• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HPMC TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH HPMC TERHADAP SIFAT FISIK SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HPMC TERHADAP SIFAT FISIK

SEDIAAN MASKER PEEL-OFF EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS

(Garcinia mangostana L.)

Nelly Suryani¹, Ofa Suzanti Betha¹, Myra Kharisma Izzati¹ 1Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu tanaman yang kaya akan senyawa antioksidan. Berbagai sediaan yang mengandung senyawa antioksidan telah banyak beredar, salah satunya dalam bentuk gel seperti masker peel-off. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi gel masker peel-off ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan basis polivinil alkohol (PVA) dan hidroksi propil metil selulosa (HPMC) sebagai peningkat viskositas, serta untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari sediaan gel masker peel-off ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Uji antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil). Kulit buah manggis diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 50%. Ekstrak yang diperoleh kemudian dibuat sediaan gel masker peel-off dengan persentase ekstrak kulit buah manggis sebesar 1% dan variasi persentase HPMC sebesar 1% (FI), 2% (FII), 3% (FIII) dan gel tanpa ekstrak dengan HPMC 3% sebagai kontrol (FIV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsentrasi HPMC dalam formula berpengaruh secara bermakna (p< 0,05) terhadap viskositas yang semakin besar, daya sebar gel yang semakin berkurang, serta kekuatan tarik dan elongasi yang semakin berkurang. Hasil uji antioksidan menggunakan DPPH menunjukkan nilai IC50 dari ketiga sediaan gel masker peel-off ekstrak kulit buah manggis formula 1, formula 2, dan formula 3 berturut-turut yaitu 16,258; 16,542; dan 16,406 μg/ml.

Kata kunci : gel masker peel off , PVA, HPMC, ekstrak kulit buah manggis ABSTRACT

Mangosteen (Garciniamangostana L.) is one of plan which is rich of antioxidant. Cosmetics

contains of antioxidant can be found widely in the market, one of the os masker peel-off. This research aimed to find the best formulation for masker peel off gel by using polivinilalcohol (PVA) as a base and hydroxipropil metil cellulose (HPMC) as viscosity enhancer. Other aim was to find out the antioxidant activity of this gel. DPPH method was used to evaluate the antioxidant activity. Mangosteen fruit leave was extracted by maceration with 50% ethanol. Extract then was formulated to masker peel off gel dosage that contain of 1% extract with the variation of HPMC percentage 1%, 2%, 3% and as a contro was gel contain extract without HPMC. The result showed that the increase of HPMC concentration gave the significant influence to the viscosity (p<0,05) that effect to higher viscosity, lower spread power and lower danelongation. Antioxidant activity test with DPPH showed that IC50 for F!, F2, F3 were 16,258; 16,542; and 16,406 μg/ml respectively.

(2)

1. PENDAHULUAN

Seiring dengan bertambahnya usia, kulit akan mengalami proses penuaan. Faktor dari luar tubuh seperti paparan sinar matahari dapat menyebabkan kulit menjadi rusak. Proses perusakan kulit ditandai oleh munculnya keriput, sisik, kering, dan pecah-pecah. Selain tampak kusam dan berkerut, kulit menjadi lebih cepat tua dan muncul flek-flek hitam (Maysuhara, 2009). Untuk membantu memulihkan penampilan kulit, terdapat beberapa cara penanganan, antara lain dengan penggunaan antioksidan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) mengandung senyawa yang memiliki aktivitas farmakologi dan antioksidan. Senyawa tersebut diantaranya flavonoid, tanin dan xanton (Ho et al., 2002; Jung et al., 2006). Xanthon yang diperoleh dari manggis memiliki aktivitas biologis yang luar biasa seperti antioksidan, antitumoral, antiinflamasi, antialergi, antibakteri, antijamur, dan antivirus (Suksamrarn et al, 2006;. Pedraza-Chaverriet al., 2008). Senyawa xanton yang telah teridentifikasi diantaranya adalah alfa mangostin dan gamma mangostin (Jinsart, 1992).

