat 10 item yang menggunakan format Likert dengan 4 kategori yang di skor 0 hingga 3. Kategori respons yang diberikan adalah: sangat setuju; setuju; tidak setuju dan sangat tidak setuju. Selain itu 10 item pertanyaan memiliki item kriteria positif (favourable) sebagai kriteria kepercayaan diri (self confidence)dan item kriteria negatif (unfavourable) sebagai aspek penurunan percaya diri (Self depreciation).α = 0,69.

Hasil

Berdasarkan hasil perhitungan dengan

menggunakan Rosenberg Self-Esteem Scale, dari 102 data di dapatkan hasil rata rata Self-esteem adalah 19,84 dan (SD = 2,460) dengan nilai self-esteem paling rendah 14 dan paling tinggi 26. Menurut Rosenberg Self-Esteem Scale (1965) dalam Gray-Little, B., Williams, V.S.L., & Hancock, T.D. 1997), 15-25 merupakan score yang menunjukan bahwa

Self-esteem seseorang berada di titik normal. Sehingga

dapat disimpulkan berdasarkan mean kelompok dan yang di dapatkan dan teori Rossenberg , rata rata dari partisipan memiliki self-esteem normal. Pada hasil kuesioner sebanyak 2 orang (2%) memiliki

Self-esteem tinggi , 99 orang (97%) memiliki self-Self-esteem

normal dan 1 orang (1%) memiliki self estem rendah. Kemudian pada gambaran Self-esteem berdasarkan jenis kelamin diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa (67 % ) partisipan Laki laki memiliki

Self-esteem tinggi dan (3%), partisipan Laki-laki memiliki Self-esteem normal sebanyak (97%) dan tidak ada

partisipan laki-laki yang memiliki self-esteem rendah. Sementara itu pada perempuan diperoleh hasil yang menunjukan bahwa (98%) partisipan perempuan memiliki Self-esteem normal, (2%) partisipan

perempuan memiliki Self-esteem rendah dan tidak ada partisipan perempuan yang memiliki self-esteem tinggi.

Dilanjutkan pada Gambaran Self-esteem

berdasarkan Suku diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa pada partisipan yang berasal dari suku pulau jawa terdapat (1%) partisipan memiliki Self-esteem tinggi, (98%) partisipan memiliki self-esteem normal dan (1%) partisipan memiliki self-esteem rendah. Sedangkan pada partisipan yang berasal dari suku non pulau jawa terdapat (1%) partisipan memiliki

Self-esteem tinggi, (96%) partisipan memiliki self-Self-esteem

normal dan tidak ada partisipan yang memiliki

self-esteem rendah. Pada gambaran Self-self-esteem

berdasarkan tahap perkembangan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa pada tahap launching dengan usia 18-21 tahun, terdapat (97%) partisipan yang memiliki Self-esteem normal, (1%) partisipan yang memiliki self-esteem rendah dan tidak ada partisipan yang memiliki self-esteem tinggi. Sedangkan pada tahap exploring dengan usia 22-25 tahun terdapat (2%) partisipan yang memiliki Self-esteem tinggi, (97%) partisipan yang memiliki self-esteem normal dan tidak ada partisipan yang memiliki self-esteem rendah.

Kemudian pada gambaran Self-esteem

berdasarkan Pekerjaan diperoleh hasil partisipan yang termasuk pada kategori karyawan seluruhnya

memiliki self-esteem normal. Dilanjutkan dengan pada partisipan yang termasuk pada kategori Pekerja lepas (freelance) terdapat (93%) partisipan yang memiliki

Self-esteem normal, (7%) partisipan yang memiliki self-esteem rendah dan tidak ada partisipan yang

memiliki self-esteem tinggi. Kemudian pada partisipan penelitan yang termasuk pada kategori mahasiswa terdapat (6%) partisipan yang memiliki Self-esteem tinggi dan (94%) partisipan yang memiliki self-esteem normal dan tidak ada partisipan yang memiliki

self-esteem rendah. Lalu pada partisipan dengan kategori

lain lain dan wiraswasta seluruhnya memiliki

(4)

Self-esteem berdasarkan penghasilan didapatkan hasil pada

partisipan dengan penghasilan masih merupakan tanggungan orang tua (7%) partisipan memiliki

Self-esteem tinggi, (93%) partisipan memiliki self Self-esteem

normal dan tidak ada partisipan yang memiliki

self-esteem rendah. Pada partisipan dengan penghasilan

>Rp.2.750.000 terdapat hasil (93%) partisipan memiliki Self-esteem normal, (7 %) partisipan memiliki self-esteem rendah dan tidak ada partisipan yang memiliki self-esteem tinggi. Pada partisipan dengan penghasilan Rp.2.750.000 – Rp 3.500.000, Rp.3.500.000 – Rp 4.500.000 dan Rp.4.500.000 – Rp 7.500.000, seluruhnya memiliki self-esteem normal.