Pemanfaatan efek antioksidan pada sediaan yang ditujukan pada kulit wajah, lebih baik bila diformulasikan dalam bentuk sediaan kosmetika topikal dibandingkan oral (Draelos and Thaman, 2006). Salah satu bentuk sediaan kosmetika topikal adalah masker dalam bentuk gel, seperti masker peel-off. Masker berbentuk gel mempunyai beberapa keuntungan diantaranya penggunaan yang mudah, serta mudah untuk dibilas dan dibersihkan. Selain itu, dapat juga diangkat atau dilepaskan seperti membran elastik (Harry, 1973).

Salah satu polimer yang digunakan sebagai basis dalam sediaan masker peel-off adalah polivinil alkohol (PVA). PVA dapat menghasilkan gel yang cepat mengering dan membentuk lapisan film yang transparan, kuat, plastis dan melekat baik pada kulit (Rekso dan Sunarni, 2007). Kualitas fisik masker peel-off dipengaruhi oleh komposisi bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam formulasi. Pada penelitian ini digunakan HPMC sebagai agen peningkat viskositas. HPMC bersifat hidrofil semi sintetik, tahan terhadap fenol dan stabil pada pH 3 hingga 11. HPMC dapat membentuk gel yang jernih dan bersifat netral serta memiliki viskositas yang stabil pada penyimpanan jangka panjang (Rowe et al., 2009). Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan HPMC terhadap sifat fisik sediaan gel masker peel-off ekstrak etanol 50% kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.). Pada penelitian ini digunakan beberapa variasi konsentrasi HPMC untuk mengetahui pengaruhnya terhadap formulasi masker peel-off dan menguji aktivitas antioksidan sediaan tersebut.

2. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.1.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: timbangan analitik (Wiggen Hauser), kertas label, penggaris, pensil, aluminium foil, plastik, gelas ukur (Pyrex), batang pengaduk, gelas kimia (Pyrex), corong, labu erlenmeyer (Schott Duran), spatula, lumpang, alu, kaca arloji, botol maserasi, cawan penguap, spektrofotometri UV-Vis (Hitachi), seperangkat alat rotary evaporator(Eyela), corong Buchner

(3)

(Pyrex), refrigerator (Panasonic), viskotester 6R Haake, hot plate, pH meter (Horiba), alat pemotong dumble, mikrometer thickness gage (Mitutoyo), tensile strenght tester (Strograph R.I)

2.1.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Ekstrak etanol 50% kulit buah manggis yang telah dikarakterisasi oleh Hanny Narulita (2014) dengan kandungan alfa-mangostin yaitu sebesar 4%,etanol 96%, metanol, DPPH, PVA, HPMC, propilen glikol, metil paraben dan propil paraben, dan aquades.

2.2 Prosedur Kerja

2.2.1 Uji Aktivitas AntioksidanEkstrak

Etanol 50% Kulit Buah Manggis

Garcinia mangostana L. dengan

Metode DPPH

Ekstrak pekat kulit buah manggis ditimbang sebanyak 0,01 g kemudian dilarutkan dengan metanol p.a dalam labu ukur 100 ml untuk membuat larutan induk 100 ppm. Larutan induk kemudian diencerkan menjadi beberapa seri konsentrasi (2,5; 5; 7,5; 10; 12,5 dan 15 ppm). Selanjutnya sebanyak 2,0 ml masing-masing konsentrasi larutan ekstrak ditambahkan 2,0 ml larutan DPPH 0,1 mM kemudian diinkubasi pada suhu 37oC selama 30 menit. Serapan diukur

pada panjang gelombang maksimum (Kuntorini, 2010). Hasil serapan larutan uji dibandingkan dengan hasil serapan vitamin C sebagai kontrol positif (Septiani, 2011).

2.2.2 Formulasi Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L.

Tabel 3.1 Formula Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Kulit Buah Manggis

Bahan

Konsentrasi (%)

Fungsi

F1

F2

F3

F4

Ekstrak

PVA

HPMC

Propilenglikol

Metil paraben

Propil paraben

Etanol 96%

Aquades

1

10

1

15

0,2

0,1

15

Ad 100

1

10

2

15

0,2

0,1

15

Ad 100

1

10

3

15

0,2

0,1

15

Ad 100

-

10

3

15

0,2

0,1

15

Ad 100

Zat aktif

Gelling agent

Peningkat viskositas

Humektan

Pengawet

Pengawet

Pelarut

Pelarut

2.2.3 Pembuatan Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Etanol 50% Kulit Manggis

Garcinia mangostana L.

Pembuatan sediaan masker wajah peel off dimulai dengan melarutkan ekstrak dalam etanol 96% sedikit demi sedikit hingga ekstrak larut sempurna. Kemudian di dalam tempat terpisah, PVA dikembangkan dengan aquades hangat (80oC) hingga

mengembang sempurna, lalu

dihomogenkan (wadah A). Selanjutnya HPMC dikembangkan dalam aquades dingin dengan pengadukan yang konstan hingga mengembang (wadah B). Pada wadah terpisah lainnya (wadah C), larutkan nipagin dan nipasol ke dalam propilenglikol. Kemudian campurkan wadah B, dan wadah C secara berturut-turut ke dalam wadah A lalu diaduk hingga homogen. Tambahkan ekstrak yang

(4)

telah dilarutkan dalam etanol 96% sedikit demi sedikit, lalu aduk hingga homogen, kemudian tambahkan aquades hingga 200 gram dan aduk kembali hingga homogen.

2.2.4 Evaluasi Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L. a. Pengamatan Organoleptis

Pengujian organoleptik dilakukan dengan mengamati perubahan-perubahan bentuk, warna, dan bau dari sediaan masker gel (Septiani, 2011).

b. Pengujian Viskositas

Sebanyak 100 ml gel dimasukkan ke dalam gelas beaker 250 ml kemudian viskositasnya diukur dengan Viscometer Haake, kemudian diatur spindle dan kecepatan yang akan digunakan (Septiani, 2011).

c. Pengujian pH

Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH-meter. pH sediaan gel harus sesuaidengan pH kulit yaitu 4,5 – 6,5 (Tranggono, 2007).

d. Cycling Test

Sampel gel disimpan pada suhu 4oCselama 48 jam dan

suhu 40oCselama 48 jam

dilakukan sebanyak 3 siklus dan diamati terjadinya perubahanfisik dari gel (Butler, 2000).

e. Pengujian Waktu Sediaan

Mengering

1 gram gel masker peel-off dioleskan pada kulit lengan dengan panjang 7cm dan lebar 7 cm. kemudian dihitung kecepatan mengering gel hingga membentuk lapisan film dari gel masker peel-off dengan menggunakan stop watch (Pertiwi, 2012)

f. Pengujian Daya Sebar

Sebanyak 1 gram gel masker peel-off diletakkan di atas kertas grafik yang sudah dilapisi plastik transparan kemudian ditutup dengan plastik transparan lain dan diukur diameternya dari lima titik sudut. Beban 19 gram diletakkan di atas lapisan gel, didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter gel yang menyebar. Kemudian beban 20 gram ditambahkan kembali di atas gel, didiamkan selama 1 menit dandicatat diameter gel yang menyebar. Beban 20 gram selanjutnya ditambahkan diatas gel hingga beban maksimum diatas gel seberat 99 gram, dan setiap kali beban ditambahkan diatas gel didiamkan selama 1 menit dan dicatat diameter gel yang menyebar. Dibuat grafik hubungan antarabeban dan luas gel yang menyebar (Voight, 1994).

g. Pengujian Sifat Mekanik

Masing-masing sediaan gel ditimbang sebanyak 4 gram, kemudian dioleskan secara merata diatas kaca berukuran 11x11 cm, selanjutnya didiamkan selama 24 jam pada suhu ruangan hingga sediaan gel membentuk lapisan film. Lapisan film kemudian diuji menggunakan alat tensile tester.