Dilanjutkan dengan gambaran Self-esteem berdasarkan tahun memulai Online Dating pada partisipan yang memulai online dating pada tahun 2014 terdapat hasil (100%) seluruh partisipan berada pada self-esteem normal. pada partisipan yang memulai online dating pada tahun 2013 terdapat hasil (4%) partisipan Self-esteem tinggi, (94%) partisipan memiliki self-esteem normal dan (2%) partisipan memiliki self-esteem rendah. pada partisipan yang memulai online dating pada tahun 2012 dan juga 2011 seluruhnya memiliki self-esteem normal. Pada gambaran Self-esteem berdasarkan keaktifan penggunaan aplikasi Online Dating pada partisipan yang menggunakan aplikasi online dating terakhir 1 jam yang lalu terdapat hasil seluruh partisipan memiliki self-esteem normal. Sedangkan pada partisipan yang menggunakan aplikasi online dating terakhir 1 hari yang lalu terdapat hasil (98%) partisipan memiliki Self-esteem normal, (2%) partisipan memiliki self-esteem rendah dan tidak ada partisipan yang memiliki self-esteem tinggi.

Sementara itu pada partisipan yang menggunakan aplikasi online dating terakhir 1 minggu yang lalu terdapat hasil (3%) partisipan memiliki Self-esteem tinggi, (97% ) partisipan memiliki self-esteem normal dan tidak ada partisipan yang memiliki self-esteem rendah. Pada partisipan yang menggunakan aplikasi

online dating terakhir 1 bulan yang lalu terdapat hasil

(17%) partisipan memiliki Self-esteem tinggi, (83%) partisipan memiliki self esteem normal dan tidak ada partisipan yang memiliki self-esteem rendah.

Lalu pada gambaran self-esteem berdasarkan

Online Dating yang sering digunakan pada partisipan

yang sering menggunakan Tinder terdapat (2%) partisipan yang memiliki Self-esteem tinggi, (96%) partisipan memiliki self-esteem normal dan (2%) partisipan yang memiliki self-esteem rendah, dilanjutkan dengan pada partisipan yang sering menggunakan Beetalk seluruhnya memiliki

self-esteem normal, kemudian dilanjutkan pada partisipan

yang sering menggunakan Indonesiacupid jusa seluruhnya memiliki self-esteem normal. Terakhir pada partisipan yang sering menggunakan Setipe

terdapat (11%) partisipan yang memiliki Self-esteem tinggi, (89%) partisipan yang memiliki self-esteem normal dan tidak ada partisipan yang memiliki self

esteem rendah. Terakhir pada gambaran Self-Esteem

Berdasarkan jumlah Online Dating yang Diikuti pada partisipan yang mengikuti 1 online dating, terdapat (5%) partisipan yang memiliki self-esteem tinggi, (93%) partisipan yang memiliki self esteem normal dan (2%) partisipan yang memiliki self-esteem rendah. Lalu pada partisipan yang memiliki 2 online dating dan 3 online dating seluruhnya memiliki self-esteem normal.

Diskusi

Dalam penelitian ini dapat membuktikan bahwa anggapan rata rata anggota online dating memiliki Self-esteem rendah tidak benar, karena berdasarkan hasil penelitian rata rata emerging adult anggota online dating memiliki Self-esteem normal. Adapun hal – hal yang mempengaruhi self-esteem seseorang adalah jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan dan juga penghasilan. Hasil dari penelitian ini dapat diketahui bahwa jika seseorang memiliki tempat tinggal yang bagus, penghasilan yang lebih tinggi serta pekerjaan yang memiliki jenjang yang panjang akan memiliki tingkat Self-esteem yang tinggi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa mean kelompok self-esteem partisipan adalah 19,24. Menurut Rosenberg Self-Esteem Scale (1965) dalam Gray-Little, B., Williams, V.S.L., & Hancock, T.D. (1997), 15-25 merupakan score yang menunjukan bahwa Self-esteem seseorang berada di titik normal. Menurut Coopersmith (1959, 1967) dan Rosenberg (1965) (dalam Mruk, 2006) walaupun self esteem hanya terbagi menjadi tinggi dan rendah terdapat

self-esteem normal. Seseorang yang memiliki self-self-esteem

normal, berada pada kondisi yang cukup stabil, aman, seimbang dan mampu membuat self-esteemnya menjadi lebih tinggi. (Coopersmith (1959, 1967) dan Rosenberg (1965), dalam Mruk, 2006).