Alat tensile tester (strograph R.I) dinyalakan selama 15 menit sebelum digunakan. Film gel masker peel off sebelum diuji kekuatan tarik dan elongasi dipotong dengan pisau khusus sehingga berbentuk dumbel dengan standar dumbel yang digunakan ASTM D 1822 L. Tebal area pengukuran pada film masker peel off diukur dengan menggunakan alat mikrometer

(5)

pada tiga daerah berbeda, lalu dihitung rata-rata tebal film.

Selanjutnya film gel masker peel off dijepit dikedua ujungnya ditarik oleh beban 100 kg dengan kecepatan crosshead speed 50 mm/menit hingga film terputus.

2.2.5 Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Masker Peel-Off Ekstrak Etanol 50%

Kulit Buah Manggis Garcinia

mangostana L.

Sebanyak 2,5 g sediaan dilarutkan dengan metanol p.a dalam labu ukur 25 ml kemudian diaduk hingga homogen untuk membuat larutan induk 1000 ppm. Setelah itu dibuat beberapa seri konsentrasi larutan sediaan dari larutan induk 1000 ppm. Campurkan 2 ml masing-masing larutan sediaan dengan 2 ml DPPH 0,1 mM dalam metanol, dihomogenkan, lalu disimpan di ruangan gelap selama 30 menit. Selanjutnya absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang maksimum menggunakan spektrofotometer sinar UV-Vis .

2.2.6 Analisis Data

Data hasil uji evaluasi sediaan dianalisa menggunakan program pengolahan data statistik SPSS 16 yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji parametrik (ANOVA) atau non parametrik (Kruskal Wallis) dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant Difference).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Ekstraksi Kulit Buah Manggis

Garcinia mangostana L. dengan

Metode Maserasi Menggunakan

Pelarut Etanol 50%.

Sebanyak 4000 gram serbuk kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) diekstrak dengan metode maserasi menggunakan

pelarut etanol 50%. Didapatkan hasil ekstraksi kulit buah manggis berupa ekstrak kental sebesar 500 gram. Hasil rendemen menunjukkan jumlah ekstrak yang didapatkan sebesar 12,5% (Narulita, 2014).

3.2 Hasil Evaluasi Sediaan Masker

Peel-Off

Beberapa eksipien yang digunakan pada formulasi gel masker peel-off diantaranya adalah PVA, HPMC, propilenglikol, nipagin, nipasol, dan etanol 96%. PVA berfungsi sebagai gelling agent dan pembentuk film. HPMC berfungsi sebagai peningkat viskositas. Propilenglikol berfungsi sebagai humektan, nipagin dan nipasol berfungsi sebagai pengawet untuk menghindari timbulnya mikroba. Sementara itu etanol 96% digunakan sebagai pelarut zat aktif, selain itu etanol 96% dapat mempercepat waktu kering gel sehingga membantu pembentukan film gel masker peel-off.

3.2.1 Organoleptis Sediaan

Secara organoleptis gel masker peel-off yang mengandung ekstrak (F1, FII, dan FIII) berwarna coklat dihasilkan dari warna ekstrak kulit buah manggis yang bewarna coklat, sedangkan formula gel masker peel-off yang tidak mengandung ekstrak kulit buah manggis (FIV) terlihat jernih (tidak berwarna). Keempat gel masker peel-off yang dihasilkan berbau etanol karena adanya kandungan etanol dalam formula dengan konsentrasi yang cukup tinggi, yaitu 15%. Selain itu secara homogenitas keempat formula gel masker peel-off terlihat homogen.

3.2.2 Hasil Uji Viskositas

Pada pemeriksaan viskositas gel masker peel-off menggunakan Haake

(6)

Visco tester 6 R dengan spindel R6 dan Rpm 30, diperoleh nilai viskositas dari keempat formula berkisar antara 5600 cps sampai 16200 cps. Dari hasil uji viskositas gel masker peel-off diperoleh hubungan semakin tinggi penggunaan HPMC dalam formula maka viskositas gel masker peel-off semakin meningkat. Peningkatan konsentrasi HPMC dapat meningkatkan jumlah serat polimer sehingga semakin banyak juga cairan yang tertahan dan diikat oleh agen pembentuk gel sehingga viskositas sediaan menjadi meningkat (Martin et al., 1993). Sampel Viskositas F1 5600 F2 11500 F3 16200 F4 15500 3.2.3 Hasil Uji PH

Nilai pH dari keempat sediaan gel masker peel-off berkisar antara 5,616 sampai 6,398. Sediaan gel yang mengandung ekstrak memiliki pH yang lebih asam dibandingkan dengan sediaan yang tidak mengandung ekstrak. Hal ini mungkin dipengaruhi dari penambahan ekstrak dimana pH ekstrak kulit buah manggis tersebut bersifat asam yaitu 5,8 dalam etanol. Dari data yang dihasilkan, nilai pH keempat sediaan gel masih berada dalam rentang pH normal kulit yaitu 4,5–6,5. Gel sebaiknya memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5 – 6,5 karena jika gel memiliki pH yang terlalu basa maka dapat menyebabkan kulit menjadi kering, sedangkan jika pH terlalu asam akan menimbulkan iritasi kulit (Djajadisastra, 2004).

3.2.4 Hasil Uji Cycling Test

Setelah evaluasi cycling test, penampilan gel masker peel-off tetap berwarna coklat jernih pada formula yang mengandung ekstrak kulit buah manggis dan masih terlihat jernih (tidak berwarna) pada formula gel yang tidak mengandung ekstrak, bau etanol berkurang serta sediaan gel masker peel-off masih terlihat homogen secara fisik. Selain itu keempat formula gel masker peel-off tidak mengalami sineresis. Sineresis merupakan gejala alamiah pengerutan gel karena sebagian cairannya terkelupas keluar. Hal ini terjadi karena struktur matriks serat gel yang terus mengeras dan akhirnya mengakibatkan keluarnya air dari gel (Brinker, 1990).

Pada pemeriksaan viskositas gel masker peel-off menggunakan Haake Visco tester 6R dengan spindel R6 dan Rpm 30, diperoleh nilai viskositas dari keempat formula setelah cycling test viskositas dari keempat sediaan mengalami peningkatan yang kemungkinan disebabkan oleh penguapan etanol 96% dalam sediaan selama proses cycling test.

Sedangkan untuk uji pH sediaan setelah uji cycling test, nilai pH dari keempat formula mengalami penurunan. Penurunan nilai pH selama penyimpanan dapat terjadi karena pengaruh CO2, karena CO2

bereaksi dengan fasa air sehingga menjadi asam (Septiani, 2011). Namun nilai pH dari keempat sediaan gel masih berada dalam rentang pH normal kulit yaitu 4,5–6,5 (Tranggono, 2007).

3.2.5 Hasil Uji Waktu Kering

Pengujian waktu kering gel bertujuan untuk mengetahui berapa lama gel mengering pada permukaan kulit dan membentuk lapisan film. Waktu kering dari keempat formula

(7)

gel masker peel-off berkisar antara 26,3 menit sampai 30,5 menit. Formula yang tidak mengandung ekstrak (FIV) memiliki waktu kering yang lebih cepat dibandingkan ketiga formula lainnya yang mengandung ekstrak. Hal itu mungkin disebabkan karena penambahan ektrak memperlama waktu penguapan etanol 96%, Dari data yang diperoleh keempat formula gel masker peel-off masih memenuhi waktu kering gel masker peel-off yang baik, yaitu antara 15-30 menit (Vieira, 2009).