Sementara itu menurut Kim, Kwon, dan Lee (2009) di U.S orang yang memiliki nilai Self-Esteem tinggi akan cenderung melakukan online-dating daripada orang yang memiliki Self-Esteem rendah. Orang yang memiliki self-esteem tinggi mereka lebih percaya diri profil atau biodata mereka dilihat banyak orang. Dikatakan juga oleh Kim, Kwon, dan Lee (2009) apabila menurut seseorang hubungan romantis itu penting, maka seseorang yang memiliki self esteem rendah cenderung menghindari online dating

dikarenakan akan berdampak buruk pada

self-esteemnya. Sebaliknya apabila hubungan romantis itu

tidak penting maka mereka akan melakukan online

dating. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini yang

menyatakan bahwa sebagian besar partisipan memiliki

(5)

ini tidak meneliti tentang orang yang tidak

menggunakan online dating dan penelitian ini tidak mengontrol tentang pentingnya hubungan romantis pada self-esteem anggota online dating.

Kelebihan dari penelitian ini merupakan penelitian pertama di Indonesia yang membawa tema tentang online dating dan self esteem. Kelemahan penelitian ini tidak meneliti tentang hasil

menggunakan online dating sedangkan dikatakan oleh Baker (2002) hubungan yang diawali secara online akan lebih berhasil apabila seseorang yang melakukan

online dating melanjutkan hubungan online tersebut

dalam tahap nyata, transisi dari online ke offline dibantu dengan kejujuran, pikiran, perasaan dan juga pertukaran informasi yang intens. Dikatakan juga oleh Baker (2002), faktor faktor yang membuat hubungan berhasil dan tidak berhasil diantaranya adalah: dimana mereka bertemu, apa yang mereka lakukan apabila mereka bersama, kapan mereka berinteraksi, dan bagaimana mereka berkomunikasi. Lalu, singkatnya waktu yang peneliti miliki, sehingga penyebaran kuesioner belum merata dan mewakili tiap tiap daerah di Jakarta, keterbatasan waktu yang peneliti miliki sehingga peneliti tidak bisa bekerja sama dengan pihak online dating (setipe) dikarenakan durasi waktu yang ditawarkan oleh pihak online dating cukup panjang serta, kurangnya kerjasama dari beberapa pihak situs online dating (indonesiacupid) dimana peneliti tidak mendapatkan respon dari pihak situs

online dating

Referensi

1. Arnett, J.J. (2000). Emerging adult: A theory of development from the late teens through twenties. American psychologist.

2. Arnett, J. J & Fishel. E. (2013). When Will

My Grown-Up Kid Grow Up?: Loving And Understanding Your Emerging adults. New

York: Workman Publishing

3. Anna, L. K. (2013, Oktober 23). Berburu

Jodoh Melalui Kencan Online. Retrieved Juli

19, 2014,

fromhttp://female.kompas.com:http://female. kompas.com/read/2013/10/23/0903567/Berb uru.Jodoh.Melalui.Kencan.Online

4. Baker, A (2002) What Makes Online

Relationships Successful Clues From Couples Who Met in Cyberspace.

CyberPsychology & Behaviour, Volume 5, No.4

5. Baumeister, et. Al. (2003). Does high

self-esteem cause better performance, interpersonal success, happiness, or

healthier lifestyles? Psychological Science in the Public Interest

6. Cahyani, R. (2015, Februari 16). Arisan

3!:Online Dating. Retrieved Maret 31, 2015,

from https://sgrcui.wordpress.com:

https://sgrcui.wordpress.com/2015/02/16/aris an-3-online-dating-2

7. Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, Jakarta: PT Gramedia Widiasaran

8. Dariyo, A. (2008). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda, Jakarta : Grasindo

9. Degenova, M.K. (2006). Intimate

Relationships, Marriages and Families. New

York : McGrawHill Companies, Incorporated.