3.2.6 Hasil Uji Daya Sebar

Pengujian daya menyebar gel bertujuan untuk melihat kemampuan menyebar gel diatas permukaan kulit saat pemakaian (Voight, 1994). Pengujian daya sebar gel yang dilakukan dengan menggunakan beban 19 hingga 99 gram. Sebanyak 1 gram gel masker peel-off diletakkan di atas kertas grafik yang sudah dilapisi plastik transparan kemudian ditutup dengan plastik transparan lain dan diukur diameternya dari lima titik sudut. Luas daya sebar keempat formula gel sebelum diberi beban berkisar antara 15,75 hingga 8,44 cm2. Pada beban 19 gram diperoleh

luas daya sebar gel keempat formula berkisar antara 27,19 sampai 13,64 cm2. Pada beban 39 gram diperoleh

luas daya sebar gel keempat formula berkisar antara 33,55 sampai 20,52 cm2. Pada beban 59 gram diperoleh

luas daya sebar gel keempat formula berkisar antara 38,64 sampai 27,46 cm2. Pada beban 79 gram diperoleh

luas daya sebar gel keempat formula berkisar antara 50,93 sampai 33,28 cm2, dan pada beban 99 gram

diperoleh luas daya sebar gel keempat formula berkisar antara 57,28 sampai 50,00 cm2. Formula I

memiliki daya menyebar gel paling besar. Berdasarkan hasil pengujian

daya sebar gel yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin meningkatnya penggunaan HPMC dalam formula maka daya menyebar gel akan berkurang. Penurunan daya sebar terjadi melalui meningkatnya ukuran unit molekul karena telah mengabsorbsi pelarut sehingga cairan tersebut tertahan dan meningkatkan tahanan untuk mengalir dan menyebar (Martin et al., 1993).

3.2.7 Hasil Evaluasi Sifat Mekanik

Pengujian sifat mekanik film gel masker peel-off meliputi kekuatan tarik dan elongasi. Pengukuran kekuatan tarik pada film gel masker peel-off bertujuan untuk mengetahui tarikan maksimum yang dapat dicapai sampai film dapat tetap bertahan sebelum putus. Pengukuran elongasi pada gel masker peel-off bertujuan untuk mengetahui perubahan panjang maksimum suatu bahan pada saat mengalami peregangan sebelum film itu akhirnya putus. Nilai kekuatan tarik film masker peel-off dari keempat sediaan gel masker peel-off berkisar antara 64,16kg/cm2 sampai

41,30 kg/cm2. Sedangkan nilai

perpanjangan putus film masker peel-off dari keempat sediaan gel masker peel-off berkisar antara 516,66 sampai 333,33%. Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa meningkatnya penggunaan HPMC dalam formula akan menyebabkan nilai kekuatan tarik dan elongasi semakin berkurang. Penurunan nilai kekuatan tarik dan elongasi tersebut menyebabkan sediaan gel menjadi mudah putus.

3.2.8 Analisa Data

Setelah dilakukan semua evaluasi gel masker peel-off maka tahap selanjutnya dilakukan uji analisa statistik dengan perangkat lunak SPSS 16.0 dengan

(8)

menggunakan metode analisa parametrik ANOVA (Analysis of Variance) untuk mengetahui apakah parameter-parameter tesebut dapat berubah secara bermakna.

Hasil seluruh analisa statistik parameter waktu kering, daya sebar, viskositas, kekuatan tarik dan elongasi dari keempat formula gel masker peel-off dengan menggunakan metode ANOVA terdapat perbedaan secara bermakna (p <0,05). Penggunaan HPMC menghasilkan viskositas, daya sebar, kekuatan tarik dan elongasi yang berbeda secara bermakna (p< 0,05) pada tiap formula, sedangkan waktu kering tidak berbeda secara bermakna (p > 0,05) antar formula. Berdasarkan data keseluruhan penilaian parameter viskositas, daya sebar, kekuatan tarik dan elongasi, formula yang memiliki viskositas yang paling kental adalah formula III, formula yang memiliki daya sebar, kekuatan tarik dan elongasi yang paling besar adalah formula I.

4.3 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH. Masing-masing sampel dibuat beberapa seri konsentrasi untuk didapatkan nilai absorbansi dan % inhibisi terhadap DPPH. Data Setelah mendapatkan data absorbansi dan % inhibisi sampel selanjutnya dilakukan perhitungan nilai IC50 dengan memasukkan konsentrasi sebagai x dan % inhibisi sebagai y sehingga didapatkan persamaan regresi y = a+bx.

Dari data yang diperoleh didapatkan nilai IC50 dari vitamin C sebesar 5,999 ppm. Sedangkan Ekstrak etanol 50% kulit buah manggis memiliki nilai IC50 sebesar 6,949 ppm. Nilai IC50 dari ketiga sediaan gel masker peel-off ekstrak

kulit buah manggis berkisar antara 16,258 sampai 16,542 ppm Dengan membandingkan nilai IC50 ekstrak etanol 50% kulit buah manggis terhadap vitamin C diperoleh aktivitas antioksidan ekstrak etanol 50% kulit buah manggis 86,328% dari vitamin C. Aktivitas antioksidan ekstrak lebih rendah dari vitamin C dapat disebabkan vitamin C yang lebih murni dibanding ekstrak etanol 50% kulit buah manggis yang mengandung berbagai macam metabolit sekunder. Sedangkan aktivitas antioksidan sediaan gel masker peel-off terhadap ekstrak etanol 50% kulit buah manggis berkisar 42,742% hingga 42,008% dari ekstrak etanol 50% kulit buah manggis.

Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antioksidan sediaan gel masker peel-off ekstrak kulit buah manggis dilakukan sebelum dan sesudah cycling test. Dari data yang diperoleh menunjukkan nilai IC50 sediaan gel sesudah cycling test mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai IC50 sediaan gel sebelum cycling test sebesar 57,463 sampai 91,917 %. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan sediaan gel masker peel-off ekstrak kulit buah manggis mengalami penurunan setelah dilakukan uji cycling test. Penurunan ini mungkin disebabkan karena stabilitas antioksidan gel yang kurang baik selama uji cycling test.

4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

1. Penambahan konsentrasi HPMC berpengaruh terhadap viskositas yang semakin besar, daya sebar gel yang semakin berkurang, serta kekuatan tarik dan elongasi yang semakin berkurang.

(9)

2. Nilai IC50 dari ketiga sediaan gel masker peel-off ekstrak kulit buah manggis formula 1, formula 2, dan formula 3 berturut-turut yaitu 16,258; 16,542; dan 16,406 µg/ml.

4.2 Saran

1. Perlu dilakukan pemberian antioksidan tambahan ke dalam masker gel peel-off untuk menjaga kestabilan antioksidan sediaan selama masa penyimpanan.

2. Perlu dilakukan optimasi ekstraksi ekstrak kulit buah manggis dari sediaan gel

3. Perlu dilakukan penelitian mengenai uji efektivitas sediaan masker peel-off ekstrak etanol kulit buah manggis.

DAFTAR PUSTAKA

Brinker, C.J. dan Scherer, G.W. 1990. Sol Gel Science. San Diago : Academic Press., Inc. Hal : 373-379.

Butler, H. 2000. Poacher's Perfumes, Cosmetics and Soaps 10th Edition. London: Kluwer Academic Publishers. Hal : 697-713.

Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Djajadisastra, Joshita. 2004. Seminar

Setengah Hari HIKI. Cosmetic Stability. Jakarta.

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Jakarta : Depkes RI. 7.

Draelos, Z. D. and L. A. Thaman. 2006. Cosmetic Formulation of Skin Care Product. New York: Taylor & Francis Group. P. 377.

Harry, Ralph G. 1973. Harry’s Cosmeticology. Edisi Keenam. New York. Chemical Publishing Co., Inc. Hal: 103 – 109. Ho, C. K., Huang, Chen. Garcinone E, a Xanthone Derivative, Has Potent Cytotoxic Effect Against Hepatocellular Carcinoma Cell

Lines. Planta Med. 2002, 68, 975-979.