10.Dictionary, C. B. (2014). Online Dating. Retrieved Juli 2014, 2014, from

http://dictionary.cambridge.org/dictionary/bri tish/online-dating

11.Direktur Jendral Perhubungan Darat. (2013) Profil dan Kinerja Perhubungan Darat. Jakarta.

12.Duggan, M., & Smith, A. (2013, Oktober 21).

Online Dating Relationships. Retrieved Juli

19, 2014, from http://www.pewinternet.org: http://www.pewinternet.org/2013/10/21/onlin

e-dating-relationships/

13.Feist, J.& Feist. (2009). Theory of personality. New York: McGraw-Hill Humanities. 14.Fardis, M. (2012, Agustus 24). Kiat Cari

Pasangan Lewat Kencan Online. Retrieved

Juli 19, 2014, from :

http://internasional.kompas.com:http://intern asional.kompas.com/read/2012/08/24/093139 98/Kiat.Cari.Pasangan.Lewat.Kencan.Online 15.Ghufron, M. & Risnawita, S. (2010). Teori -

Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-ruz Media

Grup.

16.Guindon, M.H. (2010). Self-Esteem across the lifespan. New York: Routledge Taylor & Francis Group.

17.Grohol, J. (2009). Who Uses Internet Dating?.

Psych Central. Retrieved on July 20, 2014,

from

http://psychcentral.com/blog/archives/2009/0 7/23/who-uses-internet-dating

18.Hadriani. (2015, Februari 25). Riset

Membuktikan, Pria 20 Tahun Lebih Suka Kencan Online . Retrieved maret 31, 2015,

from http://gaya.tempo.co:

http://gaya.tempo.co/read/news/2015/02/25/1 74645159/Riset-Membuktikan-Pria-20-Tahun-Lebih-Suka-Kencan-Online 19.Hurlock, E. B. (2007). Psikologi

Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

20.Hurlock,E.B.(2009). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

(6)

21.Hendry, R. E. (2012, Desember 13).

Pengguna Internet Terbesar di Indonesia Adalah Kaum Muda. Retrieved September 15

(Hadriani, 2015), 2014, from http://www.kabar24.com: http://www.kabar24.com/info- digital/read/20121213/72/112366/pengguna- internet-terbesar-di-indonesia-adalah-kaum-muda

22.Hill, V. Z. (2013). Self-esteem. Canada : Psychology Press.

23.Indonesiancupid. (2015) About Us.

IndonesianCupid. Retrieved on july 20, 2014, from

http://www.indonesiancupid.com/en/general/ about

24.Joinson, N.A. (2004) Selfesteem,

interpersonal risk and preference for email to face to face communication.

CyberPsychology & Behaviour, Volume 7, No.4.

25.K, G., & .D, G. (2010). Counseling Children :

A Pratical introduction. New Delhi: Sage

Publication.

26.Kim, M., Kwon, K-N & Lee, M. (2009).

Psychological Characteristics of Internet Dating Service Users: The Effect of Self-Esteem, Involvement, and Sociability on the Use of Internet Dating Services.

CyberPsychology & Behavior, 12(4). DOI: 10.1089=cpb.2008.0296.

27.Kusuma, M (2015) Cinta Bertarif Dollar. Kompas, 22 Maret, H.1.

28.Lopez, S. J.; Snyder, C. R. (2003). Positive

psychological assessment: A handbook of models and measures. Washington, DC:

American Psychological Association 29.Miller, D., & Moran, T. (2012). Definisi

Self-Esteem. In T. M. David Miller, Self-Esteem : Guide For Teachers (pp. 50-62). Singapore:

#10-04 Samsung Hub.

30.Monks, F dkk., (2004). Psikologi

Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

31.Mruk, C.J. (2006). Self-Esteem research, theory, and practice : Toward a positive psychology of Self-Esteem 3rd ed. New York : Springer Publishing Co.

32.Miftachul, A. (2013, Maret 8). Ngajakjalan

Online Dating Website Dengan Jaminan Untuk Perempuan. Retrieved Juli 19, 2014,

from http://dailysocial.net:

http://dailysocial.net/post/ngajakjalan-online-

dating-website-dengan-jaminan-untuk-perempuan

33.Muthmainah, D. A. & Fatimah Y. (2015, Januari 12) Berjodoh dengan bisnis

pencarian jodoh. Retrieved April 27, 2015,

from http://peluangusaha.kontan.co.id: http://peluangusaha.kontan.co.id/news/berjod oh-dengan-bisnis-pencarian-jodoh

34.Nardi, P. M. (2003). Doing survey research :

A guide to Quantitative Methods. Boston :

Pearson Education.

35.Orth, U., Trzesniewski, K. H. & Robins. R. W. (2010). Self-Esteem Development From

Young Adulthood to Old Age: A Cohort-Sequential Longitudinal Study. Journal of Personality and Social Psychology, 98 (4),

645–658. DOI: 10.1037/a0018769. Diakses dari

http://www.apa.org/pubs/journals/releases/ps p-98-4-645.pdf, tanggal 20 Maret 2012.

36.Oxforddictionaries. (2013). Online Dating. Retrieved 2014, from

http://www.oxforddictionaries.com/us/definit ion/american_english/online-dating

37.Papalia, Old & Feldsman, (2005).Human Development 10th Edition. Ohio: McGraw-Hill Humanities.

38.Pratiwi, H. (2013, Desember 12) Situs Perjodohan Setipe Diluncurkan Secara Resmi. Retrieved April, 26, 2015, from

https://dailysocial.net:

https://dailysocial.net/post/situs-perjodohan-setipe-diluncurkan-secara-resmi

39.Propertidata. (2015) Peta Wilayah Kisaran Harga Rata – Rata Rumah Di Jakarta. Retrieved on july 22, 2015, from

http://propertidata.com/berita/peta-wilayah-kisaran-harga-rata-rata-rumah-di-jakarta

40.Santrock. (2003). Perkembangan Remaja

(Adolscence). Jakarta: Erlangga.

41.Santrock. (2008). Life-Span development. (11th ed). New York : McGraw-Hill.

42.Sarwono, J. (2006). Metode Kuantitatif dan

Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. 43.Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

AFABETA, cv.

44.Silaen, N. (2013, Maret 11). Cinta Via Biro

Jodoh Online. Retrieved Juli 19, 2014, from

http://pursuingmydreams.com:

http://pursuingmydreams.com/2013/03/11/ci nta-via-biro-jodoh-online/

45.Smith & Anderson. (2015, April 20). 5 Facts

About Online Dating. Retrieved Juli 19,

2014, from www.pewresearch.org:

(7)

46.Subiakto, H. (2011, Desember 15). Jakarta,

Pengguna Internet dan Twitter Terbesar di Asia. Retrieved September 15, 2014, from

http://www.beritasatu.com:

http://www.beritasatu.com/iptek/21473- jakarta-pengguna-internet-dan-twitter-terbesar-di-asia.html

47.Tinder. (2015) Introducing moments. Retrieved Juli 22, 2015, from http://blog.gotinder.com/

48.Trinanda, K. (2013, Desember 12). Christian Sugiono: Orang Indonesia Masih tabu dengan Online Dating. Retrieved March 9, 2015, from www.beritasatu.com:

http://www.beritasatu.com/cinta/155148- christian-sugiono-orang-indonesia-masih-tabu-dengan-online-dating.html

49.Thalib, R. (2013, Desember 12). Setipe Co-Founder On Social Media, Self-Esteem and OnlineDating In Indonesia. Retrieved Desember 9, 2014 from

http://en.dailysocial.net/post/setipe-co- founder-on-social-media-self-esteem-and-online-dating-in-indonesia

50.Wikipedia. (2014, Juli 19). Online Dating

Service. Retrieved Juli 2014, 2014, from

http://en.wikipedia.org:

http://en.wikipedia.org/wiki/Online_dating_s ervice

Referensi

Dokumen terkait

The results were a significant difference of critical thinking skills between control class and experiment class for elementary clarification: focus on a question (identifying

[r]

Statistika Distribusi Sampel Dengan Luaran Mati Berdasarkan Lama

Lembar Kerja Siswa (LKS) selain digunakan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, LKS digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur

Kamis, 30 April 2015 pukul 09.00 wita bertempat dilapangan Kantor Walikota Bitung sejumlah perwakilan masyarakat Kota Bitung mengikuti apel segenap komponen masyarakat

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: Pengaruh Laba Terhadap Corporate Social Responsibility dan Dampak Corporate Social

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, dan konflik melalui motivasi berpengaruh negatif

Hasil peneltian dengan uji korelasi product moment menunjukkan adanya hubungan antara terpaan iklan kampanye partai politik dengan preferensi masyarakat terhadap calon presiden