Jinsart W, Ternai B, Buddhasukh D, Polya GM.. 1992. Inhibition of wheat embryo calcium-dependent protein kinase and other kinases by mangostin and gamma mangostin. Phytochemistry. 31(11):3711-3713. Jung, H. A., Su, B. N. Keller, W. J. Mehta, R. G.

Kinghorn, A. D. Antioxidant Xanthones from The Pericarp of

Garcinia mangostana

(Mangosteen). J Agric. Food. Chem.2006, 54, 2077-2082.

Kuntorini, Evi Mintawati, dkk. 2010. Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Bulbus Bawang Dayak (Eleutherine Americana Merr.). Sains dan Terapan Kimia, Vol.4, No. 1 (Januari 2010), 15 - 22 Martin, A., J. Swarbrick, and A Cammarata.

1993. Farmasi Fisik: Dasar-dasar Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik. Edisi Ketiga. Penerjemah: Yoshita. Jakarta: UI Press. Hal. 1124-1187.

Maysuhara, S. 2009. Rahasia Cantik, Sehat dan Awet Muda. Edisi I. Yogyakarta: Pustaka Panasea.

Molyneux, P. 2004. The use of the stable free radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) for estimating antioxidant activity. Songklanakarin J. Sci. Technol., 2004, 26(2) : 211-219. Narulita, Hanny. 2014. Studi Praformulasi

Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.). Skripsi. Jakarta: Fakultas

Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan.UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pedraza-Chaverri, J., Cardenas-Rodriguez, N., Orozco-Ibarra, M. and Perez-Rojas, J. M. 2008. Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food Chemistry and Toxicology 46: 3227-3239.

Pertiwi, Putri Laras. 2012. Formulasi Gel Masker Peel Off Ekstrak Bongkahan

(10)

Gambir (Uncaria gambir Roxb.) dengan Basis Kitosan dan Polivinil Alkohol (PVA).Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Rekso, G.T dan Sunarni, A. 2007. Karakteristik Hidrogel Polivinil Alkohol Kitosan Hasil Iradiasi Sinar Gamma. Jakarta : Pusat Aplikasi

Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR)- BATAN.

Rowe, R.C., Paul, J.S., dan Marian, E.Q. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients Sixth Edition. Chicago, London: Pharmaceutical Press. Septiani, S., N. Wathoni, dan S. R. Mita.

2011. Formulasi Sediaan Masker Gel Antioksidan dari Ekstrak Etanol Biji Melinjo (Gnetum Gnemon Linn.). Jurnal Unpad. 1(1): 4-24.

Gambar

Tabel 3.1 Formula Sediaan Masker  Peel-Off Ekstrak Kulit Buah Manggis

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) atau yang sering disebut sebagai Tata Kelola Perusahaan yang baik di Kebun Sei Mangkei PTPN III ini membawa banyak manfaat terhadap

Perkarantinaan diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian sumberdaya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan. Hal ini mengandung arti bahwa segala tindakan karantina

Katalog merupakan daftar dari koleksi perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun secara sistematis sehingga memungkinkan pengguna perpustakaan dapat mengetahui

Dari pengujian gasifikasi dengan media udara yang dilakukan pada penelitian sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan penting bahwa nilai kalor gas hasil gasifikasi sekam padi

Oleh karena itu fokus penelitian ini adalah dari sudut pandang persepsi konsumen akan CSR Authenticity beserta beberapa konsekwensinya; yaitu dimensi konstruk yang

Penulis berharap dengan adanya Terapi Bermain Menggambar dan Mewarnai Gambar Alat Transportasi (truk) ini mampu menurunkan tingkat kecemasan anak usia prasekolah (3-6

meningkatkan kekayaan seni masyarakat P6 B meningkatkan kreatifitas budaya dan seni masyarakat 87 Pagu Indikatif Kecamatan dsn plampang 1 paket 25.000.000,00 0,00 0,00 0,00 Hibah

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada 38 Penyumbang Dana BKSY, baik yang secara terbuka maupun didedikasikan langsung ke- peserta-an BKSY bagi warga tertentu yang